Namaku ialah Aestic aku adalah seorang gadis yang berasal dari keluarga yang menengah ekonomi keluarga ku seimbang tidak bisa di bilang kaya ataupun miskin,aku adalah seorang pengangguran yang baru saja tamat sekolah menengah atas keseharian ku hanya dirumah membantu ayah dan ibuku dan kadang bila bosan aku akan kerumah teman yang ada di belakang rumahku biasanya disana aku dan temanku membagi cerita keseharian kami tentang masalah pekerjaan rumah, ngegosip untuk teman-teman kami dan bahkan sampai cerita asmra kami.
Kami berdua adalah pengangguran yang berencana mencari pekerjaan karena sudah malu untuk meminta-minta terus kepada orangtua kami semakin besar pengeluaran kami pun bertambah,aku sendiri berencana mencari lowongan pekerjaan didekat rumah saja karena ayahku tidak memberikan izin untuk mencari pekerjaan diluar daerah.
Setelah beberapa hari mencari akhirnya aku diterima disebuah toko ponsel dengan gaji yang lumayan.
Bosku seorang pria yang sudah beristri yang sudah menikah selama 7 tahun namun belum di karuniai anak, istri nya seorang yang ramah, pengertian dan bijaksana,aku sangat menghargai dan menghormati beliau.
Setelah beberapa Minggu berlalu aku masih bekerja dengan baik hingga suatu pagi saat aku membuka pintu toko dan di buat terkejut dengan seorang pria asing yang berada di dalam toko jantungku hampir copot sangking terkejutnya karena biasanya setiap membuka pintu tidak ada orang lain selain bosku dan istrinya.
Aku berlalu tanpa menatap ataupun menyapa dan melanjutkan aktivitasku seperti biasanya membereskan rak, membersihkan dan menyapu lantai.
Selesai membereskan seperti biasa aku keluar untuk duduk di bangku depan sembari menunggu pembeli,sambil memegang hp menonton video-video lucu dan sesekali tertawa kecil terlihat dari samping tampak laki-laki asing itu memandangku melihat kejadian itu aku pun pura-pura tidak tahu dan terus melanjutkan tontonan ku,tak lama setelah itu ternyata dia datang menghampiri ku aku anya berfikir mungkin karena ia penasaran dengan tontonan ku aku hanya mencoba positif thinking.
Setelah menghampiri dan memutuskan duduk di samping ku sambil tersenyum dia berkata"sudah lama kerja di sini?"aku pun dengan canggung nya menjadi “belum baru beberapa Minggu” obrolan berlanjut beberapa saat dan terhenti ketika pembeli tiba.
Aku bangkit dari tempat dudukku dan bergegas melayani pembeli tak terasa waktu makan siang pun tiba dari dalam terdengar suara wanita memanggilku yang ternyata adalah istri bosku “dek aes makan dulu ”teriak bu bos,"iya buk"sahutku pelan.
Setelah makan akupun bergegas kembali kedepan melanjutkan kembali pekerjaanku.
Setelah berniat kembali kedepan untuk melanjutkan pekerjaanku aku melihat pria asing itu masih dibangku depan sambil memegang telpon genggamnya yang disambungkan headset terlihat dia mengobrol sambil tersenyum-senyum “mungkin dia sedang mengobrol dengan kekasihnya”ucapku dalam hati dan tak lagi menghiraukan nya.
Hari berlalu dengan cepat tak terasa waktu sudah sore saja aku bersiap-siap untuk pulang kerumah merogoh tas mencari kunci keretaku berpamitan pada bos dan berlalu menuju parkiran menghidupkan kereta dan pergi meninggalkan toko.
Sesampainya dirumah aku pun bergegas mandi karena sudah merasa tidak nyaman dengan badanku yang lengket karena keringat selesai mandi aku pun makan malam dengan keluarga tercinta ku selesai makan dan membereskan piring kotor aku pun berniat untuk tidur jam menunjukkan pukul 20:55.
Membaringkan tubuhku ketempat tidur sambil menghela nafas panjang merasa sangat capek memejamkan mata dan akhirnya pun tertidur.
Tak terasa pagi pun tiba aku bangkit dari tempat tidurku dan melihat kearah jam yang menunjukkan pukul 07:00 aku pun bergegas mandi lalu sarapan berpamitan kepada orangtua ku dan berangkat bekerja.
Sesampainya ditoko aku pun begegas membuka pintu toko seperti biasa membersihkan rak menyapu lantai dan membuang sampah setelah beres aku pun duduk dibangku depan seperti biasa nya sambil menunggu pembeli memegang ponsel dan menonton YouTube.
Setelah beberapa saat duduk pembeli pun tiba aku bangkit dari tempat dudukku dan siap melayani ditengah pembicaraanku dengan pembeli pria asing itu datang berdiri disebelahku dan mulai mengambil alih pembicaraanku aku yang melihat itu hanya mengangguk-angguk kan kepala sambil sesekali tersenyum.
Akhirnya 2 unit ponsel bersegel sold out setelah melihat pembeli pergi aku berencana untuk kembali duduk di bangku depan tapi tiba-tiba aku tersentak saat pria asing itu mulai menyapa ku kembali dan berkata “nama kamu siapa”aku pun dengan canggung menjawab “Aestic” dan berlalu pergi,tak sampai disitu ternyata dia masih penasaran dengan ku dan mengikuti ku ke bangku depan.
Aku yang melihat keadaan tersebut merasa sangat tidak nyaman tapi aku tidak bisa menegurnya karena pasti akan membuat keadaan jadi tidak mengenakan karena memang kami bisa dibilang tinggal bersama ya walaupun hanya untuk beberapa jam saja.
Aku pun mencoba untuk mengikuti keadaan dan menjawab beberapa pertanyaan nya dengan agak santai.
“Kamu orang mana”tanya pria itu lagi…“aku orang kampung sebelah”jawabku.. “boleh kenalan kan”tambah pria itu kembali…aku yang mendengar perkataan tersebut hanya bisa tersenyum…"gimana kerja disini nyaman nggak" untuk sesaat aku berpikir “untuk sekarang kamu yang membuat aku tidak nyaman”jawabku dalam hati…"iya Alhamdulillah" Jawabku kembali…setelah melontar beberapa pertanyaan dia kembali bertanya yang membuat aku sedikit terkejut “kita ngobrol gini nggak ada yang marahkan?” aku yang mendengarkan perkataan tersebut sedikit melongo “bukankah dia sudah punya pacar kok bisa-bisanya melontar pertanyaan itu?”…pikirku
Aku terus menatap jam serasa waktu begitu lama berjalan mencoba untuk tetap bersabar sesekali melihat ke jalan raya yang penuh kebisingan kereta,mobil yang lalu lalang mencoba menghidari pertanyaannya dan menghibur diri “Aestic…makan dulu..” dari dalam toko terdengar suara wanita memanggilku yang ternyata istri bosku “iyaa mbak..” sahutku
Aku bangkit berlalu sambil menunduk tanpa memandang kearah pria asing tersebut.Waktu terus berjalan tak terasa sore pun tiba didalam aku berbincang-bincang dengan istri bosku yang begitu peramah di tengah pembicaan dia menceritakan tentang pria asing tersebut tanpa aku tanya,aku yang mendengarnya mencoba untuk tetap menghormati istri bos dan sesekali mengangguk yang ternyata pria asing itu ialah sepupu suaminya,pembicara menjadi panjang karena keadaan pun tampak sepi.
Sore pun datang kini waktunya aku untuk pamit pria asing itu terus menatap ke arah ku seakan ingin menghampiri ku setelah membaca keadaan aku pun bergegas ketempat parkir menghidupkan kereta ku dan pergi meninggalkan toko.
Dijalan aku berjalan pelan sambil menikmati keindahan sekitar tampak sebuah kereta berjalan pelan disamping ku,aku agak tersentak melihat seorang pria yang tidak ku kenal tubuh yang tinggi,kulit putih bersih badan yang ramping dan wajah yang manis “astagfirullah”ucapku kaget.
Melihat reaksi ku pria itu tersenyum manis yang memang membuat aku sedikit tergoyah tanpa dia mencoba merayu,
“baru pulang kerja ya?”tanya dia dengan nada rendah..
“iyaa” jawabku dengan agak malu…
“rumahnya di mana?” Sambungnya lagi…
“di desa baru” jawabku kembali…
“aku temenin ya” jawab nya sambil tersenyum manis…
“jangan”jawabku malu-malu sambil tersenyum mencoba mencuri pandang
“yaallah manisnya”..ucapku dalam hati.
“boleh minta nomor handphone kamu nggak”…aku yang menanti-nanti pertanyaan tersebut merasa seakan meledak sangking bahagianya cuman mencoba untuk tetap santai
“iya boleh”jawabku tersenyum malu… setelah berbagi nomor kami pun berpencar ke arah masing-masing.
Selama perjalanan pulang kami pun mengobrol yang ternyata rumah kami searah cuman beda desa saja.Dia menceritakan bahwa setiap hari melihat ku duduk sendirian di bangku luar yaa walaupun selama beberapa hari ini ada yang nemanin mendengar hal tersebut aku langsung menjawab tegas
"iya sepupu bosku baru datang"
jawabku… mendengar jawabanku dia hanya mengangguk-angguk kami pun terdiam sejenak dan kemudian pria tersebut bertanya kembali dengan pertanyaan yang berbeda
“boleh minta nomor handphone kamu nggak”…aku yang menanti-nanti pertanyaan tersebut merasa seakan meledak sangking bahagianya cuman mencoba untuk tetap santai
“iya boleh”jawabku tersenyum malu… setelah berbagi nomor kami pun berpencar ke arah masing-masing.Selesai membersihkan diri dan makan malam dengan keluarga kecil ku aku bergegas ke kamar membuka ponsel ku dan mendapati pesan baru dari pria manis tersebut aku tersenyum-senyum sambil membaca pesan dia menanyakan namaku dan aku menanyakannya namanya kembali ternata namnya aalah “Ash”
aku pun mulai berkenalan dengan dia dan memberitahu ku bahwa tempat kami bekerja lumayan dekat selang beberapa toko aku tidak tahu karena memang jarang ketempat lain hanya didepan toko atau toko samping waktu mulai berjalan tak terasa sudah pukul 23:02 aku berpamitan kepada Ash untuk beristirahat takutnya besok bangun kesiangan.
Pagi pun datang aku bersiap-siap untuk berangkat kerja membereskan barang-barang bawaan ku tiba-tiba ponsel ku berbunyi aku melihat sekilas ternyata Ash menelpon ku dengan senyum-senyum aku pun mejawab teleponnya
“halo Aestic dimana?”tanya Ash lembut…
“dirumah baru mau berangkat,kenapa Ash?"jawabku sambil bertanya…
“aku tunggu di persimpangan jalan ya”sambungnya kembali… sambil tersenyum aku menjawab
“iya boleh,bentar ya”… aku pun mematikan panggilan nya dan bergegas keluar kamar berpamitan dengan orangtua ku mengambil kunci kereta dan pergi menemui Ash.
Setelah bertemu, Ash pun menyapa ku sambil tersenyum manis
“pagi Aestic”… “aku yang sambil malu-malu menjawab
”pagi juga Ash"… “udah sarapan kan” tanyanya kembali…
“iya udah,tadi sama ibu dan bapa”jawabku sambil tersenyum… dia pun mulai meledek ku
"anak kesayangan ya"
ledeknya sambil tersenyum manis…aku hanya tersenyum setengah tertawa mendengar ledekannya.
Tak terasa kami pun sampai didepan toko dia kembali tersenyum manis kepada ku dan pergi menuju toko nya aku turun dari kereta dan bergegas membereskan pekerjaan ku, sesekali kami sms an saat toko sedang sepi dan kini dia selalu menunggu ku saat pulang ataupun berangkat kerja hari-hari mulai terasa menyenangkan dirumah pun kadang kami telfonan untuk menghilangkan kebosanan.
Hari berlalu tak terasa sudah 2 minggu sejak pertama bertemu hari ini kami janjian untuk makan malam diluar bersama pagi itu aku meninggalkan kereta ku dirumah dan dijemput Ash untuk berangkat bersama di perjalanan kami tertawa bersama aku merasa cinta dan kasih sayang ku tumbuh aku ingin terus bersama nya tapi aku tidak berani mengungkapkan nya duluan aku terlalu malu dan mencoba untuk terus bersabar
Tak terasa sore pun tiba kini aku membereskan barang-barang ku dan berpamitan kepada bos,melihat aku datang tanpa membawa kereta sepupu bos pun datang menghampiri ku
“kereta mu mana,mau aku anterin pulang nya?”tanya pria itu…."nggak papa aku bareng temen, makasih"jawabku tegas dan berlalu pergi.
Ash menghampiri ku kedepan toko aku pun tersenyum menyapa nya dari belakang tampak sepupu bos terus menatap tajam kearah kami yang berlalu pergi menjauh meninggalkan toko.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!