NovelToon NovelToon

Jika Cinta Telah Bersemi

Prolog

Nicolas Raymond atau kerap disapa sebagai Niko, pria tampan yang sangat di incar oleh banyak kalangan gadis remaja. Hidungnya yang mancung, bibirnya yang seksi, alis tebal, rahang tegas, dan tubuh atletis. Semua pria itu miliki.

Helena Lavender, gadis cantik dan berprestasi di SMA Jaya Gemintang. Mempunyai tubuh mungil dan sedikit pendek, hidung kecil nan mancung, bibir ranum yang berwarna pink.

Walaupun Helen adalah gadis yang berprestasi dan hampir seluruh guru membicarakannya, Helen adalah gadis yang pendiam alias Introvert, dan hanya memiliki beberapa teman saja. Parah nya ia sering dibully oleh beberapa orang yang iri dan benci kepada nya, namun Inara sama sekali tak pernah melapor ke ruang BK.

Mereka yang membully nya sama sekali tak pernah merasa takut dan terancam, karena mereka tahu bahwa Inara tak memiliki kekuasaan sedikit pun di sekolah.

Niko juga bersekolah di sekolah yang sama dengan Helen. Berbeda dengan Helen, Niko memiliki kekuasaan di sekolah itu karena ayahnya Alfred, adalah Pemiliki sekolah Jaya Gemintang.

Niko juga sama seperti Helen yang berprestasi dan pendiam, Niko hanya berteman dengan para sahabat nya saja, Jack dan Gio.

...▪️◾◼️◾▪️...

Hari Senin, tepatnya di SMA Jaya Gemintang

Para siswa baru saja selesai melaksanakan upacara. Sudah satu jam lebih guru di dalam kelas mengajar dan waktu istirahat tidak lama lagi.

Kringggg...

Suara yang di tunggu-tunggu pun akhirnya berbunyi dan para siswa segera mengemasi buku mereka masing-masing.

"Baiklah, anak-anak, sampai sini dulu pelajaran kita kali ini, minggu depan kita lanjut" ucap seorang guru yang kini telah melangkah meninggalkan kelas mereka.

"Akhirnya selesai juga" ucap Helen bernapas lega.

"Helen, kamu mau ikut ke kantin gak?" tanya Vanessa

"Gak usah deh, aku disini aja, aku bawa bekal kok. Lagian aku mau hemat dulu" tolak Helen secara halus.

"Ya udah deh Len, kita pergi dulu ya" ucap Sabrina.

"Iya" ucap Helen seadanya.

Vanessa dan Sabrina telah melangkah menuju kantin.

Tap tap tap

Helen menoleh kepada seseorang yang baru saja masuk ke kelas, seseorang yang amat Helen kenali sekaligus membenci orang itu.

"Hai Helen.. Wah bawa bekal lagi yah?" ucap Kinan dengan nada mengejek.

Helen yang mendengar sapaan dan ejekan Kinan hanya bisa terdiam. Dia sudah terbiasa dengan segala ejekan dan hinaan yang Kinan tujukan untuk nya.

"Lo tuli? Harus nya Lo tuh ngerasa beruntung bisa disapa sama orang terpandang kek gue!" suara Kinan kali ini terdengar emosi.

"Percuma terpandang dari uang, kalau gak terpandang dari etika dan adab" ucap Helen memojokkan Kinan.

"Gak usah ngerasa bangga karna Lo bisa mojokin gue, tapi sayang nya cuma bentar. Buat apa etika sama adab? Dengan uang semua bisa tunduk sama gue!" ucap Kinan menggebu-gebu.

"Kamu memang memiliki keluarga terpandang. Tapi kemungkinan tidak memiliki etika" ucapan Helen dapat memojokkan Kinan untuk sesaat, lagi pula ia tak sepenuh nya berbohong.

Kinan adalah anak kepala sekolah, dan Helen pernah melihat pak kepala sekolah menyalip antrian penjualan ayam panggang yang panjang (😂). Helen tak mungkin salah lihat bahwa orang itu adalah kepala sekolah, karna ia hapal betul postur tubuh kepala sekolah.

"Maksud Lo?" tanya Kinan tak mengerti.

"Tak usah di jelaskan,itu hanya buang tenaga dan belum tentu kamu percaya" ucap Helen

Ribut

"Oh iya, lo kan murid berprestasi nih, jadi gue minta tolong ke lo dong buat kerjain tugas mtk gue" ucap Kinan dengan melemparkan buku nya ke hadapan Helen.

"Kamu siapa mau nyuruh-nyuruh aku?",tanya Helen dengan sedikit emosi kepada Marsel.

Berani nya gadis itu memerintah nya, walaupun Helen tidak memiliki kekuasaan, tetap saja dia tidak ingin di perintah oleh gadis ini.

"Oh,ya? Lu lupa kalo gue ini anak kepala sekolah?" tanya Kinan emosi.

"Aku gak peduli kamu siapa, pokok nya aku gak mau turutin perintah kamu" ucap Helen ikut emosi.

"Ohh,berani lo yah " ucap Kinan dan segera beranjak dari tempat nya tadi yang duduk di meja samping meja Helen.

Kinan berhenti saat telah di hadapan Helen dan segera menarik kuat rambut gadis itu. Helen yang di jambak pun, segera mencoba menjambak rambut Kinan juga.

Bruk

Kinan mendorong Helen. hingga menabrak meja, dan sayang nya kepala Helen yang menabrak ujung meja tersebut terbentur cukup kuat hingga mengeluarkan darah segar.

Kinan yang melihat kondisi Helen, bukannya membantu nya malah tersenyum puas.

Kinan akan melangkah kearah Helen untuk menuntaskan amarah nya sedari tadi, tapi suara berat dan tajam seseorang menghentikan niat dan langkah nya.

"Berhenti"

Suara itu berhasil menghentikan Kinan.

Kinan merasa tidak asing dengan suara ini. Dia lalu membalikkan tubuh nya dan melihat orang yang selama ini ia dambakan.

"Niko? " tanya Kinan terkejut.

Beberapa detik kemudian ia mengembangkan senyum nya.

"Niko, kok kamu di sini?" tanya Kinan dengan tetap tersenyum menatap Niko.

"Ck,gak usah banyak tanya. Pergi dari sini sekarang juga" perintah Niko sambil menatap Kinan dengan kesal.

"Iya, nanti aku pergi kok. Gimana kalau kita makan bareng di kantin?" ajak Kinan dengan bersemangat.

"Lo tuli? Gue bilang pergi dari sini sekarang juga!" ucap Niko tajam.

Kinan yang merasakan hawa tidak enak pun memutuskan untuk segera pergi dari kelas.

"I-iya,aku pergi sekarang". ucap Kinan terbata-bata lalu segera melangkah keluar. Ia terlalu takut untuk berurusan dengan Niko.

Niko yang melihat Kinan pergi, segera melangkah mendekati Helen untuk memastikan kondisi Helen.

"Kenapa lu gak ngelawan nenek sihir itu?" tanya Niko, padahal sedari tadi Helen telah tak sadarkan diri.

Niko segera menggendong Helen menuju UKS. Dengan langkah lebar Niko menggendong Helen. Setiap Niko melewati kerumunan siswa, banyak pasang mata yang melihat dengan rasa penasaran,mereka penasaran dengan gadis yang di gendong itu.

Salah satu dari mereka melihat siapa yang di gendong oleh Niko pun terkejut.

"We, itu kan Helen!!" Pekik Mayra heboh hingga membuat yang lain menatap nya penasaran.

"Hah,beneran Ra?!" tanya Jihan ikut heboh.

"Iya beneran,demi apa dia di gendong sama Niko yang paling di takuti seluruh kelas?!" Mayra memekik tertahan.

Yang lainnya pun ikut nimbrung untuk bergosip bersama Mayra dan Jihan.

...▪️◾◼️◾▪️...

Niko melangkah masuk menuju UKS yang kebetulan tidak ada orang satu pun di dalam. Dia segera mencari kotak P3K untuk segera mengobati Helen.

Saat Niko tengah mengobati luka Helen, gadis itu perlahan membuka mata nya dan terkejut saat melihat wajah tampan Niko yang begitu dekat dengan wajah nya.

"Aaaa,kamu mau ngapain?!!!" teriak Helen dan segera mendorong dada bidang Niko.

Helen segera bangkit untuk duduk dari posisi nya yang tiduran dan segera menutupi dada nya menggunakan kedua tangan nya.

Pelet ?

"Harusnya Lo berterima kasih karena gue udah bawa Lo ke UKS" ucap Niko dengan menatap Helen tajam.

"Nolongin aku? Emang nya aku kenapa?" tanya Helen dengan alis yang berkerut. Sungguh ia lupa dengan kejadian tadi.

"Lo di dorong sama tuh nenek sihir, dan kepala Lo kebentur ke sudut meja, terus lo pingsan" jelas Niko panjang lebar.

"Nenek sihir? Siapa nenek sihir yang kamu maksud?" tanya Helen kebingungan.

"Kinan" ucap Niko singkat.

Helen berusaha menahan tawa nya saat Niko memberi julukan pada Kinan dengan sebutan Nenek sihir.

"Makasih" ucap Helen tulus.

"Yah, Sama-sama"

"Kepala Lo udah gue obatin, ya udah gue pergi dulu" ucap Niko dan segera beranjak melangkah ke luar dari UKS.

Helen yang mendengar kalimat Niko tadi yang telah mengobati kepala nya, segera teringat dan langsung menyentuh kepala nya yang tiba-tiba muncul rasa sakit.

Helen teringat dengan waktu istirahat yang sepertinya akan segera berakhir. Ia menolehkan kepala nya ke penjuru ruangan untuk mencari jam.

Sekitar lima belas menit lagi jam pelajaran akan segera dimulai. Ia segera merapihkan pakaian nya yang sedikit kusut lalu berlari menuju kelas.

▪️▪️▪️

Saat Helen telah sampai di dalam kelas, semua penjuru mata melihat ke arah nya. Helen yang merasa ditatap oleh banyak orang pun terdiam di tempat, namun detik selanjutnya ia mencoba santai dan melangkah menuju bangku nya.

"Gila, beruntung banget dah jadi lo Len, bisa di gendong sama cogan. Mana cogan nya Niko lagi!!!" pekik Sabrina heboh.

Helen yang mendengar pekikan Sabrina hanya bisa menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

"Lu paket pelet apa sih, sampai Niko mau gendong lu?" tanya Vanessa

Helen hanya bodo amat dengan pertanyaan Vanessa, toh memang beginilah sikap nya.

"Gila nih anak, di tanya malah diam aja!" geram Mayra.

"Aku gak pake pelet apapun untuk di gendong sama Niko" ucap Helen.

Helen yang melihat Mayra dan lainnya terdiam pun memanfaatkan situasi ini untuk duduk di bangku nya.

"Masa sih dia gak pake pelet atau semacam nya?" bisik Vanessa heran.

"Iya, masa dia bisa di gendong sama Niko tanpa pake pelet atau apapun sih?" Sabrina ikut keheranan.

"Entah lah" ucap Vanessa pasrah.

"Woi diam! guru udah kesini" teriak Marsel selaku ketua kelas.

Mereka semua pun langsung terdiam, begitu pun dengan Helen.

▪️▪️▪️

Kringgggg...

Para murid segera memasukkan buku mereka ke dalam tas saat mendengar bel pulang telah berbunyi.

"Baiklah, sampai disini pelajaran kita hari ini. Silahkan pulang dan hati-hati di jalan" ucap seorang guru dan melangkah keluar dari kelas.

Helen pun segera melangkah menuju pintu kelas, mengabaikan tatapan para murid yang masih tertuju kepada nya.

Ketika Helen telah sampai di gerbang sekolah dan akan segera melangkahkan kaki nya, Suara seseorang menghentikan langkah nya.

"Pulang sama gue" perintah Niko tak terima bantahan.

Helen yang mendengar suara itu segera membalikkan badan nya. Ia keheranan, siapa yang Niko ajak bicara, lalu celingak-celinguk.

"Kenapa diam? Cepat naik!" perintah Niko pada Helen untuk segera naik ke motor nya.

"Kakak bicara sama aku?" tanya Helen menunjuk dirinya sendiri.

"Iya,cepetan naik" ucap Niko.

"Aku jalan kaki aja, kakak boleh duluan" tolak Helen halus.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!