Kaisar Pratama
* * *
Di saat usianya baru menginjak dua puluh lima tahun Kaisar Pratama sudah di nobatkan sebagai salah satu pengacara muda, tampan, berbakat dan sukses yang ada di Jakarta. Karirnya semakin menjulang tinggi setelah ia berhasil memenangkan beberapa kasus dari kliennya. Kaisar juga merupakan lulusan terbaik dari salah satu perguruan tinggi yang ada di Jakarta. Kaisar adalah anak sulung dari pasangan pengusaha Andi Pratama dan Wina Pratama. Ia juga mempunyai seorang adik perempuan yang bernama Amelia Pratama.
Selain karena dia seorang pengacara, Kaisar sudah di kenal banyak orang karena kebaikan serta kerendahan hatinya.
Kaisar selalu mengutamakan untuk menolong orang yang sedang mengalami kesulitan. Bahkan, dirinya selalu dengan sukarela menolong setiap orang yang benar-benar membutuhkan jasanya, jika tujuannya untuk memperjuangkan hak dan keadilan.
Kaisar adalah sosok laki-laki yang sangat tegas, sedikit keras kepala dan orang yang suka dengan kedisiplinan. Meskipun begitu, Kaisar sangat menyayangi keluarganya, terutama pada adik perempuan satu-satunya itu. Ia akan menjadi anak yang penurut jika kedua orang tuanya yang memberi perintah. Dan ia akan melakukan apa saja jika sang adik yang meminta.
Seorang Kaisar Pratama dengan kharisma dan sejuta pesona yang ia miliki, maka tidak heran jika banyak kaum wanita yang mengincar dan mau menjadi kekasihnya.
Tetapi seorang Kaisar bukanlah orang yang mudah jatuh cinta, apalagi setelah kandas hubungan asmaranya bersama dengan seorang gadis yang kini telah menikah dengan pilihan kedua orang tuanya.
* * *
Yasika Gamila Putri
Menjadi seorang Dokter adalah cita-citanya sejak dari kecil. Usianya yang baru menginjak dua puluh satu tahun dan sedang melanjutkan pendidikan semester terakhirnya di salah satu Universitas yang berada di Jakarta. Seorang gadis sederhana yang polos dan berparas cantik, di kenal baik, ramah dan tidak mudah bergaul. Semua orang mengenal siapa Yasika, karena ia merupakan salah satu mahasiswi yang sangat pintar, selain itu, ia juga adalah seorang adik dari seorang aktris sekaligus model yang sedang naik daun saat ini.
Yasika adalah anak kedua dari dua bersaudara. Bagas Sanjaya dan Yessi Anita adalah nama dari kedua orang tuanya.
Usia yang hanya terpaut dua tahun menjadikan mereka tumbuh menjadi seorang gadis yang sangat cantik. Yasika dan saudara perempuannya itu sangat dekat, Yasika sangat menyayangi kakaknya, begitupun sebaliknya.
Yasika mempunyai beberapa sahabat yang sangat dekat dengan dirinya, dan di antara salah satu sahabatnya itu adalah Amelia Pratama adik dari seorang Kaisar sang pengacara tampan itu.
Yasika dan Amelia berteman sejak mereka satu kelas dan mengambil jurusan yang sama, yaitu sama-sama mengambil jurusan kedokteran.
Yasika tidak pernah menjalin hubungan dengan siapapun, tak sedikit laki-laki yang mengagumi dan mendekatinya. Davin Wirayatma Raharja seorang Casanova di kampusnya adalah orang yang diam-diam menyukai Yasika.
* * *
Anne Putri
Menjadi Aktris dan seorang model adalah profesinya sekarang. Anne Putri adalah sosok yang sudah di kenal banyak orang. Apalagi setelah ia berhasil membintangi beberapa filem layar lebar dan tentunya menjadi model iklan ternama. Ia adalah orang yang sangat terkenal di dunia hiburan. Karirnya semakin cemerlang dan melesat setelah ia berhasil meraih beberapa penghargaan di saat usianya baru menginjak dua puluh tiga tahun.
Mempunyai paras cantik, tubuh tinggi, rambut yang sangat indah serta kulit yang putih bersih adalah miliknya. Bersyukurlah bagi seorang Anne Putri karena ia terlahir begitu sempurna.
Anne adalah sosok orang yang sangat berbeda dengan adik perempuannya itu. Anne sangat di kenal karena kecantikan dan kepopulerannya. Anne adalah orang yang sangat manja, ceria dan gampang bergaul dengan siapapun. Anne mewarisi sifat dari ayahnya yaitu keras kepala, sangat tegas dan banyak bicara.
Kehidupannya sebagai aktris dan model tidak seindah yang kita bayangkan, banyak sekali ujian dan masalah yang sering ia alami selama bekerja di dunia hiburan. Selentingan gosip dan juga serangan dari para netizen sudah menjadi makanan sehari-hari untuknya. Tetapi Anne bukan orang yang gampang menyerah begitu saja, ia akan memperjuangkan apa saja yang seharusnya menjadi miliknya.
Anne juga sangat terkenal karena kedekatannya dengan beberapa laki-laki, baik dari kalangan sesama satu profesi, pengusaha bahkan ia pernah menjalin hubungan dengan salah satu sutradara filem yang sangat kaya raya.
Sebagai seorang Aktris Anne Putri lebih memilih tinggal di apartemennya sendiri. Hanya sesekali ia sering menyempatkan pulang ke rumah untuk menemui kedua orang tua dan adik perempuannya itu.
Anne dan Yasika di besarkan oleh orang-orang yang sangat menyayangi mereka berdua. Meskipun ada perbedaan antara mereka berdua, tetapi mereka selalu saling menyayangi satu sama lain.
Anne yang sangat manja, sedangkan Yasika orang yang sangat mandiri. Anne yang banyak bicara, sementara Yasika orang yang sedikit pendiam. Anne yang keras kelapa, Yasika adalah orang yang sangat penurut. Anne yang selalu bersikap tegas, sementara Yasika orang yang sangat lemah lembut.
* * *
Jangan lupa untuk tinggalkan like, komen dan vote-nya juga buat aku...
Semoga kalian suka sama cerita ke tiga dari aku..
Mohon maaf bila masih banyak kekurangan dalam penulisan atau kata-katanya yang salah..
Harap di maklum ya.. 🙏🏻
Mohon maaf juga untuk para visual nya jika kurang berkenan di hati.. tapi itu adalah keinginan author nya sendiri... wkwkwk.
Sebenarnya aku tuh bingung tadinya mau tetep pakai orang-orang yang sama tetapi ya udahlah... aku maunya itu kok...
Banyak yang bilang kenapa setiap bikin cerita aku selalu suka pakai visual?
Dan jawabannya dari aku adalah supaya kita lebih seru saat ngebayangin mereka.
Terima kasih untuk semua yang sudah setia ngedukung, memberi semangat dan membaca ceritanya aku..
Tanpa kalian semua aku ini bukan apa-apa..
Kalau begitu kita lanjut ke episode berikutnya ya...
Salam saya untuk semua... ❤
Suara ketukan palu yang terakhir menjadi penutup sidang kala itu. Semuanya memberi tepuk tangan untuk sang pengacara muda dan tampan itu. Lagi-lagi seorang Kaisar telah berhasil memenangkan kasus dari kliennya untuk sidang hari ini. Kaisar sangat bangga dengan dirinya sendiri karena ia telah berhasil membantu seorang Kakek tua yang di laporkan oleh anaknya sendiri dengan tuduhan telah mencuri salah satu hewan peliharaannya.
Kaisar begitu geram saat ia mendapat laporan mengenai kasus ini, bagaimana bisa seorang anak tega melaporkan ayahnya sendiri hingga Kakek tua itu masuk penjara. Hatinya tersentuh saat Kakek tua itu menceritakan bagaimana kronologis yang sebenarnya, hanya karena seekor ayam yang telah di sembelihnya sang anak tega memenjarakan ayahnya sendiri.
"Selamat tuan Kaisar, lagi-lagi anda telah berhasil memenangkan kasus klien anda."
"Terima kasih Pak Seno, senang saya bisa bekerja sama dengan anda."
Mereka saling berjabat tangan dan melempar senyum, Seno adalah seorang pengacara yang tadi sedang membela kliennya sendiri. Kaisar selalu bersikap ramah dan menghormati orang yang berprofesi sama dengan dirinya. Meskipun saat di ruang sidang Seno adalah rivalnya.
"Kak...!!" teriak seseorang di sebrang sana.
Kaisar menoleh ke arah dimana suara itu memanggilnya. Kai tersenyum sangat lebar ketika ia mendapati sosok gadis yang sedang berdiri dan melambaikan tangannya itu.
Kaisar berjalan dimana sang adik sedang berdiri saat ini.
"Amel ... Ngapain kamu ada disini?" tanya Kaisar heran saat ia melihat adik perempuannya sedang berada di dekat kantor pengadilan.
"Aku lagi kunjungan ke rumah sakit itu Kak." tunjuk Amelia pada salah satu rumah sakit yang berada di sebrang kantor pengadilan tersebut. "Lagi ada tugas dari kampus. Gak sengaja tadi aku lihat kamu disini."
Kaisar kembali menorehkan senyum di bibirnya, ia segera mengusak rambut adiknya itu hingga berantakan, sedangkan untuk sang adik ia hanya memberengut kesal saat sang Kakak mengacak rambutnya seperti itu.
"Kak ... Kamu itu ya, lihat rambut aku jadi gini kan?" gerutu Amelia seraya merapihkan kembali rambutnya dengan jari-jari tangannya.
"Kamu tetep kelihatan cantik kok."
"Cantik apanya?"
"Gini nih kalau punya adik perempuan, manja banget jadinya."
"Biarin manja juga sama kamu kok."
"Makanya cari cowok sana, biar kamu gak manja lagi kayak gini."
"Kamu yang seharusnya cari cewek, gak ingat sama umur apa? harusnya kakak itu dah nikah tau? atau jangan-jangan kakak masih belum bisa move-on ya?" tuduh Amelia dengan nada yang sedikit meledek.
Kaisar menatap wajah adiknya itu dengan tatapan kesal, ia tidak suka jika sang adik terus membahas dan meledek dirinya.
"Jangan mulai deh, kamu sudah selesai kan? ayo sekarang kita pulang sekalian cari makan dulu?"
Amelia mengangguk, "Tapi kak - " di jedanya kalimat itu. "Tungguin temen-temen aku ya? boleh kan aku ajak mereka?"
Kaisar mengernyit bingung. "Memangnya teman kamu sekarang dimana?"
"Mereka masih di dalam, tapi bentar lagi juga keluar kok. Boleh ya aku ajak mereka, soalnya kita gak bawa kendaraan sendiri." Amelia mengatupkan kedua tangannya memohon supaya Kaisar mau menuruti keinginannya itu.
"Temen-temen aku itu cantik-cantik loh Kak, siapa tau ada yang kamu taksir nantinya." Amelia kembali berujar dengan senyum meledek.
"Apaan anak kecil?"
"Kak, kita ini udah dewasa ya bukan anak kecil."
Kaisar tertawa dengan begitu lepasnya, ia tidak pernah mengira bahwa kedekatannya dengan sang adik sangat membuatnya bahagia. Kaisar dan Amelia di besarkan oleh kedua orang tua yang sangat menyayanginya. Meski usia mereka terpaut hanya dua tahun tetapi kedekatannya itu sangat membuat semua orang menjadi iri.
Kaisar akan selalu menjadi seorang kakak yang siap untuk melindungi adik perempuannya itu. Dan Amelia akan menjadi seorang adik yang selalu menyayangi kakaknya.
"Mel ... Maaf ya kita lama." ujar Ririn dengan nafas yang ngos-ngosan.
Amelia dan Kaisar langsung menoleh ke arah suara itu, Amelia tersenyum saat melihat semua teman-temannya sudah berdiri tepat di hadapannya saat ini. Sedangkan Kaisar ia hanya tersenyum tipis saat melihat mereka.
Betapa terkejutnya bagi seorang Ririn, Ica dan Yasika ketika untuk yang pertama kalinya mereka melihat dan bertemu dengan seorang lelaki yang begitu tampan, dan itu adalah kakak dari temannya sendiri.
"Kalian kenapa bengong?" ucap Amelia dengan sedikit tersenyum
"O iya, kenalkan ini Kakak aku namanya Kaisar."
"Kak, kenalin ini teman-teman aku."
Yasika, Ica dan Ririn tersenyum lebar, sedangkan Kaisar ia hanya mengangguk dan tersenyum tipis.
"O iya, kita nebeng mobilnya kak Kai yu sekalian dia mau traktir kita loh." dengan cekikikan Amelia berujar.
Kaisar hanya mengerutkan keningnya ketika sang adik terus saja membuatnya merasa kesal seperti ini. Ica dan Ririn masih terpaku dengan pemandangan yang sangat indah dan begitu sempurna terhadap mahluk ciptaan Tuhan yang satu ini. Mereka melongo seakan masih tidak percaya bahwa yang sekarang mereka lihat adalah laki-laki yang sangat tampan dan penuh dengan sejuta pesona.
"Aku gak nyangka ya ternyata kakaknya Amel ganteng banget."
"Ya, gue baru lihat cowok tampan dan keren kayak gitu."
Ica dan Ririn kegirangan begitu melihat sosok seorang Kaisar, berucap sambil berbisik-bisik. Sedangkan Yasika ia hanya terdiam membisu. Pandangan matanya sesekali menatap wajah laki-laki itu, dan tanpa sengaja pula pandangan mata keduanya bertemu untuk yang pertama kali.
Kaisar menatap gadis itu, gadis yang sedari tadi hanya terdiam tidak seperti ke dua gadis yang lainnya. Mata Kaisar seolah terpaku begitu melihat manik mata hitam dari kedua bola matanya yang bulat. Ia merasa kalau Yasika adalah gadis yang benar-benar berbeda. Tidak banyak bicara dan terlihat sangat sederhana.
Yasika sadar kalau saat ini dirinya merasa sedang di perhatikan, ia tersenyum dengan begitu manisnya membuat Kaisar tidak berkedip saat melihat senyuman itu.
Senyuman itu? kenapa mirip sekali dengan dia?
Kaisar segera mengalihkan pandangan matanya itu ke sembarang arah, ia tidak ingin jika gadis itu menilai salah kepadanya.
"Ya udah mau sampai kapan kita disini?" ujar Kaisar memecahkan keheningan yang terjadi.
"Kamu Kak yang dari tadi hanya bengong, kamu liatin apa? hayo ngaku? aku udah bilang kan kalau temen aku itu cantik-cantik."
"Apaan sih?"
"Bilang sama aku Kak, kalau kamu naksir salah satu di antara mereka. Kakak jangan khawatir mereka masih pada jomblo kok sama kayak aku."
"Berati gak laku dong."
"Jangan sembarang bicara ya? kita cuma belum nemu yang cocok ja."
"Sama ja, itu namanya kalian gak laku."
"Ish... Kamu itu kak,"
Itulah obrolan yang terjadi antara Kaisar dan Amelia saat berada di dalam mobil, Amelia akan menjadi satu-satunya orang yang begitu cerewet. Sedangkan Kaisar ia akan selalu menjadi pendengar setia ketika adik perempuannya itu tidak berhenti untuk mengoceh.
* * *
Mereka semua sangat terkejut saat Kaisar membelokkan mobilnya tepat di salah satu mall terbesar yang ada di Jakarta. Kaisar sengaja ingin mengajak adik dan teman-temannya itu untuk makan siang dan jalan-jalan disana. Kaisar akan menuruti semua keinginan dari adik perempuannya itu, ia juga tidak bisa menolak jika sang adik yang sudah meminta.
Kaisar berjalan bersama dengan sang adik, membuat semua orang yang melihat mengira bahwa mereka adalah pasangan kekasih karena tingkah Amelia yang tidak hentinya bergelayut manja pada lengan kekarnya Kaisar. Sementara untuk Yasika, Ica dan Ririn mereka berjalan di belakang mengikuti kedua kakak beradik itu.
"Kita mau kemana dulu?" tanya Kai kepada adiknya itu.
"Makan ja dulu Kak, soalnya aku lapar." jawab sang adik dengan tersenyum.
"Baiklah, kita makan disana ya?" tunjuk Kai pada salah satu resto yang berada di mall tersebut.
Amelia mengangguk dan tersenyum begitu senang saat sang kakak mengajaknya makan di salah satu tempat yang menjadi langganan favoritnya.
Mereka semua telah menempati kursi yang telah di sediakan di resto tersebut, dan tanpa pikir panjang mereka juga langsung memesan makanan karena mereka sudah merasa sangat lapar.
"Kak ... Kamu mau pesen apa?"
Kaisar mengambil buku menu makanan di yang di sodorkan oleh adiknya. Ia memesan makanan yang menjadi kesukaannya itu. Sembari menunggu pesanan mereka datang Amelia, Yasika, Ririn dan Ica menghabiskan waktunya hanya untuk ngobrol dan tertawa bersama, sementara Kaisar ia hanya asik memainkan ponsel pintar miliknya.
Amelia akan menjadi orang yang begitu cerewet di antara yang lainnya, dan Kai sesekali melirik dan menorehkan sedikit senyuman saat sang adik tidak berhenti untuk berbicara.
Banyak orang yang sudah mengenal siapa sosok pengacara muda dan tampan itu, wajahnya menjadi tidak asing di khalayak banyak orang karena ia sering mondar-mandir di berbagai stasiun televisi. Kaisar selalu menjadi pusat perhatian di sana, banyak sekali orang yang menatap dan memandangnya baik dari jarak dekat ataupun dari jarak jauh. Kaisar selalu bersikap ramah dan selalu memberi senyuman kepada siapa saja yang menyapanya.
Kaisar hanya menjadi pendengar saat para gadis itu sedang asik berbincang, berfoto dan tertawa bersama. Di tatapnya sekilas saat sang adik tertawa dengan begitu lepasnya. Ekor matanya melirik ke semua gadis itu, di tatapnya satu persatu wajah mereka secara bergantian. Kaisar memperhatikan bagaimana sang adik yang bisa begitu dekatnya dengan para sahabatnya itu.
Tatapan matanya itu berhenti ketika ia mendapati bahwa ada seseorang yang sedang tersenyum dengan begitu manisnya, menampilkan deretan giginya yang putih serta rambut panjangnya yang tergerai sempurna. Kaisar tidak berhenti untuk menatap gadis itu, gadis cantik yang sederhana tanpa polesan makeup yang tebal di wajahnya.
Dan tanpa di sadarinya pula bahwa sekarang gadis itu juga sedang menoleh ke arahnya. Yasika tersenyum saat mereka berdua dengan tanpa sengajanya saling menatap, kedua manik mata itu bertemu, dan saling melempar senyuman pada akhirnya.
Pandangan mata Kaisar beralih saat tiba-tiba saja ia melihat bahwa ada seseorang yang sedang berjalan ke arahnya dan akan menghampiri mereka.
"Kalian ada disini?"
"Davin...!!!" serentak mereka menoleh dan bersuara.
Davin tersenyum lebar. "Boleh aku ikut gabung?"
Amelia, Yasika, Ica dan Ririn saling melempar tatapan. Kini pandangan Amelia jatuh pada sosok kakak laki-lakinya itu, Kaisar mengangkat sebelas alisnya membuat Amel tersenyum kikuk, Kai mengerti dengan maksud sang adik ia tersenyum dan mengangguk pelan. Mereka tersenyum dan mengijinkan Davin untuk ikut gabung bersama dengan mereka semua. Dengan segera Davin menarik kursinya dan duduk di sebelahnya Yasika.
Yasika dan Davin saling menatap dan tersenyum tipis. Davin adalah teman satu kelas dan satu kampus dengan mereka. Davin merupakan salah satu pria tampan yang berada di kampusnya, Davin selalu menjadi idola dan incaran setiap para mahasiswi. Dan Davin adalah orang yang sangat menyukai dan mengagumi sosok Yasika dari dulu.
Davin begitu mengagumi Yasika gadis cantik yang sederhana, polos, dan pintar. Ia memendam rasa cintanya karena ia tahu kalau Yasika bukan gadis sembarangan, ia adalah gadis yang sangat sulit untuk di dekati. Entah kenapa rasanya sangat sulit bagi Davin saat ia mau menyatakan perasaannya, ia juga selalu mengurungkan niatnya dan tidak punya keberanian saat Yasika sudah berada dekat dengannya.
"Hai... Yas?" ucap Davin basa-basi.
Yasika menoleh dan kembali tersenyum. "Hai... Juga Vin, kamu sendirian?"
"Ya." ujar Davin dengan menganggukkan kepalanya pelan.
Davin menatap Camelia dengan sangat inten, di tatapnya wajah polos yang sangat terlihat cantik itu dari samping, ia tidak berhenti menatap wajah yang begitu terlihat sempurna itu.
Yasika merasa risih saat ia mendapati bahwa sekarang dirinya selalu di perhatikan oleh laki-laki yang duduk di sebelahnya. Yasika sedikit melirik, dan benar saja ia melihat bahwa Davin masih setia menatap dirinya. Davin langsung membuang tatapannya ke sembarang arah saat ia ketahuan sedang memperhatikan Yasika saat ini.
"O iya, apakah anda tuan Kaisar? sang pengacara itu kan.?" tanya Davin yang sengaja ingin menetralkan kembali suasana hatinya sekarang.
Kaisar menoleh dan tersenyum. "Ya saya Kaisar."
"Senang bisa berkenalan dengan anda tuan pengacara."
"Ya sama-sama."
"Anda kakaknya Amel?"
"Hmm... "
"Wah... Kamu hebat Mel punya kakak seorang pengacara yang sangat terkenal."
"Ya iyalah... " jawab Amel dengan bangganya.
Davin kembali tersenyum lebar, merasa sangat senang karena kini ia bisa bertemu dan duduk bersebelahan dengan gadis pujaan hatinya itu.
Mereka semua tersenyum, dan menikmati makan siangnya. Di waktu yang bersamaan juga Kaisar dan Davin masih suka mencuri pandangan, Kaisar sesekali melirik ke arah Davin, ia memperhatikan bagaimana Davin yang terus menatap gadis yang berada di sebelahnya, dan kini pandangan matanya itu jatuh pada Yasika gadis yang sekarang terlihat sedang susah payah menelan makanannya itu ke dalam mulutnya. Yasika merasa risih saat dirinya selalu di perhatikan oleh kedua laki-laki itu.
Yasika menyadari dan ia hanya bisa menunduk saat dirinya selalu di perhatikan oleh Davin. Entah kenapa ia selalu merasa tidak enak saat Davin terus menatap dirinya seperti itu.
"Maaf aku mau ke toilet dulu sebentar."
"Mau gue anter gak?" ucap Ica sahabatnya itu.
"Gak usah ya..! "
"Ya udah, hati-hati lo, jalan yang bener jangan sampe nabrak orang lagi."
Yasika terkekeh kecil. "Apaan sih?" ujar Yasika seraya beranjak dari tempat duduknya.
Kaisar dan Davin menatap kepergian Yasika hingga tidak terlihat lagi.
Ada apa denganku?
Kenapa aku jadi memperhatikan mereka berdua?
Kaisar bergumam dengan sedikit menorehkan senyuman.
***
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!