Pengenalan karakter.
Dinda damara, gadis cantik' yang terlahir dari (kota) bandung.
Dinda' putri dari pasangan Herna dan Selil udin, dinda tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik.
Meskipun dinda terlahair dari keluarga kurang mampu, namun dinda berhasil lulus sampai SMA.
Sejak ayah nya meninggal tiga tahun yang lalu, Dinda sering merenung.
Dinda mempunyai banyak teman.
Dinda sering membantu teman-teman nya dengan Ikh-las karena dinda anak Pan-dai sering membantu mengajar kan PR teman-temanya.
Orang tua tunggal Ibu yang kini sakit keras. mencari pekerjaan sana kemari, na'asnya tak ada satu pun para sahabat yang mau membantu nya.
Sekitar jam 7 malam, ke datangan tamu membawa kabar baik untuk dirinya.
'Tok-Tok-Tok"
Asalamu'Alaikum.
"Wa'Alaikumsalam.., jawab dinda.
Dinda bergegas membuka pintu rumah nya, nampak gadis cantik.
Diva kumala sari. sahabat dinda sewaktu duduk di bangku SMA.
"Diva..!" ucap dinda.
Dinda merangkul gadis bernama Diva.
"Silahkan masuk," kata dinda.
"Din.., aku ingin menawarkan pekerjaan untuk mu, mungkin saja kau membutuh kanya.?" tanya diva.
"emang aku membutuh kanya diva, tapi melihat kondisi ibu kini sedang tidak sahat aku tidak bisa meninggal kan ibu ku" ucap dinda sambil menatap wajah diva.
"Baiklah dinda, jika nanti kau membutuh kanya, kau boleh menghubungi ku, kapan saja kau mau." kata diva.
"Terima kasih, diva, ucap dinda.
dinda sudah tahu jika yang di tawarkan diva pekerjaanya sangat lah jauh dari orang tua.
Setelah kepulangan diva dari rumah nya, dinda melamun, andai aku bisa menerima pekerjaan itu mungkin aku bisa membawanya berobat." batin dinda.
Di sepertiga malam, dinda bangun dari tidur nya.lalu membuka kamar ibu nya
Masih dalam ke adaan tidur terlentang.
Bagaimana aku bisa meninggal kan ibu sendiri dengan ke adaan tidak sehat.
Dan jika aku tak menerima pekerjaan ini
aku tak bisa membawa ibu untuk berobat, bagaimana ibu akan pulih dari sakitnya.
Dinda gadis yang mempunyai wajah berdarah sunda ini melaksanakan solat tahajud dan istikharah.
Mendengar suara batuk ibu nya.
Huk..Huk.Huk,"
Lalu dinda membuka kamar ibunya.
"Apa ibu ingin.., meminum air?.
Lalu dinda memberikan air di tanganya.
Wanita paruh baya itu menerima gelas dari tangan putri nya.
"Terima kasih nak, kamu sudah solat?."
"Sudah bu" ucap dinda sambil menatap ibu nya,
"Shu-kur lah nak, jangan pernah tinggal kan sholat ya nak" kata herna.
"Insaallah bu.." aku akan selalu ingat apa yang ibu ajarkan pada ku"
Dinda berbaring tubuh ibu nya sisi ibu nya mendekap tubuh ibu nya terasa hangat.
"Kamu sudah saur nak..?" tanya herna sambil membelai ramut putri,
"Belum bu.., nanti saja." kata dinda sambil mendekap tubuh kurus ibunya.
"Kenapa..? ini sudah mau mendekati subuh. nanti kamu terlambat untuk saur," kata herna
"Baik..., lah bu, aku akan segera saur...lalu aku kemabali menemani ibu" senyum di bibir gadis cantik itu.
Wanita tua paruh baya itu membalas senyum putrinya.
Bagas, yang terkenal seorang pria yang sering mengencani banyak wanita.
Wajah nya sangat tampan, sehingga semua para wanita, mabuk cinta padanya.
Di ibuh dia seorang CEO yang di pinpin nya di perusahaan milik nya.
Pagi-pagi dinda sudah siap mengambil pakaian kotor, dari rumah ke rumah, yang ingin memakai jasanya.
"Asalamu Alaikum.." ucap salam dinda.
"Wa Alaikumsalam," jawab si ibu yang berada di dalam rumah itu.
"Neng dinda.., ucap ibu yang ada di dalam rumah, ibu itu sudah tau jika dinda ingin mengambil pakaian kotor nya.
"Iya bu.., apa ada pakaian kotor nya bu?" tanya dinda, dinda sambil duduk di depan teras nya.
"Sebentar ya neng, ibu ambil pakaian kotor nya.
Neng dinda masuk lah dulu ke dalam." ucap ibu itu menyuruh nya masuk ke dalam.
Namun dinda memilih menunggu nya di teras rumah.
Setelah mengambil pakaian kotor dari rumah.
Dinda kembali ke rumah membawa membawa banyak pakaian kotor.
Pukul delapan pagi, dinda sudah siap mencuci semua pakaian.
Setelah mencuci pakaian dinda menyuapi ibunya.
Usai makan dinda membaring kan tubuh nya di kursi teras. semelir angin membuat mata gadis itu terpejam.
"Asalmu Alaikum...,
Dinda mendenger suara salam, mengucek matanya.
Wa'Alaikumsalam..., jawab dinda.
"bibik," kata dinda sambil mengangkat tubuh nya, bangun dari kursi teras.
Yati bibik dinda dari keluarga ibunya mengunjungi dinda.
Lalu Yati duduk di kursi berdampingan dengan dinda.
"Bagaimana kedaan ibu mu dinda?" tanya yati.
Sambil mengusap rambut dinda.
"Ibu masih seperti semula bik, belum ada tanda-tanda untuk pulih seperti dulu," ucap dinda, sambil memegang paha yati.
"apakah ibu mu sudah kau bawa berobat dinda?"
Bagaimana aku membawa berobat, belum ada uang untuk membawa ibu untuk berobat.dalam hati dinda.
"belum, bik ini aku sedang menabung untuk mebawa ibu berobat aku mengambil pakaian kotor tetangga agar aku mendapat kan upah" kata dinda.
"Apakah kau tak mencari pekerjaan yang layak dinda?" ucap yati.
"Pekerjaan ada bik, hanya saja jauh dari ibuk.
aku tak bisa pergi begitu saja melihat kondisi ibu sekang," kata dinda.
"Ohh ya bibik apa keperluan apa kemari?" tanya dinda, yang merasa heran karena sudah lama bibik nya tak mengunjungi keponakanya.
"Iya dinda, kalau di ijin kan bibik ingin ikut tinggal,bersama entah bibik bingung! akan pergi kemana" mengingat rumah nya di rampas dan di jual oleh suaminya yang kini sedang proses bercerai.
"Ya sudah bik, tinggal disini" ucap dinda.
"Jika ada perkerjaan sebaiknya kau terima saja dinda, jangan kau fikirkan ibu mu, soal ibu mu serahkan saja ke bibik, bibik, akan merawat nya." kata yati.
"Tiak bik, takut ibu merepotkan bibik nantinya.
ucap dinda sambil pergi kedapur mengambil air untuk bibik nya.
Setelah mengambil air, dinda kembali duduk di samping Yati.
"Ibu mu adalah kaka ku dinda, bibik ikhlas merawat ibu mu, lagi pula bibik tinggal disini sekalian merawat ibu mu.
Dinda pun berfikir soal tawaran diva. dan memegang kertas yang tercatat nomer ponsel diva.
"Apakah kau tak yakin, dengan bibik mu ini?
bibik janji akan merawat ibu mu dengan baik." ucap yati, sambil meyakin kan dinda.
"Tidak seperti itu bik, hanya saja aku tidak ingin merepotan bibik.
Setelah hatinya yakin dinda pergi ke rumah Bu Rt, untuk menyewa telpone, menghubungi diva.
Dinda sangat senang! setelah ibu nya akan ada yang merawat nya.
Dinda berjalan santai menuju rumah bu rt.
setelah menghubungi diva dinda kembali ke rumah, di pertengah jalan dinda jumpa ilham seorang pemuda putra dari pak ustad di kampung nya.
"Asalamu'Alaikum..., dinda.
"Wa'Alaikumsalam.., ka ilham.
Dinda menunduk kan kepalanya.
jantung nya berdetak sangat kencang.
"Kamu dari mana dinda? tanya ilham
"Habis dari rumah bu rt ka," jawab dinda.
Permisi ka saya duluan" kata dinda.
Ilham pun, menganggukan kepalanya, tanya iya mengijin dinda pergi.
Dia sangat cuek dengan ku" batin dinda sambil pergi meninggal kan ilham.
Setelah sampai rumah dinda, mendorong pintu lalu membating kan tubuh nya di kursi tamu.
Yati keluar dari dalam kamar, melihat wajah keponakanya terlihat sedang ada yang di pikir kan.
"Kamu sudah pulang neng? tanya yati.
"Dinda mengangkat palanya kaget," iya bik. kata dinda.
"Apa kau ada yang sedang kau pikir kan dinda? tanya yati, penasaran setelah dinda datang dengan wajah tak ceriah.
"Ah.., tidak ada bik," ucap dinda, yang sedang memikir kan pria yang di jumpainya di pertengahan jalan.
"Bagaimana apakah sahabat mu masih, ada pekerjaan yang pernah dia tawarkan kepadamu neng?
"Iya..., bik andaikan jadi pergi besok? kata dinda.
"Ya sudah terima saja neng, tak usah kau fikirkan,bibik tak merawat nya dengan baik,
bibik, pasti akan merawat nya dengan baik
"Dinda percaya sama bibik, andaikan dinda jadi di terima kerja di perusahaan yang sahabat dinda tawar kan dinda kan mengiri nya setiap bulan bik," ucap dinda yakin jika dirinya akan di terima di perusahaan
"Kalau, soal itu tak usah kau fikirkan bibik, masih ada uang simpanan,
Disini ada Rio sahabat kecil bagas. menyandadang sebagai manager ke uangan.
bagas sebagai sahabat Rio.soal kantor bagas selalu menanyakan nya dengan Rio.
Telpon ruangan kantor Rio bedering.
Hallo," jawab rio.
"Rio, ke ruangan ku, segera" kata bagas.
Rio pun pergi ke ruangan bagas, menemuinya
Tok...tok...tok.
Masuk, suara dari dalam.
Rio mendorong pintu yang terbuat dari baca.
"apa ada masalah, kau memanggil ku.
Duduk lah dulu" kata bagas.
"Coba kau tanyakan diva apa, yang akan menempati, posisi administrasi sudah ada?
"Baik lah, nanti saya coba tanyakan dengan diva." kata rio.
Roi," rio sudah mendorong pintu, untuk keluar lalu rio hentikan langkah nya.
"Apa lagi" kata rio kesel, bagas selalu merintah rio yang bukan bagian pekerjaanya.
"Merine mengajak nya, ke clab, kamu ikut dengan ku.
"Lihat saja nanti, sepertinya aku lelah hari ini," kata rio.
Bagas saputra, di sebuah clab malam, dengan banyak di kelilingin wanita di samping nya.
Merine terlihat sangat geram melihat bagas di kelilingi banyak wanita.
...----------------...
'bye'
@Dheandra.
Rio mengantar gadis itu kembali ke desanya. perjalanan menempuh jakarta bandung sekitar Lima jam. Tubuh gadis itu terlihat sangat gelisah.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Rio." Dinda anggukan palanya,
"Ibu," Dinda pulang, air mata dinda tak Henti-hentinya berderai, tak jauh dari rumah Dinda lari nerobos pintu rumah nya.
"Bik" ibu bagaimana?" Dinda mengguncang-guncang kan tubuh bibik nya.
"Ibu mu menunggu di dalam masuk lah.
Yati tak bisa menjelaskan hanya air mata yang memberikan jawaban.
"Bu,' Dinda pulang dinda akan membawa ibu ke rumah sakit agar ibu mendapat kan perawatan yang baik bu." kata dinda sambil berderai air matanya.
"Tidak usah Neng" Ibu tidak apa-apa sepertinya wanita tua itu hanya perpesan sebelum kepergianya.
Tak lama ibunda dinda menghembus kan nafas terakhir nya. melihat orang tua ibu menghembuskan nafas terakhir nya dinda ter sungkur di hadapan jasad ibu nya.
Rio, membantu menggotong dinda dan menjauh kan dari jasad orang tuanya.
Posel Rio berdering dalam saku celananya.
"Hallo bro," Kemana loe ngga ada kabar?
"Sorry lupa" ooo ya gas, orang tua dinda meninggal.
"Kasih ponsel kamu ke dinda!.
Gadis itu pingsan!," awas jangan kau sentuh!
Bagaimana tidak ku setuh siapa yang akan,
mengotong dinda.
"Kirim, alamat nya cepat!!, kata dinda.
"Okey!
Keluarga Dinda mengiringi ke tempat ke peristirahatan terakhir Herna,, gadis itu di rangkul bibik nya ber jalan di belakang keranda yang di gotong oleh warga setempat,"
Ba'da Ashar diva dan bagas tiba di kediaman dinda.
"Asalamu'Alaikum...,
Wa'Alaikumsalam...,
Yati menjawab salam dari bagas dan diva.
Terdengar suara salam dinda keluar dari kamar nya." Diva mendekap tubuh sahabat nya," turut ber duka cita, atas kepergian ibu mu. bagas membelai rambut dinda.
"Ikh-las kan dan semoga kamu semakin kuat,
Menghadapi hidup,saya selalu ada untuk mu, kapan pun saat kau butuh kan." ucap bagas.
"Terima kasih pak bagas, pria yang ber setatus Bos dinda. bagas melebar kan tanganya.
Gadis polos itu memeluk bagas di iringi tangisan,
Pakaian yang dikenakan nya basah dengan air mata dan ingus.
"Ihhh!!! jorok kamu dinda" Gadis itu pun tertawa melihat muka bagas saat terkena ingus di pakaianya
"Kapan lagi aku bisa begini," kata dinda.
Sedang berkumpul di ruang tamu.
Yati mengungkap kan niat baik nya.
"Nak Rio,' ibu nitip dinda ya." Yati tidak tau jika bagas yang mencintai Dinda.
"Maaf bu, silahkan titip kan ke pada boos saya. aku si mau saja, tapi nanti ada yang ngamuk." ucap rio sambil melirik bagas.
"Silahkan pak terima." kata diva.
"Ini kaya serah terima barang saja, " ujar bagas.
"Ini barang berharga pak," celetuk diva.
Semua tertawa serempak.
Bagas menerima panggilan dari Rita.
Wa'Alaikumsalam, "mam.
Rita; kamu dimana sayang ko belum pulang?
Bagas; bagas lupa mam, posisi bagas sekarang bandung.
Rinta; Apa ada kerjaan penting? tanya rita.
Bagas; tidak mam, salah satu pegawai ku orang tuanya meninggal dunia mam" jawab bagas.
"Hemmm, tumben orang tua siapa nak yang meninggal?
Bagas; dinda mam, sudah ya mam nanti bagas telpon lagi bye mam.
Pukul (10:00) malam BAGAS. RIO.DIVA. pamit undur diri, kembali ke (kota)jakarta. Karena rumah yang tak memadai untuk mereka menginap.
Mereka pun kembali di jam malam.
Pak Saya Ijin di desa untuk sementara waktu.
Bagas pun mengijin kan dinda untuk tinggal beberapa hari lagi di desanya.
"Dinda ini ponsel kamu pegang ya. agar mudah untuk di hubungi,
jika kamu sudah siap kembali ke(kota) jakarta kamu hubungi saya,
Dinda anggukan palanya.
Setelah bagas bersalaman dengan yati.
Dinda mengantar sampai depan jalan raya.
Sudah tak terlihat mobil bagas dan rio dinda kembali ke rumah.
Kesunyian membuat dinda kembali bersedih mengingat sang ibu. tangisan pun pecah kembali Hik…hik…hik, " Aku harus ikh-las," batin dinda.
Bagas yang selalu menghibur di saat menjang tidur, bagas selalu mengirm kan pesan chat. Dan vidio call sampai dinda tertidur. lalu bagas mematikan panggilan nya setelah tak ada lagi suara dari dinda.
Mulai saling merindukan satu sama lain,,
saat bagas tak mengirim pesan atau pun telpon dinda selalu curiga.
Pink
Pink
Pink
Tak ada balasan dari bagas,
Pink
Pink
Pink
"PONG; Ada apa dinda?
Dinda : Apa aku mengganggu mu?
Diva : Tidak begitu sibuk.
DINDA: Hemm.
Diva : Sudah berapa hari ini bagas tak ada di kantor dinda?" balas diva.
Dinda: Aku hanya ingin tau kabar mu saja?"
Diva :Haha diva belas dengengan emot tertawa.
Sudah dua pekan aku berada di desa rasanya ingin kembali ke (kota) Namun pak bagas sampai saat ini belom ada menghubungi ku.
Dan diva pun mengkatakan jika pak bagas tak ada di kantor sudah berapa hari ini.
Apa kah aku sudah tidak di butuh kan lagi," dalam hati dinda.
Malam semakin larut di dinda mencoba membawa gitar keluar rumah, merasakan angin sangat kencang. daun-daun ber gerak tertiup angin. tak berapa lama hujan pun turun sangat deras.
Dinda kembali ke dalam rumah, menutup semua jendela dan pintu lalu membaring kan tubuh nya di atas kasur tak lama mata pun terpejam. pagi dinda bangun, mengucek mata melihat jam dinding pukul lima pagi.
Dinda melihat ponsel tak ada pesan masuk atau pun telepone.
Dinda bangun dari tempat tidur lalu masuk ke kamar mandi, membersihkan tibuh nya.
Dinda memanjatkan solat subuh.
Mengingat sang ibu, dinda kembali berlinang air matanya.
...----------------...
Bye
Dheandra Atmaja.
Tiga hari sudah bagas tak ada kabar.
Nomer ponsel pun tak bisa di hubungi.
Dinda pun mencari kegiatan di rumah, membersih kan semua se isi ruangan.
Mata terasa berat dinda membaring kan tubuh nya di tempat tidur.
Panggilan ponsel berulang kali dinda tak terdengar.
Yati membangun kan dinda.
"Neng....Neng..!" Hemmm iya bik,"
Bangun sholat isha dulu!
"Iya bik." dinda pun bangkit dari tempat tidur mengambil wudhu dinda sholat dengan tenang, usai sholat dinda kembali membaringan tubuh nya teringat ponsel dinda mencari ponsel nya.
ini dia ponsel ku!!.
Dinda menyengit kan dahi nya melihat banyak panggilan terlewat kan," Ya allah aku tidur sangat lelep rupanya." batin dinda.
"Rio" ada apa dia menghubungi ku" tanda tanya dalam hati dinda.
Dinda : P
Asalamu'Alaikum..., Mas rio apa tadi menghubungi ku?." tanya dinda.
RIO: PONG
Wa'Alaikumsalam.. din..
Dari mana saja aku menghubungi mu sampai 10 x tak ada jawaban?" kata Rio.
DINDA: maaf mas aku terlelap tidur,sampai tak mendengar suara ponsel.
Ada Apa mas sepertinya penting sekali?
RIO: Din apa kau ada kabar dari bagas?,
DINDA: sampai detik ini belom ada mas,
mungkin dia sibuk," balas dinda.
RIO: Ya sudah din, hanya itu saja yang ingin ku tanyakan dengan mu.
Sekitar jam 12 siang Rio tau dimana bagas.
"Diva" makan di luar yuk aku yang membayar.
"Asik di traktir nie tumben baik.
"Mau atau tidak?"
"Mau mau mau " kata diva.
"Cepat naik,
Rio membelok kan mobil nya ke rumah makan.
Apa makan disini?" kata diva.
"Cerewet kamu" kata rio, nanti kamu akan tau siapa yang kau lihat.
Seseorang yang ada sekitar sini paham!" kata rio.
Diva menuruti apa yang di ucap kan Rio.
Di meja lain ada sepasang kekasih sedang makan.
Rio memilih meja paling belakang,
Selesai memesan makanan Rio berbisik dengan diva. kamu cari disini seseorang yang kira-kira kamu kenal dengan nya!,
Diva mencari di segala sudut. di ujung diva melihat sepasangan kekasih yang sedang makan siang sambil tertawa seperti terlihat Sedang bahagia.
"Apa kau sudah menemukanya?" tanya Rio.
Diva anggukan palanya"
"Menurut mu siapa dia,?' Rio kembali bertanya.
Ka bagas dan entah siapa di samping nya. aku tidak tau," ujar diva.
"Aku pun tidak paham apa arti semua ini?
Dan untuk apa kau tunjukan padaku?" kata diva
"Bodoh mu jangan di piara," rio menempel kan jari nya ke dahi Diva,
"Aku masih tidak paham dengan semua ini?"
"Aku kira kau cerdik ternyata bodoh!" kata rio.
Rio pergi tinggal kan diva di meja sendiri,
"Rio tunggu" kata diva.
"Apa maksud semua ini? tolong jelas kan!?
Aku kasihan dengan dinda selama ini dia menunggu di desa tampa kepastian dari bagas." kata Rio.
"Hemmm " diva angguk-anggukan palanya. aku baru paham.
Apa bagas menjanjikan sesuatu dengan dinda?" tanya diva dengan Rio.
"Entah lah diva yang jelas dinda menunggu kabar dari bagas.
"Dan wanita itu siapa?? tanya diva.
"Dia merine pacar bagas, kuliah di salah satu perguruan tinggi di jakarta merine anak dari pengusaha terhebat di semua kalangan bisnis.
Diva menyimak semua kata-kata rio.
"Dinda tak mungkin bisa menjadi kekasih bagas" kata Diva.
"Apa yang ngga mungkin?" tanya rio.
"Dari segi apa pun Dinda kalah Rio!" ucap nya lagi diva.
"Aku ngga suka cara kamu merendah kan sahabat kamu sendiri" ucap rio kesel.
Rio menyalakan mesin mobil menginjak gas dengan kecepatan kencang.
Pas depan kantor Rio menyuruh nya turun.
"Cepat turun!" Kau mau kemana?. tanya diva.
Astaga aneh tuh orang yang pacaran boos nya dia yang kepanasan" batin diva ucap aneh.
Rio menuju arah bandung dengan kecepatan tinggi menempuh 4 jam perjalanan.
Rio berjalan kaki menuju rumah dinda,
Rio melihat dinda sedang duduk santai di halaman sambil memain kan ponsel nya.
"Asalamu'Alaikum..., Dinda.
"Wa'alaikumsala, mas rio.
"Silahkan masuk mas!"
"Tidak usah din saya kemari ingin menjemput kamu.
"Mau kemana mas?" tanya dinda.
"Kita ke jakarta sekarang cepat ganti pakaian mu Nanti di jalan ku jelas kan semuanya.
"Tunggu mas dinda ganti pakaian.
Dinda pamit dengan bibik nya.
"Rio menceritakan semuanya tentang bagas.
Dinda merasa kesal dan di bodohi.
Dinda pun setuju dengan rencan Rio.
Rio membawa dinda ke salon dan merubah semua penampilan dinda menjadi sangat cantik bak model ternama.
Penampilan dinda berubah 80% menjadi sangat cantik,
"Pak rio apa masih ada yang kurang?, kata pegawai salon,
"Wow ferfeck. Rio mengacung kan jempol nya.
Sore rio mengajak nya olah raga melihat Dinda seperti ini aku ingin tau bagaimana reaksi bagas.
dinda melebar kan senyum nya
𝐴𝑛𝑑𝑎𝑖 𝑘𝑎𝑢 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘 𝑏𝑎𝑔𝑎𝑠 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑢 𝑛𝑖𝑘𝑎ℎ𝑖.
𝑆𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑎𝑔𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎ℎ𝑢𝑙𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎𝑖 𝑚𝑢 𝑒𝑛𝑡𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑛𝑎𝑝𝑎 𝑏𝑎𝑔𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑝𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑚𝑢 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑖 𝑏𝑒𝑙𝑜𝑚 𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑒𝑙𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑏𝑎𝑡 𝑘𝑢 𝑖𝑡𝑢. 𝐵𝑎𝑡𝑖𝑛 rio.
"Din nanti malam aku ada undangan bisa kau temani ku?.
"Baik" mas.
Ini akan menjadi sebuah kejutan di pesta ulang tahun Merine, Ingin tau seberapa kaget nya dirimu kawan" tertawa batin Rio.
Pukul jam, 20: 11 𝑀𝑜𝑏𝑖𝑙 rio parkir di halaman rumah dinda.
"Mas bagaimana penampilan ku??
"𝑆𝐸𝑀𝑃𝑈𝑅𝑁𝐴"
Hayoo kita berangkat nanti terlambat. ujar Rio.
Dinda mengambil handbag, lalu pergi Menghadiri undangan pesta ulang tahun Merine.
Pesta sangat meriah dengan di hadiri tamu tamu undangan yang tak lain dari kalangan orang orang penting, di pertengahan jam malam pesta semakin meriah.
"𝑆𝑈𝐴𝑅𝐴 𝑃𝐸𝑇𝐼𝐾𝐴𝑁 𝐺𝐼𝑇𝐴𝑅"
"𝐷𝑈𝑁𝐼𝐴 𝐻𝐴𝑅𝐼 𝐼𝑁𝐼 𝐵𝐸𝐺𝐼𝑇𝑈 𝑇𝐴𝐾 𝐵𝐸𝑅𝐴𝑅𝑇𝐼
𝐵𝐸𝑅𝐽𝐴𝐿𝐴𝑁 𝐶𝐸𝑃𝐴𝑇 𝑆𝐸𝑂𝐿𝐴𝐻 𝑇𝐴𝐾 𝑃𝐸𝑅𝐷𝑈𝐿𝐼
𝐿𝐴𝑀𝐵𝐴𝑇 𝐿𝐴𝑈𝑁 𝐾𝑈 𝐵𝐸𝑅𝑇𝐴𝐻𝐴𝑁 𝐷𝐸𝑁𝐺𝐴𝑁 𝐻𝐴𝑅𝐼 𝐼𝑁𝐼, 𝐻𝐴𝑅𝐼 𝑌𝐴𝑁𝐺 𝑇𝐴𝐾 𝑃𝐸𝑅𝑁𝐴𝐻 𝐵𝐸𝑅𝐴𝐻𝐾𝐼𝑅.
𝑆𝐸𝑀𝑈𝐴 𝑇E𝐿𝐴𝐻 𝐵𝐸𝑅𝑈𝐵𝐴𝐻 𝑆𝐸𝐽𝐴𝐿𝐴𝑁 𝐷𝐸𝑁𝐺𝐴𝑁 𝑊𝐴𝐾𝑇𝑈, 𝑆𝐸𝑇𝐼𝐴𝑃 𝐷𝐸𝑇𝐼𝐾 𝐾𝑈 𝐵𝐸𝑅𝐻𝐴𝑅𝐴𝐺𝐴 𝐵𝐴𝐺𝐼𝐾𝑈. 𝑊𝐴𝐾𝑇𝑈 𝑃𝑈𝑁 𝐼𝑁𝐺𝐼𝑁 𝐾𝑈𝑈𝐵𝐴𝐻 𝐾𝐸𝑀𝐵𝐴𝐿𝐼 𝑇𝐸𝑅𝑇𝐴𝑊𝐴
𝐴𝐾𝑈 𝐻𝐴𝑁𝑌𝐴 𝐵𝐼𝑆𝐴 𝑀𝐸𝑁𝐴𝑁𝐺𝐼𝑆 𝐴𝐾𝑈 𝑇𝐴𝐾 𝐵𝐼𝑆𝐴.
𝑀𝐴𝐴𝐹𝐾𝐴𝑁𝐿𝐴𝐻 𝐷𝐼𝑅𝐼𝐾𝑈 𝐴𝑇𝐴𝑆 𝑆𝐸𝑀𝑈𝐴 𝐾𝐸𝑆𝐴𝐿𝐴𝐻𝐴𝑁 𝑌𝐴𝑁𝐺 𝐾𝑈 𝑃𝐸𝑅𝐵𝑈𝐴𝑇 𝑆𝐸𝐿𝐴𝑀𝐴 𝐼𝑁𝐼 𝐾𝐸𝑃𝐴𝐷𝐴 𝐷𝐼𝑅𝐼𝑀𝑈.
𝐷𝐴𝑁 𝐴𝐾𝑈 𝐴𝐾𝐴𝑁 𝐵𝐸𝑅𝐽𝐴𝑁𝐽𝐼 𝑀𝐸𝐿𝐸𝑃𝐴𝑆 𝑀𝑈 𝐷𝐸𝑁𝐺𝐴𝑁 𝑆𝐸𝑁𝑌𝑈𝑀𝐴𝑁 𝑌𝐴𝑁𝐺 𝐾𝐴𝑈 𝐼𝑁𝐺𝐴𝑇 𝐷𝐴𝑁 𝐾𝐴𝑈 𝐾𝐸𝑁𝐴𝑁𝐺 𝑆𝐴𝑀𝑃𝐴𝐼 𝑀𝐴𝑇𝐼.
𝑆𝐸𝐿𝐴𝑀𝐴𝑁𝑌𝐴.
Sorakan dari semua udangan sangat meriah.
Dinda menitikan air matanya.
Rio menarik tangan dinda, dinda berusaha melepas tangan Rio.
Seseorang dari kalangan Entertemene.
Menghampiri Dinda dan Rio. karena mendengar suara dinda sangat merdu.
Haii DERRY!!
Rioo! apa kabar bro,
Rio menarik tangan dinda.
"Siapa gadis ini? tanya Derry. akan ku jadi kan modell mu,"
Kau serius..Rio? tanya Derry.
Apa kah aku seperti bergurau?" ucap rio.
lihat disana ada Bagas dia semakain terbakar!"
"Uppss,' tunggu ada apa ini?" tanya derry.
"Tak usah kau jelas kan kau pasti paham.
Lakukan saja asal jangan berlebihan,kata Rio.
"Mantttappp bro,"
"Lakukan dinda batas ke wajaran okay
Kau sangat pandai memainkan gitar mu. ujar derry."
Dinda senyum dan anggukan palanya.
"Terima kasih"
Apa Aku tidak salah liat, itu dinda,
Dinda tidak akan berpenampilan seperti itu, Batin bagas. Penasaran bagas mendekati DERRY!.
"Wah bos! kita tambah kren saja,"
"Ah bisa aja kau bukan kah sedari dulu aku keren" ucap bagas.
"Dinda! Dengan siapa kau disini?.
"Dia bersama ku bro.
"Bersama mu!?" bagas menyengit kan dahi nya.
Derry menarik tangan gadis di samping nya ya itu dinda.
"Lepas kan dia! jangan kau sentuh dia.
kata bagas.
Bagas merebut tangan gadis itu dari pria yang ada di samping nya.
"Lepaskan sakiiiitt!!" pergelangan tangan dinda pun berbekas merah.
"Lepasin dinda bagas.kata RIO.
Jadi kamu yang membawa Gadis ini kemari?.
BUGGG!!…BUGG!!…BUGG!!"
Semua tamu undangan teriak!, Melihat mereka baku hantam,
"Tunggu Bro!! Ada hak apa kau melarang dinda bersama pria lain?"
"PLAKK!! PLAKK!! PLAKK!!!
RIO tak membalasan pukulan dan tamparan dari Bagas, ini memang Rencana Rio,"
Merine minta penjelasan dari bagas yang sudah merusak acaranya.
"Tunggu merine bagas memanggil Merine akan ku jelas kan nanti" ujar bagas.
Teriak Merine! Kita sudahi hubungan ini!. ujar merine. kalian pergi! bawa wanita ini! Mering mengunjuk jari nya ke Dinda.
Dinda menunduk malu. karena dinda merasa bersalah karena merusak pestanya.
Bagus merine itu yang ku harap kan"Batin Bagas.
"𝑃𝑈𝐿𝐴𝑁𝐺!!
Bagas menarik tangan dinda secara kasar dinda menangis baru kali ini di perlakukan kasar dari lain orang,
Gadis bernama dinda damara itu, menangis ke takutan.
"Rio jelas kan kau pada ku!"
Bagas membawa dinda ke apertemen peribadi nya. " Tut...tut...tutt, Hallo cepat datang ke apertemen ku!!.
"SEKARANG!!, kata bagas.
Lima belas menit RIO datang ke apertemen bagas,
Ting....tong...ting...tong!! suara bell.
Bagas membuka pintu.
"Masuk"
Tangan Bagas mencengkram kerah kemeja RIO.
"HENTIKAN!.
Teriak Dinda, ini bukan kesalahan mas Rio.
ini kesalahan ku!, bentak dinda.
"Kau membuat dinda menunggu dan kau mengganti semua nomer seluller mu?" ucap rio.
Jika kau tak tau alasanya sebaiknya kau diam. kata bagas.
Tanyakan pada ku kenapa aku mengganti semua nomer seluller ku, mau tau alasan ku Bagas menjelas kan sedetael mungkin kepada Rio dan dinda.
Perusahaan, terancam sabotase oleh keluarga Merine jika aku memutus kan Merine dan Merine Meminta gue ganti Block semua nomer yang ada nama Dia." yang di maksud bagas dinda.
"Asal kalian tau setiap malam aku tak bisa tidur nomor seluller gue di sadap oleh Merine!. sekarang gue ngga perduli lagi dengan harta gue Yo!!
Sekarang gue sadar jika wanita ini yang ada di hadapan ku lebih berharga dari apa pun.
Rio pun menyesali perbuatan nya.
"Maafin gue bro! gue salah nilai loe. percaya lah wanita mu takan pernah gue rebut dari loe!! Hanya ingin tau seberapa besar cinta loe dengan dinda dan Merine.
Rio pun mendapatkan titik terang dari bagas.
"Gue pamit bro, jaga baik-baik jika tidak ingin ku ambil alih dari tangan loe, ledek Rio.
Rio dan bagas berakhir dengan damai, saling ber maafan" Maaf sih maaf ni muka gue bonyok!. sayang loe bos gue coba kalau bukan sudah ku balas!" Canda Rio.
Sini mas aku obati dulu.
"Tidak usah!! dia bisa obati sendiri " kata bagas.
"TAKUT!! amat bos, aku ambil,
Gue nggak mau dia nyentuh pria lain biar pun kau sahabat ku!! ketus bagas!"
"Sudah dinda biar ku obati sendiri di rumah.
"Minta tolong Diva Yo!, teriak bagas dari dalam kamar" huh..singa ngamuk.
Dinda senyum menutup mulutnya.
Hari yang akan menentukan nasib perusahan bagas tapi bagas dengan santai menghadapinya.
aku pasrah kan semuanya" batin bagas.
★ \=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=★
"Thanks All "
TTD
dheandra
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!