NovelToon NovelToon

Takdirku, Musuhku (Menikah Dengan Teman Kelas Yang Aku Benci)

Awal Mula

Lyra Sinclair dan Leonard Ashford adalah teman sekelas yang tidak pernah akur. Lyra menganggap Leonard sombong dan suka meremehkan orang lain, sementara Leonard merasa Lyra terlalu cerewet dan suka ikut campur. Konflik kecil antara mereka sering menjadi bahan hiburan teman-teman di kelas. Namun, segalanya berubah ketika orang tua mereka mengungkapkan bahwa mereka telah dijodohkan sejak kecil. Keadaan semakin rumit saat sebuah situasi tak terduga memaksa mereka menikah lebih awal, ketika mereka masih kelas 2 SMA. Mau tidak mau, Lyra dan Leonard harus menerima keputusan tersebut dan menyembunyikan status pernikahan mereka dari teman-teman sekolah. Menjalani kehidupan sebagai pasangan suami istri yang penuh keterpaksaan, banyak momen lucu, menyentuh, hingga penuh konflik yang terjadi. Seiring waktu, Lyra dan Leonard mulai melihat sisi lain satu sama lain yang sebelumnya tak pernah mereka sadari. Namun, apakah hubungan yang dimulai dengan kebencian ini bisa berubah menjadi cinta?
Karakter : Lyra Sinclair: Gadis cantik, ceria, cerdas, dan sedikit perfeksionis. Tidak ragu untuk menyuarakan pendapatnya, meski sering dianggap terlalu keras kepala. Leonard Ashford: Cowok tampan, dingin, pintar, dan terkesan arogan. Namun di balik itu, dia sebenarnya memiliki sisi peduli yang jarang ditunjukkan kepada orang lain.
Di ruang kelas
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
Leo, kamu nggak bisa terus-terusan bikin aku repot! Tugas kelompok kita jadi kacau gara-gara kamu nggak pernah serius!
Leonard Ashford
Leonard Ashford
Selalu aku yang salah, ya? Padahal kamu aja terlalu ribet bikin semuanya kayak proyek NASA.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
NASA? Serius, Leo? Kalau aja aku nggak harus sekelompok sama kamu, hidupku pasti lebih damai!
Leonard Ashford
Leonard Ashford
Sama. Kalau aku punya pilihan, aku juga nggak akan ada di sini ngomong sama kamu.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
UGH! Kamu tuh... dasar nggak tahu diri!
Leonard Ashford
Leonard Ashford
Terima kasih atas opininya. Lain kali aku kirim bunga sebagai ucapan terima kasih, ya.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
Leo. Aku serius. Jangan ganggu aku lagi.
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(Tertawa)Tenang aja, aku juga nggak pengen
Malam itu, Lyra mendapat kabar mengejutkan dari ibunya
Ibu Lyra
Ibu Lyra
Sayang, ada hal penting yang perlu kita bicarakan. Bisa sekarang?
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
Ada apa, Bu? Kok serius banget?
Ibu Lyra
Ibu Lyra
Maafkan Ibu dan Ayahmu Sayang. Sekarang perusahaan kita sedang dalam masalah besar. Satu-satunya cara untuk menyelamatkan keluarga kita adalah... kamu menikah dengan Leonard Ashford.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(Tertegun) ...Apa? Leonard ASHFORD? Bu, nggak mungkin!
Ibu Lyra
Ibu Lyra
Ibu tahu ini sulit, tapi ini demi keluarga kita. Kamu harus melakukannya.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(Kesal) Jadi aku harus menikah dengan cowok paling menyebalkan di dunia ini?!
Keesokan harinya di sekolah
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
Leo, aku perlu bicara sama kamu. Sekarang.
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(santai) Ada apa lagi? Mau ngeluh soal tugas kelompok lagi?
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
Ini lebih dari tugas kelompok. Aku baru tahu... kita dijodohkan. katanya, kita harus menikah.
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(terdiam sesaat) …Iya, aku tahu.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
Kamu diem aja?! Kamu nggak protes atau apa?!
Leonard Ashford
Leonard Ashford
Percuma. Orang tua kita nggak akan berubah pikiran. Jadi, aku memilih untuk nggak membuang energi.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
Leonard, ini hidup kita! Kamu nggak bisa nerima ini gitu aja!
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(menatap tajam) Hidup kadang nggak adil, Lyra. Jadi, siap-siap aja.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(kesal luar biasa) Kamu bener-bener nggak punya hati!
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(tersenyum tipis) kamu bener-bener drama queen.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
UGH! Aku benci kamu!
Leonard Ashford
Leonard Ashford
Senang mendengarnya, istri masa depan.

Menikah?

Lyra dan Leonard masih belum percaya dengan kenyataan yang menghantam mereka. Di usia yang harus fokus sekolah, mereka dipaksa menikah demi menyelamatkan bisnis keluarga Sinclair yang hampir bangkrut. Pernikahan ini dilakukan diam-diam, hanya dihadiri oleh keluarga dekat, dan mereka harus kembali ke kehidupan sekolah seolah tidak ada yang berubah.
Di aula kecil di hotel milik keluarga Ashford. Lyra mengenakan gaun putih yang terlihat sangat indah untuk dirinya, sementara Leonard tampak dingin dan tak peduli, meskipun memakai setelan hitam rapi.
Leonard Ashford
Leonard Ashford
NovelToon
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
NovelToon
Aula Pernikahan, suasana canggung dan penuh tekanan.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(berbisik marah) Leonard, ini semua salah kamu. Kalau kamu nggak ada, aku nggak akan pernah ada di sini sekarang.
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(melirik malas, namun ia tersenyum kagum melihat Lyra yang sangat cantik dibalut dengan wedding dress yang melekat padanya) Kenapa selalu aku yang disalahin? Kamu yang terlalu banyak ngeluh.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(menarik napas kesal, tangan mengepal) Aku ngeluh karena ini gila! Kita masih SMA, Leonard! Ini nggak masuk akal!
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(sambil curi" pandang dan membalas dingin) Aku juga nggak suka. Tapi kamu tahu, protes kita nggak akan mengubah apapun.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(berbisik dengan nada tajam) Kamu bahkan nggak kelihatan peduli. Kayak semuanya nggak penting buat kamu.
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(mengangkat bahu) Itu karena aku tahu lebih baik buat nggak terlalu mikirin. Percuma.
Ayah Lyra
Ayah Lyra
(melihat mereka dari kejauhan) Lyra, Leonard, waktunya ke depan. Pendeta sudah menunggu.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(mengerang pelan, lalu berbisik ke Leonard) Kalau aku pingsan di depan sana, kamu yang harus tanggung jawab.
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(membalas dengan nada mengejek) Tenang aja, aku bakal bilang kamu lemah mental.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(mengerang lebih keras) Leonard, aku benci kamu.
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(tersenyum tipis) Ya, ya. Aku tahu.
Mereka maju ke altar. Lyra menunduk sepanjang upacara, sementara Leonard berdiri kaku, ekspresinya datar.
Pendeta
Pendeta
Kalian bersedia menerima satu sama lain dalam suka maupun duka?
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(terdiam sejenak, matanya menyipit ke arah Leonard) Bersedia... saya kira.
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(dengan santai) Bersedia.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(berbisik setelah pendeta melanjutkan doa) Kamu tuh nggak ada emosinya sama sekali, ya?
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(menjawab dengan berbisik) Sama kayak kamu.
Setelah upacara selesai, mereka duduk di ruang makan kecil bersama keluarga.
Ibu Lyra
Ibu Lyra
Lyra, Leonard, ibu harap kalian bisa menjaga hubungan ini baik-baik. Ingat, kalian sekarang adalah satu tim.
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(membalas dengan suara datar) Iya, Bu... satu tim, ya.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(tersenyum tipis, tapi wajahnya penuh beban) Tim yang dipaksa, maksudnya.
Leonard Ashford
Leonard Ashford
Bisa nggak untuk sekali aja kamu diem?
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(tertawa kecil) Kalau aku diem, kamu pasti bakal bosen.
Malamnya, di apartemen kecil yang disediakan untuk mereka.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(melihat sekeliling, ekspresinya tidak puas) Apartemen ini kecil banget. Kita harus tinggal di sini?!
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(melempar tas ke sofa dengan santai) Kenapa? Kamu mau istana, gitu?
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
Ya engga istana juga, tapi ini lebih kecil dari apartemen aku..
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(berdiri dengan tangan di pinggang, menatap Leonard tajam) Atau setidaknya tempat yang nggak bikin aku sesak napas!
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(mengangkat alis) Kalau nggak suka, tidur aja di balkon.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(melempar bantal ke arah Leonard) Kamu tuh nggak pernah serius, ya?!
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(menghindar sambil tertawa pelan) Aku serius banget, Lyra. Tapi kayaknya kamu lupa, ini cuma sementara.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(mengejek) Oh, sementara? Berarti kamu udah ngitung hari kapan kita cerai, ya?
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(tersenyum kecil, lalu duduk di sofa) Siapa tahu. Tapi mungkin kita bakal bercerai sebelum kamu berhenti ngeluh.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
Ah syukurlah, kalau begitu (dengan nada senang)
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(lalu duduk di sudut ruangan) Kamu tuh cowok paling nyebelin di dunia ini.
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(menatap Lyra sebentar, lalu berbisik dengan nada pelan) Tapi kamu udah nikah sama aku.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(membalas dengan nada tinggi) DIPAKSA!
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(tertawa kecil, lalu berbaring di sofa) Welcome to married life, Lyra.
Keduanya terdiam, menyadari bahwa mereka harus menjalani kehidupan ini bersama entah suka atau tidak.

Hidup Bersama (1)

Hari-hari setelah pernikahan berjalan penuh ketegangan. Lyra (Ra) dan Leonard (Leo) harus kembali ke sekolah seperti biasa, berpura-pura tidak ada yang berubah. Tapi kenyataannya, mereka kini berbagi apartemen kecil, menghadapi kenyataan bahwa mereka adalah pasangan suami istri yang dipaksa. Di sekolah, mereka harus berhati-hati agar teman-teman tidak mengetahui rahasia ini. Tapi, tentu saja, konflik kecil di antara mereka masih terus terjadi, bahkan lebih sering dari sebelumnya.
Pagi hari di apartemen mereka
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
Leo! Kamu belum mandi?! Kita bisa telat masuk sekolah!
Leonard Ashford
Leonard Ashford
Santai aja, Ra. Kalau telat juga cuma dihukum bersihin kelas, kan?
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
Leo, kita udah dewasa sekarang. Kita nggak bisa seenaknya! dan lagi, aku nggak mau gara-gara kamu, aku dicap nggak disiplin.
Leonard Ashford
Leonard Ashford
Berhenti ngomel, Ra. Aku kan baru bangun. (mengusap wajah malas, lalu berjalan ke kamar mandi)
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
Baru bangun? Leo, jam berapa kamu tidur semalam?!
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(dari dalam kamar mandi) Kayaknya jam dua pagi. Aku nonton film.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
Jam dua?! Kamu serius? Hari ini mulai sekolah, tahu!
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(tertawa pelan) Kenapa sih kamu ribet banget? Aku masih hidup, kan?
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
UGH! Aku nggak tahu gimana aku bisa bertahan sama kamu.
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(Membuka pintu kamar mandi sedikit, menatap Ra dengan senyum nakal) Karena kita nggak punya pilihan.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
Tutup pintunya, dasar nggak sopan!
Di sekolah, saat istirahat di kantin
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
Leo, jangan duduk di sini!
Leonard Ashford
Leonard Ashford
Kenapa? Ini kan meja kosong.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
Teman-teman aku bakal curiga! Kalau kita duduk bareng terus, mereka pasti mulai ngegosip.
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(mengangkat bahu, lalu tetap duduk) Biarin aja. Lagi pula, mereka nggak bakal tahu kita udah nikah.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(berbisik keras) Leo, pelan-pelan ngomongnya!
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(tertawa kecil) Santai, Ra. Nggak ada yang denger kok.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
Aku nggak ngerti kenapa kamu bisa sesantai ini. Aku stres setiap hari!
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(menatap Lyra sambil mengunyah roti) Makanya, belajar santai kayak aku. Hidup tuh nggak usah terlalu dibawa serius.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(menghela napas panjang) Kalau aku kayak kamu, mungkin sekarang nilai-nilaiku anjlok.
Leonard Ashford
Leonard Ashford
Tapi kamu bakal lebih bahagia.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(memandang Leo tajam) Leo, aku nggak tahu kenapa aku harus dengerin saran hidup dari kamu.
Leonard Ashford
Leonard Ashford
Karena aku suami kamu?
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(wajahnya memerah, lalu segera melihat ke sekeliling) Jangan ngomong kayak gitu di sini!
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(tertawa kecil) Ra, muka kamu lucu banget kalau lagi panik.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(melempar sepotong roti ke arah Leo) Diam, Leo!
Sore hari di apartemen, setelah pulang sekolah
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(menyandarkan kepala di sofa, terlihat lelah) Akhirnya... selesai juga hari ini.
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(duduk di lantai sambil membuka kotak pizza) Capek banget ya hidup jadi istri aku?
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(menatap Leo malas) Bukan jadi istri kamu, tapi pura-pura nggak ada hubungan apa-apa di sekolah itu yang bikin stres.
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(mengunyah pizza santai) Mungkin aku harus kasih tahu mereka biar kamu nggak repot.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(membelalak, lalu melempar bantal ke arah Leo) Leo, kalau kamu sampai ngomong, aku bakal bunuh kamu!
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(tertawa sambil menghindar) Santai aja, Ra. Aku cuma bercanda.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(menghela napas kesal) Aku nggak tahu kenapa kamu selalu bikin aku marah.
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(menyeringai) Karena aku tahu kamu nggak bisa beneran marah sama aku.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(memalingkan wajah sambil tersenyum kecil, tapi langsung menutupi ekspresinya) Percaya diri banget kamu.
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(mengambil bantal yang dilempar Lyra tadi, lalu menyandarkan kepala di sofa) Percaya diri itu kunci hidup, Ra.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(menatap Leo sekilas, lalu bergumam pelan) Kenapa hidupku jadi kayak gini, ya Tuhan...
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(menatap Lyra dari sudut Matanya) Jangan terlalu nyesel, Ra. Sebenernya aku nggak seburuk itu kok.
Lyra Sinclair
Lyra Sinclair
(berdecak kesal) Kamu buruk banget, Leo.
Leonard Ashford
Leonard Ashford
(tertawa pelan) Kamu aja yang nggak mau ngaku.
Malam itu, Lyra berbaring di kasur, menatap langit-langit kamar. Leo tidur di sofa seperti biasa. Meski selalu bertengkar, ada momen-momen kecil yang membuat Ra mulai bertanya-tanya... apakah Leo benar-benar seburuk yang dia pikirkan?

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!