Biru Angelicia seorang siswa kelas tiga sma disalah satu sekolah dijakarta. Semenjak kepergian keduaorangtuanya dua bulan yang lalu karena kecelakaan, Biru harus bekerja paruh waktu untuk bisa membiayai sekolah dan kehidupannya sehari-hari. Biru tak pernah marah kepada tuhan kerana telah mengambil orang yang sangat dicintainya, biru harap semoga mereka tenang disana. Biru memarkirkan motor maticnya, yang merupakan hadiah terakhir dari keduaorangtuanya saat ulang tahun yang ke18 satu bulan sebelum kecelakaan.
" biru...." Teriak seseorang
Biru yang hafal dengan suara cempreng dari sahabatnya itu, lantas menghela nafas panjang. "pasti mau nyari contekan." tebak biru yakin
Dengan nafas sedikit ngos-ngosan bulan akhirnya sampai didepan biru yang menatapnya heran. "kamu udah ngerjain tugas bahasa Inggris dari bu kitty belum?" Tanya bulan menyamai langkah biru
Biru mengambil sebuah botol minum berwarna sama dengan namanya yang selalu ada disamping kanan tas sekolahnya.
"ini minum dulu, nanti kamu pingsan disini kan aku juga yang repot. Harus gotong badanmu yang nggak kecil itu". Ucap biru jujur
Bulan langsung menerima botol yang diberikan biru, karena memang tenggorokannya sudah sangat kering, akibat berlarian menghampiri biru. "makasih ya bir, kamu tau aja kalo aku lagi haus". Ucap bulan dengan suara cemprengnya tepat ditelinga biru
Biru sontak memegang telinganya yang berdengung " iya, tapi gak usah ngomong pas ditelinga aku juga bulan". Kesal biru sambil menaruh tasnya dimeja.
" jangan marah ya bir, nanti aku traktir bakso dikantin deh. Aku tau kamu pasti belum sarapankan tadi pagi. "Kata bulan merayu
Biru yang mendengar ajakan bulan, sontak langsung senang dalam diam. Jangankan untuk sarapan, bangun saja selalu kesiangan. " aku gak mau". Ucap biru cemberut berlagak menolak
" loh kenapa, gak mau? Kamu beneran marah sama aku? Iya deh aku gak bakal ngomong sambil teriak-teriak sama kamu". Kata bulan dengan muka yang dibuat sedih
" maksudnya, aku gak mau nolak".Teriak biru tepat didepan wajah bulan yang duduk tepat dibelakangnya
Bulan lantas mengambil sapu tangan dibalik sakunya ketika merasakan ada cipratan-cipratan air yang mendarat tepat mengenai wajah chubynya
"ih biru jorok, kamu ngomong jigongnya pada nempel diwajahku yang cantik ini".
" biarin aja lan, gak usah dilap segala. Orang jiggong aku rasa strawbery kok".Ucap biru santai ingin membuat bulan kesal.
" eh bir, aku lupa. Kamu udah ngerjain tugas b. Inggris belum?" tanya bulan lagi
" baru aja selesai". Ucap biru sambil menutup dua buku dimejanya.
"pasti kamu nyontek punya dudung lagi kan?" Tebak bulan
mana mungkin biru mengerjakan pekerjaan rumahnya sendiri.Bulan paham jika biru tidak bisa mengerjakannya, karena kesibukan yang mengharuskan biru untuk bekerja sebagai penyambung hidup.
" iya, kenapa emangnya? Gak boleh? Atau kamu cemburu ya?" Kata biru bercanda, ia tahu kalo bulan tidak menyukai bentukan seperti dudung, yang dikenal sebagai kutu buku dan menggunakan kaca mata tebal.
" cemburu apanya".Teriak bulan kesal, tidak terima dengan ucapan asal biru angelicia. "aku cuma mau ikutan nyontek". Ucap bulan melirihkan suaranya
"oh, mau bilang I LOVE YOU sama dudung".Teriak biru sengaja
Bulan yang mendengar teriakan biru sontak lansung memukul kepala biru dengan buku ditangannya.
Biru langsung memegang kepalanya ketika mendapat pukulan keras dari bulan. " aduh sakit bul, kalo aku anemia gimana?"
" ya udah, pingsan aja sono".Ucap bulan santai
" kok pingsan sih bul, yang hilang ingatan itu loh, kayak disinetron yang sering kamu tonton". Kata biru membenarkan masksudnya
" itu amnesia, bukam anemia. Makanya baca buku-buku diperputakaan. Biar kamu pinter dikit". Kata bulan sok pintar
" emang kamu pinter?" Tanya biru
" setidaknya lebih pinter sedikit dari kamu. Karna aku itu masih sering pergi keperpustakaan untuk baca buku. yah, walaupun pasti ketiduran sampek jam pelajaran abis sedangkan kamu malah pergi ninggalin aku sendirian. Kamu itu harus kayak aku biar pinter dikit kerjaannya jangan tidur terus bikin peta dunia".Cerocos bulan tanpa jeda
kayak kamu gak aja.
Biru sontak menumpukan tangan dan meletakkan kepalanya diatas meja bersiap untuk tidur meninggalkan bulan yang pidato panjang lebar kayak pak lurah desa.
" orang dibilangin, malah tidur". Kata bulan kesal
Belum sempat membangunkan biru, bu kitty yang terlihat sangat glamor dari atas sampai bawah dengan warna pink menyala yang menjadi tema hari ini sudah berada didepan meja biru sambil geleng-geleng kepala.
" kebanjiran-kebanjiran". Teriak bu kitty tepat ditelinga biru
Biru sontak langsung bangun saat merasakan telinganya kembali berdengung untuk keduakalinya dalam sehari " mana kebanjiran, mana lan?? Ayok kita pulang. Aku belum siap mati sekarang dosaku masih banyak".Kata biru sambil memasang tasnya hendak pergi. Baru saja berlari dalam satu langkah tubuhnya menabrak seseorang dengan ekspresi marah.
" allahuakbar, ini ondel-ondel dari mane? Gini amat mukenye". Kata biru terkejut
kurang ajar banget ini murid. ngatain gurunya mirip ondel-ondel.Enaknya diapain ini anak?
" Biru!" Teriak bu kitty histeris mendengar ucapan menyakitkan biru, yang mengatainya ondel-ondel.
" sekarang kamu keluar dari kelas saya, dan berdiri dibawah jembatan. Eh, maksudnya tiang bendera sampai jam istirahat".Perintah bu kitty sambil menunjuk keluar lapangan
Dengan ekpresi yang dibuat sesedih mungkin Biru berjalan dengan gontai menuju lapangan yang panas. " bu kitty yang cantik jelita, jangan dihukum dilapangan ya, biru minta maaf gak akan bikin ibu kesel lagi deh". Kata biru sambil menangkupkan kedua telapak tangannya didepan dada.
semoga dimaafin ya allah.
"ngapain kamu mintak maaf, orang belum lebaran . Betul kan anak-anak?" Tanya bu kitty sengaja dan mendapat persetujuan dari mereka
Bulan yang berada ditempat duduknya tidak bisa berbuat apa-apa selain diam. Karena jika ikut campur, bisa-bisa dia juga mendapat hukuman yang sama.
" sudah sana keluar, kamu harus mempertanggung jawabkan kelakuan kamu". Perintah bu kitty kapada biru
Biru yang memang sengaja mengulur-ulur waktu mwncari ide untuk menjawab ucapan bu kitty
" Tanggung jawab? Emang saya ngehamilin siapa bu? " Tanya biru pura-pura bingung.
Bu kitty pun menjadi tambah kesal mendengar jawaban yang meluncur dari mulut bias biru.
" Biru cepat keluar atau saya tambah lagi hukumannya". Ancam bu kitty
Biru dengan terpaksa buru-buru berjalan menuju lapangan , karena tidak mau mendapatkan hukuman tambahan. Yang pasti disuruh membersihkan toilet sekolah, dan itu akan membuat biru terlambat kerja "aduh nasib-nasib gini amat, coba aja ada pangeran tampan menunggang kuda. Eh kok nunggang kuda? Jadul amat ya? Gak usah nunggang kuda segala deh, yang ngasih payung sama minuman dingin keaku yang sedang kepananasan ini. Alangkah bahagianya aku".Khayal biru dalam kesendiriannya
***
Dikantin sekolah diantara segerombolan siswa yang terkenal sebagai geng monster yang memiliki enam angota berwajah tampan dan keluarga tajir melintir. Ada sepasang mata berwarna coklat terang tengah menatap biru dengan senyuman devilnya.
" wan, nanti malem jangan lupa ya. Dateng kerumah gue buat party". Ucap siswa bernama nando
Awan yang mendapat ajakan dari nando, mengiyakan dengan senang " semuanya pada ikut kan? " Tanya awan
"ya iyalah, kita semua pada ikut. Masak lo sama nando doang. Yang ada kita curiga sama kalian berdua, jangan- jangan jeruk makan jeruk". Jawab fero sambil bercanda
jeruk gak bisa makan, bisanya dimakan.
***
Awan Ramadhan salah satu anggota geng monster yang terkenal di Sma Taruna jakarta. Sifatnya yang terkenal cuek dan dingin tidak mempengaruhi tingkat kepopulerannya dikalangan para siswi sekolah maupun luar sekolah. Bahkan mayoritas diantara mereka berharap akan menjadi pacar dari sosok awan. Bukan tanpa alasan awan bersifat dingin dan cuek, karena sebenarnya dia hanya menginginkan perhatian terutama dari orangtuanya yang hanya sibuk dengan urusannya sendiri. Mama yang tidak pernah memberi pelukan hangat padanya, mama yang tidak pernah menyiapkan sarapan pagi untuknya. Hanya sibuk membandingkan dirinya dengan kakak yang lebih tua dua tahun , yang sengaja dikirim keluar negri untuk mencari ilmu. Kakak yang digadang-gadang akan menjadi penerus utama perusahaan papa. Awan sama sekali tidak mempermasalahkan itu, yang dia butuhkan hanya senyuman hangat dari mereka.
Sejak kecil mama selalu saja memberikan hal yang diinginkan sang kakak. Sedangkan dirinya tidak pernah satu pun mendapat perlakuan yang sama. Hanya karena sang kakak memiliki kecerdasan yang luar biasa, berbanding terbalik dengan awan , bisa naik kelas pun harus nersyukur.
Awan mengambil kunci motornya dari atas meja untuk pergi kerumah nanda.
"awan, mau kemana kamu?" Tanya mama sarkas
"kerumah nando." Jawab awan singkat
"Pantes aja sikap kamu makin ugal-ugalan!"
Ucap mama sambil tertawa sinis
" apa peduli mama?" Tanya awan
Awan berharap mama akan mengatakan sangat peduli padanya dan sangat menyayanginya.
"mama gak peduli kamu mau ngapain. Mama capek sama sikap ugal-ugalanmu itu." Ucap mama sambil pergi masuk kamar
Awan mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Berbagai sumpah serapah dilontarkan pengendara lain kepadanya. Sesampainya dirumah nando ternyata mereka sudah berkumpul menunggu kedatangannya.
" hai bro, telat banget lo?" Tanya fero
" sorry, tadi macet dijalan." Jawab awan sambil mengambil minuman dingin dikulkas
" bokap nyokap lo dimana?" Tanya awan
"biasalah wan, kerumah eyang ada acara." Jawab nando
" tumben, acara apa? " Tanya doni
"pembagian warisan eyang."
"buset dah, emang eyang lo lagi sakit parah? Kanker stadium akhir ya ndo?" Tanya doni makin penasaran
Nando yang mendengar tebakan doni langsung melempar potongan coklat yang ada ditangannya
"mulut lo. astaghfirullah, sembarang banget kalo ngomong. Gue sumpel kaos kakinya mbok yem baru tau rasa lo." Ucap nando kesal
"jahat banget sih nando sama aku wan, masa dia mau nyumpel mulut aku pakek kaos kaki mbok yem.Kan aku takut." Ucap doni pada awan dengan nada kemayu
"bodo amat."Kata awan geli mendengar nada kemayu doni
Sontak mereka berenam pun tertawa bersama.
hayo, siapa yang punya sahabat somplak seperti ini? nyebelin memang kadang, tapi jiga bikin kangen.tawa mereka, candaan mereka yang kadang bikin tepok jidat sama elus dada.
***
keesokan harinya, seperti biasa awan akan berangkat kesekolah dengan tampilan urakkan. baju tidak dimasukkan, dasi yang diikat dikepala, untung aja masih bawa tas. coba saja kalu gak!
Awan berjalan pelan melewati lorong menuju kelasnya. Tatapan memuja para siswi yang selalu awan dapatkan seolah menjadi sarapan setiap pagi.
Brukk...
Awan sontak tersungkur kedepan, saat punggungnya ditabrak dengan sangat keras oleh orang tak dikenal.
" Allahukabar.Aku gak sengaja, Maaf ya." ujar biru terkejut melihat orang yang tak sengaja ia tabrak sambil mengulurkan tangan berniat membantu.
Awan buru-buru bangun dari posisinya dan langsung pergi tanpa menoleh kearah biru. Ia sudah terlanjur malu mendengar suara tawa para siswa yang melihatnya mengalami hal memalukan itu.
"kak awan, kesungkur kedepan gitu aja tetep ganteng, apalagi kalo tersungkur dihati aku. Duh, pasti kegantengannya bertambah berkali-kali lipat." Kata salah satu adik kelas dengan centil
"coba aja aku tadi tau kalo awan mau jatuh." Ucap sasa yang terkenal sebagai gadis menor disekolah
"emang kenapa kalo kamu tau?" Tanya tere
"aku bakalan siapin kasur didepannya. Biar dia gak nyosor lantai, nyosor aku aja kan lebih enak." Kata sasa dengan percayaa diri
" ye, itu mah maunya kamu. Aku aja juga mau." Ucap tere lirih takut-takut akan terdengar sasa. Kalo sampek kedengeran bisa berabe urusannya.
"kamu ngomong apa sih ter? " Tanya sasa curiga
"nggak, aku gak ngomong apa-apa.Tadi lagi ngafalin doa makan." Jawab tere asal
" ya ampun ter, anak sd aja hafal diluar kepala ntu doa.Lah kamu baru ngafal.Dasar ya emang otak udang kamu." Ejek sasa pada tere yang hanya bisa ngedumel dalam hati, mendengar ejekan dari sasa.
Nando yang sudah mendengar kejadian yang dialami awan tadi pagi, langsung menghampiri awan yang tengah menidurkan kepalanya diatas meja.
"kamu gak papa wan?" Tanya nando
Awan pun mengangkat kepalanya dengan malas menatap nando yang sudah berdiri didepan mejanya.
"elah ndo, gue gak papa. Orang cuman ketabrak doang." Kata awan sambil nyengir
"terus kenapa lo kelihatan bete kayak cewek gitu? " Tanya fero ikut bergabung bersama awan dan nando.
"gue laper belum sarapan." Ucap awan sambil berlalu meninggalkan kelas
" tunggu woy, kita ikut." Kata fero mengejar awan dan diikuti kawan-kawan
Sesampainya dikantin mereka langsung memesan enam mangkuk bakso jumbo pada pak ujang.
"kayak biasa ya pak." Teriak doni pada pak ujang dari tempat duduknya. "jangan lupa bonus pentol tambahan buat saya." lanjutnya, membuat mereka geleng-geleng kepala tidak percaya. sedangkan doni malah terlihat santai melihat ekspresi mereka.
"udah bel tu, kita gak usah masuk. Males, mending disini makan bakso sambil melototin mba siti." Kata nando mengomando
"siap pak!" Jawab mereka serempak
siapa yang gak suka bolos? tunjuk kaki. kalo author mah suka banget yang namanya ngebolos. tapi, waktu sekolah tidak terealisasikan.karena author belajar jadi murid baik.
Pak ujang berjalan pelan kearah meja mereka sambil membawa enam mangkuk bakso yang masih mengeluarkan asap
"wih mantep nih, udah deteng ni pesenanya. Selamat makan." Teriak doni girang sambil memasukkan satu bakso besar kedalam mulutnya
"biasa aja woy kalo makan, kayak gak makan seminggu aja." Kata fero geleng-geleng melihat kelakuan doni
"mulut lo, terbuat dari besi ya don? Bakso baru keluar dari panci aja meluncur dengan mudah dimulut lo." Tanya awan heran
" bukan dari besi wan.Tapi, dari betton." Jawab doni sambil terus mengunyah bakso dengan lahap.
***
Biru menyandarkan punggungnya dibalik tembok dekat parkir sekolah. Bukan tanpa alasan biru ingin meminta maaf kepada orang yang tak sengaja ditabraknya tadi. Biru tahu betul bahwa orang itu adalah awan, siapa yang tidak mengenal cowok dengan warna bola mata coklat terang itu. cowok paling terkenal seantero sekolah. Biru merasa tidak enak pada awan yang pasti malu setelah kejadian itu. Setelah menunggu kurang lebih tiga puluh menit, biru akhirnya melihat awan yang memakai jaket kulit berwarna coklat sedang berjalan kearah parkir. Tanpa menunda waktu lagi biru langsung berlari menghampiri awan "aku mau mintak maaf." Ucap biru lantang tepat didepan awan
Awan yang terkejut mendengar suara lantang biru malah semakin kesal dan memutuskan untuk berlalu
Biru yang merasa diabaikan sontak langsung menarik kuat lengan awan, bukannya awan yang tertarik malah kebalikannya tubuh biru pun terhuyung kedepan, beruntung awan menangkapnya dengan sigap, jika tidak mungkin wajahnya akan mendarat diatas semen yang panas. Tatapan mereka pun bertemu beberapa detik, hingga akhirnya tubuh biru dihempaskan begitu saja dan awan melanjutkan langkahnya yang tertunda
" awan ramdhan!" Teriak biru kesal karena tidak digubris. "aku gak terima kamu giniin, dasar cowok tengil." Ucap biru asal sambil membersihkan seragamnya yang tertempel debu
Awan berbalik arah menuju biru " trus mau lo apa? " Tanya awan dingin
***
Awan berbalik arah menuju biru " trus mau kamu apa? Tanya awan dingin
Biru langsung menghentikan kegiatannya, ketika mendengar suara awan sangat dekat dengan pendengarannya. Tanpa sengaja matanya kembali bertemu dengan netra berwarna coklat terang itu. Karena wajah awan berada sangat dekat dengannya. biru merasakan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.
Tidak awan pungkiri ternyata wanita yang ada didepannya ini memiliki wajah yang cukup cantik, memiliki mata bulat, hidung macung dan pipinya yang chuby
" jangan dilihatin terus, nanti kamu jatuh cinta. Ucap awan santai
Biru buru-buru mengembalikan kesadarannya ketika mendengar ucapan awan " pede banget sih jadi cowok, aku cuma mau mintak maaf sama kamu, setidaknya bilang iya atau apa gitu. Aku udah rela panas-panasan nungguin kamu kayak orang gila selama setengah jam disana. Ucap biru sambil menunjuk tempatnya berdiri
" udah gitu aja . Ucap awan dingin
Biru menganggukan kepalanya berharap awan akan memaafkannya " kamu mau kan...
" jadi pacar aku? Tanya awan memotong ucapan biru
Biru sontak terkejut mendengar pertanyaan awan, tubuhnya terasa menegang dan otaknya ngeblank begitu saja.
" sekarang kita pacaran, sampai ketemu besok. Ucap awan mengambil keputusannya sendiri sambil melajukan motornya keluar pagar
Biru merasa jantungnya akan meloncat dari tempatnya. Ia sama sekali tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini. Niat awalnya hanya ingin meminta maaf atas ketidaksengajaannya tadi pagi. Biru pun buru-buru pergi dari tempatnya berdiri untuk berangkat bekerja
***
Biru sibuk mondar-mandir ditepi jalan menunggu angkotan umum yang lewat. Jam sudah menunjukan pukul 07.00 WIB. Biru harus bergegas sampai sekolah, karena jika terlambat ia pasti akan mendapatkan hukuman membersihlan toilet sekolah. Sedangkan biru harus bekerja untuk kelangsungan hidupnya. Motor yang biasanya dipakai biru, tiba -tiba tidak menyala pagi ini. Biru tidak tau apa yang menyebabkan kerusakan pada motornya, seingatnya kemarin masih bisa pakai seperti biasa.
Biru menolehkan kepalanya kebelakang saat merasakan ada yang menepuk pundaknya.
" allahuakbar, mau apa lo? Jangan macem2 sama gue gak tau apa kalo gue jawara silat. Ucap biru sambil memasang kuda-kuda
" Lebay banget, gue awan. Ucapnya dingin
" Bukannya lebay, tapi jaga diri. Ucap biru tegas
" gak sekolah? Tanya awan lagi
Biru celingukan mencari siapa yang ditanya awan " kamu nanya sama aku? Tanya biru memastikan
" nggak, nanya sama angin tadi. Jawab awan dingin sambil menaiki motornya
" eem, aku boleh ikut kamu nggak buat kesekolah? Tanya biru sambil menggaruk tekuknya yang tidak gatal
" panu an kamu? Tanya awan
Biru sontak membulatkan matanya mendengar tuduhan awan " eh, ya ampun sembarang banget ngatain aku. Orang cantik gini kok panu an. Gigi Kamu kali yang kurapan sampek putih gitu .
awan refleks menarik bibirnya membentuk sabit, mendengar ocehan biru.
Biru menyadari awan tersenyum, sontak terkejut luar biasa. " tambah ganteng, kalo lagi senyum. Ucap biru tanpa sadar
" jadi ikut nggak? Tanya awan pura-pura tidak mendengar ucapan biru
" iya, jadi. Jawab biru girang
***
Suasana di sma taruna sudah terlihat sepi. tidak ada lagi siswa yang berada diluar.
Belajar mengajar sudah dilakukan sejak lima belas menit yang lalu.
" Bulan, biru sakit? Ada surat izinnya? Tanya bu dara yang terkenal sangat disiplin
" saya juga nggak tau bu. Jawab bulan jujur, karena sebenarnya dia juga bingung kenapa biru tidak masuk sekolah tanpa keterangan.
Bu dara mengangukkan kepalanya setelah mendengar jawaban bulan.
"ya sudah anak-anak ,sekarang coba kalian buka buku kalian kehalaman 123, disana ada soal yang harus kalian kerjakan. Dan ingat nilai ini akan ibu masukkan sebagai tambahan nilai semester kalian. Jadi ibu harap kalian mengerjakannya dengan teliti. Mengerti?
" siap bu! Ucap sang ketua kelas mewakili
***
Biru memukul keras punggung awan Ketika mengetahui mereka berhenti ditaman yang jauh dari sekolah.
" itu tangan apa besi, sakit banget. Kata awan sambil memegang punggungnya yang ngilu
"lagian kamu, bukannya kesekolah malah kesini. Ngapain coba? Kata biru kesal
Awan turun dari motornya dan duduk diatas rerumputan yang hijau tanpa menjawab pertanyaan biru.
Biru semakin kesal melihat sikap awan yang santainya kayak bajai, dan langsung turun dan menarik tangan awan supaya berdiri
"anterin aku kesekolah dulu. Ayo bangun AWAN RAMADHAN. Ucap biru dengan penekanan
Sekuat apapun kekuatan wanita, laki-laki tetap yang paling kuat. Bukannya berhasil menarik awan berdiri, malah sebaliknya biru yang ditarik dan terduduk disamping awan. Tatapan mereka kembali bertemu ada rasa yang beda setiap awan dekat dengan biru. Awan belum pernah merasa senyaman ini saat bersama orang lain.
Biru kembali merasakan jantungnya yang semakin berpacu dengan cepat. " ya ampun, ganteng banget manusia satu ini. Biarkan dia jadi pangeranku ya tuhan. Bathin biru dalam hati.
" kamu cantik
Jantung biru semakin tak karuan ketika mendengar kalimat yang diucapkan oleh awan. Pipinya terasa memanas dipagi yang mendung ini.
"ehm. Dehem biru menetralkan kegugupannya
"kenapa gak kesekolah aja? Tanya biru mengalihkan pembicaraan
" karena kamu nyebelin, aku sengaja gak sekolah biar kamu dapet hukuman besok. Jawab awan
Biru kembali memukul lengan awan " yang ada kamu yang nyebelin, pakek ngatain aku. Bilang aja pengen sama aku. Iya kan? Tebak biru asal sambil cengengesan
" kalo kamu kesekolah sekarang, kamu bakal dihukum. Mau? Ucap awan
" ya gak maulah. Jawab biru
" ya udah, diem aja disini.
Sepi adalah kata yang tepat untuk menggambarkan suasana yang terjadi sekarang. Hanya ada suara deruan mobil dan motor yang kadang melintas.
" kamu siapa? Tanya awan memecah keheningan.
Biru menolehkan kepalanya menghadap awan yang tengah menatap kosong jalanan didepan. " kita belum sempet kenalan, aku Biru Angelicia, biasa dipanggil biru. Hobi aku makan bakso pak ujang kalo pas dibayarin. Kata biru sambil mengulurkan tangan kanannya
Awan kembali menarik bibirnya mendengar hobi biru .
" Tangan aku gak diterima? Tanya biru yang tangannya masih menggantung diudara
"aku gak perlu nerima tangan kamu. Karena aku udah nerima cinta kamu. Kata awan kembali tersenyum
" emang aku nembak kamu? Tapi, tumben kamu ngomngnya agak panjang. Biasanya kalo ngomong dikit kayak orang lagi sariawan. Atau jangan-jangan sakit gigi kamu udah sembuh?? Tanya biru antusias sambil menyentuh pipi awan
" modus kan kamu. Ucap awan
Sontak biru langsung menurunkan tangannya. " pede deh kamu, ngapain juga aku modusin cowok dingin kayak kamu. Mending modusin abang iqbal ramadhan yang udah jelas gantengnya.
" kamu mah pantesnya modusin abang-abang jualan cilok didepan sekolah, bukan iqbal ramadhan, ketinggian mimpinya. Mending diturunin dikit deh, biar gak sakit
Biru kembali memukul lengan awan lebih keras untuk melampiaskan kekesalannya.
Awan menolehkan kepalanya menghadap biru dan menatapnya lama.
***
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!