""Mas restu "
Restu terkejut ketika Mirna istrinya sedang berdiri di hadapannya dengan air mata yang terus berlinang
" Mirna kau .." ujar restu terputus dia tidak menyangka kalau yang berdiri di hadapannya itu adalah Mirna istri pertama nya
" Jadi ini alasan mu mas ,kau meninggalkan kami untuk pergi kerja ke luar kota " ujar Mirna dengan berderai air mata
" Mirna tenang dulu biar mas jelaskan "
" Semua sudah jelas mas ,kau sudah mengkhianati aku dengan wanita itu " ujar Mirna menunjuk ke arah Wilda
Lalu Mirna berlari meninggalkan restu dan Wilda yang masih berada di toko mereka
" Mirna tunggu " teriak restu sambil berusaha mengejar mirna
Mirna sadar sekarang kalau sebenarnya restu tidak mencintai diri nya secara tulus karena dia hanyalah gadis yatim piatu yang miskin dan di besarkan oleh nenek nya
Flash back
Restu menikahi Mirna gadis miskin yang hanya tamatan SMP saja ,dia hanya anak yatim piatu yang di tinggal meninggal oleh ke dua orang tuan nya .
Selama ini Mirna tinggal bersama nenek nya yang sudah tua ,untuk menghidupi kebutuhan mereka nenek nya menjadi seorang buruh cuci di rumah tetangga.
Sedangkan diri nya hanya membantu tetangga berjualan di pasar ,di sana lah dia mengenal restu yang sekarang menjadi suami nya itu.
Restu anak dari pemilik toko pakaian terbesar di pasar itu , orang tua restu tidak mengizinkan restu untuk memperistri Mirna
Karena Mirna bukan dari orang berada dan asal usul nya pun tak jelas ,Orang tua restu Sudah menyiapkan jodoh untuk anak nya itu tapi hati restu sudah terpaut kepada Mirna gadis lugu dan ayu.
Restu anak pertama dari dua bersaudara ,dia memiliki seorang adik perempuan yang sebaya dengan Mirna istri nya.
Karena dia tidak mau mendengar perkataan kedua orang tua nya dan tetap bersikukuh untuk menikahi Mirna maka orang tua nya tidak mau mengakui restu sebagai anak mereka,
Tapi restu tidak perduli dia tetap menikahi Mirna walau tanpa restu orang tua nya.
Acara pernikahan di laksanakan sangat sederhana hanya di hadiri oleh beberapa orang saja ,dan tanpa kehadiran orang tua restu.
Setelah menikah mereka tinggal di gubuknya Mirna yang tidak layak untuk di tempati.
Selama menikah restu kerja serabutan, apa saja di lakukan nya untuk keluarga kecil mereka ,selang tiga bulan pernikahan Mirna pun hamil anak pertama mereka.
Hati restu sangatlah senang karena sebentar lagi dia akan menjadi seorang ayah.
Atas kabar bahagia ini Mirna meminta restu untuk mengunjungi orang tua nya , mungkin dia berfikir karena dia sudah hamil maka orang tua restu akan luluh dan memberi doa restu buat mereka.
Tapi sayang harapan mereka harus pupus karena orang tua suaminya tidak ingin melihat wajah mereka.
***
Dengan langkah gontai mereka pulang ke gubuk kecil mereka.
"Lain kali kita coba ya mas ,mudah mudahan setelah anak ini lahir dan melihat wajah cucu mereka orang tua mas akan luluh " ujar Mirna menyemangati suaminya itu.
Restu jadi terharu mendengar perkataan Mirna,dia memeluk istrinya itu dengan hangat dan mencium pucuk kepala Mirna dengan kasih sayang
Waktu pun terus berlalu Mirna sudah mendekati waktu hendak melahirkan ,dia mengalami kontraksi palsu dan keringat dingin bercucuran di wajah nya .
" Mas ,mas restu " teriak Mirna karena perutnya sudah sangat sakit .
"Aduh ..sakit " teriak Mirna menjerit di tempat tidurnya
Sedangkan restu belum pulang dari tempat kerja nya ,selama menikah dia menjadi kuli panggul di pasar ,semua pekerjaan di lakukan nya untuk mencukupi biaya persalinan istrinya nanti
" Restu ..restu lekas pulang istri mu sudah mau melahirkan " ujar ibu ibu yang mendatangi restu ke pasar
Tanpa berkomentar apa apa restu lalu meninggalkan pekerjaan nya dan berlalu menuju ke rumahnya
Sedangkan Mirna terus meringis kesakitan dan di temani oleh ibu ibu tetangga nya .
" Yang kuat ya Mirna sebentar lagi suami mu datang " ujar ibu itu sambil mengelap keringat Mirna yang terus bercucuran.
" Sakit Bu .." ujar Mirna meringis
Tiba tiba saja air mengalir di betis nya Mirna ,ibu ibu itu yang memangku kepala Mirna terkejut melihat air yang mengalir di kakinya
" Ya Allah mir ,kau sudah pecah ketuban bagaimana ini " ujar ibu itu panik .
Tak lama restu pun datang dengan nafas yang masih tersengal tak beraturan.
" Untung kau datang tepat waktu restu cepat kau bawa istrimu ke rumah sakit dia sudah pecah ketuban " ujar ibu ibu itu
Tanpa pikir panjang restu lalu mengendong tubuh Mirna untuk membawa dirinya ke rumah sakit terdekat.
Mirna terus saja meringis kesakitan dan keringat dingin terus saja bercucuran membasahi bajunya.
"Yang kuat ya sayang " ujar restu menyemangati istrinya itu.
Tak lama angkutan umum pun lewat di depan mereka ,restu pun menghentikan angkutan itu dan minta tolong mengantarkan mereka ke rumah sakit terdekat.
Tanpa pikir panjang supir angkutan itu yang memang sudah mengenal restu di pasar langsung tancap gas
***
Tak lama mereka pun sampai di rumah sakit ibu dan anak yang ada di kota mereka.
Restu pun mengendong istrinya menuruni angkutan umum tersebut dan menuju ke rumah sakit.
" Suster tolong istri saya ,istri saya sudah mau melahirkan "ujar restu berlari sambil berteriak memangil petugas medis.
Lalu beberapa petugas medis membawa Mirna ke ruang perawatan sedangkan rindu di larang untuk masuk ke dalam .
Dengan perasaan cemas restu menunggu di luar ruangan ,tak lama seorang dokter wanita keluar dari dalam ruangan itu
" Dengan keluarga nya ibu Mirna " tanya dokter wanita tersebut.
" Saya suaminya dokter" ujar restu mendekati ke dokter tersebut.
" Maaf pak istri anda harus segera di operasi Karena air ketubannya sudah kering ,dan kami tidak mau ambil resiko dengan bayi nya " ujar dokter wanita tersebut.
Tiba tiba saja kaki restu mendengar penjelasan dokter tersebut ,dia sudah membayangkan biaya yang harus di keluarkan nya .
Sedangkan uangnya pasti tidak cukup untuk membayar biaya operasi istrinya itu.
" Berapa kira kira biaya yang harus saya keluarkan Bu dokter " ujar restu dengan bibir bergetar.
" Kalau itu saya tidak tahu silahkan anda menghubungi pihak administrasi ,dan tolong segera kabari kami biar istri anda segera kami tangani "
" Baik dok " ujar restu dengan pikiran yang sangat kalut.
Tanpa mengulur ulur waktu restu pun mendatangi pihak administrasi dan menanyakan berapa biaya operasi istrinya tersebut.
" Biaya operasi Bu Mirna total nya 20 juta pak " ujar petugas administrasi rumah sakit tersebut.
" Mbak apakah bisa saya kasi uang muka dulu sisa nya saya cicil ,uang saya hanya ada 5 juta saja " ujar restu meminta keringan dari pihak rumah sakit.
" Maaf pak tidak bisa ,bapak harus melunasi administrasi ini baru istri bapak bisa kami tangani " ujar bagian administrasi itu .
Kaki restu rasanya sangat lemas mendengar penjelasan wanita yang ada di hadapannya itu.
Dia sangat bingung hendak kemana dia mencari kekurangan uang untuk operasi istrinya itu.
" Ya Allah tolonglah hamba mu ini di mana aku harus mencari uang untuk biaya operasi istriku " ujar restu terduduk lemas di bangku tunggu sambil menutup wajah nya dengan ke dua tangan nya
Seperti ada bisikan di hatinya restu, dia langsung bangkit dari duduknya dan melihat ke arah ruangan operasi.
" Aku tidak boleh diam saja aku harus mendapatkan uang itu ,aku tidak ingin anak dan istri ku kenapa Napa "
"Dan aku harus ke rumah mama pasti mereka mau membantuku " ujar restu beranjak dari tempat nya dan langsung menuju ke rumah orang tua nya.
Dengan mengendarai angkutan umum restu mendatangi rumah orangtuanya ,kebetulan mereka sudah kembali dari toko mereka.
" Tok..tok.."
"Assalamualaikum"restu mengetuk pintu rumah yang dulu tempat tinggal nya sampai beberapa kali
Tak lama pintu itu pun terbuka dan berdirilah wanita setengah baya berdiri di depan pintu dengan menatap tajam ke arah restu .
Lalu mamanya restu melangkah masuk ke dalam rumah dan membiarkan restu berdiri di depan pintu.
Tapi restu tidak mau tinggal diam dia mengejar mama nya yang melangkah meninggalkan dirinya.
" Ada apa kau kemari restu ,kan kau sudah bukan bagian dari keluarga ini lagi !" ujar mama nya restu sambil melirik ke arah anak sulung nya itu.
Karena mendengar ada seseorang yang berbicara dengan mamanya Nina adik nya restu keluar dari dalam kamarnya.
"Siapa yang datang ma ?" ujar Nina yang baru saja keluar dari kamarnya
" Itu anak yang tidak tau di untung dan pembangkang " ujar mamanya sambil menunjuk ke arah restu.
Nina yang melihat abang nya datang tidak mempersilahkan dia untuk duduk, sedangkan mereka duduk di sofa yang empuk itu.
" Ada apa kau kemari ,kan sudah kau bilang kalau kau sudah tidak ingin menginjakkan kaki mu di rumah ini lagi "ujar mama nya restu tanpa ingin melihat wajah anaknya itu.
" Ma restu ingin minta tolong sama mama ,Mirna sedang berada di rumah sakit karena dia mau melahirkan "
" Terus apa urusannya sama mama " ujar mama nya ketus.
" Mirna harus segera di operasi ma , karena air ketuban nya sudah pecah duluan dan uang restu tidak cukup untuk membiayai nya " ujar restu tertunduk
Mama nya restu hanya diam saja tanpa memberi komentar apa pun .
" Ma tolong restu sekali ini saja " ujar restu sambil berlutut di kaki mama nya
" Mama tak ada uang bang ,Abang cari saja bantuan ketempat lain " ujar Nina adik nya restu menimpali .
***
Karena mendengar perkataan Nina restu sangat marah karena dia tidak ada urusan dengan adiknya itu.
" Diam kau Nina Abang tidak ada urusan sama kamu " ujar restu geram
" Benar yang di katakan Nina mama tak punya uang kau cari saja bantuan sama orang lain " ujar mama nya restu bangkit dari duduknya .
"Ma tolong restu ,restu tidak tau harus mencari ke mana " ujar restu menangis mengiba ke mamanya
Nina yang melihat kelakuan Abang nya itu memutar bola matanya malas.
Restu berlutut sambil memegang kaki mama nya supaya dia bisa di beri pinjaman oleh mama nya itu.
" Berapa kali mama bilang sama kamu mama lagi tak punya uang , karena kau sudah berani mengambil keputusan besar maka masalah besar ini kau tanggulangi sendiri " ujar mama nya geram .
" Restu minta maaf ma ,memang restu yang salah tapi sekali ini tolong bantu restu "
" Restu akan melakukan apa pun dan menuruti semua perkataan mama ,tapi tolong selamatkan dulu Mirna " ujar restu yang tak bisa menahan air matanya.
Restu menangis di kaki mama nya ,dia tidak bisa membayangkan kalau terjadi apa apa dengan istrinya itu.
Mama nya restu mencerna semua perkataan anaknya itu dan melihat kearah restu
Lalu Nina mendekati mama nya tersebut dan membisikkan sesuatu ke telinga nya.
Kemudian mama nya manggut-manggut dan tersenyum mendengar bisikkan Nina
" Apa benar kau akan menuruti semua perkataan mama mu ini " tanya mama nya lagi
" Iya ma asal jangan mama meminta restu untuk menceraikan Mirna " ujar restu sambil memohon kepada mama nya
" Tidak mama tidak akan menyuruh mu menceraikan nya kamu tenang saja "
" Jadi apa yang harus restu lakukan " tanya restu lagi
" Nanti setelah Mirna melahirkan kau harus pindah ke kota dan mengurus toko di sana dan juga menerima perjodohan yang sudah mama tetap kan " ujar mama restu sambil melipat ke dua tangan nya
Restu terdiam mendengar syarat dari mama nya tersebut,dan dia berfikir itu sama saja kalau dia harus menceraikan istrinya.
" Kau tak usah takut restu ,Mirna akan tetap menjadi istri mu di sini segala kebutuhan nya akan kami cukupi dan kau akan tetap mama gaji ,dan gaji mu itu akan mama kirim kepada Mirna istri mu" ujar mama nya restu yang bisa membaca pikiran anaknya itu.
Restu memikirkan perkataan mama nya barusan yang menurutnya cukup tidak adil.
" Bagaimana restu kau jangan terlalu lama berfikir nyawa Mirna dan calon anak mu ada di tangan mu , cepat kau beri keputusan dan mama tidak banyak waktu untuk menunggu mu " ujar mama nya yang mulai kelihatan kesal
" Baik ma restu setuju atas syarat yang mama berikan " ujar restu mengalah
Nina dan mama nya tersenyum senang akhirnya mereka bisa mengendalikan restu anaknya
" Berapa uang yang kau butuhkan cepat katakan "
" 20 juta ma " ujar restu kepada mama nya.
" Baik mama akan ambil kan uang itu ,kau tunggu sebentar " ujar mama nya sambil masuk ke dalam kamarnya
***
Tak lama mama nya pun keluar dari dalam kamar sambil membawa amplop coklat yang berisi dengan uang.
Dan di tangan nya satu lagi dia membawa surat yang harus di tanda tangani oleh restu.
" Ini tolong kau tanda tanganin sebelum mama menyerahkan uang ini kepada diri mu " ujar mama nya restu sambil meletakkan sebuah berkas di atas meja.
" Kenapa harus begini sih ma " ujar restu lagi karena menurutnya terlalu berlebihan
" Sudah cepat jangan terlalu bertele-tele mama masih ada urusan "
Tanpa membaca isi perjanjian itu dan takut mama nya berubah pikiran restu pun menandatangi surat tersebut .
Kemudian dia pun menyerahkan surat itu kepada mama nya
Setelah menerima uang tersebut restu pun berlari keluar dari rumah mama nya , karena pihak rumah sakit bolak balik menelpon dirinya .
Karena keadaan Mirna sudah sangat lemah dan dia harus cepat menerima pertolongan.
" Nina antar kan abang mu ke rumah sakit sekarang " ujar mama nya karena dia mendengar pihak rumah sakit menelpon restu.
" Baik ma " ujar Nina sambil beranjak dari tempat duduknya
Lalu Nina mengantarkan abang nya itu dengan mobil yang dulu sering di pakai oleh restu dulu.
Tak lama mereka pun sampai di halaman rumah sakit ,restu pun langsung turun dari dalam mobil.
" Dek kau tak ikut turun ?" tanya restu ke adik nya itu.
" Tidak ,ngapain juga aku turun " ujar Nina ketus
Karena tak ingin membuat ribut ,restu pun melangkah masuk dan menuju meja administrasi untuk membayar biaya operasi istrinya
Setelah membayar semua biaya operasi Mirna pun langsung di operasi .
kondisi Mirna sangat lah lemah karena dia sudah menunggu cukup lama di dalam ruangan operasi karena biaya mereka yang tidak cukup.
Setelah selesai operasi dokter pun keluar dari ruangan tersebut dan restu langsung menghampiri dokter wanita itu.
" Bagaimana dengan kondisi anak dan istri saya dok ?" tanya restu dengan tidak sabar
" Anak anda sehat dan sudah di pindahkan ke ruang bayi sedangkan istri anda belum sadarkan diri karena kondisinya sangat lemah " ujar dokter wanita itu.
Restu pun lemas mendengar perkataan dokter wanita itu ,dia sangat takut akan kehilangan istri tercinta nya itu karena dia terlalu lama mendapatkan bantuan uang untuk biaya operasi Mirna.
Restu terduduk lemas di bangku tunggu sambil menunggu istri nya di pindahkan ke ruang rawat.
Tak berapa lama Mirna pun di pindahkan ke ruangan rawat , ruangan yang berisi banyak tempat tidur dan pasien di dalam nya
karena restu tak mampu membayar ruangan berkelas untuk istri nya itu .
Kondisi Mirna sudah agak mendingan tak lama perawat membawa anak bayi mereka untuk di azan kan dan di beri ASI oleh Mirna.
Restu menerima bayi laki laki itu dengan suka cita,kini restu sudah menjadi seorang ayah dan suami yang sempurna.
Setelah bayi nya di azan kan Mirna pun memberi kan asi eksklusif untuk bayi mungil nya tersebut.
Setelah beberapa hari di rawat Mirna pun di perbolehkan untuk pulang ke rumah.
Dengan mengendarai kendaraan umum restu membawa istri dan anak nya pulang ke rumah , karena besok restu harus kembali lagi untuk bekerja.
Dia tidak mau membuat bos nya marah dan akan memecat diri nya .
Mirna dan restu masuk ke dalam rumah yang sudah beberapa hari di tinggal kan nya ,rumah usang peninggalan nenek nya Mirna .
Mirna pun langsung menuju ke kamar untuk meletakan bayi mereka dan mencoba memasak buat suami nya itu.
" Sayang kau mau ngapain ?" tanya restu ketika melihat Mirna sedang berada di dapur
" Aku mau masak nasi mas untuk kita makan " ujar Mirna sambil menghidupkan kompor minyak
" Kamu harus banyak istirahat sayang biar kamu lekas pulih ,sini biar mas saja yang masak " ujar restu sambil mengambil beras dari tangan istrinya
Setelah itu dia pun memasak nasi dan telur ceplok untuk makan mereka karena hanya itu yang tersedia di rumah mereka.
***
Matahari bersinar dengan lembut nya restu pun mulai bersiap siap untuk berangkat ke pasar memulai pekerjaan nya .
Pagi pagi sekali dia sudah menyiapkan segala kebutuhan istri nya ,dia takut istrinya kecapean karena dia baru saja selesai operasi.
" Sayang mas pergi kerja dulu ya kamu jangan capek capek di rumah, nanti setelah mas pulang kerja biar mas yang ngerjain semua " ujar restu sambil mencium kening istrinya
Lalu restu pun menyodorkan tangan nya untuk di cium oleh Mirna.
Setelah itu restu pun meninggalkan rumah nya untuk berangkat bekerja dan Mirna menunggu di depan pintu sampai suaminya hilang dari pandangan.
" Dor..dor.."
Tiba tiba saja pintu ruangan depan di gedor sangat kuat dan membuat bayi nya Mirna terbangun dari tidur menangis sangat kuat.
" Iya sebentar " ujar Mirna dari dalam dan mengenakan jilbab instan nya yang sudah usang
Mirna pun keluar dari dalam kamar sambil menggendong bayi mereka.
" Dor..dor.."
Pintu pun tak henti hentinya di gedor dari luar dengan sangat kuat seakan ingin meruntuhkan pintu tersebut
" Iya sebentar ..,tidak sabar amat sih "ujar Mirna agak kesal
Karena suara gedoran pintu tersebut anak mereka jadi terbangun dan menangis sangat kuat.
Lalu pintu depan pun terbuka dan terlihat lah seorang wanita setengah baya dan wanita cantik yang seusia diri nya.
" Mama ! Nina ! " ujar Mirna terkejut
Ternyata yang datang adalah mama nya restu dan adik nya .
" Mari masuk ma " ujar Mirna senang karena dia berfikir kalau mama dan adik ipar nya itu sudah berubah .
Mama nya restu menatap Mirna dari atas sampai ke bawah dan melihat kondisi rumah mereka dengan sangat jijik.
" Tidak usah ! " ujar mama mertua nya ketus
Lalu mama mertua nya melihat kedalam rumah dari depan pintu.
Dan Mirna pun mengikuti arah pandangan mama mertua nya itu
"Mana restu saya mau bicara dengan dia " ujar mama mertua nya dengan angkuh .
" Mas restu sedang bekerja ma mungkin sore baru pulang " ujar Mirna agak ketakutan dengan tatapan mama mertua nya itu
" Mama tidak mau masuk dulu dan melihat cucu mama " ujar Mirna lagi.
Mama nya restu hanya menatap sekilas bayi yang ada di gendongan Mirna
" Nanti katakan kepada nya kalau saya datang mencari diri nya ,dan suruh dia menemui saya " ujar mama nya restu sambil menatap tajam ke arah Mirna
" I.. iya ma " ujar Mirna terbata
Lalu Nina dan mama nya meninggalkan rumah reot itu dan kembali ke rumah mereka
***
Hari pun telah mulai malam restu pun kembali dari tempat kerja nya ,dan dia membuka pintu depan yang memang sengaja tidak di kunci dari dalam.
" Baru pulang mas " ujar Mirna sambil mencium tangan suami nya kembali
" Iya " ujar restu singkat
Lalu restu mendudukkan pantat nya di tikar yang sudah banyak robek nya.
Wajah nya sangat kelihatan lelah mungkin hari ini sangat banyak pekerjaan mengingat dia tidak bekerja beberapa hari.
Lalu Mirna pun menyediakan teh hangat untuk suami nya itu.
" Ini di minum mas " ujar Mirna
" Kamu tak usah repot-repot biar mas buat sendiri ,kamu kan belum sehat benar " ujar restu lagi
" Hanya air saja ,aku tidak repot kok mas " ujar Mirna lemah lembut.
Restu pun menarik Mirna ke samping nya dan memeluk wanita itu dari samping.
Restu hanya terdiam untuk beberapa saat seakan ada yang sedang di pikir kan nya .
" Ada apa mas , seperti nya ada yang sedang mas pikir kan ?" tanya Mirna karena suami nya itu hanya diam saja dan tak seperti biasanya.
" Hah.."
Restu menarik nafas panjang dan menghembuskan nya keluar dengan berat.
" Mas tadi di pecat dari kerjaan karena barang yang mas angkut terjatuh dan pecah " ujar restu sambil menghapus wajah nya
" Memang apa yang mas bawa sehingga bosnya mas tega memecat diri mas ?" tanya Mirna heran
" Sebuah guci besar dengan harga 10 juta " ujar restu
" Apa !!" teriak Mirna terkejut dan dia lemas mendengar perkataan suami nya tersebut
" Tadi bos mas minta ganti rugi tapi mas tak punya uang dan bos mas marah dan akhirnya mas di pecat "
Mirna pun tertunduk sedih ,ada saja cobaan dalam rumah tangga nya tapi dia berusaha untuk tetap iklhas menjalani nya.
" Sudah mas tak usah sedih mana tahu nanti mas akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik " ujar Mirna menyemangati suaminya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!