Di Universitas Kedokteran
Siang itu di taman kampus Aira yang sedang duduk sendiri memejamkan matanya di sebuah kursi sambil mendengarkan musik dan menikmati hembusan angin tiba-tiba ia terkaget karna ada seorang lelaki duduk di samping nya sambil menarik headset yang ia gunakan dan memasukannya ke dalam lubang telinga nya dan ikut memejamkan matanya.
"Lagi apa di sini sendirian?" tanya lelaki itu
"Gak ada cuma duduk saja menikmati angin" jawab Aira
"Udah makan siang?" tanya nya lagi
"Belum, kak Rey sendiri?" tanya Aira sambil menoleh ke lelaki tersebut yang ternyata Reyhan
"Belum juga" jawab Rey
"Mau temani aku makan gak Ra?" pinta Rey pada Aira sambil menatap Aira
"Tapi gak bisa lama aku ada kelas 30 menit lagi" jawab Rara alias Aira
"Oke yang penting kamu mau" kata Rey dengan bahagia karena Aira mau menemani nya makan
"Oke tapi 5 menit lagi ya" jawab Aira sambil kembali memejamkan matanya dan bersandar kembali ke kursi panjang itu.
Reyhan hanya tersenyum sambil memandangi wajah cantik Aira dari samping. Di perhatikannya setiap sudut wajah Aira yang bagi nya sempurna mata nya sipit dengan bulu mata yang lentik, hidung yang mancung, alis yang hitam tebal alami, kulit nya begitu halus dan putih dengan rambut panjang lebat nya yang sedikit ikal di bawah membuat Rey terkagum akan kecantikan Aira.
Bukan hanya kecantikan nya tapi juga sikap ramah dan rendah hati nya Aira yang membuat dia jatuh hati bahkan hampir semua pria menyukai Aira dengan pribadi nya yang baik.
Ketika Rey diam-diam memperhatikan Aira tiba-tiba ada dua orang dari belakang yang mengagetkan Aira dan Rey yang tak lain adalah sahabat Aira yaitu Dinda dan Bayu.
"Doooorrr" teriak Bayu dan Dinda secara bersamaan sambil menepuk pundak Rey dan Aira membuat mereka berdua kaget.
"Hayoh berdua-duaan aja di sini" ledek Dinda kepada Rey dan Aira yang masih mengelus dada nya karna kaget
"Kak Rey ngapain tadi mandangin wajah Rara? " seru Bayu mengintrogasi
"Kak Rey mandangin aku" tanya Rara
"Enggak" jawab Rey salah tingkah
"Ayok ngaku aja" timpal Dinda lagi
Rey yang salah tingkah langsung berdiri dari duduknya dan mengajak Aira ke kantin
"Ayok kita ke kantin kata nya mau nemenin" ucap Rey
Aira pun berdiri dari duduk nya dan bersiap
"Ikuuuttt" teriak Bayu dan Dinda
Mereka pun jalan berempat, sepanjang jalan semua orang meperhatikan mereka Rey dan Aira yang berjalan berdua di depan dan di ikuti Dinda dan Bayu bedua di belakang nya.
Memang Aira cukup terkenal di kampus nya tersebut karna dia mahasiswa terpintar di fakultas kedokteran tersebut meski dia anak dari keluarga sederhana dan hanya anak seorang PNS tapi dia bisa kuliah kedokteran karna kepintarannya dan bisa mendapatkan beasiswa.
Makanya kenapa Aira sangat terkenal terutama di kalangan laki-laki karna banyak laki-laki yang mendekati dia begitu pun dengan Rey cukup terkenal di kalangan perempuan karena ketampanannya apalagi dia anak orang kaya.
Tampak dari kejauhan sepasang mata memperhatikan Rara dan Rey dengan sangat sinis dan tajam dia Ellen perempuan yang sangat menyukai Rey dari dulu.
" Hay kak Rey" sapa Ellen dengan senyum centilnya
"Oh .. Hai Ellen" jawab Rey senyum
"Kak Rey mau kemana?" tanya Ellen sambil menatap sinis ke Aira
"Kantin" jawab singkat Rey
Tiba tiba Bayu dan Dinda mendorong tubuh Rara dan Rey dari belakang agar lembali berjalan dengan cepat menjauh dari Ellen.
Ellen berdecak kesal melotot kepada Dinda.
Dinda dan Bayu memang sengaja karna mereka tau Ellen sangat membenci Aira karena selalu dekat dengan Reyhan.
Sesampainya di kantin mereka memesan makanan masing-masing dan duduk berhadap-hadapan.
"Kok makannya cuma sedikit Ra? " tanya Rey
"Iya cuma setengah porsi kak" jawab Rara
"Makan yang banyak dong" Rey perhatian
"Ciee ciee enak nya yang di perhatiin" timpal Dinda
"Kamu mau di perhatiin juga?" tanya Bayu ke Dinda sambil tersenyum sok imut ke depan wajah Dinda
"Buang muka sok imut kamu itu" ujar Dinda sambil mendorong muka Bayu dengan telapak tangannya
Rara dan Rey tekekeh melihat mereka.
Ya memang mereka selalu begitu Bayu yang selalu bersikap manis dan cari perhatian Dinda malah membuat Dinda semakin geli setiap kali di perlakukan begitu.
tiba-tiba muncul tiga orang perempuan yang ikut duduk di meja Aira dan teman-temannya.
"Kak Rey aku duduk sini ya?" tanya Ellen tanpa jawaban Rey malah langsung duduk di samping Reyhan
Dan kedua temannya Ellen duduk di samping Aira. Suasana pun menjadi canggung.
Tiba-tiba terdengar suara
"Aawww" suara tersebut
"Aduh aduh Aira maaf aku gak sengaja" ucap teman Ellen yang ternyata menumpahkan minuman ke baju Aira dengan sengaja
Ellen dan teman-teman nya pun tersenyum licik.
Rey , Dinda dan Bayu pun langsung berdiri menghampiri tempat duduk Aira
Dengan kesal Dinda mendorong tubuh Gita teman Ellen yang menumpahkan minuman ke baju Rara.
"Kamu sengaja kan hah?" teriak Dinda yang membuat seisi kantin menoleh k tempat mereka
"Apa sih dinda gue kan udah bilang gak sengaja" jawab Gita dengan kesal sambil mendorong balik Dinda
"Hey jangan tangan lo" marah Bayu pada Tian
"Udah-udah temen temen" timpal Aira
"Sudah ayok kita bersihanin baju Aira" kata Rey
Mereka pun berjalan menuju toilet. Rey dan Bayu menunggu di luar sedangkan Dinda menemani Rara membersihkan baju nya.
"Kamu kenapa sih tadi malah diem aja mereka sengaja tau" ucap Dinda
"Gak boleh asal tuduh aja Din"
jawab Rara
"Tapi aku tau ini tuh pasti perbuatan licik Ellen, dia kan gak suka liat kamu dekat-dekat kak Rey" balas Dinda kesal karena sahabatnya itu terlalu baik
"Udahlah Din jangan di permasalahin kita ada kelas bentar lagi" ucap Dinda
"Iyalah iyalah" jawab Dinda
Mereka pun keluar toilet dan menuju kak Rey dan Bayu.
"Ayok kita masuk kelas" ajak Rara
"Iya ayok" jawab Bayu dan Dinda
"Kak Rey kita masuk kelas dulu ya" pamit Rara
"Iya Ra , tapi kamu udah gpp kan?" tanya Reyhan
"Iya gpp kok kak"
Mereka pun berjalan menuju kelas
"Bye kak Rey" ucap Dinda sambil melambaikan tangannya ke Reyhan
Di kelas mereka pun mengerjakan mata kuliah seperti biasa.
*****
Di Rumah Sakit Harapan
"Selamat siang Dokter Kendra" sapa dokter cantik Tari sambil tersenyum kepada kendra
"Siang" jawab Ken singkat
"Dokter sudah makan siang?" tanya dokter Tari lagi
"Sudah" jawab Ken
"Yaahh padahal aku mau ngajak makan siang bareng" timpal nya lagi sambil menyamakan langkah kaki nya dengan Ken
Tanpa di sadari Tari terus saja mengikuti Ken sampai kedepan toilet Pria.
"Mau ikut?" tanya ketus Ken sambil mengakat satu alis nya
"Ohh sorry aku gak sadar" jawab nya sambil tersenyum centil mebuat Ken semakin geli terhadap Tari
Ya memang banyak sekali dokter maupun perawat perempuan yang mencari perhatian Ken. Bagaimana tidak di kagumi dia seorang dokter muda yang tampan dan juga pewaris rumah sakit tersebut hanya saja sikapnya yang dingin kadang membuat sakit hati. Tapi ada juga sebagian perempuan yang malah makin penasaran dengan sikapnya yang dingin itu.
Ken berjalan menyusuri rumah sakit itu menuju ruangannya sepajang jalan dia menjadi pusat perhatian dan membuat para perawat berbisik-bisik membicarakan ketampanannya.
Sesekali dia tersenyum ramah dan menyapa para pasien, meskipun sikapnya dingin tapi tidak kepada para pasien rumah sakit karena itu kewajibannya sebagai dokter harus sopan dan ramah pada setiap pasien.
Note :
Selamat membaca semuanya..
Ini novel pertama yang saya tulis semoga kalian menikmati nya
Maaf jika masih jauh dari kata bagus dan banyak kekurangannya
Jangan lupa like nya dan kritik dan sarannya juga ya 🤗
Ken memasuki ruangannya menuju ke meja nya , terlihat sebuah papper bag berisi kotak makan siang beserta coffee di dalamnya.
"Lagi? " tanya ken dalam hati
Lalu dia membawa papper bag itu keluar ruangannya, mencari seseorang yang mau menerima kotak makan siang itu.
"Suster" seru Ken
"Iya dokter Ken ada apa?" tanya perawat tersebut
"Ini ambil dan makanlah" seru nya sambil menyerahkan papper bag itu tanpa menanyakan apa perawat itu sudah makan atau belum
"Untuk saya?" tanya perawat tersebut sambil menunjukan jari telunjuknya ke diri sendiri
"hhmm" jawab Ken sambil berlalu masuk ke ruangannya
"Terima kasih dokter Ken" ucap suster tersebut merasa gembira
Suster tersebut berjalan menuju kantin sambil membawa papper bag berisi makan siang tersebut lalu menuju teman-teman nya yang lain
"Hey teman-teman liat deh aku di kasih makan siang dokter Ken" pamernya
"Wahh mana liat mana liat" seru beberapa orang perawat
"Kok bisa kamu di kasih ini sama dia?" tanya perawat lain
Lalu si suster menceritakan kejadiannya
Tiba-tiba muncul seorang dokter cantik menghampiri suster tersebut
"Dari mana kamu ini?" seru dokter tersebut seraya menunjuk papper bag tersebut
"Di kasih dokter Ken" jawab suster tersebut
"Yakin?" timpal nya meyakinkan
"Iyaa!!!" seru suster itu kesal
"Kok bisa bisa nya sih Kendra lagi lagi memberikan makan siang itu sama orang lain" ucap dokter terserbut dalam hati
Lalu dia berlalu menuju ruangan Ken
Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu dokter itu langsung masuk ke ruangan Ken
"Ken kamu kok bisa-bisa nya sih lagi lagi ngasih makan siang dari aku k orang lain" ucap nya kesal
"Bisa sopan sedikit, ketuk pintu dulu sebelum masuk!!" tegas Kendra
"Keterlaluan kamu Ken" ucap dokter tersebut meninggikan suaranya
Ken lalu berdiri dari kursi nya lalu menghampiri dokter tersebut dengan wajah geram
"Keluar dari ruangan ku!!!" seru Ken sembari menunjuk pintu keluar
"Ken mau sampai kapan kamu begini? Ini udah berlalu lama Ken. Aku udah melakukan apapun biar kamu bisa maafin aku, kenapa kamu masih begini terus sih Ken!" ujar dokter tersebut sambil memegang lengan Ken dan memelas
"Hentikan omong kosongmu itu dokter Lyra!! lakukan apapun asal jangan mengusik hidup ku lagi mengerti" bicara Ken penuh penekanan. Seraya meninggalkan dokter Lyra di rungannya sendiri yang hampir menangis
///
Di Atap Rumah Sakit
Ken memijit kepalanya sendiri sambil memejamkan matanya di merasa sakit kepala setelah marah-marah pada dokter Lyra
"Huufftt.. huufftt.. huufftt.." dia menghembuskan nafasnya berkali kali
Terbayang kembali bayangan masa lalu bahagia antara Ken dan dokter Lyra, semakin membuat Ken kesal
"Aaarrrghh..... " teriakan Ken menggema di hamparan langit
///
Di Universitas Kedokteran
Beberapa hari semenjak kejadian itu Rey tidak bertemu Rara karna dia tidak pergi ke kampus. Sebenarnya Rey sudah lama cuti dari kuliahnya padahal sudah semester akhir, dia melakukan itu karna terlalu kesal pada kedua orang tua nya yang selalu tidak peduli pada pendidikannya dan lebih mengutamakan bisnis.
Seperti biasa hari itu dia pergi ke kampus hanya karna ingin bertemu Aira tapi dia hanya menunggu di depan kampus tanpa masuk kedalam.
Rara , Dinda dan Bayu sedang berjalan akan keluar kampus dan pulang dari kejauhan mereka melihat mobil Rey sudah ada di depan kampus menunggu Rara pulang
"Loh kak Rey lagi apa di sini" tanya Dinda lebih dulu
"Aku nunggu Rara , mau ngantar dia pulang" jawab Rey
"Yahh maaf kak Ken tapi aku udah ada janji mau anter Dinda ke rumah nya buat ambil baju soalnya dia mau nginep di rumahku" jawab Rara
"Yaudah aku anter sekalian" jawab Rey
"Gak usah kak kita pake mobil Bayu kok" jwab Dinda
Bayu melongo karna dia lupa kalau hari ini dia membawa motor bukan mobil
"Tapi Din.. aku bawa motor bukan mobil" ucapnya sedikit ketakutan
"Bayuuuu... gimana sih aku kan udah bilang kemarin minta anter k rumah Rara!" seru nya kesal
"Ya maaf tadi nya biar romantis naik motor aku gak inget Rara" ucapnya nyengir sambil menggaruk kepalanya yang gak gatal
"Yaudah kalo gitu pake mobil kak Rey aja deh" seru Dinda
"Yahh terus aku gimana dong Din masak naik motor sendirian gak seru dong" protes Bayu
"Yaudah Rara biar sama aku, Dinda naik motor sama Bayu. Gpp kan Ra?" tanya Rey
"Iya gpp kok kak Rey" jawab Rara
Rey pun langsung membukakan pintu buat Rara dan Bayu langsung mengambil motornya di parkiran. Mereka pun pergi masing masing.
"Ra mau mampir dulu gak ke suatu tempat?" tanya Rey memulai pembicaraan
"Kemana kak?" tanya Rara
"Tempat kue yang enak langgananku, aku pengen banget kamu cobain kue disana. Mau ya?" Rey meyakinkan Rara
"Yaudah boleh" akhirnya Rara setuju
///
Rumah Dinda
"Kamu mau masuk apa tunggu di luar?" tanya Dinda
"Masuklah emang aku tukang ojek" jawab Bayu
Merekapun masuk ke dalam rumah Dinda bersamaaan
"Mamah Papah kamu kemana Din" tanya Bayu
"Biasa keluar kota" jawab Dinda
"Lalu Dandi?" tanya Bayu lagi menanyakan adik Dinda
"Ya di ajaklah siapa yang mau ngurusin kalo gak di bawa?" jawab Dinda
"Ohh iyaa yah" ujar Bayu
"Yaudah kamu tunggu d sini aku keatas dlu ambil baju kalo haus ambila aja di dapur ada bibi kok" teriak Dinda
"Okee.." jawab Bayu
///
Di Sweet Recipe Cake
"Kamu mau pesan apa Ra?" tanya sambil melirik Rara yang sedang melihat lihat kue yang terpajang
"Aku mau yang Redvelvet aja kak" jawab Rara
"Terus minumnya mau apa?" tanya Rey lagi
"hhhmm , teh aja deh kak" jawabnya lagi
Pesanannya pun jadi lalu Rey mengambilnya di kasir membawanya ke meja yang sudah ada Rara duduk di sana
"Pesanan datang" kata Rey sembari tersenyum lebar ke Rara
Memang Rey sangat menyukai Rara dan memperlakukannya dengan sangat baik dan romantis hanya saja Rey belum tau kalau Rara belum memiliki perasaan apapun terhadapnya kecuali rasa menghargai Rey
Mereka berdua mmenikmati kue dan teh mereka sembari bercerita atau sekedar bersenda gurau masalah kuliah atau yang lainnya
"Kak Rey aku mau k toilet dulu, ada di sebelah mana ya?" tanya Rara tiba-tiba
"Ohh ada di sebelah sana" jawab Rey sambil menunjuk arah belakang Rara
"Mau aku anter?" Tanya Rey lagi
"Enggak gpp aku sendiri aja" ucap Rara sambil berdiri menuju ke toilet
Tiba-tiba bunyi
Brruuuukkkk....
"Maaf.. Maaf pak saya gak sengaja" ternyata Rara menabrak seseorang dan menumpahkan teh yg orang tersebut bawa ke baju orang itu
"KALAU JALAN ITU PAKE MATA!!!" ucap lelaki itu dengan sangat marah
"Maaf saya bener bener gak sengaja" lirih Rara lagi sambil coba membersihkan baju orang itu dengan tangannya
"Singkirkan tangan kamu itu!!" seru orang tersebut masih dengan nada tinggi
Lalu tiba-tiba Rey menepuk bahu orang tersebut
"Hey dia kan sudah minta maaf" ucap Rey
Ketika orang itu berbalik
"Reyhan"
"Kendra" seru mereka berbarengan
Mereka sama-sama kaget bisa bertemu di sana tanpa sengaja dan Rara hanya mamatung di sana melihat mereka berdua
Rey kaget ternyata lelaki yang di tabrak Rara adalah Kendra teman masa sekolah dan bermainnya dulu
"Ken kamu gak papa? ada yang luka gak?" Rey bertanya
"It's okey Rey cuman sedikit kesiram teh panas" jawab Ken seakan menyindir Aira
Rara yang merasa bersalah haya diam tanpa sepatah katapun
"Ken sorry ya Rara gak sengaja dia buru-buru mau ke toilet" jelas Rey
"Rara?" tanya Ken sembari merenyitkan dahi nya
"Kamu kenal wanita ini?" tanya Ken lagi
" Oh iya aku lupa, dia teman ku Ken namanya Aira" memperkenalkan Aira pada Ken
"Ohh.." jawab Ken singkat
"Ra ini temanku nama Kendra dia dokter di rumah sakit harapan" Rey memperkenalkan Ken kepada Rara
"Aira" Rara memperkenalkan diri dengan mengulurkan tangannya
"Kendra" jawabnya singkat membalas sebentar salaman Aira
"
"Yaudah Ra kamu pergi aja k toilet biar Kendra aku yang urus" pinta Rey
"Iya kak" jawab Aira lalu pergi ke toilet
Reyhan memesankan lagi kue dan teh hangat untuk Ken lalu mengajaknya duduk bersama
"Ken kau masih dinas habis ini?" tanya Rey pada Ken
"Masih memang kenapa?" tanya balik Ken
"Kalo begitu mau pakai kemeja ku ada yang bersih di dalam mobil?" tawar Rey
"Boleh juga , baju ku di kantor udah kotor semua" terima Ken
"Baiklah tunggu sebentar biar aku ambilkan" Rey pergi menggambil kemeja di mobilnya
Tiba-tiba Aira datang dari toilet , dia salah tingkah karna ada Kendra di meja nya.
"Permisi dok boleh duduk?" tanya Aira sopan
"Hhmm" Ken hanya berdehem tanda iya
Rara langsung duduk di samping tempat Rey
"Dokter Kendra saya minta maaf ya atas kejadian tadi saya benar-benar tidak sengaja" ucap Aira yang merasa bersalah
"Sudah lupakan saja" Jawab singkat Ken tanpa melihat ke Aira
Lalu Rey membawa sebuah papper bag berisi kemeja dan memberikannya nya kepada Ken, lalu Ken berlalu ke dalam toilet dan keluar sudah rapi memakai kemeja milik Reyhan.
Lelaki berdua itupun berbincang layaknya teman lama yang tidak berjumpa bercerita segala hal sampe akhirnya mereka keluar bersama hendak pulang.
"Ken kau k rumah sakit naik apa? Mau sekalian saja rumah Aira juga searah" tawar Rey pada Ken
"Tidak usah Rey biar aku cari taksi saja" tolak Ken pada Rey
"Ayoklah Ken lagi searah ini kenapa mesti pakai taksi segala" bujuk Rey agar Ken mau
"Yasudahlah" akhirnya Ken setuju
Ketika Rara hendak masuk ke kursi belakang tapi keburu Ken menyuruhnya duduk di depan
"Kau di depan saja aku hanya sebentar" ucap Ken pada Rara
Aira pun mengangguk dan langsung masuk
Sepanjang jalan Aira pun hanya diam dan kedua lelaki itu mengobrol
"Ra aku mampir boleh?" Rey mulai bertanya pada Rara
"Boleh kak , Bayu juga pasti mampir dulu mengantar Dinda" jawab Rara
Ken pun sesekali memperhatikan sikap Rey kepada Aira yang sangat beda dari biasanya memperlakukan perempuan lain.
Sesampainya di rumah sakit Ken pun turun dan Rey pun ikut turun untuk berpamitan
"Rey terima kasih untuk tumpangannya" ucap Ken sambil berlalu
"Ken.." panggil Rey lagi
"Hhmm?" jawab Ken berdehem
"Berdamailah dengan masa lalu jangan seperti itu lama lama kau bisa kena stroke hahaha , aku pergi ya" Rey pun berlalu masuk kedalam mobil
Ken hanya dia terpaku mendengar ucapan Rey
"Dari mana dia tau" batin Ken
///
Di Rumah Rara
"Akhirnya sampe juga , ternyata seru juga naik motor" ucap Dinda sambil cengar cengir
"Kan udah aku bilang asik gak percaya" timpal Bayu
"Eh tapi kok mobil kak Rey gak ada? Apa dia pergi lagi gak mampir?" tanya Bayu pada Dinda
"Mana ku tau kan kita baru dateng bareng" Jawab Dinda kesal pada pertanyaan Bayu
"Eh bener juga ya hahaha" Bayu tertawa
Tiba-tiba mobil Rey datang ketika hendak mengambil kue di kursi belakang mobil Rey melihat kemeja Ken tertinggal di mobil nya dalam papper bag
"Inikan kemeja Ken pasti dia lupa" Rey berbicara sendiri
"Itu baju dokter Ken yang kotor tadi kak?" tanya Rara tiba tiba
"Iya Ra" jawab Rey
"Boleh gak aku bawa kak? Biar bisa aku cuci nanti aku kasih kak Rey kalo sudah bersih" pinta Rara karna tidak enak sudah membuat baju Ken kotor
"Gak perlu Ra nanti biar bibi aja yang cuci di rumah" seru Rey
"Ayolah kak gpp ya" rengek Rara pada Rey
"Yasudahlah kalo gitu" akhirnya Rwy mengizinkan Rara.
Mreka pun turun dari dalam mobil menuju ke Dinda dan Bayu yang menunggu di luar
"Kalian dari mana kok baru sampai? sambar Dinda langsung bertanya
"Tadi mampir ke toko kue dulu terus ketemu temen kak Rey jadi ngobrol sebentar" jawab Rara pada Dinda
"Ohh.. kirain abis ngedate" ledek Dinda sambil senyum senyum menyenggol Bayu
"Apa sih" Rara mengelak dan Rey hanya senyum senyum kegirangan
Mereka pun masuk bersamaan
"Assalamualaikum.." ucap merek berbarengan
"Bundaaaa.." Dinda berlari langsung memeluk ibu Ira ibunda Rara
"Wa'alaikumsalam.." Ibu ira sambil menyambut memeluk Dinda layaknya ibu dan anak
"Eheem eheem anak nya di lupaiin nih" seru Rara sambil cemberut
"Hehehehe sorry ra abis kangen banget sama bunda" jawab Dinda sambil cengengesan
Lalu Rara pun mencium tangan dan pipi ibu nya seraya memeluknya. Bayu dan Rey pun ikut mencium tangan bunda dari Rara tersebut dan menyuruh merek duduk.
"Bun ini ada cake dari kak Rey dia kakak senior Rara di kampus" ucap Rara sambil mengenalkan Rey
"Wahh repot repot segala , makasih ya nak Rey" sambut Ibu ira ramah
"Sama sama tante , gak repot kok" jawab Rey seraya tersenyum
"Kalian mau minum apa?" tanya ibu Ira
"Jus jeruk dong bunda" jawab Bayu cepat
"Giliran minum aja cepet banget" Dinda langsung menyambar
Bayu hanya menjulurkan lidahnya ke Dinda
"Nak Rey mau minum apa? " tanya Ibu Ira lagi
"Apa aja tante" Rey tersenyum canggung
Bu ira pun jalan menuju ke dapur
"Ayok Din kita taruh tas kamu dulu di kamar" ajak Rara
"Kak Rey kita tinggal ke dalam dulu ya" pamit Rara pada Rey , Rey pun mengangguk mereka berdua pun berlalu
///
Di Rumah Sakit Harapan
Ken memasuki ruangannya lalu memandang laptopnya matanya menatap kosong ke depan laptop tersebut
Dia teringat kata-kata Rey sebelum pergi
Ya memang benar semenjak putus dari Lyra dia menjadi sangat pemarah dan dingin sering kali dia marah dan ketus pada orang orang sekalipun orang yang dia tidak kenal sekalipun.
Ken memejamkan matanya dan menarik nafas nya dalam-dalam
Lalu kembali keluar ruangannya untuk memeriksa pasien-pasiennya.
"Hallo Nenek gimana perasaannya sekarang?" tanya dokter Ken pada seorang Nenek
"Baik dokter sekarang jadi tambah baik habis liat dokter Ken hehe" nenek itu tersenyum kepada dokter Ken
"Saya periksa dulu ya Nek" Ken izin memeriksa sambil tersenyum pada sang nenek
Setelah memeriksa pasien pasiennya Ken pun berlalu menuju ruangan nya
Tiba-tiba terdengar suara memanggil Ken
"Ken..." suara wanita itu
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!