Pesan Terakhir Di Tengah Perang
Chat Story: Pesan Terakhir di Tengah Perang
"Dua Peluru, Satu Tujuan"
Raka
Bro, aku nemuin bekas buku harian di pos jaga ini. Ada tulisan dari prajurit sebelum kita. Isinya kayak pesan terakhir gitu.
Arga
Serius, Ka? Isinya apa?
Raka
"Jika aku tidak pulang, katakan pada dunia... aku pernah mencoba."
Arga
Berat, Ka. Kadang gue mikir... kita bakal pulang nggak ya?
Raka
Jangan ngomong gitu, Ga. Kita janji, kan? Pulang bareng.
Suara ledakan terdengar di kejauhan.
Arga
Ka, lu baik-baik aja di sana?
Raka
Aman, Ga. Tapi gue liat banyak yang tumbang hari ini. Kadang gue pikir... apa yang kita perjuangin ini bakal berarti?
Arga
Pasti berarti, Ka. Setidaknya, buat keluarga kita di rumah.
Pesan berhenti selama beberapa jam.
Arga
Ka, lu di mana? Jangan bikin gue khawatir, bro.
Raka
Maaf, Ga. Tadi posisi gue ketahuan. Tapi gue berhasil kabur.
Arga
Lu jangan ngelawak di situasi kayak gini, Ka. Hati-hati, ya.
Beberapa hari berlalu. Cuaca semakin dingin.
Raka
Ga, kalau gue nggak bisa pulang... lo jagain adik gue, ya?
Arga
Hentikan omongan kayak gitu, Raka. Kita bakal pulang bareng. Titik.
Raka
Gue cuma mau lo tau... lo sahabat terbaik gue, Ga. Makasih udah selalu ada.
Suara tembakan mendadak membungkam percakapan.
Arga
Ka, lu di mana? Jawab, Ka!
Pesan terakhir dari Raka belum terbaca. Arga terus menatap layar ponselnya, sementara desingan peluru tak henti di sekitar posnya.
Arga (Broadcast Message): Hari ini, gue kehilangan sahabat terbaik gue. Tapi perjuangannya nggak akan sia-sia. Gue bakal pulang, Ka. Buat kita berdua.
Cerita ini diakhiri dengan Arga menggenggam ponsel Raka yang rusak, sambil menatap langit abu-abu di tengah reruntuhan peperangan.
"Beberapa persahabatan tidak memudar meski di tengah suara peluru dan ledakan."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!