Ruang aula seketika terdiam,saat alunan petikan sinar gitar mulai dimainkan.cowok berpenampilan memakai kemeja lengan panjang yang dia gulung sedikit,memakai celana hitam panjang dengan sepatu pantofel nya,persis seperti orang mau kekantor,dengan tenangnya duduk di atas panggung sambil memangku sebuah gitar.dengan perlahan dia mulai melantunkan sebuah lagu.
Kau terindah di antara bunga
Yang pernah hadir dalam mimpiku
kau terbaik diantara dewi
yang pernah aku miliki dulu
Kau bentangkan jalan penuh duri
Teramat sulit aku lewati
kau tancapkan luka penuh arti
teramat sakit aku rasakan
begitu indah kau tercipta
bagi Rama
begitu anggun terlahir
sebagai Sinta
kau terindah yang pernah ku cintai
Tapi tak bisa aku miliki
kau terbaik yang pernah ku kagumi
meski tak bisa aku miliki _dewi khayalan (hijau daun).
"busyet ....si kampret udah mulai cari mangsa aja?."ceplos Alvin begitu saja.
Arjun tersenyum kecil mendengar perkataan dari mulut Alvin.jelas dia tahu apa maksud dari ucapan temannya itu.
prokk..prokk..prokk
Suara tepukan meriah di berikan untuk cowok diatas panggung yang baru saja menyanyikan sebuah lagu dari salah satu band Indonesia yang populer dimasanya,yaitu hijau daun band.dengan lagunya yang berjudul Dewi khayalan.untuk penutupan Maba tahun ini.
Reynan kaelan Pratama.cowok ganteng satu ini bisa dibilang cowok friendly,humble dan juga bad boy kalau masalah cinta.Rey, begitulah orang-orang memanggilnya.doi emang terkenal ramah dan orangnya friendly dikalangan teman dan orang-orang sekitarnya.tapi doi sangat tertutup mengenai keluargnya.tak banyak yang tahu bagaimana keluarga Rey sebenarnya.temen-temenya cuma tahu Rey tinggal dengan kakeknya.tapi keseluruhan doi orangnya asik dan juga smart.kalau cakep gak usah di ragukan lagi pesonanya.mantanya aja udah gak bisa kehitung, sangking banyaknya cewek yang bertekuk lutut dengan pesona playboy satu ini.
Hari ini,kebetulan dia ada urusan didekat kampusnya dulu,tadi gak sengaja Rey ketemu adik tingkatnya dulu dikampus,yang kebetulan jadi panitia Maba tahun ini.jadi tadi Rey di suruh menyumbang sebuah lagu untuk penutupan Maba tahun ini.dulu pas waktu di kampus,Rey emang cukup sering disuruh tampil menyanyi di acara-acara yang diadakan kampus.jadi ya gak di ragukan lagi suara doi.
Setelah turun panggung Rey terlihat ngobrol sebentar dengan teman-temannya yang jadi panitia Maba.setelah selesai ngobrol dengan mereka,Rey berjalan sedikit berlari menuju 2 temannya yang sudah menunggu di pintu masuk aula kampus.
Kenalin gaes 2 cowok sohibnya Rey.
Yang pertama namanya Arjun Setyo Nugroho,cowok wah dari segala aspek, wajahnya, bodynya,bau duitnya juga kenceng banget gaes dan satu lagi keluarganya gak kaleng-kaleng gaes..papanya pengusaha sukses dan cukup terkenal di Indonesia.mamanya juga dokter ahli kandungan disalah satu rumah sakit elit dikota ini.doi termasuk idola cewek-cewek di kampus dulu sama halnya Rey.tapi setelah Arjun punya pacar jadi pamornya pun mulai berkurang.cowok pendiam,kalem dan pembawaannya tenang ini, seorang dokter lho gaes.sekarang doi bertugas disalah satu rumah sakit terkenal di kota ini juga.ya, walaupun begitu doi pasti punya kekurangannya.nanti juga ke spill, kurangnya apa😁.
Lalu yang kedua namanya Alvin Wibowo,cowok keturunan cindo(China-Indonesia) ini juga gak kalah ganteng dari kedua temennya.Alvin ini mukanya kayak koko-koko China gitu gaes.putih dan bermata sipit.makanya kebanyakan cewek-cewek memanggilnya koko.setelah lulus kuliah doi nerusin usaha keluarganya di bidang kuliner.koko Alvin ini seorang pebisnis.kurangnya doi si masih jomblo aja🤭.
"kali ini siapa lagi yang jadi mangsa loe?."todong Alvin kala Rey sudah mendekat.
Rey hanya menyunggingkan sudut bibirnya kala ditodong pertanyaan oleh sohib kentalnya itu.
"kak Arjun...."
Terdengar suara seorang cewek memanggil Arjun.seketika membuyarkan obrolan tiga cowok itu.mereka pun serempak menoleh kearah sang pemilik suara.
Dari jarak yang tidak jauh,terlihat seorang cewek dengan rambut panjang berwarna cokelat,tampak menyunggingkan senyum manisnya,berlari kecil kearah mereka.
Bruukkkk....
Dengan sigap Arjun pun menangkap tubuh cewek cantik yang berlarian seperti anak kecil itu.
"naya, hati-hati dong!."omel Arjun kepada cewek yang dia panggil Naya itu.
"maaf kak."balas cewek cantik itu sambil tersenyum manis.
"dasar.kamu ini."dengan lembut Arjun mengelus rambut Aya,gemas.
Cup.... sebuah kecupan singkat pun dia tersemat di pucuk rambut cewek cantik yang udah 2 tahun ini mengisi hari-harinya.seromantis itulah Arjun memperlakukan cewek cantik yang sekarang ada dipeluknya itu.
Ranaya Pratiwi,cewek cantik berlesung pipi itu adalah pacar dari Arjun.Aya atau Naya,biasa dia dipanggil.hubungan mereka baru terjalin 2 tahun belakangan ini.Naya sekarang masih tercatat menjadi mahasiswi di kampus ini dan dia sekarang masuk semester akhir.sekitar 2 bulan lagi dia akan wisuda.dari background keluarganya sih Aya terbilang dari kalangan menengah.ayahnya cuma punya bisnis peternakan dan dia ini tinggal sama sang ayah karena ibunya udah lama meninggal saat melahirkan dia.jadi dia ini anak piatu dan anak tunggal ya gaes.
Dibelakang Aya,ada 2 sosok cewek yang tak kalah cantik dan mempesona.
Cewek rambut panjang sebahu itu namanya,Aurelia Hendarso.cewek kalem dan juga calon dokter ini,banyak digandrungi oleh kaum pria.bukan hanya dari kalangan anak-anak kampus tapi juga banyak pria-pria matang dan mapan yang ngantri jadi pacarnya tapi entah kenapa sampai sekarang Aurel,begitu dia dipanggil,belum terdengar mempunyai seorang pacar alias jomblo.mungkin saja dia masih fokus pada kuliah nya dan juga karirnya.background keluarganya sendiri lumayan mentereng.dia anak kedua dari pengusaha property dan juga mempunyai bisnis perkebunan.anak orang kaya dia gaes.
lalu yang kedua,cewek di kuncir kuda dan pakai topi itu bernama Adinda Anandita,cewek cantik,putih dan sedikit tomboy ini juga termasuk cukup populer di kampus.sebenarnya cukup banyak yang mendekati dinda,begitu sapaan akrabnya.tapi sama halnya Aurel,dia pun masih berstatus jomblo.dinda sendiri mengambil jurusan teknik informatika.kalau info keluarganya sih,sang ayah salah satu dosen dikampus ini dan sang ibu seorang guru matematika di salah satu SMA negeri di kota ini.background keluarga nya dunia pendidikan ya gaes.
" masih pagi woy.."sindir Dinda pada dua sejoli yang selalu terlihat mesra itu.
"sirik aja loe."balas Aya yang kini bergelayutan manja di lengan Arjun.
Aurel yang tadi disamping Dinda,sedikit menggeser tubuhnya kekiri,yang dimana ada Rey berdiri disana.
"hai kak Rey!."sapa Aurel dengan senyum manis kepada Rey.
"hai,rel."balas Rey sedikit mendongakkan kepalanya mengarah ke Aurel.Rey yang fokus melihat handphone nya sampai gak tahu kalau Aurel sudah berdiri disampingnya.
"udah lama gak liat kak Rey nyanyi.suara kak Rey makin bagus aja."puji Aurel,senyumnya tak luntur dari wajah ayunya.
"ah..biasa aja.hehehe.."Rey pun tersenyum kikuk mendapatkan pujian dari cewek cantik disebelahnya itu.
"hati-hati,rel.lagi cari target dia."sela Aya tiba-tiba sembari melirik Rey,sinis.
Rey tersenyum kecut mendengar sindiran dari pacar sahabatnya itu,Rey pun menoleh kearah Aya yang berdiri tak jauh darinya.
"pinginnya si loe yang jadi target gue.."kelakarnya keluar begitu saja dari mulut Rey sembari tersenyum miring dan masih terus menatap Aya.
Aya pun menatap Rey balik dengan tatapan yang semakin tajam dan juga tak kalah sinisnya, mendengar gombalan yang keluar dari mulut Rey yang sepertinya sengaja Rey lakukan untuk membalas sindirnya tadi.
"gombalan kak Rey gak ngaruh sama gue tau gak?."ujar Aya judes.
"heleh,tadi nyatanya pada tegang semua."cibik Rey seenaknya.
"udah,Rey ..jangan godain cewek gue.ngambek nanti dia."lerai Arjun.
Semua yang ada disitu juga tahu kalau kedua orang ini kalau udah bertemu pasti kayak tom and Jerry.debat Mulu.gak bisa akur.entah punya masalah apa mereka.pokoknya tiap ketemu ya kayak gitu.
"mumpung kita kumpul,ayo gue traktir minum Kopi di kafe depan sana."ajak Arjun pada temen-temennya.lagian udah lama gak pada kumpul kayak gini Karena kesibukan mereka masing-masing.
Hai gaes...
Selamat datang di lapak baru aku ya.. seperti biasa,aku tunggu kritik dan sarannya.semoga lapak aku ini bisa menghibur diwaktu luang kalian..selamat membaca..suwun🙏
"Just being able to see you
but not being able to have you
is the definition of the hell for me "
Iringan lagu santai terdengar menyambut para pengunjung yang baru masuk dan yang udah ada didalam kafe.
Rey and the geng sudah ada di dalam sebuah kafe yang letaknya ada didepan kampus.dulu mereka sering nongkrong disini.
Pertemuan mereka hari ini memang tidak mereka rencanakan.Rey sendiri memang ada urusan pekerjaan disekitar sini dan sekalian ketemu dengan Alvin dan juga Arjun, sahabatnya.karena cukup lama mereka gak ngumpul bareng.kalau sama Alvin,Rey masih sering ketemu karena mereka tetanggaan.tapi udah setahun ini Rey memilih ngekos di dekat kantornya.
lalu para cewek-cewek memang mereka kebetulan ada di kampus.Aya sendiri memang masih mengurusi beberapa urusan yang belum beres ke pihak kampus sebelum dia diwisuda 2 bulan lagi dan udah 2 mingguan ini dia diterima bekerja di salah satu perusahaan bergerak di sektor makanan ringan.kalau Dinda sih emang kebetulan tadi malam nginep di kosannya Aya,jdi sekalian Aya ajak mampir ke kampus.dan memang Aya memutuskan untuk kos,karena rumahnya dengan kantor tempat ia bekerja terlalu jauh dan memakan waktu,jadi Aya mutusin untuk ngekos dekat kantornya.sedangkan Aurel sendiri masih mengurusi beberapa dokumennya yang belum lengkap untuk pengajuan koas nya nanti.
"lama banget gak kumpul-kumpul kayak gini,ya."ujar Dinda membuka obrolan sambil menyeruput secangkir teh ditangannya.
"udah pada sibuk ngurusin masa depan,mei din.tapi Koko selalu ada waktu buat mei din."gurau Alvin yang memang selalu menggoda Dinda.
"apaan tuh mei din?."tanya Dinda,gak ngerti.
"mei mei Dinda..Heheheh."jawab Alvin sambil tertawa.
"CK...main ganti nama orang sembarang aja."protes dinda,sebel.
"ganti napa?bosen gue,Koko mulu yang godain gue."keluhnya risih melihat tingkah cowok disampingnya itu.
Semua yang ada disitu pun hanya tersenyum mendengar keluhan dari Dinda.
"jangan salah,din.aset Koko berjibun.cuma ngidupin loe sampai tujuh turunan aja mampu dia.loe gak perlu keluar keringat.ongkang-ongkang aja udah jadi nyonya Alvin."kini giliran Aya yang menggoda Dinda dengan mempromosikan Alvin.
"noh, denger perkataan nyonya Arjun yang cantik jelita."kata Alvin begitu bangga di dukung oleh Aya,ditambah dia memanggil Aya dengan sebutan nyonya Arjun.
"xiexie ,nyonya Arjun."katanya lagi sembari mengatupkan kedua tangannya kearah Aya.
"semangat koko!aku selalu mendukungmu."Aya seperti jadi tim hore untuk Alvin dan mereka terlihat kompak menggoda dinda.hahhah🤭
"heleh,punya orang tuanya aja di banggain."ejek Dinda,meremehkan.
"gini ya ko,minimal kalau mau sama gue,loe punya usaha sendiri.usaha orang tua loe bangga-bangga in.modal napa modal."Dinda semakin meremehkan Alvin.
"ok.bakal gue bukti in."Alvin seperti tertantang mendengar ejekan Dinda.
"Loe semua jadi saksi ya."tekad Alvin berapi-api dan meminta semua yang ada disitu menjadi saksi akan janjinya kepada Dinda.
Mereka hanya tersenyum kecil melihat tingkah konyol Alvin.Alvin ini kalau udah didepan Dinda,gak pernah dia jaga image.dan sifat konyol nya pasti keluar.padahal Alvin ini jaga image banget kalau di depan cewek-cewek lain.Alvin selalu terlihat cool dan terkenal cuek dibanding in ,Rey dan Arjun.tapi beda kalau didepan teman-temannya terutama Dinda.ada aja kekonyolan nya untuk menarik perhatian si Dinda.ya, maklum ya gaes,kalau orang udah kenak virus cinta.biasanya gitu.kayak bisa jadi dirinya sendiri aja.
Sedangkan Dinda malah risih dengan sikap Alvin yang selalu godain dia.Dinda pun tak pernah menggubris perkataan Alvin.walaupun Dinda tahu kalau Alvin ada rasa sama dia,tapi Dinda masih saja tak membuka pintu hatinya untuk cowok ganteng bermata sipit itu.padahal cowok model Alvin gini lagi laku dipasaran 😁✌️.
"kak Rey."
lagi-lagi Aurel memanggil Rey.tampaknya dari tadi,Aurel ini emang ingin mengobrol dengan Rey.tapi tadi kepotong karena perdebatan Rey dan Aya.
Sedangkan Rey yang tengah sibuk dengan handphonenya,langsung mendongakkan kepalanya dan menoleh kesamping dimana Aurel duduk.
"hemmm...iya."Rey menoleh kearah Aurel yang duduk sampingnya.
"aku denger dari bang Sam,kak Rey ya yang bakal bikin desain interior rumah barunya bang Sam?."tanya Aurel membuka obrolan dengan Rey.
"loe kenal bang Sam?."Rey sedikit terkejut nama teman satu kantornya disebut Aurel.
"aku sepupunya bang Sam,kak."jawab Aurel.
"oooohhhh gitu."Rey manggut-manggut mengerti.
"kok loe tahu kalau gue yang ikut desain interior calon rumahnya?."Rey cukup penasaran bagaimana Aurel tahu kalau dia yang mendesain calon rumah temen sekantornya itu.
"kemarin kebetulan keluarga aku lagi kumpul kak.ada bang Sam juga.terus papa kan tahu kalau bang Sam lagi cari orang yang bisa desian rumah kayak gitu.terus papa bilang kalau dia punya kenalan yang pinter desain rumah minimalis.mungkin aja bang Sam cocok.tapi kata bang Sam,dia udah nemu orang yang bakal desain interior dirumahnya."kata Aurel panjang lebar.
"terus bang Sam kasih liat gambar desain interior yang kakak buat di handphonenya.bang Sam bilang kalau yang desain ini temen kantornya.eh, ternyata kak rey.aku kaget lho,kalau kak Rey pinter desain."lanjutnya gak henti-hentinya memuji Rey.
"oh gitu.heheheh.."Rey tersenyum kecil sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal, mendengar pujian yang terus dilontarkan dari mulut manis cewek cantik disebelahnya itu.
"sebenernya sih gue hanya kasih masukkan aja waktu itu.kebetulan waktu itu bang Sam minta dicariin orang yang bisa desain interior gitu,ya,gue iseng-iseng sih kasih sedikit contoh desain gue.eh, ternyata bang Sam cocok."lanjut Rey sedikit menceritakan obrolannya dengan sepupu Aurel.
"tapi beneran bagus banget kak.papa aku aja bilang kalau desain kakak bagus."ujar Aurel yang sepertinya begitu terpukau dengan pesona cowok satu ini.
"bilang sama papa loe.makasih pujiannya."balas Rey terdengar sungkan dapat pujian dari papa Aurel.
"ok kak.nanti aku sampai in kak."balas Aurel tersenyum senang mendengar pesan Rey untuk sang papa.dan di sepanjang obrolan mereka,tampak sekali raut wajah Aurel yang begitu senang bisa ngobrol dengan Rey.fix sih ini,Aurel suka sama Rey.
Aya sekilas melirik kearah Rey dan Aurel yang sedang ngobrol dengan asyik nya.tanpa Aya sadari, Arjun melihat Aya yang tengah mencuri pandang ke arah Aurel dan Rey.
"gue kok baru tahu,loe bisa desain interior."sela Arjun mengalihkan pandangannya ke Rey.
"ya dikit-dikit lah."jawab Rey apa adanya.
"kalau gitu boleh dong,nanti loe yang desain rumah gue sama Naya."ujar Arjun meminta secara terang-terangan kepada Rey untuk mendesain rumahnya kelak bersama Aya, kekasihnya.
"tanya cewek loe,boleh gak gue yang desain rumah impiannya?."Rey tak menjawab permintaan Arjun tapi malah melirik kearah Aya yang dari tadi bergelayutan manja di lengan Arjun.
"pasti aku akan ikut keinginan suamiku kelak."jawab Aya yang terdengar ambigu.
Rey mengangkat sudut bibirnya kala mendengar jawaban dari pacar sahabatnya itu,yang terdengar ragu-ragu di telinganya.
Sebenarnya Aya sendiri juga gak tahu harus menjawab apa.sejauh ini Arjun dan dirinya belum pernah membahas hal-hal yang serius apalagi masalah rumah mereka kelak.jadi wajar aja Aya jawab seperti itu.kan gak ada yang tahu kedepannya gimana kan.
"kok kayak gak yakin gitu sih,ay?."sindir Alvin,yang ternyata juga ngerasa jawaban Aya ragu-ragu.
"Aya bukannya gak yakin tapi dia lagi ngode kak Arjun.kak Arjun nya aja yang gak peka."sela Dinda yang tampak nya mengerti kenapa Aya menjawab seperti itu.sedikit banyaknya Dinda tahu mengenai asmara sahabatnya dari kecil.
"intinya cewek itu butuh kepastian kak."lanjut Dinda lebih memperjelas maksud nya.
Arjun melirik kearah sang kekasih.
"doain aja deh, secepatnya."ujar Arjun sambil menggenggam erat tangan Aya.seperti mencoba menyakinkan Aya.
Rey tak ikut berkomentar,dia meraih cangkir kopi yang ia pesan tadi.saat dia tengah meneguk kopinya,tak sengaja tatapannya bertemu dengan Aya.seketika Aya mengalihkan pandangannya.dan begitu pun dengan Rey menoleh kesamping.
disisi lain,ada sepasang mata yang memperhatikan gerak gerik mereka.
Plukk...
Suara benda jatuh mengenai kepala.
sontak saja Rey, menoleh kebelakang.
"kenapa sih loe?."ujar Rey kesel kalah melihat pelaku yang melemparinya botol tadi.
"kak Rey yang kenapa?."Aya sudah berdiri dengan wajah yang terlihat kesal.
"gue kenapa?gak jelas banget deh loe."balas Rey yang memang gak tahu maksud cewek cantik didepannya ini.
"kak Rey gak usah pura-pura bego deh.apa maksud kak Rey bilang kalau aku yang akan jadi targetnya kakak."semprot Aya yang kesel dengan ulah Rey .ternyata Aya masih membahas ucapan Rey yang tadi pagi.
"kenapa?cowok loe marah?."sahut Rey dengan nada meledek.
"kak Arjun terlalu baik hanya untuk marah sama orang modelan kayak kak Rey."Aya tentu membela sang kekasih,malah membandingkan sang pacar dengan cowok kayak Rey.
"ya udah,Arjun juga tau gue cuma bercanda."Rey pun membela dirinya.lagian tadi juga gak ada masalah apa-apa.kenapa sekarang malah Aya mengungkitnya
"ya, walaupun begitu,lain kali kak Rey jangan asal ngomong.kan gak enak sama kak Arjun."Aya memperingatkan Rey untuk tak mengulanginya lagi.walaupun itu cuma sekedar bercanda.
"heleh,loe nya aja yang lebay."olok Rey kepada pacar kekasihnya itu,yang menurutnya melebih-lebihkan sesuatu yang gak penting.
"apa kak Rey bilang?."sembari tangan Aya menunjuk-nunjuk ke arah Rey,semakin buat kesal oleh ucapan sahabat pacarnya itu.
"apa?."jawab Rey seperti menantang.
Aya tak terima dengan ucapan Rey,sambil menunjuk-nunjuk ke arah Rey,Aya melangkah mendekati Rey.
Sangking kesalnya Aya tak melihat jalan,tak sengaja kakinya menginjak batu dan....
Ahhhhh...
sreeekkk.... Aya reflek memejamkan matanya.tubuhnya terasa ditarik dan dadanya terasa berbenturan dengan dada seseorang.hampir saja. Aya terjatuh, untung Rey sigap menarik tangan Aya dan mereka terlihat saling berpelukan.
dah dig dug....suara detak jantung terdengar bertalu-talu,entah milik siapa?
Perlahan Aya membuka matanya, reflek dia mendongakkan kepalanya.hembusan nafas hangat langsung menerpa wajah cantik gadis itu.
Tepat didepan matanya,cowok tampan sedang menatap dirinya.wajah yang sering dia lihat,tapi untuk pertama kalinya,dia bisa melihat wajah itu sedekat ini.
Tatapan mereka saling beradu,Aya dan Rey hanya bisa terdiam dengan posisi Rey masih mendekap tubuh Aya.
"nafas."ujar Rey lirih ,yang mengetahui Aya menahan nafasnya sedari tadi.
Tanpa sadar Aya mengikuti ucapan Rey, perlahan dia mengatur nafasnya tanpa sedikitpun berpaling dari wajah Rey.Aya terpukau dengan wajah kakak kelas nya dulu.
Sepersekian detik,yang awalnya mereka hanya saling menatap,kini berubah tatapan itu mulai lebih mendalam.tiupan angin membuat rambut Aya sedikit menutupi wajahnya.reflek tangan Rey pun menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah ayu gadis didepannya itu,lalu Rey semakin mengikis jarak mereka dan Aya seperti terhipnotis, lagi-lagi reflek Aya memejamkan matanya begitu saja.
"kalian sedang apa?."
Tiba-tiba suara seseorang membuyarkan moment mendebarkan mereka.reflek Rey dan Aya saling menjauh.terlihat sekali mereka mengatur nafas mereka masing-masing.sepertinya kejadian barusan tidak mereka sadari dan terjadi begitu saja.dan entah apa yang ada dibenak mereka tadi sehingga bisa terjadi momen seperti itu.
Sekarang didepan mereka berdiri seorang wanita yang begitu cantik dan terlihat berkharisma.dengan kedua tangannya yang disilangkan didada menatap tajam kearah Rey dan Aya.lalu disebelahnya ada seorang laki-laki yang memakai jas rapi juga sedang memperhatikan Rey dan Aya.
"apa yang kalian lakukan?."dengan tenang wanita cantik itu mengulangi pertanyaannya tadi.
"kita gak ngapa-ngapain kok Tante."sahut Aya gelagapan.karena kepergok berduaan dengan Rey dan hampir saja mereka melakukan yang adegan yang tak harusnya dilakukan ditempat umum.
"saya permisi dulu Tante.mari."buru-buru Aya nyelonong pergi dari sana dan berlari kencang masuk ke area kosnya.meninggalkan Rey dan wanita cantik,yang Aya sendiri tak mengenalnya.
Rey melirik sekilas punggung Aya yang semakin menjauh.kini hanya tinggal mereka bertiga.
"ikut mama."kata wanita itu kepada Rey.
Rey menghela nafasnya sejenak.lalu mengikuti wanita cantik itu yang ternyata adalah mamanya Rey.
Veronica Hardian,wanita cantik dan terlihat masih berumur sekitar 40 tahunan ini adalah mamanya Rey.
Rey sudah duduk santai didalam mobil berdua dengan Bu Vero.
"kenapa kamu mengabaikan pesan-pesan mama."tanya Bu Vero memulai pembicaraan dengan putranya itu.
"aku lagi sibuk."jawab Rey singkat.terkesan cuek.
"siapa suruh kamu bekerja di perusahaan kecil seperti itu."kata Bu Vero yang terlihat kesal dengan keputusan putranya yang malah memutuskan bekerja di perusahaan lain.
"secepatnya segera keluar dari sana."perintah sang mama yang sepertinya sang keras kepada Rey.
"aku bukan anak kecil lagi ma."protes Rey tampak kesal dengan sikap sang mama.
"ini semua demi kebaikan kamu,Rey."kini bu Vero yang jengkel dengan tingkah putranya yang semakin susah diatur.
"kebaikanku atau kebaikan mama?."sindir Rey memandang sinis kearah mamanya.
"jaga ucapanmu,Rey!."bentak sang mama semakin dibuat kesal dengan ucapan putranya itu.
"kali ini aku ingin hidup dengan keinginan ku.jadi mama gak usah terlalu ikut campur."putus Rey sambil membuka pintu mobil.
"gadis itu cantik juga."ujar Bu Vero mengalihkan pembicaraan.entah siapa yang dimaksud Bu Vero.
Seketika Rey berhenti dan menoleh kembali kearah sang mama.
"jangan sentuh dia!dia bukan siapa-siapa ku."gertak Rey penuh penekanan.dan Rey tahu betul seperti apa sang mama.
"kalau begitu ,ikuti keinginan mama."ujar Bu Vero dengan tenangnya,yang terus menatap kedepan tanpa menoleh kearah Rey.
Braakkkk....
Rey menutup pintu mobil dengan keras dan berlalu begitu saja meninggal sang mama yang masih duduk dengan tenang didalam mobilnya.
Bu Vero hanya bisa memejamkan matanya dan menghela nafas pelan.dia melihat kearah sang putra yang sudah masuk ke area kostnya.
Rey masuk kedalam kamar kos nya dan segera menutup pintu kosnya itu.Rey berdiri dibalik pintu. matanya terpejam, seperti menahan amarah yang sekarang tengah bergemuruh di dalam dadanya.
"brengsek."umpatnya kesal.
Kedatangan mamanya benar-benar membuat suasana hatinya jadi buruk.apalagi ancaman sang mama membuatnya semakin muak dengan sikap perempuan yang telah melahirkan dirinya itu.
Disisi lain, Aya masih berdiri dibalik pintu kamar kos nya.detak jantung nya dari tadi terus berdetak tak karuan.seperti mau melompat rasanya.
"ya ampun.kenapa sama jantung gue?."tangan Aya terus meraba dadanya,yang masih terdengar degup jantungnya yang berdetak lebih cepat.
"enggak...ini gak mungkin.gue mungkin lagi gila sekarang."gumamnya lagi, seperti masih tak percaya dengan apa yang barusan terjadi antara dirinya dan Rey.
Kilatan kejadian yang barusan terjadi terus berkeliaran di benaknya.Aya menangkup wajahnya sendiri,rasa sesal tiba-tiba ia rasakan.ia merasa imannya begitu lemah dan dia seperti menelan ludahnya sendiri.hampir saja dia dan Rey melakukan hal itu...
"ooohhhh .tidak.."teriaknya kesal dan tak percaya dengan apa yang hampir dia lakukan.
"dasar playboy cap kadal."makinya kesal.
Hampir saja dia masuk dalam perangkap Rey.dan yang paling membuat dirinya kesal tentunya dirinya sendiri yang malah terpesona oleh pesona cowok modelan kayak Rey,yang udah terkenal playboy.
"gue harus jauhin dia.ini benar-benar gak aman buat gue."tekadnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!