Aaaahhhh
Sssshhh
Eeemmmmmhhh
"Faster ... Faster... Baby.... " Terdengar suara samar dari arah kamar apartemen mewah yang ditempati oleh Fathan pria yang bergelar tunangan dari seorang Abigail Clancy Robinson.
Abigail yang baru pulang dari perusahaan nya dia langsung menuju apartemen pria yang berjuluk tunangan nya saat ini, Abigail yang mendengar suara suara laknat dari arah kamar pria itu mendesis miris.
Tak ada tatapan kecewa atau cemburu pada gadis itu karena pertunangan perjodohan dari pihak kakeknya dan sahabatnya, sementara itu Abigail sendiri tak ada rasa sedikitpun pada pria itu karena sebelumnya dia sudah tahu siapa pria breng**k yang kini masih berstatus tunangan nya.
Setelah puas merekam adegan laknat itu kini Abigail dengan santai duduk disofa tunggal yang berada diruang santai didepan televisi dimana biasanya digunakan untuk bersantai.
Setelah beberapa jam lamanya akhirnya pergulatan panas antara tunangan nya dengan kekasih gelapnya usai, setelah membersihkan diri mereka keluar dengan wajah sumringah dan santai.
Namun itu hanya bertahan beberapa saat kala Fathan melihat siluet seorang yang sangat familiar yang tengah duduk didepan televisi ruang keluarga.
Kedua mata Fathan membola jantung nya berdegup kencang dia sadar kini semua impian nya akan terancam musnah dalam beberapa jam saja.
"Apakah kalian sudah selesai...." Ucap dingin Abigail Clancy Robinson.
"Kalau sudah aku akan menyampaikan pesan dari bibi kalau nanti malam akan diadakan makan malam dua keluarga..." Tak ada kata lanjutan dari bibir gadis itu.
Senyuman sinis dan jijik dia tunjukkan pada dua mahluk yang ada dihadapannya ini,tanpa menoleh lagi Abigail pun beranjak pergi dari sana meninggalkan dua pasang manusia laknat yang masih berdiri cengo dan tanpa mereka sadari kalau mereka masih mengenakan pakaian dalam saja.
Seolah olah enggan untuk berada dalam satu ruangan yang sama dengan dua mahluk menjijikkan yang sayang nya masih berstatus sebagai tunangan nya itu,kini Abigail dengan langkah lebar nan tegas sudah berada diparkiran.
"Mari kita akhiri drama marahan mu Jerk..." Nampak seringai tipis tersungging dibibir nya. Bohong jika dia tidak merasakan sakit hati justru dia sangat sakit hati kepada dia mahluk yang sudah mengkhianati kepercayaan nya.
Fathan memang menjadi tunangan nya karena perjodohan meskipun tidak ada cinta di hatinya dia tetap menghormati keputusan kakeknya dan menghormati status nya sebagai tunangan orang. Tapi itu tidak berlaku bagi Fathan dan selingkuhan nya yang mana wanita itu adalah teman Abigail juga sekaligus sahabatnya.
Miris bukan ?? Tapi itu tidak membuat Abigail menjadi kecil karena dikhianati justru dia senang karena sudah mengetahui pengkhianatan mereka disaat hubungan mereka masih berstatus sebagai tunangan saja dan belum menikah. Jadi rasa sakitnya akibat pengkhianatan kedua sejoli tidak terlalu berasa.
Sementara itu Fathan yang sudah sadar apa yang barusan terjadi kini nampak panik bagaimana pun juga dia sangat mencintai gadis yang menjadi tunangan nya itu namun karena nafsu dia jadi tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri.
"Fathan... Lalu bagaimana hubungan kita selanjutnya..." Ucap wanita yang jadi selingkuhannya saat ini yang tak lain adalah sahabat Abigail juga.
"Bang*** kau masih menanyakan tentang hubungan kita,pikir pake otakmu yang dangkal itu," Kayla Saraswati terkejut dengan kalimat yang terlontar dari bibir laki laki yang dia cintai saat ini.
Dadanya sesak luar biasa hatinya begitu sakit mendengar kalimat yang dikeluarkan pria itu,namun sebisa mungkin dia tahan dan selalu menampilkan senyum manis seolah olah dia mahluk yang paling imut.
Dalam hati dia sangat dongkol marah juga malu susah payah dia mendapatkan Fathan meskipun dengan cara yang salah tapi Kayla tak ambil pusing akan bagaimana kelanjutan persahabatan nya dengan Abigail.
Kayla iri akan keberuntungan yang dimiliki oleh Azalea banyak pria yang sangat mengagumi nya sedangkan dia selalu nomor dua setiap pria yang dia taksir pasti jatuhnya menyukai Abigail dan Kayla tak suka akan hal itu.
"Setelah ini jangan menghubungi ku lagi anggap saja kita tidak saling kenal..." Ucap sarkas Fathan sambil melemparkan segepok uang dari dalam kamarnya, setelah Fathan rapi dengan pakaian casualnya dia hendak mengejar Abigail dia akan meminta maaf pada gadis itu dia tidak mau kehilangan anak sosok gadis yang sangat dicintainya.
" Bodoh bodoh bodoh... " Umpat Fathan dalam hati.
"Tidak tidak jangan lakukan ini padaku Fathan aku sangat mencintaimu..." Teriak Kayla tak terima.
"Bukankah hubungan kita terjadi atas sebuah kesepakatan kau menjadi budak seks ku dan kau bersedia karena uang yang kubayar kan melebihi dari pelac**r dibluaran sana,dan kau sudah mengambil bayaran nya kita tak lebih dari partner diatas ranjang,. Ingat itu bicth..." Peringat Fathan sarkas dan lugas , Fathan mengingatkan akan status hubungan mereka.
"Tap tapi Fathan aku sangat mencintaimu,.. dan kini aku hamil anakmu..." Fathan menoleh ke arah Kayla dia sangat marah akan perkataan wanita itu bagaimana dia bisa kecolongan bukankah dia selalu bermain aman.
Fathan mengerut kan keningnya nya lalu sedetik kemudian wajahnya menggelap Fathan melangkah maju menghampiri wanita itu, dengan sorot mata tajam nan gelap kini Fathan sudah tidak ada rasa sabar sama sekali.
"Katakan anak siapa yang ada dalam perutmu itu jal***g hemmmm..." Dengan suara pelan namun penuh intimidasi hingga mampu membuat wanita itu mundur beberapa langkah.
"Apa maksud mu Fathan... Ini anakmu aku tak pernah tidur dengan siapapun kecuali kamu," ucap lembut Kayla sambil menangis terisak seolah olah diabpaling tersakiti dan butuh perhatian lebih.
"Kau tahu aku sangat bermain aman kalaupun aku tidak menggunakan pengaman aku tidak pernah mengeluarkannya didalam,jadi.... Anak siapa itu??" Ucap tegas Fathan tak terbantahkan.
Kayla ingin sekali menjerit keras dan itu hanya mampu di ungkapkan dalam hati saja,' sial sial bagaimana ini,. Aku lupa akan hal itu, tidak tidak aku harus mencari cara agar Fathan mau bertanggung jawab atas anak ini yang entah anak siapa??' batin Kayla panik.
"Aku akan selidiki ini bicth,dan kau jangan coba coba kabur,.. sekarang.... KELUARR DARI APARTEMEN KU...." bentak Fathan dengan keras dan lantang.
Dengan langkah terburu buru Kayla pun bergegas pergi dari sana dia takut akan kemarahan Fathan dia tahu bagaimana Fathan kalau sedang dalam keadaan marah bisa bisa dia jadi samsak hidup bagi Fathan dan dia tidak mau itu.
Mengenai anak yang ada dalam perutnya dia akan pikirkan nanti, setelah dia sudah berada dalam lobi apartemen mewah itu dia sedikit menahan rasa marah dan malu secara bersamaan, 'aku akan melakukan segala cara agar bisa mendapatkan mu Fathan...' gumam Kayla dalam hati.
Sementara Fathan sendiri masih dalam keadaan emosi diapun berteriak keras dalam keadaan emosi dia membanting apa saja yang ada di apartemen nya,tak peduli meskipun semua barang barang disana sangat mahal.
"Sial**n... Bagaimana Abigail bisa tahu aaaaaahhh...!!" Sambil berteriak Fathan menjambak rambutnya sendiri frustasi.
Dadanya naik turun nafasnya tersengal-sengal karena amarah yang dia tahan kemudian dia lepaskan dengan cara membanting apa saja yang ada dihadapannya.
"Tidak tidak aku harus memikirkan langkah selanjutnya agar Abigail tidak memutuskan tali pertunangan ini,." Fathan menggeleng kepala pelan kemudian dia merogoh saku celananya mengambil ponselnya.
"Don.... Kesini sekarang aku membutuhkanmu,. "
Tutt
Setelah mengatakan perintah untuk asistennya Fathan memutuskan sambungan teleponnya sepihak, setelah menghubungi Doni sang asisten kini Fathan menghubungi bagian jasa kebersihan yang selama ini dia percayai.
Kini malam pun beranjak naik dan suasana dirumah besar Albert Einstein Dwayne, kakek dari Fathan disibukkan dengan persiapan makan malam yang tengah diadakan dirumah besar itu.
Nampak senyum sumringah terbit dibibir hitam sang kakek,dia sudah menghubungi sahabat nya Robinson Deska,Robert nampak sudah tidak sabar menunggu kedatangan sahabat nya itu.
Ah, jangan lupakan cucu dari Robinson itu dia sangat cantik dan polos dia sangat menyukai gadis itu karena itulah dia berencana menjadikan dia menjadi cucu menantunya.
Ting
Tong
Ting
Tong
"Tuan... Tamunya sudah datang..."
"Apa maksud mu Fathan... Ini anakmu aku tak pernah tidur dengan siapapun kecuali kamu," ucap lembut Kayla sambil menangis terisak seolah olah dia yang paling tersakiti dan butuh perhatian lebih.
"Kau tahu aku sangat bermain aman kalaupun aku tidak menggunakan pengaman aku tidak pernah mengeluarkannya didalam,jadi.... Anak siapa itu??" Ucap tegas Fathan tak terbantahkan.
Kayla ingin sekali menjerit keras dan itu hanya mampu di ungkapkan dalam hati saja,' sial sial bagaimana ini,. Aku lupa akan hal itu, tidak tidak aku harus mencari cara agar Fathan mau bertanggung jawab atas anak ini yang entah anak siapa??' batin Kayla panik.
"Aku akan selidiki ini bicth,dan kau jangan coba coba kabur,.. sekarang.... KELUARR DARI APARTEMEN KU...." bentak Fathan dengan keras dan lantang.
Dengan langkah terburu buru Kayla pun bergegas pergi dari sana dia takut akan kemarahan Fathan dia tahu bagaimana Fathan kalau sedang dalam keadaan marah bisa bisa dia jadi samsak hidup bagi Fathan dan dia tidak mau itu.
Mengenai anak yang ada dalam perutnya dia akan pikirkan nanti, setelah dia sudah berada dalam lobi apartemen mewah itu dia sedikit menahan rasa marah dan malu secara bersamaan, 'aku akan melakukan segala cara agar bisa mendapatkan mu Fathan...' gumam Kayla dalam hati.
Sementara Fathan sendiri masih dalam keadaan emosi diapun berteriak keras dalam keadaan emosi dia membanting apa saja yang ada di apartemen nya,tak peduli meskipun semua barang barang disana sangat mahal.
"Sial**n... Bagaimana Abigail bisa tahu aaaaaahhh...!!" Sambil berteriak Fathan menjambak rambutnya sendiri frustasi.
Dadanya naik turun nafasnya tersengal-sengal karena amarah yang dia tahan kemudian dia lepaskan dengan cara membanting apa saja yang ada dihadapannya.
"Tidak tidak aku harus memikirkan langkah selanjutnya agar Abigail tidak memutuskan tali pertunangan ini,." Fathan menggeleng kepala pelan kemudian dia merogoh saku celananya mengambil ponselnya.
"Don.... Kesini sekarang aku membutuhkanmu,. "
Tutt
Setelah mengatakan perintah untuk asistennya Fathan memutuskan sambungan teleponnya sepihak, setelah menghubungi Doni sang asisten kini Fathan menghubungi bagian jasa kebersihan yang selama ini dia percayai.
Kini malam pun beranjak naik dan suasana dirumah besar Albert Einstein Dwayne, kakek dari Fathan disibukkan dengan persiapan makan malam yang tengah diadakan dirumah besar itu.
Nampak senyum sumringah terbit dibibir hitam sang kakek,dia sudah menghubungi sahabat nya Robinson Deska ,Robert nampak sudah tidak sabar menunggu kedatangan sahabat nya itu.
Ah, jangan lupakan cucu dari Robinson itu dia sangat cantik dan polos dia sangat menyukai gadis itu karena itulah dia berencana menjadikan dia menjadi cucu menantunya.
Ting
Tong
Ting
Tong
"Tuan... Tamunya sudah datang..."
Tak lama kemudian suasana dimansion Robert pun nampak ramai seketika suasana hangat menyelimuti acara keluarga yang dihadiri keluarga besar Robert dan tamu undangan satu satunya yang tak lain adalah Robinson Deska bersama cucu perempuannya yang tak lain adalah Abigail Clancy Robinson .
" Selamat malam kawanku,. Lama sekali kita tidak berjumpa setelah pesta pertunangan cucu cucu kita beberapa waktu lalu!?" Sapa Robert dengan antusias dan wajah yang berbinar cerah.
"Heemm,,,," Robinson hanya berdehem kala melihat sambutan dari sahabatnya itu,tadi sebelum datang ketempat ini Azalea telah menceritakan semuanya sambil menunjukkan bukti video yang sempat dia rekam tadi.
Robinson tahu sifat cucunya seperti apa meskipun tanpa bukti video sudah pasti Robinson percaya pada sang cucu justru dia sangat merasa bersalah karena telah memaksakan kehendaknya agar mau menuruti nya untuk menerima perjodohan ini.
Robinson menghela nafas panjang bersykur dia tahu lebih awal tentang semua daripada nanti setelah sudah terjadi pernikahan dan tahu dalam keadaan sudah terikat sudah pasti cucunya akan makin tersiksa nantinya dalam menjalani pernikahan nya.
Robinson hanya tinggal memikirkan cara bagaimana memutuskan tali pertunangan ini nantinya dia tak mau makin menyiksa cucunya lebih dalam lagi, Robert yang melihat reaksi Robinson yang tidak seantusias biasanya dalam hati dia bertanya tanya kenapa dengan sahabatnya ini dan ada apa??.
Dalam pikiran Robert masih berkecamuk ribut akan pikiran pikiran yang bergelayut,tapi sebisa mungkin dia bersikap biasa saja dan tak terpengaruh akan sikap Robinson yang tidak biasa ini. Robert mencoba menampik dan berpikiran positif agar dia tidak berprasangka yang tidak tidak pada sahabatnya ini.
Robert mempersilahkan Robinson dan Abigail untuk segera memasuki ruang makan dan disana sudah nampak keluarga besar dari Robert beserta anak dan cucu-cucunya, yang tak nampak disana hanya Fathan yang saat ini menjadi tunangan Azalea.
Robinson yang tidak melihat kehadiran Fathan tersenyum tipis " lalu dimana cucumu yang satunya Robert bukankah tidak seharusnya dia mengabaikan kedatangan kami??" Pertanyaan Robinson membuat Robert terhenyak bagaimana bisa dia melupakan si breng**k Fathan ini.
" Haha,,, aku lupa tadi dia meneleponku kalau akan datang terlambat karena ada beberapa pertemuan dengan klien yang sudah terlanjur janji dan tidak bisa ditunda dan diwakilkan maafkan atas keteledorannya kau maklumi lah dia adalah seorang pekerja keras,." Sungguh alasan yang klise tapi Robinson tetap berusaha tersenyum mendengar alasan Robert.
" Baiklah tak apa,,," jawab Robinson
" Selamat malam maaf saya terlambat " tiba-tiba Fathan datang dengan agak sedikit tergesa-gesa dia terlihat sangat lelah entah lelah karena apa.
Sementara Robert sedikit mengeram marah akan tingkah Fathan yang benar benar hampir membuat nya malu, sedangkan di pihak Robinson dan Abigail masih bersikap biasa saja tampak tak tertarik dan tak berminat sama sekali.
Abigail bersikap acuh tak acuh nampak terlihat seperti sebuah kearoganan yang tak terbantahkan sulit bagi siapapun untuk menjangkaunya saat ini apalagi melihat wajah datarnya Azalea.
Fathan yang melihat Abigail mengacuhkan dirinya semakin gelisah dia takut kalau Abigail sudah menceritakan semuanya pada kakeknya dan dia tidak mau berpisah dari gadis itu apalagi sudah dari dulu dia sangat menginginkan gadis itu untuk menjadikan dia miliknya.
Suasana pun nampak canggung sedangkan yang lain terutama dari pihak keluarga Robert sebenarnya tidak begitu menyukai Abigail karena selain sikap nya yang angkuh dia sangat tidak menyukai Abigail karena terlalu kaku.
" Ckk dasar sombong,,," batin seseorang yang ada disana.
" Baiklah ayo kita mulai makan malam nya,,,"
Dan mereka pun menikmati makan malam dalam keheningan hanya terdengar denting sendok dan garpu saja, sementara Fathan sesekali melirik kearah Abigail yang masih nampak tenang menikmati makan malamnya seolah-olah tak pernah terjadi sesuatu sebelum nya.
Setelah makan malam selesai mereka pun berkumpul diruang keluarga nampak kehangatan tercipta kala perbincangan yang secara random keluar begitu saja, Robert dan Robinson serta Abigail nampak berbincang hangat untuk memecahkan situasi canggung diantara mereka.
Tiba tiba saja Fathan muncul dan duduk disebelah Azalea yang masih setia dengan wajah datarnya Fathan mencoba menarik perhatian Abigail dengan mengajak gadis itu berbincang bincang ringan tapi tak satupun dapat tanggapan dari gadis itu.
Fathan sedikit frustasi dengan situasi saat ini pengabaian gadis itu sungguh membuat nya tersiksa dia menyesal benar benar menyesal telah lemah dengan hawa nafsunya, hanya karena godaan binal dari seorang wanita mura*** seperti Kayla membuat Fathan bisa bisa kehilangan tunangan yang paling dia cintai meski jarang dia tunjukkan kepada Abigail karena sikap gadis itu yang terlalu kaku.
" Abi,,, aku minta ma,,,,"
" Kakek Robert aku ingin mengajukan sebuah permintaan dan aku harap kakek Robert mau mengabulkan permintaan ku kali ini," ujar Abigail lugas.
Deg
Entah mengapa perasaan Fathan menjadi tidak enak saat ini dia mempunyai firasat buruk tentang permintaan yang tengah diajukan oleh Abigail terhadap kakeknya, Fathan gelisah bukan main dan itu juga mampu ditangkap oleh Abigail dari ekor matanya.
Gadis itu tersenyum sinis melihat tingkah Fathan saat ini ' menarik bukan' batin Abigail bergumam senang dan sedikit puas.
Robert menganggukkan kepalanya lalu " apakah permintaan mu kali ini kakek berjanji akan mengusahakan yang terbaik untukmu apapun bentuk permintaan mu itu sayang" tanpa kakek Robert sadari dia telah telah melancarkan aksi dari Abigail yang benar-benar ingin segera melepaskan tali pertunangan ini.
" Benarkah apapun itu,,,??" Tanya Abigail meyakinkan dia takut kakek Robert Mengingkari janjinya.
" Huum apapun itu sayang,,," Abigail tersenyum lebar mendengar ucapan kakek Robert.
Sementara itu Fathan sudah kebat kebit dibuatnya dia berusaha untuk mencoba mengalihkan perhatian sang kakek " hhhmmm, abi,,, ada sesuatu,,,," belum sempat kalimat itu meluncur bebas Abigail sudah menginterupsi kakek Robert.
" Abigail ingin memutuskan tali pertunangan ini tanpa syarat dan jika kakek ingin kompensasi akan hal ini aku bersedia membayar kompensasi itu sebesar apapun itu" ujar Abigail tegas, sedangkan kakek Robert terpaku dengan kata kata yang Abigail keluar kan barusan .
" Apa yang terjadi sebenarnya???"
"Coba kau tanyakan pada cucu kesayanganmu,,," sahut Robinson penuh tekanan
Robert jelas tahu ada sesuatu yang terjadi saat ini dan dia akan mencari tahu nanti, Robert melihat Abigail yang masih acuh tak acuh hanya bisa menghela nafas berat.
" Ada apa lagi ini pasti ini ada hubungannya dengan wanita murahan yang sering datang ke apartemen Fathan beberapa waktu yang lalu" batin robert bergumam.
Fathan merasa sudah tak ada harapan sama sekali dia mendesah frustasi akhirnya dia memutuskan untuk pasrah tapi tidak ada salahnya dia mencoba sekali lagi meyakinkan Abigail agar mau menerimanya kembali.
" Ehhmm... Abigail aku ingin meminta maaf atas kejadian siang tadi aku benar-benar,,," belum sempat Fathan melanjutkan kalimatnya kakek Robinson menyahutinya
" Memang ada kejadian apa tadi siang,,, katakan!!" Fathan meneguk ludah dengan kasar dia tidak tahu harus menjawab apa dalam hati dia bertanya apakah Abigail masih belum menceritakannya kepada kakeknya?,bukankah ini suatu keberuntungan berada di pihaknya,. Kini Fathan menyunggingkan senyum lebar diwajahnya seolah-olah mendapatkan angin segar ditengah Padang pasir yang tandus dan gersang.
" Eehhhh,,, tidak ada kejadian apapun kek Abi hanya salah paham saja, iya salah paham saja,,," jawab Fathan sambil menggelengkan kepalanya ribut dia sungguh senang saat ini dalam pikirannya mungkin Abigail tidak mengatakan kepada kakeknya karena Abigail kemungkinan besar mempunyai perasaan yang sama dengan dirinya.
Bibir tebal Fathan tak henti hentinya tersenyum dia mendesah lega kala memikirkannya yah, saat ini dia tengah berpikiran positif dia tidak mau mempunyai pikiran negatif pada gadisnya, Abigail melihat tingkah Fathan tersenyum miring tidak itu bahkan menyerupai seringaian daripada senyuman.
" Tapi yang aku lihat bukanlah kesalahpahaman" tukas Abigail lugas.
Deg
Fathan yang mendengar apa yang diucapkan Abigail kembali diserang rasa panik dan gelisah,dia menoleh kearah kakek nya wajahnya memerah tegang karena takut. Fathan takut apa yang dia lakukan tadi siang terungkap saat ini juga.
Abigail melihat kearah Fathan dengan wajah datar dan seringaian bak iblis yang siap kapan saja menerkam mangsanya, sementara di pihak kakek Robert dan keluarganya masih diam terpaku mendengar ada penjelasan apalagi nanti dari gadis sombong itu menurut keluarga besar Robert.
Kini Robert bisa menangkap menangkap ada kegelisahan dalam diri Fathan, akhirnya Robert sadar jika masalah nya tidak sesederhana itu Robert pun mendesah pasrah bagaimana pun juga jika Abigail sudah berkata seperti itu pasti Fathan melakukan kesalahan yang sangat fatal.
"Bagus deh kalau emang udah akan batal aku jadi senang mendengarnya, melihat wajah gadis sombong itu saja aku sudah sangat muak dan ingin muntah rasanya" batin seseorang dengan ekspresi wajah yang sangat puas.
Dan itu tak luput dari pengamatan Abigail dan kakek Robinson,kini kakek Robinson tahu bahwa sebagian besar dari keluarga Robert tidak menyukai cucunya dan kini Robinson yakin menyetujui agar cucunya segera lepas dari jerat tali pertunangan ini.
" Aku sudah menyetujui permintaan cucuku Robert,. Dan alasan dibalik itu sungguh sangat membuatku sangat ingin marah,,," kakek Robinson melirik kearah Fathan dengan sinis dan jijik.
Fathan menyadari akan hal itu tapi dia menggeleng ribut tidak mau dan tidak akan pernah menyetujui pembatalan pertunangan ini dia sebisa mungkin akan berusaha meyakinkan Abigail agar membatalkan permintaannya.
" Tidak tidak kakek, Abi aku mohon jangan batalkan pertunangan ini aku sangat mencintaimu sungguh aku sangat mencintaimu,tadi siang aku hanya sedang khilaf,,," mohon Fathan sambil berlutut didepan Abigail dan kakek Robinson.
" Fathan apa yang kau lakukan hah,,," bentak papa nya dia tidak terima melihat Fathan yang memohon-mohon seperti seorang pengemis begitu seakan akan perempuan hanya Abigail saja, sungguh dia sangat tidak menyukai gadis sombong itu justru masih banyak gadis cantik diluar sana yang tak kalah cantik dari gadis sombong itu.
" Khilaf kamu bilang,,," tatapan Abigail tajam dan sinis senyuman miring tercetak dibibir nya.
"Berbagi peluh selama tiga jam lebih kau bilang khilaf,,, hebat kau Fathan bahkan kau melakukan itu kurang lebih selama dua tahun lamanya right,,,,!!" Fathan membola bagaimana Abigail bisa tahu akan hal itu bahkan dia bermain sangat rapi dia bisa menjamin kalau tak ada seorang pun yang tahu.
Sementara Kakek Robert menggelengkan kepalanya berat akhirnya apa yang dia khawatirkan terjadi juga ,dia sudah memperingatkan Fathan agar menjauh dari wanita murahan itu.
" Dan kau harus bertanggung jawab atas kehamilannya bukan??" Kembali Abigail mengatakan sesuatu yang semakin membuat jantung kakek Robert seakan akan lepas dari tempatnya.
" Baguslah,aku jadi tidak mempunyai saudara ipar yang songong kek kamu" sahut seorang gadis yang sedari tadi diam sambil mengamati dan kini justru menunjukkan taringnya, ' Hhmm menarik ' batin Abigail.
" Baiklah nak kakek setuju dengan permintaan mu, dan kakek minta maaf atas kelakuan cucu kakek" ujar kakek Robert kemudian sambil memegang dada sebelah kirinya, mulutnya mendesis lirih seperti menahan rasa sakit yang luar biasa.
" Baiklah terimakasih kakek..." Abigail mengangguk pelan kemudian dia berdiri menghampiri kakek Robert kemudian dia berjongkok hendak memapah kakek Robert.
"Mari saya antar ke rumah sakit kakek,.." Abigail peka dia tahu kakek Robert tengah mengalami sakit jantung saat ini dia tidak mau kakek Robert kenapa Napa karena berita pemutusan pertunangan ini.
"Kakek,,, " Fathan yang sadar akan keadaan kakeknya berusaha mengambil alih kakeknya dari Abigail tapi dengan cepat tangan Fathan ditepis oleh kakek Robert dengan kasar.
" Jangan menyentuh ku sial*** aku tidak Sudi kau sentuh" sarkas kakek Robert dia benar-benar malu dan kecewa dengan kelakuan Fathan rasa marahnya kini lebih cenderung ke kecewa yang luar biasa.
" Ayah,,, " kini Julian ayah dari Fathan mencoba mengambil alih memapah ayahnya tapi lagi dan lagi kakek Robert tidak Sudi disentuh satupun oleh keluarganya.
" Jhon,,, kau siapkan mobil sekarang" perintah Abigail pada asisten nya yang kini tengah menunggu didepan parkiran mansion milik Robert.
Setelah berbicara pada asisten nya Abigail kembali memasukkan ponselnya kedalam saku blazernya, sementara Kakek Robert kinibtengah lemah tubuhnya semakin lama semakin berat dan akhirnya kakek Robert kehilangan kesadaran nya.
Tanpa mau menunggu lama lagi Abigail menggendong kakek Robert menuju parkiran depan tanpa meminta bantuan dari para penjaga ataupun bodyguard yang ada disana, gadis itu sungguh sangat tangguh dia begitu ringan dalam menggendong kakek Robert seakan akan dia mengangkat bantal atau guling saja.
Keluarga besar Robert cengo melihat Abigail yang begitu kuat mereka secara tidak sadar membuka mulutnya lebar saking kagetnya, sementara Kakek Robinson mengikuti cucunya dari belakang Fathan dan ayahnya yang telah sadar dari cengonya kini juga mengikuti Abigail.
Setelah sampai dirumah sakit kakek Robert berada diruang ICU nampaknya kakek Robert memang terserang jantung,setelah Abigail menyelesaikan semua surat surat dan berkas administrasi untuk kakek Robert kini dia pun berniat akan pulang tanpa berpamitan kepada keluarga kakek Robert.
Dalam perjalanan pulang Abigail tiba-tiba diserang oleh beberapa kelompok bandit atau pembunuh bayaran kelas atas karena melihat tampilannya saja dia sudah bisa menebak siapa mereka karena Abigail sendiri adalah ketua mafia di dunia bawah.
"Sialan... Tubuhku sudah sangat lelah tapi ada saja halangan nya" gumam Abhisya pelan.
"Keluar,,, " salah satu pembunuh bayaran itu mengetok pintu dengan kasar menyuruh Abigail agar mau keluar dari dalam mobilnya.
Abigail memutar bola mata malas dia benar-benar sangat muak melihat semuanya, " okay let's play the game,,,"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!