Cahaya Di Ujung Senja
Pertemuan di Balik Kabut
Langit senja mulai memudar, menggantikan warna jingga dengan kegelapan yang perlahan merayap. Lila berjalan cepat menyusuri jalan setapak yang sepi, tangannya erat memegang syal merah pemberian ibunya. Kabut tebal tiba-tiba turun, menyelimuti kota kecil itu dalam keheningan yang mencekam. Lila menghela napas, matanya waspada memindai sekeliling. Kabut seperti ini jarang terjadi di sini, dan sesuatu terasa... tidak biasa.
Tiba-tiba, dari kejauhan, dia melihat cahaya. Bukan cahaya biasa, melainkan cahaya yang gelap, seperti bayangan yang berkilau. Cahaya itu berdenyut pelan, seolah memanggilnya. Lila merasa jantungnya berdebar kencang. Kemampuannya selalu membuatnya melihat emosi orang lain, tetapi ini berbeda. Ini seperti sesuatu yang... hidup.
Dengan langkah hati-hati, Lila mendekati sumber cahaya itu. Semakin dekat, semakin jelas sosok yang terbaring di pinggir jalan. Seorang pemuda dengan jaket kulit hitam, wajahnya pucat, dan ada luka di dahinya. Cahaya gelap itu berasal darinya, tetapi ada kilau kecil di tengahnya, seperti harapan yang tersembunyi.
Lila
Hey, kamu baik-baik saja?
Arka
(membuka mata perlahan) Jangan... percaya siapa pun…
Lila
(gemetar) "Apa? Siapa kamu?"
Lila
(berbisik pada diri sendiri) "Aku harus membawanya pulang."
Nenek Lila (Mbak Rini)
(terkejut) "Lila, siapa ini?"
Lila
"Aku tidak tahu, Nek. Dia terluka. Aku tidak bisa meninggalkannya."
Nenek Lila (Mbak Rini)
(khawatir) "Baiklah, bawa dia ke kamar tamu. Tapi hati-hati, Lila."
Lila
(menatap neneknya) "Ada apa, Nek?"
Nenek Lila (Mbak Rini)
"Ada sesuatu tentang dia yang... tidak biasa."
Malam itu, Lila tidak bisa tidur. Dia duduk di dekat jendela, memandang kabut yang masih menyelimuti kota. Pikirannya dipenuhi oleh pemuda misterius itu. Siapa dia? Mengapa cahayanya begitu aneh? Dan siapa yang tidak boleh dia percayai?
Saat dia akhirnya tertidur, mimpinya dipenuhi oleh kilasan cahaya dan bayangan, serta suara seorang wanita yang memanggil namanya. "Lila... kau adalah Cahaya Penjaga terakhir..."
episode 2
Malam itu, Lila tidak bisa tidur. Dia duduk di dekat jendela, memandang kabut yang masih menyelimuti kota. Pikirannya dipenuhi oleh pemuda misterius itu. Siapa dia? Mengapa cahayanya begitu aneh? Dan siapa yang tidak boleh dia percayai?
Saat dia akhirnya tertidur, mimpinya dipenuhi oleh kilasan cahaya dan bayangan, serta suara seorang wanita yang memanggil namanya. "Lila... kau adalah Cahaya Penjaga terakhir..."
Lila terbangun dengan keringat dingin. Dia mendengar suara langkah kaki di lorong. Perlahan, dia membuka pintu kamarnya dan melihat Arka berdiri di sana, matanya menatap kosong ke arah jendela.
Lila
(berbisik) "Arka? Apa yang kamu lakukan di sini?"
Arka
(tanpa menoleh) "Aku... mendengar suara."
Lila
(khawatir) "Suara? Apa maksudmu?"
Arka
(berpaling ke Lila) "Suara itu memanggilku. Seperti... ada yang mencoba menarikku."
Lila
(meraih tangannya) "Kamu harus tenang. Mungkin itu hanya efek dari lukamu."
Arka
(menatap Lila) "Tidak, ini berbeda. Aku merasa seperti... ada yang mengawasiku."
Lila
(menghela napas) "Aku juga merasa ada yang aneh sejak kabut itu datang."
Arka
(berbisik) "Lila, aku tidak ingin membahayakanmu. Mungkin aku harus pergi."
Lila
(tegas) "Tidak. Aku tidak akan membiarkanmu pergi dalam keadaan seperti ini."
Arka
(tersenyum lemah) "Kau terlalu baik untukku, Lila."
Lila dan Arka duduk di lantai, berbicara hingga pagi. Arka mulai membuka diri tentang masa lalunya yang gelap, tentang bagaimana dia mendapatkan kekuatan bayangan itu, dan tentang seseorang yang pernah menghancurkan hidupnya. Lila merasa semakin terhubung dengannya, tetapi juga semakin khawatir.
Saat matahari terbit, kabut mulai menghilang. Namun, Lila tahu ini bukan akhir. Sesuatu yang lebih besar sedang menunggu mereka, dan dia harus siap menghadapinya.
episode 3
Saat matahari terbit, kabut mulai menghilang. Namun, Lila tahu ini bukan akhir. Sesuatu yang lebih besar sedang menunggu mereka, dan dia harus siap menghadapinya.
Lila dan Arka memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak tentang legenda "Cahaya Penjaga" yang disebutkan dalam mimpinya. Mereka pergi ke perpustakaan kecil di kota itu, di mana Pak Joko, pemilik toko buku, mungkin bisa membantu mereka.
Lila
(sambil berjalan) "Arka, kau yakin kita bisa mempercayai Pak Joko?"
Arka
(mengangguk) "Dia tahu banyak tentang sejarah kota ini. Jika ada yang bisa membantu, itu dia."
Lila
(merenung) "Aku harap kau benar. Aku merasa seperti kita sedang bermain dengan api."
Arka
(tersenyum) "Kita sudah melangkah terlalu jauh untuk mundur sekarang."
Pak joko
(melihat mereka masuk) "Lila! Sudah lama tidak melihatmu. Dan siapa temanmu ini?"
Lila
(memperkenalkan) "Ini Arka, Pak. Dia... sedang membantu saya dengan sesuatu."
Pak joko
(mengamati Arka) "Hmm, kelihatannya kalian punya urusan penting. Ada yang bisa saya bantu?"
Arka
(serius) "Kami mencari informasi tentang legenda 'Cahaya Penjaga'."
Pak joko
(terkejut) "Cahaya Penjaga? Itu legenda kuno. Apa kalian yakin ingin mengetahuinya?"
Lila
(tegas) "Kami harus tahu, Pak. Ini penting."
Pak Joko mengajak mereka ke ruang belakang perpustakaannya, di mana dia menyimpan buku-buku langka. Dia mengambil sebuah buku tua dengan sampul kulit yang sudah usang. Buku itu penuh dengan simbol-simbol aneh dan tulisan yang sulit dibaca.
"Legenda ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu," kata Pak Joko sambil membuka halaman pertama. "Cahaya Penjaga adalah kekuatan yang bisa menyeimbangkan cahaya dan bayangan. Tapi, kekuatan itu juga bisa sangat berbahaya jika jatuh ke tangan yang salah."
Lila dan Arka saling memandang. Mereka tahu ini adalah awal dari petualangan yang lebih besar dan lebih berbahaya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!