NovelToon NovelToon

Suamiku Musuh Ayahku

BAB 1

Hari kelahiran Xiao Yuwen.

perasaan semua orang campur aduk karna di sisi lain mereka bahagia atas kelahiran putri pertama dari Group Xiao, dan di sisi lain mereka sangat bersedih karna nyonya Xiao harus kehilangan masa bahagianya, dan tidak bisa mengurusi putri pertamanya.

" Tuan, maafkan aku. Nyonya telah pergi pada sang maha pencipta." ketika dokter memeriksa nyonya Xiao.

" Istiriku, istriku, bangunlah! kenapa kau meninggalkan aku dan putri kita? padahal aku sangat bahagia ketika kau melahirkan seorang Putri yang sangat cantik seperti dirimu." ucap tuan Xiao sambil berusaha membangunkan istrinya yang sedang terbaring di atas ranjang pasien.

Tuan Xiao Shing menggendong putrinya dan menciuminya dengan penuh kasih sayang, dengan bercucuran air mata Tuan Xiao menangis walau pun Tuan Xiao terkenal sangat kejam dan kuat, tapi Tuan Xiao sangat lemah dan tak berdaya ketika harus melihat istri yang ia cintai dan sayangi pergi untuk selamanya.

" Terima kasih, Istriku. Semoga kamu bahagia di alam surga." ujar tuan besar Xiao sambil menangisi mendiang istrinya.

Xiao Yuwen, putri pertama Group Xiao. Tuan besar Xiao mengurus putrinya dengan sangat bahagia dan penuh kasih sayang, tuan Xiao menjadi sosok ayah sekaligus menjadi ibu bagi Xiao Yuwen, menjadi orang tua tunggal sangat tak mudah bagi tuan Xiao, karna menurutnya putrinya itu sangat berharga dan akan menjadi penerus Group Xiao di masa mendatang.

Tuan Xiao sangat menyayangi putrinya dan selalu memanjakannya, sejak Xiao Yuwen berumur 5 tahun tuan Xiao melatih menembak dan selalu mengajarkan bagaimana cara menyerang musuh tanpa ketahuan, dan mengajarkan membunuh musuh tanpa meninggalkan jejak, tuan Xiao selalu mengajarkan bagaimana cara membalasakan dendam kematian ibunya itu, itulah yang selalu di ajarkan tuan Xiao.

Hati Xiao Yuwen di penuhi dengan dendam dan ambitious yang selalu membuatnya ingin berkedudukan tinggi dan selalu merendahkan orang lain dan suka membully orang yang lemah.

20 tahun berlalu.

Xiao Yuwen tumbuh sangat cantik dan Elegant, semua pria ingin menjadi suaminya dan banyak pria yang hanya menginginkan kekuasaan ayahnya, dan tidak mencintai Xiao Yuwen dengan tulus. Xiao Yuwen selalu bersikap keras kepala dan egois tidak memikirkan tentang keluarganya maupun ayahnya, yang di pikirkan oleh nya selalu bagaimana cara menemukan musuhnya yang selalu ia cari selama 15 tahun.

Perjodohan yang di tentukan oleh tuan Xiao.

Tuan Xiao menjodohkan Yuwen dengan seorang tuan muda yang sangat berpengaruh pada bisnis tuan Xia, dia putra dari keluarga Xue, Xue Fang, nama nya. Putra tunggal dari Group Xue yang terkenal kejam dan suka membunuh orang yang sudah bersalah padanya, walaupun hanya salah sedikit, Xue Fang tidak pernah mengampuni siapa pun itu yang sudah menyinggung tentang keluarganya.

Tuan Xia dan Xiao Yuwen makan malam bersama.

" Yuwen, ayah akan menjodohkan mu dengan pria yang sangat berkuasa di negara F. Dia bukan hanya tampan, tapi dia juga bisa melindungimu dari kejahatan orang lain, dan dia juga bisa membantumu membalaskan dendam kematian ibumu." tuan Xiao berniat menjodohkan putrinya hanya ingin mendapatkan kekuasaan, bukan untuk kepentingan putrinya itu.

" Apa? mau menjodohkanku!." Xiao Yuwen kaget ketika mendengar kalau dirinya akan di jodohkan oleh ayahnya.

" Iya, ayah tau kalau kau masih muda dan masih ingin bebas, tapi ayah perlu dukungan keluarga Xue untuk membantu ayah, agar ayah bisa bertarung membalaskan dendam ibumu ketika waktunya telah tiba." Tuan Xiao berusaha membujuk Xiao Yuwen agar mau di jodohkan oleh ayahnya.

" Jika ayah tau, terus kenapa ayah mau menjodohkan aku dengan pria yang tak di kenal sama sekali?." Xiao Yuwen berhenti makan dengan wajah yang kesal.

" Ini demi kebaikan keluarga kita Yuwen, ayah hanya ingin kau hidup bahagia dengan pria yang bertanggung jawab, dan bisa memperkuat Bisnis ayah yang selama ini ayah perjuangkan dengan susah payah." tuan Xiao meminta Xiao Yuwen agar mau membantu ayahnya.

" Baiklah ayah, aku percaya padamu kalau kamu pasti ingin yang terbaik untukku." Xiao Yuwen menyetujui perjodohan yang telah di atur oleh tuan Xiao.

Xiao Yuwen sangat bimbang dan ragu atas apa yang telah ia ucapkan dan ia setujui dengan ayahnya, walau pun Xiao Yuwen sangat menyayangi ayahnya, tapi Xiao Yuwen tidak bisa jika harus menikah dengan pria yang tidak ia cintai.

Hari pertunangan.

Walau pun tidak pernah bertemu, tapi pertunangan sudah di siapkan oleh tuan Xiao Dawei dan keluarga Xue. Xiao Yuwen besiap dan memakai riasan yang cantik, membuat semua orang terpana ketika melihat kecantikan putri tunggal keluarga Xiao.

" Yuwen? apa kau udah siap?." tuan Xiao Dawei memandangi putrinya yang akan bertunangan dengan pria pilihannya.

" Aku udah siap ayah." Xiao Yuwen menengok ke belakang dan berdiri.

dengan penuh air mata Xiao Yuwen tidak bisa menahan kesedihannya, karna akan bertunangan dengan pria yang tidak ia cintai. Bahkan tidak pernah bertemu sama sekali tapi harus Bertunangan di atas keegoisan ayahnya.

Tuan Xiao Dawei menggandeng tangan Xiao Yuwen dan membawanya ke acara Pertunangan.

" Lihatlah! itu putri tunggal Xiao, dia sangat cantik bahkan lebih cantik dan Anggun dari semua Putri yang lainnya." semua orang bersorak dan terpana melihat kecantikan Xiao Yuwen.

" Ayo! sayang, biar ayah menggandengmu ke depan dan membuat pengumuman bahwa kau akan bertunangan hari ini." Tuan Xiao membawa Xiao Yuwen ke depan.

Xue Fang datang bersama keluarganya, dengan banyak pengawal, mereka semua di sambut dan di segani oleh semua orang.

" Selamat datang tuan Xue, saya senang berbesan denganmu, dengan pertunangan ini kita bisa membuat Group Xiao dan Xue menjadi maju, dan lebih berkembang lagi ke depannya." tuan Xiao Dawei menyambut keluarga Xue dengan penuh hangat.

" Hahaha. sama sepertiku tuan Xiao, aku juga senang karna putra putri kita bisa meneruskan Group kita dengan baik ke depannya." tuan Xue tertawa dengan senang.

" Mari kita mulai acara pertunangannya." tuan Xiao mempersilahkan tuan Xue masuk dan maju ke depan.

"Oh! baiklah." tuan Xue berjalan menuju ke depan bersama tuan Xia.

Xiao Yuwen hanya terdiam dan duduk di kursi ketika tuan Xiao mengumumkan pertunangannya, dengan menyatukan bisnis kedua Group dengan cara harus menikahkan putra putri meraka.

" Yuwen, kemarilah nak! waktunya bertukar cincin dengan calon Suamimu." tuan Xiao memanggil Xiao Yuwen untuk menghampirinya karna pertunangannya akan segera di mulai.

" Baik ayah." Yuwen berdiri dan mendekat ke arah tuan Xiao

" Mari kita mulai, mulai dari pihak laki-laki memakaikan cincin pada calon wanitanya." kata seorang pria tua dengan menyerahkan cincinnya.

" Ayo nak! pakaikan cincin itu pada calon istrimu, jangan biarkan semua orang menunggumu, kebahagianmu segera datang." ucap tuan Xue sambil tersenyum pada Putranya.

" Baik ayah." Xue Fang mengambil cincinnya. 

Bersambung

BAB 2

Pertunangan Xiao Yuwen.

Dengan penuh bahagia dan gerogi, membuat Xue Fang tak sengaja menjatuhkan cincinnya ke bawah, ketika hendak memakaikannya ke jari manis Xiao Yuwen. Semua orang melongo karna Putra tunggal Xue sangat payah dan tidak bisa di andalkan ketika dalam situasi membahagiakan dan menegangkan itu.

" Tidak apa-apa, mari kita lanjutkan lagi acaranya." tuan Xue tertawa kesal karna merasa malu dengan ulah Xue Fang yang tak bisa bersikap hormat pada keluarga Xiao.

" Maafkan aku tuan Xiao, aku tidak sengaja menjatuhkan cincinnya." Xue Fang meminta Maaf atas kelalaiannya.

" Hahahaa. Tidak apa-apa, itu hanya kesalahan kecil. Mari kita lanjutkan pertukaran cincinnya." tuan Xiao tertawa kecil karna Xue Fang membuat keluarganya malu di depan tamu Terhormatnya.

Xue Fang memasangkan cincinnya di jari manis Xiao Yuwen. Tuan Xiao mengambilkan cincinnya dan memberikan pada Xiao Yuwen untuk di pasangkan di jari Xue Fang.

" Yuwen, ambilah, dan pasangkan cincinnya di jari Xue Fang." tuan Xiao menyuruh Yuwen segera memasangkan cincinnya di jari Xue Fang.

Pertunangan pun berhasil di lakukan.

Tuan Xiao dan tuan Xue membawa berkas sahamnya dan akan menukarkannya satu sama lain.

" Selamat!." tuan Xue dan tuan Xiao berjabatan tangan setelah menukarkan berkasnya.

" Semoga bisnis kita semakin maju dan lancar kedepannya." tuan Xue tersenyum pada tuan Xiao karna sudah sepakat menjalin hubungan lewat pernikahan.

" Terima kasih, semoga kita bisa jadi pemimpin yang bijaksana setelah ini." tuan Xiao merasa senang karna dapat dukungan dari keluarga Xue.

Semua tamu kehormatan tuan Xiao di undang ke pestanya, dan mereka mengucapkan selamat atas kesepakatan dengan tuan Xue.

" Semoga putri dan calon mantumu segera naik ke pelaminan." ucap para tamu dengan bahagia, mereka ikut senang dengan pertunangan Yuwen dengan Fang.

" Hahaha. Terima kasih atas restumu tuan." tuan Xiao tertawa bahagia ketika para tamu memberikan restu untuk putrinya.

Yuwen dan Fang hanya terduduk dan saling mengacuhkan satu sama lain, tapi Fang sangat tergoda dengan kecantikan Yuwen yang tidak ada tandingannya dengan para wanita bangsawan lainnya.

Fang terus melirik Yuwen tanpa sepengetahuannya, membuat Yuwen tidak nyaman duduk bersama Fang. Yuwen berdiri dengan kesal dan hendak ingin pergi.

" Yuwen? kamu mau kemana? bukankah kita harus di sini, untuk menyambut para tamu." Fang berdiri dan menarik tangan Yuwen.

" Lepaskan!." Yuwen menengok ke belakang dengan wajah yang dingin membuat Fang tidak bisa berkutik lagi.

Fang tidak ingin mengecewakan keluarganya yang susah payah menjodohkannya dengan putri tunggal Xiao. Fang bersabar dan selalu bersikap manis dan lugu di depan semua orang. demi kekuasaan Group Xiao, Fang rela berpura-pura bodoh dan bersikap seolah-olah sayang pada Yuwen.

" Sial, aku sudah bersabar dari tadi, bahkan aku pura-pura bodoh demi mendapatkan cintamu Yuwen. Tapi kau malah menginjak-injak harga diriku seperti ini." gumam Fang dengan marah karna Yuwen tidak menganggapnya ada.

" Dasar pria bodoh! untuk apa dia mau menikah denganku. apa dia tidak punya muka, kah? aku sebagai putri tunggal Xiao tidak akan pernah jatuh cinta pada seorang lelaki bajingan, yang hanya menginginkan kekuasaan ayahku." gumam Yuwen dengan kesal.

" Nona, apa anda ingin minum sesuatu?." tanya pelayan wanita yang masih muda dan lugu.

" Boleh, apa kau pelayan baru di sini?." tanya Yuwen dengan heran, karna Yuwen baru pertama kali melihatnya.

" Iya, Nona. Saya bekerja di sini untuk melayani anda dan semua tamu yang hadir di sini." dengan gemetar pelayan itu menjawab pertanyaan Yuwen, dan menghormatinya karna takut sama Yuwen.

" Baiklah, kau boleh pergi." Yuwen mengambil segelas jus kiwi kesukaannya dan menikmatinya.

Semua orang berpesta dan berdansa, hanya Yuwen yang tidak tertarik dengan acara seperti itu. Tuan Xiao dan tuan Xue terus berbincang sambil tertawa lepas, melihat ayahnya, tuan Xiao. Yuwen merasa senang karna ayahnya kembali ceria lagi setelah kepergian ibunya, nyonya Xiao.

" Yuwen, kemarilah! berdansalah dengan Fang. Dari tadi dia hanya memandangimu, tidak berani mendekat karna kamu terlalu dingin padanya." sambil tersenyum tuan Xiao menyuruh Yuwen berdansa dengan Fang.

" Tidak ayah, aku tidak ingin berdansa. Biarkan dia berdansa dengan wanita lain." berdiri dengan tegak Yuwen menolak permintaan tuan Xiao.

" Yuwen!." tuan Xiao mulai jengkel dengan sikap Yuwen yang tidak bisa di atur.

" Sudahlah, tuan Xiao. dia masih muda, biarkan saja dia, nanti mereka juga pasti akan menyukai satu sama lain." tuan Xue menyentuh punggung tuan Xiao sambil tertawa.

" Iya, kau benar. Aku harus lebih memperhatikan putriku, dan Fang. Agar mereka bisa secepatnya menyukai satu sama lain." tuan Xiao menengok ke wajah tuan Xue sambil tersenyum.

Yuwen pergi ke halaman belakang karna sangat bosan melihat orang lain yang berdansa tanpa henti, dengan romantis mereka saling berciuman di tengah dansa. Membuat Yuwen tidak nyaman berada di pesta itu.

Fang mengikuti Yuwen ke halaman belakang, dengan wajah kesal, Fang menarik tangan Yuwen dan berusaha menakuti Yuwen.

" Kau? lelaskan aku! apa yang kau lakukan? cepat lepaskan!." Yuwen berontak ketika di pegangi oleh Fang.

" Kenapa Yuwen? apa kamu mau berteriak? berteriaklah sesukamu. Aku tidak peduli dengan reputasiku, tapi aku ingin tahu apa kamu akan peduli dengan reputasimu yang sangat berharga itu." Fang berbicara pada Yuwen dengan wajah yang dingin dan sedikit menyeringai.

Fang meremas wajah Yuwen dengan keras, membuat Yuwen kesakitan dan tidak bisa berkutik lagi. Melihat dari sikap Fang yang tidak tahu malu dan berpura-pura bodoh dan lugu, membuat Yuwen kaget dan heran, Yuwen sangat tidak menyangka dengan sikap asli Fang yang lebih buruk dari yang dia pikirkan.

" Kau! apa yang kau inginkan? lepaskan aku!." Yuwen ketakutan karna wajah Fang sangat seram.

" Aku menginginkanmu segera menikah denganku." Fang menyeringai dengan wajah yang suram.

" Kau! dasar tidak tahu malu. kau sangat keterlaluan Fang." Yuwen marah karna Fang berani macam-macam padanya.

" Aku? bagaimana mungkin aku keterlaluan, sedangkan kamu tidak mau menerimaku sebagai tunanganmu." Fang melepaskan Yuwen dan berbalik sambil tertawa kesal.

" Aku sudah katakan padamu, kalau aku tidak ingin perjodohan ini berlanjut. Aku sama sekali tidak tertarik dengan lelaki yang berpura-pura polos demi kekuasaan Ayahku." Yuwen berteriak karna kesal dengan perkataan Fang, yang terus memaksanya untuk menikah dengannya.

Fang mendengar perkataan Yuwen langsung tertegun. Fang tidak menyangka kalau Yuwen akan tahu lebih dulu sebelum rencananya di mulai. Fang pergi meninggalkan Yuwen sendirian di halaman belakang, dengan wajah yang kesal, Fang bertahan untuk tidak memukul Yuwen. karna baginya Yuwen adalah harapan agar dirinya bisa menjadi ketua Mafia di Group Xiao. karna Group Xiao adalah Group yang terhebat dan sangat di segani oleh Group Mafia lainnya.

Bersambung

BAB 3

" Ah! dasar pria tidak tahu malu, dia kira aku tidak tahu kalau aku sudah mengetahui rencananya, jangan kira aku bodoh, sejak kamu masuk ke dalam daftar perjodohan itu aku sudah tahu dari awal, kalau kamu hanya menginginkan kekusaan bukan cinta padaku." Yuwen merasa kesakitan karena wajahnya di cengkram begitu kuat oleh Fang.

Yuwen kembali ke pesta karna acaranya belum selesai dan tuan Xiao pasti akan mencarinya. Yuwen merasa tidak nyaman berada di pesta, Yuwen izin pamit pada ayahnya untuk istirahat lebih awal.

" Ayah, aku merasa tidak enak badan. Aku mau istirahat lebih awal ya." Yuwen berpura-pura sakit karna Yuwen sangat muak dengan pestanya.

" Kau sakit putriku? kenapa kau tidak bilang pada ayah dari tadi. Pelayan cepat bawa nona ke kamarnya, dan panggilkan dokter pribadi untuk memeriksa putriku." tuan Xiao kaget dan cemas karna Yuwen sakit, tuan Xiao berteriak dan menyuruh para pelayannya untuk mengurus Yuwen dan menjaganya dengan baik.

" Baik tuan." para pelayan wanita terburu-buru menghampiri Yuwen dan segera membawanya ke kamar.

" Ayah, aku tidak apa-apa, ayah jangan menyuruh mereka untuk mengurusiku, aku sudah besar biarkan aku mandiri dan hidup di dalam lingkaran orang sederhana." dengan tegas Yuwen membuat tuan Xiao tertegun dengan ucapannya, tuan Xiao sangat beruntung bisa mempunyai anak seperti Yuwen.

" Yuwen! kamu sudah besar dan dewasa sekarang. Ayah sangat senang karna kamu sudah dewasa dan sifatmu sangat mirip dengan ibumu, kecantikanmu sama persis seperti ibumu waktu muda." tuan Xiao mendadak bersedih karna sikap Yuwen mengingatkan tuan Xiao pada mendiang istrinya, nyonya Xiao.

" Ayah, kamu membuatku teringat pada ibu. Aku sangat ingin melihat wajah ibu dengan nyata tidak hanya di lukisan saja. Hiks hiks." Yuwen menangis karna ingin bertemu dengan ibunya secara nyata dan intim.

" Hah! sayang, kau putriku, jika kau teringat pada ibumu tataplah dirimu di pantulan cermin, kau sama persis seperti ibumu." tuan Xiao kaget karna Yuwen meneteskan air matanya.

Tuan Xiao memeluk Yuwen dengan penuh kasih sayang dan hangat, membuat Yuwen merasa nyaman dan terlindungi dengan keberadaan ayahnya. Yuwen menangis tersedu-sedu di pelukan ayahnya. Kebetulan para tamu belum pulang pada saat itu, mereka menyaksikan kesediahan yang di rasakan oleh tuan besar Xiao dan putrinya Xiao Yuwen.

Mereka ikutan sedih dan menangis karna Yuwen bersedih mengingat mendiang Ibunya. tuan Xue dan Fang hanya terdiam melihat Yuwen dan tuan Xiao bersedih.

" Sudahlah nak, ini tidak baik jika kita harus menangisi ibumu. Ini adalah hari bahagia kamu dan Fang, ibumu sudah bahagia di alam sana, jadi biarkan dia tenang dan damai di alam sana." tuan Xiao menghapus air mata Yuwen dengan lembut, sambil menempelkan keningnya satu sama lain dengan Yuwen.

" Hemm, iya ayah kau benar, ibu sudah tenang dan sudah bahagia jadi kita juga harus bahagia walau pun tidak ada ibu di sisi kita." Yuwen mengusap kembali air matanya dan membersihkan pipinya sambil tersenyum.

" Anak baik." tuan Xiao mengelus kepala Yuwen dengan lembut.

" Para hadirin tamu sekalian, saya ucapkan Terima kasih sebesar-besarnya karna sudah mau memberikan restu buat putriku, dengan berat hati saya harus menyampaikan bahwa acara pesta ini akan kami tutup sampai di sini. Mohon maaf karna telah membuat kalian kecewa." tuan Xiao mengumumkan pada semua orang kalau acaranya harus di tutup lebih awal karna Yuwen sedang sakit.

" Tidak apa-apa tuan Xiao. Saya senang sudah memberikan restu pada putrimu." ucap para tamu.

Mendengar ucapan para tamu, tuan Xiao senang karna mereka juga sangat menyayangi Yuwen dan menghormatinya dengan baik.

Ketika tuan Xiao sedang sibuk melayani para tamu, tiba-tiba Azura yang berumur 37 tahun. Orang kepercayaannya datang menghampirinya, dengan panik Azura memberi tahu bahwa musuhnya sudah berada di luar dan siap menyerang kediaman Xiao.

" Maaf tuan jika saya lancang, saya mau memberitahu kalau di luar ada segerombolan Mafia yang sedang bersembunyi dan siap menyerang kita di sini!." Azura panik dan berusaha tenang agar semua tamu tidak mencurigainya.

" Apa? Mafia dari mana mereka? kenapa mereka berani menyerang kediaman Xiao dalam keadaan membahagiakan seperti ini." tuan Xiao kaget karna musuhnya sudah berada di luar dan siap menyerangnya dengan cepat.

" Kau bawa Yuwen pergi dari sini, dan bersembunyi di ruangan bawah tanah, aku akan menyerang balik mereka, aku akan membinasakan siapa pun yang sudah menyinggung keluarga Xiao." tuan Xiao merencanakan sesuatu untuk membunuh musuhnya.

" Baik, tuan." Azura segera pergi mencari Yuwen.

Tuan Xiao segera pergi ke ruangan tersembunyi, di situ tersimpan banyak peralatan perang dan barang berharga, semuanya ada di ruangan tersembunyi itu. Dengan cepat tuan Xiao mengambil pistol andalannya yang selama ini ia gunakan untuk membunuh musuhnya.

" Nona? cepat ikuti aku! ada sesuatu yang harus aku katakan padamu." Azura menarik tangan Yuwen dan membawanya pergi.

" Ada apa Azura, kenapa kamu panik? katakan saja di sini, Azura, kenapa kamu menarikku, mau bawa aku ke mana?." Yuwen berbicara ketika dirinya di bawa lari oleh Azura.

" Tidak ada waktu nona." Azura membawa Yuwen dengan cepat dan bersembunyi di ruangan bawah tanah.

Dor dor dor.. suara tembakan yang keras membuat Yuwen kaget dan ketakutan.

Azura segera menutup pintu ruangan bawah tanah yang telah di siapkan oleh tuan Xiao secara Khusus buat berlindung dari musuhnya.

" Azura? apa itu? kenapa ada suara tembakan di luar sana?." dengan gemetar Yuwen tertegun karna tiba-tiba ada musuh yang mengintai di sekitar kediaman Xiao.

" Nona, nona tenang ya! itu pasti musuh kecil, tuan Xiao pasti bisa membereskannya dengan cepat." tak di sengaja Azura memberitahu Yuwen kalau tuan Xiao masih berada di pesta, dan belum sempat bersembunyi dengannya di ruangan bawah tanah.

" Apa?! ayah masih di luar sana? kenapa kamu tidak memberitahuku kalau ayah masih di luar? aku bisa mencarinya terlebih dulu dan membawanya sembunyi di sini, aku takut Ayah kenapa-kenapa." dengan kaget Yuwen memukul badan Azura karna kesal.

" Tapi ini perintah dari tuan, Nona. Aku tidak bisa membantah perintahnya." dengan tegas Azura mengatakan kalau tuan Xiao yang menyuruhnya membawa Yuwen pergi dan meninggalkan tuan Xiao sendirian.

Yuwen tidak bisa berkata apa-apa pada Azura, Yuwen tahu bahwa ayahnya ingin melindungi dirinya dari musuh. Yuwen menangis tersedu-sedu karna khawatir dengan keselamatan ayahnya.

" Nona, sudahlah, jangan menangis lagi. Tuan pasti bisa mengalahkan semua musuhnya, percayalah pada tuan." Azura mencoba menenangkan Yuwen yang cemas dengan keselamatan ayahnya.

" Yuwen, ini bibi Nak! ayo peluk bibi!." ucap bibi Amirah, dia adik nyonya Xiao dan sebagai bibi nya Yuwen.

Bibi Amirah yang telah membantu mengurusi Yuwen sejak kecil, jadi Yuwen sudah menganggap bi Amirah seperti ibu kandungnya.

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!