Dýnami: Cinta Tanpa Kata [ Nomin // BxB ]
#01
ꜱᴇᴍᴜᴀɴʏᴀ ʜᴀɴʏᴀ ꜰᴀɴᴛᴀꜱɪ ᴀᴜᴛʜᴏʀ~
Daehan High School (대한고등학교)
Jeno
Halo..Saya Lee Jeno.
*membungkuk memberi salam.*
Begitu siswa pindahan berambut pirang itu tersenyum tipis, hati para siswi meleleh. Dia semakin memikat dengan senyumannya. Tidak heran kalau ada siswa yang menyukainya juga. Lol
Dia di sambut dengan ramah di kelas itu meskipun hanya dengan perkenalan yang begitu singkat dan terkesan tak ada niat bicara.
oh ya, sebenarnya namanya Zeno ya..Zeno Allen.
Dia berasal dari Amerika dan baru pindah ke korea setelah ibunya menikah lagi dan memutuskan untuk menetap disana.
Ibunya sendiri yang mengubah nama itu menjadi Lee Jeno, mengikuti marga sang ayah baru. But Zeno really doesn't like it.
Jeno
bisakah saya duduk sekarang??
Guru
Oh, tentu. silahkan duduk di--
Jeno
Okay.
*Menuju bangku yang kosong.*
oh my... sepertinya sopan bukan kata yang tepat untuk Jeno.
Tapi seisi kelas terlihat tak ada yang perduli dengan attitudenya yang cukup buruk di hari pertama.
Jeno duduk di sebelah seorang lelaki yang sejak tadi hanya diam. Lelaki itu memberikan senyuman sebagai sapaan, yang Jeno balas dengan senyuman tipis sebelum mengalihkan perhatian ke depan kelas.
Guru mulai memanggil nama satu per satu untuk absen, dan Jeno dengan cepat menjawab 'Hadir' saat gilirannya tiba.
Ia melirik ke sebelah, memperhatikan lelaki itu yang hanya mengangkat tangan tanpa mengucapkan sepatah kata pun ketika namanya dipanggil.
Na Jaemin..nama lelaki yang memiliki senyum manis itu.
Setelah absen selesai, Jeno mencoba mendengarkan pelajaran, tetapi perhatiannya mulai memudar hanya dalam beberapa menit. Tak lama kemudian, ia sudah tertidur dengan kepala bertumpu di lengannya, untung saja guru tidak menyadarinya.
Begitulah Jeno–tidur dulu, belajar belakangan. Orang pinter mah bebas. LOL
Pelajaran sudah berakhir saat Jeno terbangun dari tidurnya. Ini jam istirahat, beberapa murid lain sudah keluar kelas.
Hal pertama yang dia lihat adalah Jaemin, lelaki manis itu masih duduk di dekatnya sambil membaca buku.
Jeno
*Duduk tegak.*
kau tak pergi ke kantin?
Jaemin
*Menoleh lalu menggeleng.*
Jeno lebih memilih pergi ke kantin daripada bertanya lagi.
Di kantin, Jeno sudah ditunggu temannya, Mark. Selain berteman baik, mereka itu tetanggaan dulu di Amerika.
Mark mengangkat tangan dari meja di sudut sambil memanggilnya. Di sebelahnya, ada seseorang yang sepertinya adalah teman Mark.
Jeno
*Menghampiri dan duduk diseberang.*
Tak usah berteriak. Kau pikir aku tuli?
Haechan
Hai! Aku haechan! Senang bertemu denganmu...
Haechan mengulurkan tangannya namun ditepis oleh mark.
Minhyung
Dia tidak suka disentuh. 😇
Haechan
*cemberut*
aku hanya ingin kenalan dengan Jeno.
Jeno
Zeno.
*senyum terpaksa.*
Minhyung
*Terkekeh.*
sebenci itukah kau dengan sebutan Jeno, huh?
#02
Jam pulang tiba, semua murid mulai mengemasi barang mereka dan siap untuk pulang.
Baru saja Jaemin berdiri dari tempat duduknya, dua orang siswa tiba-tiba menghampirinya. Jeno yang hendak keluar pintu, berbalik dan memperhatikan mereka dengan penasaran.
Hyunjin
Hai manis..ingin pulang bersama?
*Merangkul bahu Jaemin.*
Jisung
*Menyeringai sambil mencondongkan tubuh.*
Tentu saja dia mau. Ya kan, Jaeminie?
Jaemin merasakan tekanan dari pertanyaan kedua siswa itu. Namun, ia hanya mengangguk pelan, berusaha menjaga ketenangannya meskipun ia merasa tidak nyaman.
Jisung
*Tertawa kecil*
Tuh, kan. Ayo, kita pulang bersama. Pasti lebih seru kalau kamu ikut.
Hyunjin
*Menepuk bahu Jaemin.*
Bagus..Ayo.
Jeno segera mengalihkan pandangannya dan pergi lebih dulu, tidak ingin mereka mengetahui bahwa ia sejak tadi memperhatikan mereka.
Jeno memang orang yang tidak perduli pada orang lain, tapi..entah kenapa dia merasa 'sedikit' khawatir pada lelaki berambut coklat itu.
Siapa yang tega melihatnya seperti itu? Dia tampak seperti anak SD yang hendak diculik.
Keesokan harinya.. Jaemin tidak masuk. Katanya sakit. Entah siapa yang menaruh surat izin dimeja guru. Dikelas tak ada yang mengaku.
Disaat jam istirahat, Jeno tak dapat menahan rasa penasarannya dan akhirnya bertanya.
Jeno
Ya, itu. Kau kenal dia?
Haechan
Di sekolah ini tak ada yang tak mengenal si bisu itu.
Jeno
*Mengangkat alis, menatap haechan dengan penasaran.*
Bisu?
Barulah Jeno memahami alasan mengapa Jaemin tak pernah berbicara. Fakta itu cukup mengejutkan.
Minhyung
Echann..Jangan mengatai orang seperti itu.
Haechan
Tapi aku tidak mengatakan hal yang salah.
"Aku akan melaporkanmu kepada kepala sekolah!" teriak seorang laki-laki yang kini menjadi pusat perhatian di kantin.
Oww sepertinya ada yang sedang bertengkar.
Hyunjin
Lapor apa?? Memangnya perbuatan apa yang kulakukan, huh?
Renjun
Jangan pura-pura tidak tahu apa-apa!
Hyunjin
Bagaimana aku tau jika kau tak mengatakan apapun?
Renjun
Kau memang manusia si4lan! Apa kau tidak punya rasa malu setelah menindas seseorang yang lemah?!!
Hyunjin
*Menjambak rambut Renjun*
Tutup mulutmu, b4jingan kecil. *Berbisik.*
Hyunjin
Aku selalu menemani dia selama kau tidak masuk. begitukah caramu berterima kasih?
Hyunjin mendorong Renjun hingga jatuh ke lantai yang keras. Tanpa berkata apa-apa, ia hanya menyeringai puas sebelum berbalik dan pergi, meninggalkan Renjun yang masih meringis di lantai.
Diantara sekian banyak orang, tak ada yang mau menolong. Mereka hanya memperhatikan dalam diam.
Jeno mengerutkan keningnya selama memperhatikan semua kejadian itu. Ia baru ingat, itu adalah salah satu lelaki yang dia lihat kemarin, yang membujuk Jaemin untuk pergi bersamanya.
Minhyung
You can see..dia berandalan di sekolah. Kang Hyunjin.
Haechan
Huang Renjun. Teman si bisu.
Minhyung
Haechan.
*menatapnya tajam*
#3
Renjun sedang mencuci tangan disaat Jeno masuk dan berdiri didekatnya.
Jeno bersandar di wastafel sambil menatap Renjun.
Renjun mendongak, menatap Jeno dari cermin.
Jeno
Kau tidak akan bisa melawannya sendirian. Itu hanya akan membuat mu dan temanmu dalam masalah.
Mulai terpancing emosi, Renjun mengeringkan tangannya dan menghadap Jeno.
Renjun
Aku tidak butuh pendapat dari orang asing.
Renjun
Kau tidak tau apapun, jadi diam saja.
Jeno
Perlukah kita kenalan?
Jeno segera menghentikan Renjun yang hendak pergi dengan memegang tangannya.
Jeno
Aku belum selesai bicara.
Renjun
Ohh, Apa kau anggota baru mereka?
Jeno
*Tertawa kecil.*
Aku terlihat seperti seorang penindas?
Renjun
Memang. Semakin jelas saat kau mengatakannya.
Jeno
Hha..Really? Padahal aku hanya ingin menawarkan bantuan.
Jeno
Nope. sudah ku bilang, aku belum selesai bicara.
Renjun
*menghela nafas.*
Kalau begitu katakan dengan cepat.
Jeno
Seberapa dekat kau dengan Na Jaemin?
Renjun
??...Bukan urusan mu. Lagipula kenapa kau ingin tau?
Jeno
Aku tidak akan melepaskan mu sampai kau menjawab.
Jeno
It's you. Tinggal bicara saja apa susahnya? Atau kau bisa berikan nomor mu.
Jeno segera meraih ponsel Renjun di sakunya. Dengan tinggi badannya yang jauh berbeda, Renjun tak dapat meraih ponselnya ditangan Jeno.
Renjun
Apa yang kau lakukan?! Kembalikan!
Jeno mengetik sesuatu dengan santai setelah itu mengembalikannya. Dia juga melepaskan tangan Renjun dan mundur.
Jeno
Hubungi aku jika kau butuh bantuan. Tapi aku ingin informasi jaemin sebagai imbalannya. Good bye ~
Setelah memberi senyuman manisnya, Jeno pergi meninggalkan Renjun yang masih diam ditempat. Dia sedang memproses perkataan si tampan itu sambil menatap ponselnya yang terpampang nama kontak "Zeno".
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!