NovelToon NovelToon

Kapten Pemikat Hati

BAB 1_Dokter

"Alika bangun!" pekik bunda Yunita membangunkan Alika yang jam segini masih saja tidur.

"Enggghhh, ada apa sih bun Alika masih ngantuk tahu!" ucap Alika sambil menutup kembali selimutnya yang di tarik oleh bundanya tadi.

"kamu ya bukannya sekarang kamu harus berangkat kerja, lihat tuh udah jam 7!" ucap bunda Yunita membuat Alika langsung bangun dari tidurnya dan segera melihat hpnya yang ternyata sekarang sudah jam tujuh pagi sedangkan dia harus segera berangkat karena jam setengah delapan dia harus sudah berada di rumah sakit.

"Astaga, bunda kenapa gak bangunin Alika sih!" pekik Alika kemudian menghilang di balik pintu kamar mandi.

Sedangkan bunda hanya bisa menggelengkan kepalanya saja dengan tingkah anak perempuannya itu yang menurutnya sangat aneh di luar sana terlihat dewasa namun jika sudah di dalam rumah maka sikap manjanya akan langsung terlihat.

Tak lama Alika sudah siap dengan pakaian kerjanya dan langsung terburu-buru tanpa bisa sarapan karena dia akan telat jika sarapan.

"kamu gak sarapan dulu sayang?" tanya David sang ayah.

"Gak sempet yah, Alika langsung berangkat aja." ucap Alika dengan menyambar satu roti dan juga susu kemasan yang memang bundanya siapkan karena bunda Yunita sangat tahu kebiasaan Alika yang sering melewatkan sarapan.

"Assalamualaikum yah, bun." ucap Alika setelah menyalimi tangan kedua orang tuanya dan pergi meninggalkan rumah dengan menaiki ojek online yang sudah dia pesan tadi karena jika Alika bawa mobil sendiri maka akan semakin lama sampai di rumah sakit dengan kondisi jalanan yang pasti akan sangat macet sekali di jam berangkat kerja seperti sekarang ini.

Oh ya biar author perkenalkan dulu ya gadis cantik yang dari tadi berseliweran di atas, dia adalah Alika Amanda Susanto gadis cantik berusia 25 tahun, gadis yang memiliki mata bulat hidung mancung dan tinggi badan yang tidak terlalu tinggi namun tidak terlalu pendek bentuk tubuhnya juga sangat profesional sekali dan menjadi incaran banyak pria, dia bekerja sebagai seorang dokter bedah saraf tahun kedua di salah satu rumah sakit ternama di Jakarta.

Ayahnya bernama David Susanto sedangkan bundanya bernama Yunita Susanto dan jangan lupa Alika memiliki kakak bernama Gilang Susanto yang sekarang sedang mengenyam pendidikan S2 nya di Amerika, keluarga Alika sendiri mengelola perusahaan sendiri meskipun tidak besar tetapi cukup lah untuk menghidupi anak dan cucunya kelak.

Alika sendiri meskipun sangat cantik dan rebutan banyak pria tetapi dia sama sekali belum pernah berpacaran atau pun berkencan karena Alika percaya akan pandangan pertama yang nantinya akan membawanya kepada suami dunia akhirat nya dan tidak ingin bermain main dalam sebuah hubungan apalagi di umurnya yang sekarang. (Udah segitu aja ya perkenalannya.)

.

Sampai di rumah sakit Alika segera menuju ke ruangannya, dia baru bekerja di rumah sakit selama dua tahun dan perlu banyak belajar lagi tetapi selama dia bekerja di rumah sakit tersebut dia dikenal sebagai dokter yang cerdas dan juga tak kenal lelah bahkan tahun pertama saat ia menjadi dokter di sana Alika pernah menggantikan dokter bedah profesional karena waktu itu dokter tersebut berhalangan hadir.

Alika yang biasanya hanya seorang asisten saat di ruang operasi berubah menjadi seorang dokter yang membedah pasien membuat Alika sangat gugup tetapi entah bagaimana semua berjalan dengan baik bahkan saat selesai pun Alika masih belum percaya sama sekali dan hal itu pun adalah operasi pertama nya yang begitu penting selama ia sebagai seorang dokter.

Dengan kejadian tersebut Alika pun mulai memberanikan diri untuk mengoperasi pasien dan selalu berhasil sehingga dia banyak di lirik oleh profesor dan dokter dokter senior lainnya karena kinerja yang bagus sekali.

"Dok baru sampek?" tanya lula salah satu suster yang bekerja bersama dengan Alika.

"Iya lul, aku ke dalam dulu ya." pamit Alika kemudian masuk ke dalam ruangan dokter dan bersiap untuk menjalankan prakteknya.

Menjadi seorang dokter sangat lah beresiko apa lagi dokter bedah saraf yang sangat beresiko yang harus siap saat memegang pisau bedah di tangannya dan juga bergelut dengan ruang operasi namun Alika sudah biasa akan hak tersebut, meski pun baru dua tahun bekerja sebagai dokter profesional Alika sudah berhasil membuat para profesor meliriknya sehingga mungkin ada beberapa dokter yang tidak suka dengannya baik itu sesama dokter bedah saraf atau pun dokter bidang lainnya.

Hari ini Alika bekerja sampai jam empat sore karena besok adalah hari minggu di mana tidak ada jam praktek untuknya sehingga momen tersebut Alika gunakan untuk menyenangkan diri sendiri, rencananya malam nanti dia akan menepi sejenak di hiruk pikuk kehidupan kota dengan melipir ke Bali karena seninnya dia akan menghadiri penerbitan buku dari penulis yang selalu menyemangati Alika dengan buku bukunya.

Saat Alika merasa sangat down sehingga Alika rela untuk mengambil cutinya karena dari yang ia dengar buku barunya kali ini adalah buku terakhirnya sebelum pensiun menjadi penulis.

Tidak ingin melewatkan kesempatan baik ini Alika pun rela izin cuti untuk dua hari yaitu Senin dan selasa demi sang penulis buku.

"Dok jangan lupa oleh oleh nya ya kalau ke Bali." ucap Lula dengan nada bercanda saat mereka selesai visit ke kamar pasien.

"Astaga Lula aku ke Bali tuh mau ikut menghadiri penerbitan buku bukan liburan." ucap Alika, entah itu termasuk liburan atau bukan tapi bagi Alika itu adalah sebuah belajar.

"Itu juga liburan dok." jawab Lula.

"Ya udah nanti kalau gak lupa aku bawakan oleh oleh buat kamu." ucap Alika.

"Saya gimana dok?" tanya suster Maria mendengar kalau suster Lula akan di belikan hadiah tadi dia tidak.

"Ya sudah kalian aku belikan." ucap Alika.

Dia memang meminta para susternya berbicara tidak formal kepadanya karena sangat kaku sekali di dengar, dia tidak ingin membuat para rekan tim nya sampai takut kepada dirinya, karena mereka adalah satu tim jadi harus saling melengkapi.

"Semoga saja perjalanan nanti lancar," Alika berdoa dalam hatinya dengan sungguh-sungguh.

Rasanya dia benar benar tak sabar menunggu hari di mana dia bisa bertemu dengan penulis terkenal yang begitu menginspirasi dirinya.

.

.

Bersambung......

Hai readers semuanya 👋👋👋

AKHIRNYA AUTHOR KEMBALI LAGI DENGAN CERITA YANG MENARIK LAGI NIH!!! UDAH PADA NUNGGUIN GAK NIH CERITA TERBARU AUTHOR?? KALAU ADA KOMEN YAAAA😁😁

Sebelum lanjut jangan lupa beri dukungan author degan cari follow akun NovelToon author, favorit kan cerita ini, dan jangan lupa bintang lima nya yaa, vote, like dan komen semenarik mungkin, kritik dan saran di persilahkan selama masih dengan bahasa yang sopan yaaaa

YUKK DUKUNG TERUS BIAR SEMAKIN BERKEMBANG DAN BERLANJUT UNTUK CERITA KALI INI ❤️❤️

Author hanya ingin memberitahukan dalam penulisan ini nantinya mungkin ada salah ketik karena biasanya ada kata yang otomatis langsung berubah dalam penulisannya dan membuat readers membacanya bingung tetapi tenang saja akan author koreksi lagi sebelum upload atau kalau kurang teliti maka readers bisa komen di part nya ya atau setelah novel tamat akan author revisi keseluruhan, jadi author harap agar readers bisa memaklumi akan hal itu dan jika memberikan kritik diusahakan dengan kalimat yang sopan ya pasti bakalan author terima kritik sarannya selama itu baik untuk karya author.

BAB 2_Sandera

Malam harinya setelah pulang dari rumah sakit Alika langsung saja berangkat menuju ke bandara untuk berangkat ke Bali, dengan senangnya Alika memasuki pesawat.

Belum sampai Bali saja Alika sudah merasakan senang bagaimana nantinya kalau dia sudah sampai dan berkesempatan untuk bertemu dengan penulis kesukaannya coba.

Sampai di Bali Alika segera menuju ke hotel yang sudah dia booking dari aplikasi, saat sampai di hotel dia melihat kamarnya yang sangat luas dan juga bagus membuatnya sangat puas padahal hotelnya cukup murah untuk ukuran Bali namun kualitas nya sangat bagus, hotel ini juga sangat dekat dengan tempat perilisan dan tanda tangan buku besok sehingga Alika senang dan membuat Alika tidak menyesal dan pasti akan kembali lagi ke hotel ini jika ia berkunjung ke Bali tapi itu akan sangat sulit karena pekerjaan nya.

Karena dia tiba saat Bali masih ramai ramainya Alika pun memutuskan untuk berkeliling sebentar di daerah sekitaran tempat ia menginap dan menuju ke toko pakaian dekat hotel yang cukup ramai meski pun waktu sudah menjelang malam membuat Alika sangat antusias akan hal tersebut.

Senang rasanya bisa berkunjung ke Bali sendirian dan tak harus bersama pasangan karena memang dia tidak punya pasangan sih namun Alika tetap menikmati malam ini dan berharap bisa kembali ke Bali dengan pasangannya kelak nanti.

Namun saat sedang berjalan jalan di toko tersebut bukan Alika saja tapi juga pengunjung yang lainnya di buat terkejut akan suara tembakan yang terdengar membuat semua orang menundukkan kepala dan badannya begitu pun Alika karena dia melihat ada orang yang terkapar tepat di depannya membuat dia langsung berhadapan dengan para penjahat membuat Alika takut dan gemetaran.

"Semuanya diam jongkok!" perintah seseorang dengan menggunakan penutup wajah sehingga wajahnya tidak bisa di kenali.

Semua orang menurut saja karena penjahat tersebut rombongan dan membawa banyak pasukan mungkin bisa di pastikan jika ada yang menentang mereka maka orang tersebut akan musnah sama seperti pria di depan Alika yang sepertinya masih bernafas karena dia mengerang kesakitan.

Sebagai seorang dokter nalurinya begitu ingin membantu tapi di saat seperti ini sungguh tidak mudah.

Toko sudah sangat kosong padahal tadi waktu Alika datang toko cukup ramai namun sekarang para pengunjung dan pegawai sudah menjadi sandera dan tidak bisa keluar dengan semua akses masuk dan pintu keluar sudah di blokir oleh para penjahat, Alika yang juga ada dalam sandera pun mereka sangat takut karena ini adalah kejadian pertama kalinya yang ia alami sehingga membuat pikiran Alika terguncang bagaimana pun meski dia seorang dokter tetapi jika mengalami hal seperti ini dia juga tetap merasakan takut.

"Diam!" pekik para penculik tersebut saat mendengar ada suara anak kecil yang menangis dan langsung di tenangkan orang sang ibu.

Semua orang yang menjadi sandera berada di sudut ruangan dengan ketakutan dan jongkok di lantai, para penculik ada sekitaran sepuluh orang dengan membawa senjata api dan juga senjata tajam, entah apa motif sebenarnya dari para penjahat ini.

Sedangkan di sisi lain setelah menyebarnya berita tentang penculikan di sebuah toko besar, tim penyelamat pun segera bergegas menuju ke tempat kejadian, setelah sampai tim penyelamat pun diberitahukan bahwa penjahat yang berada di dalam ternyata mereka adalah para tero*is yang akan meledakkan dirinya bersama dengan para sandera yang masih berada di sana.

"Kapten, saya sudah mencari tahu ternyata di sana ada sekitar lima belas orang sandera lima laki-laki, empat anak anak dan enam perempuan." ucap Bima anak buahnya yang sekaligus wakil kapten dari pasukan elit rajawali.

"Kalau begitu kita segera jalankan rencana kita," perintah kapten Ethan.

"Baik, kapten."

Ethan Emery Arkatama sesosok kapten tampan dengan sejuta pesonanya di umur yang terbilang masih muda yaitu 27 tahun dia sudah berhasil menduduki jabatan sebagai seorang kapten dari pasukan elit rajawali, pasukan ini sebenarnya bermarkas di jakarta tetapi karena ada pelatihan dengan pasukan lainnya di Bali sehingga mereka sudah dua bulan berada di Bali.

Saat sedang berada di markas pasukan rajawali tiba-tiba ada panggilan masuk dari atasan dan menugaskan pasukan elitnya untuk menyelamatkan sandera yang sedang dalam bahaya karena adanya penyanderaan di sebuah toko dengan segera mereka pun bergerak cepat menuju ke arah tempat kejadian.

Sudah hampir dua jam namun tembok pertahanan dari para penjahat tidak kunjung menunjukkan hasilnya sehingga proses penyelamatan sangat susah apa lagi banyaknya ranjau yang di pasang oleh para penjahat menyulitkan proses penyelamatan, sedangkan di dalam toko suasana sedikit mencekam.

DORRR DORRR

Pelatuk pistol sudah terdengar di lepaskan ke udara dan satunya lagi mengarah kepada anak kecil yang terus saja menangis, Alika yang merasa tidak tega pun langsung mengorbankan dirinya untuk terkena timah panas yang langsung mengenai kaki kirinya.

"Aaaaaaaa!" pekik semua orang saat menyaksikan kejadian tersebut.

"Awwww!" jerit Alika yang merasakan sakitnya kaki kirinya karena timah panas bersarang di kakinya namun dia berusaha untuk menahannya hingga tim penyelamat datang karena sekarang bukan waktunya untuk mengeluh dan sakit akan hal ini.

"Bos, di depan sudah ada tentara yang mengepung kita!" ucap anak buah dari penjahat tersebut.

"Kalau begitu segera kita ledakkan saja b*m ini," perintah bos mereka.

Semua orang yang berada di dalam pun mulai khawatir karena takut jika mereka akan merenggut nyawa mereka di toko ini padahal awalnya mereka datang ingin membeli sesuatu tapi bisa saja saat keluar nanti mereka akan menjadi abu dan tak bernyawa.

Alika tak pernah bermimpi kalau hari ini akan menjadi tragedi yang sangat menakutkan sekali baginya bahkan dia yang biasa berada di meja operasi pun tak bisa berbuat apa-apa saat kakinya terluka dan kesadarannya sedikit demi sedikit berkurang.

"Pak tolong mbk nya ini sudah sangat lemah karena kekurangan banyak darah," ucap ibu ibu yang berada di samping Alika karena tak tega melihat wanita muda itu yang berani mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan anak kecil tersebut.

"Diam!" pekik bos penjahat tersebut.

Sedangkan di luar para tentara sudah mulai bersiap dalam barisannya, sedangkan Ethan sudah berada di posisinya untuk masuk ke dalam toko tersebut dan menyelamatkan para korban.

Mereka pun segera melancarkan aksinya sebelum para penjahat tersebut semakin brutal karena sudah terdengar dua kali tembakan dari dalam takutnya jika lebih lama lagi maka b*m bisa saja di ledakkan oleh pasukan mereka.

"Kapten, sepertinya ada yang tertembak!" ucap Bima.

"Ikuti aba-aba saya!" ucap Ethan.

Ethan pun segera memberi isyarat kepada anak buahnya dari hitungan satu sampai tiga untuk segera melancarkan aksinya saat para penjahat itu lengah, Ethan sendiri berada di atap toko dan berencana untuk masuk melalui ventilasi toko tersebut dan anak buahnya yang lain berada di sekeliling toko dan siap menyerbu masuk ke dalam saat suasana sudah mulai baik.

Ethan mengawasi semua orang yang berada di dalam untuk memberikan instruksi kepada anak buahnya kapan waktu yang tepat untuk menyerang karena musuh ada begitu banyak bukan hanya satu atau dua tetapi hampir sepuluh lebih.

"1...2...3... Maju." perintah Ethan.

.

.

Bersambung..........

BAB 3_Menyelamatkan

"1...2...3... Maju." perintah Ethan.

Kemudian Ethan pun masuk dari atas dengan bantuan tali dan menembakkan kearah musuh dan begitu pula para tentara yang juga segera masuk dengan mendobrak pintu dan melancarkan senjatanya untuk melumpuhkan para penjahat tersebut.

Setelah sudah di lumpuhkan para korban pun segera di bawa keluar oleh para tentara begitu pun dengan korban yang tertembak tadi yang Alhamdulillah masih bernafas dan belum meninggal sedangkan saat Ethan akan menyelamatkan korban yang tersisa tiba-tiba saja dari balik meja berdiri lah penjahat tersebut dengan membawa pistol dan juga salah satu korban berada di cengkraman nya dengan pistol yang berada di kepala korban siapa lagi kalau bukan Alika yang sudah berusaha untuk menenangkan perasaannya agar tidak menangis sekarang meskipun dia ingin sekali menangis karena sangat takut.

"Diam di sana atau wanita ini akan mati!" pekik bos penjahat tersebut membuat Ethan pun mengangkat tangannya dan menyuruh kepada anggota timnya untuk diam.

"Turunkan pistol mu itu!" pekik pelaku lagi dan menekan kepala Alika karena para pasukan tentara tak kunjung menurunkan senjatanya.

"Tolong!" lirih Alika ke arah tentara tersebut karena dia sangat takut sekali.

Saat baru pertama kali melihat tatapan wanita yang sedang dalam bahaya tersebut Ethan seperti sedang tersengat listrik karena melihat tatapan mata yang menurutnya sangat teduh bahkan dia sedikit terpesona akan wajah cantik dari sang korban namun ia menyingkirkan hal tersebut karena dia harus fokus dalam menjalankan aksinya agar tidak ada yang celaka.

Ethan pun hanya mengangguk pelan namun masih bisa Alika lihat, sedangkan Alika entah mengapa rasanya melihat mata tentara tersebut membuat hatinya sangat teduh dan sedikit menghilang rasa ketakutannya namun luka tembakan tadi tetap saja terasa sakit sekali untuknya namun dia tidak tahu bagaimana rupa dari pria di depannya ini karena masker yang menghalangi wajah nya.

Namun bisa Alika rasakan bahwa pria di depannya ini sangat tampan dari sorot mata nya memandang nya dengan tajam saja Alika bisa merasakan hal tersebut.

Ethan pun memberikan kode kepada pasukannya untuk menurunkan senjata dari tangan mereka namun saat di rasa penjahat tersebut lengang Ethan segera meluncurkan tembakan yang bersarang tepat di kepala pelaku sehingga pelaku langsung terjatuh begitu pun dengan Alika yang untungnya langsung di tangkap oleh Ethan sehingga Alika tidak sampai jatuh namun berada di dekapan Ethan, Ethan berhasil menyelamatkan nyawa Alika yang hampir saja akan hilang kalau seumpama Ethan telat dalam bertindak.

Segera tentara yang lainnya menyelamatkan korban lainnya untuk di bawa keluar dari sana sedangkan Ethan menenangkan Alika yang malah menangis di dekapan Ethan, Alika merasakan sangat nyaman sekali hingga ia ingin mengeluarkan semua tangisannya yang terpendam sejak tadi.

"Tolong," lirih Alika lagi sudah tidak bisa berdiri tegak.

"Haii, nama kamu siapa?" tanya Ethan berusaha untuk membuat kondisi Alika lebih stabil.

"Alika," gumamnya lirih setelah dia sedikit tenang.

"Hei Alika, kamu gak papa?" tanya Ethan.

"Sakit," lirik Alika membuat Ethan tersadar bahwa wanita di pelukannya ini sedang terluka dan harus segera di bawa ke rumah sakit.

Anggota lainnya yang melihat interaksi antara kapten mereka dengan Alika sang korban pun hanya diam karena mereka tahu pasti korban sedang syok sekali, dengan memberikan kode Ethan menyuruh untuk segera menyiapkan ambulance dan membawa Alika ke rumah sakit.

Segera ambulans si siapkan untuk membawa Alika, sedangkan Alika terus saja memeluk erat tubuh tentara tersebut dengan tangan berada di leher Ethan.

"Sekarang kita ke rumah sakit," ajak Ethan.

"Sakit," lirih Alika dari tadi karena kakinya sangat sakit sekali.

"Iya, sebentar lagi juga gak sakit kok." tenang Ethan.

"Sakit," hanya ucapan itu yang keluar dari mulut Alika.

Ethan pun perlahan mulai mengangkat tubuh Alika dan membawanya keluar menuju ke ambulans untuk di bawa ke rumah alit, baru saja Ethan akan melepaskannya tiba-tiba Alika mencekal lengan Ethan dan memohon agar dia tidak meninggalkan Alika sendirian.

"Kalian kembali saja dulu ke markas dan laporkan hal tersebut kepada komandan, aku dan Bima akan ikut ke rumah sakit dulu." ucap Ethan dan segera masuk ke dalam dengan bima yang juga ikut masuk karena tidak mungkin Ethan sendirian bukan.

Sepanjang perjalanan menuju ke rumah sakit Alika terus saja menggenggam tangan Ethan begitu pun dengan Ethan yang membalas genggaman tangan Alika.

Sampai di rumah sakit Alika segera di bawa ke ruang operasi untuk mengangkat peluru yang menancap di kaki mulusnya semoga saja tidak akan ada bekas di kaki mulusnya itu ya, saat sedang menunggu Alika selesai di operasi tiba-tiba teleponnya berdering dan terlihat komandannya yang menelepon nya.

^^^Ethan : [Halo, komandan.]^^^

Komandan : [Ethan, kamu dan Bima segera ke markas,]

^^^Ethan : [Tapi korbannya sedang di operasi komandan.]^^^

Komandan : [Nanti suruh suster saja yang menghandle karena ada urusan penting soal tragedi tadi.]

^^^Ethan : [Baik komandan, saya dan Bima akan segera ke sana.]^^^

Setelah itu Ethan dan Bima pun menyuruh suster untuk merawat Alika dengan baik karena dia ada urusan di markas dan berkata akan segera kembali lagi nanti ke rumah sakit.

Sedangkan orang tua Alika juga sudah di beritahu soal Alika yang menjadi salah satu sandera di Bali sehingga segera bunda Yunita dan ayah David pun datang ke Bali untuk melihat kondisi sang anak, mereka sangat khawatir padahal saat akan berangkat ke Bali Alika baik baik saja.

"Sayang," lirih bunda Yunita saat melihat Alika yang sudah berbaring di kasur rumah sakit setelah selesai operasi tadi.

"Yah, bunda gak tega ngelihat Alika kayak gini." ucap bunda Yunita menangis di pelukan sang suami.

"Bunda tenang ya Alika pasti bakalan bangun kok," ucap ayah David menenangkan sang istri.

"Yah gimana kalau kita pindahin Alika aja ke Jakarta biar kita bisa lebih leluasa buat jaga Alika yah," saran bunda Yunita.

"Iya bunda bener, kalau begitu ayah urus dulu buat pemindahan Alika ya Bun." sahut ayah David.

"Iya, yah."

Setelah itu ayah David pun mengurus semua pemindahan Alika untuk di rawat di jakarta saja karena di sini mereka tidak punya saudara untuk menjaga Alika pasti akan sangat kesusahan apa lagi Bali bukanlah tempat mereka berasal.

Sedangkan Ethan yang baru saja sampai di markas pun tidak tahu akan pemindahan Alika ke Jakarta karena memang dia tidak kenal akan wanita tersebut.

"Ethan, bagaimana kondisi para korban?" tanya sang atasan.

"Untuk semua korban sudah di bawa ke rumah sakit dan juga untungnya tidak ada nyawa yang tidak selamat, semua korban selamat meski ada beberapa korban yang harus melakukan operasi karena terkena tembakan dari pelaku." ucap Ethan menjelaskan semuanya.

"Ya sudah saya berterima kasih kepada kamu dan juga anak buah kamu karena sudah bersedia membantu dalam misi ini padahal kamu di Bali hanya sebagai tamu tapi harus berurusan akan hal seperti ini," ucap sang komandan.

"Komandan tenang saja saya dan yang lainnya sama sekali tidak keberatan akan hal tersebut karena bagaimana pun itu tugas kami sebagai seorang tentara untuk menyelamatkan warga yang dalam kesusahan." ujar Ethan.

"Bagus, oh ya bukan kah besok kamu dan tim mu sudah harus kembali ke Jakarta?" tanya sang komandan.

"Iya, pak."

"Ya sudah kalau begitu hari ini kamu sama tim mu akan saya beri kebebasan untuk berlibur sebelum kembali ke Jakarta lagi," ucap komandan.

"Terima kasih komandan."

Setelah itu Ethan pun keluar dari sana dan bergegas untuk ke rumah sakit kembali karena dia belum tahu bagaimana kondisi wanita yang telah ia tolong itu yang kalau tidak salah namanya adalah Al.. Alika.

"Alika? Nama yang cantik." gumam nya pelan.

.

.

Bersambung..........

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!