Meliya Adeline
Camila Famela (ibu meliya)
Alea Adira (adik meliya)
Inara Famela (Kakak mama meli)
Derren Alexander
Leliya Alexander (ibu Derren)
Bram Alexander (ayah Derren)
Devan Alexander (Abang Derren)
Viola Naftara (Anak Devan)****
Irawati (nenek Derren)****
Lela Hanada (kakak mama Derren)****
Bianca Farasya (Sepupu Derren anak tante Lela)****
Amira Fahira (Sahabat meliya)****
Liam Adelson (mantan kekasih meliya)****
Olivia Falizha (Mantan istri Derren)
Elisa Giovani (Mantan istri Devan)
Roland Afgan (tokoh yang akan dtg)
Tokoh di atas adalah pemeran dalam cerita ini ya guys, ini menceritakan tentang meliya gadis dari desa, meliya pergi ke kota karena putus cinta oleh kekasih nya yang memilih menikah dengan adik kandung nya sendiri, meliya merasakan sakit yang teramatt dalam, tapi hal itu dengan cepat di tepis oleh meliya karena meliya tipe orang yang tidak mau merasakan sakit yang berlarut larut, meliyaa pergi ke kota dan memilih tinggal di kota bersama sahabat nya yang bernama Amira, meliya dan Amira tinggal di kontrakan bersama membuat meliya dan Amira menjadi wanita tangguh, Amira bekerja sebagai tukang kuee, Amira menciptakan Kue yang sangat lezat, Amira membuka toko kecil"an untuk melanjutkan hidup nya di kota, sebener nya meliya dan Amira ini dari kampung yang sama tetapi mereka tidak mau hidup seperti itu saja dan mulai mengambil langkah ke luar dari desa untuk bekerja di kotaa, dan meliya bekerja di sebuah toko buahh, tetapi sebuah kejadian membuat meliya di pecat dari toko tersebut dan membuat meliya menjadi pengasuh lansia, di rumah orang kaya, meliya yang sopan dan cerita pun di sukai orang dalam rumah tersebut, termasuk orang yang di asuh nyaa, tetapi saat pertama kali meliya memasuki rumah tersebut meliya sedikit mempunyai konflik pada cucu dari si nenek yang sedikit angkuh, yaa wajar saja nama nya orang kaya, tapi meliya tidak merasa takut sama sekali, meliya rasa selagi di jalan yang baik dia akan menghiraukan kata" jahat dari orang, terlebih sekarang meliyaa belajar dari masa lalu nyaa, ibu nya yang sedikit galak pada nyaa tidak membuat meliya lemah akan orang lain, saat ayah meliya meninggal di situlah titik terhancur meliyaa, ia merasa di dunia ini tidak ada orang yang menyayangi diri nya selain dirinya sendiri. Meliya adalah gadis baik" dan tidak gila harta, dari dulu banyak sekali org iri pada meliya karena dari jaman sekolah meliya memiliki kepintaran sehingga di tingkat SMA dia mendapatkan beasiswa, hal itu yang membuat banyak perempuan di luar sana yang iri padanya tapi dengan situasi ekonomi meliya, meliya selalu di rendahkan oleh org" yang kaya karna sponsor orang tua, meliya tidak ambil pusing omongan orang, meliya akan tetap tegar walau sdikit tertatih dia akan melanjutkan hidup nyaa tanpa dukungan ibu nyaa, apakah sang ibu akan sadar akan kesalah nya, dan sang adik juga akan meminta maaf kepada meliyaa?Lanjutkan membaca kisah nya meliyaa yang ntah akan ada kebahagiaan atau tidak dalam hidup nyaa.
Hallo guys jangan pernah bosan ya membaca cerita meliya si gadis desa, aku harap kalian membaca cerita di atas, yang aku jelaskan terlebih dahulu, selanjutnya mari terus simak cerita nyaa ilove you guys🥰
Pagi hari yang cerah, cahaya mentari masuk melalui sela sela kamar seorang gadis cantik, gadis itu terusik dari alam mimpi nya perlahan membuka mata nyaa, sedikit megumpulkan nyawa nya mata nya melirik sekilas jam di dinding kamar nya, "ternyata sudah jam 07:30 ya", dia berucap sambil menguap,Tanpa sadar dia kembali mengucek mata nya dan ternyata "aaa tidakk, Mira bangun Mira, kita akan terlambat bekerja hari ini, ayo Mira bangun" begitulah teriak seorang gadis itu yang tak lain adalah meliya, seketika kedua gadis ituu sambil berlari kecil mengambil handuk dan memasuki kamar mandi, "hei Mira apa kah kita akan mandi bersama?" seketika meliya bertanya pada Amira yang masih sedikit mengantuk, "kau mandi duluan saja deh mel, aku akan mengalah" ucap Amira yang tau kalau bos di toko tempat meliya bekerja sangatlah cerewet, sedikit terlambat gaji nya akan di potong. "aah kau manis sekali Amira Yasuda aku mandi dulu, terimakasih ya Mira" kata meliya sembari menutup kamar mandi nya,.
Setelah selesai bersiap Meliya berlari keluar rumah, "Mira aku duluan yaa, kalau aku tidak cepat maka si cerewet itu akan memotong gaji ku" kata meliya sambil menyetop taxi yang lewat, "ya hati" di jalan" kata Amira yang keluar dari rumah sabil menaiki sepeda motornya, kenapa mereka tidak bareng karena toko buah tpt meliya bekerja dan toko kue milik Amira berbeda arah.
Di dalam taxi meliya terlihat gusar karna dia takut akan di potong gaji nya "pak bolehkah sedikit mengebut? Saya sedikit terlambat bekerja" meliya berkata dengan cemas, supir pun mengangguk kan kepala nyaa, tak berselang lama meliya sampai di tempat kerja nya, "ini ongkos nya pak, terimakasih ya pak, kembalian nya ambil saja" ucap meliya tersenyum sambil keluar dari taxi, "kasih kembali nona semoga dirimu selalu dalam lindungan yang kuasa", meliya hanya tersenyum mendengar perkataan pak supir taxi,
dengan langkah cepat meliya memasuki toko buah itu, fiuhhh hampir saja terlambat, meliya meletakkan tas nya di tempat loker khusus para pekerja, "hei kau, kenapa hari ini sedikit lama datang, kau harus ingat jika kau harus datang lebih cepat, jika tidak gaji mu akan ku potong" ucap bos meliya yang bernama ibu Tantri sambil melengos pergi, huu dasar Mak lampir, baru sedikit saja lama mulut mu pedas seperti cabe, gumam meliya yang hampir tidak di dengar siapa pun,
meliya berkeliling tokoh buah itu untuk merapikan buah" yang sedikit berantakan, setelah merapikan buah" nya meliya melihat ada sepasang kekasih yang menghampiri nyaa, "hei kau, aku mau beli buah tolong layani aku" kata si perempuan yang datang bersama kekasih nya tadi, meliya pun menghampiri mereka sambil tersenyum, ya tuan dan nona anda mau beli buah yang mana, buah" di sini sangat manis kalian tidak salah pilih toko" ucap meliya dengan senyuman khas nya yang manis.
"kau terlalu banyak bicara ya, lakukan saja apa tugas mu, tapi sebentar sepertinya aku mengenal mu, wahh ternyata kau ya meliya, gadis kampungan yang berasal dari desa" ucap si perempuan itu sambil menatap meliya dengan tatapan sinis, "oh ternyata teman sekolah ku dulu ya, mulutmu tetap saja pedas sama seperti dulu, tidak tau tata krama" ucap meliya sambil membuang muka nya, tanpa sadar perempuan itu meremas jemari tangan nya mendengar ucapan meliya, perempuan itu menatap meliya dengan tatapan kebencian, ternyata sepasang kekasih itu adalah teman sekolah meliya dulu waktu SMA, yang bernama Angel dan Tio meliya pun mengambil kantong pelastik untuk memasukkan buah" yang mereka pilih.
"dari dulu kau tidak pernah berubah ya meliya, tetap saja seperti orang kampung, lihatlah pakaian mu, sama sekali norak ", ucap angel dan di ikuti tawa Tio, "hahah maaf ya angel walaupun pakaian ku seperti ini, tetapi Masi ada harga nya di bandingkan harga dirimu yang suka tidur dengan para lelaki itu terlihat sangat murah dan sampah sama seperti mulut mu itu" meliya yang tidak terima di rendahkan pun membalas perkataan Angel dengan fakta nya.
"lihat pembalasan ku dasar gadis kampung" ucap angel dalam hatinya, Angel terlihat sangat kesal atas apa yang di kata kan oleh meliya, tetapi itu sangat benar karena Angel sering Gonta ganti pasangan, meliya tersenyum dan menang melihat wajah Angel yang tiba" memerah menahan rasa malu, makanya jangan suka merendahkan orang, kena kan kau, ucap meliya dalam hati nya,
setelah membungkus buah"an yang di beli mereka, Tio membayar nya ke kasir, "oh ibu Tantri seperti nya anda harus memecat salah seorang dari toko mu ini" Angel dengan sengaja menghampiri Tio yang berada di kasir, "maaf nona anda tidak ada hak memerintah saya untuk memecat mereka, karena mereka bekerja dengan bagus di sini, jika kalian punya masalah selesaikan diluar jangan membuat keributan di toko saya, ucap ibu Tantri sambil memberikan kembalian nya, dia tidak mau mencampuri urusan Angel dan meliya karena bagi dia bekerja dengan baik itu sudah cukup di toko nya, meliya yang mendengar itu tersenyum menang setelah mengambil kembalian nya Angel menatap meliya yang sedang mengejek nya dengan mengedipkan mata dan menjulurkan lidahnya. Angel pun keluar dari toko buah itu dengan prasaan kesal
"Ehem" deheman buk Tantri menyadarkan meliya dari kesenangan nya, "lanjutkan kerja mu" ucap ibu Tantri sambil beranjak pergi" sebelum langkah ibu Tantri menjauh "terimakasih Bu" ucap meliya yang di dengar oleh ibu Tantri, dari balik badan yang tidak di lihat oleh meliya ibu Tantri tersenyum, tapi meliya tidak melihat nya, dalam pikiran meliya ibu Tantri memang seperti itu, dia jarang tersenyum semenjak kepergian suami nya, jadi wajar saja ibu Tantri seperti itu, meliya pun melanjutkan pekerjaan nya hingga hari menjelang malam, sekira pukul 08:35 toko buah nya sudah tutup meliya berjalan sambil menunggu taxi yang lewat, dalam hati dia sangat merindukan ibu dan adik nya di kampung, kebetulan besok bos nya meliburkan mereka karena besok akan ada urusan jadi mereka di liburkan sambil berfikir fikir ada taxi yang melintas, meliya pun memberhentikan taxi itu dan masuk ke dalam.
sesampainya di kontrakan ternyata sepeda motor Amira sudah terparkir di halaman,
Meliya memasuki rumah dan mencari keberadaan Amira, ternyata Amira sedang membuat beberapa kue untuk pesanan orang besok, diam diam meliya mengagetkan sahabat nya sambil memeluk nyaa, "astaga mel kalo jantung aku copot terus keluar gimana coba" ucap Amira yang kaget karena di peluk tiba" oleh meliya, "heheh tinggal aku masukin lagi ke dalam" kata meliya yang tertawa tanpa rasa bersalah" tapi tiba" senyum meliya terlihat memudar, "ada apa mel kenapa wajah mu seperti mutung gitu, jelek tau kayak onyet " ucap Amira sambil mencairkan suasana, "Mira besok aku pulang kampung ya, cuma sebentar kok ga lama, paling malam sudah sampai sini lagi, sepertinya aku rindu ibu, adik, dan kekasih ku" ucap meliya, dengan sendu "oh ternyata ini yang membuat mu dilema? Ya kalau kau merindukan mereka temui mereka meli" ucap Amira,
"baiklah Mira besok aku akan menemui mereka, sekarang aku mau bersih" dulu," ucap meliya yang beranjak pergi dari dapur sambil mencolek coklat milik Amira yang akan di adon untuk kue, Amira yang melihat itu menepis tangan meliya "kebiasaan kau ini, kalo mau, itu di keranjang jangan yang ini" Amira menjauhkan coklat yang cair itu, dari sisi meliya, "hehe maafkan aku Amira" meliya pun langsung berlari ke kamar, Amira hanya geleng geleng kepala melihat tingkah sahabatnya ituu.
Di dalam kamar meliya meraih celengan ayam nya memasukkan beberapa lembar uang kedalam nyaa, "ayam jago sekarang kau mulai terasa berat yaa, kau akan ku kasih makan uang setiap hari hahah" ucap meliya sambil mengelus elus kepala celengan ayam itu sembari tersenyum, seketika meliya mengintip sedikit dari celah kecil melihat sudah banyak uang yang ia tabung, "semoga kak Liam senang ketika aku bisa membantu nya untuk membeli cincin pertunangan kami nanti, aku akan kasih surprise buat kak Liam, besok kita akan bertemu kak" ucap meliya dalam hatii sembari tersenyum, dia menyimpan kembali tabungan nya, dan beranjak ke kamar mandi, meliya pun membersihkan tubuh nya yang sudah lengket karena sepanjang hari melakukan aktivitas nyaa, setelah mandi meliya memakai baju dan mengeringkan rambut nya.
Setelah meliya selesai meliya ke ruang tengah, iya melihat Amira sedang menonton drama korea kesukaan nya, "em ayolah pukul" jambak terus" kata Amira sambil menatap tv. Meliya menghampiri Amira dan ikut menonton nyaa,
"Amira yang ini tentang apa lagi" kata meliya yang penasaran, "Pelakor mel, lihat lah istri nyaa barbar sekali, tapi aku suka yang begini" ucap Amira tanpa melihat meliya, hingga adegan panas yang membuat mereka ikut teriak "ayo ayo lagi terus", pukul lagi, jangan mau kalah," begitulah kira" yang di ucapkan mereka sambil meremas remas bantal dan memukul bantal yang mereka pegang. Tak heran jika mereka kadang terlambat bangun hanya karna menonton Derama yang selalu di putar oleh Amira.
setelah beberapa lama mereka menonton film dan akhirnya selesai.
"Amira jika aku menjadi istri nya akan ku bakar rumah si pelakor ituu, sebelum aku membakar nya aku masuk dulu seperti maling kerumah nya, dan mulai melancarkan aksi ku, akan ku bekap mulutnya pake bantal trus aku tampar" pipi nya, setelah itu aku cekik" dia" ucap meliya sambil memperagakan nya, Amira yang menyaksikan sahabat nya itu bergidik ngerii, meliya yang merasa di perhatikan pun melempar Amira dengan bantal, Amira tertawa melihat Sabahat nya itu, sungguh ia merasa lucu melihat meliya yang memperagakan gerakan yang tadii,
"oh sungguh meliya kau terlihat seperti ibu tiri yang kejam hahaha, tapi aku juga akan melakukan itu jika aku di usik oleh pelakor," ucap Amira sambil merangkul sahabat nyaa,
meliya juga merangkul Amira, seandainya kau menikah nanti jangan lupakan aku ya mel, aku akan kesepian tanpa adanya kau yang membuat ku tertawa oleh tingkah konyol mu itu" ucap Amira yang tau tentang meliya yang akan bertunangan, "kau tenang saja, aku masih sahabat mu yang akan selalu ada buat mu"
ucap meliya sambil memeluk Amira dari samping
"oh really?" kata Amira sambil membalas pelukan meliya, "tentu" jawab meliya sambil tersenyum, "kalau begitu mari kita tidur besok kau harus pergi pagi untuk mencari bus untuk pulang kampung" ucap Amira sambil berdiri dan memasuki kamar di ikuti oleh meliya
Sungguh manis persahabatan mereka, dari kecil mereka hanya berteman berdua, dan selalu melindungi dari sesiap pun yang mau menindas salah satu dari mereka.
mereka tidur di kamar yang sama, dan menarik selimut nyaa, Amira yang memang sudah mengantuk tertidur duluan dan memasuki alam mimpi nyaa, meliya yang masih belum bisa tertidur pun menatap langit" kamar nya,
"apakah mereka merindukan aku seperti aku merindukan mereka?" ucap meliya dalam hati, pikiran nya sekarang tentang keluarga dan kekasih nyaa, aku harap kalian juga merindukan aku lebih baik aku tidur saja dulu, menunggu besok aku akan menemui mereka, ucap meliya sambil membenarkan posisi tidurnya dan akan menyusul Amira kedalam alam mimpi.
Besok pagi nyaa Amira Bangun lebih awal dan membangunkan meliya, meliya yang teringat akan pulang ke kampung pun bersiap" sebelum ketinggalan bus, setelah bersiap Meliya berpamitan pada Amira, "eh eh sabarlah kita akan berangkat sama okei, kau naik motor smaa aku aja ya, kan SE arah jadi tak akan memakan waktu buat kita, nah sekarang pakai helm nya" kata Amira yang akan mengantar meliya ke halte bus, "baiklah Mira" meliya memasang helm nya dan menunggu Amira di depan, setelah selesai mereka berangkat bersama, tidak memerlukan waktu lama mereka sudah sampai di depan halte ternyata bus yang akan di naiki meliya sudah menunggu orang" yang akan pergi ke kampung,
"baiklah Mira aku pergi dulu yaa, kau jangan merindukan aku ya Hahhaa" kata meliya sambil memberikan helm nya kepada Mira, "eh aku gaakan rindu pada mu mel tapi akan sangat rindu hahaa" kata Amira sembari membaguskan helm yang di berikan meliya, "jangan la gitu Mira aku nanti malam aku akan pulang okei" kata meliya sambil tersenyum, "baiklah yasudah masuk Sana, hati" yaa" kata Mira sambil menghidupkan mesin motor nya,
"oke Mira bye bye kau pun hati" ya, semoga hari ini hari yang baik" kata meliya sambil menaiki bus nya, mereka berpisah di halte, meliya yang menaiki busa dan Amira yang pergi menaiki motor melanjutkan ke toko kuenya.
Di dalam bus meliya mencari tempat kosong dan duduk di tempat nyaa, tak berselang lama bus pun berjalan, meliya menikmati perjalanan nya dan menatap kearah jendela, ntah kenapa meliya merasa akan ada sesuatu yang terjadi, tapi meliya menghilangkan perasaan cemas nyaa, meliya pun mendengarkan musik dari earphone nyaa.
Tak berselang lama bus pun berhenti di persimpangan kampung, warga yang menaiki bus itu pun beriringan turun karena tujuan mereka telah sampai, meliya yang melihat gapura kampung nya pun ikut turun, meliya membayar bus nya dan berjalan ke arah gapura.
"fiuhhh akhirnya sampe juga" kata meliya sambil berjalan tetapi beberapa saat di tengah perjalanan meliya melihat kekasih nyaa jalan sendirian, dengan senang hati meliya menghampiri kekasih nyaa, " hai kak Liam, aku kembali, bagaimana kabar kakak" kata meliya sambil memegang tangan Liam, tetapi tangan meliya di tepis oleh liam.
"jangan sentuh aku" ucap Liam sambil menarik tangan nyaa, meliya yang bingung dengan sikap Liam pun sedikit tersenyum, "ada apa dengan mu kak? Apakah aku melakukan kesalahan?" tanya meliya pada Liam, Liam diam tetapi raut wajah nya seperti ingin memberitahu kan sesuatu,
"kak?" tanya meliya lagi karna tidak ada jawaban dari Liam, "maaf meliya hubungan kita sampai di sini saja" kata Liam tanpa melihat wajah meliya.
Meliya seperti di sambar petir di siang bolong hari ini dan seketika senyuman meliya hilang.
"ada apa dengan mu kak? Kenapa memutuskan hubungan kita?, kakk bercanda kan?" tanya meliya yang ingin menggapai tangan Liam tetapi buru" Liam menghindari nya. "maaf meliya aku memutuskan hubungan kita karena aku akan bertunangan dengan Alea" kata Liam dan tanpa di sadari air mata meliya jatuh tanpa aba" "bagaimana bisaa? bagaimana bisa kau akan melamar adik kandung ku? Bagaimana bisa?.
ucap meliya yang air mata nya semakin deras terjatuh, ya bagaimana dia tidak sedih bagaikan di tampar beribu orang karena mengetahui bahwa kekasih nya akan menikah dengan adik nya sendiri, hal itu membuat meliya marahh dan sedih.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!