Pangeran Kesasar
Perkenalan
Haru sedang duduk di taman kampus. Seperti biasa, ia selalu menghabiskan jam istirahat dengan membaca buku. Ia tak memiliki teman, apalagi kekasih. Maaf, yang benar adalah tak ada yang mau berteman dengannya karena dia cupu dan kuper.
Bernard
Boleh aku duduk di sini?
Haru menggeser bokongnya ke kanan tanpa berkata-kata. Kemudian Bernard duduk di sebelahnya.
Ucap Bernard dengan nada tulus. Ia sama sekali tak berniat menggoda gadis di sampingnya. Bukan karena tak ingin. Tapi dia tahu tipe gadis seperti Haru bukan gadis yang ingin digoda.
Bernard
Namaku Bernard. Namanu siapa?
Bernard mengulurnya tangannya. Tapi gadis itu mengabaikannya.
Bernard
Apa kau suka membaca novel?
Bernard bertanya lagi. Tapi gadis itu tetap diam.
Bernard
Aaa ... ternyata kamu suka novel romance?
Bernard mengintip sampul buku yang sedang dibaca Haru. Karena jengkel acara membaca novel kesayangannya diganggu, Haru pun beranjak dari kursi kayu panjang yang dicat warna putih itu.
Bernard
Hei, mau ke mana? Kau belum memperkenalkan namamu!
Oh ... Jadi Namamu Haru?
Varas
Lo ke mana aja? Dicariin Pak Sandri tuh gara-gara lo gak masuk kelasnya!
Bernard
Biasa ... cari angin! Di kelas terus lama-lama gue bisa jamuran!
Dua sahabat itu menaiki tangga. Menuju kelas mereka yang ada di ujung koridor.
Varas
Halah, paling cari mangsa.
Bernard
Sorry, bro. Gue gak pernah cari mangsa. Mangsa yang mencari gue!
Varas
*****! Gue heran itu kenapa cewek-cewek pada doyan sama play boy kayak lo!
Bernard
Gak usah heran. Gue kan ganteng! Mana ada cewek yang bisa menolah?!
Dua sahabat itu masuk ke dalam kelas. Lalu mengambil tempat duduk tepat di tengah-tengah. Bernard di depan, dan Varas si pemuda berkacamata itu duduk di belakang sahabatnya. Ketika menoleh ke kiri, Bernard mengenal gadis yang duduk di sebelahnya. Haru.
Bernard
Hey! Kamu ingat aku, gak? Bernard. Kita pernah ketemu di taman kampus.
Haru diam saja. Memilih untuk tidak menanggapi pemuda itu.
Bernard
Hey. Paling tidak kenalkanlah namamu. Kita kan teman satu kelas.
Haru masih diam sebelum dosen memanggil namanya untuk absen. "Haru Marwoto ada?"
Haru akhirnya membuka suara. Ia mahasiswa baru di kelas Bernard.
Bernard
Oh, jadi namamu Haru. Apakah ibumu berasal dari Jepang? Apa kau baru pindah ke Indonesia? Hei ... jawablah. Apa kau mau makan siang bersama?
Meski diabaikan ... Bernard tak bosan menggoda gadis itu. Dia tidak cantik. Tidak seksi. Pakaiannya pun tidak modis. Tapi untuk alasan yang tidak rasional, Bernard tertarik padanya.
Awal Yang Bagus
Bernard
Apa aku boleh duduk di sini?
Haru hanya diam dan melanjutkan memakan bakso di depannya. Ia membatin heran. Bagaimana pemuda itu selalu muncul di dekatnya.
Bernard
Apa kau suka bakso?
Haru
Aku suka kalau kamu tidak ada di dekatku.
Bernard
Akhirnya kau bicara juga. Katakanlah kau merasa ganggu. Maka aku akan berhenti.
Haru
Ya. Aku merasa terganggu. Sekarang pergilah.
Bernard
Aku tidak menyangka kau semanis ini ketika marah.
Haru
Apa kamu pikir aku gula?
Haru kemudian bangkit dari tempat duduknya dan berjalan keluar kantin. Saking buru-burunya, gadis yang kesehariannya memakai kacamata itu menubruk sekumpulan gadis.
Mega
Eh! Kalau jalan lihat-lihat, dong! Buta, ya!!
Mega
Enak aja minta maaf. Lo kira lagi lebaran?!
Gadis bernama Mega itu menyiramkan minuman yang sedang ia pegang pada Haru. Sweater nya yang berwarna hijau toska pun basah.
Mega
Minggir!! Lo ngalangin jalan, tauk! Cewek cupu kayak lo ngapain sih di sini? Bikin sepet mata aja!
Mega mendorong tubuh Haru hingga terjatuh. Sementara itu banyak pasang mata yang mengamati mereka. Termasuk Bernard.
Mega menyapa Bernard yang sedang duduk sambil minum jeruk. Gadis itu mendekatinya dan Bernard bersiap menyambutnya. Ia berdiri sambil memegang jus ditangannya.
ketika perempuan itu hendak memeluk tubuh kekar Bernard, dengan sengaja ia menumpahkan minumannya pada Mega.
Bernard
Upsss! Sorry, Beib!
Pria yang hari ini memakai t-shirt warna hitam dan celana jeans itu pun meninggalkan Mega yang sedang kesal lalu menghampiri Haru yang sedang mengelap pakaiannya yang basah.
Bernard
Kamu tidak apa-apa? Pakailah ini.
Pria itu mengeluarkan sapu tangan dari kantong celananya.
Haru berucap sungguh-sungguh lalu pergi meninggalkan kantin. Tapi ia lupa satu hal. Gadis itu masih membawa sapu tangan Bernard!
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!