NovelToon NovelToon

7 KINGDOMS : conqueror

prolog

Acadia world...

Sebuah dunia dimana sihir, naga dan monster dapat di temukan...

5 benua besar yang terbentang membelah lautan yang luas, membentuk daratan luas sejauh mata memandang.

Benua Agord, benua Busvil, benua Klaus, benua Ersinel dan benua Apoltic.

Benua Agord, benua besar yang terletak di tengah-tengah keempat benua lainnya, memisahkan benua lainnya dan menjadi pusat kehidupan terbesar di Acadia.

Benua Agord terbagi menjadi 4 bagian yaitu Agord barat, Agord timur, Agord utara dan Agord selatan.

Dalam benua Agord, berdiri 7 kerajaan besar dan termasyur. Dengan ribuan tahun sejarah dan ratusan pertempuran yang menghiasinya.

Kerajaan Rosvelt

Kekaisaran Zugen

Kekaisaran Suci Erinel

Kerajaan Horgons

Kerajaan Nordr

Kerajaan Buchius

Kerajaan Trose.

Seratus tahun telah berlalu, raja iblis terkutuk telah di kurung jauh di dalam pegunungan Nours yang gelap dan menakutkan.

Kebangkitan raja iblis akan terjadi dalam waktu dekat, kini  giliranmu untuk menghentikan kebangkitan raja iblis.

Ding...

[Buat karakter anda!]

Panel karakter terbuka setelah intro yang cukup panjang.

Noran kemudian mengatur karakter miliknya, karakter miliknya tidak ia rubah, hanya mengikuti bentuk asli dirinya.

Rambut hitam pendek, mata coklat, alis tipis dan tajam, serta dagu yang kokoh. Tubuhnya tidak terlalu kekar ataupun kurus, hanya tubuh rata-rata.

[selesai. Apakah anda yakin?]

[ ya / tidak ]

"Ya!"

Karakter menghilang dari hadapan Noran, berganti dengan ruang yang sepenuhnya gelap gulita.

[Pilih penempatan karakter! Tempat yang tersedia:

-Kerajaan Rosvelt

-Kekaisaran Zugen

-Kekaisaran Suci Erinel

-Kerajaan Horgons

-Kerajaan Nordr

-Kerajaan Buchius

-Kerajaan Trose ]

Noran membaca setiap tempat awal dirinya di dunia itu. Perhatiannya tertarik pada kerajaan Rosvelt.

"Pilih Kerajaan Rosvelt."

[Tempat spawn telah terpilih, Kerajaan Rosvelt. Silahkan tunggu beberapa saat.]

Seluruh panel antarmuka menghilang, hanya menyisakan dirinya di dalam ruangan yang gelap gulita.

Setelah beberapa menit, sebuah cahaya putih perlahan turun dari atas Noran, turun dan membesar di hadapannya.

Shine...

Cahaya yang menyilaukan dan suara yang mendesing membuat Noran tidak nyaman, dirinya segera menutupi kedua matanya.

[Selamat datang di Acadia, tempat awal : tepi hutan besar Nours]

[Perlengkapan pemula :

-pedang normal

-pakaian kasar

-5 Hp potion

-5 Mp potion

Skill awal :

-fireball lv1

-swordmanship lv1 ]

Rerumputan hijau yang segar, angin yang sejuk, dan pegunungan indah di kejauhan dengan puncaknya tertutup salju abadi.

Hutan lebat serta padang rumput luas yang berbatasan memanjang sejauh mata memandang.

"Dimana ini? Apakah ada peta?" gumam Noran.

Noran kemudian membuka panel status miliknya.

[Nama : Noran

Ras : human

Umur : 16 tahun

Job : -

Level : 1 (0/10)

Hp :100 / 100

Mp :50 / 50

Skill:

[Fireball][lv1]

[Swordmanship][lv1]

Item:

[Hp potion][5]

[Mp potion][5]

[Pakaian kasar][1]

[Koin perak][5] ]

Ada beberapa menu di dalam panel, antara lain status, map, help dan logout.

Noran kemudian membuka panel Map, di hadapannya sebuah map transparan muncul, menampilkan peta wilayah radius sejauh 500 meter dari dirinya saat ini.

Beberapa titik merah berkedip kedip beberapa meter jauhnya dari titik biru, yang kemungkinan besar adalah dirinya.

Selain titik biru dan beberapa titik merah, peta hanya menunjukkan hutan lebat dan padang rumput luas.

Noran kemudian berjalan menuju ke salah satu titik merah yang ada.

Sementara itu, tubuhnya yang asli dalam keadaan hibernasi dan terlihat mengenakan peralatan VR.

Sebuah percikan api terlihat dari kabel yang terpasang, menjalar ke perangkat VR dan membuat tubuh Noran tersetrum oleh tegangan tinggi.

jezzsstt jezzsstt..

Tubuhnya hangus terbakar aliran listrik bertegangan tinggi, percikan mulai memunculkan bunga api dan membakar kamar Noran.

wurst...

Dalam waktu singkat, ruangan itu terbakar habis dengan mayat yang sudah rusak berat, para petugas masuk dan memadamkan api, mengevakuasi mayat Noran.

Noran tidak mengetahui hal yang terjadi dengan tubuh aslinya, ia hanya merasakan tubuhnya mengalami kejutan besar dan terasa panas sebelum dingin kembali.

"Apa yang terjadi denganku?" gumam Noran.

Noran kemudian membuka panel status miliknya, mencoba untuk logout. namun, sistem tidak merespon.

"Mengapa ini tidak bisa?" gumam Noran.

Hanya tanda silang dan bertuliskan error yang muncul, Noran kemudian mencoba menu help, dengan berharap ia dapat menghubungi pengelola VR.

Hal yang sama terjadi, tanda silang berwarna merah dan tulisan error kembali muncul.

"Kenapa tidak bisa? Apa yang terjadi?" gumam Noran.

Noran mulai panik dengan situasinya saat ini, tidak bisa logout dan juga tidak bisa terhubung ke pengelola VR.

[Ding! Pembaharuan selesai!]

"Pembaharuan?" gumam Noran.

Menu logout dan menu Help tidak berjalan dengan semestinya, dan pemberitahuan update muncul begitu saja di hadapannya.

Noran membuka layar statusnya kembali, kali ini menu logout telah menghilang sepenuhnya dan menu help telah berubah dengan menu chat.

"Pembaruan apa ini? Kenapa menu logoutnya menghilang?" Noran merasakan kepanikan luar biasa.

Dengan menu logout hilang, artinya ia tidak bisa keluar, dan juga mengapa sekarang ada menu chat di layarnya sekarang.

"Bagaimana caranya aku keluar?" Noran merasa frustasi dan bingung.

[Host telah mati, dan berpindah ke dunia ini untuk bertahan hidup, berjuanglah!]

"Apa?! Aku mati?!" teriak Noran karena terkejut.

.............................................................

Mohon maaf jika kurang memuaskan, ini karya pertamaku, silahkan di vote dan komen ya? Makasih.

.............................................................

1.dunia lain...

"Apa? Aku sudah mati?" gumam Noran.

Noran terkejut melihat pemberitahuan itu, meski ia merasa ragu itu menjelaskan mengapa ia tidak bisa logout.

Dirinya di dunia nyata telah mati, dan kini berpindah ke dunia lain, dunia game yang ia mainkan.

Mungkin ini tampak seperti dalam game, namun jika ia mati maka ia akan benar-benar mati.

Hampir mustahil untuk berpindah menembus alam lain kembali. Noran merasa beruntung ia masih bisa hidup meski di dunia yang sangat berbeda.

"Aku hanya harus menjalani hidupku dengan baik disini." desah Noran.

Titik merah berkedip-kedip di depan layar map, jaraknya tidak terlalu jauh, hanya sekitar 1 meter di depan.

Noran berjalan menuju ke titik yang di tunjukkan oleh peta. Sosok itu kemudian terlihat, sebuah sosok bulat berlendir.

[Slime : lv1

Hp : 20 / 20]

Noran melihat slime itu, dengan pedang di samping tubuhnya, ia merasa ini cukup bagus untuk menaikkan levelnya.

Bagaimanapun, dengan dunia yang memiliki level, kekuatan merupakan hal yang penting.

Noran menarik pedangnya, mengayunkan pedangnya ke arah slime.

Swing..

Pedang mengiris bagian luar slime, mengurangi sedikit bar hpnya.

[Slime : lv1

Hp : 15 / 20]

Noran kemudian mengayunkan kembali pedangnya, setelah tiga kali tebasan, slime tersebut mati.

Hp Noran juga berkurang sedikit karena serangan slime, meski hanya monster lemah, seekor monster tetaplah seekor monster.

[Nama : Noran

Ras : human

Umur : 16 tahun

Job : -

Level : 2 (0/200)

Hp : 200 / 200

Mp : 100 / 100

Skill:

[Fireball][lv1]

[Swordman][lv1]

Item:

[Hp potion][5]

[Mp potion][5]

[Pakaian kasar][1]

[Koin perak][5] ]

3 titik merah berkedip-kedip dan mendekat dengan cepat ke arahnya.

"Apa titik merah ini?" gumam Noran.

Dirinya merasakan perasaan buruk mengenai tiga titik merah itu, titik merah terus mendekat.

Krusk krusk..

Dari dalam semak, tiga anjing besar keluar. Dengan mulut di penuhi air liur, mata merah yang menakutkan dan tubuh kurus, serta tubuh di penuhi dengan bulu kasar.

[ Anjing gila : lv 7

Hp : 200 / 200 ]

Tiga dari mereka memandang Noran dengan buas, saling menggonggong seakan mengatakan pria di hadapan mereka adalah makanannya.

"Woooffftt.."

"Grrr..."

Ketiganya berjalan mendekat, menuju ke arah Noran dan mengitarinya.

Satu anjing gila kemudian melompat ke arah Noran, membuka mulutnya yang dipenuhi taring tajam.

Noran menghindarinya, membuat bahu kanannya terluka. Bekas gigitan dapat terlihat di sana dengan darah yang mengalir.

"Arrgh..."

Noran mengerang kesakitan, memegang bahunya yang terluka, sedikit dagingnya telah terkoyak oleh anjing gila.

"Grr.."

"Dimana potionku.."

Noran dengan panik mengambil potion miliknya, meminumnya dan membuatnya sembuh seketika.

Noran kemudian mengangkat pedangnya dengan kokoh, mengarahkan pandangannya pada ketiga anjing gila.

"Grr..."

"Akan kubunuh kalian!"

Noran melaju ke arah salah satu anjing gila, mengacungkan pedangnya dengan marah.

"Woooff!"

Dengan mulutnya terbuka lebar, anjing gila mencoba menerkamnya kembali, namun kali ini gagal, Noran berhasil menghindarinya dan melukainya.

Luka sayatan memanjang di bawah tubuhnya, membuat banyak darah menetes di tubuh Noran.

Anjing gila meringkuk sekarat, dua lainnya kemudian memiliki tatapan buas terhadap Noran.

Sling..

[ Membunuh anjing gila! Exp +200! ]

[ Ding! Selamat naik level! Level saat ini 3! ]

[ One hundred sword +1 exp, penguasaan : 2 / 100 ]

Noran memandang dua anjing gila yang tersisa, dirinya kemudian menyerang kembali satu anjing gila.

Swing..

Anjing gila mengalami luka parah, mengakibatkan hp miliknya tersisa setengah.

Melihat situasi yang merugikannya, anjing gila terakhir mencoba untuk kabur.

Noran memandang anjing gila tersebut, mengarahkan telapak tangannya kepada anjing gila.

"Fireball!" teriak Noran.

Wurst...

Cahaya kemerahan bersinar, lalu bola api berukuran cukup besar tercipta, melayang di hadapan tangannya dan melesat menuju anjing gila.

Baa duum...

[ Ding! Membunuh anjing gila! Exp +200! ]

[Fireball +1 exp, pengalaman : 1 / 100 ]

Anjing gila meringkuk kesakitan, Noran kemudian menebasnya, membuatnya mati dalam waktu singkat.

[ Ding! Membunuh anjing gila! Exp +200! ]

[ Ding! Selamat naik level! Level saat ini : 4! ]

Noran kemudian membuka status miliknya.

[Nama : Noran

Ras : human

Umur : 16 tahun

Job : -

Level : 4 (100/400)

Hp : 400 / 400

Mp : 200 / 200

Skill:

[Fireball][lv1]

[Swordman][lv1]

Item:

[Hp potion][4]

[Mp potion][5]

[Pakaian kasar][1]

[Koin perak][5] ]

Noran kemudian duduk, memandang sekitarnya yang di hiasi oleh bercak darah merah.

Luka di tubuhnya telah sembuh, meski pakaiannya kini telah terkoyak dan terdapat darah di sekitarnya.

Ini sudah bagus untuknya bisa tetap hidup setelah melawan 3 monster yang memiliki level lebih tinggi dari dirinya.

Setelah beristirahat sebentar, Noran kemudian bangkit dan berjalan menyusuri padang rumput yang luas.

Terlihat sebuah jalur di padang rumput, Noran kemudian memutuskan untuk berjalan mengikuti jalur yang ada.

Peta menunjukkan titik berkedip-kedip, sekitar 500 meter di depan, sebuah titik berwarna coklat dan memiliki cincin terlihat, sepertinya kota sudah tidak jauh lagi.

Dan dalam perjalanan, Noran telah membunuh kurang lebih 30 slime, menambah 300 exp untuknya.

Kini, levelnya telah mencapai level 5, sudah cukup untuk menghadapi 3 anjing gila dalam waktu bersamaan.

Dari kejauhan, sebuah benteng besar dan kokoh terlihat, dengan asap putih membumbung tinggi di sekitarnya.

Dan menara jaga yang tingginya belasan meter, membuat Noran lebih yakin jika ia telah sampai di sebuah kota.

"Akhirnya aku sampai di kota." gumam Noran.

Noran kemudian berjalan mendekat, melihat benteng yang kokoh dan tinggi, serta para prajurit berzirah yang nampak begitu berwibawa.

Sebuah papan besar tergantung di atas gerbang kota, tertulis dengan jelas nama kota ini.

Kota Tranduil..

"Kota Tranduil..." gumam Noran.

.............................................................

Mohon maaf jika kurang memuaskan, ini karya pertamaku, silahkan di vote dan komen ya? Makasih.

.............................................................

2.kota Tranduil

"Kota Tranduil.." gumam Noran.

Kota yang besar dan luas, juga dengan pengamanan yang ketat oleh para prajurit kerajaan.

Dalam dunia yang kacau dan di penuhi monster ini, keamanan adalah hal utama dari setiap kota dan desa di 7 kerajaan.

Dengan keamanan yang tinggi, mereka bisa memastikan bahwa ras manusia tidak akan punah dari dunia Acadia ini, setidaknya untuk beberapa lama ke depan.

"Berhenti, tunjukkan identitas anda." ucap seorang prajurit.

Dengan zirah besi yang menutupi dada, lengan dan kakinya, meski tidak sepenuhnya tertutup.

Tidak di ragukan lagi, pertahanannya cukup tinggi untuk berada di garis depan kota ini.

"Identitas?" ucap Noran.

Noran merasa bingung, identitas seperti apa yang mereka maksud itu.

"Identitas, tunjukkan kartu identitasmu." ucap sang penjaga.

Di samping Noran, seorang pria paruh baya terlihat menunjukkan kartu dari besi dan menunjukkan kepada sang prajurit.

"Apa itu yang mereka maksud?" gumam Noran.

Noran kemudian melihat ke arah penjaga di depannya.

"Saya tidak memilikinya." ucap Noran.

"Jika kamu tidak punya, ikut denganku." ucap sang penjaga.

Noran kemudian mengikuti sang penjaga menuju ke garnisun di belakang gerbang, mereka kemudian masuk.

Noran duduk di hadapan sang penjaga, dengan pintu garnisun di jaga oleh dua prajurit dan tangan mereka memegang gagang pedang. Siap untuk menariknya kapanpun.

Noran merasa dirinya seperti seorang penjahat yang akan di eksekusi.

Sebuah bola kristal yang transparan di letakkan di tengah meja, dengan dua batu hitam di sampingnya dan menghadap ke kristal.

"Letakkan tanganmu di antara kristal dan kedua batu itu." ucap sang penjaga.

Noran mengikuti ucapan sang penjaga dan segera meletakkan tangannya diantara kristal dan dua batu hitam.

Shrink....

Bola kristal memancarkan warna putih bersih, dan batu mulai mengeluarkan sinar biru lembut seperti memindai tangan Noran.

Di sisi lain, sebuah plat besi perlahan terukir oleh sebuah peralatan sihir, mengukir wajah dan data diri Noran.

[Nama : Noran

Ras : human

Job : -

Level : 5 ]

Sang penjaga merasa terkejut, tidak di sangka pemuda di hadapannya hanya memiliki level 5, bahkan pemuda paling biasa di desa setidaknya memiliki level 10.

Dan level 5, hanya anak berumur 7 tahun yang memilikinya. Di dalam pikirannya, bagaimana bisa pemuda ini hanya memiliki level 5? Apakah dewa membencinya?

"Aman, kartu identitasmu telah selesai, biayanya 1 koin perak." ucap sang penjaga.

Setelah mendengar kata aman, kedua penjaga di pintu segera rileks dan melepaskan tangannya dari gagang pedang.

Noran kemudian mengambil uang di dalam penyimpanannya, dirinya berpura-pura mengambil koin dari kantong di celananya.

"Berhati-hati selalu lebih baik." pikir Noran.

Terlebih, ia tidak tahu apakah di dunia ini ada sihir penyimpanan atau tidak, dan seberapa langka sihir ini.

Ia tidak ingin di buru dan di manfaatkan oleh kelompok tertentu, ia ingin bebas.

Noran kemudian keluar dari garnisun, melihat plat besi ditangannya.

"Mengapa ada gambarku disana? Bagaimana mereka mengambilnya?" gumam Noran.

Noran kemudian berjalan melewati jalanan kota yang cukup ramai.

Banyak toko yang terbuka di sepanjang sisi jalan, terlihat juga beberapa orang yang keluar masuk dari toko, dan terlihat beberapa yang memandang toko sembari berjalan.

"Dunia yang mengagumkan." gumam Noran.

Bangunan yang ada sebagian besar terbuat dari kayu dan batu, membuat kesan abad pertengahan sangat kuat disini.

Noran kemudian mencari penginapan, memiliki tempat untuk beristirahat adalah prioritasnya.

"Apakah peta bisa menunjukkan dimana penginapan di kota ini?" gumam Noran.

Dirinya kemudian memutuskan untuk mencobanya, membuka panel menu miliknya dan membuka menu map.

[Cari lokasi]

Sebuah kolom di sudut atas map terlihat jelas, itu mungkin fungsi pencarian.

"Ada! Mari kita coba." gumam Noran.

Noran memikirkan dimana lokasi penginapan di kota ini, dengan pikirannya, map melakukan pemindaian.

Setelah beberapa saat, pemindaian selesai di lakukan, beberapa kotak di map kemudian berubah menjadi berwarna hijau.

Itu adalah penginapan yang ada di kota ini, kota Tranduil. Ada sebuah penginapan yang dekat dari tempat Noran saat ini.

Noran kemudian berjalan menuju ke tempat tersebut, dan tempat itu adalah sebuah penginapan yang cukup besar.

Memiliki 2 lantai, dengan setiap lantainya memiliki 50 kamar.

Silver inn...

Itulah nama penginapan ini, ada dua jenis kamar di penginapan ini, kamar berukuran kecil yang berjumlah 80 kamar, dan kamar berukuran besar yang berjumlah 20 kamar.

Noran kemudian memasuki penginapan, terlihat seorang gadis cantik menunggu di meja penerima tamu.

"Selamat datang di silver inn." ucap sang gadis.

Suara manis dan lembut terdengar darinya dengan senyuman ramah. Mungkin itu akan menjadi model yang bagus jika di bumi.

"Apa tuan ingin memesan kamar?" tanya sang gadis.

"Ya, aku ingin memesan sebuah kamar." ucap Noran.

"Baik, kamar yang besar atau yang kecil tuan?" tanya sang gadis.

"Kamar berukuran kecil saja." ucap Noran.

"Kamar berukuran kecil, biaya permalam adalah 50 koin tembaga." ucap sang gadis.

50 tembaga? Seberapa banyak itu? Setengah koin perak? Atau 5 koin perak?

"Aku memesan untuk 3 malam." ucap Noran.

"Totalnya 1 koin perak dan 50 koin tembaga, apa tuan ingin memesan paket makan juga?" tanya sang gadis.

"Ya." ucap Noran.

"Kamar untuk 3 malam beserta 2 kali makan, biayanya adalah 2 koin perak." ucap sang gadis.

Noran kemudian memberikan dua koin perak kepada gadis itu dan mengambil kunci kamarnya.

Kamar nomor 53, itu berada di lantai 2 penginapan. Noran kemudian berjalan menuju kamarnya dan beristirahat sejenak.

.............................................................

Mohon maaf jika kurang memuaskan, ini karya pertamaku, silahkan di vote dan komen ya? Makasih.

.............................................................

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!