NovelToon NovelToon

Berakhir Atau Bertahan

#1

Terlihat seorang gadis yang sedang duduk di tepi tebing , sedang memandangi indah nya bintang yang bertaburan di malam hari dengan bulan yang sangat indah dan cantik memancarkan cahaya nya menuju sungai di bawah tebing.

Gadis itu menarik napas nya berat , mengusap wajah nya kasar tidak terasa air mata yang sendari tadi dia tahan malah turun tanpa ia mau.

Dia pun mengusap air matanya kasar , tidak di sangka dan di duga duga hujan pun turun begitu deras nya seperti mengerti perasaan nya saat ini , Hancur begitu hancur.

Mengetahui orang yang dia paling percaya menyakitinya , menghancurkan nya berkeping keping seperti sekarang ini.

Ternyata benar tidak boleh menaruh kepercayaan terhadap Sepupu mu , Sepupu mu sendiri menikung mu , Dia hamil anak dari Tunangan mu yang cuma beberapa bulan lagi kalian menikah , Sepupu Biadab memang , The Real Sepupu Adalah Maut.

Hujan terus turun membasahi nya sekarang dia basah kuyup , Dia pun terus menangis tanpa henti mengutarakan isi hatinya di tengah deras nya hujan.

Hujan pun mereda di susul dengan munculnya matahari yang mulai terbit menandakan sudah lama dia dia duduk disini menangis Berjam jam dengan hujan yang membasahi nya , Akhirnya dia berhenti Menghapus Air mata nya dan berdiri dari sana.

Pasti mereka mencari dia dari tadi malam , dia tidak memberitahu mereka kemana dia pergi , dia berharap mereka masih di tempat yang sama atau mungkin pergi.

Dia pun pergi dengan mata nya yang merah , hidung nya merah terlihat jelas bahwa dia sudah menangis , dia tidak memperdulikannya, terus berjalan menuju tenda.

Setelah berjalan selama 1 jam , jauh juga memang , akhirnya dia sampai di tenda mereka semua sedang berada di depan api unggun , sedang memasak mie dengan daging , mereka semua melihat ku dan salah satu dari mereka menghampiriku sambil memegang kedua tangan ku.

"Ganti baju , trus makan." Memegang tangan ku yang dingin.

Mereka yang ada di api unggun melihat ku.

"Ga usah Echi , makan aja gue tunggu Deket goa waktu kita masuk." Melepaskan tangan Echi sambil tersenyum dikit , lalu pergi ke arah tenda mengambil barang - barang ku terutama pedang yang di tinggal.

Sebelum sampai ke tenda aku melewati mereka hanya ada 2 pilihan melewati belakang si Dia atau Sepupu yang berhadapan dengan Si Dia.

Akhirnya aku memutuskan untuk melewati belakang Si dia yang sedang duduk sambil menatapku dengan tatapan sulit di jelaskan.

Aku pun mulai melangkah menuju arah kiri ke belakang Si dia saat berada di hadapan nya yang sedang duduk Si dia pun berdiri menahan tangan ku dan menatapku yang tidak menatap nya sama sekali.

Aku pun melepaskan nya dengan kasar langsung meninggalkan nya menuju tenda , ternyata dia mengejar ku sambil menahan tangan ku setelah sampai di depan tenda , tepatnya setelah aku memakai tas dan memasangkan kembali pedang ke belakang punggung ku.

Aku pun kembali melepaskan nya dengan kasar dan langsung berjalan cepat menjauh darinya tapi Si dia malah memeluk ku dari belakang.

"Lepas Rifqi." Meronta ronta mencoba melepaskan Rifqi dengan tenaga yang tersisa , tenaganya habis untuk menangis Berjam jam tadi , suara pun aga bergetar menahan tangisan.

"Alta , kasih gue kesempatan buat jelasin ta, gue ga pernah ngelakuin hal semacam itu ta , Cuman sama Lo gue ngelakuin hal semacam itu ta." Berbicara tepat di sebelah telinga ku.

"Lepas Rifqi , Lo ga perlu jelasin apa pun , semuanya udah jelas , sepupu gue lebih butuh Lo , Gue bakal ngomong sama ortu Lo maupun gue pernikahan kita dibatalin , setelah itu Lo nikah sama sepupu gue buat tanggung jawab , ga usah perduliin gue qi." Teros meronta - ronta.

"Ga , ga ta pernikahan kita ga bakal batal ta itu ga akan terjadi." Menggeleng gelengkan kepalanya.

Altair pun memukul perut Rifqi keras dengan sikutnya membuat Rifqi mundur kebelakang beberapa langkah mengaduh kesakitan , Altair pun langsung pergi sedikit berlari menuju tempat dia akan menunggu mereka selesai makan.

Adegan tadi hanya di lihat oleh mereka tak ingin ikut campur terlebih dahulu memberi mereka berdua ruang untuk berbicara meskipun seperti itu.

Rifqi pun ingin berlari mengejar Altair namun di tahan oleh Echi.

"Stop Qi , biarin Altair tenang dulu setelah itu lo bisa ngomong secara perlahan sama dia , tenangin juga diri Lo." Menahan Rifqi yang berniat mengejar ku.

"Tenang kata Lo , Gue ga bisa tenang ci , Pernikahan gue sama dia mau batal gimana gue mau tenang." Berbicara sambil melihat ku yang sudah tidak terlihat.

"Ya kan itu kelakuan Lo sendiri , jadi terima aja." menyantap makanan nya setelah berbicara tidak melihat Rifqi sama sekali dia melihat makanan nya.

"Sttt Layla , udah biarin dia tenang terlebih dahulu qi ga akan bener , mending Lo makan dulu terus kita susul dia , Lo ngomong nya pelan pelan." Menatap Rifqi.

"Bener apa yang Wildi omongin , mending Lo makan dulu , yu duduk di sebelah Fajar." Membenarkan omongan Wildi.

"Sini bro." Fajar pun berdiri sambil menepuk pundak Rifqi dan mengajak nya duduk untuk makan.

______________________________________________

Altair pun sampai di goa mereka masuk kemari menunggu mereka semua selesai makan , Altair menunggu di luar mulut Goa tidak masuk ke dalam Goa.

Karena merasa lelah berdiri , Altair memutuskan untuk duduk di tanah samping Goa dengan bersandar ke Mulut goa yang berada di samping kebetulan terbuat dari batu.

Setelah menunggu satu jam akhirnya Altair melihat mereka berjalan ke arahnya membuat nya bangun dari duduk nya , dari tadi menunggu mereka Altair itu melamun ya sampai mereka datang.

Tanpa pikir panjang Altair masuk terlebih dahulu ke Goa di susul oleh yang lainnya , posisi nya Altair di depan sendiri , dibelakang ada Echi , Fajar , Sepupunya , Rifqi di susul yang lain di belakang.

Sepanjang berjalan di Goa tidak ada percakapan dari mereka , Akhirnya setelah 10 menitan mereka berjalan di Goa yang aga gelap meskipun udah mau siang ada jam 10 pagi , mereka keluar dari Goa.

Altair pun berhenti membuat semuanya berhenti tepat di mulut Goa , Mereka semua melihat Altair bingung pasal nya kenapa berhenti , Tanpa memperdulikan tatapan mereka Altair pun berjalan ke Belakang Paling belakang Mereka , membuat semuanya paham kecuali Sepupunya.

Kenapa mereka paham karena Altair itu sering berjalan di belakang mereka , jadi mereka tidak heran lagi.

Perjalanan menuju Kapal pun di pandu oleh Echi dan Fajar di depan seperti biasannya , Perjalanan pulang mereka berjalan mulus tidak ada gangguan apapun , lagi lagi tidak ada percakapan selama berjalan.

tidak terlalu jauh lagi sudah terlihat laut di depan menandakan mereka hampir sampai ke arah kapal yang terparkir tepat di depan , tapi ..............

#2

Altair berhenti berjalan lalu terdiam menatap mereka semua yang masih berjalan meskipun Altair telah berhenti , mereka tidak menyadari nya.

tapi ada satu orang yang menyadarinya , lalu dia berhenti , lalu berbalik menatapku yang terdiam di tempat yang juga melihatnya karena dia berbalik ke arah Altair.

"Kenapa ta." Pertanyaan itu membuat semua orang yang tadi masih berjalan terhenti dan kini berbalik ke arah siapa yang bertanya.

"Cuman sakit perut terus mual aga pusing dikit ko Tasya, ga papa lanjut aja." tersenyum tipis ke arah Tasya.

Tasya pun langsung berjalan ke arah Altair berdiri tadi mengecek suhu Altair , Tasya mengecek Altair namun tidak ada masalah tidak panas ataupun luka luar kalau batin kan ada.

tiba tiba matanya fokus ke arah perut Altair , Tasya seketika terdiam sejenak , lalu mengarahkan tangan kanannya ke arah perut ku , Tasya pun terkejut bukan main lalu menatap Altair dengan wajah terkejutmu nya.

"Kenapa Tasya ada yang salah sama Alta." Echi bertanya ke arah Tasya yang tampak tidak bergeming di tempat.

"Lo- , Lo hamil ta." Perkataan itu membuat semua yang ada di sana kaget gak ketolongan terutama Altair yang Shock dan Rifqi yang menatap Altair kaget juga lah.

"Gue pengen nanya , terakhir kali Lo haid kapan ta."

"Gue ga inget seinget gue 1 bulan yang lalu."

masih shock berat.

"berarti iya gue cuman mastiin aja , Lo beneran hamil usia kandungan Lo 5 mingguan an jadi masih rentan-." Sebelum Tasya selesai berbicara Altair sudah lebih dulu pergi ke arah kapal meninggalkan mereka dengan sedikit berlari melewati mereka semua membuat Tasya berteriak.

"Jangan lari ta , Lo lagi hamil usia kandungan Lo masih rentan lemah." Aga teriak Tasya ke Altair namun sepertinya tidak digubris oleh Altair yang sudah masuk ke dalam Kapal setelah di munculnya dari dalam air.

Rifqi pun menyusul Altair dengan berlari mengejarnya masuk ke dalam Kapal setelah Altair masuk tidak lama , mencari keberadaan Altair setelah tiba masuk ke dalam kapal.

Rifqi pun mencari Altair di dalam kapal setiap sudut kapal Rifqi datangi untuk mencari Altair , namun Rifqi tidak menemukan Altair di dalam kapal mungkin Altair di luar, tanpa pikir panjang Rifqi pun pergi ke arah balkon kapal yang berada di luar.

______________________________________________

setelah berlari masuk ke dalam kapal Altair pun segera berlari juga ke arah balkon kapal untuk mencerna semua nya , dia duduk termenung di salah satu kursi yang menghadap laut , dia sedang melamun namun otaknya berpikir keras apa yang harus dia lakukan sekarang.

Di satu sisi Rifqi Harus bertanggung jawab atas perbuatannya kepada sepupunya dengan begitu dia pun harus membatalkan pernikahan apa yang sudah dia tunggu , Namun di sisi lain Dia hamil anaknya Rifqi.

dia ingin egois dengan menikahi Rifqi dengan begitu anaknya memiliki seorang Ayah namun sepupunya pasti akan menyebarkan apa yang telah terjadi pada dirinya sendiri , mau tidak mau , rela ya harus rela bagaimana lagi sekarang.

Jika di katakan Altair sakit ya sakit mereka melakukan hal ini karena mereka akan menikah tapi kejadiannya yang tak terduga terjadi , Anak ini tiba di waktu yang tidak tepat.

saat sedang bergelut dengan pikiran nya , Altair tidak merasakan Rifqi yang tengah melihat punggung nya persisi dibelakangnya biasanya Altair akan langsung berbalik ketika ada orang yang sedang memperhatikan nya bahkan orang itu berada sangat jauh.

tiba tiba Rifqi melingkarkan tangannya di perut Altair tidak terlalu erat dengan wajah di bahu kanan Altair membuat Altair kaget tersadar dari lamunannya, lalu mencoba melepaskan Tangan Rifqi dari pinggangnya namun Rifqi sama sekali tidak mau.

"Sebentar saja." Rifqi pun membalikan tubuh Altair menjadi ke hadapannya dengan tangan melingkar di pinggang Altair , Namun Altair bahkan tidak menatap Rifqi dia hanya menunduk untuk mengalihkan pandangan.

"jika ada orang dihadapan mu jangan menunduk lihat wajahnya." mengarahkan wajah Altair yang menunduk menjadi menatapnya dengan tangan kanannya.

"Lepas." Saling bertatapan.

"Tidak , aku ingin berbicara kepadamu Alta , dengarkan aku."

"Tidak ada yang perlu dijelaskan , semuanya telah jelas , Gue yang mundur , Gue yang bakal batalin pernikahan ini untuk orang tua gue maupun Lo bakal gue kasih tau."

"Ga ta pernikahan kita ga bakal batal kita bakal nikah bulan depan kan."

"Tetap Batal , Lo harus tanggung jawab perbuatan Lo."

"gue ga mau." sambil mengelus perut rata Altair.

"ga qi , Lo harus tanggung jawab perbuatan Lo sama sepupu gue Lo harus nikah sama sepupu gue qi dia hamil anak lo."

"trus Lo , Lo juga hamil anak gue ta , gue bapak dari anak lo 100% gue yakin anak di dalam kandungan Lo anak gue , tapi sepupu Lo belum berarti itu anak gue ta."

"bukan anak lo jelas jelas Lo ngelakuin itu qi kepergok qi."

"Gue ga pernah ngelakuin hal itu sama dia ta cuman sama Lo ta."

"Lepas qi jangan gini kasian sepupu gue , nikah sama dia qi anak dalam kandungan nya butuh sosok seorang ayah , ga usah perduli sama gue mulai sekarang , jangan hawatir tentang anak lo , anak lo aman sama gue tapi gue pengen minta maaf terlebih dahulu jika nanti anak lo ga tau Lo bapa nya , gue minta maaf , karena setelah ini gue maupun anak gue ga bakal ganggu hidup lo lagi qi."

"ga , gue ga mau , anak gue juga butuh seorang ayah ta , dia butuh gue , gue ga peduli soal sepupu Lo itu , tolong jangan gini , gue ga bisa hidup tanpa Lo ta."

"qi gue minta tolong sama Lo , jangan ganggu gue maupun anak gue nanti ya , gue dan anak gue juga janji ga bakal ganggu hidup lo lagi , mulai sekarang dan seterusnya kita udah ga ada hubungan apa apa lagi ya qi , gue juga bakal batalin pernikahan kita." Melepaskan tangan Rifqi yang melingkar di pinggang Altair , terlihat juga Rifqi yang menatap Altair dalam sambil menggelengkan kepala saat mendengar perkataan ku , namun Altair tidak membalas tatapan Rifqi sama sekali.

"Lepas qi jangan kaya gini , gue ngeiklasin Lo meskipun gue gabisa , sakit qi hati gue sakit saat gue tau semuanya ditambah ini." menunjuk perut yang masih rata diliat juga sama Rifqi tidak diduga air mata Altair pun keluar dengan sendirinya membuat Rifqi juga menangis , dan menghapus Air mata Altair namun di tepis dan Altair pun berontak dengan mendorong Rifqi dengan kekuatan membaut Rifqi mundur dan jatuh kebelakang.

setelah Rifqi jatuh kebelakang, Altair pun pergi dari sana , Altair tidak menyia-nyiakan kesempatan itu ..................

#3

Altair berjalan cepat dia tidak tau dia akan kemana sekarang , kebetulan dia berpapasan dengan yang lain , mereka baru saja masuk ke dalam kapal , Altair pun Mengelap Air mata nya dengan tangan nya.

Altair berjalan ke arah tas , sebelum dia ke balkon kapal dia menyimpan tas dulu di kursi ruang tengah dengan pedang nya juga ada di dekat tas.

Altair menggendong tas nya , sebelum menggendong tas nya dia menempatkan kembali pedang nya ke punggung lalu di tutup oleh tas yang kelihatan cuman atas pedang nya saja atau gagang nya saja.

"Lo mau kemana ta , kita udah mau berangkat." Bertanya setelah melihat Altair menggendong dan menyimpan pedang nya dengan cepat padahal mereka sudah mau berangkat pulau melihat kondisi yang tidak memungkinkan untuk lanjut apalagi tambah personel sepupu Altair yang kau ikut.

"simpen aja satu kapal kecil buat gue Layla , gue mau balik lagi , kalian balik aja dulu anterin dia ga baik disini." menjawab pertanyaan Layla yang ditatap oleh semua orang yang tanpa tidak setuju.

"Lo gila Lo juga ga baik ta disini apalagi kondisi Lo yang lagi hamil , ga mungkin kita ninggalin Lo sendiri disini dengan kapal kecil ga ta." Echi mendekat ke arah Altair. Altair hanya terdiam , tau keterdiaman Altair, Echi pun memeluk Altair , Altair pun menangis di pelukan Echi , Menangis tanpa suara , Echi pun mengusap punggung Altair , Cewe yang lain pun mendekat kecuali Sepupu Altair , ke arah Altair dan Echi yang lagi berpelukan , yang laki laki kecuali Rifqi karena belum kesini cuman melihat apa yang dilakukan cewe cewe.

Cewe cewe yang berapa di sekitar Altair dan Echi membentuk lingkaran di sekeliling mereka berdua , Tasya pun mengusap rambut Altair lembut , setelah lega menangis di pelukan Echi sudah hampir setengah jam Altair menangis , matanya hidungnya Altair merah karena tadi habis menangis , Di akhiri dengan Terisak Isak.

Rifqi pun sudah datang disana melihat mereka sama seperti yang lain , Rifqi datang setelah Selesai ya , setelah Altair Terisak Isak , dia menatap Altair dengan tatapan sulit dijelaskan.

Altair masih berada di pelukan Echi yang mengelus punggungnya ketutupan tas sih jadi lebih mengelus tas , Menangis tadi membuat Altair merasa ngantuk dan mulai memejamkan matanya meskipun masih terisak Isak.

Para cewe pun sadar karena mereka pun begitu setelah menangis lama mereka akan mengantuk , Wildi pun peka dan langsung membuka tas Altair lalu membawanya , Tasya pun membuka pedang Altair sama membawanya di tangan mereka.

Rifqi pun peka langsung mengambil alih tubuh Altair secara perlahan supaya tidak membangun kan nya , Rifqi menggendong Altair ala bridal style ke kamar mereka di kapal diikuti Wildi dan Tasya karena mereka membawa tas dan pedang Altair.

Tasya lebih dulu mendahului Mereka untuk menyimpan Pedang yang mulai menyiksanya pedang ini saat berat sekali jika ia tahan lagi ia tidak kuat menahannya meskipun dia telah menggunakan kekuatannya sepenuhnya disusul Wildi yang hanya ingin menyusul Tasya agar cepat kelar jadi dia bisa kembali.

Pintu kamar terbuka ya ulah mereka yang menyimpan barang Altair tadi , mereka pun keluar setelah Rifqi baru saja sampai , mereka berdua hanya menatap Rifqi tanpa berbicara sedikit pun dan di angguki oleh Rifqi menandakan setuju atau silahkan dan terima kasih.

setelah mereka pergi Rifqi pun masuk tidak lupa menutup pintu kembali menggunakan kakinya perlahan lahan agar tidak menimbul kan suara yang membangunkan Altair , otomatis dia tidak akan mau berada di gendongan Rifqi , Altair akan meronta ronta bisa saja membuat dia jatuh lebih parah akan membuat anak nya dan Altair tidak ada alias Altair keguguran.

Setelah di rasa sudah tertutup dan terkunci otomatis Rifqi pun berjalan ke arah ranjang Mereka , perlahan tidur di ranjang dengan Altair di gendongan nya dan berhasil tidak membuat Altair bangun sepertinya Altair sangat lelah setelah menangis jadi dia tidur dengan nyenyak sekali.

Rifqi pun mengelus pipi Altair lembut melihat Altair tidur membuat Rifqi merasa bersalah telah membuat Altair menangis padahal Rifqi tidak pernah melakukan hal itu dengan sepupunya tapi kenapa dia yang harus tanggung jawab , meskipun dia menjelaskan kepada mereka dia tidak punya bukti kuat apapun percuma , mereka telah melihat Rifqi dengan Sepupu Altair yang berpelukan.

Lebih tepatnya Rifqi menahan sepupu Altair supaya tidak jatuh , Sepupu Altair yang lebih dulu menabraknya lalu dia akan terjatuh otomatis Rifqi pun menatapnya itu terjadi di di dalam tenda , lalu Sepupu Altair mendorongnya hingga membuat mereka terjatuh ke bawah dengan Rifqi di atas dan Sepupu Altair di bawah Rifqi.

Posisi nya Rifqi tidak menggunakan baju tapi dia masih menggunakan celana sih , yang salahnya mereka tidak tau karena ketutupan selimut di arah pinggang ke bawah , mereka juga tidak melihat sepupu altair pake baju apa engga jelas jelas pake baju tapi ga keliatan ketutupan badan Rifqi yang spek gapura kabupaten itu.

Altair pun lihat karena dia pertama kali membuka tenda cowo cowo , lalu syok menjatuhkan gelas yang untung nya bukan kaca tapi kaya besi gitu jadi kalau jatuh nimbulin suara kan mereka pun datang dan bertanya ada apa syok juga setelah melihat Yang terjadi di tenda yang di tenda pun syok lah apalagi Rifqi yang melihat Altair menatapnya , lalu Altair pun pergi jauh ke arah tebing tadi waktu dia nangis dan di cari cari.

Saat terjadi begini sepupu Altair melihat Kesempatan karena ya dia hamil bukan anak Rifqi tapi dia nyari kesempatan supaya Rifqi tanggung jawab padahal bukan Rifqi yang ngelakuin ini cuman salah paham aja.

Kejadian ketidak sengajaan ini membuat Hubungan Altair dan Rifqi rentan bukan rentan lagi tapi hancur , pernikahan yang sudah di depan mata istilah nya hancur hari ini setelah Altair bilang di balkon itu , dan yang harus di inget adalah Altair tidak mungkin melanggar apa yang telah dia bilang ke Rifqi waktu di balkon tadi dia bakal nepatin omongan nya.

kembali ke sekarang , Rifqi pun mulai ikut Tertidur Dengan memeluk Altair, dan mencium kening Altair terlebih dahulu lalu tidur.

Tidak terasa udah sore , Rifqi terbangun terlebih dahulu dan melihat Altair yang belum bangun , masih terdengar dengkuran halus dari Altair, Rifqi kembali mengusap sekarang rambut Altair lembut lalu beralih ke perut Altair yang masih rata namun menyimpan anak nya yang suatu hari nanti bisa menyatukan mereka kembali jika dia tidak bisa , dia yakin anak nya bisa menyatukan mereka kembali.

Ada yang memanggil mereka untuk makan di dalam telepati melalui Rifqi .................

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!