NovelToon NovelToon

My Sugar Baby

1. Wanita Asing

Dipersatukan karena sebuah perjodohan, membuat Zidan tidak benar-benar bisa menjalani pernikahan seperti semestinya. Terlebih lagi, wanita yang menjadi istrinya pun sangat menutup diri dan tidak menganggapnya sebagai suami.

Hingga suatu hari, di saat sudah sangat merasa kesepian dan menyerah dengan pernikahannya, Zidan pergi ke sebuah tempat hiburan malam. Di sanalah dirinya bertemu dengan wanita cantik bernama Chika Fadwa Atmaja dan menghabiskan malam bersama.

Tanpa disangka, ternyata mereka adalah dua orang yang sama-sama kesepian. Karena kesamaan itu, terjadilah kesepakatan untuk menjalin sebuah hubungan yang saling menguntungkan.

...***...

" Mulai detik ini, kamu adalah milikku dan hanya aku yang boleh menyentuh tubuh indahmu " ~ Zidan Biantara Mahardika.

...***...

Di sebuah malam yang sangat membosankan, Zidan memutuskan untuk pergi ke sebuah tempat hiburan malam. Dengan ditemani oleh sang sahabat, dia menginjakkan kakinya untuk pertama kalinya di tempat tersebut.

Sebelumnya, Zidan sama sekali tidak pernah berpikir akan pergi ke tempat yang seperti itu. Selain karena ada larangan dari orang tuanya, lingkungannya juga cukup jauh dari hal-hal yang sering dilakukan di sana. Hanya saja, kali ini dirinya benar-benar merasa sangat stres dan butuh sesuatu untuk membuatnya lebih baik.

Maka dari itu, akhinya Zidan menerima ajakan dari sahabatnya. Sebenarnya bukan sekali atau dua kali saja ajakan itu, tetapi sebelumnya dia selalu menolaknya.

" Jadi, hampir tiap malam kami datang ke sini? " tanya Zidan setelah mendudukkan tubuhnya di salah satu kursi.

Pria itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling tempat hiburan malam itu. Ternyata banyak rekan bisnis dan orang-orang yang dikenalnya yang juga mencari hiburan di sana.

Tak jarang dari mereka yang turun ke lantai dansa dan berjoget bersama dengan wanita-wanita penghibur. Terlihat jelas sekali begitu lepas dan sepertinya merasa sangat bahagia.

" Iya.. Hitung-hitung cari hiburan, karena banyaknya pekerjaan sangat membuat aku merasa stres " jawab sang sahabat, yaitu Baim.

Tak lama kemudian, Baim memanggil seorang pelayan dan memesan minuman. Entah apa yang dipesan sang sahabat, Zidan pasrah saja. Dia mencoba percaya saja pada sahabatnya itu yang katanya akan membantunya mencari ketenangan.

Sejujurnya, Zidan merasa sedikit tidak nyaman berada di sana. Terlebih lagi suara musik yang keras dan memekakkan telinga.

" Santai saja, Zi.. Ini pertama kalinya kamu ke tempat ini, jadi wajar kalau kamu merasa tidak nyaman " ucap Baim menepuk pelan pundak Zidan.

" Lagipula, lebih baik kita di sini dan menikmatinya saja. Daripada kamu di rumah, selalu dicueki juga sama istrimu " lanjut Baim yang cukup tahu permasalahan di rumah tangga sang sahabat.

Zidan menganggukkan kepalanya dan mencoba untuk membiasakan dirinya di sana. Semua yang dikatakan sahabatnya itu memang benar, dia memang memiliki istri tapi tidak pernah menganggapnya.

" Ini.. Minumlah. Awalnya memang tidak enak, tapi aku yakin kamu akan menyukainya. Minuman ini juga yang akan membuat kamu merasa tenang dan melupakan semua masalah yang terjadi dalam rumah tanggamu " ucap Baim memberikan satu gelas kecil berisi minuman beralkohol.

Meskipun sedikit ragu, Zidan menerimanya dan mencoba untuk meminumnya. Untuk pertama kalinya juga, dia merasakan minuman yang seperti itu.

Hal yang pertama dirasakannya adalah pahit dan tenggorokannya juga terasa panas. Mungkin itu wajah karena baru pertama kali meminumnya dan nanti akan terbiasa.

" Mau lagi? " tawar Baim pada Zidan.

" Boleh " jawab Zidan menganggukkan kepalanya.

Sekali lagi, Baim menuangkan minuman itu ke dalam gelas milik Zidan. Pria itu tersenyum puas melihat sang sahabat mulai menikmatinya.

Hingga lama kelamaan, Zidan benar-benar terbiasa dan terus meminta minuman itu. Padahal sebagai pemula, tentu saja kepala sudah terasa pusing.

.

.

.

Kira-kira di gelas yang ke sepuluh, Zidan sudah benar-benar mabuk dan hampir kehilangan kesadarannya. Melihat sang sahabat yang sudah cukup parah, maka Baim tidak memberikan minuman itu lagi walaupun Zidan terus memintanya.

" Kasih aku lagi, Im.. Aku mau benar-benar tenang. Aku sudah terlalu pusing dengan permintaan Mama dan Marsha yang selalu mengabaikan aku " pinta Zidan ingin merebut botol minuman itu dari sang sahabat.

" Tidak, Zi.. Kamu sudah minum sangat banyak dan bisa-bisa malah nanti kamu semakin tidak terkendali " jawab Baim menjauhkan botol minuman itu.

Awalnya, Baim hanya ingin membuat Zidan tenang dan melupakan masalah rumah tangganya. Sama sekali tidak dia sangka sang sahabat akan mabuk separah ini.

" Woy, Marsha! Kalau kamu tidak menganggapku sebagai suami, kenapa kamu menerima perjodohan ini? Selama ini aku mencoba bertahan, tetapi kamu semakin tertutup dan mengabaikan aku " racau Zidan meluapkan yang dirasakannya.

Sementara Baim, sahabat dari Zidan itu hanya membiarkannya saja dan mendengarkannya saja. Di saat Zidan lebih sedikit tenang dan lelah, dia akan mengantarkan sang sahabat untuk pulang.

Hanya saja, tiba-tiba ada seorang wanita yang jatuh ke atas pangkuan Zidan. Entah siapa gerangan wanita asing itu, tetapi sepertinya keadaannya tidak jauh berbeda.

Tentu saja Zidan sangat-lah terkejut dan kedua matanya langsung terbuka lebar. Apalagi, wanita asing itu langsung mencium bibir dengan sangat rakus.

Sontak tubuhnya langsung menegang, tetapi tidak bisa dipungkiri dia pun langsung terpancing. Tanpa peduli siapa wanita asing itu, Zidan membalas ciuman itu dan memeluk erat pinggang ramping itu.

" Manis dan.. sangat menggoda " batin Zidan yang sangat menyukainya.

Sebagai seorang pria yang tidak pernah mendapatkan sentuhan seperti ini dan dalam pengaruh minuman alkohol, Zidan benar-benar tidak bisa menahan dirinya lagi. Wanita itu pun sepertinya juga merasakan hal yang sama, terbukti dengan semakin bergerak gelisah di atas pangkuannya.

Ternyata, bukan hanya Zidan saja yang terkejut, tetapi Baim juga di sampingnya. Pria itu bahkan sampai menganga dan tidak bisa percaya dengan apa yang terjadi di hadapannya.

" Gila! Siapa perempuan ini? Zidan juga bisa-bisanya langsung menyambutnya seperti itu " gumam Baim yang masih sangat-sangat terkejut.

Jelas semua itu tidak bisa dibiarkan tetap terjadi di sana. Apalagi sang sahabat dan wanita itu juga semakin panas saja. Setidaknya dia harus membawa keduanya ke tempat yang tepat.

Akhirnya, Baim memutuskan untuk menyewa kamar yang ada di tempat itu dan membawa mereka yang semakin tidak terkendali ke sana. Tidak mungkin juga dia menghentikannya dan membiarkan Zidan semakin tersiksa. Walaupun dia sangat tahu jika yang mereka berdua lakukan itu salah.

" Ist.. Kalian berdua cepatlah masuk " decak Baim menggiring kedua orang itu yang tidak mau dipisahkan.

Setelah itu, Zidan dan wanita asing itu masuk ke dalam kamar itu. Keduanya semakin tidak karuan dan tidak terkendali karena diberikan kesempatan untuk berbuat lebih.

***

Halo, Guys👋 Semoga kalian suka dengan karya baru saya ini ya🥰 Ikuti terus juga kisah ini sampai selesai 😁🙏

Oh iya, kisah Ansel-Adelia juga masih update kok dan akan segera menuju akhir 🤗

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘

2. Saling Memuaskan

Secepat kilat, Zidan langsung mengungkung tubuh wanita asing itu di bawahnya dan menatap wajah cantiknya dengan tatapan sayu. Dalam keadaan mabuk dan setengah sadar, pria itu sebisa mungkin untuk tetap bisa melihat wajah cantik itu dengan jelas.

Entah kebetulan atau apa, tetapi wajah cantik itu benar-benar sesuai dengan tipe wanita yang diinginkannya. Hingga membuatnya terhipnotis dan tidak peduli lagi dengan yang mereka lakukan itu sangat salah.

Selain itu, ada sesuatu di dalam dirinya sudah memberontak dan menuntut untuk segera dipuaskan. Sesuatu yang selama ini selalu dia tahan, walaupun sudah menikah dan memiliki seorang istri.

" Siapa namamu, Cantik? " tanya Zidan sembari membelai lembut wajah cantik itu.

" Chika Fadwa, Om.. Itu adalah namaku " jawab wanita itu yang masih sedikit sadar.

Zidan menarik kedua sudut bibirnya hingga membentuk sebuah senyuman. Chika, dia sangat-sangat menyukai nama itu dan pasti akan selalu mengingatnya.

Tak ingin menunda-nunda lagi, Zidan langsung menyambar bibir ranum dan manis milik Chika. Bukan ciuman lembut, tetapi sebuah ciuman yang sangat panas dan penuh gairah serta tentunya sangat-laht menuntut.

Kedua tangannya begitu lincah bergerak memberikan sentuhan dan melucuti pakaian pada tubuh wanita yang berada di dalam kungkungannya itu. Apalagi suara de-sahan dan lenguh-an mulai terdengar, membuat Zidan menjadi semakin bersemangat.

Instingnya sebagai seorang pria dewasa benar-benar menuntunnya untuk melakukan semua itu. Zidan seakan haus akan belaian dari seorang wanita, karena tidak pernah mendapatkannya dari sang istri selama satu tahun pernikahan mereka.

" Emh, awsh.. Om.. Pe-lan-pe-lan dong " desis Chika saat Zidan menyesap salah satu dada kenyalnya.

Bukannya berhenti, pria itu malah semakin menyerapnya dengan kuat dan memainkan bulatan coklat kecil yang ada di pucuk benda itu dengan lidahnya. Sudah pasti yang dia lakukan itu pastinya semakin membuat Chika merasa tidak karuan.

Semakin lama juga, Zidan semakin bergerak ke bawah dan melakukan sesuatu di sana. Hingga tubuh Chika terasa menegang sebelum akhirnya mengeluarkan sesuatu untuk pertama kalinya.

" Jangan pernah menyesal.. karena semua ini kamu yang memulainya " bisik Zidan tepat di telinga Chika.

Tak ada jawaban sama sekali dari wanita itu, karena masih mencoba mengatur napasnya yang terengah-engah. Rasanya sangat luar biasa dan benar-benar membuat tubuhnya sangat lemas serta tidak berdaya.

Bahkan, Chika sampai tidak menyadari jika Zidan telah melepaskan seluruh pakaiannya. Pria itu juga kembali memposisikan tubuhnya itu dan siap untuk melakukan kegiatan inti. Miliknya sudah berdiri tegak dan harus cepat mendapatkan kepuasan.

" Bersiap lah, Baby.. " ucap Zidan dengan has-rat yang sudah menggebu-gebu.

Sama sekali tidak seperti yang Zidan kira, ternyata sangat-lah sulit untuk memasuki inti tubuh Chika. Sepertinya memang wanita itu masih tersegel, sehingga dia harus gagal di percobaan pertamanya.

Tanpa peduli dengan Chika yang sudah meringis kesakitan dan sepertinya hampir menangis, Zidan terus memaksa untuk bisa masuk. Has-ratnya yang sudah tidak terbendung lagi tidak akan bisa untuk berhenti di tengah jalan.

" Aku harus bisa melakukannya.. Akan aku pastikan kali ini akan berhasil " batin Zidan sembari terus berusaha mendorong miliknya.

Jleb.

Akhirnya dengan beberapa kali dorongan, miliknya benar-benar terbenam di dalam inti tubuh wanita di bawahnya. Dalam keadaan mabuk pun, seratus persen Zidan dapat merasakan kenikmatan yang tiada tara itu. Dia sama sekali tidak perlu bingung lagi membedakan semua itu mimpi atau nyata.

.

.

.

Sementara itu di bawah tubuh Zidan, Chika masih menahan sakit akibat yang baru saja pria itu lakukan. Sebagai seorang wanita yang masih tersegel dan belum pernah melakukannya, tentu saja merasakan sakitnya pecah perawan. Air matanya sampai mengalir deras dan membasahi kedua pipinya.

" Sa-kit, Om.. Awh.. " keluh Chika sembari mencengkram kuat lengan pria di atasnya.

Untuk sejenak Zidan menatap lekat-lekat wanita cantik yang berada di bawah tubuhnya itu. Seolah tidak memperdulikan keluhan Chika, dia mulai menggerakkan pinggulnya dan juga merasakan nikmat yang luar biasa.

Mungkin awalnya sangat menyakitkan dan menyiksa, tetapi lama-kelamaan Chika merasakan juga kenikmatan itu. Suaranya semakin tidak terkendali dan terdengar cukup keras dengan begitu merdunya.

Hingga beberapa saat selanjutnya, ternyata Chika benar-benar menikmati semua itu dan tidak hanya tinggal diam di bawah sana. Keduanya saling bekerja sama untuk saling memuaskan dan menuju puncak pelepasan.

" Ahh.. Baby.. " de-sah Zidan yang terus bergerak.

Gila, benar-benar gila kenikmatan yang dia rasakan saat ini dan tidak pernah ada di dalam bayangannya. Tubuhnya terasa melayang ke atas awan dan sama sekali tidak ada keinginan untuk kembali.

Chika juga terus mengalungkan kedua tangannya di leher Zidan, sesekali memberikan kecupan manja yang membuat suasana semakin memanas. Udara dingin dari AC di kamar itu tidak mampu mengalahkan rasa panas yang keduanya ciptakan.

Bagi Zidan, rasanya tubuh Chika semakin lama seperti candu yang selama ini dia cari dan inginkan. Suara erang-an dan de-sahan terus terdengar saling bersahutan dengan sangat heboh serta berisik.

" O-Om.. A-ku akan ke-luar lagi " ucap Chika dengan napas tersengal-sengal.

Lagi dan lagi, wanita itu akan mengeluarkan sesuatu dari dalam tubuhnya dan akan memberikan sebuah kepuasan yang luar biasa.

" Sabar sebentar, Baby.. Kita akan keluar bersama-sama " jawab Zidan yang terus bergerak di atas sana.

Merasa akan menuju puncak, tentunya pria itu semakin mempercepat gerakan pinggulnya. Tubuh Chika bahkan sampai terguncang hebat karena Zidan yang begitu bersemangat.

" Aarghh... " erang Zidan saat mendapatkan pelepasannya.

Setelah itu, Zidan langsung ambruk tepat di atas tubuh Chika dengan mata yang terpejam. Begitu juga dengan Chika yang masih bisa merasa hangatnya cairan yang pria itu semburkan di dalam tubuhnya.

Tak butuh lama, keduanya langsung kehilangan kesadaran dan tertidur dengan posisi yang saling memeluk erat. Terlihat jelas kepuasan di wajah Zidan dan Chika, karena malam ini mereka sama-sama saling memuaskan.

***

Last bab untuk hari ini🥰 Semoga kalian menyukai karya saya ini🤗 Sampai jumpa besok, bye👋

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘

3. Tawaran Zidan

Hingga pagi menjelang, pelukan antara Zidan dan Chika masih sama eratnya dengan semalam. Sama sekali tidak berniat untuk melepaskan pelukan itu, walaupun sudah sama-sama terbangun dari tidur mereka. Sepertinya setelah sadar sepenuhnya dan mengingat semuanya, mungkin keduanya masih tidak menyangka dengan yang telah mereka lakukan.

Secara perlahan dan sedikit keraguan, Zidan mencoba menundukkan kepalanya dan menatap wajah cantik dari wanita yang telah dia nikmati luar dalam. Wanita yang sangat dia yakini masih sangat terjaga dan baru disentuh olehnya, terbukti dengan betapa sulitnya saat menembus pertahannya tadi malam.

" Maaf.. Aku sudah menyentuhmu dan merenggut kehormatanmu " ucap Zidan yang masih memiliki rasa bersalah.

Sebuah fakta bahwa Chika adalah wanita yang masih perawan sedikit mengusiknya dan merasa bersalah. Meskipun bukan seratus persen kesalahannya, tetap saja dia telah merusak masa depan gadis yang masih muda itu.

Chika dengan cepat menggelengkan kepalanya. " Jangan meminta maaf, itu bukan salah Om kok.. Aku yang menggoda Om dan secara tidak langsung menyerahkan kehormatanku sendiri dengan sengaja " jawab Chika.

Secara sadar Chika mengatakan hal itu, karena memang seperti itu kenyataannya. Seandainya saja dia yang sedang mabuk tidak menghampiri sosok pria dewasa yang sangat tampan di matanya, maka semua itu tidak akan terjadi.

Maka dari itu, dia tidak akan bersikap seperti wanita yang direnggut kehormatannya dengan paksa. Dia sangat menyadari jika telah melakukan kesalahan dan tidak sepenuhnya salah dari pria yang memeluknya itu.

Mendengar hal itu, jujur saja Zidan cukup terkejut dan tidak menyangka jika sikap Chika akan sebaik itu. Namun, mungkin itu suatu keuntungan untuknya karena tidak harus terjadi drama panjang.

" Lebih baik sekarang kita membersihkan diri dulu.. Nanti kita bisa bicara lagi sambil mencari sarapan " ucap Zidan karena hari sudah sangat siang.

" Iya Om.. " jawab Chika menurut.

Tubuhnya yang terasa sangat remuk tentu saja butuh berendam di air hangat agar kembali rileks. Terlebih lagi, perutnya juga pun sudah sangat lapar dan harus segera diisi dengan makanan.

Zidan segera meraih handuk yang berada di atas nakas dan menutup tubuh bagian bawahnya, lalu baru turun dari tempat tidur.

Begitu juga dengan Chika yang sudah membungkus tubuh polosnya dengan selimut. Sayangnya, tubuhnya terlalu sakit untuk banyak bergerak, terutama bagian intinya. Wanita itu tidak pernah mengira jika pecah perawan akan sesakit itu.

" Biar aku bantu.. " ucap Zidan yang tidak tega melihat Chika menahan sakit.

Tanpa menunggu persetujuan dari Chika yang pastinya akan sangat terkejut, Zidan langsung mengangkat tubuh wanita itu dan menggendongnya ala bridal style. Sangat mudah baginya untuk melakukan itu, karena tubuh Chika sangat ringan.

Dan benar saja, Chika langsung memekik dan spontan mengalungkan kedua tangannya di leher Zidan.

" Turunkan aku, Om.. " pinta Chika masih sangat-sangat terkejut.

" Diamlah.. " bisik Zidan tepat di telinga Chika.

Sontak wanita pun langsung terdiam dan tubuhnya langsung menegang. Hembusan napas Zidan yang menyentuh lehernya benar-benar membuat tubuhnya seperti tersengat listrik. Tanpa bisa dicegah, dia pun menjadi teringat dengan yang telah mereka lakukan tadi malam.

Kemudian, Zidan segera melangkah kedua kakinya menuju kamar mandi. Pria itu juga memastikan Chika akan membersihkan diri dengan nyaman sebelum keluar dari sana.

.

.

.

Setelah membersihkan diri dan mengganti pakaian, Zidan dan Chika langsung meninggalkan tempat itu sekaligus mencari sarapan. Warung bubur ayam di pinggir jalan menjadi pilihan keduanya, karena memang sudah sangat lapar dan itu yang paling dekat.

Chika terlihat sangat lahap menyantap sarapannya itu, bahkan sampai dua mangkuk bubur ayam. Tak ada sikap jaim atau sok cantik di hadapan Zidan, karena memang itu-lah dirinya yang sebenarnya.

Sama sekali tidak wanita sadari jika sedari tadi Zidan terus memperhatikannya dan tidak memakan bubur ayam miliknya sendiri dengan benar. Sosok Chika benar-benar mampu menarik perhatiannya hingga tak mampu mengalihkan pandangannya.

" Ehem.. Chika, apa aku boleh tahu kenapa kamu bisa berada di tempat itu dan mabuk? Apa orang tuamu tidak mengkhawatirkan dan mencarimu? " tanya Zidan setelah Chika menyelesaikan sarapannya.

Tentu saja pria itu sangat penasaran, karena menurutnya Chika adalah seorang wanita baik-baik dan tidak mungkin berada di tempat hiburan malam itu tanpa alasan. Mungkin saja wanita juga sedang merasa kesepian dan ingin mencari hiburan seperti dirinya.

" Aku berada di tempat itu karena orang tuaku tidak akan mengkhawatirkan dan mencariku, Om.. Mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan dan melupakan aku yang masih menginginkan kasih sayang. Bahkan ya.. kedua tidak melarangku saat aku memilih untuk tinggal sendiri di sini daripada ikut mereka ke luar negeri atau tinggal bersama kakek nenek " jawab Chika tersenyum miris.

Bertahun-tahun hidupnya terasa sangat kesepian karena kedua orang tuanya yang sangat sibuk bekerja dan memilih menetap di luar negeri. Hingga akhirnya, setelah lulus sekolah menengah pertama dan mulai kuliah, dia memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan tinggal sendiri.

Awalnya, itu hanya untuk memancing kedua orang tuanya agar melarangnya dan menuruti permintaannya yang ingin lebih sering menikmati waktu bersama. Kenyataannya, orang tuanya itu malah mengizinkannya dan seperti tidak memperdulikannya lagi.

" Sudah lah.. Sekarang aku yang bertanya, kenapa Om bisa di tempat itu? Apa istri Om tidak marah? " ucap Chika sengaja menggoda pria di hadapannya itu.

" Tidak.. Istriku tidak akan marah dan tidak memperdulikanku. Aku bisa melakukan apa saja sesuka hatiku " jawab Zidan dengan santainya.

Mendengar hal itu, kedua mata Chika langsung terbelalak saking terkejutnya. Dia tidak menyangka jika Zidan sudah menikah dan memiliki istri.

" Hah? A-apa? Ja-di Om benar-benar su-dah memiliki is-tri? " pekik Chika sangat-sangat terkejut.

" Iya, benar.. Aku sudah memiliki istri " jawab Zidan menganggukkan kepalanya.

" Tapi, istriku tidak pernah menganggapku sama sekali. Seperti dirimu, aku juga berada di tempat itu karena kesepian. Hanya bedanya, kamu karena kekurangan kasih sayang dari orang tuamu dan aku karena tidak dipedulikan oleh istriku " lanjut Zidan dengan menghela napasnya panjang.

Seketika Chika langsung terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa lagi, tentunya dia merasa panik karena telah melewati satu malam panjang dengan pria beristri. Pikiran-pikiran buruk mulai bermunculan di dalam kepalanya dan membayangkan andai istri dari Zidan datang untuk melabraknya.

" Jangan panik, dia tidak akan marah dan melakukan apapun. Sudah kubilang, dia tidak menganggap dan memperdulikan aku " ucap Zidan melihat kepanikan di wajah Chika.

Chika pun menganggukkan kepalanya dan mencoba untuk mempercayai ucapan dari pria di hadapannya itu.

" Karena kita sama-sama kesepian, jadi apakah kamu mau menjadi kekasihku? Setidaknya aku harus bertanggung jawab untuk sesuatu yang aku ambil darimu. Mungkin juga, aku akan bisa memberikan kasih sayang yang kamu inginkan " tanya Zidan menawarkan sesuatu yang sama-sama menguntungkan.

Di beberapa jam terakhir, dia sudah benar-benar memikirkan semuanya dan akhirnya memberikan tawaran itu. Wanita di hadapannya itu telah membangkitkan sesuatu dari dalam dirinya dan tentu dia tidak akan melepaskannya.

***

Hello, hello 👋 Bab pertama untuk hari ini dan tunggu selanjutnya ya🥰

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!