NovelToon NovelToon

Pelayan Dua Ratus Juta Kesayangan Tuan Arkan

Bab 1

Agnia Pricilla Dewi, seorang wanita muda yang berusia 20 tahun bekerja sebagai pelayan restoran.Agnia hanya seorang lulusan SMA saja,dia tidak memiliki orang tua dan tinggal di sebuah kontrakan kecil bersama pacarnya, Andre.

Kehidupan bahagianya bersama Andre seketika pupus ketika Agnia mendapatkan kenyataan ternyata Andre telah pergi meninggalkannya dengan setumpuk hutang yang ia ambil dari seorang lintah darat untuk memenuhi hobinya yang gemar bermain judi online.

Akibat peristiwa itu,Agnia lah yang sekarang dikejar kejar oleh lintah darat yang pernah pacarnya mintai uang, sehingga mau tidak mau harus membuat Agnia bekerja ekstra keras untuk melunasi semua hutang Andre.

Karena keadaannya yang berubah menjadi sulit, kerapkali membuat Agnia merutuki kebodohannya karena terlalu dibuat tergila gila oleh cinta palsu yang selalu diberikan oleh Andre kepadanya.

Sekarang,Andre kabur entah kemana dan tak bertanggung jawab atas hutangnya dan melimpahkannya dengan begitu saja kepada Agnia.

"Bagaimana caranya agar aku bisa mendapatkan uang untuk melunasi semua hutang hutang Andre?" Keluh Agnia lagi.

Ya,hutang yang ditinggalkan oleh Andre,jika Agnia hitung hitung jumlahnya setara dengan dua tahun gajinya yang jelas bunganya terus bertambah dan membengkak setiap harinya.

Teman Agnia,Rosa hanya bisa merasa kasihan kepada Agnia karena ia tidak bisa membantu apa apa untuk menolong kesulitan yang sedang dihadapi oleh Agnia.

Saat sedang melamunkan cara untuk membayar hutang Andre,tiba tiba teman Agnia menghampirinya untuk memberitahu Agnia kalau ada seorang pelanggan yang datang ke restoran untuk memesan makanan.

Agnia yang sedari tadi melamun tentu saja dibuat kaget dengan panggilan dari temannya itu hingga hampir membuat piring dan gelas kotor yang sedari tadi dibawanya,jatuh dan pecah ke lantai.

"Ada apa sih Rosa? Bikin gue kaget aja deh!" Protes Agnia pada temannya itu.

"Ya maaf Agnia,habisnya Lo sih dari tadi ngelamun mulu.Itu,ada pelanggan yang masuk ke restoran kita.Cepat kamu hampiri dia dan tanyakan padanya dia mau memesan makanan apa." Ucap Rosa pada Agnia.

Mendengar hal itu Agnia pun segera menaruh piring dan gelas kotor yang ada ditangannya untuk dibawa ke dalam dapur sebelum akhirnya ia pun kembali keluar untuk menghampiri pelanggan itu.

Arkan Farrel Arganta,seorang pengusaha mobil yang sukses,saat ini tengah duduk sendirian di Restoran Kusuma, menikmati suasana yang hangat dan nyaman. Matanya mengembara, menunggu Agnia yang datang untuk menanyakan pesanannya.

Saat itu, seorang gadis cantik berjalan mendekati meja Arkan.Rambut hitamnya tergerai dengan elegan, dan senyum manisnya memancarkan kehangatan. Arkan tidak bisa menahan pandangannya darinya.

Dengan pelan, Arkan memandang Agnia dari atas ke bawah.Matahari senja yang masuk melalui jendela memperlihatkan keindahan wajahnya. Alis tebal yang rapi, mata coklat yang berkilau, hidung mancung, dan bibir merah yang tersenyum. Kulitnya yang cerah dan bersih membuat Arkan terpesona.

Agnia mengenakan seragam merah marun yang rapi, menonjolkan keanggunan dan kesempurnaan tubuhnya. Arkan merasa takjub dengan kecantikan gadis itu.

"Saya Agnia, pelayan Anda hari ini,Ada yang bisa saya bantu?" kata Agnia dengan suara lembut, memecahkan kesunyian.

Arkan tersadar dari kekagumannya dan tersenyum.

"Saya ingin mencoba menu spesial hari ini.Apakah kau memiliki pilihan yang cocok untuk ku makan hari ini?" Tanya Arkan.

Agnia tersenyum dan menjelaskan menu dengan percaya diri. Arkan mendengarkan dengan saksama,tetapi pandangannya tetap terpaku pada kecantikan Agnia.

"Kalau begitu tolong pesankan saya steik daging sapi saus barbeque nya satu." Ucap Arkan saat Agnia selesai membacakan menu spesial yang ada di restoran saat itu.

"Baik pak,tolong tunggu sebentar." Ucap Agnia yang bergegas pergi ke dapur untuk memberikan pesanan Arkan kepada juru masak yang bertugas disana.

Seusainya menyerahkan pesanan Arkan kepada juru masak,Agnia pun keluar dari dapur untuk melanjutkan kembali pekerjaannya dalam mengelap meja yang telah dipakai oleh pelanggan restorannya.

Bab 2

Arkan yang masih duduk di kursinya dengan kedua matanya yang masih sibuk mengikuti kemanapun Agnia pergi dan melakukan pekerjaannya,dibuat terdiam ketika ia melihat ekspresi kesusahan yang terpancar jelas di wajah Agnia.

Arkan berpikir pasti sedang terjadi sesuatu yang berat kepada pelayan yang masih belum ia ketahui namanya itu hingga membuat gadis muda itu sesekali terlihat melamun olehnya.

Mengetahui hal itu, Arkan pun lantas memanggil Agnia untuk mendekat ke arahnya.

"Permisi,bisakah kau datang kepadaku sebentar." Panggil Arkan kepada Agnia.

"Tentu pak" jawab Agnia yang segera bergegas menuju ke arah Arkan.

"Ada yang bisa saya lakukan pak?" Tanya Agnia setelah dirinya sampai di meja makan yang ditempati oleh Arkan.

"Bukan aku tapi kau." Ucap Arkan yang membuat Agnia mengangkat sebelah alisnya karena bingung.

"Maaf?" Tanya Agnia dengan bingung.

"Saya perhatikan dari tadi,kau terlihat melamun dan tidak fokus pada pekerjaanmu.Apakah kau baik baik saja?" Tanya Arkan dengan perhatian yang membuat Agnia terkejut karena kesusahannya terlihat oleh orang lain.

"Saya baik baik saja pak,terima kasih." Ucap Agnia yang memilih bungkam dan tidak menceritakan masalahnya kepada orang luar.

"Jika dilihat dari ekspresi wajahmu, saat ini kau sedang tidak baik baik saja.Pasti ada sesuatu yang berat yang sedang menimpamu saat ini.Jika aku bisa menebaknya pasti ini karena faktor keuangan." Ucap Arkan dengan santai kepada Agnia.

Agnia terkejut bukan kepalang ketika pelanggan restorannya itu dapat menebak permasalahan yang sedang dihadapinya dengan benar,membuat Agnia sedikit takut dan penasaran dengan laki laki yang saat ini tengah mengajaknya berbicara.

"Maaf pak,di restoran ini kami tidak membicarakan masalah pribadi.Jika tidak ada sesuatu yang ingin anda pesan,saya permisi terlebih dahulu." Ucap Agnia yang hendak bergegas pergi menjauh dari Arkan,namun ia segera dihentikan oleh penawaran Arkan yang menggiurkan.

"Dua ratus juta!Aku bisa memberikan uang itu kepadamu jika kau mau melakukan apapun yang aku inginkan untuk kau lakukan, nona." Ucap Arkan yang membuat langkah kaki Agnia terhenti.

Agnia membalikkan badannya menghadap ke arah Arkan.Ia seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja laki laki itu katakan padanya.

"Maaf,apa maksud perkataan anda barusan pak?" Tanya Agnia dengan tidak mengerti.

"Maksudku aku akan memberikan uang senilai dua ratus juta kepadamu jika kau mau memenuhi permintaan ku." Ucap Arkan sekali lagi yang kini memutuskan untuk berdiri dari tempat duduknya untuk menghampiri Agnia.

"Aku tidak membutuhkan uang anda pak,jadi simpan saja uang itu untuk anda." Ucap Agnia dengan tegas.

"Dengar,aku tidak tahu kesulitan apa yang saat ini sedang kau hadapi nona.Tapi yang bisa aku duga adalah saat ini kau sedang membutuhkan banyak sekali uang untuk menyelesaikan permasalahan mu itu." Ucap Arkan yang membuat Agnia terdiam dan berpikir.

"Kenapa anda mau repot repot peduli dengan pelayan kecil seperti saya pak?" Tanya Agnia dengan penasaran.

"Kau memiliki sesuatu yang membuatku tergila-gila padamu meskipun kita baru bertemu hari ini." Ucap Arkan yang membuat Agnia merinding.

Agnia dibuat penasaran, sebenarnya apa yang dimiliki olehnya hingga berhasil membuat pria kaya yang ada di hadapannya ini mau membantunya dan berurusan dengan masalahnya.

Agnia yang ingin menjawab rasa penasarannya pun akhirnya memutuskan untuk bertanya kepada laki laki itu akan apa yang diinginkannya terhadapnya.

Arkan pun segera mendekatkan bibirnya ke telinga Agnia untuk membisikkan keinginannya terhadap Agnia serta yang membuat hal itu akan menjadi tugas bagi Agnia dalam memperoleh uang senilai dua ratus juta itu dari Arkan.

Bab 3

Kedua mata Agnia terbuka lebar seketika saat dirinya mengetahui keinginan Arkan padanya.Ia tidak percaya kalau laki laki asing itu akan meminta hal yang sangat sensitif dan pribadi itu kepadanya.

"Tidak pak,saya tidak bisa melakukan hal itu.Saya tidak mau melakukannya." Ucap Agnia pada Arkan dan membuat Arkan melemparkan senyum ke arahnya.

"Pikirkan lagi jawabanmu sebelum kau menolak permintaanku,nona.Ingat,kesempatan bagus tidak akan datang untuk kedua kalinya.Jika kau gagal memanfaatkan kesempatan yang datang padamu hari ini,kau tidak akan tahu kapan kesempatan lain akan datang kepadamu." Ucap Arkan yang mengingatkan Agnia untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan yang datang padanya.

Agnia sebenarnya ingin mengambil kesempatan itu untuk membantunya membayar hutang milik Andre,namun untuk bisa mendapatkan uang senilai dua ratus juta itu,sanggupkah ia merelakan kehormatan dan kesuciannya kepada laki laki asing yang baru dikenalnya dan memiliki umur yang lebih tua darinya?

Agnia tidak menyangka kalau akan seberat ini baginya untuk mendapatkan uang dalam melunasi semua hutang yang sebenarnya bukan menjadi kewajibannya untuk melunasinya.

Jika karena bukan karena perbuatan Andre yang kurang ajar itu,mungkin hidup Agnia tidak akan berubah menjadi sesulit ini.

"Bagaimana nona, apakah kau sudah memikirkan jawabannya?" Tanya Arkan sekali lagi.

Agnia memejamkan kedua matanya dengan erat untuk berpikir sebelum memberikan jawabannya kepada Arkan,setelah mempertimbangkan semuanya, akhirnya Agnia pun menyetujui permintaan Arkan untuk mau menjadi teman tidurnya di ranjang.

"Baiklah pak,saya menerimanya.Saya akan melakukan hal yang bapak minta kepada saya untuk saya lakukan." Ucap Agnia dengan pasrah.

"Bagus,itu baru wanita pintar." Ucap Arkan yang memuji keputusan Agnia dalam menerima tawarannya.

"Kapan saya bisa melakukan tugas saya pak?Saya ingin segera mendapatkan uang itu untuk melunasi semua hutang hutang saya." Ucap Agnia.

"Malam ini kau bisa melakukan tugasmu,nona.Aku akan menunggu kau selesai bekerja, setelah itu aku akan langsung mengajakmu ke rumahku." Ucap Arkan

"Baik pak,sesuai permintaan bapak." Ucap Agnia.

Seusainya berbicara dengan Agnia, Arkan pun segera kembali ke meja makannya dengan hati yang sangat puas.Malam ini ia akan bersenang-senang dengan Agnia,wanita muda yang sangat cantik dan memunculkan rasa keingintahuannya.

Seusainya pulang bekerja, Agnia berjalan cepat melewati pintu restoran untuk menyusuri jalan yang tenang. Ia melihat mobil mewah berwarna hitam metalik yang terparkir di depan restoran. Lampu interior mobil menyala, dan memperlihatkan sosok Arkan yang tampan.

Agnia tersenyum dan membuka pintu mobil.

"Selamat malam,pak." kata Agnia sambil duduk di sebelahnya.

Arkan tersenyum dan mulai menghidupkan mesin mobilnya.

"Selamat malam" ucap Arkan dengan singkat

Mobil mereka meluncur pelan di jalan yang sepi. Agnia merasa nyaman sekaligus berdebar debar saat bersama Arkan.Setelah 20 menit berkendara, mobil mereka pun akhirnya berhenti di depan gerbang rumah mewah Arkan.

Rumah tersebut terletak di kawasan elite, dikelilingi taman yang rimbun dan kolam renang yang berwarna biru. Bangunan rumah setinggi dua lantai terbuat dari batu alam dengan jendela-jendela besar yang memperlihatkan pemandangan indah.

Agnia terpesona melihat keindahan rumah tersebut.Rumah laki laki itu jauh lebih besar dan lebih layak huni daripada kontrakan kecil milik Agnia.

Setelah memasuki rumah, Agnia dibuat kagum saat melihat interior yang mewah dan elegan.Lantai marmer yang berwarna putih memantulkan cahaya lampu gantung yang mewah diatasnya. Ruang tamu yang luas dihiasi sofa kulit coklat dan meja kaca yang elegan. Dindingnya dihiasi lukisan-lukisan mahakarya milik seniman terkenal.

Sesampainya di rumah, Arkan meminta kepala staf rumahnya untuk membantu Agnia berdandan dan memilihkan gaun tidur.

"Bi ijah, tolong bantu Agnia berdandan dan pilihkan gaun tidur yang cantik untuknya," kata Arkan dengan senyum.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!