NovelToon NovelToon

Takdir Dunia Lain

Bab 1 : Pemuda Bernama Rull

"Berita malam ini, dua pria dilaporkan hilang di kawasan hutan Semeru, menurut informasi yang kami peroleh, kedua pria tersebut adalah pendaki yang sedang berkemah di area tersebut." Ujar pembawa berita

"Penduduk setempat percaya bahwa kedua pria tersebut mungkin menemukan sebuah kuil tua yang tersembunyi di dalam hutan. Kuil itu, menurut cerita turun-temurun, menyimpan artefak kuno yang diyakini bernilai sangat mahal."

Gambar hutan lebat dengan kabut tebal ditampilkan di layar, menambah suasana misteri. Suara pembawa berita kembali terdengar, "Namun, hutan Semeru juga dikenal dengan berbagai kisah mistisnya. Banyak yang meyakini bahwa memasuki wilayah tertentu tanpa izin dapat membawa malapetaka. Hingga saat ini, tim pencarian masih berusaha menemukan jejak kedua pria tersebut."

"Ah, kenapa berita hari ini isinya seram-seram sekali," keluh seorang ibu rumah tangga sambil mematikan televisi.

...--------------...

Pengenalan Tokoh

Victoria : Ibu Sang MC

 

...----------------...

Suara beritanya masih terngiang, namun ia memilih untuk tidak memikirkannya lebih jauh.

Di dalam kamar, terlihat seorang pemuda sedang fokus menulis di meja kecilnya.

"Rull, kenapa kamu belum tidur, sayang?" Ucap Victoria memandang Rull

"Ah, ibu, maaf. Aku sedang menyelesaikan bab terakhir novelku," jawab Rull

...----------------...

Rull : MC

 

...----------------...

"Anak pintar, kamu memang berbakat. Tapi ingat, kesehatan itu penting. Kalau kamu sakit karena begadang, siapa yang akan melanjutkan novel ini?" Ucap Victoria sambil mengusap kepala Rull

"Baiklah, Bu. Aku akan tidur sekarang. Selamat malam."

"Selamat malam, sayang. Istirahat yang cukup," jawab ibunya

Namun, sebelum menutup pintu, matanya tertuju pada tumpukan kertas di meja. Judul di halaman pertama menarik perhatiannya: "Reinkarnasi di Dunia Fantasi." Sang ibu tersenyum kecil. "Dia benar-benar suka cerita-cerita fantasi. Semoga saja novelnya sukses suatu hari nanti," gumamnya pelan

Pagi pun tiba:

Alarm di kamar Rull berbunyi nyaring, memaksa Rull membuka matanya yang masih berat.

"Rull, ayo bangun! Waktunya sarapan," terdengar suara Victoria dari luar kamar

"Baik, Bu." jawab Rull

Setelah mandi dan berpakaian, Rull turun ke bawah. Aroma sedap langsung menyambutnya begitu ia melangkah ke ruang makan.

"Hmm, wangi sekali! Ibu masak apa hari ini?" tanya Rull sambil duduk di kursi

"Lihatlah, Ibu masak nasi cumi kesukaanmu."

"Wah, ini pasti enak sekali!" seru Rull

Mereka makan bersama sambil berbincang santai. Saat tengah menikmati sarapannya, ibunya bertanya, "Rull, apa kamu ada rencana keluar hari ini?"

"Iya, Bu. Hari ini Elsa, Bobby, dan Bunga ngajak aku ketemuan di taman," jawab Rull

"Oh, kalau begitu jangan lupa kunci rumah ya." Ucap Victoria

"Hah? Ibu mau berangkat kerja? Tapi sekarang kan hari Minggu." Tanya Rull heran

"Rekan kerja Ibu sedang sakit, jadi terpaksa Ibu harus menggantikannya. Ya sudah, Ibu berangkat dulu, ya."

Rull memandang ibunya dengan khawatir. "Hati-hati, Bu. Tapi... Ibu terlalu memaksakan diri. Padahal ini hari libur."

"Jangan khawatir, sayang. Kamu juga jaga diri, ya. Ibu pergi dulu."

Rull hanya bisa menatap punggung ibunya yang pergi dengan langkah cepat. Dalam hatinya, ia merasa kagum sekaligus sedih. "Ibu memang luar biasa. Tapi, semoga ibu tidak terlalu lelah."

Setelah selesai sarapan, Rull mengambil jaket dan pergi menuju taman tempat ia dan teman-temannya berjanji untuk bertemu. Cuaca pagi itu cerah, angin sepoi-sepoi meniup dedaunan yang membuat suasana terasa menyegarkan.

Sesampainya di taman, Rull melihat tiga sosok yang sudah akrab baginya—Elsa, Bobby, dan Bunga—duduk di bangku panjang dekat air mancur.

"Rull, akhirnya kamu datang juga!" seru Elsa sambil melambaikan tangan.

...----------------...

Elsa : Teman Kecil Rull

 

...----------------...

"Maaf, aku agak terlambat. Jadi, bagaimana kabar novel kalian?" tanyanya Rull

"Aku sudah menyelesaikan bab terakhir! Aku mempersatukan kisah cinta dua tokoh utama di novelku. Rasanya sangat emosional saat menulisnya." Ucap Elsa

"Wow, itu luar biasa, Elsa," ucap Rull kagum

"Kalau aku, bab terakhir di novelku menjadikan tokoh utama sebagai raja terkuat. Dia akhirnya mengalahkan semua musuhnya dan merebut kembali kerajaannya haha.... itu sungguh ending yang perfect." Ucap Bobby

 

...----------------...

Bobby : Teman Dekat Rull

 

...----------------...

"Kalau aku, bab terakhir novelku tentang mempersatukan keluarga tokoh utama. Setelah semua konflik dan perpecahan, akhirnya mereka kembali menjadi keluarga yang utuh." Ucap Bunga

 

...----------------...

Bunga : Teman Rull

 

"Kalian hebat sekali, Aku merasa tertantang untuk menyelesaikan novelku juga."

"Memangnya kamu ingin menyelesaikan novel terakhirmu seperti apa, Rull?" tanya Elsa penasaran

"Aku masih memikirkannya. Hmm... kira-kira seperti apa ya..." gumam Rull

"Memangnya, apa judul novelmu?" tanya Bobby, ikut penasaran

"Reincarnation in a Fantasy World," jawab Rull

"Cerita fantasi? Bukannya itu sudah pasaran, ya?" tanya Bunga

"Sebenarnya, aku banyak memasukkan unsur mitologi ke dalam cerita ini. Itu yang membuatnya berbeda."

"Mitologi? Maksudmu seperti dewa-dewi, makhluk legendaris, dan semacamnya?" tanya

"Ya. Aku mencoba menggali mitologi dari berbagai budaya, tapi aku juga menciptakan mitologi baru yang unik untuk dunia di novelnya."

Elsa tiba-tiba teringat sesuatu hal penting. "Ngomong-ngomong soal mitologi, aku jadi ingat berita semalam. Tentang dua orang pria yang hilang di hutan Semeru. Katanya, mereka menemukan kuil tua yang menyimpan artefak kuno."

"Kuil tua? Artefak kuno? Apa itu ada kaitannya dengan mitologi?" tanya Rull

"Katanya sih begitu. Penduduk setempat percaya kuil itu memiliki sejarah yang terhubung dengan kepercayaan mereka. Tapi yang bikin seram, siapa pun yang menemukan kuil itu biasanya tidak pernah kembali," jawab Elsa

Suasana mendadak hening. Angin yang berhembus pelan di taman seolah membawa aura misteri ke tengah mereka.

"Serius? Itu sih kayak plot novel horor, bukan fantasi!" Seru Bobby

Namun, Rull tetap serius. Pikiran tentang mitologi, kuil tua, dan artefak kuno mulai berputar di kepalanya, memberi inspirasi baru untuk cerita yang sedang ia tulis.

......................

Jika ada kesalahan typo atau sulit dimengerti silahkan komentar saja.

Terimakasih sudah membaca 🙏

Bab 2 : Cerita Mitos

Mereka terus menghabiskan waktu di taman, bercanda, berbincang, dan sesekali berdiskusi tentang ide-ide cerita mereka. Matahari perlahan tenggelam di ufuk barat, menyisakan langit jingga yang indah.

"Matahari sudah larut. Sebaiknya kita lanjutkan besok di sekolah," Ucap Bobby

Elsa tiba-tiba merogoh tasnya dan menyerahkan sebuah benda kecil yang terbungkus rapi kepada Rull.

"Oh iya, Rull. Aku ada sesuatu untukmu. Ini, ambil."

"Hah? Apa ini, Elsa?" tanya Rull sambil menerima bungkusan dari Elsa

"Eitss, jangan dibuka sekarang. Bukalah nanti saat kau sudah di rumah."

"Baiklah. Terima kasih, Elsa. Sampai jumpa besok, ya."

"Sampai jumpa, Rull," jawab Elsa sambil melambaikan tangan

Bobby dan Bunga juga berpamitan sebelum mereka semua berpisah untuk pulang.

Saat Rull tiba di rumah, suasana sepi di dalam rumah. Lampu ruang tamu menyala, tetapi tidak ada tanda-tanda kehadiran ibunya.

"Hah, Ibu belum pulang juga. Apa dia benar-benar sibuk?" gumamnya

Rull berjalan menuju kamarnya, duduk di meja belajarnya yang dipenuhi kertas-kertas dan catatan novel yang sedang ia kerjakan.

"Teman-temanku sudah menyelesaikan bab terakhir novel mereka, Hmm... kira-kira aku harus mengakhiri novelku seperti apa, ya?"

Rull termenung beberapa saat, mencoba memikirkan akhir yang sempurna untuk ceritanya. Tiba-tiba, ia teringat bungkusan dari Elsa. Dengan rasa penasaran, ia mengambilnya dari tasnya dan perlahan membukanya.

Rull membuka bungkusan itu dengan hati-hati. Di dalamnya, ia menemukan sebuah buku novel dengan sampul yang misterius. Judulnya terpampang jelas: Misteri Kuil Semeru.

"Elsa... dari mana dia mendapatkan buku ini?" gumam Rull

Dengan rasa penasaran, Rull membuka halaman pertama buku itu dan mulai membaca. Ceritanya menggambarkan mitos tentang Kuil Semeru, sebuah kuil kuno yang dipercaya dihuni oleh makhluk supernatural. Makhluk itu, menurut legenda, akan membawa siapa pun yang berani masuk ke dalam dunianya, menjebak mereka selamanya.

Rull membaca dengan serius, terpaku pada detail-detail cerita di buku itu. Setiap deskripsi tentang kuil, makhluk, dan nasib para korban terasa begitu hidup, hampir seperti nyata. Saat ia sedang asyik membaca, tiba-tiba layar laptopnya menyala dengan suara notifikasi pesan.

"Apa kamu sudah melihatnya?" Isi pesan dari Elsa

"Mengapa kamu memberikan buku ini?" Balas Rull

"Siapa tahu kamu bisa mendapatkan referensi dari buku itu untuk cerita novelmu."

"Referensi, ya? Tapi kenapa cerita ini terasa... terlalu kebetulan," gumamnya sambil mengingat berita tentang hutan Semeru yang ia dengar semalam.

Saat ia hendak kembali membaca, suara pintu depan terdengar. "Ibu pulang!" Rull tersenyum lega, namun rasa penasarannya terhadap buku itu masih menggantung.

Ia meletakkan buku di meja, berdiri, dan berjalan ke ruang tamu. "Itu pasti suara Ibu," ucapnya pelan sambil membuka pintu kamar.

Saat pintu terbuka, ibunya berdiri di sana sambil membawa tas kerja dan kantong makanan. Wajahnya tampak lelah, namun senyumnya tetap hangat.

"Rull, Ibu bawakan makanan untukmu," ucapnya sambil menyerahkan kantong itu.

"Ibu, apa pekerjaan ibu sesibuk itu sampai pulang malam begini?" tanya Rull khawatir.

"Sudah, jangan terlalu dipikirkan. Ayo kita makan bersama dulu."

Mereka duduk di ruang makan dan menikmati makanan yang dibawa ibunya. Di sisi lain, televisi di ruang keluarga menyala, menayangkan berita malam.

Tiba-tiba, perhatian Rull tertuju pada layar televisi. Ia melihat sosok yang sangat ia kenali. "Tunggu... itu Ibu! Wah, keren sekali! Ibu masuk televisi!"

"Ibu hanya kebetulan membantu pasien yang terluka. Pasien itu nekat masuk ke hutan Semeru."

"Ibu, kenapa sih orang-orang begitu penasaran ingin ke tempat itu?" Tanya Rull penasaran

"Dari informasi yang Ibu dapatkan, katanya di hutan itu ada kuil misterius. Penduduk sekitar percaya kuil itu dapat mengubah takdir seseorang yang buruk menjadi lebih baik."

"Kuil misterius pengubah takdir..." gumam Rull

Ia tiba-tiba teringat buku Misteri Kuil Sumeru yang diberikan oleh Elsa tadi.

"Rull, Ibu hanya ingin memperingatkanmu. Jangan pernah pergi ke tempat itu, Begitu juga dengan teman-temanmu. Hutan itu sangat berbahaya, ibu tidak ingin nasibmu sama seperti ayah mu."

"Memangnya apa yang terjadi kepada ayah waktu aku masih kecil." Ucap Rull penasaran

"Ayahmu dulu seorang Ilmuwan, dia terlalu naif dengan pekerjaannya, dia penasaran dengan hutan itu sampai-sampai dia meneliti sendiri hutan itu tanpa memikirkan keselamatannya. Ayahmu menghilang dihutan itu, tim penyelamatan tidak berhasil menemukan ayahmu, jadi ibu mohon jangan pergi kehutan itu, ibu tidak ingin kehilangan dirimu." Ucap Victoria sedih

"Baik, ibu. Aku mengerti."

Namun, di dalam hati, rasa penasaran Rull justru semakin besar. Kata-kata tentang kuil itu terus terngiang di benaknya, seolah memanggilnya untuk mencari tahu lebih banyak.

......................

Jika ada kesalahan typo atau sulit dimengerti silahkan komentar saja.

Terimakasih sudah membaca 🙏

Bab 3 : Hari Selalu Buruk Jika Disekolah

Keesokan harinya, alarm di kamar Rull berbunyi keras, memecah keheningan pagi. Dari lantai bawah, ibunya berteriak, "Waktunya sekolah, sayang!"

Rull mengerang pelan, meraih alarmnya, dan mematikannya. "Baik, Bu," balasnya dengan suara malas.

Setelah mandi dan bersiap-siap, Rull turun ke bawah dengan wajah lesu. Ibunya yang sedang menyiapkan sarapan memandangnya dengan cemas.

"Rull, mengapa kamu selalu lesu saat berangkat sekolah?" tanya ibunya

"Ibu, jujur saja, aku benci hari sekolah."

"Kenapa? Sekolah itu penting, tahu, untuk bekal di masa depan. Anak Ibu ini kan pintar. Ibu bahkan bisa melihat masa depan yang cerah di wajahmu, sayang."

"Banyak sekali orang di sekolah yang mengejek dan menyakitiku, Bu. Mengapa mereka melakukan itu? Mengapa mereka merenggut kebahagiaanku, padahal aku tidak pernah mengambil kebahagiaan mereka? Kadang aku berpikir... jika aku kuat, aku ingin menindas mereka seperti yang mereka lakukan padaku."

"Ssst, dengarkan Ibu baik-baik, ya. Untuk mencapai suatu tujuan, pasti ada rintangan. Tapi jika kamu berhasil melewati rintangan itu, kamu akan mendapatkan tujuan yang lebih besar dari yang kamu bayangkan. Jangan biarkan mereka menghancurkan semangatmu."

Ibunya lalu menarik Rull ke dalam pelukan hangat. "Ibu percaya bahwa anak Ibu satu-satunya ini kuat. Kamu lebih baik dari mereka, Rull. Jadilah dirimu sendiri, dan jangan pernah menyerah."

Rull menghela napas panjang dalam pelukan ibunya. Kata-kata itu terasa menenangkan, seperti embun pagi yang menyegarkan jiwanya yang sempat lelah.

"Terima kasih, Bu," bisik Rull pelan.

Ibunya tersenyum, mengusap rambut Rull. "Sekarang, makanlah dulu sebelum berangkat. Ibu yakin hari ini akan jadi lebih baik."

...****************...

Di kelas, Elsa tampak antusias menunjukkan novel buatannya kepada teman-teman.

"Wah, ending yang romantis. Aku ingin membaca ulang!" seru salah satu temannya.

"Kau hebat, Elsa," ucap yang lain dengan kagum.

Elsa tersenyum bahagia. "Saat pulang nanti, aku akan mem-publish novel ini."

"Aku yakin, pasti banyak yang suka dengan novelmu," ujar seorang teman dengan antusias.

Namun, ketika bel pelajaran berbunyi dan semua murid mulai duduk rapih, Elsa mendapati bangku Rull kosong. Ia memandang bangku itu dengan cemas. "Rull... apa dia tidak masuk hari ini?" pikirnya.

Tiba-tiba, suara sinis terdengar dari belakang. "Hei, Elsa, ke mana si culun itu?" tanya Zacky, murid terkenal sekaligus paling ditakuti di sekolah.

Elsa menatap Zacky tajam, tapi tidak menjawab.

Tak lama kemudian, guru mereka masuk ke kelas. "Baiklah, anak-anak. Pelajaran pertama hari ini kita akan mempelajari fotosintesis pada tumbuhan," ucap Bu Guru sambil membuka buku pelajaran.

Di tengah suasana kelas yang mulai tenang, pintu terbuka perlahan. Rull masuk dengan langkah ragu, wajahnya menunduk.

"Maaf, Bu, saya terlambat," ucapnya pelan.

Seketika, kelas menjadi ricuh. Beberapa murid mulai meneriaki Rull. Hanya Elsa, Bobby, dan Bunga yang tetap diam.

Bu Guru menatap Rull dengan tajam. "Rull Anderson, lihat sudah jam berapa sekarang. Kamu terlambat di jam pelajaran Ibu."

Rull mencoba memberikan penjelasan. "Maaf, Bu, tadi saya—"

Namun, sebelum ia selesai bicara, Zacky memotong dengan suara nyaring.

"Bu Guru, Rull telat karena malas. Ibunya pernah bilang ke saya kalau dia suka begadang bermain game."

Kelas langsung heboh dengan suara tawa murid-murid lain.

"Tidak, Bu Guru, itu tidak benar!" ucap Rull dengan memohon

"Ibu tidak ingin mendengar alasanmu. Sekarang kamu berdiri di depan sampai jam istirahat selesai."

Rull menunduk, menggigit bibirnya untuk menahan amarah dari fitnah Zacky. Dengan langkah berat, ia berjalan ke depan kelas dan berdiri di dekat papan tulis.

Elsa menatapnya dengan prihatin. "Zacky dia bohong beraninya dia memfitnah Rull seperti itu." gumamnya pelan kepada Bobby dan Bunga. Mereka mengangguk setuju, tetapi tidak berani melawan keputusan Bu Guru.

Sementara itu, Zacky tersenyum puas, merasa berhasil mempermalukan Rull di depan semua orang.

Jam istirahat tiba, Rull duduk di pojok kantin, mencoba menyelesaikan tugas hukuman dari Bu Guru. Kepalanya tertunduk, fokus pada buku catatannya. Namun, rasa malu dan amarah masih terasa jelas di wajahnya.

Elsa dan Bunga menghampirinya, membawa nampan makanan.

"Rull, mengapa kamu bisa terlambat? Apa yang dikatakan Zacky itu benar?" tanya Elsa

Rull menghela napas, berhenti menulis, lalu menjawab pelan.

"Alasan aku telat karena aku naik bus yang melewati jalur dekat hutan Semeru."

"Hah? Mengapa kamu tidak lewat jalur biasa? Bukannya itu lebih cepat? Kenapa kamu malah memutar ke jalur yang jauh?" Ucap Elsa terkejut

"Aku penasaran dengan hutan Sumeru. Ibuku bilang di sana ada kuil misterius yang dapat mengubah takdir seseorang menjadi lebih baik."

"Rull, apa ini karena novel yang aku berikan kepadamu?" ucap Elsa

Rull terdiam sejenak, lalu mengangguk pelan.

"Rull, semua itu hanyalah mitos. Jangan terlalu percaya pada cerita fiksi seperti itu. Kadang, kenyataan tidak seindah yang kita baca di buku."

Rull hanya mengangguk pelan, meski pikirannya masih dipenuhi rasa penasaran.

Tiba-tiba, sebuah bola basket melayang ke arah mereka dan mengenai kepala Rull dengan keras.

BUK...

"Ups, maaf, tidak sengaja," suara Zacky terdengar, diikuti tawa ledekan dari teman-temannya.

Elsa berdiri, memandang Zacky dengan tajam.

"Zacky, bisakah kau lebih hati-hati jika bermain?"

"Maaf, sayang. Mungkin bola ini saja yang ingin mengenai kepalanya," katanya sambil tertawa, disambut gelak tawa teman-temannya.

Rull menunduk, menggigit bibirnya untuk menahan emosi.

"Hei, Rull, mau tanding basket denganku? Lumayan, biar kamu belajar jadi orang normal."

"Maaf, aku tidak ada waktu." ucap Rull

"Oh, aku baru sadar. Kan orang seperti kamu pasti nggak ngerti apa itu basket. Hahaha.... Karena apa? Karena tulang lunak, hahahaha...."

Tawa teman-temannya semakin keras, memenuhi kantin.

Rull mengepalkan tangannya erat, menahan diri agar tidak meledak. Bunga menyentuh bahu Rull, mencoba menenangkannya. Elsa berdiri di depan Rull, menghadapi Zacky.

"Zacky, sudah cukup. Jangan terlalu berlebihan," ucap Elsa dengan tegas.

"Oh, jadi kau membela si tulang lunak ini, ya? Hati-hati, Elsa. Kau tidak ingin ikut-ikutan seperti dia, kan?"

"Tidak ada yang salah dengan Rull. Yang salah adalah sikapmu, Zacky." ucap Elsa

Suasana kantin menjadi tegang. Semua mata tertuju pada mereka. Namun, Zacky hanya tertawa kecil dan mundur.

"Santai saja, aku cuma bercanda," ucap Zacky

Rull menghela napas panjang, menatap Elsa dan Bunga dengan mata penuh rasa terima kasih.

"Terima kasih... kalian sudah membelaku," bisiknya pelan.

Elsa menepuk pundaknya lembut. "Kami di sini untukmu, Rull. Jangan pedulikan mereka."

......................

Jika ada kesalahan typo atau sulit dimengerti silahkan komentar saja.

Terimakasih sudah membaca 🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!