TAP...
TAP...
Suara langkah kaki seorang pria bergema dilorong sepi nan gelap, mata berwana abu kegelapannya bagaikan elang yang ingin memangsa santapannya.
ia terus berjalan mendekat dan semakin mendekat tatkala seorang wanita yang ia incar melihatnya dalam jarak dekat.
"Hahaha.. Sayang seharusnya kamu tidak melewati batas, Apa kau tak sabar menunggu hukuman dariku babygirl?" ucap laki-laki tampan itu semakin mendekat dan memojok wanitanya.
"Mm-menjauh ku mohon.. menjauhlah, jangan mendekat apa salahku kenapa k-kau menculik ku?" ucap sang gadis bergetar dan mundur perlahan-lahan
"Menjauh? Kau pikir setelah ini bisa lepas dariku Hem? " Ucap laki-laki tersebut dengan tatapan marah semakin mendekati gadis tersebut.
"Kumohon jangan mendekat hiks, tolong jangan seperti ini aku takut, kumohon menjauhlah Apa sebenarnya salahku? kenapa kau sangat kejam ha? Kumohon lepaskan aku" gadis tersebut terjatuh lemas dengan air mata mengalir, namun tak dihiraukan laki-laki tersebut ia terus mendekat dan semakin mendekat Ia juga mengeluarkan sebuah suntikan yang berisi obat tidur.
"JANGANNN.... AAAKKHH.. " sang gadis jatuh pingsan
_________oOo_________
Awalan
Di pagi hari yang cerah seorang gadis cantik masih bergelung dengan selimut tebalnya, menikmati mimpi indah yang ia selami.
perempuan itu adalah Violleta Arrabelle Zevalethea, Gadis dengan tubuh ideal kulit putih bersih serta pipinya yang chubby, Tahun ini umurnya akan menginjak ke-20th.
Ia juga memiliki seorang kakak laki-laki yang bernama Arkena villiando Zealand yang disapa Kena atau ken.
Violleta juga memiliki orang tua yang sangat menyayangi nya walaupun mamanya super galak ia tetap menyayangi mamanya. (Siapa sih yang gak sayang ibu sendiri mwhehe)
Tok..
Tok..
"Leta bangun.. Sudah pagi ntar telat ke kampusnya!!" ucap sang mama
"Leta bangun ngga, kalau ngga bangun mama dobrak nih pintu" ujarnya lagi dengan marah
Henguhh.. Suara lenguhan dari sang gadis yang mulai memerjap matanya, menyesuaikan pencahayaan yang masuk kematanya..
"Iya ma, aku udah bangun kok" violleta pun bangun dan beranjak pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri.
"Jangan lama-lama mama tunggu dibawah! " mamanya pun pergi meninggalkan kamar violleta.
Setelah usai mandi violleta pun beranjak turun kebawah dan duduk di meja makan yang dimana sudah ada kakak dan mama papanya..
"Ma hari ini aku ngundang temanku zanen, untuk main kerumah. lagian dia juga udah lama ngga kerumah setelah di beri kepercayaan mengambil alih perusahaan papanya" ujar Kakak Violleta yang bernama Arkena tersebut.
"Maksud kamu Zanendra Erland Davidson teman SMA kamu dulu? Anaknya tuan Davidson itu? " tanya sang papa
Sedangkan Violleta seperti mengenal nama itu, 'mungkin ia pernah bertemu dengan teman akakaknya itu atau mungkin perasaannya saja' bisiknya dalam hati
"Iya pa, zanen juga baru pulang dari AS(Amerika Serikat) ia juga baru Selsaikan S2 nya Diharverd pa" ujar Arkena, sedangkan violleta dan namanya hanya diam dan mendengar pembicaraan antara anak dan ayah tersebut.
"Mm.. Papa kebetulan juga ada kerjasama dengan tuan Davidson, yasudah nanti kamu ajak saja dia kesini"
"Ma papa udah selesai sarapannya, papa berangkat dulu ya, leta ikut kakak atau ikut papa nak?" ujar sang papa
" Emangnya Pak Erman kemana pa?" tanya violleta bingung, pasalnya setiap mau pergi kekampus biasanya ia pergi baren pak Erman sang supir.
"Pak Erman lagi ga enak badan makanya dia izin hari ini" ujar papa, leta pun hanya mengangguk anggukkan kepalanya menandakan ia mengerti dengan penjelasan papanya
"Leta bareng kakak aja pa" jawab leta
"Yaudah papa berangkat dulu ya" sambil mencium kening sang istri dan putrinya
"Iya Pa hati-hati dijalan ya! " jawab sang mama
"Iya ma" ujar sang papa, ia pun pergi meninggalkan halaman rumahnya.
_____oOo_____
"Ayo cepetan leta ntar telat, kakak juga banyak kerjaan dikantor, cepat habiskan makanan nya kakak tunggu dimobil" ujar sang kakak sambil beranjak dari kursinya.
"Iya kak" leta pun cepat-cepat meminum susu yang telah dibuat oleh mamanya sampai habis..
"Ma leta berangkat dulu ya" ucap leta sambil mencium pipi sang mama
"Ia hati-hati dijalan, belajar yang rajin ya sayang" ujar sang mama
"Okey mama ku tercinta" ia pun bergegas pergi menuju mobil sang kakak
_____oOo_____
Sesampainya didepan pagar kampus violleta pun membuka seatbelt nya, namun sebelum turun kakaknya berpesan akan menjemputnya usai mata kuliah leta selesai.
Sesaat leta sampai di dalam kelas, temannya datang menghampirinya dan beriringan berjalan menuju tempat duduk masing-masing, yang kebetulan tempat duduk mereka bersebelahan.
"Hey leta, tumben lu lebih awal datangnya, biasanya lu sama Eldara kan sering telat mulu datangnya" ujar Erika teman sekaligus sahabat violleta
"Iya, kebetulan aku perginya bareng kak ken, pak sopir biasanya pulang kampung ika.. " jelas violleta
"Oo gitu, Oo iya kamu udah ngerjain tugas pak bambang?"
"Sudah, kamu pasti belumkan?" tanya violleta, pasalnya ia sangat hafal sekali sahabat nya yang satu ini. Sedangkan Erika menganggap dan menyengir tanpa dosa
"Tau aja lu hehe.. Lihat dong let"
"Lat let lat let, emangnya aku telolet apa, yaudah ini buruan sebelum dosen killer itu datang, bisa habis kamu sama dia" Violleta pun memberikan bukunya dengan Erika yang terkenal pemalas dan tidak suka mikir pasal tugas.
Beberapa menit kemudian...
"Hey guyss, Ariana grande it's back" teriak seorang gadis
"Matamu ariana, muka lu cocok jadi pembantunya ariana" sahut Erika
"Enak aja lu ngomong, cantik cantik gini dibilang pembantu, gw ini calon model papan atas bray" sahutnya percaya diri
"Eh Eldara Pramosa, lu kalau mau mimpi mending lu pulang aja dari pada ntar lu disangka gila" dan begitulah perdebatan yang tiada habisnya terus terjadi.
sedangkan Violleta hanya menggelengkan kepala pusing melihat tingkah teman-temannya
_____oOo_____
Disisi Lain
Seorang pria dengan balutan jas mahal dan sepatu pantovefel yang sangat mengkilat, berjalan memasuki gedung megah nan menjulang tinggi.
"Selamat siang Tuan Muda Davidson, Hari ini ada pertemuan dengan Mitra PT.WIJAYADWINATA tuan. Sekitar pukul 10.00 nanti tuan direstoran xxx" ujar sang sekretaris menjelaskan schedule pagi ini dengan bosnya.
"Hem, siapkan semuanya sebentar lagi kita berangkat" Laki-laki berparas sangat tampan bak dewa Yunani itupun melangkah kakinya memasuki ruangan tempatnya berkutat dengan berkas yang tiada habisnya.
"Baik tuan" ujar sang sekretaris pamit undur diri
Setelah ia memasuki ruangan, ia pun duduk dikursi kebesarannya sambil memegang foto seorang gadis kecil yang menjadi obsessi dari dulu, ia tak sabar untuk bertemu dengan gadis pujaan hatinya.. Waktu begitu kejam memisahkan mereka dalam kurun waktu yang sangat lama.
"I'm back babygirl, kali ini tidak ada yang bisa menghalangiku untuk memilikimu my little rabbit" ujar sang empu dengan seringaian tipis dan terlihat begitu menyeramkan..
________oOo________
Bersambung...
Setelah usai mata perkuliah hari ini, violleta berjalan bersama sahabatnya Erika dan Eldara, Mereka ber-iringan melewati koridor kampus.
"Pulang dengan siapa let? Bareng gw aja kuy, sekalian kita cari makan" ujar Eldara mencoba mengajak Violleta pulang bersamanya.
"Sorry ya El, aku pulangnya bareng kak Ken" ucap violleta sambil meminta maaf.
"What? Kak ken? Serius? Yaudah gimana kalau gw pulang bareng lu?." Seru Eldara antusias sebab ia sangat berharap bisa dekat dengan kakak sahabatnya itu.
kedua sahabatnya juga tau bahwa Eldara sangat tergila-gila dengan Arkena villiando Zealand, laki-laki itu terlihat sangat tampan walaupun usianya sudah menginjak 27th. Ia masih terlihat amat tampan dimata Eldara Dengan muka yang maskulin dan tubuh tinggi tegapnya. Siapapun yang melihatnya pasti bakal jatuh cinta, salah satunya ya Eldara Pramosa.
"Gila lu ya, mobil lu mau ditarok dimana hah? Bisa-bisanya lu mau pulang bareng dengan abang nya leta" sungut Erika dengan matanya mendelik kearah sahabatnya yang sedikit gila dalam mendekati cowok. 'The real chegil ini mah.'
"Hehe iya juga ya, yaudah kapan-kapan aja deh" ucap Eldara sambil mengelurakan sengiran tak berdosanya.
"Yaudah lu mau bareng gw ga ika? Kalau mau ayok" lanjut Eldara lagi sambil menawarkan tumpangan dengan Erika.
"Engga deh Emak gw udah jemput tuh didepan" sambil menujuk sang empu yang dibicarakan "Oo yaudah kalau gitu gw pulang dulu, lu gapapa sendirian disini leta? " ucap Eldara
"Gapapa El, bentar lagi kak ken jemput kok" sahutnya
"Oo yaudah gw duluan, ya titip salam buat si Ganteng nya aku" Eldara pun mulai beranjak meninggalkan mereka berdua, namun sebelum benar-benar pergi Eldara tak lupa mengedipan mata yang terlihat menjijikkan dimata kedua sahabatnya
"iyuhh.. Jijik banget gw liatnya, yaudah gw juga mau pulang duluan ya, takutnya singa betina ngamuk kalo gw telat kesana, bye Violleta!" Ujar Erika sambil berlari menuju ibunya.
_____oOo_____
Setengah jam kemudian
"Ihhh kesel banget deh sama kak ken katanya mau jemput kok lama banget sih, mana pegel banget nih kaki kelamaan berdiri" gerutu Violleta sedikit mengeluh
Drtt..
Drtt..
Tiba-tiba handphone Violleta bergetar menandakan ada pesan masuk.
Kakak
Leta, Maafkan kakak tidak bisa menjemput mu. Kakak ada urusan mendadak di kantor yang tidak bisa kakak tinggal, jadi sebagai gantinya teman kakak yang akan menjemput mu, kamu tunggu disana okey.. sebentar lagi dia akan datang, Sorry to say adek ku and See you at home leta.
Violleta
Ihh.. Kakak kebiasaan banget deh! Harusnya dari tadi bilangnya, setidaknya aku bisa pulang dengan teman ku tanpa menunggu lebih lama lagi kak, kalau kayak gini aku yang capek nunggu lama.
Setelah membalas pesan sang kaka, violleta pun menyimpan handphone didalam saku tasnya. Tidak menjelang lama sebuah mobil mewah berhenti didepan violleta, dan sang empunya pun keluar dari dalam mobil menghampiri violleta.
"Kamu violleta kan? Kakakmu menitipkan pesan kepadaku untuk mengantarkanmu pulang" ujar laki-laki itu terlihat dingin dengan tatapan mata yang lekat kearah violleta.
"H-hah? Ii-iya kak aku violleta" violleta sedikit terpaku sesaat, saat matanya tajam laki-laki tersebut mengarah kepada nya, laki-laki tersebut terlihat sangat tampan dan begitu maskulin. namun laki-laki ini seperti memiliki aura intimidasi yang sangat kuat, siapapun yang berhadapan dengannya pasti akan merasa kecil seperti violleta sekarang ini.
"Yaudah ayok masuk kemobil" titahnya "Ii-iya kak"
Laki-laki itupun menarik tangan violleta dan membawanya sampai kedepan pintu mobil dan tak lupa membukakan pintu mobil untuk violleta.
"Maaf kak aku bisa jalan sendiri, tidak perlu tangan ku ditarik dan juga dibukakan pintu mobilnya"
violleta sedikit jengah dengan sikap teman kakaknya ini, menurutnya teman kakaknya ini sedikit tidak sopan, dihari pertama pertemuan saja sudah lancang memegang tangannya.
"Tidak ada penolakan terhadap sikap ku little rabbit" ujar sang laki-laki
"H-hah maksudnya kak? "
violleta sedikit bingung memahami ucapan teman kakaknya ini yang menganggap dirinya kelinci kecil dan apa tadi katanya tidak ada penolakan apa? Violleta memang dibuat bingung dengan sikap teman kakaknya ini.
"Tidak ada lupakan saja, mari kita pulang kerumah" Violleta merasa laki-laki ini bukan hanya punya jiwa intimidasi tapi juga selalu mengucapkan kata-kata yang sangat ambigu.
"Kk-kerumah aku kan? Ini aku kasih tau alamatnya" violleta pun mengeluarkan handphonenya, namun sebelum ia menujukan alamat laki-laki itupun lebih dulu menyela-nya.
"Tidak perlu aku sudah tau alamat rumah kamu girl" jawab sang laki-laki tersebut.
Laki-laki itu pun menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang,
***
beberapa saat Violleta kembali membuka percakapan, ia kembali bertanya kepada laki-laki tersebut.
"Kalau boleh tau nama kakak siapa ya?" tanya violleta, sebab sedari tadi ia tidak mengetahui nama teman kakaknya ini, lagipula ia juga bingung mau berbasa-basi seperti apa.
"Zanendra Erland Davidson" jawab sang empu
Violleta pun mengingat kejadian tadi pagi dimeja makan, saat kakaknya bilang akan membawa temannya kerumah karena sudah lama tidak bertemu. Namanya juga tadi zanendra saat disebut kakaknya. Mungkin temannya ini yang mau main kerumah.
'Hm pantesan dijemput rupanya searah' batin violleta
"Kalau namaku violleta Arrabelle Zevalethea" ujar violleta
"Aku sudah tau baby, semuanya tetang mu aku tau dan _" ucapan zanendra pun terhenti seiring dengan mobil yang ia bawa berhenti dihalaman rumah violleta.
"Kita sudah sampai baby girl, ayo turun atau mau aku yang turunin?" tanyanya sedikit menggoda.
"Ee-engga kak aku bisa sendiri" jawab leta gugup.
'Mungkin ini cowok pemain kali ya, mudah banget dia ngegoda cewek yang baru ia kenal' batin violleta
_____oOo_____
Flashback
Zanendra Erland Davidson
Drt..
Drt..
"Halo ken, ada apa?" tanya Zanendra
"Zanen, lu jadi kerumah gw kan? Tanya Arkena disebrang sana.
" iya jadi, mungkin sekitar jam 15.00 gw otw kesana" jawab Zanendra
"Gw bisa minta tolong sama lu ngga?" tanya Arkena lagi
"Minta tolong Apa? " jawab Zanendra
"Nanti sebelum lu datang kerumah gw, tolong lu jemput adek gw dikampus nya alamatnya nanti gw sherlock, gw tadi ada janjian dengan violleta mau ngejemput dia saat pulang kuliah, cuman kerjaan gw banyak bnget ga bisa ditinggalin, lu bisakan jemput vio? " tanya Arkena kepada Zanendra
"Dengan senang hati gw ngejemput violleta nya gw" jawab Zanendra dengan sedikit candaan
"Ingat jangan lu apa-apain adek gw ya, awas aja lu apa-apain dia" ujar Arkena
"Lu tenang aja, ga mungkin juga gw nyakitin dia" jawab Zanendra
"Yaudah makasih ya, gw mau lanjut kerja dulu" pamit Arkena
Panggilan pun terputus sesaat, Arkena sebenarnya tau perasaan Zanendra sahabatnya itu dengan adeknya violleta. Namun waktu itu violleta masih sangat kecil saat disukai oleh temannya sendiri yang dimana umur mereka sangat jauh terpaut 7th, maka dari itu Arkena dulu sangat menjaga adeknya dari Zanendra, Arkena mikir perasaan Zanendra hanya sesaat saja untuk violleta. Namun dugaannya itu sangat salah, bahwa Zanendra sampai sekarang masih sangat terobsesi dengan violleta. Dan hal itu cuma Zanendra sendiri yang tau.
_____oOo_____
"Selamat sore tante Diana" sapa Zanendra sesaat setelah sampai didepan pintu rumah violleta, disana juga sudah ada mama nya violleta yang bernama Diana Amalia.
"Hai zanen, aduh udah lama ga kesini ya kamu makin ganteng aja sekarang" ucap Diana mama violleta
"Terimakasih tante, ini tante ada bingkisan buat tante dan Om wirawan" Zanendra pun memberikan bingkisan tersebut kepada Diana dan disambut baik oleh mama violleta tersebut.
"Ya ampun, ga perlu repot-repot zanen, kamu datang kesini aja tante udah senang nak" ujarnya dengan senyuman.
"Leta kamu pulang dengan siapa nak? Mana kakak kamu?" tanya Diana
"Kak ken tadi ga bisa jemput ma, jadi dia nitipin aku ke kak Zanendra ma" jelas violleta ke Diana
"Oo ya ampun anak itu, Maaf ya zanen udah ngerepotin kamu buat ngejemput leta" ujar Diana tidak enak hati
"Ga ngerepotin kok tante malahan saya suka dan senang bisa ngejemput violleta" jawab Zanendra sambil menekankan kata 'suka' dengan menatap ke arah violleta
Violleta yang sadar dengan kalimat Zanendra tersebut menoleh ke arah Zanendra yang juga menatapnya, dan melihat Smirk tipis dibibir pria tersebut.
'Apa-apaan kak sih kak Zanen ini, kenapa sikapnya aneh sekali. ' batin violleta
"Ma.. aku ke atas dulu ya, mau bersih-bersih soalnya udah keringetan banget ma" ujar violleta
"Yaudah sana jangan lama-lama ya, abis itu turun bantuin mama siapin makan malam" ujar sang mama
"Eh iya ini sekalian tunjukkan kamar tamu untuk Zanen istirahat, pasti Zanen capek banget apalagi perjalanannya cukup jauh dari tempat kita, yaudah tante kedapur dulu Zanen kalau mau sesuatu kasih tau aja tante atau leta ya" ucap Diana
"Iya tante" jawab Zanendra dengan sedikit senyuman
______oOo______
Violleta dan Zanendra pun mulai menaiki anak tangga satu persatu, begitu juga dengan Zanendra yang kini berjalan menuju kamar yang dibilang Diana mamanya violleta tersebut.
sesampainya didepan kamar tamu violleta pun izin kekamarnya untuk membersihkan diri, kebetulan sekali kamar mereka bersebrangan jadi ia tak perlu capek-capek jika mengulang ke kamar tamu, namun baru ingin beranjak pergi tiba-tiba saja gerakan nya itu tertahan oleh tangan Zanendra yang sedikit kekar, membuat Violleta sulit untuk beranjak dari tempat tersebut.
"Mau kemana hmm?" tanya zanen sambil menarik tangan violleta.
"Mm-mau kekamar kak, tolong l-lepasin tangan aku kak" ucap leta gugup karena perasaan takut menghinggapi di benaknya tak kala Zanendra menarik tangannya.
"No, kamu bersih-bersih disini aja atau mau istirahat juga harus disini aja baby" titah Zanendra kepada violleta.
"Maaf kak, tapi kamar ku bukan yang ini lagian barang-barang ku juga dikamar" jawab Violleta dengan berbagai alasan.
"Yaudah berarti kita tidur dikamar kamu" jawab Zanendra enteng.
"Maksud K-kak zanen apa?" tanya violleta bingung dan sedikit merasa takut.
Bukannya menjawab zanen malah maju mendekati violleta, Violleta pun mundur perlahan-lahan.
"K-kak zanen jangan macam-macam ya atau aku teriak nih" ancam violleta
Namun bukannya takut zanen malah semakin mendekat dan memojokkan violleta, sampai pada akhirnya violleta terpojok disebuah pintu tak lain tak bukan itu adalah pintu kamar violleta. Sekali tarikan Zanendra memaksa violleta masuk kedalam kamar tersebut, rupanya dugaannya sangat tepat, pintu yang
Memiliki warna cat pink putih itu memang kamar milik violleta.
"Kak Zanen apa-apaan sih? Ga sopan tau ngga!" bentak violleta sambil berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman Zanendra.
"Jangan memberontak sayang, Aku cuman mau tidur, jadi tenanglah baby" ucap Zanendra pelan dan terdengar lembut, ia juga mencoba mengambil simpati Violleta dengan mengelus dan memainkan rambut Violleta.
"Lepasin ngga, aku ngga mau tidur sama kakak, lagian kita juga baru kenal kak" ujar violleta terkesan memberontak.
"Hm? Jadi kalau udah lama kenal, kamu mau tidur dengan kakak sayang?" tanya Zanendra sedikit menggoda.
"Tetap aku ngga mau kak, keluar dari kamarku sekarang!!" Teriak Violleta
kali ini kesabarannya memang sedang diuji oleh Zanendra, gadis yang biasanya sangat jarang sekali marah, sekarang terlihat begitu marah.
"Stop it Vio!! Jangan menguji kesabaran kakak vio, Just sleep, hanya tidur. Atau kamu memang suka dengan paksaan baby?" Tegas Zanendra, mencengkram tangan Violleta dan memberi sedikit ancaman.
"Sekali lagi kamu memberontak kakak ga bakal segan ngasih kamu hukuman sayang" imbuhnya lagi
ia pun menarik Violleta ketempat tidur dan merebahkannya, Zanendra tak memikirkan keterkejutan Violleta terhadapnya, padahal ia tau Violleta terlihat kaget dan takut secara bersamaan, namun ia tak memperdulikannya.
"Kak Zanen ini termasuk pelecehan tau ngga" ucap Violleta lirih tak berani menatap Zanendra yang berada dihadapannya.
"No babygirl, ini bukan seperti yang kamu pikirkan, apakah kamu tak bisa membedakan mana kasih sayang atau pelecehan babygirl? " tanya Zanendra sambil mengusap sayang kepala Violleta.
"T-tapi kak kita baru pertama kali bertemu dan kakak sudah berbuat lancang seperti ini, ini bukan hal yang bisa di normalisasikan kak!" Ucap Violleta sedikit bergetar
ia benar-benar takut kali ini, sampai dirinya susah membendung air matanya sendiri.
Bayangan dimana laki-laki yang baru ia kenal sudah berbuat tidak sopan kepadanya, Violleta pun baru pertama kali dihadapkan dengan posisi yang seperti ini
"Oke,sekarang pilihan ada di kamu sayang kamu mau tidur sama kakak, atau pikiranmu tentang pelecehan tadi terwujud kan Hmm?"
Kali ini Zanendra sudah mulai hilang kesabarannya, ia sungguh lelah mendengar bantahan dari Violleta gadis yang ia incar sejak dulu, Taukah Violleta bahwa Zanendra sangat merindukannya, sampai tak bisa menahan diri ingin memeluknya sedari tadi.
"J-jangan kak hikss.." jawabnya takut
"Aku tak butuh tangisan mu Violleta Arrabelle Zevalethea!! " kali ini suara bentakan Zanendra semakin mengeras, sudah hilang rasa sabarnya menghadapi tingkah sang gadis.
"Jawab!! Kamu mau tidur atau bersenang-senang bersama kakak? " tanya Zanendra q lagi. Ia menggenggam tangan Violleta sedikit lebih kencang. Dengan mata yang terlihat menusuk kearah Violleta.
"Tt-tidur kak, aku mau tidur!" jawab nya pasrah,
Ia tak bisa berbuat apa semua akses sudah ditutupi oleh Zanendra, dia tak bisa memberontak karena pada akhirnya ia bakal kalah telak oleh Zanendra yang memiliki tenaga yang lebih kuat dibandingkan dengannya.
"Bagus babygirl pilihan yang tepat.. ayo kita tidur, aku sangat lelah dan sangat ingin memelukmu" Ucap Zanendra.
Ia pun membawa Violleta yang sedang ketakutan kedalam pelukannya. tak lupa juga mengelus lembut punggung Violleta sampai tertidur.
"Have a nice dream baby" Zanendra pun mengecup singkat kening Violleta yang sudah tertidur.
Rasanya hari ini adalah hari yang paling menyenangkan bagi Zanen sebab dipertemukan kembali dengan gadis kesayangannya, yang sudah beberapa tahun dipisahkan dari nya, kini sangat pujaan hati sedang berada sangat dekat dengannya.
Walaupun ia melihat ketakutan yang terpancar diwajah sangat gadis Zanen tetap tak menghiraukannya, baginya sekarang yang terpenting adalah bisa berdua dengan violleta nya. Benci atau cinta itu bisa diatur nanti.
______oOo______
SEMOGA KALIAN SUKA YAA GUYS
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!