NovelToon NovelToon

ENIGMA

Prolog

...⚠️ Disclaimer  ⚠️...

...Cerita ini hanyalah fiksi belaka, semua alur, tokoh maupun latar yang disebutkan dalam cerita diambil untuk kepentingan pengembangan cerita. Jadi tolong jangan bawa cerita ini ke kehidupan nyata. ...

...Di dalam cerita ini mengandung tindakan kekerasan, pelecehan dan isu-isu yang mungkin menyinggung. Saya mohon kebijakan Anda, karena saya tidak pernah merendahkan, menghasut pihak mana pun, semuanya murni dibuat untuk kepentingan cerita. ...

...Mohon bijak dalam memilih bacaan, terima kasih dan selamat membaca kisah seru dari ENIGMA. ...

...# Pengenalan Tokoh # ...

...Lee Soo Man as Lee Gyeong Min ...

...NCT 127 as Maverick ...

...Lee Taeyong as Lee Taewon...

...Moon Taeil as Moon Tae Cheol ...

...Jhonny Seo as Jones Suh...

...Nakamoto Yuta as Matsumoto Uta ...

...Kim Doyoung as Kim Do Hyun ...

...Jung Jaehyun as Jung Jaehwa ...

...Kim Jungwoo as Kim Jun-myeon...

...Mark Lee as Marvin Lee ...

...Lee Haechan as Lee Hyejoon...

# Prolog

Seorang pria terlihat fokus membaca dokumen, beberapa kali tangannya bergerak untuk membubuhkan tanda tangan, keningnya pun sesekali berkerut tanda sedang berpikir. Namun konsentrasinya harus pecah begitu ketukan pintu terdengar. Menaikkan sebelah alis sebab heran, tapi ia tetap mengizinkan orang itu masuk.

“Maaf mengganggu waktu Anda Tuan Johnson, tapi ada seorang pria yang memaksa untuk bertemu dengan Anda,” ucap seorang wanita yang memang merupakan sekretarisnya.

“Siapa? Aku tidak punya janji temu dengan siapa pun hari ini.” Pria yang dipanggil Johnson itu menjawab dengan acuh, pikirannya kembali tertuju pada berkas yang sedang ia kerjakan.

“Beliau mengaku bernama Tuan Lee, beliau bilang ada hal mendesak yang harus dibicarakan dengan Anda, Tuan. Saya sudah mencoba mengusirnya tapi beliau masih memaksa untuk bertemu dengan Anda. Apa perlu kita lakukan cara kekerasan?”

Johnson berdecak tak suka saat mendengar penjelasan sekretarisnya. “Pria itu keras kepala sekali,” gumam Johnson, “baiklah, biarkan dia masuk!”

Mengangguk patuh, sang sekretaris langsung menjalankan perintah begitu tau jika saat ini entah mengapa suasana hati sang atasan memburuk. Tak berselang lama pria yang dipanggil Tuan Lee itu masuk. Tubuhnya cukup pendek, bermata sipit, dengan kulit putih pucat. Usianya cukup tua, mungkin sudah melewati setengah abad, tapi kobaran semangatnya masih terasa. Dalam sekali pandang pun Johnson tau jika pria yang ada di hadapannya ini berasal dari Asia Timur.

“Saya sangat berterima kasih karena Anda bisa memberikan sedikit waktu untuk saya berbicara, saya ingin‒”

“Tuan Lee maaf menyela perkataan Anda, tapi bukankah Anda sendiri sadar jika saya hanya memberi sedikit waktu, jadi bukankah lebih baik Anda jelaskan sekarang apa tujuan Anda kemari?”

Tuan Lee menelan ludahnya kasar, seperti kabar yang ia dengar bahwa orang yang ada di hadapannya ini bukan orang yang mudah didekati.

Tuan Lee berdehem sebentar, membasahi tenggorokannya yang entah mengapa tiba-tiba terasa begitu kering. “Seperti yang sudah saya katakan, saya berniat meminta bantuan Anda agar terbebas dari wanita pemeras yang selama ini mengganggu saya dan salah seorang artis saya. Tindakannya sudah sangat keterlaluan! Saya tidak ingin artis saya semakin tertekan karena dia! Jadi tolong‒”

Johnson terkekeh sekilas, “maaf Tuan Lee, saya tidak bermaksud menyela, tapi sepertinya Anda datang ke tempat yang salah. Kami adalah organisasi khusus yang dibentuk untuk mengurus kasus global yang tidak bisa diselesaikan secara nasional. Anda pasti jelas tau akan hal itu. Terkait masalah ini, Anda bisa meminta bantuan kepolisian negara jika memang kepolisian lokal tidak bisa menyelesaikan masalah ini.”

“Tapi dia bukan wanita sembarangan! Apa Anda tidak membaca seluruh email saya?! Wanita itu bukan wanita biasa, dia tak hanya memiliki uang, tapi juga kekuasaan! Kami pernah meminta bantuan polisi, tapi seminggu setelahnya polisi meminta kami mengurus semuanya sendiri dan anehnya itu terjadi lebih dari sepuluh kali. Kami tidak tau harus meminta bantuan ke mana, hanya Anda harapan terakhir kami.”

Mendengar apa yang dikatakan pria di depannya, Johnson mengerutkan kening. Suatu keanehan, para polisi itu tidak mungkin lari dari tanggung jawab seperti pengecut. Siapa sebenarnya wanita yang pria ini bicarakan?

“Oh! Saya baru saja mendapatkan sesuatu, saya tidak tau ini bisa membantu atau tidak. Wanita yang selama ini mengganggu saya memiliki tato ular dan tengkorak di area sekitar lehernya. Staff kami juga pernah melihat tato yang sama di lengan salah satu bodyguard-nya. Tato‒”

“Tunggu! Ular dan tengkorak?!” beo Johnson sedikit terkejut. Rautnya yang tadi terlihat malas menanggapi kini menjadi serius. “Bisa kau jelaskan lebih rinci seperti apa tatonya?”

“Ular sejenis cobra yang terlihat memamerkan taring dengan … tubuh yang melilit tengkorak? ”

“Tidak mungkin! Bagaimana mungkin mereka terlibat?” batin Johnson heran sekaligus tak percaya.

“Tuan Johnson? Jadi … bagaimana keputusan Anda? Apakah Anda akan membantu kami?” tanya Tuan Lee saat melihat Tuan Johnson hanya diam.

“Baiklah Tuan Lee, saya setuju. Saya akan mengirimkan tim ke MS Entertainment dalam waktu dekat.”

Chapter 1

Musik berdentum dari ruang latihan berdinding kaca, di dalamnya sembilan orang lelaki tengah asik menghentakkan tubuh mengikuti irama musik. Mereka adalah Maverick, idol grup beranggotakan sembilan orang yang berasal dari Korea Selatan. Keringat mengucur dari pelipis mereka menandakan seberapa keras latihan yang mereka jalani, tapi itu tak dapat menghentikan tarian indah yang mereka ciptakan. Namun tiba-tiba, musik yang sedari tadi mengiringi tarian indah mereka berhenti berputar, seorang wanita berambut hitam yang dipotong sebahu berdiri sambil menyilangkan tangan, sepertinya dia orang yang mematikan musik tadi.

“Lee sajang-nim¹  memanggil kalian ke ruang rapat,” ucap wanita itu dengan nada dingin. Namanya Shin Hwa Young, wanita cantik dengan mata tajam yang kini menjabat sebagai manager utama Maverick.

“Ne²  Hwa Young-ssi, kami akan segera ke sana,” jawab seorang lelaki tampan yang katanya memiliki visual bak karakter anime, dialah sang leader dari Maverick Lee Taewon.

Tak ingin membuat sang direktur menunggu, mereka segera menuju ke ruang rapat. Begitu sampai, ternyata sudah ada dua orang lelaki yang memang merupakan manager mereka. Ada apa ini? Rapat dadakan? Tapi membahas tentang apa? World tour  baru saja selesai dan album baru masih akan dirilis beberapa bulan lagi. Jadi kenapa mereka dikumpulkan di ruang rapat?

“Maaf mengganggu waktu latihan kalian, tapi ini adalah hal yang penting. Oh! Silakan duduk dulu.” Lee sajang-nim atau yang lebih dikenal dengan nama Lee Gyong Min berucap sambil tersenyum hangat. Dia adalah direktur utama sekaligus owner dari MS Entertainment‒agensi yang menaungi Maverick. MS Entertainment atau Music of Soul Entertainment adalah satu dari tiga agensi besar Korea Selatan yang sudah banyak mendebutkan artis terkenal, Maverick menjadi salah satunya tentu saja.

Lima belas menit berlalu dan belum ada kejelasan kenapa mereka dikumpulkan ke ruang rapat. Lee Sajang-nim juga belum membuka pertemuan secara resmi entah karena apa.

Hwa Young menghela napas, sedikit merasa kesal. “ Maaf sajang-nim, bukan bermaksud lancang tapi jika memang tidak ada hal yang ingin dibicarakan, tolong biarkan kami‒”

Suara decitan pintu membuat Hwa Young menghentikan perkataannya. Atensi semua orang beralih seketika begitu melihat seorang wanita berambut dark brown yang kini berdiri di depan pintu sambil tersenyum canggung. Iris hitamnya menggambarkan rasa bersalah.

“Maaf atas keterlambatan saya. Saya tidak bermaksud begitu, tapi tadi tiba-tiba mobil saya mogok. Saya benar-benar minta maaf karena pasti hal ini membuat jadwal Anda sekalian terganggu.”

“Kami memakluminya, Nona. Kemarilah!” Lagi-lagi Lee sajang-nim melemparkan senyum hangat. Gadis itu pun menurut dan berjalan mendekat.

“Baiklah mengingat waktu yang semakin mundur, sebaiknya kita percepat saja. Perkenalkan, ini Nona Alexa Lee manager baru kalian.”

Damn! Kata-kata Lee sajang-nim berhasil membuat semua orang yang ada di sana terkejut. Kenapa tiba-tiba ada manager baru? Selama ini Maverick bisa berjalan baik dengan tiga manager, tidak ada bentrokan jadwal atau pun keterlambatan. Jadi apa alasan perekrutan ini?

“Maaf Sajang-nim tapi kenapa Anda tidak mendiskusikan terlebih dahulu hal ini pada saya? Lagi pula Anda tau sendiri jika semua berjalan dengan lancar, tidak ada satu jadwal pun yang bentrok atau terlewat. Kami tidak memerlukan orang yang bahkan tidak bisa menghargai waktu sepertinya, Sajang-nim,” ucap Hwa Young dengan sedikit menyindir. Jelas sekali ia menentang hal ini.

“Maaf Nona Shin, tapi dari pengamatanku ini adalah hal yang terbaik. Aku tau ini terlalu mendadak, tapi aku yakin kemampuan Nona Lee akan dapat meringankan tugas kalian. Aku juga tau kalian bekerja sangat keras untuk bisa mengurusi semua jadwal mereka, walaupun hanya unit Maverick yang kalian urus tapi ada beberapa member yang tergabung dengan unit lain. Bukankah itu cukup memusingkan? Jadi tidak ada salahnya menambah anggota tim, bukan?”

Skakmat, alasan yang masuk akal dari Lee sajang-nim berhasil membungkan mereka terutama Hwa Young. Maka rapat hari itu pun berakhir dengan keputusan Alexa resmi menjadi manager baru Maverick.

...****...

Kini Alexa tengah berada di ruangan milik Hwa Young. Sama halnya dengan manager lain, Hwa Young akan menjelaskan secara singkat tugas yang akan ia kerjakan.

“Untuk sebulan ke depan, kau hanya harus membantu jadwal Maverick secara grup. Aku akan menilai kapabilitasmu dulu, setelah aku yakin kau baru bisa mengurus jadwal member secara personal. Untuk tugas yang harus kau kerjakan akan aku kirim lewat pesan dan sama seperti yang lain ruanganmu ada di sebelah. Apa ada pertanyaan?”

“Untuk saat ini tidak ada, terima kasih banyak, Hwa Young-ssi. Berarti untuk hari ini‒”Perkataan Alexa terpotong karena dering telepon dari ponsel milik Hwa Young.

“Halo, Hwa Young! Sepertinya aku tidak bisa mengantar makanan untuk member hari ini. Ibuku sakit lagi, kau gantikan aku dulu, ya?”

“Hei! Kenapa kau tidak‒” Belum selesai Hwa Young berucap, perkataannya harus terhenti karena sambungan teleponnya telah ditutup secara sepihak oleh Jooyul‒salah satu manager Maverick. Berdecak kesal, ia akhirnya kembali memusatkan perhatian ke Alexa, “hey, Alexa-ssi! Pergilah ke cafetarian  dan pesankan member makanan, list-nya aku share lewat pesan. Ingat, jangan sampai salah pesan!”

Mengangguk paham, Alexa pun segera melaksanakan tugas pertamanya sebagai manager. Namun baru selangkah kakinya meninggalkan ruangan Hwa Young, ia dikejutkan dengan kemunculan seorang lelaki tampan dengan bekas luka di sebelah mata‒Lee Taewon.

“Maaf mengagetkanmu manager-nim. Apakah Hwa Young Noona³ ada di dalam?”

“Tidak masalah dan ya Nona Shin ada di dalam dia juga terlihat tidak sibuk, kurasa kau bisa masuk. Aku permisi dulu.” Alexa membungkuk sopan kemudian berlalu menuju cafetarian.

...****...

Suara tarikan napas berat diiringi obrolan ringan terdengar dari balik pintu kayu yang sedikit terbuka. Di sana, delapan member Maverick terlihat sedang duduk sembari mencoba memulihkan tenaga selepas latihan.

“Hah, aku haus. Kenapa manager Hyung⁴ belum sampai ke sini, ya? Biasanya dia sudah ada di sini lima menit sebelum latihan kita selesai,” keluh sang maknae, Lee Haejoon.

“Sudahlah Chan, berhenti mengeluh! Mungkin manager Hyung masih sibuk. Jika kau memang haus‒”

“Maaf membuat kalian menunggu.” Perkataan Marvin harus terpotong begitu Alexa masuk dengan beberapa botol minuman. Melihatnya kesusahan, seorang lelaki dengan postur tubuh sedikit lebih rendah dari member yang lain berinisiatif untuk membantu.

“Mari ku bantu manager-nim,” katanya sembari mengambil beberapa botol dari tangan Alexa.

“Terima kasih … eum?”

Melihat Alexa kebingungan Haejoon pun berucap, “Oh ya, kita belum berkenalan, bukan? Noona! aku Haejoon, maknae dari Maverick. Kau bisa memanggilku, Haejoonie.” Dia tersenyum lebar, menampilkan gummy smile yang sangat manis, melihat itu tentu saja Alexa ikut tersenyum.

“Aku Tae Cheol, member tertua di sini. Semoga kami tidak akan merepotkan mu untuk ke depannya, Manager-nim” ucap seorang lelaki yang tadi membantunya.

“Matsumoto Uta,” melihat kebingungan di wajah Alexa ia kembali melanjutkan, “Seperti yang kau pikirkan. Aku bukan berasal dari Korea, aku dari Jepang.” Alexa mengangguk paham setelah mendengar penjelasan Uta.

Seorang member bertubuh tinggi yang duduk di sampingnya tiba-tiba bicara, “Jones Suh. I’m from Chicago.”

“Kim Dohyun”

“Marvin Lee from Canada.”

“Annyeong⁵ Manager-nim, aku Jung Jaehwa,” ujar seorang lelaki sambil tersenyum hingga menampilkan lubang cacat di pipinya. Cukup manis.

“Salam kenal, Manager-nim, a-aku Jungmyeon.” Nada yang terdengar ragu membuat Alexa berpikir, “apa ia tipe orang yang malu-malu?”

“Oh! Yang baru saja datang itu namanya Taewon hyung, leader kami,” ucap Haejoon sambil menunjuk ke arah Taewon yang baru saja masuk, tapi yang ditunjuk malah terus berjalan lurus menuju tumpukan tas di belakang.

“Hyung! Kau mau ke mana? Kemarilah dan mengobrol bersama kami,” ajak Haejoon penuh semangat, tangannya pun tak lupa melambai-lambai antusias.

“Aku harus pergi, maaf. Jadwal kita sudah selesai hari ini, sebaiknya kalian segera kembali ke dorm dan beristirahat karena besok akan lebih sibuk.”

“Tapi, Hyung kau tidak kembali bersama kami? Sebenarnya mau ke mana? Kenapa buru-buru?” tanya Dohyun melihat Taewon terlihat tidak tenang dan buru-buru.

“Aku masih ada urusan.” 

Setelah mengatakan itu Taewon benar-benar keluar dari ruang latihan meninggalkan mereka begitu saja. Para member yang masih ada di ruangan itu memandang Alexa dengan tak enak hati.

“Maafkan Taewon Hyung, Alexa-ssi. Bukan berarti dia tak ingin menyambut kedatanganmu, tapi‒”

“Sudahlah itu bukan masalah besar Jaehwa-ssi, jika dia memang sibuk kalian bisa apa? Itu bukan masalah, kita lanjutkan saja sesi perkenalannya. Namaku Alexa Lee, aku bukan warga asli Korea, I’m from Mineapollis actually. Aku lahir di tahun 1996 jika kalian ingin tahu. Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik setelah ini dan tolong panggil saja namaku agar kita bisa lebih akrab.”

Percakapan mereka pun berlanjut, obrolan ringan agar lebih dekat, sesekali tawa pun terdengar. Begitulah, kegiatan hari itu di akhiri dengan perkenalan hangat antara Alexa dan para member, minus Lee Taewon tentu saja.

____________________________

¹Sajang-nim dalam Bahasa Korea berarti CEO atau Direktur Utama, tapi bisa juga diartikan pemilik toko.

² Ne dalam Bahasa Korea artinya iya atau baiklah.

³ Noona dalam Bahasa Korea adalah panggilan seorang laki-laki kepada wanita yang lebih tua.

⁴ Hyung dalam Bahasa Korea adalah panggilan seorang laki-laki kepada laki-laki yang lebih tua.

⁵ Annyeong dalam Bahasa Korea berarti halo atau salam kenal.

⚠️ Cerita ini dibuat sebelum berita keluarnya member NCT 127 Taeil⚠️

Chapter 3

Matahari masih malu-malu untuk memamerkan sinar hangatnya, bahkan udara pagi yang dingin masih terasa menusuk kulit. Namun, Alexa sudah memulai pekerjaannya. Tugasnya sederhana, ia hanya harus menjemput member Maverick di dorm  kemudian membantu mereka bersiap karena pagi ini mereka harus melakukan photo shoot bersama salah satu brand kecantikan Korea, Nature Republic.

“Kenapa sepi sekali? Apa mereka masih tidur?” gumam Alexa begitu masuk ke dalam dorm, sedikit heran saat melihat keadaan dorm yang masih gelap.

Inisiatif, ia pun berniat untuk mengetuk salah satu pintu kamar. Namun baru saja tangannya terangkat, seseorang telah membuka pintunya.

“Alexaa-ssi? Kenapa kau berada di dorm kami pagi-pagi sekali?” tanya Dohyun, lelaki yang sering disamakan dengan kelinci itulah yang membuka pintu.

“Bukankah kalian ada pemotretan dengan Nature pagi ini? Kenapa belum ada yang siap?”

“Apa?! Pemotretan?!” Mendengar pertanyaan Alexa, Dohyun pun segera mengecek jadwal di ponselnya dan benar saja Hwa Young semalam mengingatkan mereka di  grup tentang hal ini. Tepat pukul 8 nanti mereka akan melakukan pemotretan dengan Nature Republik. Mengetahui akan keterlambatan mereka refleks Dohyun menepuk keningnya.

“Sudah ku duga, kalian pasti lupa. Sudahlah, sekarang tolong bantu aku bangunkan yang lain dan setelah itu bersiaplah, Dohyun-ssi.”

Seperti yang sudah kalian pikirkan, keributan dan kekacauan menjadi pemandangan di dorm Maverick pagi itu. Seluruh member panik, ada yang saling berebut kamar mandi, ada yang menanyakan barangnya yang tidak ketemu. Intinya pagi itu yang ada hanya chaos.

****

Lalu-lalang para staff menjadi pemandangan yang harusnya tak asing, tapi jika diperhatikan sepertinya para staff bekerja lebih keras pagi ini. Hal yang tak mengherankan, karena para member datang terlambat jadi mereka harus bekerja ekstra untuk menambal waktu yang telah terbuang.

“Alexa, kemarilah!” Nada tegas dan penuh intimidasi membuat Alexa menghela napas, sudah pasti ia dapat masalah padahal ia baru saja menginjakkan kakinya di tempat photo shoot.

Di sinilah Alexa sekarang, menjauh dari kerumunan ditemani tatapan tajam Hwa Young yang terasa seperti menguliti.

“Bukankah aku sudah memberi tau mu bahwa photo shoot akan dilakukan pukul delapan pagi?! Kenapa kalian malah datang terlambat, hah?!”

“Maafkan saya Hwa Young-ssi, tapi tadi para member lupa jika ada jadwal pagi sehingga belum siap saat saya‒”

“Alasan! Bagaimana mungkin para member lupa?! Kemarin malam aku sudah mengingatkan kembali soal jadwal mereka. Tidak usah mencari-cari alasan! Jika kau memang tak berniat untuk bekerja, maka aku memintamu dengan hormat untuk berhenti sekarang juga!” Suara Hwa Young meninggi, bahkan para staff yang tadinya sibuk bekerja sempat terhenti untuk melihat pertengkaran mereka.

“Maaf, tapi saya sama sekali tak berniat untuk mengacaukan jadwal dan saya bisa yakinkan Anda bahwa saya serius dengan pekerjaan saya.”

Hwa Young mendengus. “Jika kau serius seharusnya kau tidak terlambat! Apa kau pikir ada orang yang tidak disiplin tapi bisa‒”

“Maaf Hwa Young Noona, Alexa-ssi, bukan bermaksud menyela tapi ini semua memang kesalahan kami. Kami memang terlambat bangun karena lupa dan kelelahan,” ucap Dohyun yang entah kapan sejak kapan berdiri di belakang Alexa.

Jones yang juga berdiri di samping Dohyun pun ikut berkata, “Benar, Alexa-ssi tidak berhak dihukum atas hal ini. Semua murni kesalahan kami.”

Berubah, raut wajah Hwa Young yang tadinya tegas dan keras sedikit melunak, meski jika diperhatikan masih ada banyak kemarahan di sorot matanya, namun kerutan di wajahnya sudah menghilang. Sepertinya ia sedang mencoba menahan amarah.

“Oh, kalian sudah siap? Segera ke tempat photo shoot sekarang. Yuri-ssi, tolong antar mereka ke tempat pemotretan,” ucap Hwa Young pada salah satu staff yang kebetulan lewat, setelahnya ia berjalan menjauh. Sepertinya ia sudah malas berurusan dengan Alexa lagi.

“Maaf membuatmu terlibat masalah di hari pertama kerja Alexa-ssi. Kami benar-benar tidak bermaksud untuk menyusahkanmu,” ujar Jones dengan nada bersalah.

“Sudahlah lupakan saja, sebaiknya kalian segera menuju tempat photo shoot. Kasihan Yuri-ssi jika harus menunggu lama, bukankah setelah ini kalian masih ada jadwal? Lebih baik kita memanfaatkan waktu dengan baik, iya kan?” ucap Alexa diringi senyum manis. Melihat hal itu rasa bersalah dalam hati  Dohyun dan Jones berkurang.

Setelah keributan kecil itu berlalu, photo shoot pun dimulai. Suara jepretan kamera dan suara director yang memberi arahan bak sebuah musik pengiring, kilatan-kilatan light yang bertugas mempertajam gambar pun beberapa kali menyilaukan mata. Semuanya berjalan lancar, sampai tiba-tiba Taewon yang menjadi center limbung ke samping, tapi untung saja Jaehwan yang ada di sebelah dengan sigap menahan tubuhnya.

Kacau, semua orang panik juga terkejut. Beberapa member mencoba menyadarkan dengan memanggil namanya berkali-kali, bahkan Jaehwan yang menopang kepalanya ikut menepuk-nepuk pipinya pelan, tapi hasilnya nihil, Taewon tetap tak membuka mata.

“Saya sudah menghubungi petugas kesehatan, mereka akan segera kemari,” ucap Alexa setelah berhasil menembus kerumunan. Posisinya saat ini sedang jongkok di sebelah kepala Taewon.

Namun walau Alexa sudah berucap demikian, bisik-bisik kekhawatiran masih terus terdengar. Tentu saja, pemotretan masih baru berjalan dan artis mereka tiba-tiba pingsan, sudah pasti pemotretan hari ini akan dibatalkan. Melihat kondisi yang sudah semakin tidak kondusif, Hwa Young pun mengambil tindakan. “Untuk para member, lebih baik kalian kembali ke agensi, terlebih yang masih memiliki jadwal, biar aku bicarakan hal ini dengan pihak Nature. Yun Yeong-ssi dan Jooyul-ssi akan mengawasi jadwal kalian dan Alexa-ssi kau yang akan mengurus Taewon, paham?” Alexa mengangguk mendengar instruksi Hwa Young dan begitulah pembagian tugas mendadak yang diintruksikan Hwa Young.

****

Gelisah, Alexa terlihat mondar-mandir di depan pintu besi, sesekali ia mengintip dari balik kaca buram. Saat ini ia sedang berada di depan pintu ruang gawat darurat dimana Taewon dirawat. Batinnya terus menyuarakan doa, bibirnya beberapa kali memanggil nama Taewon‒mencoba menyalurkan kekuatan. Sudah hampir setengah jam, tapi dokter belum keluar dari ruangan.

“Kenapa lama sekali, apakah ada masalah serius? Apakah Taewon‒”

“Anda wali Tuan Lee Taewon?” tanya sang dokter yang baru keluar dari ruang perawatan.

“Iya, saya manager-nya. Apakah ada masalah serius, Dok?”

Sang dokter tersenyum hangat. “Tolong ke ruangan saya sebentar, kita bicarakan di ruangan saya.”

Bunyi metronome dan harum lilin aroma terapi menjadi penyambut kedatangan Alexa. Dengan ramah sang dokter meminta Alexa untuk duduk di kursi yang sudah disediakan.

“Bagaimana keadaannya, Dok? Apa ada masalah serius?” tanya Alexa to the point.

“Anda jangan khawatir, ia hanya kelelahan dan kurang tidur jadi tolong atur jadwalnya dengan baik dan ingatkan dia untuk makan dengan teratur, Nona.”

Menghembuskan napas, Alexa benar-benar merasa tenang sekarang. Setidaknya ia tidak akan membawa kabar buruk untuk para member malam ini.

“Baik, Dok. Saya pasti akan mengatur jadwalnya dengan baik. Kalau begitu saya‒”

Saat Alexa hendak pamit pergi sang dokter kembali berucap, “Oh, saya juga minta Anda agar lebih memperhatikannya, tolong minta ia mengurangi latihan fisik karena ada banyak luka di tubuhnya entah itu luka lama atau pun luka baru.”

“Maaf, maksud Anda?”

“Kami menemukan beberapa luka di tubuhnya, terutama lebam dan sayatan. Saya berasumsi dia terjatuh karena latihan, mengingat bahwa dia seorang idol pastinya ia juga melakukan latihan fisik untuk memperindah bentuk tubuhnya. Juga jangan biarkan dia stress sehingga melukai diri sendiri karena tadi saya juga menemukan goresan-goresan tipis di pergelangan tangannya. Jadi tolong lebih perhatikan dia, Nona.”

Terdiam, Alexa bingung harus menjawab apa. Ia belum mengenal mereka terlalu dalam, apa lagi Taewon, lelaki itu cukup tertutup, ia tipikal orang yang sulit untuk didekati.

“Baik, terima kasih atas sarannya, Dok. Kalau begitu saya pamit dulu.”

Bau obat yang menyeruak, berlomba untuk memasuki hidung begitu Alexa membuka pintu. Seorang lelaki tengah terbaring lemah di atas ranjang biru rumah sakit. Alexa berjalan mendekat, perlahan ia sentuh tangan yang ternyata cukup kurus itu.

Hati-hati ia sibak lengan bajunya, benar ada beberapa lebam di sana bahkan terdapat luka sayatan juga. Lantas Alexa menghela napas, matanya tertutup, tak percaya dengan apa yang matanya tampilkan. Namun tak lama keningnya berkerut, heran saat melihat luka berwarna biru di sekitar perut sebelah kiri Taewon yang kebetulan tersingkap. Penasaran Alexa mencoba membuka kancing terbawah baju Taewon, napasnya sedikit tercekat begitu melihat bagian pinggang Taewon, ada lebam yang cukup besar di sana, seperti bukan karena terantuk atau jatuh, tapi karena di pukul oleh seseorang. Apakah masalahnya sudah separah itu?

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!