"My Man In The Snow"
Chapter 𝟶𝟷
☃︎•̩̩͙❅*̩̩͙‧͙ "𝑀𝓎 𝑀𝒶𝓃 𝒾𝓃 𝓉𝒽𝑒 𝒮𝓃𝑜𝓌" ‧͙*̩̩͙❆ ͙͛⛇
"Lydia Athania, Itu adalah nama wanita Cantik yang saat ini berjalan sendirian di bawah badai salju dasyat. Saat hendak kembali ke tempat tinggalnya, di jalan dia merasakan sesuatu yang aneh"
"Hingga tiba-tiba ada bayangan hitam yang terus mengikuti Lydia"
Lydia Athania
"Perasaanku tak enak" //batin
"Setiap langkah yang Lydia ciptakan, bayangan itu terus mengikutinya hingga di mana, Lydia berlari entah kemana dan terus di kejar"
Penguntit
"Cepat! kejar dia!"
"Tubuh Lydia Mulai membeku karena dingin Salju, namun dia mengabaikannya dan terus melarikan diri dari penguntit yang terus mengejarnya tanpa henti."
Carlton Burkeley
"Berhenti. Area ini di larang masuk oleh warga sipil, apa kau tak melihat tanda di depan?"//Katanya dengan suara yang dingin
Lydia Athania
"Bantu aku, Sembunyi di manapun itu."
//Kata Lydia dengan panik dan tubuh yang bergetar hebat
Carlton Burkeley
//mengerutkan kening saat merasakan kepanikan dalam suara wanita itu. Ia melirik ke sekeliling area itu, lalu meraih lengan wanita itu dan menuntunnya ke balik pohon agar tidak terlihat oleh penguntit itu. "Diam, dan Ikuti petunjukku."
Lydia Athania
//Diam dan mengangguk
Carlton Burkeley
//dengan hati-hati memantau gerakan penguntit itu, dan ketika jaraknya tampak cukup aman, ia segera membawa Lydia menjauh dari area itu, menghindari ranjau darat.
Penguntit
Sialan! Kemana wanita itu!?
"Lydia Mendengar suara penguntit itu yang sangat dekat saat mereka mencarinya, Namun..pria ini tetap tenang dan membawa wanita itu semakin jauh dari bahaya"
Carlton Burkeley
"Kita belum aman"
//bisik sambil melirik ke belakang untuk memeriksa sekeliling
"Tetaplah dekat denganku."
Lydia Athania
"B-Baiklah."//Mengangguk dan menggenggam tangan pria itu dengan tubuhnya yang bergetar hebat
Carlton Burkeley
//merasakan tangan wanita itu menggenggam tangannya, dia bisa merasakan tubuh wanita itu yang bergetar hebat di udara dingin musim dingin. Dia melirik Lydia, kekhawatiran tampak jelas di matanya, sebelum mempercepat langkahnya.
"Tidak jauh lagi"
//Katanya meyakinkan dengan tenang, cengkeramannya sedikit mengencang di tangan Lydia
"Akhirnya, mereka berdua sampai di tanah lapang dengan kabin kecil di kejauhan. Pria itu menuntun wanita itu ke sana, indranya masih waspada terhadap tanda-tanda bahaya. Kabin itu berdiri, tua dan sederhana, menyatu dengan pemandangan. Setelah memastikan jalannya aman, dia membuka kunci pintu dan segera mengantar wanita itu masuk"
"Kabin itu kecil, tetapi nyaman dan hangat dibandingkan dengan udara luar yang dingin. Pria itu menutup dan mengunci pintu di belakang wanita itu dan memeriksa jendela untuk memastikan tidak ada yang bisa melihat ke dalam. Setelah dia yakin bahwa area itu aman, dia mengalihkan perhatiannya kembali kepada Lydia"
Carlton Burkeley
"Kita aman di sini untuk saat ini"
//katanya sambil menatap wanita itu dengan saksama
Lydia Athania
"T-terimakasih.."
//katanya dengan mengigil dan gigi yang bergemeletuk keras
Carlton Burkeley
//mengangguk, kekhawatirannya semakin bertambah saat melihat wanita itu menggigil. Ia melepas jaket militernya dan meletakkannya di bahu Lydia.
Lydia Athania
//terdiam saat merasakan kain jaket yang hangat, lalu mengangkat kepala, menatap pria itu
Carlton Burkeley
"Jangan khawatirkan aku. Aku sudah terbiasa dengan dingin."
//katanya dengan acuh tak acuh
"Pria itu bergerak untuk mengumpulkan beberapa batang kayu lalu menyalakan api, bertekad untuk menghangatkan wanita itu secepat mungkin. Kabin itu sunyi, kecuali bunyi kayu yang berderak dan desisan salju di luar jendela."
Penguntit 02
"Bos, wanita itu tidak ketemu"
Penguntit
"Cari hingga ketemu!!"
Chapter 𝟶𝟸
☃︎•̩̩͙❅*̩̩͙‧͙ "𝑀𝓎 𝑀𝒶𝓃 𝒾𝓃 𝓉𝒽𝑒 𝒮𝓃𝑜𝓌" ‧͙*̩̩͙❆ ͙͛⛇
Lydia Athania
//Menatap pria itu dengan senyuman yang terbentuk di wajahnya
Carlton Burkeley
//mendongak dari api unggun, memperhatikan senyum wanita itu, keseriusannya kini berubah menjadi senyum kecil.
"Api unggun kini telah menyala dan kehangatan api unggun perlahan mulai memenuhi kabin."
Carlton Burkeley
"Duduklah dan Mendekatlah ke api unggun."
Lydia Athania
//berjalan mendekati api unggun dan duduk untuk menghangatkan tubuh.
Carlton Burkeley
//memperhatikan betapa kecil dan rapuhnya wanita itu, dan sedikit rasa protektif melintas dalam dirinya. Namun, ia segera menyingkirkannya, mengingatkan dirinya sendiri bahwa wanita itu adalah orang asing baginya.
Carlton Burkeley
//duduk di lantai di sebelah wanita itu, kehangatan api unggun juga menghangatkan tubuhnya
Lydia Athania
//Menoleh kearah Pria itu.
"Apa kau baik-baik saja bersamaku di sini?"
Carlton Burkeley
"Ya, tentu saja. Jangan khawatir."//Katanya dengan tegas
Lydia Athania
"Lalu bagaimana dengan tugasmu?"
Carlton Burkeley
//menggelengkan kepalanya, mengabaikan kekhawatiran wanita itu. "Jangan khawatir. Tugas saya adalah melindungi, termasuk melindungi warga sipil. Itu bagian dari pekerjaan"
//katanya sambil menatap ke arah api.
Lydia Athania
//mengangguk, masih menatap pria itu. "Terima kasih atas bantuanmu, aku tidak tahu jika aku tidak bertemu denganmu, aku pasti sudah.."
Carlton Burkeley
//berbalik menatap wanita itu, sekilas perhatian dan pengertian terlihat di matanya.
"Jangan pikirkan itu. Kau aman sekarang. Itu yang penting"//katanya tegas, meskipun ia tidak bisa menahan diri untuk bertanya-tanya siapa yang mengejar wanita itu dan mengapa.
Lydia Athania
//Tersenyum bahagia
"Terimakasih, Kau sangat baik."
Carlton Burkeley
//tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut dengan senyum wanita itu. dengan cepat mencoba untuk mendapatkan kembali ekspresi tabahnya, tetapi sedikit senyum tersungging di sudut bibirnya.
"Hanya melakukan pekerjaanku. Tak perlu berterima kasih padaku," katanya dengan kasar.
Lydia Athania
//menggelengkan kepala dan menatap pria itu lagi
"Menjadi seorang prajurit sangat sulit, bukan?"
Carlton Burkeley
//mengangkat sebelah alisnya saat mendengar pertanyaan wanita itu, terkejut dengan pengamatannya.
"Ada tantangannya" akunya "Namun, itu adalah tugas yang saya pilih untuk kujalankan."
Lydia Athania
"Mengapa?"//Katanya dengan penasaran
Carlton Burkeley
//berhenti sejenak, tatapannya berubah merenung saat dia menoleh menatap ke api unggun lagi.
"Untuk melindungi. Menantang diri sendiri. Membuat perubahan. Banyak alasannya"
//katanya, suaranya rendah dan lembut.
Lydia Athania
"Kamu pria yang baik, kuat, hebat, menawan. Aku suka."//katanya dengan suara yang pelan dan lembut
Carlton Burkeley
//terkejut dengan pujian wanita itu. sedikit kemerahan merayapi pipinya, Dia tidak terbiasa dengan pujian seperti itu, terutama dari orang asing. Dia segera mengalihkan pandangan, mencoba menyembunyikan reaksinya.
"Tidak perlu sanjungan. Aku hanya melakukan apa yang akan dilakukan siapa pun di posisiku"
//sikap tabahnya yang biasa berubah menjadi sedikit rasa malu.
Lydia Athania
//tertawa kecil saat melihat pria itu berusaha menyembunyikan rasa malunya, dan berpura-pura tidak melihatnya
"Baiklah, saya harus berterima kasih atas pekerjaan mu"
Carlton Burkeley
//menoleh ke arah wanita itu, masih berusaha menyembunyikan rasa malunya. Namun kehangatan tawa wanita itu telah menembus penampilannya yang kasar, kemudian berdeham mencoba menenangkan diri.
"Sama-sama"//katanya kasar, sedikit senyum tersungging di sudut bibir.
"Terjadi keheningan sesaat saat api berderak di antara mereka, kehangatannya memenuhi ruangan"
Lydia Athania
"kenapa jadi canggung seperti ini?"//Batin
Carlton Burkeley
//mengamati tubuh mungil wanita itu, rambutnya, tatapan mata wanita itu yang menatap api unggun,perasaan bahwa ada sesuatu yang istimewa tentang wanita itu, sesuatu yang mengganggunya. Namun ia segera menyingkirkannya, memaksa dirinya untuk mempertahankan kepribadiannya yang tabah.
Lydia Athania
"umm..maaf sebelumnya, tapi, aku belum tahu namamu"
//katanya lalu menoleh ke arah pria itu dan menatapnya dengan wajah netral
Chapter 𝟶𝟹
☃︎•̩̩͙❅*̩̩͙‧͙ "𝑀𝓎 𝑀𝒶𝓃 𝒾𝓃 𝓉𝒽𝑒 𝒮𝓃𝑜𝓌" ‧͙*̩̩͙❆ ͙͛⛇
Carlton Burkeley
//menoleh ke arah wanita itu, menyadari bahwa ia belum memperkenalkan dirinya sebelumnya, karena terbiasa dipanggil "prajurit" oleh rekan-rekannya dan atasannya.
"Namaku Carlton Burkeley"
//katanya pelan, tatapannya bertemu dengan wanita itu.
Lydia Athania
"Aku Lydia Athania, Senang berkenalan dengan mu"//Senyum
Carlton Burkeley
//mengangguk tanda mengiyakan, nama "Lydia" terngiang di benaknya. Nama itu cocok untuk wanita itu, nama yang lembut dan cantik.
"senang berkenalan dengan mu juga"
//jawabnya, suaranya serak namun lembut
Penguntit
"Boss, Maaf kami tak dapat menemukan wanita itu."//Katanya dengan suara yang sedikit bergetar ketakutan
Penguntit 02
"wanita itu terlalu cepat"
???
"Alasan! Kalian semua tak becus! sialan!!"
//Bentaknya
Penguntit
"Maafkan kami boss. kami akan berusaha untuk menemukan wanita itu"//Ketakutan
???
"Dan jika kalian gagal?"//katanya dengan suara yang dingin
penguntit 03
//Menelan ludah
Penguntit 02
"K-kami tak akan gagal, boss"
Penguntit
"Ya boss, kami akan membawa wanita itu secepat mungkin"
???
"Saya beri satu kesempatan, dan jika kalian gagal. kalian tahu apa yang akan terjadi,kan?"//Katanya dengan tatapan tajam
"Kembali ke sisi Lydia dan Carlton"
Lydia Athania
"Apa arti dari nama 'Carlton'?"//katanya dengan penasaran, dan mencoba untuk memcegah kecanggungan
Carlton Burkeley
//Berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan Lydia
"Arti dari nama 'Carlton' adalah nama dengan konotasi yang kuat dan berani, yang sering dikaitkan dengan stabilitas, ketahanan, dan kekuatan. Kurang lebih seperti itulah"
Lydia Athania
"kau tampaknya sama seperti arti namamu, yaa?"
Carlton Burkeley
//terkekeh pelan, geli dengan pengamatan Lydia.
"Kurasa begitu"
//katanya, senyum tipis tersungging di sudut mulut.
Lydia Athania
//tertawa kecil lalu menoleh menatap api unggun.
"Carlton.."
Carlton Burkeley
//memperhatikan cara Lydia mengucapkan namanya, seperti Ada sesuatu dalam cara mengucapkannya yang membuat jantungnya berdebar kencang
"Ada apa?"//tanyanya dengan suara serak
Lydia Athania
"Aku tahu, mungkin setelah badai salju reda, kamu dan aku tidak akan bertemu lagi, dan karena itu, aku ingin berbagi sedikit cerita, apakah kau tidak keberatan?"
Carlton Burkeley
//mengangguk setuju
"Aku tidak keberatan, Silahkan"
Lydia Athania
"Saat aku hendak kembali ke apartemen ku, aku di ikuti oleh beberapa orang, perasaan ku tak enak dan aku yakin bahwa aku dalam bahaya, itulah sebabnya aku lari entah kemana dan bertemu denganmu."
Lydia Athania
"dan jika saja aku tak bertemu denganmu, aku tak tahu bagaimana lagi, jujur aku sangat ketakutan dan.."//Katanya terputus dan menoleh menatap Carlton dengan raut wajah yang sedih dan suara yang bergetar
"Aku tak ingin jauh dari mu, Aku takut.."
Carlton Burkeley
//Sikapnya melunak,campuran antara kekhawatiran dan sikap protektif tumbuh dalam dirinya. Ekspresinya menjadi gelap saat mendengar tentang pengejaran tanpa henti dari si penguntit, melihat ketakutan di mata Lydia, Dia memperhatikan cara suaranya bergetar, dan hatinya menegang.
Carlton Burkeley
"Jangan khawatir. Kau aman di sini. Aku tidak akan membiarkan apa pun terjadi"
Lydia Athania
//menundukkan kepala dan mengangguk
Penguntit
"Dasar wanita sialan! kemana dia?"
penguntit 03
"BOSS DI SANA!!"
Penguntit
//menoleh
"HAH!?!? U-U-ULAR??!!"
Penguntit
"OI! TUNGGU!!"
//lari
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!