NovelToon NovelToon

Masalah Para Remaja

Awal Kelas Dimulai.

Masalah Para Remaja

×AKADEMI Nexus City×

Genre : Drama, School Life, Friendship, Comedi, Romance.

Bagian 1 Perkenalan Murid 1-E.

Suara perempuan yang cempreng, lagi vlog video, "Hai, Geas! Perkenalkan, nama gua Elzya Wangy," sambil ngendus-ngendus, "Huf, huf, gua memang Wangy!" Sambil melihat ke belakang, "Nah, kalau itu Violet Vivi. Weh, lu dekat doang jadian kagak, nanti ditikung, nangis lu!"

Violet, menahan marah, "Sini lu ngomong depan gua!"

Cantika, menimpali sambil berdandan, "Alah, dia kan tukang roasting. Jangan marah lah, Vio. Faktanya, lu jomblo."

Izumi, yang baru datang dan menghampiri Elzya, "Wah, Elzya, kamu tidak akan jomblo kok, kalau kamu mau menerimaku jadi kekasihmu. Nah, ini bunga kamboja, aku petik dari kuburan pagi tadi," sambil bersujud ke arah Elzya.

Kaiko, memukul Izumi dengan buku catatan secara pelan, "Weh, nggak serem tuh lu! Nembak cewek pakai bunga kuburan? Yo ah, mending kita bolos, yuk, ke kantin!"

Diki, menggeleng, "Kamu aneh, Ketua Kelas Kaiko! Kamu seharusnya mencontoh perilaku baik, tapi ini sebaliknya, malah menyesatkan."

Elzya, "Tau, dih! Ngapain bolos? Di sekitar sini doang, bosen tau! Mending keluar sekolah," sambil mematikan handphone-nya.

Violet, menghampiri Cantika, "Lu lagi ngapain sih? Dari tadi muka lu diputihin pakai tepung itu?"

Cantika, marah, "Weh, ini bukan tepung! Ini bedak! Memang dari bentuknya ini bubuk, tapi bukan tepung!"

Elzya, mulai roasting, "Alah, dia mana tau? Dia kan tomboy! Luar nya doang perempuan, hati nya seperti laki-laki!"

Violet, mulai marah sambil memegang bedak bayi di tangannya, "Kesabaran gua meledak nih! Sini lu! Gua bales dengan ini, hah!" Sambil mengejar Elzya dan melemparkan bedak itu ke arahnya.

Elzya, berlari sambil meledek, "Weh, nggak kena! Haha!" Sambil tertawa kecil.

Violet, "Sini kau, Zya!" Sambil berlari mengejar Elzya.

Bagian 2 Bu Guru Baru.

Disisi lain, lorong kelas, Bu Guru Evania, guru pindahan baru, sesampainya di depan kelas 1-E. Di dalem hati, bergumam, "Semoga murid-muridnya normal, nggak aneh-aneh, amin." Dia ngebayangin murid-murid yang kalem dan nurut.

Bu Eva buka pintu kelas, "eh!" suara kaget Bu Eva.

Segerombolan cewek usil melempar kan bedak ke arahnya. Bedak itu nempel di muka Bu Eva.

Violet langsung nyamperin Bu Eva, "Maaf Bu, aku nggak sengaja ngelempar bedak ke arah Ibu." sambil ngebersihin muka Bu Eva.

Elzya langsung nyeletuk, "Alah bohong, dia sengaja ngelempar bedak ke muka Ibu, hihi." Sambil tertawa kecil.

Violet nada keras, "Enak aja lu yang duluan oi, pagi-pagi udah nge-rhosting."

Bu Eva udah kesel, "Stop, Kalian balik ke tempat masing-masing"

Semua murid kompak jawab, "Iya Bu."

Bu Eva sambil ngebersihin mukanya, "Selamat pagi anak-anak. saya guru pindahan dari sekolah Calestia City. Nama Ibu Evania, panggil aja Bu Eva. Kita langsung ngabsen kalian ya. Kalo ada, bilang 'hadir'."

Semua murid kompak lagi, "Iya Bu."

Bu Eva, "Elzya Wangy."

Elzya nada bersemangat, "Hadir Bu Hemn, aku heran, Ibu telat, giliran murid telat, langsung dihukum. Apa aku harus ngadu ke kepala sekolah, biar Ibu dihukum, hihi." Nada tertawa kecil.

Bu Eva tegas, "Ah, ibu ngga telat, Zya."

Violet bisik-bisik, "Mulai nih dia nge-rhosting guru, Sangat berani banget."

Bu Eva, "Lanjut ya, Cantika Cika."

Cantika nada lembut, "Hadir Bu. Ibu cantik, tapi aku lebih cayantik kan, xixi~"

Cowok-cowok lain langsung teriak, "Huu, Elzya lebih cantik"

Bu Eva berusaha tenang, "Udah-udah, jangan ribut. Lanjut, Violet Vivi."

Violet nada keras, "Hadir Bu Bu, murid Ibu yang namanya Aiz bolos lagi loh, Apa ibu nggak mau nyamperin Aiz?, Dia lagi di kantin sekolah sekarang."

Murid-murid kompak, "Hooo, mau nya lu mah kaga belajar, suruh Bu Eva kesana."

Bu Eva, "Udah-udah, ibu lanjutin absennya. Ling-Ling."

Ling-Ling ngomong pake logat China, "Ha, ya~, hadil Bu."

Bu Eva, "Ani Widyowati."

Ani, "Hadir."

Bu Eva, "Lanjut, Harumia Anila."

Harumia, "Hadir Bu."

Bu Eva, "Desi Olivia, Eri Kenia, Keila Shanea, Riana Deina, Aiz Nino, Ciki Lesia, Diki Santo, Iko Lemiko, Izumi Ailen, Kaiko Reza, Lemon Xenia, Riko Tachibana, Viko Nailo, Zeki Wijaya, Aiz Nino bolos ya?"

Murid-murid kompak lagi, "Hadir Bu."

Elzya nada lembut, "Ah, Ibu, jangan tanya kalo Aiz. Dia sering bolos pelajaran Bahasa Indonesia. Katanya membosankan, padahal kan seru bisa nge-rhosting atau ngekritik."

Murid-murid kompak lagi, "Huu, tukang rhosting."

Bu Eva, "Yaudah, buka buku halaman 10 ya." Bu Eva lanjutin pelajaran Bahasa Indonesia.

Murid dengan nada kompak "ya bu."

Elzya yang dibangku belakang sambil ngobrol bisik-bisik ditelinga Violet "weh kita minta traktiran sama dia yu abis istirahat."

Violet yang membalas dengan suara kecil "ayo, tapi jangan bilang-bilang kalo kita minta traktiran." mereka pun lanjut belajar.

Bagian 3 Perjalanan Ke Kantin Luar Sekolah.

Beberapa saat kemudian, bel istirahat bunyi. Mereka ngobrol sebentar.

Elzya semangat, "Oi, kita ke Resto belakang sekolah yo, itu loh diluar sekolah. Katanya disana ada nasi uduk spesial loh, dan ada daging sapinya." Sambil Membujuk.

Diki ketakutan, "Dih, kan belakang ada tembok pager, mana bisa lewat? Nggak mungkin manjat kan?"

Violet nada semangat, "Gass lah, kita loncat indah, eh salah, loncat pagar."

Izumi nada pelan, "Ho~ Elzya, lu jangan loncat kesana, nanti jatuh muka lu jadi rusak. Biar gua aja yang loncat demi lu." Sambil ngebanggakan diri.

Elzya malu-malu, "Wah~ Cumi-cumi, lu mau ngorbanin diri buat gua?, Meskipun lu selalu gombal ke cewek lain kayak buaya darat, lu tetep baik."

Cantika langsung nimpal, "Mending gua aja, Izumi. Gua nggak kalah cayntik loh dari Elzya."

Violet kesel, "Banyak omong, Keburu istirahat selesai nanti nangis kelaperan."

Elzya, "Ayo gass, yang mau ikut, ikutin kita dari belakang."

Kaiko baru nyampe, "Ikut gua ya, laper juga nih." Dia sambil megang perutnya.

Izumi, "Bagus, Kai, lu ikut." Sambil ngerangkul pundak Kaiko.

Kaiko Bicara dalam hati, "Firasat gua nggak enak Njir."

Akhirnya yang ikut ada 5 orang: Elzya, Violet, Izumi, Kaiko, dan Diki.

Mereka berhenti sebentar.

Elzya, "Gawat, ada ketusis. Kita pura-pura kayak normal ya." nada bisik-bisik pelan.

Mereka menunduk hormat.

Violet, "Halo Ketusis, Ketua OSIS Effa."

Effa, "Halo, kalian tumben ke asrama belakang? Kalian mau kemana? Disana kan jalan buntu."

Diki, "Kita mau lom..." Suaranya terpotong karena ditutup sama tangan Izumi.

Izumi, "Kami ingin belajar Ketusis di perpustakaan, kan di belakang asrama ya kan?, Tadi disuruh Bu Eva nyari materi."

Elzya ngerayu, "Ho, Ketua OSIS, aku punya kabar dari K. Azkia, katanya dia mau ngasih barang yang bagus buat K. Effa, tapi aku nggak bisa bilang barang apa. Mending K. Effa tanya langsung ke orangnya."

Effa nada malu-malu, "Ho, oke lah. Aku juga mau ada rapat OSIS. Permisi." K. Effa langsung pergi.

Violet, "Bagus Zya, Ketusisnya langsung pergi. Emang K. Azkia mau ngasih apa?"

Elzya, "Itu ra.ha.si.a, hanya gua dan K. Azkia yang tau. Ayo ah, keburu bel bunyi."

Mereka lega karena K. Effa nggak sadar. Mereka lanjut jalan ke kantin belakang sekolah. Pas nyampe di pagar, mereka kaget.

Elzya, "Buset deh, ini tembok tinggi banget, setinggi harapan orang tua, yang ngga pernah turun, hihi."sambil tertawa kecil.

Violet, "Harapan orang tua lu tuh. Ah, segini mah masih pendek. Nggak sebanding sama sekolah SMP gua di Asri Raya, pagernya 10 meter." Nada membanggakan diri.

Kaiko yang tinggi langsung manjat, "Oi, gua duluan. Makanya banyak minum susu sapi, biar tinggi."

Violet, "Ketua kelas nggak waras, ngajarin nggak bener ke murid biasa."

Elzya, "Udah, kita sama-sama nggak waras, ayo gass manjat. Tapi gua nggak yakin bisa manjat apa nggak, tau sendiri gua pendek." sambil melihat tembok pagar.

Diki, "Apa, gua yang lebih pendek dari lu Zya." Suara lesuh.

Elzya, "Makanya bambang, lu tinggi ke atas, jangan kesamping." Nada ngejek.

Diki, "Lu boleh ngatain gua pendek, tapi umur lebih tua gua jadi lu harus hormat lah." Nada membanggakan diri.

Elzya, nada alay "Ngapain gua hormat ke lu, dih orang tua gua juga bukan, oh oke gua panggil Aki Diki."

Diki "Dih ngajak ribut lu sama gua Terus aja ledekin, hemn." suara kesal.

Izumi, "Udah, jangan ribut. Gua tau pintu tikus tanpa naik pager, nanti muka Elzya jadi jelek."

Elzya, "Bagus, ayo kesana Izumi." Nada penuh semangat.

Izumi nunjuk tangannya ke arah situ.

Bagian 4 Dia HBD.

Mereka akhirnya nyampe di kantin belakang sekolah, dan ngeliat Aiz, temen sekelas mereka, udah sampe disana.

Kaiko, "Weh, bolos kaga ngajak-ngajak, gua bilangin ketusis luh."

Aiz, "Dih, gitu. Padahal kan enak bolos, pelajarannya ngebosenin woi. Sini makan seblak ceker buaya, enak loh."

Izumi, "Buaya pala mu njir, Woi Itu seblak ceker ayam."

Aiz ngejek, "Sama ya kayak yang ngomong buaya, haha."

Violet, "Buaya ngomong buaya, ngaca gih sana."

Aiz kesel, "Enak aja gua disamain sama buaya. Gua mah kayak kancil cerdik."

Kaiko lesu, "Mending langsung pesen, ah, kalian terlalu banyak bicara."

Elzya manggil, "Bu Reysa, Aku mau pesen nasi uduk spesial daging sapi satu, kasbon dulu, nanti besok bayarnya."

Izumi, "Ah, Zya, lu kok kasbon? Biar Kaiko aja, ketua kelas, yang bayar semua. Kita ditraktir, katanya dia ultah hari ini."

Kaiko kaget, "Lah, kok tau oi?, Gua ultah sekarang. Ternyata zumi inget juga."

Elzya nada semangat, "Wah, HBD Kaiko. Nih, gua bawa sepasang belati, nanti kalo lu diganggu sama kakak kelas kayak anak kelas sebelah, pake aja." Sambil ngasih belati.

Izumi, "Nih, kalo gua kasih buku tulis satu biji aja, lagi tanggung bulan, hihi." Sambil tertawa kecil.

Kaiko, "Lah, dikira gua anak kecil Sekolah dasar apa ya dikasih ginian."

Violet, "Gua bisa kasih ini doang buat lu, video game PS terbaru. Nanti kita war di rumah lu, gass."

Kaiko senang, "Wah, PS yang baru rilis kemarin. Gass lah, kalo hari libur main ke rumah gua ya."

Aiz, "Gua kasih Katana bapak gua nih. Nah, nanti lu ikut gua war sama anak sekolah sebelah ya."

Kaiko, "Parah, mentang-mentang bapaknya tukang asah, dikasih hadiah begituan. Kaga bener. Gua anak alim oi, ogah nyari ribut. Mending gua nyari kerja, dapet uang. Tapi thanks udah inget lo. Yaudah, hari ini gua yang traktir kalian makan." Nada semangat.

Semua kompak, "Oke gass, thanks balik, Ketua Kelas Kaiko."

Bu kantin, Bu Reysa, nyamperin mereka, "Ya, mau pesan apa?"

Elzya, "Aku mau pesan nasi uduk spesial daging sapi, sama minuman jus Apple."

Violet, "Kalo Aku pesan mie ramen daging ayam, minumannya jus manggis."

Izumi, "Aku makanan nya ayam geprek aja, minumnya jus Apple."

Kaiko, "aku samain sama Violet aja Bu pesennya."

Diki, "a...aku samain sama Izumi aja Bu."

Bu Reysa, "Ditunggu pesanannya." Bu Reysa pergi ke dapur.

Bagian 5 Tantangan Ujian Next.

Setelah masakannya selesai, mereka langsung makan. Beberapa saat setelah makan, mereka ngobrol sebentar.

Elzya, "Ho, ya, tadi pagi gua dapet surat tantangan dari kelas 1-D, katanya dia mau war tuh, gass nggak?"

Violet, "Nyali nya gede juga anak kelas 1-D. Belum tau kalo lawan pasti lebih jago Kaiko."

Kaiko kaget, "Kok gua oi? Gua mana bisa lawan, pasti bakal kalah. War kali ini yang lebih menguntungkan si Aiz, lu kan jago nya masalah begituan."

Aiz semangat, "Pasti nya gua lebih jago."

Diki takut, "Ja... jangan berantem ih, ini kan masih di lingkungan sekolah."

Elzya, "Alah, jangan takut. Kita kan se tim, ngga sendiri-sendiri." Mereka ngegenggam tangan.

Nada Kompak, "Yosh se-semangat Anak Kelas satu E, Yeay." Suara yang penuh semangat.

Mereka pun langsung ke kelas karena bell istirahat sudah selesai.

Lanjut ke Chapter 02…

Cerita akan terus berlanjut…

Jangan lupa like and Share keteman-teman kalian…

Komentar Secukup nya...

Nama pena author : Freyaku_Nekoni.

Facebook : Freya Deina.

Cover Pembuatan Novel : Adryfa_Art

Facebook : Adryfa_Art.

Instagram : Adryfa_Art.

Perkenalan Dari Karakter Utama dan Pendukung. Murid kelas 1-E

Nama Karakter Utama :

Elzya Wangy Perempuan Cantik Bermata Ungu Berambut Panjang Terurai.

Nama panggilan nya Elzya.

Sifat Feminim Ceria dan murah senyum.

Memiliki kebiasaan "Roasting" yang ekstrem, bahkan kepada guru.

Bersikap dingin dan cuek, tetapi sebenarnya memiliki hati yang lembut. (Berbakat menulis puisi dan cerpen).

Seperti Contoh : "Eh ketusis Kalian deket tapi kaga jadian, nanti ketikung sama orang lain nangis"

Izumi Ailen Laki-laki Tampan Bermata Biru berambut hitam acak-acakan.

Nama Panggilan nya Izumi.

Tukang Gombal dan suka merayu (Buaya Darat).

Memiliki sifat humoris dan selalu bisa membuat orang tertawa.

Bersikap Seperti itu hanya ingin mencari perhatian Elzya.

(Berbakat bermain gitar dan berakting).

Seperti Contoh : "Kamu cantik apa udah ada yang punya?, Nih buat mu Bunga kamboja, aku metik dikuburan tadi pagi"

Cantika Cika Perempuan Manja Bermata Pink Berambut Panjang Terurai dengan bando pita pink.

Nama panggilan Cantika.

Gadis ceria dan Blak-blakan, terlalu jujur.

Bersikap manja dan suka bermanja-manja, tetapi sebenarnya memiliki hati yg baik.

(Berbakat menari dan bernyanyi).

Seperti Contoh : "Aku lebih cantik dari Perempuan sekolah ini, dari Elzya, Adryfa Dwi, Adryfa Riantica dan Raya Evania, tentu aku lebih cayantik~"

Violet Vivi Perempuan Tomboy Bermata oren Berambut pendek.

Nama panggilan Violet.

Gadis tomboy dan suka olahraga.

Memiliki sifat pemberani dan tidak takut untuk menghadapi tantangan.

Bersikap kasar dan keras kepala, tetapi sebenarnya memiliki hati yang lembut.

(Berbakat di bidang karate dan basket).

Seperti Contoh "Kemarin aku tidak sengaja mukul kakak kelas karena kesel lihat mereka ngebully, orang yang lemah"

Kaiko Reza Laki-laki ketua kelas alay yang sok bijaksana. bermata kuning keemasan, berambut kuning keemasan.

Nama panggilan Kaiko.

Pria humoris dan suka bercanda.

Memiliki sifat ceria dan selalu memiliki rasa percaya diri yang tinggi.

Bersikap usil dan suka mengolok-olok, tetapi sebenarnya memiliki hati yang baik, suka ngajak kejalan sesat.

(Berbakat di bidang Puisi).

Seperti Contoh : Oi Bolos yo, Kita cari Menu makan yang enak.

Aiz Nino laki-laki Berandalan kelas, Bermata Merah Tua dan Berambut cokelat.

Nama panggilan Aiz.

Pria pendiam dan pemalu.

Memiliki sifat malas dan suka bolos pelajaran.

Bersikap Bosen terhadap Sekitar tapi bisa menemukan hal-hal baru.

(Berbakat gamer dan bidang di teknologi dan komputer)

Seperti Contoh : Pelajaran yang membosankan. Mening ke kantin. (jangan ditiru anak-anak ya!)

Diki Santo laki-laki Bermata hijau daun, berambut hitam kehijauan.

nama panggilan Diki.

Pria pendiam dan pemalu.

Memiliki sifat tertutup dan sulit untuk diajak bicara.

Seorang seniman dan suka melukis.

(berbakat dalam bidang seni Digital Dan Seni Kertas).

Seperti Contoh : Diam adalah yang terbaik.

Ling-Ling Perempuan Bermata Merah Muda, berambut hitam di konde.

nama panggilan Ling-Ling.

Gadis bijaksana dan suka menasehati.

Memiliki sifat sabar dan selalu berusaha untuk membantu orang lain..

Seorang aktivis dan suka membantu orang lain.

(Berbakat ceramah agama)

Seperti Contoh : Teruslah ke jalan Sesat eh salah ke jalan lurus yaitu jalan Tol.

Nama Karakter Pendukung :

Ani Widyowati, Desi Olivia, Eri Kenia, Harumia Anila, Keila Shanea, Ling-Ling, Riana Deina, Violet Vivi, Aiz Nino, Ciki Lesia, Diki Santo, Iko Lemiko, Lemon Xenia, Riko Tachibana, Viko Nailo, Zeki Wijaya.

Latihan Puisi (Part 1).

Masalah Para Remaja

×AKADEMI Nexus City×

Genre : Drama, School Life, Friendship, Comedi, Romance.

Bagian 6 Latihan Lomba Puisi.

Pagi yang hangat menyelimuti ruang kelas 1-E. Sebelum pelajaran dimulai, beberapa siswa berkumpul untuk latihan lomba puisi antar kelas. Elzya, dengan serius, membacakan puisinya:

"Wahai teman-temanku yang telah melupakanku, aku hanya bisa mengucapkan terima kasih atas kelupaan kalian. Tapi aku akan selalu ingat saat aku menolongmu tanpa pamrih, namun saat aku susah, kau menghilang, seakan tak melihatku, seperti setan tak berwujud. Ah, dasar teman tak tahu diri! Eh, canda aku. Kumohon, jangan cuek padaku, meskipun aku akan bertanya, ada lowongan kerja atau tidak?"

Violet menyela, "Stop! Itu puisi atau curhat, njir? Nggak nyambung sama lomba puisi antar kelas, Elzya!"

Elzya, dengan serius, menjawab, "Ntah lah, gua nyari di Google gini, njir. Judulnya 'Terima Kasih Teman Masa Lalu'. Eh, terus ada lanjutannya loh. Nih, gua baca." Elzya melanjutkan puisinya.

"Dan terima kasih kau telah melupakan kenangan. Aku mengantarmu dan tak meminta bayaran bensin sepeserpun, aku ikhlas lillahi ta'ala."

Kaiko menyela, "Lah, itu namanya nggak ikhlas, njir! Dia tuh…"

Izumi, bersujud di depan Elzya, berkata, "Ho, itu sih nggak masalah. Puisi apapun yang kamu baca selalu indah di telingaku, wahai perempuan mungil imut Elzya."

Elzya langsung menyindir Izumi, "Lah, dasar buaya! Gombalnya bukan ke gua doang kan? Kadang ke Cantika, kelas sebelah pun di embat, sampai Ketua OSIS pun digombalin. Dasar buaya darat!"

Kaiko memberikan saran, "Tema teman sudah pas. Coba kamu ubah bagian tengahnya, yang ini: 'Tapi aku akan selalu ingat saat aku menolongmu tanpa pamrih, namun saat aku susah, kau menghilang, seakan tak melihatku, seperti setan tak berwujud.' Ubah menjadi: 'Aku yang telah menunggumu untuk sebuah janji yang tak berarti, hanya harapan palsu yang kudapat darimu, sebuah janji untuk menjadi teman selamanya, susah dan senang, yang akan dilupakan."

Violet setuju, "Nah, seperti itu bagus."

Elzya menambahkan, "Ada tambahan sepertinya bagus. Seperti ini: 'Dan aku ajak collab gambar. Aku sudah menunggumu sebulan ini, mana janjimu? Apa kau lupakan janji itu karena aku masih newbie gambar? Ya, wajar sih mau collab sama sepuh doang, njir."

Kaiko kesal, "Nambah nggak nyambung, njir lu oi!"

Elzya, frustasi, berkata, "Ha, serba salah. Gua nggak mood, gua mau makan banyak di kantin. Bye!" Elzya langsung meninggalkan kelas.

Violet menghela nafas, "Deh, ngambek dia. Astajim."

Ling-Ling menenangkan, "Yang sabar, ha. Dia sepertinya lagi banyak beban kehidupan di rumahnya, jadi kacau dikit nggak ngaruh, ha." Suara logat cina.

Diki menyarankan, "Yaudah, biar dia tenang dulu. Ho ya, Izumi, sana samperin Elzya, bujuk."

Izumi mengangguk Kepala, "Oke Gua nyusul Zya ke kantin" sambil keluar Kelas 1-E."

Bagian 7 Menahan Tidak Baik.

Izumi langsung menuju kantin dan menemui Elzya.

Izumi, dengan lembut, bertanya, "lu nggak papa, Zya?"

Elzya, dengan nada sedih, menjawab, "Nggak tau. Pikiran gua lagi kacau. Dibilang beban orang tua itu menyakitkan, tau."

Izumi bertanya, "Emang orang tuamu bilang lu beban karena apa? Kan lu jalan sendiri, nggak digendong di tubuh mereka kan?."

Elzya menjelaskan, "Nggak gitu, woi. Tapi gua agak nyesek dibilang beban keluarga. Kata nya gua kapan lulus terus nyari kerja, orang tua gua kerja capek, ya begitulah kata nya."

Izumi menenangkan, "Oalah, cuma itu? Ya, wajar sih. Mungkin orang tua lu juga lagi ada masalah, jadi terlampiaskan ke lu semua."

Elzya merasa tak adil, "Lah, gitu? Mentang-mentang gua anak tua, adik gua tutup telinga nggak dikatain kaya gitu. Itu namanya nggak adil, nggak sih?"

Izumi memberikan perspektif, "Kalau lu mau tau, lu tuh seharusnya bersyukur masih punya orang tua. Sedangkan gua, orang tua gua semua sudah meninggal dunia, hanya tersisa kakak dan adik gua saja. Lu seharus nya bersyukur."

Elzya, terenyuh, berkata, "Gua turut sedih. Ya, nanti gua akan bicarakan lagi sama orang tua gua, dan akan kubuktikan kalau gua juga bisa cari uang dari part-time gua. Yosh, semangat!" Elzya menepuk pipinya sendiri.

Izumi tersenyum hangat, "Gitu dong, semangat ya, Zya. Kalau kamu tersenyum kan jadi cantik."

Elzya membalas, "Makasih ya, Izumi. Dan semangat juga buat lu."

Izumi pun tersenyum, "Sama-Sama imutku."

Elzya "gua Lanjut makan dulu ya" Elzya yang lanjut makan.

Mereka pun melanjutkan makan dan Setelah nya Elzya dan Izumi balik kekelas.

Bagian 8 Terimakasih Teman-teman.

Elzya kembali ke kelas dan melanjutkan latihan membaca puisi. Dengan nada serius, ia membacakan puisinya yang telah direvisi:

"Wahai teman-temanku, aku ucapkan terima kasih atas segala yang kalian berikan, memberi semangat dan selalu ada di saat aku susah dan senang. Aku tak akan melupakan kebaikan kalian sampai akhir hayatku. Semoga kalian tenang di alam surga dengan damai. Terima kasih, teman-temanku yang kukasihi." Elzya menunduk hormat.

Teman-temannya terharu mendengar puisi Elzya.

Violet terharu, "Puisi menyentuh hatiku. Seperti ini yang bagus puisinya."

Cantika menangis, "Ya Allah, jadi keinget temanku yang meninggal tahun lalu. Andai dia masih hidup, mungkin kita sekelas. Huahhh, aku jadi kangen dia." Cantika tampak lesu dan berlinang air mata.

Izumi bertepuk tangan, "Seperti itu namanya puisi!"

Kaiko memberikan penilaian, "Nah, gitu dong, puisi yang bagus. Gua kasih nilai 90. Pasti menang kita lomba antar kelas nanti."

Elzya menghela nafas, "Puisi kaya gitu sebenarnya membosankan. Nggak bisa nyindir dong, nggak ada buat jadi bahan ghosting. Ampas ah rasanya."

Violet bercanda, "Lah, kocak! Ini lomba puisi antar kelas tanggung. Nanti aja kalau ada lomba antar internasional aja, lebih wah dan lu bisa sepuasnya ghosting, hehe."

Elzya tersenyum, "Yaudah ya, ya bagus juga sih idenya. Tapi makasih ya udah bantu buat lagi puisinya, dan terima kasih juga buat Izumi sudah memberikan gua semangat." Elzya tersenyum ke arah Izumi.

Izumi tersipu malu, "Sama-sama. Wah, baru kali ini bisa lihat Elzya tersenyum manis. Beruntung aku hari ini."

Kaiko bertanya, "Emang selama ini si Elzya nggak pernah senyum apa?"

Violet menjawab, "Gak pernah sepertinya. Mukanya dia se- dingin es teh… eh salah, es batu. Mana ada senyum-senyumnya."

Viko mengingatkan, "Es teh, jadi keinget video viral kemarin, tau kan?"

Aiz bertanya, "Ho, yang rame itu ya?, Apa namanya?, Masih banyak pak es tehnya?"

Kaiko menjawab, "Masih, Guk! Nih, banyak."

Aiz menyarankan, "Ya, sana jual di Glodok! Rame di sana."

Kaiko bercanda, "Jauh amat jualan sampai ke Glodok? Emang nggak pakai ongkos apa?, njir, Coba dia balikin lagi, minjem dulu seratus nanti dibayar di akhirat, Hahaha!" Kaiko tertawa terbahak-bahak.

Izumi ikut tertawa, "Koplak! Di akhirat sama aja lu nggak bayar di dunia, berdosa sekali."

Ling-Ling mengingatkan, "Ha ya, jangan ngutang, nanti dihukum di akhirat baru tau rasa, ha." Suara Logat cina.

Violet menyela, "Tau lu! Sudah ah, kita lanjut diskusi lomba aja, itu skip bahasnya."

Mereka pun melanjutkan diskusi persiapan lomba puisi.

Lanjut ke Chapter 3…

Cerita akan terus berlanjut…

Jangan lupa like and Share keteman-teman kalian…

Komentar Secukup nya...

Nama pena author : Freyaku_Nekoni.

Facebook : Freya Deina.

Cover Pembuatan Novel : Adryfa_Art

Facebook : Adryfa_Art.

Instagram : Adryfa_Art.

Latihan Puisi (Part 2).

Masalah Para Remaja

×AKADEMI Nexus City×

Genre : Drama, School Life, Friendship, Comedi, Romance.

Bagian 9 Demam Panggung.

Hari lomba puisi antar kelas telah tiba. Suasana di Aula Akademi Nexus City tegang namun meriah. Para peserta dari berbagai kelas duduk di kursi mereka, sebagian terlihat tenang, sebagian lagi tampak gugup. Kelas 1-E, dengan Elzya, Violet, Izumi, Kaiko, Aiz, Diki, dan Ling-Ling duduk berkelompok, saling memberikan dukungan.

Elzya, yang biasanya percaya diri, justru terlihat gelisah. Demam panggung mulai menyerang. Ia menggigiti kukunya, sesekali menghela nafas panjang.

"Zya, lu nggak papa?" tanya Izumi, yang memperhatikan gelagat Elzya.

Elzya menggeleng, "Ngga tau, gua gugup banget. Rasanya pengen kabur aja Gua."

Violet menepuk pundak Elzya, "Santai aja, Lu pasti bisa. Puisi lu bagus ko yang ini."

Kaiko menambahkan, "Iya, kita semua percaya sama lu. Jangan mikirin yang aneh-aneh."

Ling-Ling, dengan bijaknya, berkata, "Ingat Elzya, bacalah dengan tenang dan fokus pada puisimu. Jangan terlalu memikirkan reaksi penonton."

Aiz, yang biasanya pendiam, memberikan dukungannya, "Tenang aja, kita semua dukung lu di sini."

Diki, dengan senyum tipis, menambahkan, "Iya, kita akan selalu mendukung lu."

Izumi, dengan gaya gombalnya, berkata, "Tenang, dengan kecantikanmu, kamu pasti bisa memukau semua orang."

Elzya tersenyum kecil, terharu dengan dukungan teman-temannya. Ia mengambil nafas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri.

Violet Nada semangat, "Ayo kita akan memberikan semangat, tangan nya mana, Yosh kelas 1- E pasti bisa."

Tangan mereka dan nada kompak nya yang bergema dibelakang panggung, "Yosh semangat Zya."

Elzya, "Terimakasih ya teman-teman ku, udah memberi gua semangat, semoga gua bisa melalui ujian ini" sambil menuju pintu keluar.

Nada kompak, "Semangat Elzya, yeay" nada penuh semangat.

Satu per satu peserta tampil. Ada yang tampil percaya diri, ada pula yang gugup hingga terbata-bata. Akhirnya, tiba giliran kelas 1-E. Elzya maju ke panggung dengan langkah tegap, walaupun hatinya masih berdebar-debar.

Ia menatap hadirin sejenak, kemudian mulai membacakan puisinya. Suaranya lantang dan jelas, mengungkapkan emosi yang terpendam dalam puisinya.

Elzya yang sedang membaca Puisi "Wahai teman-temanku, aku ucapkan terima kasih atas segala yang kalian berikan, memberi semangat dan selalu ada di saat aku susah dan senang. Aku tak akan melupakan kebaikan kalian sampai akhir hayatku. Semoga kalian tenang di alam surga dengan damai, dan terima kasih juga para sahabat ku, yang masih ada, berkat kalian aku berada di atas sini, aku hanya bisa mengucapkan. Terima kasih, teman Dan sahabat ku yang kukasihi." Elzya menunduk hormat.

Para penonton terhanyut dalam lantunan kata-kata Elzya. Puisi yang awalnya ditulis dengan sedikit kekesalan, kini berubah menjadi ungkapan syukur dan menghargai persahabatan mereka. Suasana pun hening.

Setelah selesai membaca kan puisi, keheningan pun terhanyut.

Adik Elzya yang sedang menonton pun langsung bertepuk tangan, "Keren kakak." nada bersorak.

Merema pun ikut, tepuk tangan meriah membahana di aula. Elzya tersenyum lega, merasakan kebahagiaan yang tak terkira. Ia berhasil melewati demam panggung dan menampilkan yang terbaik.

Mereka pun berkumpul di belakang panggung, para siswa kelas 1-E dan disusul Adik nya Elzya.

Violet dengan nada semangat, "Nice Zya, lu udah menampilkan yang terbaik."

Izumi pun langsung bersujud didepan Elzya, "Ya Zya penampilan lu keren."

Elzya tersenyum tipis, "Terimakasih juga kalian sudah memperbaiki puisi gua."

Adik nya Elzya yaitu Leana menghampiri kakak nya dan memeluk Zya, "Kakak sungguh keren, kapan-kapan ajarin aku belajar puisi ya."

Elzya pun membanggakan diri, "Tentu dong kakak keren, kapan-kapan kakak ajarin kamu Ghosting terlebih dahulu, baru puisi."

Kaiko menyela, "Wah kakak yang menyesatkan adek nya sendiri."

Elzya nada normal, "apa ya, ah segitu mah ngga menyesatkan biar berguna juga kan nanti nya." Yang baru inget, "dek lu kesini sama siapa?."

Lea yang nada lesuh, "Ya sendiri, tau sendiri mamah, papah sibuk kerja, Ya jadi Lea kesini sama Kaka izumi sih" sambil menunjuk ke arah izumi.

Elzya, "Ho pantes, ya wajar mamah, papah cuma sibuk kerja, dan syukur lah kamu ngga sendirian dek, nanti pulang nya sama kakak ya." mereka pun lanjut ngobrol.

Bagian 10 Hasil Yang Mengejutkan.

Setelah semua peserta tampil, tiba saatnya pengumuman pemenang. Deg-degan menyelimuti seluruh peserta. Para juri tampak serius membicarakan hasil penilaian mereka.

Elzya yang bergumam dan bergetar tangan nya, "Apa aku sudah berlatih dengan benar, apa dengan ini mamah papah akan bangga dengan keberhasilan ku."

Izumi pun menepuk pundak Elzya, "Semangat dan berdoa, jangan gugup Zya, semuanya ada disini untuk mendukung mu."

Elzya yang sudah baikan nada menghela nafas, "Ya gua ga boleh gugup, kan ada kalian disini."

juri guru yaitu Pak Zen pun mengumumkan hasil nya, "Juara ketiga jatuh kepada Reini dari kelas 1-D." Sorak-sorak penonton pun bergema dipanggung.

Pak zen pun melanjutkan mengumumkan hasil nya, "dan juara ke Kedua jatuh kepada Gadis Dari kelas 1-A."

Suasana berubah kelas 1-A hanya beberapa orang saja yang tepuk tangan.

Pak zen yang bingung, "lebih semangat lagi dan terus berlatih ya, dan bapak lanjut juara pertama lomba puisi antar kelas jatuh kepada, Elzya Wangy dari kelas 1-E."

Kegugupan mereka pun terbayar kan Kelas 1-E dinyatakan sebagai juara pertama! Kegembiraan membuncah di antara anggota kelas 1-E. Mereka saling berpelukan dan bersorak kegirangan.

Elzya, yang awalnya merasa gugup, kini merasa sangat bahagia. Ia tak menyangka puisinya bisa memenangkan lomba. Ia menyadari bahwa dukungan teman-temannya sangat berarti baginya. Ia memeluk teman-teman semuanya, mengucapkan terima kasih atas dukungan dan persahabatan mereka.

Bu Kepala Sekolah, madam Choo pun berpidato, "Selamat ya untuk Elzya Wangy, ibu bangga pada mu bisa mengalahkan puisi antar kelas, nah ini hadiah dan piala juara puisi tahun ini." sambil memakai kan mendali dan piala dari madam Choo ke Elzya.

Elzya yang sedikit terharu, "Terimakasih Madam. Aku sangat bersyukur bisa memenangkan perlombaan puisi antar kelas, dan terima kasih juga untuk temen-temen ku yang sudah membantu ku." sambil menunduk hormat.

Semuanya nya pun bertepuk tangan dan sorak Gembira bergema disekitar Aula gedung sekolah.

Setelah acara selesai, mereka merayakan kemenangan mereka di kantin sekolah. Mereka makan bersama, bercanda, dan saling berbagi cerita. Kemenangan ini bukan hanya milik Elzya, tetapi milik seluruh anggota kelas 1-E. Ini adalah bukti kekuatan persahabatan mereka.

×Tantangan Lomba Olimpiade Matematika×.

Masih disekitar kantin sekolah, mereka pun berkumpul dan ngobrol.

Suara kompak, "Yeay berhasil."

Violet nada semangat, "ih ngga nyangka lu Zya, bisa ngalahin anak kelas 1-A, keren loh."

Cantika yang sedikit iri, "Alah gua juga bisa baru lomba puisi aja bangga, nih gua nanti akan lomba olimpiade matematika Minggu depan, pasti gua yang Juara 1." nada menyombongkan.

Elzya, "Jangan terlalu yakin banget, mustahil lu bisa ngalahin anak kelas 1-A"

Violet, "Alah setiap tahun olimpiade pas jaman smp lu kan juara 2 terus. Mana bisa lu lawan Rafa yang cerdas itu."

Beberapa saat kemudian Murid dari kelas 1-A menghampiri Yaitu Rafa, Kevin, Azka.

Rafa yang menyela pembicaraan mereka, "ya betul itu, paling omkos, omong kosong, ayo taruhan lu Cantika sama gua, yang kalah lomba Olimpiade, lu harus jadi pacar gua, dan kalo lu menang lu bebas mau minta apa dari gua"

Ling-Ling yang tukang ceramah "Jangan taruhan mah, dosa ha, ya"logat cina.

Cantika yang memanas, "Siapa takut, gua terima tantangan lu, kalo gua menang lu harus berhenti ganggu gua, gimana?."

Cantika dan rafa pun mengajak perang Lomba olimpiade matematika, mereka yang saling menatap tajam seperti ngajak ribut, dipisahkan oleh Temen masing-masing.

Violet yang menahan cantika, "Yang sabar Can, lomba nya masih lama, tenang lah."

Kevin yang sama menahan Rafa, "Ya yang sabar oi berat."

Azka yang sama menahan Rafa, "Tau lu ditahan emosi lu, jangan gegabah."

Mereka pun terpisah kan.

Rafa yang mengancam, "Awas lu ya. Kalo lu cuma setengah-setengah belajar nya. Gua ga akan terima hinaan tahun lalu terulang lagi." muka kesal.

Cantika yang nada kesal, "Siapa takut, awas kalah jangan nangis lu. Hemn."

Anak kelas 1-A pun bubar, Kelas 1-E pun jadi hening dan memikirkan obrolan itu.

Elzya muka bingung, "siapa yang tadi. Marah-marah ngga jelas."

Cantika yang kesal, "Ah kampret dia tuh, rival gua dari jaman Smp, untung aja kita ngga sekelas, karena sistem kelas nya diubah secara acak tidak sistem nilai seperti dulu, bisa gila gua sekelas sama dia, diganggu terus, tapi temen nya lumayan juga ganteng."

Violet yang ngeledek in, "Hemn siapa tuh?, Apa Azka atau Kevin, wah sepertinya Izumi akan dapat saingan baru nih."

Izumi yang meyela, "enak aja gua jadi saingan Mereka, sorry ye, gua tetep mengharapkan Elzya lah jadi pacar gua."

Cantika yang mulai membuka hati ketemen Rafa, "Ho terus gua peduli, sekarang gua udah ada yang baru Mungkin yang bermata biru itu lumayan." dengan muka memerah.

Aiz yang menyela, "gua bisa memberitahu kan identitas kedua itu + data nya, yang kanan itu Azka Reyiza laki-laki ganteng pertama dikelas 1-A, dia berbakat dalam pelajaran matematika dan dia sekarang berstatus pacaran yaitu bernama Adryfa Dwi dari satu kelas yang sama dengan nya, saran gua jangan dia soal nya Pacar nya agak posesif sedikit."

Cantika yang semakin penasaran, "kalo yang kiri siapa?, Aku belum kenal dia, dia ganteng banget."

Aiz yang melanjutkan penjelasannya, "yang bagian Kiri adalah Kevin Stingray, laki-laki ganteng ketiga dikelas 1-A, Dia berbakat dalam bidang music, dengan suara yang merdu dan jago bermain Biola pasti dikelangan Perempuan dia sangat populer tapi sayang nya dengan sifat dingin nya yang begitu parah, menyebabkan dia masih jomblo sampe sekarang, gua saran deketin Kevin aja."

Violet yang terkejut, "wah keren lu dapetin data sedetail itu njir."

Aiz nada membanggakan diri, "ya dong, itu hal muda buat gua, meskipun gua sering bolos tapi gua bisa tau data Murid sini."

Elzya yang masih makan, "Bagus dong nanti kita bisa nyari kelemahan mereka, besok lanjut bazar antar Club ya, pasti bakal susah kan."

Violet, "Hal gampang sih tapi Club karate bisa apa Njir, soal Bazar dagang soalnya, untung bukan gua ketua nya, huu." nada menghela nafas.

Izumi, "Kalo club akting sih udah pasti membuat drama. Tapi gua males ikut nya, masa drama nya drama korea astaga, mening anime yang berbau romance kan lebih bagus."

aiz, "ala terlalu dibawa pusing kalian, mening kaya gua. Kaga ikut club males."

Violet, "enak kalo lu sih, eh bentar bukan nya lu masuk club Komputer." nada Bingung.

Aiz, "ngga masih belum masuk, gua nya masih mikir-mikir."

Elzya yang menyela, "Lah mening masuk club masak aja, lebih bagus bisa makan-makan, ho ya Aiz lu ditaksir sama anggota club masak, mau tau ngga siapa nama nya."

Aiz yang Penasaran, "siapa?, Pasti Adryfa Riantica kan?."

Elzya, "ngarep njir, bukan si Aluna Sagira, perempuan cantik ketiga dikelas 1-A, dia pernah ngomong sama gua, kalo dia suka sama temen gua yang bermata merah tua ya itu lu."

Aiz menghela nafas, "ho dia, ah males gua, dia orang nya gagap ke anime Komi-san, emang sih lumayan."

Violet, "alah dia sebenarnya ngga gagap, cuma pemalu doang maklumi lah."

Aiz nada normal, "ya nanti gua tanya ke orang langsung aja."

Mereka dengan nada kompak, "Wah sangat pemberani sekali." sambil bertepuk tangan.

Aiz yang bingung, "apa sih ga, je njir ga jelas lu semua. Kalo dia suka ya ditanya lah, masa mau diem-diem terus, setidaknya jadi laki itu punya keberanian lah ngga cupu, terus menghindar, cih bukan sifat gua kalo cupu sorry"

Elzya, "kalo dia nolak gimana?, Nanti sakit hati nyesek."

Aiz, "alah kalo ditolak ya berarti bukan jodoh, pikir positif thinking aja cewe bukan dia doang, dan sebaliknya cowo dia pikir bukan gua doang gitu kan, seperti judul lagu "Suka Suka" Bebas memilih, itu loh yang nyanyiin sama Avan DA."

Violet, "sangat mendalam sekali, bagus lu gass kapan lu tanya nya?."

Aiz, "gua mau tanya nya be...besok abis kelulusan sekolah."

Elzya, "kocak njir kelamaan, besok lah gas."

Aiz, "Ya besok gua canda doang juga."

Mereka pun melanjutkan berbincang dan diskusi soal lomba Olimpiade Matematika.

Lanjut ke Chapter 4…

Cerita akan terus berlanjut…

Jangan lupa like and Share keteman-teman kalian…

Komentar Secukup nya...

Nama pena author : Freyaku_Nekoni.

Facebook : Freya Deina.

Cover Pembuatan Novel : Adryfa_Art

Facebook : Adryfa_Art.

Instagram : Adryfa_Art.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!