" Saya terima nikah dan kawinnya Laila azira Ningrum binti bapak Wira Subekti dengan mas kawin logam mulia dan berangkat seperangkat alat sholat dibayar tunai.”
" Bagaimana para saksi.”
Sah
Sah
Sah
Akhirnya mereka telah resmi sepasang suami istri yang dijodohkan dengan kedua orang tua mereka masing-masing, yang awalnya tidak kenal kini mereka terikat dalam satu ikatan suci pernikahan yang melibatkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala. dengan canggung sang mempelai wanita menyalami pria yang sudah sah menjadi suami nya tersebut, sedangkan laki-laki tersebut hanya memandang datar sang wanita sambil menyodorkan tangannya untuk dicium. lalu dengan canggung juga ia dan terpaksa mencium kening wanita yang sudah sah ia menikahi dengan terpaksa Tampa tersenyuman yang ada di wajah pria tersebut.
Sang penghulu lalu membacakan doa kepada sepasang suami istri itu dengan khidmat, setelah selesai mereka pun disuruh menandatangani buku pernikahan mereka berdua. lalu setelah itu pun pak penghulu pun pergi meninggalkan tempat pernikahan tersebut.
"Alhamdulillah akhirnya kalian terasa menjadi sepasang suami istri bunda seneng banget sayang.” ucap buk Yanti,yang tidak lain ibu dari sang mempelai wanita, dengan senyuman bahagia yang tercetak di wajah yang tidak muda lagi. begitupun dengan pria parubaya yang biasa di panggil ayah oleh ila,nama panggilan kesayangan diri nya oleh kelurga.
"iya Alhamdulillah Wira, saya juga senang akhirnya keluar ke kita berbesanan sesuai dengan rencana kita sewaktu kita masih SMA dulu.” ujar pak Diki Pramono,papa dari dewa putra pranomo calon mempelai pria. Dengan kebahagiaan yang sedang ia rasakan,namun berbeda dengan sang istri ,yaitu Rita angika, yang sejak awal menolak pernikahan anak nya dengan teman suami nya, walau sampai akhirnya dengan terpaksa ia setujui,karna paksaan dari sang suami.
" Ibu bahagia,semoga pernikahan kalian bahagia terus,sampai Jannah,dan maut memisahkan kalian berdua,jodoh dunia akhirat.” timbal buk Yanti ,sambil memeluk anak perempuan satu-satunya dalam keluarga,Karna abangnya nya laki laki. buk Yanti saja tidak percaya anak perempuan yang dulu masih kecil kini telah menjadi seorang istri, membuat buk Yanti sangat berat melepaskan anak perempuannya dengan cepat. namun buk Yanti tidak boleh egois karna setiap anak pasti akan memilih pasangan hidup nya sendiri, dan akan meninggalkan keluarganya dengan cepat. buk Yanti oun menghapus air mata yang mengalir di pipinya dengan cepat, takut anak nya sang putri tau ia menangis. lalu melepaskan pelukan,dan mencium pucuk kepala anak nya dengan perasaan haru.
Sedangkan dewa sendiri hanya menatap anak dan ibu dengan tatapan dingin serta datar, seakan tidak peduli dengan lingkungan sekitar dirinya. berbeda dengan buk Rita hanya mencibir dengan tidak suka, melihat besan yang terlihat lebai dengan anak cewek nya.
" Buk ila mohon maaf kalo ila ada salah,terima kasih juga sudah membesarkan ila dengan cinta yang ayah dan ibu kasih dengan ikhlas kepada ila, sampai ila sampai di titik ini,ila tidak bisa memberikan apa apa pada ibu serta ayah,namun ila akan bedoa semoga ibu dan ayah sehat selalu,di berika umur panjang,dan di mudahkan rezekinya.” dengan air mata yang sudah mengenang di pelupuk mata Laila siap buat tumpah,sambil sungkeman di depan ibu yanti.
" Iya nak,ibu pun juga begitu kalo ada salah sama kakak, insyaallah Allah ibu ikhlas.” lalu mencium sekali lagi kening anak nya yang kini tengah duduk berjongkok di hadapannya.
Lalu kini Laila berganti sungkeman kepada ibu mertua nya,yang dari tadi melihatnya dengan tetap yang tidak suka namun ia paksakan melihat.
" Bu Laila mohon tolong ridhoi pernikahan laila dengan mas dewa berjalan dengan baik, karena pernikahan Allah subhanahu wa ta'ala,bisa mencintai anak ibu dengan tulus.” sambil mencium tangan buk Rita, sedangkan buk rita sendiri hanya membuang muka mendengar omongan laila yang tidak ia sukai yang notabe nya istri anaknya sendiri. lalu dengan terpaksa buk rita membiarkan tangan ya dicium oleh Laila yang aslinya pingin ia tepis, namun melihat tatapan sang suami tidak jadi ia tepis namun ia biarkan saja.
"Sampai kapan saya tidak akan menerima kamu menjadi mantu saya karena kamu tidak selevel dengan keluarga saya, kalau bukan suami saya menjodohkan kamu dengan anak saya,saya tidak Sudi.” ujar Bu Rita dalam hati dan tidak suka kepada mantunya tersebut dan memandang miring keluarga besan nya itu.
Acara sungkeman itu pun berjalan dengan lancar dan kini kedua pasangan suami istri itu telah duduk di pelaminan walau tidak ada senyuman di raut wajah laki-laki maupun perempuan, hanya senyuman tipis yang menghiasi kebohongan mereka entah sampai kapan itu berlanjut.
Tak terasa kini sudah jam 10.00 malam tamu undangan sudah mengubarkan diri yang tersisa hanyalah pegawai pegawai hotel yang masih membereskan sisa-sisa acara tadi. dan hanya keluarga inti saja yang ada.
" Kalian menginap lah di hotel dulu karna sudah papa siapkan kamar buat kalian berdua selama dua hari kedepan.” ucap pak Diki Pramono,pada sang anak dewa putra pranomo.
" Gak bisa pah, aku besok ada miring penting jadi aku mau langsung pulang ke apartemen milik ku sendiri! Ujar dewa." tidak setuju dengan usulan sang papa buat menginap di hotel tersebut,karna itu bukan kemauan dari dia tapi paksaan dari sang papa,sampai ia menikah dengan cewek yang belum ia kenal sebelum nya.
" Kamu kan masih ada cuti buat dua hari kedepan, ngapain kamu masuk kantor,biar asisten kamu aja yang menghendel itu miring.” timbal pak Diki pada sang anak.
" Pokonya aku gak bisa pah,aku mau pulang aja ke apartemen,kalo dia mau ikut silakan,juga gak papa.” bantah dewa pada sang papa,dengan tatapan dingin.
Sedangkan Laila yang di tunjuk oleh dewa hanya menundukan kepala,sambil meremas gaun pengantin yang ia pakai, ia seperti seorang istri yang tidak di anggap oleh sang suami atas penolakan barusan.
Namun laila bertekad akan mempertahan pernikahan ini bagaimana pun kedepan nya. Karan pernikahan bukan ajang perlombaan yang sewaktu waktu bisa di lepas begitu saja. dan Laila akan berusaha meluluhkan hati sang suami yang sedingin es itu.
"Kan Mama juga sudah bilang dari awal awal papa jangan di paksakan mereka tapi papa tetap ngotot. coba lihat anak kita sendiri yang nolak mentah mentah wanita yang sekarang menjadi istrinya itu jadi biarkan saja dia mau tinggal di mana sekarang jangan papa melarang." ucap buk Rita dengan marah pada sang suami.
" Sudah mama mendingan diam saja jangan ikut campur urusan ini, baik akan papa bebaskan kamu memilih tempat tinggal. namun jangan kamu sakitin manantu papa ,kalo itu terjadi awas kamu papa tidak akan tinggal diam. malah kamu yang akan berterimakasih kepada papa suatu saat nanti karna sudah menjodohkan kamu dengan gadis sebaik istrimu.” kata pak Diki pada anak nya itu, sedagkan sang istri hanya mendelik sebal pada sang suami.
....
Setelah perdebatan panjang antara anak dan orang ayah, akhirnya sang ayah mengakhiri perdebatan tersebut dan memilih mengalah terhadap sang anak,namun dengan sedikit ancaman,jangan menyakiti menantu kesayangan nya itu. Untung saja saat perdebatan tadi keluarga dari pihak wanita sudah pulang duluan karna ada urusan mendadak jadi gak sempat lama lama, itu pun dengan berat hati mereka meninggalkan sang anak perempuan satu-satunya pada sang mempelai pria.
Saat ini kedua pasangan suami istri yang telah sah beberapa jam lalu, telah sampai di apartemen sang pria yang berjalan duluan meninggalkan sang istri yang masih ketinggalan di belakang. untung nya ada sang asisten dewa yang membantu Laila, karna merasa kasihan dengan sang wanita tersebut yang tidak di anggap oleh dewa sebagai istri nya.
" Mari mbak saya bawakan tas nya,, ujar agung aditama,sang asisten dewa pada istri atasannya.
" Apa gak merepotkan mas.” jawab Laila dengan menatap agung lalu menundukan kepala kebawah dengan cepat, karna Laila tidak biasa berhadapan dengan lawan jenis karna kesibuk menjadi guru.walau ada juga guru laki laki di sekolah namun ia cuek saja tidak pernah menanggapi dengan serius.
" Gak sama sekali kok mbak.” ujar agung lagi dengan senyuman tipis lalu mengambil tas Laila yang berada di bagasi mobil.
" Kalo gitu mari mbak." ucap agung pada istri atasannya itu.” iya mas, tapi mas mau jalan dulu ya saya ngikuti dari belakang, kan saya gak tau di mana nomor apartemen milik mas dewa.” timpal Laila masih dengan kepala menunduk,Tampa melihat kepada ke arah pria itu.
" Hemm, saya jalan saya duluan jalan di depan ya mbak ngikuti saya dari belakang.”
" Iya mas,mari."
Agung pun berjalan di depan terlebih dahulu dan diikuti oleh Laila dari belakang dengan pelan-pelan, menaiki lift, dan tak lama kemudian sampai di lantai 7,setelah litf terbuka lalu Laila mengikuti lagi langkah agung,sampai di pintu 350 nomor unit apartemen milik dewa. lalu agung membuka pintu tersebut,dan membuka lebar agar Laila masuk namun sebelum itu ia duluan yang masuk, setelah itu Laila pun mengikut di belakang tubuh agung. dan terlihat di sana mewahnya apartemen dewa dengan interior elegan serta barang barang bersusun dengan rapi dengan warna khas cowok.
" Silakan Mbak masuk, kalau gitu saya pamit pulang dulu, mbak buat senyaman mungkin aja di sini mbak enggak usah takut sama dewa dia nggak akan ngelakuin hal-hal yang jahat kok sama mbak saya jamin itu.” kata agung dengan serius.
" Yaudah mbak, kalo gitu saya permisi dulu assalamualaikum.”
" Walaikumsalam mas agung.”
" Sudah selesai bicara dengan agung, kalo gitu kamu duduk dulu saya mau ngomongin tentang pernikahan kita.” ujar dewa dengan dingin yang tiba-tiba datang mengagetkan Laila yang sedang melihat-lihat sekeliling apartemen itu. namun gugup yang kini melanda dirinya pun dengan ia menyembunyikan rasa utudan berjalan ke arah dewa yang sudah duduk di sofa singel, sedangkan ia duduk di sofa depan yang berhadapan langsung dengan dewa.
Setelah Laila duduk di depan dewa masih belum ada pembicaraan diantara keduanya, sampai beberapa menit kemudian barulah dewa membicarakan sesuatu yang membuat terkejut Laila.
" Hemm, baik kita mulai aja pembicaraan tentang pernikahan ini. di sini kita tidak ada yang mau dirugikan begitupun sebaliknya, jadi di sini saya pingin membuat kesepakatan dengan kamu tentang pernikahan yang tidak kita inginkan bersama karna kedua orang tua kita masing-masing apa lagi kita tidak saling mengenal bukan begitu Laila.” ujar dewa dengan wajah data serta tatapan dingin,Tampa mengalihkan pandangan kepada laila. hala itu pun membuat jantung Laila berdetak kencang,sambil meremas tangannya yang ada di bawah meja, Sedang kan bulir bulir keringat pun mulai berjatuhan di kening Laila.
Lalu dewa mengeluarkan sebuah map bewarna biru tua, dan meletakan di hadapan Laila, sontak itu membuat Laila terkejut,dan juga penasaran dengan isi dari map tersebut.
"Silakan kamu baca poin-poin yang ada di dalam map itu, itu adalah perjanjian kontra pernikahan saya dan kamu , selama saya dan kamu menjalani menikah ini selama kurang lebih 1 tahun. setelah itu kamu bebas melakukan apa saja. saya tidak mau terikat apapun dengan kamu, apa lagi kita menikah karna dijodohkan dan tidak ada yang namanya cinta diantara kita berdua. Dan selama kita menjalani pernikahan ini jangan pernah mencampuri uransan pribadi masing masing, kita akan tinggal di sini, namun kita tidak tidur satu kamar melainkan pisah kamar. dan saya akan tetap memenuhi kewajiban saya dengan memberi uang nafkah buat kamu, namun tidak dengan nafkah batin.” timpal dewa, membuat Laila terkejut dengan ucapan yang dewa, membuat jantungnya yang semulanya aman kinni berdetak dengan kencang dan terasa nyeri di dalam ulu hatinya, mendengar di antara mereka ada yang namanya kontrak pernikahan.
Laila sadar mereka menikah karna dijodohkan namun ia tidak pernah berpikir sejauh ini suaminya akan melakukan hal tersebut, apalagi bermain-main dengan yang namanya pernikahan yang dilarang oleh Allah. apa lagi pernikahan mereka yang masih seumur jagung, belum ada satu hari pun mereka menjalaninya, tetap sudah ada kontark tersebut yang di buat oleh suaminya yang belum lama itu.
Dengan tangan bergetar Laila pun membuka map yang berisi kontrak pernikahan mereka, lalu membaca apa yang bawain apa saja yang dibuat oleh dewa.
Poin poin nya adalah
Tidak ada yang nafka batin di antara mereka, kecuali nafka lahir.
Jangan mencampuri urusan pribadi masing-masing.
Selama menjalani pernikahan kotrak tersebut pihak kedua tidak diperbolehkan mendekati laki-laki lain, atas persetujuan dari pihak pertama. Sampai masa kontrak itu selesai.
Boleh melakukan apa saja asalkan tidak melanggar poin poin yang tertera di kontrak tersebut.
Bertanda di bawah ini
DEWA PUTRA PRANOMO PIHAK 1
DAN
LAILA AZIRA NINGRUM PIHAK 2
"Apa ada keberatan di kamu dengan poin yang saya tuliskan atau kamu mau menambah poin lagi di kontrak tersebut." kata dewa yang masih mengawasi Laila dengan tatapan tajam, seperti mau menguliti lawan nya. Membuat Laila terlihat gugup mati-matian, namun Laila mencoba perlahan perlahan buat tenang dengan situasi tersebut.
"Boleh saya menambahkan poin di kontrak tersebut." kata Laila yang tidak mau kalah, apalagi pernikahan mereka disaksikan disaksikan oleh malaikat, dia tidak mau pernikahan yang baru sebuah jagung hancur begitu saja, ia akan mengikuti permainan suaminya sampai ia dapat meluluhkan hati sang suami yang sekeras batu itu dengan kemampuan yang ia miliki.
" Silakan,baut apa yang kamu mau." sahut dewa dengan raut wajah yang tidak berekspresi.
Poin tambahan
Selama pernikahan mereka masih berjalan Laila ingin ia tidak dikekang di apartemen suami nya itu dan boleh melakukan apa saja di dalamnya, dan dilarang membawa wanita masuk ke dalam apartemen tersebut serta di perbolehkan bekerja seperti biasa.
Lalu Laila menyerahkan kontrak pernikahan tersebut kepada dewa seolah-olah ia tidak keberatan dengan hal tersebut, namun tanpa diketahui oleh dewa Laila sudah menyiapkan strategi buat meluluhkan hati suami tersebut.
Setelah dewa membaca poin yang ditulis oleh Laila ia pun setuju dan tidak keberatan dengan hal itu.
"Baik saya setujui poin yang kamu tulis dan silakan bertanda tangan di bawah ini."
Tanpa menunggu lama Laila menandatangani kontrak tersebut, dan menyerahkan kepada dewa dan selanjutnya dewa yang menandatangani kontrak itu juga, dan sejak saat itu permainan akan di mulai oleh Laila untuk menaklukkan hati suaminya itu.
.....
Setelah pembicaraan kontrak pernikahan itu, kini Laila telah berada di kamar yang bersebelahan dengan dewa, ia pun menumpahkan tangisan yang sedari awal dewa membicarakan kontrak tersebut, namun tetap Laila tahan dan baru sekarang ia tumpahkan semua di kamar yang tidak besar namun tidak kecil juga.
" Ya Allah cobaan apa lagi ini, yang hamba kira menikah bakal lebih baik dari sebelum nya namun kini malah lebih sakit dari yang hamba bayangakan. apa hamba mampu melewati ini semua, dan mendapatkan hati suami hamba.” ujar Laila yang masih menagis terisak Isak sambil memukul dada nya terasa sesak, sambil merebahkan tubuhnya di atas kasur dengan memejamkan mata hingga satu jam, dan tak terasa laila kini pun tertidur pulas karna kelelahan menangis.
Sedangkan dewa sendiri masih berada di ruang tamu, setelah Laila masuk ke kamar yang bersebelahan dengan dirinya. Karena mereka pisah ranjang dewa sendiri sekarang malah bimbang dengan syarat kontrak pernikahan yang ia buat sendiri lalu mengusap wajah dengan kasar.
Dengan perasaan yang ntah gimana dewa pun keluar dari apartemen meninggalkan Laila sendiri di dalam kamr. Sampai di bawah dewa pun melajukan mobil dengan kecepatan tinggi melewati malam hari yang ramai dengan kendaraan yang berlika liku. meninggalkan sang istri yang seharusnya menjadi malam pertama mereka namun kini tidak sesuai harapan.
Kini mobil yang membawa dewa berhenti di bar ternama di kota tersebut, lalu masuk kedalam dan berjalan ke arah barter bar tersebut.
" Anggur merah satu.” ucap dewa,sambil menggulung kemeja sampai ke lengan lalu menenguk anggur merah yang baru di sodorkan sampai beberapa gelas baru ia menyudahi minum nya. sedangan bertender itu hanya menggeleng-gelengkan saja melihat tingkah temenya itu, jadi bertander itu temen dari dewa putra pranomo, agung aditama Rizal dan juga Gibran. mereka berlima sahabat dan sejak menginjak bangku SMP hingga sekarang. Dan tingkah dewa menjadi pusat perhatian cewek-cewek seksi dan kurang bahan di situ, terpikat oleh ketampanan dewa, namun dewa sendiri tidak memperdulikan sekitar dan bersih sikap dingin cuek dan datar mukanya.
"Udahlah dewa, ini nih malam pertama lu sama bini lu kenapa malah kesini. kasihan bini Lu di tinggal sendiri, emang sahabat dodol lu istri cantik kok ditinggalin.” ujar bertender tersebut yang bernama Rendy dermawan, sang pemilik bar tersebut. Sekaligus sahabat Dari SMP dewa,hingga sekarang.
" Udah berisik kali lu,aku kesini mau menenangkan diri, malah denger lu cerewet, kalo lu mau ambil aja tu Laila gua gak mau." timpal dewa dengan setenga mabuk,namun masih sadar apa yang ia ucapkan.
" Oke nanti gua ambil bini lu,tapi jangan menyesal kalo dia bener bener gua rebut dari lu untuk selamanya.” kata Rendi dengan seringai di wajah tampannya. sedangkan dewa sendiri tak peduli dengan perkataan dewa karena ia sendiri sudah mabuk-mabuk jadi kurang sadar saat Randy mengatakan hal tersebut.
Dewa berjalan sempoyongan keluar dari club,Tampa memperdulikan tatapan lapar dari wanita malam yang berada di situ, Tampa ia melihat pun dia sudah tau sedari awal dia masuk sudah menjadi pusat perhatian.
Setelah sampai di mobil,yang terparkir di luar ia mengambil kunci yang ia simpan di saku celana kanan, setelah mendapatkan dewa membuka pintu mobil, lalu menjalankan mobil dengan perlahan meninggal kan club tersebut dengan menembus gelap malam hari menuju apartemennya. untungnya jalanan tengah malam itu senggang, walau setengah mabuk dewa harus tetap dengan hati-hati mengendarai mobil itu sampai ke apartemennya dengan selamat. tak sampai satu jam kemudian dewa sampai di unit apartemennya aduh berjalan menuju lantai 5 unit apartemen milik nya. lalu dengan tubuh sempoyongan dewa mengetik sandi pintu apartemennya,dan tak lama terbuka lalu ia berjalan masuk kedalam,setelah menutup pintu,dan merebahkan tubuhnya di atas sofa yang berada di ruangan tersebut. Lalu tak lama ia tertidur dengan pulas, Tampa melepaskan baju serta sepaatu yang dewa kenakan, apa lagi baju yang sudah semerawutan sana sini.
Malam pun kini telah berlalu dengan cepat,suara alarm dari ponsel Laila membangunkan gadis tersebut dengan perlahan membuka mata, dan menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam pupil mata nya. lalu setelah Laila sadar ia terkejut saat melihat sekitar tempat ia tidur dan terasa asing namun, setelah diingat ingat ia telah menikah dengan dewa, namun iya mengingat tentang kontak tersebut, membuat hati nya sakit, namun ia tidak boleh menyerah sebelum berperang mendapatkan hati sang suami dengan strategi yang ia miliki untuk mempertahankan pernikahannya. setelah itu Laila pun turun dari tempat tidur untuk membersihkan diri sekaligus untuk mensucikan diri dan melaksanakan salat sepertiga malam, ia juga risih karna dari semalam ia belum berganti baju karna setelah menangis ia langsung ketiduran jadi tak sempat mengganti baju. Untung saja kamar mandinya berada di dalam kamar jadi tak susah-susah iya untuk keluar kamar buat membersihkan diri, setelah segar kembali ya Laila pun menggelar sajadah dan mengenakan mukena untuk melakukan salat malam.
Setelah selesai melakukan salat malam, Sunnah 2 rakaat,Laila pun langsung memanjatkan doa kepada Allah SWT.
" Ya Allah, yang maha pengampunan segala dosa dosa ku,aku memohon berikan hamba kekuatan dalam menjalani pernikahan ini. mungkin ini juga salah satu ujian dari dirimu buat hamba untuk merubah karakter suami hamba ke jalan yang lebih baik. kuatkan bahu hamba dalam menjalani segala cobaan dari ya Allah bukakan juga hati suami hamba untuk menerima pernikahan kami ini, walau hamba yakin ini semua sudah takdi yang engkau berikan kepadaku, amin amin ya robbal alamin dengan berlinang air mata Laila berdoa kepadamu Allah subhanahu wa ta'ala untuk di beri kesabaran dan diberikan kekuatan untuk menjalani setiap percobaan yang Allah berikan.
Lalu Laila melanjutkan dengan membaca Alqur'an melalu handphone, karna ia lupa membawa Al-Qur'an nya yang berada di rumah kedua orang tuanya. dengan suara yang merdu Laila melantunkan ayat demi ayat suci Al-Qur'an, bahkan siapa pun yang mendengarkan suara Laila mengaji pasti hati nya akan terasa damai, seperti ke siram kesejukan es pada siang hari terik, sungguh luar biasa sekali orang yang membaca Alqur'an tidak ada rugi nya, serta mendapatkan manfaat, dan pahala yang begitu besar dari Allah SWT
Shodaqallahul adzim
Setelah selesai Laila membaca Alquran kini melanjutkan dengan salat subuh berjamaah karena sudah terdengar adzan subuh di area apartemen dengan merdu adzan berkumandang. karena tadi Laila tidak ada batal sama sekali dia tidak perlu untuk mengambil wudhu untuk yang kedua kalinya, langsung saja iya lanjutkan salat subuh.
Setelah siap sholat subuh Laila berjalan keluar kamar, namun sebelum itu ia mengenakan hijab kurung terlebih dahulu sebelum keluar. walau pun ia tahu hanya dia dan dewa saja yang berada di situ, namun ia belum mau menampakan rambut nya karna masalah kotrak nikah tersebut masih ada di antara mereka.
Setelah itu Laila pun membuka pintu kamar dan menutup kembali, Lalu berjalan ke arah dapur karna laila masih ingat letak dapur saat pertama kali masuk ke apartemen. jadi laila tidak terlalu binggung untuk mencari keberadaan dapur. kaadaan di luar juga masih remang remang, Karna lampu di situ belum di hidupkan, dan Laila belum sadar kalo di sofa ruang tamu ada sosok dewa yang tertidur di situ lalu setelah saklar lampu di hidupkan Laila terkaget kaget melihat sang suami yang semalam menikahinya malah tertidur di sofa dengan pakaian berantakan.
Lalu dengan berani Laila maju mendekat ke arah sang suami dan berjongkok di hadapan dewa yang tertidur dengan pulas dengan menatap setiap incian wajah sang suami yang sangat rupawan. hidung mancung, alis tebal tersusun rapi, serta bibir simetris dan terakhir rahang tegas, sangat sempurna. sampai tidak sadar sang empu telah terbangun sesaat Laila menghidupkan saklar lampu tersebut.
" Sudah puas menatap wajah tampan saya.”ucapan dari mulut dewa mengagetkan lamunan Laila,membuat ia malu seketika.sampai ia terjatuh kebelakang dengan pelan. Sedangkan dewa sendiri terlihat datar, namun Tampa sepengetahuan Laila dewa tersenyum tipis, sampai sangat tipis semut pun tidak dapat melihatnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!