I Like You More
KaiDra 1
============================
________________________________
" Tidak apa. Tidak perlu terburu-buru, tuhan tahu kapan waktu yang tepat. Seorang anak adalah anugerah yang paling indah, kadang kala mereka hadir disaat kita sudah tidak lagi mengharapkannya agar menjadi hadiah yang luar biasa. "
" Atau mungkin kalian harus mengurangi kesibukan masing-masing, mengambil cuti panjang, lalu pergi berlibur bersama. Pikiran yang tenang dan stamina yang baik sangat dibutuhkan dalam hal tersebut. "
Cassandra terdiam, mengingat semua ucapan-ucapan para jemaat yg tadi tengah berbincang hangat di depan gereja. Ia menoleh sekilas, melihat wajah samping milik suaminya yang kini tengah menyetir.
Cassandra Eloise Della Valle
( Menggenggam erat tali seat belt ) Turunkan aku di toko dan kau bisa pulang. Aku ingin memeriksa data-data penjualan sekaligus aku ingin memeriksa beberapa rekaman cctv
Cassandra Eloise Della Valle
Kau tidak perlu menungguku, langsung pulang saja ( Menoleh ) Nanti akan ku hubungi sopir rumah untuk menjemput ku
Tidak ada sahutan. Pria yang tengah menyetir itu tetap saja diam dan tidak mengeluarkan suara apa pun.
Cassandra Eloise Della Valle
Kaizen ( Panggil nya )
Seketika kaizen pun tersadar dari lamunannya, ia memelankan laju mobil nya, tersenyum manis lalu ia menolehkan kepalanya, menatap wajah mungil nan cantik milik istrinya yang kini terlihat kesal.
Kaizen Reginald Grece
Ya? ( Lembutnya )
Cassandra Eloise Della Valle
( Menghela nafas ) Sudahlah, turunkan saja aku di depan toko ku ( Ketusnya )
Kaizen Reginald Grece
( Tersenyum manis ) Telpon saja aku, nanti akan ku jemput
Keduanya pun kembali terdiam, tenggelam kembali di dalam lamunan masing-masing.
Cassandra Eloise Della Valle
( Menepuk pelan kening nya ) Pukul tujuh malam nanti ayah dan ibu akan datang. Ku pastikan aku sudah di rumah saat mereka tiba ( Beritahu nya )
Kaizen Reginald Grece
( Mengangguk kecil ) Kuharap mereka tak membahas sesuatu yang membuat kita tak nyaman
Cassandra Eloise Della Valle
Tenang saja. Aku akan menegur mereka jika mereka membahas seorang anak seperti para jemaat tadi
Cassandra Eloise Della Valle
Memiliki seorang anak memang impian semua pasangan suami istri yang saling mencintai begitu hebat, sementara kau dan aku, kita belum memiliki perasaan itu. Terus terang, ini tidak mudah bagi ku ( Terangnya )
Dingin, ketus dan acuh tak acuh Cassandra berkata. Ia masukkan ponselnya lalu ia rapikan anak-anak rambutnya yang tengah diterjang angin yang masuk melalui sela" kaca mobil.
Kaizen pun hanya tersenyum seolah-olah ia tak pernah mendengar ucapan yang keluar dari mulut sang istri. Dadanya berdegup amat cepat dan terasa sangat nyeri, ia pegang erat stir mobil lalu ia hentikan mobil itu di depan sebuah toko bunga.
Kaizen Reginald Grece
Sudah sampai ( Lembutnya )
Cassandra Eloise Della Valle
Hentikan ! Jangan memperlakukan ku seperti anak kecil ( Melotot garang )
Kaizen yang ingin melepas seat belt Cassandra pun seketika ia terdiam, tak lama kemudian ia pun terkekeh pelan lalu ia taikkan kedua tangan nya seperti seorang penjahat yang sudah tertangkap basah oleh polisi.
Kaizen Reginald Grece
Hati-hati ( Tersenyum )
Cassandra Eloise Della Valle
Kau juga ( Ketusnya )
Cassandra pun turun dari mobil, menutup pintu mobil lalu ia pun berjalan memasuki toko kue nya.
Meski pintu mobil sudah tertutup rapat dan tak menampakkan kehadiran Cassandra lagi, kaizen masih tetap memandang kepada pintu kaca mobilnya itu. Tanpa sadar ia remas kuat stir kemudinya dengan kedua mata yang semakin memburam.
Kaizen Reginald Grece
Apa yang harus ku lakukan, Cassie?
KaiDra 2
============================
________________________________
Kekehan-kekehan dan obrolan-obrolan hangat memenuhi meja makan kaca persegi tersebut. Berkat kedatangan dari kedua orang tua nya, hal itu berhasil mengubah mood Cassandra kembali membaik.
Cassandra Eloise Della Valle
( Tertawa ) Really, ma? Sandy benar-benar melakukan hal konyol itu?
Cassandra Eloise Della Valle
Safira Della Valle
( Tersenyum manis ) Ya begitulah. Sepupu mu itu sangat blak-blakan hingga membuat kedua orang tuanya menggelengkan kepala atas perilaku konyol dari putrinya itu ( Jelasnya )
Saat Cassandra dan Safira tengah berbincang asik, Rion mengunyah lamban makanannya sambil tersenyum seorang diri. Ia menangkap mata Kaizen, menangkap basah menantunya itu yang kini tengah terbengong sembari menatap fokus wajah milik putri semata wayangnya yang tengah berbincang dengan penuh semangat bahkan sampai memancarkan aura positif.
Sesama pria, Rion mengerti apa yang Kaizen rasakan. Rion mengerti bila menantunya itu menyimpan rasa kagum terhadap putrinya.
Rion Della Valle
Kudengar kau akan membuka lahan baru untuk membuat hotel dan kompleks perumahan baru, benar begitu? ( Tanya nya )
Kaizen pun tersadar, ia membenarkan duduknya, menegakkan tubuhnya lalu ia tersenyum lebar sembari menatap wajah sang istri yang kini tengah menatapnya juga.
Kaizen Reginald Grece
Hum, hum ( Menganggukkan kepalanya ) Itu benar, dalam beberapa bulan ke depan aku akan disibukkan dengan itu. Dan mungkin Cassie akan sering ku tinggal ke luar kota
Cassandra pun menatap sekilas wajah cerah Kaizen, lalu ia pun kembali melanjutkan makan nya tanpa melihat kembali wajah sang suami yang tengah terduduk di sebelah nya.
Safira Della Valle
Tak apa. Dia bisa tinggal bersama kami apabila kau tidak ada di rumah. Iya kan, sayang? ( Menatap wajah Cassandra )
Cassandra Eloise Della Valle
Umh ( Menganggukkan kepalanya ) Sepertinya aku juga akan sangat sibuk untuk bulan-bulan ke depan. Ujian semester di kampus, pemeriksaan pabrik-pabrik juga toko-toko, dan pembangunan toko juga pabrik-pabrik di beberapa titik kota. Dia sibuk, aku juga sibuk. Itu adil, jadi tidak ada yang akan merasa kesepian ( Jelasnya penuh wibawa )
Rion Della Valle
Sesibuk apa pun kalian, tetaplah jaga agar komunikasi kalian tetap berjalan lancar ( Menatap Cassandra dan Kaizen secara bergantian )
Rion Della Valle
Tetaplah jaga agar pernikahan kalian selalu dipenuhi kehangatan. Jika ada waktu lebih, sangat baik kalau kalian gunakan untuk pergi berlibur bersama. Sejenak lupakan pekerjaan tidak akan membuat kalian bangkrut, benar? ( Nasehat nya )
Cassandra dan Kaizen pun hanya tersenyum menanggapinya, mereka menunduk lalu kembali mengunyah makanan nya masing-masing.
Safira Della Valle
Benar yang dikatakan oleh ayah mu, tidak baik juga jika otak terus kalian paksa bekerja sepanjang hari. Setidaknya berlibur lah untuk mendinginkan otak-otak kalian
Safira Della Valle
Dan ( Menopang dagunya ) Kapan kalian memberikan kami seorang cucu, hum? ( Godanya )
Seketika Cassandra pun menghentikan kunyahan nya, wajahnya kini terlihat kesal kembali dan hal itu pun tak sengaja terlihat oleh Kaizen.
Kaizen Reginald Grece
Ekhem ( Berdehem ) Tidak perlu terburu-buru, bu
Kaizen Reginald Grece
Cassie masih terlalu muda dan aku tidak akan memaksanya untuk mengandung. Aku akan tetap menunggu Cassie siap
Safira Della Valle
( Terkekeh pelan ) Kau sangat beruntung, sayang ( Menatap wajah Cassandra ) Memiliki seorang suami yang sangat pengertian seperti Kaizen, kau benar-benar sangat beruntung
Cassandra Eloise Della Valle
( Tersenyum manis ) Ya, ibu benar, aku sangat bersyukur bisa memiliki nya
Kaizen pun terdiam kaku, ia merasa jika kini wajahnya terasa sangat panas juga dadanya berdetak amat cepat.
Cassandra Eloise Della Valle
( Memeluk lengan kiri Kaizen )
Safira Della Valle
Tapi secepatnya kalian berikan kami seorang cucu ( Godanya kembali ) Satu cucu pun tak apa. Jika kalian sibuk dan tidak sempat mengurus nya, maka serahkan lah kepada kami, dengan senang hati kami akan membantu kalian untuk mengurusnya, benarkah begitu, sayang? ( Menatap wajah Rion )
Rion Della Valle
( Tersenyum tipis lalu menganggukkan kepalanya )
Cassandra Eloise Della Valle
( Tersenyum lebar ) Hum...hum... Tunggu saja kejutan dari kami
Kaizen Reginald Grece
( Menelan saliva nya )
KaiDra 3
============================
_______________________________
Biasanya, senin pagi begini Kaizen sudah pergi ke kantor sementara Cassandra ke kampus. Namun, dikarenakan Senin ini adalah tanggal merah, alhasil suami istri tersebut hanya dirumah dan tak pergi kemana-mana.
Saat ini Kaizen tengah terduduk santai sambil membaca novel yang bergenre romantis yang baru saja ia beli kemarin, sebenarnya novel itu ia belikan untuk sang istri, namun dengan halus Cassandra menolaknya beralasan tidak terlalu suka kepada novel yang bergenre romantis.
Kaizen pun berhenti membaca, ia dongakkan kepalanya, melihat seorang pelayan yang berumur sekitaran 42 tahun mendekatinya.
Kaizen Reginald Grece
Tidak ( Menggelengkan kepalanya ) Tolong buatkan aku teh saja
Pelayan tersebut menganggukkan kepalanya, lantas dengan sopan ia pun pergi meninggalkan Kaizen menuju ke arah dapur.
Kaizen Reginald Grece
( Mengerjap-ngerjapkan matanya ) Ini tanggal merah kan? Dimana keberadaan istri ku sekarang?
Kaizen pun terheran-heran, kedua mata tajam nya menelusuri sudut ruangan, berharap ia melihat keberadaan sang istri, pasalnya sedari ia bangun tidur sampai sekarang sudah pukul 9, ia tidak menemukan keberadaan sang istri tercintanya.
Kaizen Reginald Grece
( Berdiri )
Kaizen Reginald Grece
Nyonya kalian sedang keluar? ( Tanyanya kepada satu pelayang yang tengah membuat teh )
Pelayan
Nyonya? Nyonya sedang berada di samping bersama yang lain, tuan ( Jawabnya )
Kaizen Reginald Grece
( Mengambil satu buah apel yang sudah dibersihkan )
Penasaran dengan apa yang sedang dilakukan oleh Cassandra di samping, Kaizen kemudian menyusul kesana. Dengan langkah santai ia menelusuri teras samping rumah mereka seraya terus menggigiti apel.
Di situ Cassandra berada, wanita itu terus menunjuk kesana kemari, memerintah kepada 2 tukang kebun yang sibuk memindah-mindahkan pot-pot yang sudah ditanami oleh berbagai macam bunga-bungaan.
Kaizen Reginald Grece
( Tersenyum tipis ) Morning
Cassandra Eloise Della Valle
( Menoleh )
Cassandra Eloise Della Valle
Pagi juga ( Sahutnya seraya membalas senyuman Kaizen )
Cassandra Eloise Della Valle
Oh? Apa aku minta dibuatkan teh?
Seketika lingkar mata Cassandra pun melebar, ia salah paham ketika seorang pelayan wanita yang tiba-tiba datang sambil membawa satu gelas teh.
Kaizen Reginald Grece
( Mengerjap-ngerjapkan matanya ) Itu teh ku. Tapi tak apa kalau kau mau
Hening sejenak. Cassandra sedikit merasa malu, lantas ia pun kembali menolehkan kepalanya, melihat pot-pot yang sudah berjejer rapi.
Cassandra Eloise Della Valle
Maaf
Kaizen Reginald Grece
Berikan untuk nyonya ( Suruh nya pada pelayan )
Cassandra Eloise Della Valle
Tidak. Kau saja. Aku tid- ( Terpotong )
Cassandra Eloise Della Valle
( Mengerjap-ngerjapkan matanya lalu menerima gelas ) Terimakasih
Tidak sempat melanjutkan ucapan nya untuk menolak, akan tetapi gelas teh itu sudah terlanjur disodorkan oleh pelayan, mau tak mau Cassandra pun menerimanya.
Mata Kaizen tersenyum melihat perempuan itu. Dari posisinya ia pandangi Casandra yang kembali memerintah tukang kebun untuk menyusun pot-pot bunga.
Kaizen Reginald Grece
Haruskah kita membuat taman bunga dibelakang? ( Tanya nya )
Cassandra Eloise Della Valle
( Menggeleng kecil ) Tidak perlu. Aku tidak akan bisa mengurusnya. Aku terlalu sibuk untuk mengurus kebun sementara jika kita membuatnya, aku harus memiliki rasa tanggung jawab pada kebun itu
Kaizen Reginald Grece
Ada pekerja yang akan mengurusnya. Anggap saja itu hiburan untuk kau dirumah jika sedang libur begini
Cassandra menyeruput sedikit teh nya, ia membalikkan badannya lantas ia mendongak untuk melihat kaizen, mimik ketus seperti biasanya kini sudah tertampang kembali. Tanpa senyum ia tilik wajah Kaizen.
Cassandra Eloise Della Valle
Sepertinya kau akan keluar ( Celetuk nya )
Kaizen Reginald Grece
( Menggeleng kecil ) Aku tidak memiliki janji apa pun. Hari ini aku akan berada di rumah seharian
Kaizen membuang apel nya, lantas ia masukkan kedua tangannya kedalam saku celananya, lalu ia tatap wajah Casandra. Wajah yang sangat sempurna hingga membuat Kaizen terbengong heran.
Cassandra Eloise Della Valle
( Manggut-manggut ) Kebetulan Adeline pun akan datang main ke sini. Tentu saja bersama Noah dan juga nickole
Kaizen Reginald Grece
Nick. Aku sudah rindu dengan anak itu ( Tersenyum tipis )
Kaizen Reginald Grece
Minum teh nya sebelum dingin
Cassandra Eloise Della Valle
Aku sudah tak mau lagi. Belum sarapan dan meminum teh membuat perutku sedikit tidak nyaman ( Memegangi perutnya )
Kaizen Reginald Grece
Masuklah
Langsung, tanpa permisi Kaizen ambil gelas teh dari tangan Cassandra. Ia suruh istrinya itu masuk lantas ia ikuti langkah kecil Casandra.
Punggungnya sangat kecil, kedua kaki tanpa alasnya sedikit merah karena dingin dan melangkah kecil, rambut coklat panjangnya ia biarkan terurai, juga gaun tidur nya yang dipermainkan angin sesekali terangkat hingga memperlihatkan betis putih nan mulus Cassandra.
Kaizen Reginald Grece
Lain kali jangan keluar memakai pakaian tipis juga tak memakai alas kaki
" nyonya jangan masuk ! "
Cassandra Eloise Della Valle
( Mata melotot )
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!