NovelToon NovelToon

Because Off Allah

Chapter 1

[Because Off Allah]

"Caranya dapatin Zahra gimana sih?"tanya seorang pemuda bernama Xavier pada seorang gadis yang saat itu sedang membaca sebuah buku

"Mudah aja, kamu cukup belajar ilmu agama yang sekarang ini Zahra pelajari."balas Gadis itu acuh tanpa menoleh pada pemuda yang tadi berucap

"Kalau aku beneran ngelakuin itu, kamu beneran bakalan trima aku?"tanya pemuda itu dengan suara pelan.Kalimat tersebut berhasil membuat gadis itu menoleh

"Jalanin aja dulu aku pengen liat sebesar apa perjuangan kamu tapi aku juga mau minta sesuatu bisa?"tanya gadis bernama Zahra itu

"Apa?"

"Kamu belajarnya Because off Allah yah. Jangan karna niat cuman mau dapatin apa yang kamu, niati karna Allah jangan niat karna Zahra."ujar Zahra membuat pemuda itu tersenyum tipis

Xavier mengalihkan pandangannya lalu berucap

"Pandangan pertama sebut saja namanya ketidaksengajaan, tapi jika itu sudah jadi pandangan kedua hal tersebut sudah tercatat sebagai dosa."

jelas Xavier tanpa menoleh pada wajah gadis di hadapannya.

Zahra mengedip ngedipkan matanya beberapa kali saat mendengar kalimat tersebut

"Xavi, "panggil Zahra pelan

"Kenapa?"

"Kamu gak bercanda sama apa apa yang-"

"Aku gak bercanda. Aku suka kamu dan pengen kamu jadi istri aku, jika kelak aku berhasil aku bakalan balik."Senyum Xavier

"Usia aku udah masuk Dua puluh empat tahun. Dulu aku pernah janji sama diri aku buat bakalan nikah di usia itu tapi, belajar agama butuh waktu. Kasi aku waktu yah Zahra aku bakalan berjuang sakpol kemampuanku tentu saja dengan niat karna Allah." jelas Xavier mulai berdiri dari duduknya

"Xavi, "panggil Zahra lagi membuat pemuda yang hendak berjalan itu kembali terhenti lalu menoleh

dengan alis yang seolah bertanya apa lagi.

"Aku gak rebut kamu dari tuhan kamu kan?"cicit Zahra

"Hmm"mendengar itu Xavier tersenyum

"Keinginan aku buat milikin kamu adalah sebuah hal yang gak di sengaja. Jangan bilang kayak gitu dong, aku percaya tuhan hanya ada satu yaitu Allah."Lanjut Xavier

"Sejak saat di mana aku kenal dan tertarik sama hamba Allah, sejak saat itu jugalah aku percaya kalau Allah itu ESA."

"Aku pamit yah, assalamualaikum" ujar Xavier benar benar berjalan dan menghilang dari hadapan Zahra yang sudah sedari terdiam.

Senyuman tipis terbit di bibir gadis manis bernama Zahra itu. Sudah beberapa kali Zahra mendapatkan kalimat ungkapan dari seorang pemuda hanya saja,

Dari sekian banyaknya orang yang menyatakan perasaan pada gadis itu Zahra tidak pernah merasa setenang ini mendengar jawaban serta ke effort an seperti yang di lakukan oleh pemuda tadi.

Ia sudah cukup lama mengenal Xavier mungkin sekitar lima bulan yang lalu. Pertama kali mereka bertemu adalah saat di mana keduanya berada di sebuah rumah baca.

Keduanya memiliki hobby yang sama yaitu membaca sebuah buku entah itu tentang Novel atau bahkan makna makna dari kehidupan

Dari awal bertemu memang sangat jelas Xavier memperlihatkan rasa ketertarikannya pada Zahra.

Zahra tidak risih di sebabkan Xavier tidak pernah mengatakan suka, pemuda itu hanya terlalu jelas memperlihatkan ketertarikan

Ada saat di mana Xavier kehilangan harapan untuk berusaha mendekati Zahra lagi

Waktu itu..

Xavier bertabrakan dengan seseorang beberapa buku yang ia bawa berhamburan bahkan ada juga yang masuk kedalam kolom meja seorang gadis

"Owhh, maaf ku mohon maafkan aku!"ujar seorang gadis mulai memunguti buku buku Xavier

Gadis yang duduk di meja juga mulai menggapai buku Xavier yang ada di bawah mejanya

"Lain kali berhati hatilah, bukan apa apa tapi jika itu kembali terulang bisa saja kamu terluka"ujar Xavier tersenyum tipis pada gadis berambut panjang itu

"Te-terima kasih kak dan sekali lagi aku minta maaf."

ujar gadis itu. Saat melihat Xavier mengangguk ia pun segera berlalu dari sana

Xavier menatap pada seorang gadis yang tampaknya sedang fokus menatap buku miliknya yang tadi terjatuh

"Anak Yesus."gumam gadis itu pelan membuat Xavier terbelalak

...ΩΩΩΩΩΩ...

Allow teman teman kali ini aku publish ceria berjudul

[Because Off Allah] yang mana cerita ini mengkisahkan seorang gadis yang ingin di cintai hanya dengan Niat karna Allah. Ada banyak hal yang perlu kalian gali di dalam cerita ini xixi, jadi jangan bosan bosan buat baca dan nungguin Author update. Jangan lupa Like, Komen, Follow dan berikan Hadiah bagi yang berkenan aja yawhh Payyy payyy👋>.<

Chapter 2

"Anak Yesus."gumam seorang gadis

Dengan pelan ia mendongak pada pemuda yang ada di hadapannya.

"Kenapa?"tanya Gadis itu yang bukan lain adalah Zahra. Bukan karna apa apa ia bertanya seperti itu pada pemuda di hadapannya, tapi saat mendapati raut wajah aneh Xavier lah membuat Zahra harus bertanya kenapa.

Dengan pelan Xavier menggapai buku yang ada di hadapan Zahra. Ia hendak berjalan pergi namun terhenti saat mendengar Zahra berucap

"Sopan gak, kalau lagi di tanya malah main nyelonong aja?"tanya Zahra membuat langkah Xavier terhenti

Dengan pelan Xavier kembali dan duduk di hadapan Zahra yang menatapnya dengan tatapan intens.

"Kenapa, cerita ada apa. Kok mukanya tiba tiba kayak gitu pas aku baca bukunya? Kamu risih yah aku baca buku kamu gak izin dulu?"cicit Zahra

"Bukan karna itu,"

"Trus karna apa Xavi?"tanya Zahra

"Selama kenal sama kamu, aku gak pernah bilang dan jujur sama kamu kalau aku-"Xavier tidak melanjutkan kalimatnya sebab ia takut itu akan menciptakan suasana canggung antara keduanya.

"Kalau aku apa?"

"Kalau aku sebenarnya, menganut agama yang berbeda dari kamu."ujar Xavier dengan suara yang benar benar pelan sangat pelan seolah ia sedang berbisik

"Lalu?"tanya Zahra kemudian malah membuat Xavier terlihat kebingungan

"Aa-aku dengar dari luar, kalau orang dari Agama islam menjaga jarak dengan penganut dari agama yang lain."

"Selama ini aku gak bilang kalau aku menganut agama Kristen ya karna alasannya aku gak mau pertemanan kita jadi berjarak"lanjut Xavier terus menjelaskan. Zahra juga terlihat sabar mendengar semua penjelasan Xavier

"Kamu dengarnya dari mana?"tanya Zahra

"Teman teman"

"Kalau misal itu cuman jokes mereka gimana?"tanya Zahra

"Maksud kamu?"

"Hal itu gak berlaku dalam diri aku Xavi. Selama kamu mau berteman aku fine fine aja, it's okay."

"Beneran?"

"Aku beneran lagian apa untung nya aku bohong sama kamu?"tanya Zahra

Mendengar semua jawaban Zahra membuat Xavier terdiam. Sempat ia merasa benar benar harus menjauh dari gadis itu.

Tapi saat mendengar jawaban Zahra sepertinya masih punya beberapa peluang fikir Xavier.

Zahra menatap jam yang ada di pergelangan tangannya dan mulai berdiri dari duduknya

"Aku janji sama Bunda kalau bacanya cuman satu jam aja, tumben kamu telat jadi mau gak mau aku harus balik duluan"senyum Zahra membereskan barang barangnya.

Xavier tidak menjawab apa apa sebab memang kenyataannya ia tidak pernah menekan Zahra untuk tetap tinggal.

Pemuda itu lebih mengutamakan kenyamanan gadis itu.

"Owh satu lagi, lain kali kalau jadi cowok jangan terlalu Soft Spoken bangat yah. Assalamualaikum Xavi."ujar Zahra berlalu dari hadapan pemuda tersebut.

Xavier terdiam menatap kepergian gadis berhijab yang mulai menjauh dari pandangannya itu

"Waalaikumsalam"balasnya tersenyum saat mendapati Zahra keluar dari pintu rumah baca

"Aku gak berharap jawaban kamu bakalan seramah itu Zahra. Hal itu buat aku makin kagum sama sosok gadis kayak kamu"batin Xavier

"Kok ada yah gadis se manis dan seramah kamu. Jadi makin suka tauk"batin Xavier meronta ronta

Sejak saat itu Xavier mulai belajar apa apa yang menyangkut tentang Agama Islam.

Flash off..

Sampai pada saatnya ia kembali bertanya pada Zahra bagaimana cara untuk mendapatkan gadis itu

dan itulah jawaban Zahra "Mudah aja, kamu cukup belajar ilmu agama yang sekarang ini Zahra pelajari."

Jadi bisa dibilang, Xavier belajar ilmu agama sebelum Zahra menyuruhnya. Saat dimana Zahra memberikan perintah itu, Xavier sudah tau beberapa hal.

Xavier merasa agama yang ia pelajari belum benar benar matang jadi ia meminta waktu untuk belajar.

Satu tahun berlalu..

Terlihat seorang gadis duduk di depan cermin menatap pantulan dirinya

"Setahun udah berlalu, kira kira agama kamu udah sebesar apa Xavi."batin gadis itu yang bukan lain adalah Zahra

"Fuhhh" Zahra bernafas sangat berat

"Hari di mana aku kasi kamu perintah itu, saat itu juga kamu gak pernah muncul dan gak ada kabar"

"Kamu masi ingat aku kan Xavi."cicit Zahra menelungkupkan wajahnya di meja rias.

...ΩΩΩΩΩΩ...

Jangan lupa Like, komen, follow dan berikan hadiah nya yah Xixi Payyy payyy👋

Chapter 3

Pagi itu. Zahra keluar dari kamarnya menggunakan pakaian yang rapi, ia berpapasan dengan sang ibunda di ruang tengah

"Ehh, baru ingat kalau sekarang jadwal kajiannya anak bunda" ujar seorang wanita sebut saja namanya Ameena ibunda dari Zahra

"Hmm, Zahra pamit yah bund. Bunda ada mau titip atau pesan sesuatu gak, kebetulan habis dari sana Zahra mau mampir ke pasar."tanya Zahra mencium tangan serta kedua pipi Bundanya.

"Gak pesan apa apa. Sana berangkat nanti telat"senyum Ameena pada anak perempuan satu satunya

"Oteyy. Assalamualaikum bundanya aku"balas Zahra tersenyum dan mulai keluar dari rumah yang hanya di huni dua orang itu

"Waalaikumsalam"jawab Ameena terus menatap kepergian putrinya

Saat di mana Zahra menghilang saat itu pula Ameena kembali merasakan rindu yang mendalam pada Alm.Ayah dari putri nya itu

"Lagi, kamu gak capek datang kefikiran aku terus mas"cicit Ameena

"Lihat pertumbuhan putri kecil kita. Bukankah dia sudah begitu dewasa?"

"Dia tumbuh menjadi anak Sholehah seperti yang kamu minta mas. Sekarang usianya sudah mulai cukup untuk membina sebuah rumah tangga"

"Dia akan sangat senang jika kamu berada di sini bersama nya, menuntunnya di setiap jalan bahkan melihatnya bertumbuh jadi gadis yang sangat manis"

senyum Ameena menintikkan air matanya.

Salsabila Khoirunnisa Azzahra. Gadis yang kini berusia 20thn. Sosok yang selalu di kenal dengan gadis yang murah senyum, ia tinggal bersama Bundanya. Ayahnya meninggal saat di mana ia masih berusia 17thn.

Senyuman manis Zahra membuat siapapun melihatnya akan merasa nyaman dan tenang. Di balik senyum yanh indah Zahra seiring menangis ketika ia kembali mengingat sang ayah, tentu saja sebab di usia usia seperti ini lah ia membutuhkan tangan seorang Ayah. Menuntunnya, mencari jalan terbaik kehidupan.

***

***

Di sebuah tempat Kajian terdapat puluhan bahkan ratusan gadis remaja berkumpul dan duduk mengarah pada sebuah panggung.

 Di mana panggung tersebut terdapat beberapa tokoh tokoh penting agama yang sedang menyuarakan ajaran ajaran yang ingin mereka sebarkan

"Insya Allah di sini datang niatnya karna Allah nggeh?"tanya seorang pria yang berada di atas sana

"Nggeh pak ee!"

"Alhamdulillah, baik di sini ustadz Zayn akan membawakan beberapa ceramah mengenai bab pernikahan. Waktu dan tempat saya persilahkan monggo mas"

Beberapa menit berlalu

"Sampeyan pada mau nikah semua kan ini?coba saya tanya siapa yang belum memiliki keinganan untuk nikah!pada mau semua kan?!"tanya seorang pemuda bernama Zayn

"MAUUU!!"

"Masya Allah mau semua pak ee jadi piye iki?"

"Mau nikah sama sopo?"tanya seorang pria yang juga merupakan ulama besar

"Mas Zayn!"teriak mereka semua

"Wah, udah bisa ngerasain nikmatnya syurga ini mas Zayn. Lengah dikit punya istri ratusan orang hahahah"

"Hahahah"teriakan pecah saat mendengar jokes para ulama ulama tersebut

Zahra juga cukup terhibur akan kalimat kalimat yang keluar tadi. Hanya saja ia sedikit merasa aneh sebab dirinya merasa ia selalu di tatap oleh salah satu pemuda yang berada di atas panggung. Bukan lain adalah Zayn

"Ck, perasaan aku aja kali hadeh astagfirullah"batin Zahra mengelus dadanya

"Zahra"panggil seseorang di samping Zahra

"Kenapa?"

"Kamu sadar gak, kalau sedari tadi mas Zayn natap kamu?"tanya Gadis itu sebut saja namanya Liana

"Ora"balas Zahra pelan

"Ish, kamu di tatap melulu tauk!!aaa mengiri aku"

cicit Liana berpura pura menghapus air matanya

"Yo karepmu lah mbak aku ora ngurus"malas Zahra kembali fokus

"Ada yang mau tanya?"ujar Zayn kemudian

"Aku mas!"ujar seorang gadis berdiri dari duduknya bukan lain adalah Zahra

"Masya Allah mba Zahra gak pernah gak nanya"ujar Zayn berjalan menghampiri Zahra memberikan mikrofon pada gadis itu

"Emang gak boleh toh?"tanya Zahra

"Yo jelas boleh to mbak, monggo."

"Misal kalau ada yang nembak tapi orang itu tuh menganut agama lain piye toh carane mas?"tanya Zahra membuat semua orang terdiam

"Mas tanya kamu sekarang, pacaran baik ndak?"tanya Zayn membuat Zahra menggeleng

"Okey, kalau pacaran dapat dosa gak?"tanya Zayn lagi

kembali Zahra menganggukkan kepalanya

"Yo jangan di terima lagian udah tau kalau pacaran Haram. Nggeh apa nggeh?"tanya Zayn pada semua orang

"NGGEH!"

"Masya Allah, mba Zahra masih punya pertanyaan?"

tanya Zayn

"Kalau misal orang itu katanya pengen berubah dan belajar ilmu agama trus dianya janji bakalan balik tapi malah gak ada kabar gimana?"tanya Zahra lagi membuat Zayn terdiam

"Lupain"Balas Zayn dengan suara pelan suasana tempat Kajian menjadi sangat dingin saat mendengar suara Zayn yang seperti itu

Zahra tanpa sengaja menatap manik mata Zayn yang terlihat berkaca kaca. Dengan segera Zahra mengalihkan pandangannya ke arah lain

...ΩΩΩΩΩΩ...

Like, comment, follow and give gifts haha. Don't forget to keep smiling❤👋

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!