NovelToon NovelToon

DYSTRA GAME: The Price Of Rebellion

RIAK DALAM GELAP

NovelToon
Dunia kini hanyalah bayangan dari apa yang dulu disebut rumah. Lima provinsi besar berdiri di bawah bayang-bayang Dominion, sebuah pemerintahan otoriter yang tangannya menjalar hingga ke napas terakhir setiap individu. Hidup di bawah Dominion berarti tunduk atau mati, dan bagi yang berani melawan, hukuman mereka jauh lebih kejam daripada sekadar kematian.
Di Provinsi Castar, tepatnya di kota Borran, hidup berjalan dengan kejam. Namun, di tengah semua itu, nama keluarga Ashford menjadi semacam keajaiban kecil. Meski kaya dan memiliki pengaruh, mereka tidak pernah meninggalkan akar mereka. Mereka tidak hanya menggunakan kekayaan untuk diri sendiri, keluarga Ashford diam-diam menentang sistem. Bantuan berupa makanan, obat-obatan, dan perlindungan sering kali tiba pada keluarga-keluarga miskin secara diam-diam. Bahkan, tak jarang, pemberontak yang dikejar Dominion menemukan tempat berlindung di balik tembok rumah Ashford.
Namun, di balik citra sempurna itu, ada Liyana Ashford. Liyana Ashford, putri tunggal keluarga itu, bukanlah gambaran sempurna anak dari keluarga kaya. Liyana dikenal lebih sebagai petarung jalanan daripada anak dari keluarga kaya.
———
Liyana Ashford
Liyana Ashford
Gue bilang juga apa, lo nggak bakal menang (Liyana membungkuk, menatap pria itu sambil menyeringai)
Liyana Ashford
Liyana Ashford
Better luck next time, bro.
Elliot Carmichael
Elliot Carmichael
(Kerumunan bersorak, tetapi di antara mereka, suara berat Elliot terdengar jelas) Liya! Lo mau mati?
Liyana Ashford
Liyana Ashford
(Liyana menoleh, mengangkat alis) Oh, relax, El. Gue baik baik aja
Elliot Carmichael
Elliot Carmichael
(Elliot mendekat dengan langkah cepat, wajahnya penuh amarah) Lo baik baik aja? Liya, lo berdarah!
Liyana Ashford
Liyana Ashford
Cuma lecet kecil (Liyana menjawab santai, menyeka darah di bibirnya dengan punggung tangan)
Elliot Carmichael
Elliot Carmichael
Tiap kali gue nyari lo, lo selalu di tempat begini. Lo nggak pernah mikirin diri lo sendiri, ya? (Elliot menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri)
Elliot Carmichael
Elliot Carmichael
Ayo pulang
Liyana Ashford
Liyana Ashford
Lo tuh kayak nyokap gue aja
Elliot Carmichael
Elliot Carmichael
Kalau gue jadi nyokap lo, gue udah narik lo keluar dari sini sejak lama
Liyana tertawa kecil, lalu mengikuti Elliot keluar dari kerumunan. Mereka berjalan berdua melewati jalanan gelap, suara gemuruh kota menggema di sekitar mereka.
Elliot Carmichael
Elliot Carmichael
Liya, kenapa lo lakuin semua ini (Elliot memecah keheningan, suaranya lebih pelan sekarang)
Liyana Ashford
Liyana Ashford
(Liyana mengangkat bahu) Nggak tahu. Mungkin gue suka aja ngelihat orang babak belur.
Elliot Carmichael
Elliot Carmichael
Berhenti bercanda liya, gue serius
Liyana Ashford
Liyana Ashford
(Langkah Liyana melambat. Ia menatap lurus ke depan matanya menerawang) Karena gue nggak punya apa-apa lagi, El. Lo tahu itu. Bokap gue sibuk sama dunia dia. Nyokap gue udah nggak ada. Gue cuma... I need to feel alive
Elliot Carmichael
Elliot Carmichael
(Elliot berhenti berjalan, menatap Liyana dalam-dalam.) Lo punya gue
Liyana Ashford
Liyana Ashford
(Liyana tersenyum kecil, menepuk bahu Elliot) Thanks, El. Lo selalu ada buat gue
Bagi Liyana, Elliot adalah keluarga, seorang saudara. Namun bagi Elliot, Liyana adalah segalanya.
———
Di ruang kerjanya, Rainer Ashford menatap jam dinding. Jarum pendeknya sudah melewati angka sebelas, tapi Liyana belum juga pulang. Ia mencoba menenangkan pikirannya, tetapi rasa bersalah terus menggerogotinya.
Suara pintu depan yang terbuka terdengar samar, dan beberapa detik kemudian, langkah kaki cepat mendekat. Rainer bangkit berdiri saat Liyana masuk ke ruang kerjanya, masih dengan baju yang sedikit berantakan.
Liyana Ashford
Liyana Ashford
Papa nungguin Ana? (Liyana bertanya dengan nada setengah mengejek)
Rainer Ashford
Rainer Ashford
Kamu dari mana? (Rainer bertanya langsung, nadanya tegas tetapi tidak keras)
Liyana Ashford
Liyana Ashford
Tempat biasa (jawab Liyana sambil menjatuhkan diri ke sofa di sudut ruangan)
Rainer Ashford
Rainer Ashford
Ana, kamu tahu papa gak mau kamu berada di tempat itu
Liyana Ashford
Liyana Ashford
Dan Ana tahu Papa nggak punya waktu buat ngelarang Ana (Liyana memotong dengan nada dingin)
Rainer Ashford
Rainer Ashford
(Rainer menghela napas, lalu mendekat. Ia duduk di kursi di seberang sofa, menatap putrinya dengan wajah yang lelah) Papa hanya ingin kamu aman
Liyana Ashford
Liyana Ashford
Aman? (Liyana tertawa kecil)
Liyana Ashford
Liyana Ashford
Di kota ini, di dunia ini, nggak ada yang aman, Pa. Papa tahu itu
Rainer Ashford
Rainer Ashford
Kamu bisa membantu orang lain. Menjadi dokter seperti yang papa ajarkan (kata Rainer, mencoba mengubah arah pembicaraan)
Liyana Ashford
Liyana Ashford
(Liyana memutar bola matanya) Oh, come on. Kita balik ke topik itu lagi?
Rainer Ashford
Rainer Ashford
Ana, papa serius. Dunia ini butuh lebih banyak orang seperti kita. seperti papa dan mama (Suaranya memelan di akhir kata)
Liyana Ashford
Liyana Ashford
Mama udah nggak ada, Pa. Ana bukan mama. Dan Ana nggak akan pernah bisa jadi mama (Suara Liyana mulai meninggi, tetapi kemudian ia bangkit berdiri, suaranya berubah dingin)
Liyana Ashford
Liyana Ashford
Dan papa nggak bisa terus-terusan berharap Ana jadi seperti kalian. Ana tau apa yang terbaik buat Ana
Rainer hanya bisa menatap punggung putrinya saat ia berjalan keluar ruangan. Dalam hatinya, ia tahu Liyana benar. Tapi di sisi lain, ia juga tahu bahwa waktu mereka tidak banyak.
Sebagai salah satu pendukung pemberontak, Rainer Ashford hidup dengan dua wajah. Di satu sisi, ia adalah dokter yang disegani. Di sisi lain, ia adalah pemberontak yang membantu mereka yang berani melawan Dominion. Namun, tugas itu menyita segalanya, termasuk waktunya untuk putrinya.
Rainer Ashford
Rainer Ashford
(Saat Liyana menghilang di balik pintu, Rainer berbisik pelan) Maafkan papa, Ana. papa hanya ingin dunia yang lebih baik untuk kamu

Harga Sebuah Perlawanan

NovelToon
Langit Borran kelabu, menambah suram suasana di alun-alun kota. Ratusan orang berkumpul dengan wajah tegang, menatap tiang gantungan yang berdiri megah di tengah alun-alun. Mayat Rainer Ashford tergantung di sana, tubuhnya kaku, dan matanya tertutup rapat. Di bawahnya, sebuah papan tergantung di lehernya bertuliskan: “Inilah harga pengkhianatan terhadap Dominion.”
Liyana berdiri di barisan depan, Liyana berdiri dengan pandangan kosong, tubuhnya terasa berat, seperti kehilangan jiwa. Tubuhnya tidak bergetar, Tidak menangis, hanya diam. Ayahnya mati. Tidak ada yang bisa mengubah itu.
Liyana Ashford
Liyana Ashford
Pa… (gumamnya pelan, hampir tak terdengar. Tangannya terkepal erat, kukunya menancap ke telapak tangan sampai berdarah, Liyana tak menangis, karena ini jalan yang ditempuh ayahnya)
Kerumunan itu hening, tak ada yang berani bicara. Di sekeliling mereka, para petugas Dominion berdiri dengan senjata, memastikan semua orang mematuhi aturan.
???
???
Dia pemberontak (kata salah satu petugas Dominion dengan suara monoton)
???
???
Siapa pun yang melawan Dominion akan menerima hukuman yang sama
Orang-orang tahu mereka tidak boleh bergerak atau menunjukkan reaksi apapun. Satu kesalahan kecil saja bisa membawa mereka ke nasib yang sama.
Di sisi lain alun-alun, sebuah layar holografik menyala. Sosok Valerius Cain muncul, wajahnya dingin dan penuh otoritas.
Valerius Cain
Valerius Cain
Rakyat Dominion yang terhormat (Darious memulai pidatonya dengan suara yang dingin tapi tegas)
Valerius Cain
Valerius Cain
Hari ini kita menyaksikan akhir dari seorang pengkhianat. Rainer Ashford. Ia telah berani melawan sistem yang telah memberikan kedamaian dan kesejahteraan bagi kalian semua
Beberapa orang mencibir dalam hati, tapi mereka tak berani menunjukkan ekspresinya.
Valerius Cain
Valerius Cain
Rakyat Borran yang setia
Valerius Cain
Valerius Cain
Hari ini adalah hari yang kalian tunggu-tunggu. Hari ini, kita kembali mengadakan tradisi agung kita. Sebuah kehormatan besar bagi kota kalian untuk mengirimkan dua perwakilan ke Dystra Games. Acara ini bukan sekadar permainan. Ini adalah simbol. Simbol kekuatan, pengorbanan, dan kesetiaan kepada Dominion. (Ia berhenti sejenak, tatapannya terasa seperti menembus langsung ke setiap jiwa yang menonton)
Valerius Cain
Valerius Cain
Dan yang terpilih hari ini akan menjadi teladan bagi seluruh distrik. Nama-nama mereka akan dikenang, bahkan jika takdir tidak berpihak pada mereka di arena
Valerius Cain
Valerius Cain
Ingatlah, pemilihan ini sepenuhnya adil. Nama-nama diambil secara acak dari semua penduduk dewasa. Tidak ada manipulasi. Tidak ada favoritisme. Karena di mata Dominion, semua warga setara.
Liyana ingin tertawa, ia muak melihat semua kebohongan ini
Lalu holografik mati. Sosok bawahan Dominion melangkah maju ke panggung alun-alun, mengenakan seragam hitam gelap yang mencolok dengan lambang Dominion di dadanya. Ia membawa dua surat di tangannya. Semua orang menahan napas. Wajah-wajah pucat, beberapa menunduk, mencoba menyembunyikan ketakutan mereka
???
???
Perwakilan pertama dari kota Borran... (Petugas membuka amplop perlahan)
???
???
...Liyana Ashford.
Kerumunan langsung bergemuruh, beberapa orang menoleh ke arah Liyana dengan simpati, tetapi lebih banyak lagi yang terlihat lega karena bukan nama mereka yang dipanggil.
Liyana tidak terkejut. Ia tahu ini akan terjadi. Ayahnya adalah seorang pemberontak, dan kini giliran dirinya membayar harga itu.
Liyana melangkah maju dengan tenang. mata nya memandang kerumunan dengan dingin
di tengah kerumunan yang bergerumuh. Elliot mengangkat tangannya dengan tegas. Semua mata beralih padanya
Liyana Ashford
Liyana Ashford
Elliot (Liyana membeku)
Elliot Carmichael
Elliot Carmichael
(Elliot mengangguk kepada petugas dan dengan tegas mengatakan) Saya menjadi sukarelawan. Saya bergabung dengan Liyana dalam permainan ini
Kerumunan terdiam sesaat, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Sukarelawan adalah sesuatu yang hampir tidak pernah terjadi. Tidak ada yang cukup bodoh untuk menawarkan hidup mereka dengan sukarela, apalagi untuk masuk ke dalam permainan yang bisa mengakhiri hidup mereka dengan begitu brutal. Dan Elliot- sahabatnya, yang selalu tampak rasional dan tenang-memilih jalan yang sangat berbeda.
Liyana Ashford
Liyana Ashford
What the hell, Elliot! (Liyana berteriak, suaranya pecah karena emosi)
Liyana Ashford
Liyana Ashford
Kenapa lo lakuin semua ini?! You're throwing your life away for what? For me?!
Elliot Carmichael
Elliot Carmichael
(Elliot hanya menatapnya, wajahnya penuh dengan kepedihan, tetapi ada juga keyakinan yang sulit dipahami) Gue gak akan biarin lo melalui ini sendirian, Liya.
Elliot Carmichael
Elliot Carmichael
Gue ga akan kehilangan lo. Not today, not tomorrow, and never
Liyana merasa ada sesuatu yang patah di dalam dirinya. Seharusnya, dia yang melindungi orang-orang yang dia sayangi.
Liyana Ashford
Liyana Ashford
You idiot! (Liyana teriak, hampir kehilangan kendali atas dirinya)
Liyana Ashford
Liyana Ashford
Lo gak mengerti! Ini adalah hukuman mati, Elliot! Ini adalah permainan di mana hanya beberapa yang bertahan, dan itu bukan lo! lo gak bisa ngorbanin hidup lo begitu aja! Masih banyak yang harus lo jalani!
Liyana Ashford
Liyana Ashford
(Kemarahannya memuncak. Liyana bisa merasakan darahnya mendidih. Semua logika, semua pertimbangan rasional yang biasa ada dalam dirinya hilang begitu saja. Hanya ada rasa marah, sakit, dan ketakutan) Kenapa lo lakuin semua ini. Lo pikir gue butuh lo di sana?!
Liyana mendekat, tangan mengepal erat, siap melampiaskan semuanya. Setiap serat tubuhnya ingin menghancurkan apapun yang menghalangi jalan. Elliot yang sepertinya tidak takut, malah menatap dengan mata yang penuh kasih dan keputusan bulat.
Elliot Carmichael
Elliot Carmichael
Because I care about you, Ly. Because I can't live without you
Namun, sebelum Elliot bisa menyelesaikan kalimatnya, Liyana tidak bisa lagi menahan amarahnya. la hampir saja memukulnya- meninju wajah Elliot dengan sekuat tenaga. Untungnya, dua petugas Dominion bergerak cepat, menangkap tangannya sebelum pukulan itu terlaksana
???
???
Tahan! (perintah seorang petugas dengan suara tegas, mengunci kedua tangan Liyana di belakang punggungnya dengan borgol)
Liyana Ashford
Liyana Ashford
Let me go! (Liyana berteriak, berusaha melepaskan diri dari cengkraman mereka)
Liyana Ashford
Liyana Ashford
Let me go, Bastard (Matanya menatap dengan keputusasaan)
Liyana Ashford
Liyana Ashford
I hate you. Lo gak boleh ngelakukan ini! lo gak boleh boleh menyia-nyiakan hidup lo untuk gue!
Suasana di alun-alun pun berubah menjadi ricuh. Kerumunan yang sebelumnya diam, kini terpecah oleh suara-suara protes dan jeritan kebingungannya. Beberapa orang mencoba mendekat, terkejut dengan sikap Liyana yang begitu meledak-ledak. Namun, para petugas Dominion dengan cepat mengendalikannya yang hampir pecah.
Elliot Carmichael
Elliot Carmichael
(Sementara itu, Elliot hanya bisa berdiri di sana, menatap Liyana dengan kesedihan di matanya, tetapi tetap tidak berubah) I'm sorry, Li
Elliot Carmichael
Elliot Carmichael
Tapi inilah yang gue inginkan. Don't hate me for this
Liyana yang sudah hampir kehabisan tenaga untuk melawan, hanya bisa menatapnya dengan perasaan yang bercampur aduk. la ingin berteriak lagi, ingin meluapkan semua kesedihannya, tapi hanya ada keputusasaan yang mengisi hatinya
Liyana Ashford
Liyana Ashford
You bastard... (bisiknya, hampir tak terdengar)
Di sana, di alun-alun yang sunyi setelah kegaduhan itu, Liyana merasa bahwa dunia telah kehilangan makna. Tidak ada lagi yang penting-hanya rasa sakit yang mencekam, yang membuatnya merasa seperti terjebak di dalam jebakan tak terelakkan.
???
???
(Namun, pengumuman itu terus berlanjut, suara pria itu terdengar lebih jelas, menggema di seluruh kota) Dengan ini, kami mengumumkan perwakilan yang terpilih untuk Dystra Games Barron: Liyana Ashford dan Elliot Carmichael
Liyana Ashford
Liyana Ashford
(Liyana menatap Elliot dengan tatapan kosong) We’re going to die in that arena
Mereka berdua, tak terpisahkan meski keadaan memisahkan dunia mereka. Mereka akan bertarung bersama—tapi apakah itu akan cukup untuk bertahan hidup?

Pembukaan

NovelToon
Malam itu, kendaraan militer Dominion tiba di kota Barron untuk menjemput dua peserta terpilih. Liyana dan Elliot, dengan borgol masih melingkari pergelangan tangan Liyana, diiringi oleh tatapan penuh belas kasihan dari penduduk kota yang berkumpul di pinggir jalan. Beberapa orang menangis, sementara yang lain hanya menundukkan kepala, terlalu takut untuk menunjukkan emosi.
Liyana menunduk, tidak ingin melihat wajah-wajah itu. Namun, di dalam dirinya, amarah masih membara. Elliot, yang berdiri di sebelahnya, sesekali melirik ke arah gadis itu.
Begitu mereka masuk ke dalam kendaraan, pintu besi tertutup dengan bunyi keras. Suasana di dalam terasa menyesakkan. Kendaraan itu adalah kereta api cepat, tetapi dengan ruang yang lebih kecil dan minim ventilasi. borgol liyana dilepaskan.
Elliot Carmichael
Elliot Carmichael
(Elliot memecah keheningan lebih dulu) Liyana...
Elliot Carmichael
Elliot Carmichael
(Suaranya lembut, penuh dengan penyesalan) Gue tau lo marah. Tapi gue nggak bisa diam aja lihat lo pergi sendirian
Liyana Ashford
Liyana Ashford
(Liyana mendongak, tatapan matanya tajam seperti belati) Marah? Elliot, gue nggak cuma marah. Gue benci lo sekarang
Liyana Ashford
Liyana Ashford
Apa gunanya lo ikut? Buang nyawa kayak gini? Lo pikir ini heroik? Shit, Elliot. Lo masih punya hidup, masa depan. Kenapa Lo harus menghancurkannya?!
Elliot Carmichael
Elliot Carmichael
(Elliot menghela napas panjang) Gue nggak peduli soal hidup gue kalau itu berarti gue harus kehilangan lo. lo mungkin nggak ngerti, tapi gue nggak bisa bayangin dunia ini tanpa lo, Li. gue ikut bukan buat jadi pahlawan. gue ikut karena gue nggak bisa biarin lo mati sendirian
Liyana Ashford
Liyana Ashford
aww, so sweet (Tersenyum sinis)
Elliot mengalihkan pandangannya ke luar jendela, tidak menanggapi lebih jauh. Itu membuat Liyana sedikit kesal. Dia menggerakkan kakinya, menendang pelan ujung sepatu Elliot untuk menarik perhatiannya.
Liyana Ashford
Liyana Ashford
Hei, gue lagi ngomong sama lo (katanya)
Elliot tidak menjawab, tapi matanya tidak lepas dari wajah Liyana
Beberapa saat berlalu dalam keheningan. Suara kereta meluncur cepat di atas rel menjadi latar belakang. Liyana akhirnya menghela napas panjang, mencoba menahan emosinya yang masih bercampur aduk.
Liyana Ashford
Liyana Ashford
Maaf (kata Liyana tiba-tiba, suaranya pelan)
Liyana Ashford
Liyana Ashford
Maaf, seharusnya gue ga marah- marah sama lo
Liyana Ashford
Liyana Ashford
Dan maaf kalo gue terlalu egois tadi
Elliot Carmichael
Elliot Carmichael
(Elliot tersenyum kecil, walau ada kesedihan di matanya) lo nggak perlu minta maaf. gue tau lo nggak benar-benar bermaksud begitu
Elliot Carmichael
Elliot Carmichael
Dan ya lo emang selalu egois (balasnya tanpa melihat Liyana)
Liyana Ashford
Liyana Ashford
Kurang ajar (tersenyum, memukul dada Elliot pelan)
———
Dua hari perjalanan tak terasa, perjalan mereka di ditemani dengan pertengkaran kecil. Saat akhirnya mereka tiba, kereta melambat dan berhenti di sebuah stasiun bawah tanah yang luas dan gelap
???
???
Selamat datang di kota darious. Ikuti jalur ini. (Petugas berseragam hitam menyuruh mereka keluar dengan suara dingin tanpa emosi)
Mereka diarahkan ke sebuah bangunan besar yang berdiri megah di tengah pusat kota. Bangunan itu berbentuk seperti piramida kaca hitam, menjulang tinggi ke langit, memancarkan cahaya biru dari setiap sudutnya. Di dalamnya, atmosfer terasa lebih dingin, penuh dengan teknologi canggih dan suasana yang menekan.
Sebuah layar hologram raksasa menyala di aula besar tempat semua peserta berkumpul. Wajah Presiden Dominion, Valerius Cain, muncul, dingin dan penuh wibawa. Suara beratnya memenuhi ruangan yang penuh ketegangan, membuat semua mata tertuju pada sosok holografiknya.
Valerius Cain
Valerius Cain
Selamat datang di Dystra Games ke-27 (ucapnya, suaranya tajam seperti pisau)
Valerius Cain
Valerius Cain
Hari ini, kalian yang berdiri di sini adalah simbol pengorbanan dan kekuatan kota kalian. Namun, mari perjelas sesuatu sejak awal—hanya sedikit dari kalian yang akan bertahan untuk melihat akhir
Ruangan itu hening
Valerius Cain
Valerius Cain
Game ini akan berlangsung selama tiga bulan penuh (lanjut Valerius)
Valerius Cain
Valerius Cain
Dalam waktu itu, kalian akan memasuki arena yang telah kami desain untuk menguji batas kemampuan manusia: fisik, mental, dan emosi. Di dalam arena ini, terdapat seribu peserta. Namun, hanya sepuluh dari kalian yang akan keluar hidup-hidup. Sepuluh pemenang. Tidak lebih, tidak kurang.
Beberapa desahan terdengar dari sudut-sudut ruangan
Valerius Cain
Valerius Cain
Sekarang, dengarkan aturan permainan ini (suara Valerius menggelegar lagi)
Valerius Cain
Valerius Cain
Pertama, kalian akan menerima pelatihan intensif selama satu bulan. Setiap dari kalian akan mendapatkan seorang mentor. Mentor kalian adalah terbaik dari yang terbaik di bidangnya. Pelajari dari mereka, karena nyawa kalian mungkin bergantung pada apa yang mereka ajarkan
Di layar, hologram menunjukkan peserta sebelumnya yang sedang berlatih menggunakan senjata, bertarung dalam situasi ekstrim, dan bertahan dari jebakan mematikan.
Valerius Cain
Valerius Cain
Kedua, setelah masa pelatihan, kalian akan memiliki satu minggu untuk mencari sponsor. Sponsor akan menjadi kunci untuk bertahan hidup di arena. Mereka dapat memberikan perlengkapan, makanan, senjata, atau bahkan informasi yang mungkin menyelamatkan nyawa kalian. Namun, sponsor hanya mendukung mereka yang mereka anggap pantas menang
Valerius Cain
Valerius Cain
Ketiga, peserta dalam Dystra Games ini dipilih dari berbagai latar belakang. Ada yang diambil dari kota. Sebagian lainnya (Valerius berhenti sejenak, menatap langsung ke kamera)
Valerius Cain
Valerius Cain
Berasal dari penjara. Mereka adalah kriminal berbahaya, pembunuh, dan pencuri yang kami lepaskan untuk permainan ini. Mereka tidak punya apa-apa untuk kalah, dan kalian akan berhadapan langsung dengan mereka di arena.
Kata-kata itu seperti pukulan keras bagi para peserta. Beberapa mulai berbisik cemas, membayangkan apa yang akan terjadi jika mereka menghadapi para tahanan di arena.
Valerius Cain
Valerius Cain
Keempat, tidak ada aturan tetap di arena, kecuali satu: jangan mencoba melarikan diri atau merusak sistem. Pelanggaran akan dihukum dengan eliminasi langsung. Jangan bermain-main dengan Dominion
Simulasi holografik berubah, menunjukkan medan-medan yang ada di arena—hutan lebat yang gelap, gurun yang terik, gunung bersalju yang dingin, dan reruntuhan kota penuh jebakan.
Valerius Cain
Valerius Cain
Terakhir (suara Valerius semakin tajam)
Valerius Cain
Valerius Cain
ingatlah bahwa hanya sepuluh dari kalian yang akan keluar hidup-hidup. Tidak peduli berapa banyak aliansi yang kalian buat, pada akhirnya kalian harus membuat pilihan: bertahan hidup sendiri atau mati bersama orang lain
Hening. Tidak ada yang bergerak. Kata-kata Valerius seakan membeku di udara, membebani pikiran semua peserta.
Valerius Cain
Valerius Cain
Gunakan waktu pelatihan kalian dengan bijak. Karena di arena, waktu adalah satu-satunya hal yang tidak pernah berpihak pada siapa pun. Selamat datang di neraka kalian
Hologram itu perlahan memudar, meninggalkan ruangan dalam keheningan mencekam
Liyana Ashford
Liyana Ashford
Lo baik baik aja (melihat ke arah Elliot)
Elliot Carmichael
Elliot Carmichael
Ya. Kita lihat aja nanti

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!