Pak Harun dan Ibu Santi memiliki seorang anak cowok yang bernama Hasan. Hasan setiap hari membantu ayahnya di sawah. Hasan berhenti sekolah di kelas 5 sekolah dasar karena orang tuanya tidak mampu membiayai sekolahnya. pendapatan mereka waktu itu hanya cukup untuk makan 2x sehari.
Sedangkan ayah Wawan dan bunda Titin memiliki seorang anak gadis yang bernama Wati. Wati sekolah sampai kelas 2 Sekolah Menengah Pertama. Wati berhenti sekolah karena ibu dan bapaknya tidak mampu lagi membiayai sekolahnya. Padahal Wati sangat cerdas di sekolah.
Wati dan Hasan, Mereka berdua memiliki sikap yang sangat berbeda. Hasan memiliki sikap pendiam dan pemalu. Dan wati tumbuh jadi anak periang dan sangat cerewet. Makanya ketika mereka remaja di jodohkan oleh orang tua mereka. Kebetulan juga kehidupan ekonomi mereka sudah membaik. Sudah memiliki sawah beberapa hektare dan kontrakan juga. Sedangkan ayah wati bekerja mengelola beberapa sawah milik orang tua hasan. BDan mereka berdua langsung setuju. Mereka berdua beda usia 2 tahun. Hasan berumur 19 tahun ketika menikah dengan Wati yang baru berusia 17 tahun.
***
Provinsi Gorontalo dikenal sebagai salah satu daerah yang masih memegang teguh adat istiadat. Berbagai ritual adat di provinsi ke-32 Indonesia ini pun masih terus dipelihara, dipertahankan dan dipraktikkan secara turun-temurun. Tak terkecuali pernikahan adat Gorontalo. Yang akan kami laksanakan.
Adat pernikahan Gorontalo memiliki nuansa Islam yang kental. Hal ini tak bisa lepas dari penduduknya yang mayoritas memeluk agama Islam.
masyarakat Gorontalo dikenal sebagai masyarakat yang memegang teguh adat Falsafah Gorontalo "Adat bersendi Syara, Syara bersendi Kitabullah" yang mengandung makna adat berdasarkan pada syariat. Dan Syariat berdasarkan pada Kitabullah merujuk kepada Al-Qur'an dan tradisi Nabi (Al-Sunnah).
Sesuai dengan adat Gorontalo pernikahan merupakan ikatan yang sangat sakral. Sehingga dalam proses pelaksanaannya pun terdiri dari tahapan-tahapan atau yang disebut Lenggota lo nika yang cukup kompleks. Segala proses ini bukan dibuat untuk mempersulit jalannya pernikahan, melainkan agar pasangan suami istri tahu makna pernikahan yang ditandai dengan perjuangan dan kerja keras. Berikut adalah ulasan mengenaik proses adat pernikahan Gorontalo.
Provinsi Gorontalo dikenal sebagai salah satu daerah yang masih memegang teguh adat istiadat mereka. Berbagai ritual adat di provinsi ke-32 Indonesia ini pun masih terus dipelihara, dipertahankan dan dipraktikkan secara turun-temurun. Tak terkecuali pernikahan adat Gorontalo.
Adat pernikahan Gorontalo memiliki nuansa Islam yang kental. Hal ini tak bisa lepas dari penduduknya yang mayoritas memeluk agama Islam.
Tahap pertama dalam rangkaian adat pernikahan Gorontalo adalag mongilalo atau kunjungan pertama pihak orangtua jejaka ke rumah sang gadis. Tahapan ini bertujuan untuk melihat perangai sang gadis, apakah dia akan cocok menjadi calon mantu tidak.
Pada zaman dahulu, orangtua si jejaka akan menghubung-hubungkan banyak hal dengan bagaimana si calon pengantin berpenampilan hingga bertingkah. Misalnya saja jika dalam tahapan tersebut si gadis dalam keadaan rambut terurai, maka dianggap dia tidak pandai dalam mengurus diri. Begitu pula jika dia tidak memakai pakaian yang cocok dengan warna kulit, maka akan dianggap tidak cakap. Dan masih banyak hal lainnya.
Namun hal-hal terkait mongilalo tersebut sudah ditinggalkan di zaman modern ini. Terlebih kini sudah umum bagi calon pengantin untuk saling mengenal atau berpacaran sebelum menikah. Namun tetap, orangtua memiliki andil dalam hal ini. Misalnya saja memberikan nasihat untuk mencari pasangan hidup yang memiliki banyak kegiatan dan karya atau pololohe o taa okaraja (carilah orang yang mempunyai karya atau pekerjaan).
Tahapan selanjutnya adalah molenilo atau mohabari. Ini merupakan kunjungan rahasia orangtua jejaka ke rumah orangtua si gadis untuk mengetahui apakah sang gadis sudah dipersunting seseorang atau masih lajang. Kunjungan ini tidak diberitahukan kepada orangtua si perempuan sebelumnya. Sebab kunjungan ini juga menentukan apakah tahapan pernikahan adat Gorontalo akan berlanjut atau tidak.
Tahap selanjutnya Lenggota Modulohupa. Pada tahap ini akan dibicarakan tentang besarnya biaya pernikahan. Orangtua jejaka akan mengungkap kemampuannya untuk biaya tersebut. Dalam tahap ini, pihak sang gadis tidak mengungkap jumlah biaya yang diinginkan dan mengatakan akan memikirkan jumlah tersebut.
Pada musyawarah ini, orang tua si jejaka akan menentukan kapan akan kembali lagi sebagai tanda bahwa mereka telah sepakat tentang biaya pernikahan. Namun jika orangtua lelaki tidak kembali, maka artinya tidak jadi.
Tahap Baalanga adalah penyampaian hari oeminangan oleh utusan dari orangtua pihak lelaki ke pihak perempuan. Dalam tahapan ini sepasang perempuan dan laki-laki akan datang ke rumah pihak perempuan sembari membawa seserahan pernikahan adat Gorontalo berupa wadah (tapahula) yang berisi sirih dan pinang, dibungkus kain putih. Acara ini biasanya digelar seminggu sebelum peminangan.
Tahap Motolobalango adalah forum resmi atau hari peminangan yang dihadiri oleh keluarga besar kedua belah pihak dan disaksikan oleh pihak-pihak penting pemerintahan seperti Kepala Desa atau Lurah. Pada tahapan ini akan diadakan musyawarah mengenai jati diri calon pengantin, mahar, serta berbagai kesepakatan mengenai pernikahan.
Selain itu, pada tahapan ini rombongan pihak laki-laki juga akan membawa seserahan pernikahan adat Gorontalo seperti pinang, gambir, sirih dan tembakau yang diisi di tapahula dan dibungkus dengan kain warna adat yang selanjutnya diterima oleh keluarga perempuan.
Hal yang terjadi dalam proses Tolobalango adalah para pemangku adat dan keluarga calon mempelai bertemu secara resmi.
Juru bicara pihak keluarga pengantin pria disebut luntu dulungo layi'o, sedangkan juru bicara pihak keluarga pengantin wanita disebut luntu dulungo wulato.
Calon pengantin wanita menyampaikan maksudnya dengan puisi lisan berbentuk sajak-sajak perumpamaan.
Keluarga calon suamiku bersama pemangku adat "juru bicara" mereka datang ke rumah kami untuk proses talobalango. Sedangkan juru bicara pihak ku yaitu kakak dari ayahku.
Pihak keluarga calon suamiku bertanya "apakah kami menerima maksud baik mereka untuk melamar ku? "
Pihak keluarga menjawab "kami Terima dengan baik maksud baik kalian untuk melamar putri kami"
Mereka bertanya kembali "kalian mau mahar berapa dan mas kawin apa?"
Pihak keluarga menjawab "mahar Rp 5juta. mas kawin seperangkat alat sholat, cincin emas 1 gram, dan uang adat sebesar Rp 5"
Mereka berkata "baiklah, kami akan persiapkan dengan baik semuanya. 3 hari lagi kami kesini lagi. "
Kesepakatan pun terjadi dan akan dilanjutkan proses dutu atau antar harta dalam 3 hari kemudian.
Setelah motobalango sukses dilaksanakan, maka akan dilanjutkan dengan depito dutu atau pengantaran mahar adat Gorontalo dari pihak pria ke pengantin wanita. Keluarga calon mempelai pria akan membawa mahar adat Gorontalo yang sebelumnya telah disepakati pada tahap peminangan.
Bukan hanya mahar, ada beberapa seserahan pernikahan adat Gorontalo lain yang dibawa pada momen ini. Misalnya saja busana, perhiasan, kosmetik, skincare, hingga pakaian dalam untuk calon pengantin wanita.
Selain itu pihak laki-laki juga wajib memberikan bahan-bahan konsumsi untuk pernikahan. Mulai dari Buah-buahan, bumbu, daging, beras, buah dan lain-lain juga menjadi beberapa hal yang diberikan dari pihak laki-laki ke perempuan.
---
Bersambung
Allah SWT memang begitu besar karunia - Nya dan kuasa - Nya. Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berdoa atas apa yang diberikannya. Sebab takdir manusia sudah tercatat. Hidup, jodoh, maut dan rezeki semua sudah di atur oleh - Nya. Jodoh tidak akan kemana-mana. Kita inginkan biasanya sempurna dan yang lebih. Ya karena kita manusia adalah makhluk yang mempunyai nafsu. Tapi apa boleh buat? Kita hanya berusaha yang terbaik. Kali ini saya akan menceritakan mengenai kisahku yang ditakdirkan bersama di dunia ini.
Kami berdua sungguh sangat mujur, sebab calon suamiku adalah anak dari pemilik beberapa hektare sawah dan kontrakan. Masalah ekonomi tidak akan ada problematika. Tapi bahagia atau tidaknya kami kelak belum kami ketahui. Kami baru proses untuk menikah dan kami berdua hanya dijodohkan oleh orang tua kami. Rencana setelah menikah kami akan tinggal di salah satu kontrakan mertuaku. Dan jika sudah memiliki rezeki yang lebih kami akan membuat salah satu rumah untuk keluarga kecilku. Untuk desain kami berdua yang desain sendiri. Karena kami hanya akan membuat rumah sederhana.
***
Malam menjelang akad nikah akan digelar pertunangan atau mopotilandahu. Pada tahapan ini, calon mempelai perempuan akan membacakan Al-Quran, surat Ad-Dhuha dan Al-Lahab. Ini bermakna bahwa calon pengantin wanita telah menamatkan proses mengajinya.
Dari pagi keluarga ayah dan bundaku sudah sibuk mempersiapkan semua keperluan acara malam nanti. Aku dilarang untuk ikut membantu. Ada yang bagian masak nasi, ikan, sayur, kue serta membuat es buah.
Malam ini, rumah keluarga kami dipenuhi dengan keramaian dan kebahagiaan. Pak Wawan dan keluarga ku tengah bersiap-siap untuk merayakan pertunangan ku sangat antusias. Karena ini acara putri sulung mereka dengan calon suami ku Hasan. Adikku bungsuku mentari masih sekolah di sekolah dasar. Ruang tamu dihiasi dengan bunga-bunga segar dan hiasan tradisional yang menambah kesan meriah acara pertunangan tersebut.
Jam 5 sore persiapan telah selesai di masak. Yang lain langsung mencuci segala peralatan masak. Kemudian mereka mandi. Karena sebentar lagi sudah mau magrib. Setelah adzan di masjid semuanya telah berkumpul di ruang tamu untuk sholat magrib berjamaah. Karena kami adalah orang yang tidak mau meninggalkan sholat 5 waktu. Selesai sholat kami makan malam bersama. Setelah itu mereka menata semua makanan di meja. Dan aku langsung di rias oleh penata rias.
Pakaian adat Gorontalo yang digunakan dalam acara pertunangan adalah Madipungu. Madipungu merupakan pakaian adat perempuan Gorontalo yang juga digunakan dalam upacara adat lainnya, seperti mopotilandahu, Mome'ati dan Tolobalango. Aku dan calon suamiku memakai baju adat Madipungga berwarna Hijau stabilo. Dan wajahku setelah dirias sudah tidak dapat di kenali lagi. Orang-orang pada pangling melihat ku.
Keluarga besar dari kedua belah pihak telah berkumpul, mempererat ikatan kekeluargaan yang sudah terjalin selama bertahun-tahun. Suasana hangat dan penuh canda tawa mengisi udara, menandakan kebersamaan dan kebahagiaan yang terpancar dari setiap wajah yang hadir.
Acara dimulai dengan sambutan hangat dari kedua orang tua ku dan orang tua calon suamiku Hasan, yang menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaan atas pertemuan dua keluarga yang disatukan dalam ikatan pertunangan ini. Mereka mengucapkan terima kasih atas kehadiran semua tamu yang turut berbagi kebahagiaan dalam momen istimewa ini.
Acara kedua yaitu aku membaca Al-qur'an atau khatam Qur'an. Aku membaca surah Ad-Dhuha dan surah l-Lahab dan dilanjutkan dengan ibu-ibu para undangan khusus khatam Qur'an.
Acara dilanjutkan dengan penampilan tarian Molapo Saronde yang dipersembahkan oleh calon pengantin laki-laki dan ayahnya. Pada tahap ini, calon pengantin perempuan akan menontonnya lewat kamar saja.
Setelah tarian Molapo saronde, acara dilanjutkan dengan prosesi pertunangan yang dipimpin oleh sesepuh adat. Aku dan calon suamiku saling bertukar cincin sebagai simbol komitmen dan janji untuk saling mendukung dan mencintai satu sama lain dalam bahtera rumah tangga yang akan segera dibangun.
Setelah prosesi pertunangan selesai, acara dilanjutkan dengan pesta makan malam yang disiapkan dengan beragam hidangan lezat khas daerah Gorontalo. Semua tamu diajak untuk menikmati hidangan bersama sambil bercengkrama dan berbagi cerita.
Malam itu berakhir dengan tarian tradisional dan ucapan selamat dari semua tamu yang hadir. Aku dan Hasan merasa bersyukur dan bahagia atas dukungan dan cinta yang diberikan oleh keluarga dan kerabat dalam acara pertunangan mereka. Momen indah ini akan selalu terkenang dalam ingatan sebagai awal dari perjalanan cinta yang penuh berkah dan kebahagiaan.
Dengan demikian, pertunangan adalah momen yang mempererat hubungan antar keluarga dan menjadi awal dari perjalanan baru menuju kehidupan berumah tangga yang penuh kebahagiaan dan cinta.
***
Setelah melalui berbagai tahapan pra pernikahan yang lumayan kompleks, hari H akhirnya datang juga. Pada momen ini kami, calon pengantin akan menggelar akad nikah yang meresmikan pasangan gadis diriku dan jejaka calon suamiku untuk menjadi sepasang suami istri yang sah dari segi agama mau pun negara.
Pernikahan kami digelar dengan sangat sederhana. Karena itu atas permintaan aku. Yang di undang pun hanya keluarga dan tetangga terdekat kami saja beserta pak imam dan kepala KUA.
Pembawa acara telah membuka acara, tibalah saatnya akad nikah. Sudah duduk di meja ayah Wawan, pak KUA, pak imam, 2 orang saksi dan Hasan calon suamiku. Hasan sudah menjabat tangan ayah ku tanda akan dimulai akad nikah. Walaupun sudah deg degan tetapi Hasan berusaha tetap tenang.
"Saudara Hasan bin Harun. Saya nikahkan dan saya kawinkan Anda dengan anak perempuan saya Wati binti Wawan dengan maskawin seperangkat alat sholat, cincin emas 1 gram, dan uang tunai sebesar Rp 5 dibayar tunai." Kata pak Wawan.
"Saya terima nikah dan kawinnya Wati binti Wawan dengan mahar tersebut tunai, SAH" semuanya malah diam kemudian ayahku mengatakan, "Nak hasan yang menjawab sah nanti para saksi-saksi."
"Maaf ayah. " akhirnya di ulangi lagi ijab kabul kami.
"Saya terima nikah dan kawinnya Wati binti Wawan dengan mahar tersebut tunai" satu tarikan nafas akhir Hasan bisa mengucapkan dengan baik dan benar dan kedua saksi mengatakan sah dan tamu undangan juga mengatakan "sah".
Wati di dalam kamar sampai menitikkan air mata karena merasa terharu dan bahagia.
Suamiku masuk ke dalam kamarku. Aku memakai baju wolimomo berwarna kuning yang senada dengan baju Hasan. pakaian adat Wolimomo terdiri dari 4 bagian yaitu baju atau kebaya yang memiliki lidah (tambi'o), video atau alumbu, waluto dan sunti. Suamiku memegang ubun-ubun ku, dan membacakan doa dengan harapan agar pernikahan mendapatkan ridho dari Allah. Aku tampak malu-malu untuk salaman dan mencium tangan suamiku. Setelah itu suamiku mencium dahi ku.
---
Bersambung
Sebelum keluar kamar aku dan suamiku ganti pakaian dengan baju adat "Bili'u" berwarna merah. Suamiku ganti pakaian nya di kamar depan yang khusus mempelai pria. Dan aku ganti pakaian ku di kamar khusus untukku. Setelah suamiku selesai ganti pakaian lanjut menjemput ku dan kami duduk di pelaminan.
"Terimakasih banyak dek sudah menerima perjodohan ini. Semoga kita bahagia selalu. Dan bisa melewati suku maupun senang bersama - sama. " Kata Hasan
"Iyah kak, insya Allah" jawab Wati tampak malu-malu. Sedangkan orang tua mereka berdua tersenyum bahagia melihat mereka berdua.
Kami keluar bersama - sama dari ruang pengantin. Kemudian duduk di pelaminan. Dilanjutkan dengan acara sungkeman kepada orang tua ke dua mempelai. Lalu ramah tamah, sesi acara terakhir para tamu salaman dengan ke dua mempelai.
***
Malam nya kami menggelar acara resepsi pernikahan. Kami hanya memakai gaun pengantin. Aku memakai gaun berwarna kuning gold, sedangkan suamiku memakai kemeja putih, celana dan jas pengantin warnanya senada dengan gaun ku.
Resepsi pernikahan dalam Islam, atau yang dikenal dengan istilah walimatul ursy, merupakan acara yang dianjurkan dan memiliki beberapa tujuan, di antaranya: Mengumumkan pernikahan kepada khalayak, Bersyukur atas nikmat pernikahan, Berbagi kebahagiaan dengan tamu undangan.
Beberapa hal yang perlu diketahui mengenai resepsi pernikahan dalam Islam:
Hukum menghadiri undangan resepsi pernikahan adalah wajib, kecuali ada udzur.
Tamu undangan yang sedang berpuasa wajib menghadiri, tetapi boleh tidak makan.
Tamu undangan dianjurkan untuk mendoakan pasangan pengantin.
Rasulullah SAW menganjurkan agar resepsi pernikahan dilakukan secepat mungkin, sebaiknya di hari yang sama atau besoknya.
Resepsi pernikahan merupakan bentuk syukur atas karunia pernikahan.
Resepsi pernikahan tidak harus mewah, yang paling utama adalah berkahnya.
Dalam undangan resepsi pernikahan, harus memperhatikan kesetaraan sosial, dengan tidak mendiskriminasi kelompok yang kaya dengan yang miskin.
Acara pun di mulai tepat pukul 8 malam. Mertuaku dan orang tua jan bergandengan tangan dengan pasangan mereka. Kemudian kami berdua berjalan dibelakang mereka menuju ke arah pelaminan. Para tamu undangan berdiri menyambut kehadiran kami. Kemudian kami duduk di pelaminan tersebut.
MC membuka acara, dilanjutkan kalam ilahi yang dibacakan oleh tanteku yaitu kakak dari bundaku. Kemudian kata sambutan yang di wakilkan oleh adik dari bapak mertuaku. Setelah itu nasehat perkawinan. Inilah nasehat perkawinan kami yang di bawakan oleh seorang ustadz yang sangat terkenal di kampung ku.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah atas karuniai nikmat yang telah diberikan. Shalawat dan salam semoga tercurah untuk Baginda alam Nabi Muhammad SAW.
Pernikahan merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Melalui pernikahan, dua insan saling melengkapi dan bersama-sama membangun kehidupan yang harmonis sesuai dengan ajaran agama.
Ada beberapa nasihat Islami yang dapat dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan berumah tangga, baik bagi suami maupun istri. Mohon di dengar baik-baik untuk pengantin baru dek Hasan dan dek Wati, begitupun untuk yang sudah lama membina rumah tangga.
Yang pertama 'Taqwa Sebagai Dasar Pernikahan'
Dasar dari segala sesuatu dalam Islam adalah taqwa, termasuk dalam pernikahan. Sebuah rumah tangga yang didirikan atas dasar taqwa akan senantiasa berada dalam lindungan dan rahmat Allah. Pasangan suami istri harus senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan mereka, karena dengan taqwa, segala masalah dan ujian rumah tangga dapat dihadapi dengan lebih mudah.
Yang kedua 'Komunikasi yang Baik'
Komunikasi yang baik adalah kunci keberhasilan dalam rumah tangga. Suami dan istri harus mampu berkomunikasi dengan jujur dan terbuka tentang segala hal. Hal ini akan mengurangi kesalah pahaman dan mempererat hubungan mereka. Dalam Islam, berbicara dengan sopan dan penuh kasih sayang sangat dianjurkan.
Yang ketiga 'Saling Menghormati dan Menghargai'
Setiap pasangan harus saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Rasulullah SAW bersabda, "Yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik terhadap keluarganya." Menghargai pasangan berarti menghormati pendapat, perasaan, dan keinginan satu sama lain, serta tidak meremehkan peran masing-masing dalam rumah tangga.
Yang ke empat 'Bersabar dan Bertawakal'
Tidak ada rumah tangga yang tidak diuji. Ujian bisa datang dalam berbagai bentuk, seperti masalah ekonomi, kesehatan, atau bahkan konflik kecil sehari-hari. Dalam menghadapi ujian tersebut, suami istri harus bersabar dan bertawakal kepada Allah. Kesabaran dan tawakal akan mendatangkan pertolongan dan solusi dari Allah SWT.
Yang kelima 'Mengamalkan Sunnah Nabi'
Sunnah Nabi Muhammad SAW adalah contoh terbaik dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam pernikahan. Mengikuti sunnah dalam kehidupan berumah tangga akan membawa keberkahan dan kebahagiaan. Sunnah seperti saling memberi hadiah, memanggil dengan panggilan sayang, dan menjaga kebersihan diri sangat dianjurkan untuk diamalkan.
Yang ke enam 'Membina Keluarga yang Harmonis'
Keharmonisan dalam rumah tangga adalah impian setiap pasangan. Untuk mencapainya, suami dan istri harus bekerja sama dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka. Membangun keluarga yang harmonis juga berarti mendidik anak-anak dengan nilai-nilai Islami, sehingga mereka tumbuh menjadi generasi yang shaleh dan shalehah.
Yang ketujuh 'Doa dan Dzikir'
Tidak ada yang lebih menenangkan hati dan menguatkan hubungan selain doa dan dzikir. Pasangan suami istri hendaknya selalu memohon petunjuk dan keberkahan dari Allah SWT. Doa dan dzikir akan menjaga hati agar tetap lembut dan penuh kasih sayang.
Pernikahan adalah ikatan suci yang membutuhkan komitmen, kesabaran, dan kasih sayang. Dengan menjalankan nasihat-nasihat Islami tersebut, insya Allah rumah tangga akan menjadi sakinah, mawaddah, dan rahmah. Selalu ingat bahwa Allah SWT adalah sebaik-baik penolong dan pemberi petunjuk dalam setiap langkah kehidupan kita.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."
Itulah nasehat perkawinan kami dan dilanjutkan sesi foto bersama. Kemudian para tamu mengambil dan memakan hidangan sesuai selera mereka. Sambil mendengar para artis-artis daerah menyanyikan beberapa lagu.
Kami masuk ke dalam rumah untuk ganti pakaian. Aku memakai gaun pengantin berwarna hijau muda begitu pun suamiku memakai jas dengan warna senada. Kami masih ganti pakaian di kamar masing-masing. Suamiku di kamar depan dan aku di kamar ku sendiri. Setengah jam kemudian kami selesai ganti pakaian dan kembali ke pelaminan. Kami berjalan bersama dan aku menggandeng lengan suamiku. Para tamu sudah selesai menyantap makanan mereka.
Kemudian dilanjutkan sesi foto bersama. Di mulai dari keluarga pihak suamiku, keluarga pihak ku, Teman-teman orang tua kami dan terakhir temanku dan teman suamiku. Tepat pukul 10 malam mc menutup acara inti. Para tamu undangan jabatan tangan sambil memberi kan doa dan pamitan pulang. Dilanjutkan acara hiburan biasa. Aku dan suamiku masih sesi foto-foto padahal aku sudah sangat capek. Pertama dengan orang tua kami. Setelah itu kami berdua. Berbagai pose di arahkan oleh photograper.
Pukul 11 baru selesai sesi foto-foto. Hiburan sudah dj sampai pukul 12 malam. Karena izin keramaian hanya sampai jam 12 malam. Aku dan suami baru makan. Karena kami sudah sangat lapar. Kami makan dari jam 5 sore. Makanya sekarang sudah merasakan lapar kembali. Apalagi kami banyak berdiri.
---
Bersambung
Kalian tahu apa yang terjadi selanjutnya?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!