NovelToon NovelToon

Kisah Kimeera

1

Kimeera mendengus kesal,setiap detik waktu yang akan ia lewati di kampus terasa menjengkelkan baginya.Bagaimana tidak,lihat sekarang ia harus melihat sepeda motornya berada di antara tanaman hias pembatas.Entah bagaimana caranya Juan memindahkannya kesana,Kimeera tidak tahu.Yang pasti itu pasti perbuatan cowok tengil itu,siapa lagi kalau bukan dia,hanya dia satu-satunya orang yang sering membuat Kim naik darah seperti sekarang ini.

Dengan langkah pelan Kim menghampiri dimana motor matic berwarna biru itu berada.

"Sini ku bantu".

Kim menoleh,mendapati Samudra berdiri di sampingnya.Entah sejak kapan.

"Terima kasih Sam"kata Kim pelan.

"Seperti biasa,jangan bilang ini ulah Juan lagi?"ucap Sam sambil tersenyum lembut.

Kim mengangguk,gadis berperawakan sedang itu menghela napas kasar.

"Sepertinya Juan sedang mencari perhatianmu Kim,dia seperti itu sejak awal kita masuk kampus ini"kata Sam pelan sambil mendorong motor Kim keluar dari sana.

"Ya,memang seperti itu,menjengkelkan sekali manusia satu itu.Aku saja bingung sebenarnya apa sih yang dia mau dengan bertingkah seperti bocah ingusan begini"gerutu Kim dengan nada kesal,namun tak urung tertawa juga.

Samudra ikut tertawa.Ketimbang Juan,Samudra sangat baik pada Kimeera.Keduanya berteman baik,tanpa melibatkan perasaan sama sekali.

Karena Sam memang memfokuskan diri untuk kuliah sambil bekerja,apalah dirinya yang hanya seorang anak yatim piatu yang harus berjuang keras demi masa depannya.

"Mau langsung pulang?"tanya Sam ketika Kim sudah ada di atas motornya.

"Iya,soalnya ada janji sama mama mau ke mall"kata Kim .

"Ya sudah hati-hati di jalan"kata Sam seraya melangkah menuju motornya sendiri.

Kim hanya mengangguk pelan lantas segera melajukan roda kendaraannya melintasi gerbang kampus dan menghilang di ujung jalan.

*****

Kimeera Shadila,anak seorang tunggal dari seorang wanita tangguh bernama Khumaira yang memiliki beberapa usaha yang membuat Khumaira di labeli pengusaha sukses walaupun menjadi orangtua tunggal bagi Kimeera.

Laki-laki yang menjadi sosok sang ayah bagi Kimeera entah pergi kemana,meninggalkan Khumaira bersama Kimeera yang dulu masih bayi tanpa alasan.

Namun bagi Kimeera cukup sang mama untuknya,ia tidak pernah bertanya tentang sang ayah walaupun pernah di sebut sebagai anak haram.Mental Kimeera sudah kuat sejak dulu jadi baginya Juan dengan segala tingkah lakunya hanya lah gangguan kecil dari bocah yang belum menemukan jati diri.

Khumaira menyambut sang putri dengan senyum teduh dan hangat.

"Coba saja kamu mau pakai mobil,pasti gak akan kepanasan seperti ini"katanya sambil menggandeng tangan sang anak masuk kedalam rumah.

"Ribet ma,jalanan suka macet.Aku butuh cepat ma.Kalau memakai mobil apa jadinya jika ada jadwal kuliah mendadak yang juga dosennya galak"kata Kimeera beralasan.

"Alasan saja kamu nak.Sana mandi,bau asem sama debu bikin kamu kucel"kata Khumaira sambil tertawa menggoda.

"Kucel gini tapi tetap auranya manis loh ma"balas Kim lantas bergerak menjauh.

"Dasar anak nakal!"seru Khumaira sambil tersenyum senang.

Kim bergegas menuju kamarnya di lantai atas,untuk segera membersihkan diri sesuai permintaan sang mama.

Setelah selesai Kim segera turun dan mendapati sang mama sedang duduk di sofa memeriksa beberapa berkas yang di bawa dari kantor.

"Jadi gak ma?"tanya Kim pelan.

"Oh jadi,Subhanallah cantik sekali anakku kalau dandan seperti ini"kata Khumaira dengan ekpresi takjub menatap sang putri yang berpenampilan berbeda dengan style jika hendak ke kampus.

"Memang cantik"kata Kim memuji dirinya sendiri.

"Iya cantik,kalau ganteng pasti mama beri nama Hakim,kan tetap bisa di panggil Kim juga kan?"kata Khumaira membuat sang anak manyun,cemberut.Sementara sang mama hanya terkekeh pelan.

"Mama ih,gak lucu tau"sungut Kim manja,berbanding terbalik dengan sikapnya ketika berada di kampus,yang tegas dan galak khususnya ketika berhadapan dengan si tengil,Juan.

"Yuk berangkat"ajak Khumaira menarik lembut tangan anak gadisnya.

"Iya mamaku"sahut Kim berlagak pasrah.

Mereka pergi menggunakan mobil yang di kendarai seorang sopir bernama pak Mul yang sudah bekerja sejak Khumaira mulai sukses dengan segala macam bisnisnya.

Sesampainya di Mall,mereka segera menuju foodmart.Ya karena Kimeera bukan tipe penggila fashion yang harus terlihat selalu up to date setiap hari,bahkan teman-temannya tidak tahu jika Kimeera adalah anak orang berada karena penampilannya yang cenderung sederhana,gadis itu lebih mementingkan kenyamanan daripada sekedar gaya.

"Kim,kamu gak mau beli sepatu?mama lihat sepatumu sudah kusam"kata Khumaira sambil memilih beberapa camilan favorit mereka.Sementara Kimeera mengikuti sang mama di belakang sambil mendorong troli belajaan.

"Cuma kusam ma,gak rusak kan?"kata Kim santai.

"Astaga,kamu ini anak mama.Tapi gayamu kayak orang susah"gerutu Khumaira terdengar kesal.

"Ck,malas ah ma.Lagian kalo sepatu kusam gitu kalo Kim tinggal di depan mushola gak akan hilang ma"kata Kim.

"Astaga dragon!ini kamu ya kiwi?kok beda apa mataku minus ya?"celetuk suara nyaring yang sangat Kimeera kenal.

Sontak Kimeera dan Khumaira menoleh kearah sang pemilik suara yang berada di samping Kim.

Kimeera mendengus,apa harus dia bertemu si tengil ini lagi,di hari yang sama namun di jam yang berbeda.

"Eh sorry tante,anak tante ini namanya masih Kim bukan?"tanya Juan dengan wajah sok polos membuat Kimeera ingin muntah saja.

Khumaira cukup tercengang dengan sikap Juan yang menurutnya agak lain.

"Masih,kecuali dia bukan anakku"jawab Khumaira membuat Juan nyengir kuda.

"Hehehe,tante bisa saja.Tapi jujur saja tante lebih asyik dari pada dia,maksudku anak tante ini.Dia galak!"kata Juan tanpa merasa sungkan sama sekali pada Khumaira.

"Jadi menurutmu kamu lucu?"tanya Kimeera dengan raut kesal.

"Ya seperti itu,beda sama kamu.Galak dan suka marah-marah"jawab Juan santai.

"Tidak jelas!"ucap Kimeera seraya berlalu mendahului Khumaira dan Juan yang saling bertatapan.

"Maaf tante,aku teman Kim di kampus"kata Juan sambil tersenyum.

"Oh kamu pasti yang namanya Juan kan?pantesan"kata Khumaira seraya berlalu pergi meninggalkan Juan yang terbengong di sana.

Khumaira menyusul Kimeera.

"Mama apain anak itu?"tanya Kimeera ketika Khumaira sudah ada di sampingnya.

"Tidak di apa-apain,memangnya kamu mau dia di apain?"sahut Khumaira heran.

"Tidak ada"jawab Kimeera datar.

Khumaira tersenyum,sedikit ia tahu jika putrinya itu memang selalu merasa kesal dengan Juan.

Khumaira pun setuju dengan pendapat Kimeera jika Juan adalah pemuda tengil yang menguji kesabaran.

"Yuk lanjut belanja,setelah itu kita lanjut makan.Nanti kita telpon pak Mul untuk nyusul kita ke resto"kata Khumaira,dan di setujui Kimeera.Malas rasanya harus bertemu Juan lagi di tempat itu.

2

Juan melebarkan senyumnya,demi mendapati Kimeera yang lagi-lagi sedang menggerutu karena kaca spion motornya yang entah kemana.

"Hei Kiwi,kenapa marah-marah?kamu mirip ibu-ibu yang tidak di beri uang belanja tau!"kata Juan sambil menampilkan senyum jahilnya.

"Berisik,kamu yang kayak ibu-ibu nyinyir"balas Kimeera seraya menyalakan mesin motornya.

"Dih,kamu itu makin cantik tau kalau lagi marah"kata Juan sambil menaik turunkan alisnya.

"Makasih,iya aku cantik makanya kamu kerjanya gangguin aku terus.Kasihan banget yang cari perhatian!"ketus Kimeera lantas melajukan motornya.

Juan menatap Kimeera yang semakin menjauh sambil tersenyum penuh arti.

"Sebenarnya apa sih tujuan kamu?"tanya Sam dengan raut serius.

"Eh,kaget!"ucap Juan dengan ekspresi kaget super konyolnya.

"Ck,gak usah selebay itu bambang!"ucap Sam datar tapi tegas.

"Gak ada tujuan pasti sih,hanya saja aku suka kalau Kim lagi kesal begitu"kata Juan sambil senyum-senyum.

"Tidak perlu pamer gigi,aku tidak tertarik!"ucap Sam seraya berlalu pergi.

"Dih sewot dia nya"celetuk Juan heran.Tapi Juan tidak peduli.Ia malah terkekeh geli lantas kembali on mode senyum-senyum sendiri.

"Kamu apain lagi Kim,sampai mukanya kesal kayak tadi?"tanya seorang perempuan yang baru datang,penampilannya sangat feminim.Jelas berbanding terbalik dengan Kimeera yang suka berpenampilan tomboy,dengan kaos over size,celana jeans dan juga jaket denim.

"Bisa gak sih kalau datang itu,permisi dulu atau salam gitu?!"gerutu Juan jengkel karena agak kaget saja di tanya tiba-tiba padahal dia sedang asyik dengan dunianya sendiri.

"Kamu kenapa kaget?aku gak lagi ngagetin kamu.Ngomong aja lembut gini"katanya sewot.

"Dengar ya Maroon,aku kaget ya karena emang kaget.Lagian kalau soal Kim itu urusan aku,bukan urusan kamu.Cuma spion doang yang hilang paling besok sudah di ganti baru lagi"kata Juan membuat si gadis memasang wajah kesal.

"Maroon!namaku itu Mery bukan Maroon!ngeselin banget jadi orang!"pekik Mery dengan suara melengking.

"Aduh berisik banget jadi cewek,hei Mery maroon terserah aku mau sebut kamu apa.Kamu gak suka terserah,apa kamu juga pengen di kasih perhatian sama aku?kenapa,apa cowok kamu itu kurang peka ya,sampai pengen banget aku perhatikan?"ledek Juan membuat Mery menghentakkan kaki saking kesalnya.

"Juan sialan,aku benci sama kamu!"teriak Mery lantas berlalu.

"Hati-hati nanti nabrak!"teriak Juan sambil tertawa.

Mery yang melangkah sembari menoleh kearah Juan dengan ekpresi kesal tak menyadari jika ada tiang lampu taman di depannya.

Dan detik berikutnya kemudian.

"Auch!"keluh Mery mengusap kepalanya yang sakit kepentok tiang.

Sementara Juan tertawa ngakak melihat adegan itu.

"Juan kampret!"umpat Mery kesal juga malu.

"Hahahaha...bukan salahku loh,salahkan tiangnya kenapa berdiri disitu"kata Juan puas.

"Gil4!"umpat Mery lantas beranjak pergi

*****

Kim terpaksa membeli sepasang spion baru,rasanya benar-benar ingin mengamuk.Untung saja ia tidak kena tilang,mungkin karena sedang beruntung saja,selebihnya selalu sial bila bertemu Juan tentunya.

"Kusut amat wajahnya?kenapa Juan lagi?"tanya Khumaira ketika Kimeera ikut bergabung dengannya di taman belakang usai membersihkan diri.

"Iya ma"sahut Kimeera pelan.

"Apalagi hari ini yang dia lakukan?"tanya Khumaira sambil meneguk tehnya berlahan.

"Kaca spionku di copot ma,untung saja tadi gak ada swiping di jalan"jawab Kim dengan ekspresi cemberut.

"Kamu gak minta ganti rugi?"tanya Khumaira lagi sambil tersenyum.

"Malas ma,malah tambah ribet berurusan dengan dia,bukannya cepat selesai malah tambah runyam"jawab Kim.

Khumaira tersenyum lembut

"Sesekali bikin dia kapok,biar dia berhenti buat gangguin kamu"kata Khumaira lagi.

"Masalahnya bukan cuma aku saja yang di ganggu,hampir semuanya ma.Bahkan dosen pun kena juga,heran aku ma sama tuh orang,entah pas hamil mamanya ngidam apa sih kok punya anak kayak Juan itu,tengilnya minta di sentil biar pindah alam"gerutu Kim dengan nada kesal.

"Duh terus gimana dong,masa iya anak mama tiap pulang kampus mukanya kusut terus?coba deh cari ide biar dia berhenti ganggu kamu"kata Khumaira lagi.

"Atau mama sewa bodyguard saja"cetus Khumaira.

"No!aku gak mau,di kira aku anak pejabat kali ma"tolak Kim cepat.

"Terus?atau kamu di antar jemput sama sopir saja?Kapan waktu motormu di taruh di antara tanaman pembatas,tadi spion mu besok apa lagi mau remnya yang di lepas atau apa.Mama ikut kesal juga sama itu anak"kata Khumaira agak kasar.

"Eh,iya juga sih ma.Ya udah besok aku di antar sama sopir saja lah,biar saja dia repot dan bingung cari motorku di parkiran"kata Kim setuju.

"Nah gitu dong,besok kamu di antar pak Mul saja.Nanti pas pulang telepon ke rumah atau minta temanmu buat temani kamu sebelum pak Mul datang"ujar Khumaira.

"Iya ma"kata Kim patuh.

Ia bergidik ngeri,membayangkan jika Juan nekad memutuskan tali rem motornya.

Keesokan harinya

Juan mondar-mandir di area parkiran motor,tapi ia tidak menemukan keberadaan motor matic milik Kim disana.

"Ck,kok gak ada sih?apa dia gak masuk ya?"gumam Juan sambil menggaruk kepalanya.

"Aku cek saja lah ke kelasnya"ucap Juan,sayangnya yang ia cari tak kelihatan sama sekali.Padahal,memang Kim sengaja menghindar dari pantauan Juan.Kim hanya ingin menjaga moodnya hari ini,karena ia tidak ingin karena Juan moodnya berantakan lagi.

"Duh jangan-jangan motornya kena tilang lagi,ah biar saja lah paling besoknya sudah bebas"katanya pelan,tak mau pusing jika Kim benaran kena tilang.

"Ah gak asyik banget hari ini,tidak ada yang bisa di bikin kesal"katanya lagi.

Usai mata kuliah jam pertama Juan menuju kantin untuk makan siang,padahal biasanya ia selalu makan di cafe depan kampus.

"Tidak perlu di cari,orangnya tidak ada"kata Sam,melihat Juan yang menoleh ke mana-mana.

"Sok tau"ucap Juan acuh.

"Itu gara-gara kamu,kalau saja kamu tidak iseng membuka kaca spion Kim,orangnya mungkin akan baik-baik saja sekarang.Harusnya tindakan nekadmu itu di laporkan pada polisi"kata Sam datar tapi terkesan serius.

Juan tampak terkejut mendengar ucapan Samudra.

"Maksudmu apa?"tanya Juan terdengar panik.

"Maksudku apa?telingamu masih normal kan jadi kamu pasti dengar apa yang aku bilang tadi"kata Sam seraya berlalu pergi dari hadapan Juan menuju meja lain.

"Masa sih?"gumam Juan masih tak percaya.

"Tapi kalau benar bagaimana?aduh mati anak orang dong?"kata Juan cemas.

Sementara Sam,tersenyum samar melihat raut wajah Juan yang tampak kuatir.

Tidak apa-apa,sesekali si tengil itu harus di kasih pelajaran.

Tadinya Sam juga bingung tidak melihat motor milik Kim di parkiran.Untung saja keduanya sempat bertemu sebelum menuju kelas masing-masing.Dan Kim menceritakan semua pada Sam,hingga muncul lah ide Sam untuk membuat Juan kuatir seperti itu.

Sementara Kim,malah sedang menikmati makan siangnya dengan tenang di cafe seberang kampus.

"Aduh,bisa gak tenang begini sih jadinya"gerutu Juan mencampakan sendoknya di atas piring.

Ia jadi gusar sendiri memikirkan hal buruk yang terjadi pada Kim karena ulahnya.

"Aku nanya Sam saja kali,dimana Kim di rawat"kata Juan seraya beranjak meninggalkan makanannya tanpa di sentuh sama sekali.

3

Sam menatap Juan yang berdiri menjulang di hadapannya dengan tatapan heran dan penuh tanda tanya.

"Mau apa?"tanya Sam kemudian tetap meneruskan makannya.

"Dimana Kim di rawat?"tanya Juan to the point.

"Astaga,gil4.Siapa yang bilang Kim di rawat?"ucap Sam sambil tersenyum mengejek.

Juan mengeryitkan keningnya,menatap Sam yang tetap santai menikmati makanannya.

"Tadi kamu bilang...."

"Tapi aku tidak bilang Kim di rawat,dasar bod0h!"sela Sam cepat.

"Eh!"Juan terkesiap,detik berikutnya malah tertawa cengengesan.

"Sana,kamu pergi keluarkan motornya di kantor polisi,dasar tak punya otak.Apa kamu pikir orangtua Kim suka dengan sikapmu pada anaknya"ucap Sam seraya beranjak dari kursi meninggalkan Juan yang menatapnya dengan tatapan kesal.

"Eh di kantor polisi mana?"tanya Juan agak keras.

"Cari saja sendiri"jawab Sam lantas berlalu keluar dari kantin.

"Astaga,kantor polisi di kota ini kan banyak,masa iya aku cek satu persatu?"gumam Juan sambil mengacak rambutnya hingga berantakan.

"Kacau!"ucapnya lantas ikut pergi dari kantin meninggalkan tatapan heran mahasiswa lain di belakangnya.

*****

Saat Juan pergi ke kantor polisi terdekat,Kim malah sedang bersantai dirumah sambil membaca buku.

Tidak apa-apa kan membuat si tengil repot sendiri kali ini.Biar nanti ia akan berpikir kembali untuk menjahili orang lain di luar batas.

Bunyi ponsel mencuri antensi Kim dari buku yang sedang ia baca.

"Siapa sih?"gumam Kim seraya meraih ponsel yang ia letakan di atas meja.

"Nomor baru?"ucapnya pelan.

"Angkat gak ya?"Kim tampak bimbang,ia memang tidak suka menerima telepon dari nomor asing.

"Ah angkat saja lah,untuk kali ini saja"katanya lantas menggeser ikon telepon berwarna hijau.

"Hallo"sapa Kim pelan.

"Di kantor polisi mana motormu di tahan?"tanpa basa-basi Juan bertanya dari seberang.

"Hha?!"Kim lumayan kaget.

"Jawab Kiwi!"teriak Juan terdengar kesal.

Kim malah tertawa puas,senang rasanya membayangkan Juan pontang-panting mencari motornya di setiap kantor polisi di kota ini.

"Gak perlu,aku gak butuh bantuanmu.Kamu pikir aku semiskin itu hanya untuk mengeluarkan motor yang kena tilang.Mendingan kamu pulang saja Juandeng!"kata Kim.

"Eh apa kamu bilang barusan?!"teriak Juan namun sambungan telepon sudah di putus Kim begitu saja.

Kim terkikik geli,membayangkan Juan marah-marah di sana.

"Dih senang banget kayaknya anak mama,ada apa?"Khumaira yang baru saja tiba tampak senang melihat Kim yang tampak sedang bahagia itu.

"Gak apa-apa ma,cuma lagi senang saja karena hari ini Juan yang kena,kesal juga sih tiap hari selalu di bikin bete sama dia"kata Kim sumringah.

"Oh ya,memang kamu apain dia?"tanya Khumaira ikut bergabung duduk di samping Kim.

Kim lantas menceritakan apa yang Sam lakukan,hingga mungkin saat ini Juan sedang berusaha mencari di mana motor Kim di tahan.

Khumaira tertawa,melihat wajah ceria Kim ia merasa bahagia.Karena baginya sejak sang suami pergi tanpa kabar meninggalkan mereka,Kim adalah harta paling berharga yang dia punya.

Jadi Khumaira selalu memposisikan diri bukan sekedar sebagai orangtua namun juga sebagai seorang sahabat bagi putri semata wayangnya itu.

*****

Ditempat yang berbeda,Juan tampak duduk di pinggir jalan dengan wajah lesu.

"Ah fiks aku di kerjain sama Sam dan si Kiwi nih,awas saja nanti"gerutu Juan kesal mengusap wajahnya kasar.

Krucuk!

"Ah perut sialan,aduh lapar lagi!"ucap Juan lantas berdiri menuju motornya yang terparkir tak jauh dari tempat ia berada.

"Awas saja kamu Sam"katanya lagi sebelum benar-benar melaju menuju rumahnya.

Keesokan harinya.

"Hmm,kebetulan"ucap Juan ketika melihat motor milik Sam yang sudah terparkir di area kampus.

Segera ia mendekat ke arah motor tersebut siap melancarkan aksinya.Namun baru saja menyentuh body motor Sam,bunyi alarm berbunyi dengan cukup nyaring,membuat para mahasiswa segera menoleh kearah area parkir.

"Woi Juan,mau ngapain lagi kamu disana?!"teriak salah satu mahasiswa sembari melangkah menghampiri Juan.

"Eh,gak ngapa-ngapain,cuma gak sengaja kesenggol saja ini"kata Juan berkelit.

"Alasan saja kamu,pasti mau berbuat yang aneh-aneh lagi kan?hati-hati motor Sam itu motor mahal.Kalau rusak mampus lah kau buat ganti onderdilnya yang serba mahal"kata si cowok menatap Juan dengan tatapan jengkel.

Juan melirik kearah motor Sam,di bandingkan motornya jelas saja motor Sam lumayan mahal untuk ukuran mahasiswa

"Hehehe,iya siapa juga yang mau usil sama Sam,bisa di gugat aku sama bapaknya"kata Juan sembari nyelonong pergi.

"Lah itu tau,bisa gak bayar uang semester kamu kalau mau bikin gara-gara sama Sam"katanya lantas ikut berlalu.

"Eh,tunggu dulu Sam kan anak yatim piatu,tapi kok motornya?"Juan semakin pusing.Ia memilih pergi dari sana menuju kelasnya.

****

Kim dan Mery keluar secara bersama,sejauh ini kehidupan Kim normal-normal saja,mungkin memang ada yang merasa tersaingi atau apa.Hanya saja bagi mereka Kim bukan gadis yang perlu di waspadai.Sebenarnya Kim cantik hanya saja dia lebih memilih berpenampilan sederhana daripada teman-temannya yang lain.Bahkan ketika di sandingkan dengan Mery sekarang seolah mereka melihat seorang majikan dan asistennya.

"Kim gabung yuk di acara party sebentar malam.Acara biasa saja kok,gak yang aneh-aneh"kata Mery sambil melangkah di samping Kim.

"Aduh gimana yah Mer,aku gak bisa soalnya sudah janji mau pergi sama mama"kata Kim menolak.

"Mau kemana?mau temani mama mu arisan?dih gak bosan apa nunggunya?mending ikut sama aku ke acara party Celia,kamu gak bakalan nyesal deh pokoknya"rayu Mery.

Kim tersenyum,jelas dia akan menolak.Karena Celia ataupun Mery bukan tipe teman yang di butuhkan Kim.

Apalagi Celia yang terkenal dengan pergaulan bebasnya itu,selain Kim memang tidak suka acara party tak jelas,dia juga tidak ingin membuat sang mama sedih karena kelakuan nakalnya.

"Aduh maaf banget Mer,lagian aku mana cocok ikut begituan.Aku mana pernah beli baju party.Maaf ya"tolak Kim halus.

Mery memasang wajah tercengang,Kim memang luar biasa.Disaat gadis-gadis berlomba untuk menjadi yang paling hits bahkan nekad jadi simpanan misalnya demi terlihat lebih WAH,Kim malah sebaliknya,tidak mau terlihat atau berusaha menjadi si paling populer.

"Ih lagian ngapain kamu ajak si kantro ini di acara party ku sih Mery,yang ada dia salah kostum lagi"celetuk Celia dengan wajah sinisnya, entah kapan ia sudah ada di dekat mereka.

Kim tersenyum seperti biasa,ia tak merasa berkecil hati dengan ucapan Celia.

"Iya benar,nanti aku salah kostum lagi.Lagian aku gak suka tuh pakai baju belum jadi.Tubuhku terlalu mahal untuk di pampang secara gratis untuk orang-orang di luar sana.Sorry Mer,aku duluan"kata Kim lantas berlalu pergi menuju mobil jemputannya yang baru saja tiba.

"Eh,maksud dia apa coba ngomong kayak gitu?!"sentak Celia tak terima.

"Eh mana aku tahu,lah emang dia gak suka pake baju terbuka kan?"kata Mery dengan polosnya membuat Celia semakin emosi.

"Dod0l banget kamu Mer,dia lagi nyindir kita tau gak!"umpat Celia marah.

"Ya,aku mana tau"sahut Mery sambil menggidikkan bahunya santai.

"Ah ngomong sama kamu gak pernah nyambung"gerutu Celia kesal.

"Lah emang jaringannya terputus ya?"sahut Mery membuat Celia mencak-mencak hendak mencakar wajah Mery namun urung ia lakukan dan malah memilih pergi dari sana.

"Dih,kenapa tuh orang?"ucap Mery heran.Tapi dia tidak peduli,segara ia keluar menuju jalan untuk mencari taksi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!