NovelToon NovelToon

BALAS DENDAM PSIKOPAT DINGIN

prolog

bab. 1

.

.

.

Rembulan chaksa ratu seorang gadis cantik nan lugu yang baru berumur 10 tahun dan masih duduk di bangku kelas 5 Sekolah dasar harus menjadi psikopat berdarah dingin karena kehilangan kedua orang tuanya pada saat pesta ulang tahunnya yang ke 10 tahun.

.

Sebuah pesta ulang tahun di gelar dengan mewah dan meriah di salah satu ballroom hotel ternama, harus menjadi pesta berdarah karena sekelompok orang yang iri dengki akan kebahagiaan seorang putri Presdir perusahaan ternama yaitu rembulan.

.

Rembulan yang masih belum menyadari apa yang sedang terjadi ditarik oleh kedua orang tuanya menuju kolong meja dan meminta rembulan untuk berdiam di sana sampai polisi tiba.

.

Rembulan yang penasaran mencoba mengintip dan sialnya ia melihat kedua orang tuanya di bunuh dengan menggunakan pisau, terjatuh serta berlumuran darah, dan sialnya lagi ia mengetahui siapa yang telah membunuh kedua orang tuanya serta mengacaukan birthday party tersebut.

.

Ia hanya bisa menutup mulut dengan kedua tangannya untuk meredam tangisannya, berharap ini hanya sebuah mimpi buruk.

.

1 jam lamanya rembulan menunggu akhirnya salah seorang polisi menemukan rembulan di kolong meja yang sedang meringkuk ketakutan sambil menangis.

.

Rembulan di antar kerumahnya yang cukup luas dan besar untuk di tinggalinya seorang diri.

.

Ia duduk di sisi tempat tidurnya dengan perasaan sedih.

.

Tok tok tok

.

Pintu kamar rembulan terbuka dan nampaklah dara teman sekolahnya yang datang dengan wajah yang amat sedih karena mendengar kabar dari gurunya bahwa orang tua rembulan meninggal dunia.

.

"Ran...." Panggil dara dan tidak ada jawaban dari rembulan

.

Akhirnya dara mendekat dan memeluk ran dengan erat untuk sekedar memberi kekuatan.

.

"Kamu harus bertahan ran kamu harus bales orang orang yang udah bunuh orang tua kamu" ucap dara dengan suara yang lirih

.

"Kenapa aku harus bertahan aku udah nggak punya siapa siapa lagii" sahut ran di sela sela tangisannya

.

"Kamu masih punya aku bahkan orang tuaku siap jadi orang tua sambung kamu" ucap dara

.

"Aku mau nemenin kamu di sini untuk beberapa hari ke depan" ucap dara sambil melepas pelukan nya

.

"Ayo makan dulu kata art disini kamu belum ada nyentuh nasi dari tadi pagi" ucap dara

.

Dara menoleh ke arah nakas di samping tempat tidur, ia berjalan perlahan mengambil nampan yang berisi makanan.

.

"Ayo makan dulu" ucap dara sambil menyodorkan sendok berisi makanan.

.

Ran mengangkat kepalanya dengan perlahan ia bisa melihat ketulusan dari wajah sang sahabat.

.

Mungkin benar kata dara ia harus bangkit dan membalas dendam atas meninggalnya kedua orangtuanya apalagi ia mengetahui siapa orang tersebut

.

"Permisi"

.

Suara dari arah pintu membuat keduanya menoleh dan seorang wanita cantik dan berhijab muncul.

.

Ia adalah nada sekertaris kepercayaan mendiang ayahnya.

.

"Permisi nona muda saya di sini untuk membacakan surat wasiat yang sudah di persiapkan oleh mendiang ayah nona" ucap nada ia bisa melihat dengan jelas kesedihan yang terpancar dari wajah cantik nan imut milik ran.

.

"Di sini tertulis ada 2 pilihan nona anda harus memilih untuk menetap di Indonesia untuk memulihkan mental anda dan juga untuk belajar mengurus perusahaan atau ingin menetap di sini sambil belajar mengurus perusahaan" ucap nada sambil membaca secarik kertas yang berisi surat wasiat.

.

"Bagaimana nona apakah anda ingin pergi ke Indonesia atau tetap singgah si sini??" Tanya nada kembali

.

Seakan paham akan keadaan dara menggenggam kedua tangan ran seraya berkata

.

"Apapun pilihan kamu aku bakalan dukung dan selalu support kamu apapun yng terjadi tapi tolong kembali kesini saat kamu udah sukses dan bisa lupain Masa lalu dan juga jangan lupain aku ingat tujuan utama yaitu balas dendam" bisik dara

.

"Indonesia" ucap ran

.

2 hari kemudian tibalah hari keberangkatan ran menuju negara Indonesia untuk memulihkan kondisi mentalnya serta belajar cara mengurus perusahaan yang sementara akan di handle sementara sampai ran mampu mengurusnya.

.

Ran menggeret kopernya menuju bandara dengan wajah tanpa ekspresi.

.

Mungkin ia sedih harus meninggalkan negara yang sudah memberikan kebahagiaan bersama orang tuanya, di sisi lain ia juga menyayangkan di negara inilah ia kehilangan orang yang sangat ia cintai.

.

Ran bergegas memasuki pesawat yang akan membawanya ke negara lain yang cukup jauh untuk menempuh pendidikan.

.

Setelah menempuh perjalanan yang memakan waktu lebih dari 10 jam akhirnya ran sampai di sebuah rumah 2 lantai, ran akan tinggal bersama bik youn asisten rumah yang ia bawa dari jepang.

.

Rumah tersebut akan menjadi tempat tinggalnya selama ia menetap di Indonesia.

.

Hari berikutnya adalah hari pertama ran masuk ke sekolah barunya tak jauh dari rumah.

.

Tok tok tok

.

Ran mengetuk pintu di depan ruangan Yang bertuliskan ruangan kepala sekolah.

.

"Wahh kamu siswa pindahan ya cantik banget" puji ibu shio sang kepala sekolah.

.

"Mari saya antar ke kelas kamu yang baru" sambungnya

.

5 C kelas terbaru ran

.

"Ahh anak anak ini murid terbaru kita namanya rembulan chaksa ratu" ucap pak Joy yang kebetulan sedang mengajar di kelas tersebut.

.

Ran di arahkan untuk duduk di samping Rolla gadis ceria nan cantik.

.

Sangat berbeda dengan ran ibaratnya Rolla adalah langit yang biru cerah sedangkan ran adalah awan hitam yang menandakan akan adanya hujan badai, pendiam dan tanpa ekspresi.

.

Jam istirahat telah berbunyi hampir semua murid keluar dari kelas mereka untuk mengisi perut mereka yang kosong.

.

Kecuali ran yang tidak ikut serta kegiatan yang hampir semua siswa siswi lakukan saat jam istirahat telah tiba.

.

Ia yang merasa bosan menelengkupkan kepalanya di atas meja.

.

Sebuah tangan putih menyentuh pundaknya membuat ia kaget dan spontan menoleh ke samping.

.

"Ehh maaf kaget yaa" tanya rolla

.

"Kenalin aku rola nama kamu siapa" tanya rolla kembali

.

Ran hanya menatap uluran tangan di depannya dengan wajah tanpa ekspresi.

.

"Kamu bisa bahasa indo nggak??" Tanya rolla lagi

.

"Bisa" jawab ran ia tinggal di jepang mengikuti ibunya sedangkan ayahnya asal Indonesia.

.

"Wah ternyata bisa oh iya nama kamu siapa??" Tanya rolla

.

"Ran" jawab ran singkat

.

"Ayo ke kantin" ajak Rolla

.

"Gak laper" tolak ran

.

"Yaudah aku mau ke kantin dulu mau nitip nggak??" Tanya rolla dan hanya di balas gelengan kepala oleh ran.

.

Sepulang sekolah sekitar pukul 1 siang ran berjalan menuju kerumahnya dengan perasaan yang campur aduk.

.

Pasalnya ia merasa ada yang mengikutinya dari arah belakang akan tetapi saat ia menoleh ke belakang sosok tersebut langsung bersembunyi.

.

Ran memutuskan untuk berlari, akan tetapi ia kalah cepat.

.

Sebuah tangan langsung menutup mulutnya dengan sebuah kain dan seketika pandangan ran berkunang kunang dan akhirnya ran langsung jatuh pingsan.

pembunuhan pertama ran

Bab 2.

.

.

.

Hari semakin malam akan tetapi ran yang sudah di tunggu tunggu oleh pengasuhnya di rumah tidak kunjung kembali hal ini membuat bik youn selaku orang yang di perintahkan menjaga ran khawatir.

.

Sedangkan di sisi ran, ia terbangun di sebuah ruangan gelap gulita tetapi untungnya ada sebuah atap yang sudah hilang entah kemana membuat cahaya dari bulan masuk ke dalam ruangan tersebut.

.

Ran merasakan kepalanya yang berputar ia juga sedang terduduk di lantai yang kotor.

.

"Rupanya kau sudah bangun yaa gadis kecil" ucap seseorang yang muncul dari kegelapan ruangan yang kotor tersebut.

.

"Siapa kamu" tanya ran dengan lirih

.

"Hahaha..saya adalah seorang yang akan menghantarkan kamu menemui orang tua kamu"

.

Ran terkejut sesaat mengapa berita tentang kematian orang tuanya sampai di negara ini.

.

"Dari mana kamu mengetahuinya" tanya ran

.

"Jawabannya mudah karena orang tua kamu cukup terkenal di beberapa negara" ucap nya

.

"Siapa kamu sebenarnya" teriak ran dengan sisa tenaganya yang belum pulih.

.

Perlahan sosok tersebut membuka topi dan maskernya.

.

"Rembulan chaksa ratu anak dari aktris terkenal di jepang bernama alison chaksa ratu dan CEO bernama Radante chaksa raja" perkataan sosok tersebut membuat ran semakin tertegun.

.

"Perkenalkan saya adalah nik" ucap nik sambil memperkenalkan dirk.

.

"Kak nik" ucap ran lalu memeluk sang kakak yang sudah lama pergi ke luar negri, bahkan saat ia baru berumur 6 tahun.

.

Ran menumpahkan tangisannya di pelukan seseorang yang sudah ia anggap sebagai seorang Kakanya sendiri.

.

Nik sendiri adalah anak adopsi dari Alison dan radante sebelum ran lahir.

.

Karena Alison yang belum di karunia seorang anak akhirnya kedua pasangan tersebut memutuskan untuk mengadopsi Seorang anak.

.

Dan nik lah yang berhasil mengambil alih hati kedua orang tua ran, seorang laki laki berumur kurang lebih delapan tahun yang cerdas dan kreatif.

.

sekarang disinilah ia berada untuk berkuliah di Indonesia lalu seorang yang ia percayakan untuk menjaga kedua orang yang sudah merawatnya dengan sepenuh hati sampai seorang kepercayaannya menghubunginya dan mengatakan bahwa kedua orang tua angkatnya telah dibunuh oleh pembunuh berantai, hal ini membuat nik syok dan sedih ia tidak bisa menghadiri pemakaman karena harus menutupi identitasnya.

.

Bahkan orang tua ran sempat mencegahnya namun ia tetap bersikeras alhasil kedua orang tua angkatnya mempercayakan perusahaan cabang yang ada di negara tempat nik bersekolah yaitu Jerman.

.

Sampai saat ia lulus SMA ia memutuskan untuk berkuliah di Indonesia saja.

.

Nik juga membangun perusahaan cabang yang tersebar di Indonesia yang pusatnya ada di Jerman, saat ini perusahaan di Jerman ia percayakan pada asistennya Shaka.

.

"Aku kangen banget sama Abang" ucap ran di tengah tengah tangisannya

.

"Abang juga kangen sama kamu" ucap nik sambil mengelus puncak kepala ran.

.

"Kenapa Abang ngeprank aku" tanya ran sambil melepas pelukannya

.

Nik tersenyum hangat seraya berkata

.

"Kamu mau bales dendang atas kematian orang tua kita nggak??" Tanya nik

.

"Aku pengen banget bang bahkan aku inget orangnya aku pengen banget nyiksa dia sampe mereka sendiri yang memohon kematian" ucap ran dengan sungguh sungguh akan tetapi tangisannya pecah kembali.

.

"Biarkan Abang membantu kamu membalas dendam setiap pulang sekolah datang ke alamat ini" ucap nik sambil menyodorkan secarik kertas yang menuliskan letak di mana dirinya tinggal.

.

"Sejauh ini kamu berhasil dalam pelatihan bertahan akan tetapi kamu harus kurangi rasa takut kamu, psikopat juga manusia akan tetapi psikopat bisa membunuh manusia kapan dan dimana saja selama orang tersebut mengganggu pikiran kita" ucap nik

.

"Ayo Abang ajak kamu jalan jalan untuk rayakan pertemuan kita setelah 4 tahun berpisah" ucap ran

.

"Tapi ini udah malem pasti pengasuhku khawatir" sahut ran

.

"Yaelahh sekarang baru jam 7 malem ini kabarin dulu pengasuh kamu" ucap nik sambil menyodorkan ponselnya.

.

Setelah ran menghubungi pengasuhnya, sang pengasuh bisa bernafas lega dan disinilah mereka berada di sebuah taman bermain tempat karnaval diadakan.

.

" Wahh ternyata bagus banget di Indonesia" ucap ran dengan mata yang berbinar

.

"Andai ada mamah sama papah pasti makin seru" ucap ran

.

Wushh

.

"Aakhh dingin banget" ucap ran ia sudah tidak memakai seragam lagi ia sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian yang dibelikan oleh nik di tengah jalan.

.

"Ini pake jaket Abang" ucap nik sambil memakaikan jaketnya di tubuh sang adik.

.

Ran yang tubuhnya masih terlalu pendek pun tenggelam dalam jaket milik nik dan membuat sang pemilik terkekeh.

.

"Mirip Kunti bogel" ucap nik sambil menahan tawa

.

"Hahh Kunti bogel apaan'' tanya ran

.

"Kunti itu setan bogel itu pendek" ucap nik dan pecah sudah tawanya lalu berlari meninggalkan ran yang masih terdiam bak orang bodoh.

.

" Ihh Abang kok samain aku sama setan sii" sahut ran sambil menghentakkan kakinya kesal dan berlari mengejar nik.

.

Nik berbelok ke tempat yang agak sepi, ran yang terlalu fokus pada target nya sampai tidak menyadari bahwa ada seseorang di depannya.

.

Bruk gedebuk

.

Ran terjatuh dan terduduk di atas tanah yang kering dan kotor.

.

"Hehh kamu bisa hati hati nggak sih" tanya seseorang yang di tabrak oleh ran, perempuan yang sedang memperbaiki riasannya sambil membawa es krim.

.

"M-maaf Tante" ucap ran yang sudah terbangun dari duduknya di tanah.

.

"Whatt kamu panggil aku Tante" sahut wanita tersebut.

.

Wanita tersebut terus memarahi ran sambil melontarkan kata kata yang kasar, bahan sampai menyebut bahwa orang tua ran tidak mendidiknya dengan baik dan benar.

.

Ran yang kesal akan mulut ember dari wanita tersebut di tambah lagi rasa kesalnya pada nik yang masih ada akan tetapi sekarang nik sudah entah kemana larinya karena wanita tersebut menghalanginya untuk mengejar nik.

.

Ia mencoba mencari sesuatu di dalam saku jaket milik abangnya.

.

Dan gotcha yang dicari ran akhirnya ketemu, dan kini saatnya ia beraksi.

.

Dengan gerakan yang cepat ran membekap mulut wanita ember itu dengan tangannya yang agak kecil dengan sekuat tenaga.

.

Lalu mengeluarkan sesuatu dari saku jaket dan mengarahkannya ke perut sampai membuat darah mengalir dengan deras dan wanita bermulut ember tersebut langsung tergeletak di tanah, dan membuat ran bisa bernafas lega.

.

'ternyata membunuh itu asih yaa' batin ran

.

Bersambungggggggggg...................

latihan berdarah

Bab 3.

.

.

.

Sedetik kemudian ran memelotot kan matanya ia baru tersadar akan perbuatannya.

.

Ran yang merasa sangat panik langsung mencabut belati kecil yang menancap di perut wanita tersebut.

.

Ia langsung berlari menyusul sang Kaka yang sudah menghilang entah kemana dengan tubuh menegang dan berkeringat dingin.

.

Ran berhenti di depan lapak penjual minuman sambil mengatur nafasnya yang ngos ngosan.

.

"Bang pesen pop ice durian 1" ucap ran kepada pemilik lapak, ia lupa sejenak akan tindakan yang baru saja ia lakukan .

.

"Ini neng cantik" ucap pemilik lapak sambil mengerahkan pesanan milik ran.

.

"Makasih bang" sahut ran sambil menyerahkan uang sesuai jumlah nominal pesanannya.

.

"Ohiya mana Abang" gumam ran ia terus berjalan menyusuri lapak lapak lainnya yang ada di pasar malam tersebut sambil menikmati minumannya.

.

Ran berjalan tanpa tau arah Sampai tak menyadari ia kembali ke titik semula, dimana ia membunuh seseorang.

.

"Loh ini tempat tadi tapi mayatnya nggak ada kemana yah emangnya ada yang mau nyuri mayat" ucap ran lirih.

.

"Dasar gadis nakal" ucap seseorang yang muncul dari kegelapan yang tak lain adalah nik.

.

"Dari mana aja sii" tanya nik

.

"Harusnya aku yang nanya Kaka dari mana aja sih aku cari muter muter nggak ada" tanya balik ran.

.

"Abang hadis beresin kekacauan yang kamu buat" jawab nik.

.

"Emang aku ngacauin apa??" Tanya ran polos

.

Muka polos dan pertanyaan polos yang keluar dari mulus sang adik membuat nik sangat ingin menikamnya sambil berkata adik durjanah.

.

"Kamu abis bunuh orang kan??" Tanya nik dengan nada santai akan tetapi sampai membuat ran terkejut setengah mati.

.

"K-kok Abang tau" tanya balik ran dengan gemetaran entah mengapa saat ia membunuh wanita yang jasadnya sudah di urus oleh nik ia tidak gemetaran sama sekali bahkan setelah membunuhnya.

.

"Itu yang abis Abang urus dasar gadis nakal" ucap nik

.

"Maaf bang" sahut ran sambil menundukkan kepalanya.

.

"Harusnya kamu siksa dulu minimal ambil bola mata atau sayat mulut sampahnya pake pisau kek kenapa langsung nusuk ke perutnya langsung koit mana nembus ginjal lagi" ucapan nik membuat ran terkejut sekaligus melongo mengapa ia tidak dimarahi karena telah membunuh seseorang melainkan dimarahi karena tidak menyiksa korban terlebih dahulu.

.

"Abang buang kemana jasat wanita sampah tadi" tanya ran mereka berdua sudah berada di zona luar pasar malam jadi bebas bagi mereka untuk mengobrol.

.

"Kasih makan anjing" jawab nik santai

.

"Emang anjing doyan Samah" tanya ran lagi

.

"Haha kayanya anjingnya nggak tau itu tubuh manusia soalnya udah Abang potong potong" ucap nik terkekeh

.

"Abang motongnya pake apa perasaan pisaunya ada di aku" ucap ran sambil menunjukan pisau berlumuran darah.

.

"Abang juga ada" ucap nik sambil menunjukkan pisau yang sama dengan ran dari kantong celananya.

.

"Ayo pulang bang'' ucap ran

.

"Baru aja nyampe ayo naik bianglala kamu takut nggak??" ucap nik

.

"Ayo siapa takut" ucap ran lalu bergegas menuju wahana yang dituju.

.

Mereka bersenang senang sambil mencoba dan menaiki beberapa wahana sampai lupa waktu.

.

Pukul setengah 11 akhirnya keduanya pulang menuju ke kediamannya karena sudah terlalu larut akhirnya pengasuh ran meminta nik untuk tidur di rumah ran saja karena pengasuh ran mengetahui siapa nik.

.

Akhirnya esok hari pun tiba.

.

Ran sudah siap pergi ke sekolahnya dan sekarang ia sedang menikmati roti dan segelas susu coklat hangat sambil menonton berita di televisi.

.

"Ayo berangkat" ucap nik mengejutkan ran yang sedang sarapan.

.

"Astaga sampe lupa ada orang asing di rumah" ucap ran dengan malas.

.

"Enak aja aku bukan orang asing" elak nik

.

"Bukan orang asing tapi makhluk asing kan" ucap ran sambil terus melanjutkan sarapannya.

.

Nik juga ikut duduk di samping ran dan langsung menarik piring berisi roti selai yang sudah terbelah menjadi 2.

.

'berita hari ini seorang wanita di temukan tewas dengan sangat mengenaskan di mana tubuhnya sudah terpotong potong menjadi beberapa bagian dan separuhnya sudah dimakan oleh anjing liar dikawasan pasar malam'

.

Byurr

.

Ran menyemburkan susu coklatnya ke sembarang arah dan untungnya tidak mengenai nik.

.

"Gausah kaget gitu dong" ucap nik

.

"Gimana nggak kaget coba orang aku yang bunuh tapi bukan aku yang mutilasi" sahut ran untung saja pengasuh ran sedang berada didalam kamarnya yang jaraknya agak jauh dari ruang makan sehingga keduanya bebas mengobrol.

.

"Abang kenal wanita itu nggak" tanya ran

.

"Kenal dia itu wanita nggak bener" jawab nik

.

"Nggak bener gimana" tanya ran lagi

.

"Dia ke pasar malem mau ketemuan sama om om dan di ajak ke hotel nggak jauh dari lokasi pm" jawab nik

.

"Ada untungnya aku bunuh dia jadi makin sedikit dosanya, tapi kok Abang tau" ran bertanya lagi

.

"Abang liat hp nya" jawan nik yang membuat ran mendengus.

.

Setelah sarapan selesai ran dan kin berangkat bersama karena kebetulan sekolah ran dekat dengan kampus nik.

.

"Nanti datang aja ke alamat yang udah Abang kasih ke kmu masih ada" tanya nik

.

"Masih, hari ini latian apa" tanya ran

.

"Secret" jawab nik sambil mengedipkan sebelah matanya.

.

"Bukannya kuliah pulangnya malem kalo nggak sore" tanya ran

.

"Abang si bebas mau masuk kapan aja soalnya pemilik kampusnya aja Abang" jawaban nik sukses membuat ran terkejut.

.

'woylah gini amat hidup guee" batin ran seakan jiwa iri dengkinya yang selama ini terkubur dalam dalam tumbuh menjadi sebuah pohon yang besar.

.

Singkat cerita sepulang sekolah ran benar benar datang ke kediaman nik, ia juga penasaran bagaimana wujud rumah sang kakanya pemilik kampus.

.

Tak butuh waktu lama hanya dengan berjalan kaki saja ran sampai si sebuah rumah mewah 4 lantai dan sang Abang Sudah menunggu di depan gerbang sambil merokok.

.

"Lama banget sii" ucap nik dengan kesal sambil membuang puntung rokoknya ke sembarang arah lalu menginjaknya.

.

"Abang ngerokok??" Tanya ran

.

"Iya kenapa kaget" tanya nik

.

"B aja lagian orang jepang juga sering ngerokok" jawab ran

.

"Udah ayo masuk kita mulai latihan" ucap nik sambil menggiring ran menuju ruang bawah tanah miliknya.

.

Saat memasuki sebuah pintu yang terbuat dari kayu ran di buat stok melihat potongan potongan anggota tubuh manusia.

.

Ada bola mata yang irisnya berwarna biru. Ada tangan putih pucat dengan jari jari tangan yang lentik ada juga usus manusia yang tergantung begitu saja seakan akan itu adalah tirai panjang yang mempesona.

.

"Kamu juga harus kaya gini kalo ada yang mengusik ketenangan kamu" ucap nik dengan senyum yang mengembang seakan akan ini adalah tempat indah yang ingin ia tunjukkan kepada orang yang ia sayangi.

.

'buset dah Abang gue ternyata psikopat' batin ran

.

oOo

.

.

.

Bersambungggg.......

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!