...Follow IG me @mhemeyyy_...
...👇...
Langkah kaki gadis itu semakin mantap ketika memasuki salah satu perusahaan ternama di kota New York ini, pakaian dan semuanya sudah siap. Dia benar-benar sudah siap melamar menjadi kandidat seorang Sekertaris profesional.
Dilihatnya kursi tunggu yang hampir penuh oleh wanita-wanita yang juga ingin melamar.
Tapi yang tidak bisa terbayangkan adalah bagaimana mungkin mereka melamar pekerjaan dengan pakaian dan dandanan seperti itu?
Keyla Alonzo, gadis riang dan juga mood booster bagi siapapun yang melihatnya.
Senyumnya bagai candu yang membuat semua orang ingin terus menatapnya.
Lama menunggu hingga tiba gilirannya.
"Perkenalkan dirimu, Nona?" ucap wanita cantik itu.
Harus diakui wanita yang baru saja bicara tersebut adalah jenis wanita smart. Sikapnya begitu berkharisma, sungguh wanita ini benar-benar ciptaan Tuhan yang sempurna.
"Nama saya Keyla Alonzo, biasa di panggil Key. Saya ingin melamar pekerjaan menjadi seorang Sekertaris. Saya menguasai lima bahasa, pekerjaan cepat dan tidak lelet, siap bekerja dengan sepenuh hati," jawab Keyla percaya diri.
"Seyakin itu Anda Nona?" ucap lelaki yang duduk di kursi kebesaran itu.
Eh, tunggu dulu.
Nih laki tampan banget, aduh!
Tapi nih ngeremehin banget sih, pengen gue colok tuh mata.
"Sure, saya yakin dengan kemampuan saya," jawab Keyla dengan mantap.
"Tujuanmu ingin bekerja di perusahaan ini?"
"Tentu karena saya butuh uang, butuh pekerjaan dan disini menawarkan posisi dan gaji yang lumayan besar tentu saja kesempatan itu tidak bisa di lewatkan," jawab Keyla apa adanya.
"Pengalaman?" tanya lelaki yang diketahui Keyla dari nama yang tertulis adalah Kennard William, yang artinya dia adalah atasannya dan pemimpin tertinggi di dalam perusahaan ini.
"Pernah bekerja menjadi Sekertaris disalah satu perusahaan bonafit di Indonesia selama kurang lebih dua tahun."
"Alasan mengundurkan diri?"
Buset dah, ini mau wawancara apa cuma mau kepo kehidupan pribadiku sih!
"Alasan utama mengundurkan diri?" tanyanya lagi ketika Keyla masih diam.
"Nona!" Keyla tersadar dari lamunan kalah Nona Ellena memegang bahunya.
"Maaf, karena atasan saya bersikap kurang ajar dan hampir melecehkan saya," jawab Keyla berterus terang, ia keluar bukan karena dipecat atau mendapat masalah apapun, itu murni karena ia ingin segera meninggalkan tua bangka yang kurang ajar itu.
"Baiklah, cukup terima kasih, Nona Keyla."
"Saya akan menghubungi Anda jika Anda lulus."
"Baiklah, terima kasih. Saya permisi," ucap Keyla sopan sebelum pergi meninggalkan ruangan tersebut.
Dengan perasaan yang tenang ia pergi melangkahkan kaki meninggalkan perusahaan yang menjadi harapannya untuk bisa diterima disini, dirinya yakin dengan kemampuan yang dimiliki, jadi ia tidak perlu khawatir.
Hanya perlu semangat, urusan yang lain belakangan aja, Key.
Keyla mengendarai mobilnya untuk segera pulang ke apartemen. Bukan apartemen mewah yang harganya selangit, hanya apartemen kelas menengah yang cukup nyaman dan juga cukup untuk tempatnya tinggal selama ini.
Keyla tinggal di sini sendirian, Ibunya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, sedangkan Ayahnya sekarang tinggal di Brazil bersama dengan sang Oma.
Sebenarnya keluarga Keyla bukan termasuk keluarga yang kekurangan tapi ia ingin mandiri dan mencari jati diri yang sebenarnya. Ia tidak ingin menjadi burung yang terpenjara di dalam sangkar emas, biarkan menjadi diriku sendiri yang apa adanya. Begitulah ucapannya.
Setelah tiba di apartemen Keyla segera merebahkan tubuhnya di sofa sambil memejamkan mata.
"Semoga!"
Tidak perlu menjadi orang lain agar sekitarmu menyukaimu, sebab baik ataupun buruk sekalipun selalu akan ada yang tidak menyukaimu!
Kamu hanya perlu diam dan meneruskan langkahmu.
Ingat!
Tidak ada kesusksesan yang tidak membutuhkan pengorbanan.
...🌱🌱🌱...
...• JANGAN LUPA LIKE, KOMENT, DAN BERIKAN VOTE! •...
...Follow IG me @mhemeyyy_...
...👇...
Ting Tong!
Bunyi bel apartemen milik Keyla berbunyi, ia sudah tahu siapa yang akan datang maka sebab itu ia langsung saja membuka pintu apartemen tanpa melihat tamunya lebih dulu.
"I miss you, Key." Wanita itu langsung saja menubruk tubuh Keyla dengan pelukan.
"Uh, manis banget sih."
Tanpa dipersilakan masuk, sahabatnya langsung melenggang pergi meninggalkan Keyla yang masih ada di belakang.
"Sudah sebulan kita jarang berkumpul Key, aku merindukanmu."
"Sama!"
"Cuma begitu?"
"Terus?"
"Jahat banget sih, Key."
"Elah, baper banget! Aku kemarin memang sibuk, kau tahu ‘kan?"
"Enggak, mana kutahu. Kan kau aja belum bicara,”
Eh, ngomong sama nih manusia emang bener-bener bikin kadar kecantikan Keyla turun karena harus pake otot dan waktu berlebih.
Kenalin, dia temen Keyla yang udah seperti saudara. Namanya Luna, temen sewaktu masih sama-sama menimba ilmu di Harvard University.
Susah seneng mereka selalu barengan, bahkan pernah ada yang nyangka bahwa dua sahabat ini penyuka sesama jenis.
Uh, gak banget ‘kan!
Aku masih normal kali, tentu saja mataku masih berbinar ketika melihat ciptaan Tuhan yang sangat tampan dan juga mempesona.
"Key, lapar."
"Ya elah, tunggu sebentar. Aku udah order makanan masih nunggu sampai," ucap Keyla menunjukan layar ponselnya pada Luna.
"Pesan apa?"
"Pizza, salad, sama beli beer!"
"Yes, tau aja sih kalau lagi pusing."
"Why?" tanya Keyla pada sahabatnya.
Luna tak merespon pertanyaan Keyla. Wanita itu hanya diam saja seolah tak mendengar pertanyaan tersebut.
"Kau yang bayar ‘kan, Key? Aku lagi nggak punya uang," bisik Luna di telinga Keyla.
"Ya iyalah, memang uangmu ke mana? Tumben banget sih," tanya Keyla dengan alis terangkat, tentu saja ia penasaran karena setahunya, sahabatnya ini gak pernah kekurangan uang sama sekali.
"Kantong sekarat nih Key, belum gajian, " jawabnya manja yang semakin membuat Keyla menatapnya curiga.
Luna ini tipe wanita yang gak pernah kekurangan uang sedikitpun, bahkan duitnya selalu lebih-lebih.
Alasan belum gajian? Gak masuk akal banget tahu, semua orang tahu orang tua Luna selalu mengirimi dia uang bulanan yang jumlahnya melebihi gajinya satu bulan kerja.
"Tumben?" tanya Keyla sambil menatap sahabatnya curiga.
"Belum dikirimin nyokap," elaknya bohong, Keyla tahu banget kalau Luna ini lagi bohong. Tapi ya sudah itu juga bukan urusannya.
Keyla gak terlalu perduli sama urusan receh macam itu, kalau dia gak mau cerita berarti emang itu adalah rahasianya dia.
Saat Keyla masih sibuk di dapur tiba-tiba ponselnya berbunyi.
🎵 I'm in love with you... 🎵
Keyla mengerutkan kening melihat siapa yang menghubungi, nomor tidak dikenal.
Siapa ya?
Panggilan tersambung ...
"Hallo!" ucap Keyla menyapa.
"Dengan Nona Keyla Alonzo?" tanya suara yang familiar di teling Keyla.
"Ya, maaf dengan siapa dan ada perlu apa ya?" tanya Keyla penasaran.
"Maaf, Saya Ellena, Sekertaris William Company," ucapnya yang membuat Keyla membulatkan mata untuk beberapa detik, ia masih gak nyangka banget bakalan dihubungi secepat ini.
"Ya, Nona Ellena. Saya mendengarkan."
"Selamat Anda diterima bergabung di perusahaan. Besok pagi jam delapam tepat bisa Anda datang?" ucapnya sekali lagi membuat Keyla terlonjak senang dalam hati.
"Tentu, Nona!" jawabnya dengan semangat.
"Baik, kalau begitu selamat siang. Terima kasih waktunya, Nona Keyla."
Panggilan terputus ...
Gila, seneng banget sih ini. Baru kemarin udah dipanggil aja. Sepertinya Dewi Fortuna sedang berada dipihakku.
Thanks God!
Keyla tersenyum mengingat panggilan kerja itu, ia kembali menemui Luna yang masih ada di dapur membuat minuman dan beberapa kue kering.
"Ada apa?" tanya Luna.
"Seneng banget tahu," jawab Keyla masih dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya.
"Ngerti kok, tapi ada apa?" Luna jadi merasa aneh melihat tingkah Keyla yang tiba-tiba menebarkan senyum lebar.
"Aku diterima di William Company!"
"Seriously?" Luna terkejut dan hampir menjatuhkan barang yang dipegang.
"Hmm!" deham Keyla.
"Oh Key, itu perusahaan besar dan pimpinannya adalah pria tampan yang baru saja patah hati," teriak Luna histeris.
"Lalu? Aku di sana mau kerja bukan mau mengobati luka hatinya si CEO itu," jawab Keyla malas.
"Siapa tau Key, kau pasti akan jatuh cinta padanya."
"Berisik," ketus Keyla malas.
Waktu berlalu begitu cepat. Setelah menghabiskan waktu bersama Luna seharian ini, Keyla membersihkan apartemennya sebelum mandi dan mempersiapkan kebutuhannya untuk besok.
Dia harus terlihat baik.
Tidak boleh ada kesalahan apapun.
Harus menunjukan bahwa dia adalah Sekertaris profesional.
Cantik? Aku memang cantik!
Sexy? Bodyku sudah mirip gitar spanyol.
Smart? Harus diakui.
Asal kalian tahu, ya beginilah sikap dan sifat Keyla yang sebenarnya.
Absturd banget!
"Hai, cowok-cowok tampan terpikat lah kalian dengan pesonaku," ocehnya di hadapan meja rias.
Duh, sayang banget sih.
Kok sayang?
Iya, sayang cantik-cantik gila.
Hahahaha 😂
...🌱🌱🌱...
...• JANGAN LUPA LIKE, KOMENT, DAN BERIKAN VOTE! •...
...Follow IG me @mhemeyyy_...
...👇...
Pagi hari setelah sarapan dengan sandwich dan segelas susu, Keyla pergi meninggalkan apartemennya menuju perusahaan tempat kerja yang baru.
Dilihat dari depan saja perusahaan itu memanglah bukan perusahan kelas menengah kebawah.
Setelah berkendara kurang lebih 40 menit, mobilnya tiba di parkiran. Sebelum melangkah keluar, Keyla kembali memastikan penampilannya sekali lagi.
Duh, calon Sekertaris baru!
Udah kece badai pastinya, diberkatilah kau yang memiliki wajah cantik mempesona.
Tuh kan, bener!
Emang si Keyla ini beneran sengklek.
Keyla ini jenis wanita yang luarnya kalem tapi dalamnya bar-bar. Suka nyerocos sesuka hati dan jangan lupakan tingkah anehnya yang kadang bikin orang yang sudah lama mengenalnya bakalan gampang naik darah.
Mulutnya, tingkahnya, dan semua omongannya selalu apa adanya tanpa pencitraan. Dia bukan tipe orang yang akan berpura-pura baik demi sebuah kepentingan pribadi.
Dia membawa langkah kaki jenjangnya masuk ke perusahaan dengan senyum manis yang menghiasi wajah cantiknya, Tidak heran dia menjadi pusat perhatian para lelaki muda yang terpesona dengan kecantikannya. Ditambah lesung pipinya yang semakin manis untuk di pandang.
Keyla berjalan seanggun mungkin, tentu saja karena ini adalah hari pertamanya bekerja dia tidak ingin mencari masalah.
"Selamat pagi, Nona Ellena," sapa Keyla pada wanita cantik yang sudah berada dibalik meja kerjanya.
"Selamat pagi, Key.”
"Maaf Nona, Anda datang lebih dulu dibandingkan saya," ucap Keyla segan, karena bagaimanapun wanita yang ada di hadapannya ini adalah adik dari pemilik perusahaan.
"No problem, aku sengaja datang lebih awal untuk take over kerjaan ke staf lainnya," jawabnya sembari tersenyum manis.
Walaupun aku sesama perempuan, kuakui pesona Nona Ellena ini tidak bisa diremehkan, dia benar-benar wanita yang sempurna.
Huh, aku merasa terhina bila berhadapan dengan Nona Ellena ini.
Aku yang cantiknya sudah maksimal aja masih kalah cantik sama makhluk Tuhan yang ada di hadapanku ini, sungguh Nona cantik merasa tersisihkan.
"Maaf Nona Ellena ada yang bisa saya kerjakan?" Keyla bertanya ketika sadar dari lamunan.
Nona Ellena memberikan Keyla setumpuk berkas.
"Baca dan pelajari saja ini dulu, kalau kau tidak tahu kau bisa tanya padaku. Waktumu hanya dua minggu untuk bisa menggantikan ku, Key, karena bulan depan aku sudah akan pergi," ucapnya memberi informasi.
"Baik, Nona!"
Keyla harus bisa, Nona Ellena ini benar-benar tipe wanita yang bekerja secara cerdas, dia tidak banyak bicara ataupun berkomentar, dia hanya akan menjawab ketika aku bertanya.
Tanpa terasa lembar demi lembar sudah di pelajari dan tidak terasa ia sudah berada pada lembar terakhir.
Huh! benar-benar melelahkan.
Ternyata sebentar lagi jam istirahat tiba, tentu saja ia akan pergi untuk mengisi perut karena menurut orang-orang, perut yang lapar akan menganggu konsentrasi. Dan faktanya memang benar seperti itu.
"Princess, ayo makan." Tiba-tiba terdengar suara lelaki yang sudah berdiri di hadapan Keyla, kehadirannya senyap tanpa ada tanda apapun. Bahkan langkah kakinya saja tidak terdengar.
Deg!
Sontak Keyla langsung berdiri dan membungkuk sopan.
"Maaf saya tidak melihat Anda, Tuan," ucap Keyla masih dengan menunduk.
"Lain kali kau harus peka dengan sekitarmu, jangan sampai kau ceroboh dengan keadaan sekitarmu," ucapnya memperingati Keyla yang hanya dibalas dengan kata maaf.
Tentu saja karena ini adalah hari pertamanya, hari dimana ia masih harus menyesuaikan diri ditempat yang baru.
Setelah Tuan Ken dan Nona Ellena pergi sontak ia bisa bernapas lega. Karena ia tidak ingin membuang waktu, ia segera bergegas turun menuju cafetaria yang disediakan oleh perusahaan.
Cafetaria ini lumayan ramai karena banyak karyawan yang lebih memilih makan disini daripada diluar, ternyata memang benar makanan disini tak kalah lezat dari resto-resto mewah yang ada di luaran sana.
Setelah makan siang, tiba-tiba ada dua orang wanita yang menghampiri meja Keyla.
"Hai, karyawan baru ya?" tanya salah satu wanita itu pada Keyla.
"Iya, aku karyawan baru disini."
"Kenalkan aku Marta dan ini Erin. Semoga kita bisa berteman mulai sekarang."
"Oh hai salam kenal ya, aku Keyla. Tapi kalian bisa memanggilku Key."
"Masuk divisi mana?" tanya wanita yang tadi mengatakan bahwa namanya adalah Marta.
"Aku Sekertaris baru yang akan menggantikan Nona Ellena." ucap Keyla sambil meringis tidak enak.
"Oh, begitu. Baiklah besok kita bisa bertemu lagi disini, kami mau pergi duluan, Key."
"Bye!" jawab Keyla setelah mereka berdua meninggalkan mejanya.
Dua puluh menit kemudian Keyla beranjak dari mejanya ingin kembali ke lantai teratas. Ya ruangan CEO berada di lantai paling atas gedung ini dan tidak sembarangan orang bisa naik ke lantai tersebut. Hanya beberapa karyawan dengan jabatan yang tinggi yang bisa mengakses lift khusus menuju lantai atas.
Wow, benar-benar menakjubkan!
BRUK!
Keyla tersungkur karena ada segerombolan wanita yang menabraknya dengan keras.
"Makanya kalau jalan pakai mata, jangan sok kecantikan deh," sinisnya menatap Keyla.
Heh, dia yang salah kok malah marah. Yang ada jalan itu pakai kaki Nona, kalau melihat baru pakai mata, b*go nih!
"Maaf, Nona!" Hanya itu yang bisa Keyla ucapkan, walau sebenarnya ingin sekali ia mengumpat dan menyumpahinya secara langsung.
Dia yang salah karena menabrakku tapi malah dia yang memaki, memang dasar wanita gila!
Tanpa memperpanjang urusan lagi, Keyla memilih pergi. Berurusan dengan orang-orang seperti mereka hanya akan menambah masalah.
Keyla kembali ke mejanya dan mulai membaca berkas-berkas yang ada di meja Nona Ellena.
"Dasar wanita gila, sialan! Kalau bukan karena ini hari pertamaku disini mungkin kau sudah akan berakhir di rumah sakit." Karena masih emosi tanpa sadar makian itu lolos dari mulut Keyla yang kurang ajarnya tanpa tahu situasi sama sekali.
"Ada apa Key?" Tiba-tiba Nona Ellena sudah berada di sampingnya.
Eh, kok tiba-tiba udah disini?
Kapan datangnya?
"Key!" ucap Nona Ellena lagi sambil menyentil bahunya.
Keyla yang tersadar langsung merasa malu. "Maaf, Nona Ellena."
"Lain kali fokus, bekerjalah dengan baik Key," ucapnya pada Keyla.
Gara-gara wanita itu tadi, huh!
Keyla hanya bisa menunduk sungkan. "Maafkan saya, Nona."
Dan saat mendengar derap langkah kaki mendekat, Keyla langsung berdiri dari kursinya. "Selamat siang, Tuan," sapa Keyla seramah mungkin, yang hanya dibalas lirikan mata tanpa menjawab apapun.
Eh, sadis banget sih nih CEO.
Gak tau apa ya, ini Nona cantik udah menampilkan senyum termaut yang bisa bikin klepek-klepek tapi malah di abaikan. Sialan! Untung tampan.
Untunglah Keyla masih sadar diri dan hanya membatin saja, jika tidak mungkin bisa dipastikan dia akan dipecat dihari pertamanya bekerja.
Sabar Nona, orang sabar cantiknya nambah berkali-kali lipat. Hahahaha!
...🌱🌱🌱...
...• JANGAN LUPA LIKE, KOMENT, DAN BERIKAN VOTE! •...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!