NovelToon NovelToon

Obsession With The Maid

1. Valerie

...⚠️DISCLAIMERS⚠️...

...- Be a smart & Wise reader....

...- HAPPY READING -...

...••••...

Ting tong.

Bel kamar sedari tadi berbunyi, membuat dua manusia yang tengah tertidur di dalam bilik kamar terbangun.

"Shit!! " umpat Figo kesal, mengacak acak rambutnya frustasi.

"Siapa yang datang di pagi buta seperti ini. "keluh James seraya mempererat pelukannya pada Figo.

Figo mengusap lembut ujung rambut laki-laki yang masih berada dalam dekapannya. "Aku akan bukakan pintu," ujarnya pelan.

Dengan hati-hati, Figo menyibakkan selimutnya, turun dari ranjang, dan berjalan menuju pintu kamar. Ia membukanya lebar, menatap datar pada sosok di balik pintu.

"Selamat pagi, Tuan. Maaf jika mengganggu waktu Anda," ujar John, asisten pribadinya.

Figo, menaikkan satu alisnya, menatap sinis ke arah John. Asisten pribadinya.

"Istrimu sedang berada di kantor. Dia mencarimu," lanjut John tanpa basa-basi.

"Aku tidak ingin berurusan dengan wanita itu." ucap Figo santai.

"Segeralah bersiap, aku tidak ingin istri mu mengacaukan kantor di pagi hari. " ucap john terus terang.

"Katakan jika aku sedang ada meeting. " ucap Figo.

"Jangan terlalu sering menjadikan meeting sebagai alasan agar kau bisa melakukan sex dengan laki laki di dalam kantormu. " celetuk john.

"Apa laki laki itu masih berada di dalam? "John melirik sekilas ke dalam kamar milik Figo.

"Sejak kapan seorang asisten berani ikut campur dengan urusan pribadi atasannya?"

"Segeralah bersiap. Segera temui istrimu itu di ruanganmu. " ucap john lalu beranjak pergi.

•••••

Figo, melangkah masuk kedalam ruangan miliknya. Sorot mata laki laki itu tertuju kepada wanita yang tengah duduk di atas meja kerjanya.

"Parfum baru? " valerie menghirup aroma parfum kemeja yang dikenakan adiknya.

Figo mendorong tubuh wanita itu agar menjauh darinya. "Kalau ada keperluan, tinggal telfon, jangan datang ke kantor. " ucap Figo terus terang.

"Kita dinner malam ini. Gak boleh ada penolakan. " ucap Valerie mengancam.

"Mau ya? plisss. "

Bukannya menjawab pertanyaan dari valerie, laki laki itu memilih untuk keluar dari ruangan dan meninggalkan valerie yang masih mematung disana.

Sesaat sebelum pergi, Figo menoleh ke arah John yang berdiri di ambang pintu. "Urus wanita itu," ucapnya singkat sebelum melangkah pergi.

John kemudian masuk ke dalam ruangan, berhadapan dengan Valerie yang menatapnya dengan ekspresi kesal. "Sebaiknya Anda pergi dari sini. Supir sudah menunggu di luar," ujar John dengan nada datar namun tegas.

"Kau mengusirku?" balas Valerie, menaikkan alis dengan nada tidak percaya.

"Tuan Figo tidak ingin melihat Anda di kantor. Kalau Anda tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, lebih baik Anda pergi sekarang,"John memperingatkan.

"Tapi hari ini....." Valerie menghentikan ucapannya.

"Hari ini hari ulang tahun Anda, saya tahu. Tapi waktunya sangat tidak tepat untuk memaksa bertemu tuan figo sekarang. Sebaiknya Anda pulang. Saya akan membujuk Tuan Figo untuk pulang pukul 10 malam nanti. Persiapkan semuanya di rumah," ucap John, memberikan solusi.

Valerie mengulur smirk di bibirnya, ide john memang tidak ada salahnya.

Valerie menyunggingkan senyum tipis, sebuah smirk yang menunjukkan bahwa ia menyukai ide tersebut. "Idemu cukup bagus, John," ucapnya sambil menatap pria itu.

Tanpa ragu, Valerie memberikan kecupan singkat di pipi kiri John sebagai tanda terima kasih. "Aku akan pulang dan menunggu Figo di rumah," ujarnya sebelum melangkah pergi dengan langkah anggun.

2. Maid baru

"Adeline!! "

Dengan langkah terburu buru, wanita itu  menghampiri valerie yang baru saja masuk kedalam rumah.

"Iya non, ada yang bisa saya bantu? "

"Tolong desain kamarku. Aku ingin merayakan hari ulang tahunku bersama dengan Figo nanti malam. " Ucap valerie sangat antusias.

"Tuan, pulang ke rumah? " Adeline memastikan.

Valerie menganggukkan kepalanya "Jam sepuluh malam nanti, Figo, akan pulang. Aku akan bersiap mulai dari sekarang. "

"Apa aku bisa berbicara denganmu sebentar? hanya sebentar. " Tanya Adeline.

"Ingin membicarakan soal apa? jangan membuang waktuku. "

"Apa nyonya sudah menemukan pelayan baru untuk pengganti julian? " Tanya adeline sedikit ragu.

"John, sudah menyebar lowongan pekerjaan ke semua kota.  Kau tunggu saja kabar baiknya. "

"Kebetulan saya memiliki dua anak perempuan yang baru saja lulus dari sekolah. Apa boleh jika anak saya saja yang bekerja dirumah ini untuk membantu saya? " Tanya wanita parubaya itu.

"Kalau kau ingin mereka bekerja disini, silahkan. Asal anak itu tidak kurang ajar denganku nanti. " ucap valerie memperingatkan.

"Terima kasih non. "

"Datang kerumah ini, besok pagi aku akan mewawancarainya. " kata Valerie sebelum berbalik menuju tangga.

"Aku akan pergi ke atas, jangan lupa lakukan pekerjaanmu, siapkan makan malam dan rapikan kamarku. Aku tidak ingin figo kecewa malam ini. " tambahnya sebelum melangkah pergi.

•••••

07.40

Lamborghini Aventador bewarna hitam baru saja mendarat di depan gerbang rumah keluarga Derlangga.  Seorang pria keluar dari dalam mobil tersebut sembari melepas kacamata hitamnya.

Figo derlangga. laki laki itu melangkahkan kakinya memasuki mansion miliknya.

"Selamat pagi, Tuan Figo. " Sapa adeline bersama dengan pelayan lainnya.

"Nona valerie sudah menunggu anda semalaman di dalam kamar. " ucap Adeline.

"Aku sudah menunggumu dari kemarin malam, kenapa tidak pulang? " Tanya Valerie ketus. Wanita itu baru saja turun dari tangga rumah ketika mendengar suara suaminya itu.

"Bukankah kau sudah berjanji akan pulang? "

Sorot mata laki laki itu naik turun menatap pakaian yang dikenakan oleh wanita di hadapannya.

"Aku sudah menunggumu semalaman. " Valerie mengulangi ucapannya.

Figo menatap wanita itu sinis. "Apa aku menyuruhmu untuk menungguku? "

"John, berjanji jika dia akan mengajakmu pulang. " Ucap valerie.

"Salahkan John, jangan salahkan aku. "

"Apa kau tidak ada inisiatif sedikit pun untuk pulang dan merayakan hari ulang tahun ku? " tanya Valerie serius.

"Kau bukan siapa siapa ku, untuk apa aku merayakan hari ulang tahun mu hah. " Figo menegaskan ucapannya lalu segera pergi meninggalkan  wanita itu.

"FIGO !!! " Valerie menatap laki laki itu sebal.

Valerie mengusap wajahnya kasar. Wanita itu mengambil duduk di sofa ruang tamu dan menghela nafasnya panjang. "Sialan. " umpat wanita itu.

"Pegawai baru sudah menunggumu di ruang tunggu, segera temui mereka. " ucap John.

"15 menit lagi aku akan menemui mereka. "

"Tumben sekali kau lemas? Apa tuan memarahimu? " Tanya john meledek.

"Itu bukan urusanmu bajingan. "  Umpat Valerie kesal.

•••••

"Ini kedua anakmu? " Valerie menatap dua wanita yang tengah berdiri di hadapannya.

"Yang satu hanya anak tiriku nona. " jawab Adeline.

"Sama saja. "

"Perkenalkan diri kalian, aku ingin mengetahui siapa nama kalian. " ucap valerie sembari mengambil duduk di sofa.

"Nama saya aurelia shearen, nona valerie bisa memanggil saya dengan panggilan shearen. Terima kasih. "

"Dan kau? " Valerie beralih menatap wanita yang tengah berdiri disamping shearen.

"Namaku elena netra, anda bisa memanggil ku dengan panggilan elena. "

"Kau memanggilku dengan sebutan anda ?apa itu kata yang sopan? " Valerie menaikkan alisnya.

"Ajari anakmu itu sopan santun, aku tidak ingin melihat dia memanggilku dengan sebutan itu lagi. "

"Peraturan dirumah ini hanya ada dua. Peraturan pertama, jangan pernah membantah perintahku dan Figo. Peraturan kedua, aku benar benar tidak suka ada pegawai yang bermalas malasan. Bekerja la dengan giat, aku tidak ingin mempekerjakan orang yang hanya bermalas malasan, kalau kalian tidak bisa mengikuti peraturan dirumah ini, kalian bisa keluar dan mencari pekerjaan lain diluar sana. "

"Apa kalian bisa mengikuti peraturan di rumah ini? "

"Bisa. "

"Kalian bisa bekerja mulai malam ini. "

"Malam ini Figo akan mengadakan meeting dengan investor secara online. Siapkan makanan untuknya, aku tidak ingin figo kecewa dengan makanan hidangan kalian. " Ucap valerie mengingatkan.

3. Coklat coffe

"Figo itu siapa Bu? " Tanya shearen. Wanita itu fokus mengelap piring menggunakan kain.

"Dia majikan kita, dia pemilik rumah ini, dia juga yang membayar para pekerja dirumah ini,"

"Jangan banyak bicara, cepat selesaikan pekerjaanmu," ucap adeline.

Shearen menoleh ke belakang, menatap elena yang tengah sibuk merias wajahnya disana.

"Kita hanya bekerja di dapur, tidak perlu memakai make up setebal itu," kata shearen.

"Aku ingin terlihat cantik di depan tuan,"ucap elena sembari mengoleskan lipstik di bibirnya.

"Apa kamu mengenalinya? Apa kamu pernah bertemu dengannya?"

"Siapa yang tidak mengenali tuan figo. Laki laki tampan dan pemilik perusahaan terkenal,"

"Aku tidak mengenalinya,"

"Bagaimana kau mengenalinya jika kegiatanmu sehari hari hanya membaca buku di dalam kamar," celetuk elena.

"Jangan terlalu banyak bicara, cepat selesaikan pekerjaan ini sebelum perempuan itu mengomel," sahut Adeline.

"Elena, hidangkan makanan ini di atas meja makan, dan siapkan makanan untuk tuan. Ini hari pertamamu bekerja, jangan membuat kesalahan sedikit pun," ucap adeline memperingatkan anaknya.

"Ibu, bagaimana dengan make-up ku? apa aku sudah terlihat cantik?" Elena menatap ibunya serius.

Adeline menganggukkan kepalanya. "Cantik sekali,"

"Lebih cantik aku atau wanita tadi?"tanya elena.

"Valerie tidak ada apa apa nya jika dibandingkan denganmu," ucap Adeline sembari menyelipkan rambut elena di belakang telinga.

"Sekarang cepat hidangkan makanan ini dihadapan tuan,"

Elena meraih nampan makanan dari tangan ibunya. Wanita itu segera membawakan makanan ke meja makan.

"Ini untuk sarapan pagi hari ini tuan, "ucap elena sembari menatap laki laki yang tengah duduk di ruang makan dengan tatapan menggoda.

"Figo, dia pembantu baru dirumah kita. Aku baru mempekerjakannya hari ini, " ucap valerie.

Figo yang awalnya fokus dengan handphone seketika mengalihkan pandangannya. Sorot mata laki laki itu menatap wanita yang tengah berdiri di hadapannya.

"Sebenarnya hari ini ada dua karyawan baru, dan ini salah satu nya,"

"Perkenalkan dirimu." Valerie menatap elena sinis.

"Namaku elena, tuan."

"Setelah pekerjaanmu selesai, temani valerie pergi ke mall untuk berbelanja," ucap figo.

"Hanya aku dan nyonya Valerie saja?"

"Kenapa?Apa kau tidak suka pergi belanja denganku?Kalau kau tidak suka, aku masih bisa membawa ajudan lain untuk menemaniku belanja,"

"Ajak adeline, aku tidak ingin meeting ku dirumah ini terganggu dengan adanya orang," ucap Figo.

"Baik tuan, aku akan pergi ke dapur dan memberitahukan kabar ini ke ibuku,"

"Saya permisi, selamat menikmati makanannya tuan dan nyonya."ucap elena lalu beranjak pergi kembali ke dapur.

"Ibu, "panggil elena exited.

"Aku memiliki kabar baik, coba tebak kabar baik apa yang aku bawa sekarang,"

"Kabar baik apa? jangan membuat ibu berfikir,"

"Apa tuan mengajakmu berkencan anakku?"

Elena menggelengkan kepalanya " Tuan menyuruh kita untuk pergi ke mall bersama dengan valerie. Itu kabar baik bukan? "

"Kau sudah gila, itu bukan kabar baik. Kita pergi ke mall bukan untuk belanja, kita hanya disuruh membawakan barang belanjaan wanita itu, kenapa kau sangat senang sekali bodoh, "celetuk adeline kesal.

"Sudah la bu, segera la bersiap, siapa tau tuan figo menyuruh wanita itu untuk membelanjakan kita juga,"

"Kau saja dengan shearen yang pergi, aku tidak ingin ikut dengan mu,"

"Tidak, tuan hanya mengajakku dan mengajakmu, nama shearen tidak disebut. itu artinya, shearen tidak perlu ikut bukan,"ucap elena.

"Tumben sekali tuan menyuruh semua pelayannya untuk pergi bersama wanita itu ? "

"Dia tidak ingin meeting-nya terganggu,"

"Aku akan bersiap siap, " elena melangkahkan kakinya pergi meninggalkan dapur untuk bersiap siap.

"Shearen,"

"Iya? "

"Nanti pukul delapan, tuan akan mengadakan meeting online di ruangan miliknya, kau harus mengantarkan minuman ini kesana, " ucap Adeline mengingatkan.

"Aku tidak tau dimana letak ruangan laki laki itu,"

"Kamarnya ada di lantai dua, letaknya ada diujung, pintu kamarnya bewarna hitam,"

"Ingat, sebelum masuk kau harus mengetuk pintu terlebih dahulu, jangan asal masuk, tidak boleh ada yang masuk kedalam kamar itu tanpa izin.  Bahkan Valerie yang notabene seorang kakak, tetap tidak diperbolehkan masuk kamar jika tidak diberi izin " ucap adeline mengingatkan.

"Minuman apa yang harus aku siapkan ?"

"Coklat coffe,"

"Gulanya sedikit saja dan berikan es batu yang banyak. Jangan sampai salah,"

"Didalam lemari banyak sekali macam macam coffe, kau bisa memilihnya," ucap Adeline.

"Aku akan segera pergi untuk bersiap siap. Lakukan tugasmu dengan benar, jangan membuatku malu,"ucap Adeline mengingatkan.

"Jangan membuatku malu dengan kinerjamu dirumah ini," Adeline mengingatkan anak tirinya itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!