Mikaela And Mysterious Bodyguard
Prolog Awal
Dalam keheningan malam, suara angin berbisik lembut di antara pepohonan tua yang mengelilingi rumah besar peninggalan keluarga Winstead. Di balik tirai tebal jendela kamar yang menghadap taman belakang, Mikaela Gryla Winstead berdiri memandangi bulan purnama yang menggantung di langit kelam. Tubuh semampainya terlihat anggun dalam balutan gaun satin berwarna perak, senada dengan rambut panjangnya yang berkilauan seperti sutra putih keabu-abuan, membingkai wajah cantiknya yang tampak termenung.
Di tangannya, selembar kartu tarot tergenggam erat—The High Priestess. Simbol misteri dan kebijaksanaan, namun juga kesepian. Mikaela merasakannya sangat dekat dengan hidupnya sendiri. Di usia 25 tahun, ia memiliki segalanya: kekayaan, kemewahan, dan bakat yang membuatnya dihormati di kalangan spiritualis dan seniman. Namun, di balik semua itu, ada kekosongan yang tak terisi. Kehilangan kedua orang tuanya di usia muda membuatnya tumbuh dalam keheningan, dikelilingi pelayan yang setia tetapi tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan besar tentang siapa dirinya sebenarnya.
Malam itu, firasat aneh menyelinap ke dalam hatinya. Ada sesuatu di udara, sesuatu yang tidak bisa ia jelaskan. Mikaela memejamkan matanya, mencoba merasakan apa yang ditawarkan alam semesta. Namun, alih-alih mendapatkan jawaban, ia malah mendengar suara langkah berat mendekat dari arah koridor.
Ketukan di pintu membuat Mikaela tersentak. Sebelum ia sempat menjawab, pintu terbuka perlahan, memperlihatkan sosok Pak Charles, kepala keamanan keluarga yang sudah seperti paman baginya. Wajah pria paruh baya itu tampak lebih serius dari biasanya.
Pak Charles
“Maaf mengganggu, Nona Mikaela,”
(dengan nada tegas)
“Ada sesuatu yang perlu saya sampaikan. Keamanan Anda telah terancam.”
Mikaela mengernyit, menatap pria itu dengan sorot mata penuh pertanyaan.
Mikaela Gryla Winstead
“Terancam? Apa maksud Anda, Pak Charles?”
Pak Charles melangkah masuk, menutup pintu di belakangnya.
Pak Charles
“Ada insiden di jalan tadi. Kami hampir tidak berhasil menghentikannya. Saya khawatir ini bukan ancaman biasa. Anda membutuhkan perlindungan lebih dari sekadar sistem keamanan rumah.”
Mikaela Gryla Winstead
“Perlindungan lebih?”
Mikaela mengulangi kata-kata itu, kebingungan.
Mikaela Gryla Winstead
“Apa yang sebenarnya terjadi?”
Pak Charles terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab,
Pak Charles
“Saya sudah memanggil seseorang. Seorang penjaga yang bukan hanya terampil, tetapi juga… istimewa. Dia akan tiba malam ini.”
Mikaela menatap pria itu dengan rasa tidak percaya.
Mikaela Gryla Winstead
“Istimewa? Apa maksud Anda dengan istimewa?”
Pak Charles tidak langsung menjawab. Tatapan matanya penuh beban, seakan-akan mencoba menyembunyikan sesuatu yang jauh lebih besar dari sekadar ancaman.
Pak Charles
“Nona, dunia ini lebih luas dan lebih rumit dari yang Anda pikirkan. Anda akan segera memahami apa yang saya maksud.”
Malam itu, kehidupan Mikaela mulai berubah. Ia belum tahu bahwa penjaga yang disebutkan oleh Pak Charles bukan hanya pelindung biasa. Dia adalah kunci menuju rahasia besar yang akan mengungkap takdir Mikaela—dan masa depan dua dunia yang telah lama terpisah.
Malam itu, kehidupan Mikaela mulai berubah. Ia belum tahu bahwa penjaga yang disebutkan oleh Pak Charles bukan hanya pelindung biasa. Dia adalah kunci menuju rahasia besar yang akan mengungkap takdir Mikaela—dan masa depan dua dunia yang telah lama terpisah.
Ketukan pintu lain terdengar di lorong utama, disusul derit pintu besar yang dibuka oleh salah satu pelayan. Langkah-langkah berat bergema, membuat suasana rumah terasa lebih tegang. Pak Charles kembali menatap Mikaela, seakan menimbang apakah gadis itu siap menghadapi apa yang akan datang.
Pak Charles
“Dia sudah tiba,”
Mikaela merasakan jantungnya berdegup sedikit lebih cepat. Ada aura tak terjelaskan yang menyelimuti malam itu, sebuah kehadiran yang bahkan tanpa melihat pun terasa berbeda.
Langkah-langkah itu semakin mendekat. Ketika pintu ruang duduk dibuka, masuklah seorang pria dengan tubuh tinggi, sekitar 185 cm, mengenakan mantel hitam panjang yang terlihat seperti bagian dari bayang-bayang malam. Rambutnya hitam kelam, dengan mata abu-abu yang memancarkan ketenangan tetapi juga ancaman.
Allanon Shannara
“Allanon Shannara,”
Kata pria itu memperkenalkan diri. Suaranya dalam dan tegas, tetapi ada sesuatu yang hampir seperti sihir dalam intonasinya, seakan setiap kata membawa makna lebih dalam.
Mikaela mengangkat alis, menatap pria itu dengan campuran rasa penasaran dan kehati-hatian.
Mikaela Gryla Winstead
“Anda penjaga yang dimaksud Pak Charles?”
Tanyanya langsung, meski ia bisa merasakan ada sesuatu yang lebih besar tentang pria ini.
Allanon mengangguk singkat, senyumnya tipis namun tidak sepenuhnya bersahabat.
Allanon Shannara
“Bukan hanya penjaga, Nona Winstead. Saya adalah pelindung Anda.”
Mikaela Gryla Winstead
“Dan apa bedanya?”
Mikaela balas bertanya, mencoba menyembunyikan kegugupan di balik nada dinginnya.
Allanon memandangnya sejenak, lalu berkata pelan
Allanon Shannara
“Seorang penjaga melindungi dari bahaya yang terlihat. Pelindung menjaga Anda dari hal yang bahkan belum Anda ketahui.”
Pak Charles memberi isyarat agar Mikaela duduk, tetapi ia tetap berdiri, memandang Allanon dengan tatapan tajam.
Mikaela Gryla Winstead
“Baiklah, jika Anda akan melindungi saya, saya ingin tahu satu hal: Apa sebenarnya yang Anda tahu tentang bahaya ini?”
Allanon tidak langsung menjawab. Ia berjalan perlahan ke arah jendela besar, menatap bulan purnama di luar. Suasana sunyi, hanya suara detak jam yang terdengar.
Allanon Shannara
“Bahaya yang mengincar Anda, Nona Winstead, bukan sekadar manusia. Mereka berasal dari kegelapan yang telah lama tersembunyi di balik tirai dunia ini. Dan Anda, tanpa sadar, adalah kunci yang dapat membuka atau menghancurkan semuanya.”
Mikaela mengerutkan kening, tetapi sebelum ia sempat bertanya lebih jauh, Allanon berbalik, matanya menatapnya dengan intensitas yang hampir menusuk.
Allanon Shannara
“Malam ini adalah awal dari segalanya. Bersiaplah, karena hidup Anda tidak akan pernah sama lagi.”
Chapter 1: Sebuah Kehidupan yang Ditinggalkan
Mikaela Gryla Winstead berdiri di jendela kamar besar yang menghadap taman luas rumah warisan keluarganya. Angin malam yang dingin menyapu rambut panjangnya yang berwarna putih keabu-abuan, menyisakan bayangan lembut di wajahnya yang memancarkan kecantikan alami. Pemandangan di luar sangat tenang—tidak ada suara selain desiran angin dan gemerisik daun-daun pohon. Namun, ketenangan itu terasa begitu hampa bagi Mikaela.
Di balik wajah cantiknya, tersimpan rasa kesepian yang dalam. Rumah besar ini—rumah yang dulunya penuh dengan tawa orang tuanya—sekarang hanya menyisakan keheningan. Sejak kematian mereka, Mikaela merasa seolah berada di dunia yang berbeda, dunia yang tidak sepenuhnya miliknya.
Anny (penasehat pribadi)
“Mikaela, makan malam sudah siap,”
Suara lembut Anny, penasihat pribadinya, terdengar dari luar pintu kamar.
Mikaela menghela napas, menoleh ke arah pintu. Anny sudah seperti ibu kedua baginya, selalu menjaga dan mengatur setiap aspek kehidupannya.
Mikaela Gryla Winstead
“Terima kasih, Anny. Aku akan segera turun.”
Sambil menunduk, Mikaela menarik napas dalam-dalam. Kehidupannya kini hanya berputar di antara rutinitas yang seakan tak berujung—tarot reading, meditasi, menulis novel, dan sesekali berbicara dengan Anny atau Pak Charles, kepala keamanan keluarga mereka. Namun, meskipun semua itu, ia merasa ada sesuatu yang hilang, sesuatu yang lebih dari sekadar kebosanan.
Mikaela berjalan menuju ruang makan. Di sana, Anny sudah menunggu dengan meja yang dipenuhi hidangan sederhana, namun penuh perhatian. Sambil duduk, Mikaela mencoba mengalihkan pikirannya dari bayang-bayang masa lalu. Namun, malam itu, ada sesuatu yang berbeda. Sebuah ketegangan yang tak bisa ia jelaskan merayapi ruang makan itu, seolah ada ancaman yang mengintai.
---
Sebuah Insiden yang Mengubah Segalanya
Malam itu, setelah makan malam yang sunyi, Mikaela berjalan kembali ke kamarnya. Saat ia melangkah melewati koridor besar rumahnya, suara langkah kaki yang berat terdengar mendekat. Mata Mikaela terfokus pada bayangan gelap yang muncul dari ujung lorong. Tanpa ragu, ia berbalik dan melangkah cepat menuju kamar, menutup pintu dengan keras.
Mikaela Gryla Winstead
“Siapa itu?”
Suara Mikaela bergetar, tubuhnya terasa dingin seketika.
Tiba-tiba, terdengar suara ketukan keras di pintu, diikuti dengan suara teriakan.
Pak Charles
"Mikaela! Buka pintu!"
Pak Charles, kepala keamanan mereka, berlari ke arah pintu kamar, wajahnya cemas.
Pak Charles
"Ada orang di luar! Mereka mencoba masuk!"
Mikaela menggigil. Semua yang ia duga selama ini akhirnya terjadi. Kecemasan yang selama ini mengganggu perasaannya bukanlah hal yang tak berdasar. Ada ancaman yang lebih besar dari sekadar rasa kesepian.
Mikaela Gryla Winstead
“Pak Charles, apa yang terjadi?”
Suara Mikaela hampir tak terdengar.
Pak Charles
“Ada kelompok yang datang. Mereka mencari sesuatu yang berkaitan dengan keluargamu, Mikaela. Sesuatu yang sudah lama disembunyikan.”
Allanon Shannara: Pengawal yang Mempunyai Rahasia
Setelah insiden itu, Pak Charles memutuskan untuk segera menghubungi seseorang yang bisa menjaga Mikaela dengan aman. Saat Mikaela sedang duduk terdiam di ruang tamu, tiba-tiba pintu depan terbuka, dan seorang pria masuk.
Pria itu tinggi, dengan rambut hitam panjang yang terurai sedikit berantakan, dan mata abu-abu yang tajam seperti dua mata pedang. Ia mengenakan mantel hitam yang elegan namun praktis, seakan siap bertindak kapan saja. Mikaela bisa merasakan aura yang sangat kuat dan misterius dari pria itu.
Pak Charles
“Mikaela, ini Allanon Shannara,”
Pak Charles memperkenalkan pria itu dengan nada serius.
Pak Charles
“Dia akan menjadi pengawal pribadi Anda mulai malam ini.”
Mikaela memandang Allanon dengan cermat. Ada sesuatu tentang pria ini yang membuatnya merasa waspada dan sekaligus tertarik. Apa yang membuatnya begitu berbeda?
Mikaela Gryla Winstead
“Allanon... apakah kamu benar-benar bisa melindungiku?”
Tanya Mikaela dengan suara yang agak ragu.
Allanon Shannara
(Mengangguk)
“Saya akan melindungi Anda dengan nyawa saya sendiri, Nona Winstead. Tetapi ada hal yang perlu Anda ketahui... tidak ada yang lebih berbahaya daripada mereka yang menginginkan kekuatan dalam diri Anda.”
Mikaela merasa gelisah. Ada banyak hal yang tidak ia pahami, dan kehadiran Allanon hanya menambah misteri di kehidupannya yang sudah penuh dengan teka-teki. Namun, ia tidak punya pilihan selain menerima kenyataan bahwa hidupnya telah berubah selamanya.
---
Panggilan dari Masa Lalu
Setelah malam yang penuh kecemasan, Mikaela terbangun dengan perasaan tidak menentu. Ia bisa merasakan ada sesuatu yang mengganggu jiwanya, sebuah kekuatan besar yang menyelubungi takdirnya.
Di tengah pagi yang sunyi, Mikaela memutuskan untuk membaca tarotnya, berharap bisa menemukan jawaban atas kebingungannya. Ia menyebarkan kartu tarot di atas meja kayu antik, merapikan dengan teliti. Setiap kartu yang terbalik tampak memberikan petunjuk yang semakin jelas tentang sesuatu yang lebih besar yang akan datang.
Saat kartu terakhir terbuka, matanya terbelalak. Itu adalah kartu The Moon—kartu yang menunjukkan kebingungannya, ilusi, dan juga rahasia yang tersembunyi. Mikaela merasa seolah-olah ada sesuatu yang menunggu untuk ditemukan, sebuah kebenaran yang mengubah segalanya.
Kartu itu menunjukkan hubungan langsung antara dirinya dan masa lalu keluarganya. Ia bukan hanya pewaris harta, tetapi juga pewaris kekuatan yang luar biasa. Kekuatan yang akan membuatnya menjadi target bagi kekuatan jahat.
---
Mikaela Gryla Winstead
"Allanon,"
Mikaela memanggil pengawalnya yang sedang duduk di dekat jendela, mengawasi situasi di luar.
Mikaela Gryla Winstead
"Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa mereka mencariku?"
Allanon menoleh, matanya yang tajam menatapnya dengan serius.
Allanon Shannara
"Mikaela, Anda adalah pewaris dari dua garis keturunan magis yang sangat kuat. Anda adalah keturunan terakhir Ratu Peri yang disegani, dan juga keturunan terakhir Raja Kegelapan. Dalam diri Anda mengalir kekuatan yang bisa mengubah dunia."
Mikaela merasa jantungnya berdetak kencang.
Mikaela Gryla Winstead
"Jadi... apa yang harus aku lakukan?"
Allanon Shannara
"Melawan mereka yang ingin menggunakan kekuatan itu untuk tujuan gelap,"
Allanon Shannara
"Saya akan membantu Anda menjalani perjalanan ini. Anda tidak sendirian."
Chapter 2: Kegelapan yang Mengintai
Pagi itu, Mikaela berdiri di balkon kamar tidurnya, memandang cakrawala yang perlahan terang. Matahari pagi menyinari rumah besar milik keluarganya, tapi sinar itu tak mampu menembus kabut kekhawatiran yang menyelimuti hatinya. Setiap gerakan, setiap suara, terasa seolah dipenuhi dengan ancaman yang tak terlihat.
Mikaela tahu bahwa kehidupan tenangnya sudah berakhir. Allanon Shannara, sang pengawal misterius, telah datang untuk melindunginya—namun, apakah perlindungannya akan cukup? Ia tak tahu apa yang sebenarnya terjadi, atau mengapa orang-orang seperti Pak Charles dan Allanon begitu cemas.
Setelah kejadian malam sebelumnya, rumah mereka dipenuhi dengan ketegangan yang tak terucapkan. Mikaela merasa seolah dirinya adalah pusat dari pertempuran yang jauh lebih besar daripada yang ia duga. Di luar sana, ada kekuatan yang menginginkan darahnya—kekuatan yang tak akan berhenti sampai mereka mendapatkannya.
Pak Charles
“Bagaimana keadaanmu, Nona Mikaela?”
Suara Pak Charles tiba-tiba terdengar dari balik pintu.
Mikaela mengalihkan pandangannya dari jendela dan menoleh ke arah pria tua yang sudah lama menjadi penjaga setianya.
Mikaela Gryla Winstead
“Aku... baik-baik saja,”
Jawabnya dengan suara yang sedikit lebih tegar daripada yang ia rasakan di dalam hati.
Mikaela Gryla Winstead
“Tapi, Pak Charles, apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa mereka menginginkan aku?”
Pak Charles mendekat, wajahnya tampak lebih tua dan lelah daripada biasanya.
Pak Charles
“Ada banyak yang harus kamu ketahui, Nona. Tapi itu bukan sesuatu yang bisa dibicarakan sembarangan. Dunia kita, dunia manusia dan dunia magis, tak pernah benar-benar terpisah. Dan sekarang, dunia magis datang untuk menuntut sesuatu yang sangat berharga dari keluargamu.”
Mikaela menatap Pak Charles dengan penuh tanya, tetapi pria itu hanya menggelengkan kepala, seakan ada yang ingin ia sembunyikan.
Pak Charles
“Mikaela, kamu harus siap. Ini bukan lagi tentang melindungi rumah ini. Kamu adalah pewaris dua garis keturunan yang sangat kuat—sebuah kekuatan yang selama ini tersembunyi. Jika mereka menemukanmu, dunia kita akan berubah selamanya,”
Pak Charles melanjutkan, lalu menambahkan dengan tegas,
Pak Charles
“Kamu tidak sendirian. Allanon akan melindungimu.”
Mikaela terdiam, kata-kata Pak Charles berputar-putar di pikirannya.
Mikaela Gryla Winstead
(“Dua garis keturunan yang kuat… Apa maksudnya? Apa yang mereka inginkan dariku?”)
Malam yang Menegangkan
Beberapa jam kemudian, Mikaela dan Allanon duduk di ruang keluarga yang luas, dikelilingi oleh rak-rak buku tua dan hiasan kuno milik keluarga Winstead. Di atas meja, Mikaela melihat berbagai dokumen yang disusun rapi—beberapa di antaranya berisi informasi yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya.
Mikaela Gryla Winstead
“Semua ini…”
(mengamati dokumen-dokumen itu dengan rasa cemas)
“Apa artinya ini?”
Allanon duduk di seberang meja, wajahnya tetap serius.
Allanon Shannara
“Ini adalah warisan keluargamu, Nona Winstead. Keluarga kamu bukan hanya keturunan bangsawan biasa. Ibunya adalah keturunan terakhir Ratu Peri yang sangat dihormati oleh klan vampir dan werewolf. Ayahmu adalah keturunan terakhir Raja Kegelapan—sebuah darah yang mengalir dalam dirimu.”
Mikaela terdiam sejenak, mencoba mencerna kata-kata Allanon.
Mikaela Gryla Winstead
“Jadi aku…”
(suaranya terhenti, takut untuk mengucapkannya)
“Aku adalah… Pewaris kekuatan yang luar biasa?”
Allanon Shannara
(Mengangguk pelan)
“Ya. Dalam dirimu mengalir kekuatan yang bisa mengubah dunia. Kekuatan dari Immortal Elf yang sangat kuat. Kekuatan itu bisa digunakan untuk membentuk dunia baru… atau menghancurkannya.”
Mikaela merasakan ketegangan yang semakin menguasai tubuhnya.
Mikaela Gryla Winstead
“Jika aku… punya kekuatan itu, mengapa mereka tidak memberitahuku sebelumnya? Mengapa aku tidak tahu tentang semua ini?”
Allanon Shannara
“Karena keluargamu berusaha melindungimu, Mikaela. Mereka tahu bahwa jika dunia tahu tentang darahmu, kamu akan menjadi target. Orang-orang seperti Maedhros Valerian, Shadow Lord, dan kelompok-kelompok kegelapan lainnya akan mengincarmu.”
Mikaela Gryla Winstead
“Maedhros Valerian?”
(Mikaela mengulangi nama itu dengan rasa takut)
“Siapa dia?”
Allanon Shannara
(Memandang Mikaela dengan tatapan serius)
“Dia adalah seorang Warlock yang telah jatuh ke sisi gelap. Dulu dia adalah bagian dari dunia magis, tetapi sekarang, dia mencari cara untuk membuka portal yang memisahkan dunia manusia dan dunia magis. Dan untuk itu, dia membutuhkan kekuatanmu.”
Mikaela merasa dunia seakan berputar.
Mikaela Gryla Winstead
“Kekuatan ini… jika Maedhros mendapatkannya, apa yang akan terjadi?”
Allanon Shannara
“Dia akan membuka dunia magis untuk kembali ke dunia manusia, dan kemudian menguasainya. Tidak ada yang bisa menghentikannya jika itu terjadi,”
(jawab Allanon dengan tegas)
Mikaela merasa ketakutan yang sangat dalam.
Mikaela Gryla Winstead
“Tapi aku… aku tidak tahu bagaimana mengendalikan kekuatan itu.”
Allanon Shannara
“Dan itulah tugas saya,”
Jawab Allanon, dengan nada yang penuh keyakinan.
Allanon Shannara
“Saya akan melatihmu, mengajari cara untuk mengendalikan kekuatan itu. Tapi kamu harus siap, Mikaela. Dunia ini tidak menunggu.”
Pertemuan dengan Musuh Lama
Beberapa hari berlalu, dan Mikaela mulai merasakan tekanan yang semakin berat. Setiap langkah yang ia ambil seakan membawa dirinya lebih dekat ke pertempuran besar yang tak bisa dihindari. Namun, di balik semua kecemasan dan ketegangan, ia merasakan sesuatu yang lain—sesuatu yang jauh lebih dalam daripada sekadar ketakutan terhadap kekuatan yang ada dalam dirinya. Sebuah rasa ingin tahu yang semakin mendalam tentang siapa dirinya sebenarnya.
Suatu malam, ketika Mikaela sedang berada di taman rumah yang luas, Allanon tiba-tiba muncul di hadapannya, membawa kabar buruk.
Allanon Shannara
“Mikaela, kita harus pergi. Mereka telah menemukanmu.”
Sebelum Mikaela bisa bertanya lebih lanjut, suara yang mengerikan dan penuh kekuatan menggema di udara malam.
Mikaela menoleh, dan di ujung jalan setapak, seorang pria berdiri dengan tubuh tinggi besar dan mata merah yang bersinar. Maedhros Valerian, Shadow Lord, berdiri di hadapannya—kekuatan kegelapan yang selama ini mengintai, kini siap untuk mengambil apa yang menjadi haknya.
---
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!
