NovelToon NovelToon

Mia Si Satpam Cantik

Pengenalan tokoh

Mia Anjani

Sosok gadis berusia 23 thn, mempunyai paras yang sangat cantik. Dengan kedua mata yg indah, alis yg sempurna, hidung mancung. Bibir tipis berwarna merah delima didukung dengan perawakan yg tinggi semampai dan body tubuhnya yg tegap sedikit berisi, serta dengan rambut lurus sebahu dan kulitnya yg putih mulus menambah daya tarik kaum pria yg melihatnya.

Berprofesi sebagai seorang security perusahaan perhiasan dikota Jakarta dan jago

beladiri. Keahlian beladiri yg diwariskan dari mendiang kakeknya dan juga keahliannya di bidang lainnya, seperti menembak, bermain pedang, belati dan lainnya membuat dirinya menjadi sosok wanita yg sangat tangguh.

Kendra Wijaya Atmaja

Pria berusia 25 thn, CEO sebuah perusahaan Wijaya Group di kota Jakarta. Bergerak di bidang properti, pariwisata dan perhiasan. Mempunyai cabang hampir di seluruh kota dan diberbagai negara.Sehingga tidak ada satupun perusahaan lain yg mampu menandingi kesuksesannya itu. Kendra Atmaja adalah sosok laki laki yg mempunyai wajah yg sangat tampan dengan kedua alis yg tebal, kedua mata elangnya dan hidungnya yg mancung membuat para wanita banyak yg tergila gila. Serta wajahnya yg mirip artis korea semakin menambah ketampanan lelaki tsb.

Sayang di balik wajahnya yg tampan tidak berbanding lurus dengan sifatnya yg arogan dan dingin. Serta tatapan mata elangnya yg tajam membuat siapapun tidak berani mendekatinya apalagi sampai menyentuhnya.

Kaira Anjani

Adik perempuan dari Mia anjani. Gadis berusia 20 tahun, kuliah di jurusan arsitektur.

Tidak jauh berbeda dari kakaknya Mia, sosok Kaira pun memiliki paras yg cantik, sayang sifatnya yg pendiam dan lebih tertutup membuat Kaira tidak pernah menunjukkan kesedihannya didepan dua saudaranya dan lebih memilih memendamnya sendirian.

Kevin Anjani

Saudara laki laki Mia dan Kaira.Sosok remaja berusia 16 tahun sekolah kelas 1 SMA. Mempunyai paras yg tak kalah tampan walau masih usia remaja. Berbeda dari kedua kakaknya, Kevin adalah sosok remaja yg agak cengeng. Akan tetapi dibalik sifatnya yg cengeng itu Kevin adalah sosok adik yg sangat menyayangi kedua kakaknya. Semenjak kepergian kedua orangtuanya yg meninggal karena kecelakaan menjadikan kevin sosok yg pendiam dan selalu takut akan kehilangan saudaranya.

Eps 2 .Pertemuan pertama

 

Waktu menunjukkan pukul 18.30 ketika Mia bersiap untuk pulang kerumahnya. Segera diambilnya kendaraan roda dua miliknya lalu melajukan motornya perlahan. Saat melewati sebuah taman , Mia mengentikan laju motornya.

 

Berjalan perlahan menuju ke arah danau lalu duduk diatas rerumputan. Direbahkan badan lelahnya secara perlahan. Sejenak memejamkan mata menghirup udara segar di penghujung sore itu. Suasana taman hari ini sangat sunyi dan sepi, membuatnya merasa mengantuk.

Belom lama Mia memejamkan mata, telinganya terusik dengan suara keributan yg tidak jauh dari tempatnya berada. Karena penasaran Mia pun berjalan perlahan ke arah suara tersebut.

"Tolong...." Sebuah suara semakin membuat Mia mempercepat langkahnya.

Matanya terbelalak saat melihat di penghujung jalan, tampak seorang pria dengan tubuh penuh luka sedang berusaha menyelamatkan diri dari para pengeroyoknya.

"Kau sudah tidak bisa kemana mana lagi, malam ni kau harus mati. Dengan begitu bos akan merasa puas dengan hasil kerja kita , benar ga teman teman ?".

Salah satu preman berkata sambil tertawa. Berjalan pelan kearah pemuda yg sudah tidak berdaya dengan membawa sebuah pisau. Belom sempat pisau itu menancap ditubuh pemuda itu, sebuah suara menghentikannya.

"Hei !! Berhenti !"

Para preman sontak menoleh kearah suara tersebut. Tampak seorang gadis yang sangat cantik tengah berdiri tidak jauh didepan mereka.

 

"Cantik, kenapa malam malam sendirian ? Mau abang antar ? Disini tidak aman ayo ikut aja sama abang ya." Para preman pun tertawa sangat keras.

 

"Cih.." Decihnya. "Bisanya main keroyokan, banci lo pada." Mia tersenyum sinis ke arah preman.

"Heh, kau bilang apa bocah ! Jangan ikut campur lo !!" Salah satu preman berteriak kesal saat mendengar kata banci.

"Memang banci !!" Mia menyeringai.

"Mau sekalian banci, sini lawan gua klo berani." Dengan santai berjalan perlahan ke arah pemuda tersebut.

"Tuan kau tidak apa apa ?"

"To-tolong a-aku. " Ucapnya terbata bata.

"Tenanglah, kau aman denganku."

Mia berdiri menghampiri para preman lalu bersidekap dada dengan santai.

"Ayo lawan aku !" Salah seorang pimpinan preman berteriak keras.

" Kurang ajar...serang dia, sekalian kita bunuh saja perempuan itu."

"Coba saja kalau bisa."

Mia menyeringai, tatapan matanya berubah tajam setajam pisau membuat para preman itu sedikit bergidik ngeri.

"B*******k !" Ucapnya lalu bergerak untuk menyerang Mia.

Mia yang diserang pun hanya tersenyum kecil. Baginya serangan mereka hanyalah sekedar olahraga malam baginya. Tidak sampai 10 menit para kawanan preman pun tumbang dengan sekali hentakan saja. Sedangkan Mia, gadis itu nampak berjongkok memegang kerah baju pimpinan preman tersebut tanpa luka ditubuhnya.

"Segera pergi dari sini sebelum nyawamu melayang."

Para preman segera berlari kearah mobil mereka saat melihat aura membunuh terlihat jelas di kedua mata gadis itu.

"Lo akan menyesal karena ikut campur urusanku."

Pimpinan preman mengancam Mia.

"Coba saja ." Mia tersenyum santai.

Setelah para preman pergi Mia segera menghampiri pemuda itu.

"No-nona te-terima kasih."

"Jangan bicara dulu tuan, luka anda cukup serius, mari saya antar kerumah sakit."

Mia hendak berdiri membantu pemuda itu.

"Ti-tidak perlu no-nona." Ucapnya ngos-ngosan." Ka-kakak sa-saya sebentar lagi a-akan da-datang ke."

Belom selesai bicara pemuda itu mendadak pingsan.

"Tuan, hei..bangunlah." Menepuk pelan pipi pemuda itu.

"Waduh gimana ini." Ucapnya panik.

Belom reda kepanikannya tiba tiba datang dua mobil warna hitam. Nampak seorang pria turun dengan wajah cemas.

"Hei, kau apakan adikku ? Kurang ajar akan ku bunuh kau." Tiba tiba pria tersebut menyerang Mia.

Seketika Mia langsung berdiri dan melawan pria itu. Menarik tangan pria itu kebelakang, menekannya lalu mendorong tubuh pria itu kedepan. Sang pria hanya bisa meringis menahan sakit ditangannya.

"Tunggu ! Kenapa kau menyerang ku ?"

Mia berteriak kesal.

"Kau yg membuat adikku seperti ini kan ?" Pria itu menuduh Mia.

"Heh ! Bung daripada kau menuduh yang tidak jelas lebih baik cepat kau bawa adikmu itu segera kerumah sakit, sebelum terlambat".

Pria itu menatap kearah pemuda yang tergeletak diatas tanah, lalu berpaling kearah anak buahnya.

"Bawa dia...!"

"Baik Tuan Muda..." Dengan segera anak buahnya membawa pemuda tersebut menuju kerumah sakit.

"Hei nona, urusan kita blom selesai !" Matanya menyeringai tajam ke arah Mia.

"Pria menyebalkan."

"Apa kau bilang..?"

"Iya menyebalkan..kau pikir aku takut ? Coba saja. Bukannya bilang terima kasih malah menuduh seenak perutmu !"

Melangkahkan kakinya meninggalkan pria itu.

"Hei....kau....!" Berniat mengejar Mia.

"Tuan Muda." Sang asisten menghentikan langkahnya. "Sebaiknya kita segera kerumah sakit, kondisi adik Tuan....."

"Selidiki apa yg terjadi hari ini secepatnya !"

Perintahnya sambil melirik ke arah gadis itu melangkah pergi, lalu masuk ke dalam mobil dan segera melaju kerumah sakit.

Bersambung..

Khawatir

Di sebuah rumah minimalis yang sangat sederhana, tampak seorang anak remaja duduk sendirian sambil menonton acara televisi. Nampak jelas rona khawatir di wajah anak tersebut. Mondar mandir sembari matanya melirik kearah jam berkali kali. Sesekali diliriknya arah pintu seperti mengharapkan kedatangan seseorang.

Ah, kenapa lama sekali ? harusnya kan udah dateng ! apa terjadi sesuatu ?

Pikirannya melayang jauh. Sejenak sadar lalu ditepisnya segala hal buruk yg sedari tadi mengganggunya.

Aku harus menyusulnya, bathinnya. Segera berdiri lalu bersiap untuk keluar rumah.

"Aku pulang !" Belom satu langkah kakinya menuju keluar, sebuah suara menghentikan langkahnya. Dilihatnya kearah pintu nampak berdiri seseorang di depan pintu dengan tersenyum sangat manis. Wajahnya yang sedari tadi penuh dengan kekhawatiran sontak langsung berubah ceria.

"Kakak ! Kemana saja kau ? Kenapa baru pulang ? Bukankah jam kerja kakak sudah seharusnya selesai dari sore tadi ? Kenapa sudah malam baru pulang ? Apa kau baik baik saja kak ?"

Memberondong pertanyaan demi pertanyaan sambil mengecek keadaan kakaknya.

Aish, bocah labil ini, tidak bisakah dia diam sebentar ? Tidakkah dia tau apa, kalau badanku capek sekali ?

Dia memutar bola matanya jengah dengan pertanyaan bertubi tubi dari adiknya itu.

"Hei Boy, bisakah kau melepaskan tanganmu ini ? Kau membuatku sangat kesal."

"Kakak, aku sungguh khawatir ! tapi kau malah sesantai ini, seakan tidak ada rasa bersalah sama sekali."

Mengusak kasar rambut anak itu sambil tersenyum manis.

"Hei kau sangat jelek jika cemberut begitu." Aku tau kau sangat mengkhawatirkan aku."

Memeluknya pelan dan mencium keningnya.Tiba tiba...

"Krucucucucukkkkkkkk."

"Kevin, apa kau blom makan ?"

Tersenyum geli saat mendengar suara nyaring dari perut adiknya.

"Belom kak." Jawab kevin sambil nyengir malu, menggaruk kepalanya yg tidak gatal. Mia menutup pintu lalu menarik adiknya masuk kerumah.

"Ayo kita makan, kebetulan kakak tadi udah beli makanan." Menaruh makanan diatas meja.

"Hhmmmm, dari aromanya kayaknya lezat kak."

Hidung mancung nya mengendus endus menghirup aroma makanan yg menggugah selera.

Mia tersenyum simpul melihat tingkah adik laki lakinya itu.

"Bisakah kau tunggu sebentar ? Badan kakak terasa lengket sekali, kakak mau mandi sebentar saja, boleh ?" Ucapnya sembari melihat wajah adiknya.

"iya kak, mandilah aku akan tunggu sambil nonton tv, tapi jangan lama lama ya kak, aku sangat lapar."

Kevin memasang tampang memelas. Mia terkekeh karena sikap adeknya yg lucu itu.Konyol, tapi lucu.

"Iya..kakak ga akan lama."

Beranjak ke kamar nya lalu segera bersih bersih. Hari ini badannya sangat letih. Dia ingin segera menyiram tubuhnya dengan air dingin supaya badannya kembali fres. Setelah menyelesaikan ritual mandinya, Mia segera keluar menuju meja makan. Disana terlihat adiknya sudah duduk sambil menyilangkan tangannya diatas meja, menunggunya dengan sabar.

"Kakak, ayolah cepat."

" iya , Boy." Ucap Mia sambil menyiapkan makanan.

"Kevin, kemana Kaira ?"

Kepalanya menengok kesana kemari mencari adik perempuannya.

"Kakak tidak melihatnya ? Apa dia sedang tidak ada dirumah ?"

"Kak Kai baru saja pergi kak !! Katanya ada hal penting yg tidak bisa ditunda."

Anak itu, tidak pernah berubah selalu saja pergi seenaknya . Setidaknya kan bisa memberitahuku. Gerutunya didalam hati.

"Ya sudah, biarkan saja ayo kita makan." Ucap Mia.

Tidak ada perkataan lagi, keduanya segera menghabiskan makanan itu dengan perlahan. Setelah selesai makan Kevin masuk kedalam kamarnya untuk pergi belajar, sementara Mia mencuci piring kotor, lalu menaruhnya di rak piring. Setelah itu diapun segera beranjak pergi kekamarnya, merebahkan tubuhnya diatas kasur. Matanya menatap langit lanvit kamar tidurnya , memikirkan adiknya Kaira yg blom ada kabar sampai sekarang.

Kai, kau dimana ? Tanyanya lirih didalam hati.

Diambilnya ponsel yg ada didalam tas, lalu mencari sebuah nama dikontak hpnya, setelah ketemu dia langsung melakukan panggilan telpon.

"tuuuuuuutttttt"

"*Nomer yg anda tuju...

"Huhh sial, nomernya tidak bisa dihubungi. Kemana kau kai ? Tidakkah kau tau kakak sangat mengkhawatirkanmu ?" Ucap Mia lirih.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Sementara itu di suatu tempat, tepatnya disebuah rumah sakit nampak seorang gadis sedang berlari kecil menyusuri lorong rumah sakit. Terlihat dengan jelas kepanikan diwajah cantiknya itu. Matanya mencari kesana kemari, trus berlari. Dia tidak perduli walaupun berkali kali tubuhnya menabrak orang lain dan dimaki berkali kali. Baginya saat ini yang terpenting adalah segera menemukan ruangan yang dia cari.

Setelah menemukan ruangan yg dia cari, dengan segera membuka pintu lalu langsung menerobos masuk kedalam.

"Sayaaaaaaaaannnnnggggg......apa yg terjadi denganmu ?"

Bersambung.....

\=\=\=\=\=\=\=\=\=

**Iklan author

Aishhh emak gantung deh jadinya..😘😘🤥🤥🤥😤😤

jangan kuatir insya Allah besok emak up lagi.

Jangan lupa terus dukung author y,like dan komentarnya,karena dukungan kalian yg membuat author tetap semangat menulis cerita ini**.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!