Berita terkini..
Gu Lan, sebagai pemimpin dari Gu Holding Company mengumumkan dalam pidatonya. Bahwa putrinya hanya ada satu, yaitu Gu Rui.
Dia tidak memiliki istri lain dan putri lainnya. Jika terjadi sesuatu padanya, maka hak ahli waris akan jatuh ke tangan putrinya, Gu Rui.
..........
Berita selanjutnya...
Setelah skandal yang melibatkan nya terkuak, idol terpanas saat ini Xin Yi masih belum diketahui keberadaannya.
Perusahaan rekaman yang menaungi nya, " Yang Record " juga masih belum mengeluarkan pernyataan.
..........
Komentar Net-online :
1. Sial, Xin Yi jalang itu..
2. Berani sekali dia menyakiti Dewi kami Gu Rui.
3. Xin Yi, keluar kau sekarang...!!! aku berjanji hanya memukulmu, tidak membunuh mu.. Sungguh.. !!!
4. Xin Yi si Upik abu yang bermimpi menjadi Cinderella.
5. Sangat memalukan, tolong mati saja.
6. Tolong hei kalian yang di lantai atas, ada yang tahu tempat tinggalnya.
7. Lantai atas tolong, apa kau akan mendatangi rumahnya.
8. Aku akan menghancurkan label rekaman nya jika dia masih tidak muncul dan minta maaf.
9. Oh, tolong nona dilantai atas. Bahkan jika dia muncul dan minta maaf, dia tetap harus mati.
10. Xin Yi sudah mati.
11. Xin Yi sudah mati. (2)
12. Xin Yi sudah mati. (3)
13. Xin Yi sudah mati. (4). dst..
..........
Di tebing Luojiang saat ini
" Gu Rui, mengapa kau melakukan ini padaku. "
Xin Yi, yang menjadi topik terpanas saat ini sedang berada di ambang kematian.
Dia dijebak dengan begitu rapi, asistennya yang selama ini dia percayai dan sudah dia anggap seperti saudara, menghianatinya dengan kejam.
Seluruh lagu yang dia tulis, dicuri dan di klaim menjadi miliknya. Reputasinya dirusak karena dia dianggap sebagai Upik abu yang bermimpi menjadi Cinderella.
Bahkan, seorang pria yang dikatakan sebagai ayah kandung nya membenci nya. Meludahinya dengan kata-kata makian, dan mengatakan bahwa dia hanya bisa bermimpi menjadi putri nya.
" Xin Yi..
Gu Rui memandang Xin Yi dari atas, dia menarik sudut bibirnya membentuk senyum menghina.
" Kau sama tidak beruntung nya dengan ibumu. "
" Ibumu adalah seorang aktris yang sukses, tapi dia tiba-tiba saja kehilangan semuanya. "
" Apa kau tahu, ibumu mati karena....
Gu Rui membisikan sesuatu ke telinga Xin Yi. Mata Xin melebar karena amarah, dia berteriak pada Gu Rui.
" Kau seorang iblis, ibumu seorang iblis. "
" Aku akan membunuhmu, Gu Rui. "
Gu Rui tampak tertawa tawa saat ini, dia hanya melihat penuh jijik pada Xin Yi yang berada tepat dibawah kakinya.
Dia menggantung Xin Yi di atas tebing. Dengan hanya satu pijakan, dia bisa membunuh Xin Yi.
Xin Yi tidak bisa bergerak saat ini. Jika dia salah mengerjakan tubuhnya, tali yang mengikat tangannya mungkin akan segera putus.
Kedua kakinya juga diikat dengan kencang oleh tali. Dia benar-benar seperti seorang sampah yang akan dibuang.
Saat ini telepon di samping Gu Rui berbunyi.
Kringgg... kringgg..
" Putriku, ayo cepat pulang. Hari ini ayah membelikan mu banyak makanan kesukaan mu. Ibumu juga sedang menunggu disini. "
" Putriku, aku dan ayahmu sudah menyiapkan gaun pertunangan untukmu. Kau harus segera kembali ya, Huo Qian akan datang malam ini. "
" Baik, ibu.. ayah.. aku akan segera kembali. " jelas Gu Rui.
" Hmm, ayah dan ibu mencintaimu. "
" Yah, aku juga mencintai kalian. "
Dia menutup telepon nya. Gu Rui memandang Xin Yi yang masih tergantung disana.
" Bagaimana menurut mu. Kehidupan yang harusnya kau jalani, tapi kau bahkan tidak pernah merasakannya. "
" Apa kau tidak cemburu. "
Gu Rui memandang Xin Yi yang matanya memerah melihat ke atas.
" Heh, matamu masih sangat tajam. "
" Itulah sebabnya aku membencimu. "
" Bawakan aku pisau. "
Gu Rui meminta pelayannya membawakannya pisau. Pisau dengan segera diletakan di tangannya.
" Xin Yi, jangan membenci ku. "
" Salahkan dirimu sendiri karena terlalu lemah. "
"Arghh...
Xin Yi menjerit kesakitan. Gu Rui menusukan pisau ke mata kanannya, lalu ke mata kirinya.
Darah mengucur deras dari kedua bola matanya yang buta. Dia kehilangan penglihatan nya, lalu....
Srekkkk....
Gu Rui memotong tali yang mengikat tangan Xin Yi, dan dalam sekejap Xin Yi jatuh kearah dasar tebing.
..........
Berita terbaru..
Ditemukan jasad seorang wanita didasar Jurang Luojiang. Diduga kematian wanita itu dikarenakan jatuh dari ketinggian lebih dari 800 meter.
Jasad ditemukan dalam keadaan tidak lengkap. Polisi mengatakan ada kemungkinan beberapa potongan tubuh jasad dimakan oleh hewan liar, mengingat kondisi hutan dibawah tebing Luojiang masih cukup rimba.
..........
Berita terkini..
Xin Yi, idola populer yang baru baru ini dipenuhi oleh skandal, dikabarkan meninggal dunia.
Sebelumnya diberitakan bahwa ditemukan jasad seorang wanita dibawah dasar tebing Luojiang.
Setelah identifikasi, pihak kepolisian mengatakan bahwa hasil tes DNA menunjukan bahwa jasad yang ditemukan adalah benar idola populer Xin Yi.
..........
Komentar Net-online :
1. Jadi Xin Yi itu benar-benar sudah mati kan.
2. Benar, dia sudah mati. bahkan kematian nya cukup tragis untuk seorang yang populer.
3. Dia cukup berbakat sebagai idola, aku menyukai lagu-lagu ciptaan nya.
4. Hei yang diatas, berhenti menyebut lagu lagunya yang adalah hasil mencuri.
5. Yah, dia mencuri lagu Dewi kami Gu Rui. dan mengakuinya sebagai miliknya.
6. Sungguh orang yang kotor.
7. Bagus dia mati, kuharap tidak ada lagi seseorang yang mirip sepertinya.
8. Aku adalah fans nya.
9. Akunmu akan mati.
10. Ayo report ramai ramai.
..........
Di Kediaman keluarga Gu
Gu Lan sedang mendengarkan berita di televisi. Berita itu menyebutkan tentang Xin Yi, orang yang mencoba menghitung putrinya.
Gu Lan hanya bertemu gadis ini sekali. Tidak tahu mengapa, dia merasakan perasaan yang sangat akrab padanya.
Tapi gadis itu selalu memiliki pandangan membenci saat melihatnya.
Mendengar berita kematian gadis itu yang cukup tragis. Tanpa sadar Gu Lan menitihkan air mata.
" Eh, mengapa aku menangis. "
Dia seorang pria tua, bagaimana bisa dia menangis saat mendengarkan berita kematian. Seolah-olah yang mati adalah Putrinya sendiri. Hatinya terasa sangat sakit saat ini.
" Ayah..
Suara Gu Rui memecahkan kegelisahan dihatinya. Dia dengan cepat menyambut putrinya yang kembali ke rumah.
Putrinya sudah terlalu banyak bekerja keras, dia adalah seorang idol dan juga seorang penulis lagu. Gu Lan sangat bangga padanya.
" Ayah, apa kau habis menangis. " tanya Gu Rui.
" Tidak, mengapa ayah harus menangis. " jawab Gu Lan.
" Tapi mata ayah memerah. " jelas Gu Rui.
" Oh, itu karena ayah tersentuh melihat putri ayah yang cantik akan segera bertunangan. "
" Ayah, walaupun aku sudah akan bertunangan. Bahkan jika aku akan segera menikah, Aku akan tetap mencintaimu. " ucap Gu Rui.
" Hehehe tentu saja. Aku adalah ayahmu yang paling mencintaimu, putriku. "
" Makanan sudah siap, ayo kita pergi makan sekarang. " lanjut Gu Lan.
" Mmm.. ayo ayah.. "
" Xin Yi "
" Hei, bangun.. mengapa kau tidur disini. "
Xin Yi membuka matanya, " Oh, sister Zheng. sepertinya aku ketiduran. "
Dia perlahan bangkit, merentangkan tangannya dan meregangkan tubuhnya. " Ahh.. tidurku cukup nyenyak. "
" Jadi apa kau sudah membaca naskahnya. " tanya sister Zheng.
" Hm, sudah. " jawab Xin Yi.
" Jadi, bagaimana menurut mu naskah ini. " tanya sister Zheng.
" Drama darah anjing. " jawab Xin Yi.
Sister Zheng menutup mulutnya secepat kilat, melototi nya dengan keras. " Jaga ucapan mu, bagaimana jika seseorang mendengar nya. " Jelas sister Zheng.
Xin Yi menarik tangan sister Zheng yang menutup mulutnya, " Siapa yang mendengarnya, tidak ada orang lain disini. "
" Xin Yi, kau adalah aktris nomor satu perusahaan saat ini. Kau harus menjaga citramu. " Tegas sister Zheng.
.....
Tok.. tok.. tok..
Terdengar suara ketukan saat ini. Sister Zheng melirik kearah Xin Yi, " Apa kau memesan sesuatu selarut ini. "
" Tidak, aku sedang diet ketat. " jawab Xin Yi.
Kemudian sister Zheng berjalan kearah pintu dan membukanya.
Tiba-tiba saja seorang pria gemuk langsung masuk keruangan dan menikam Xin Yi dengan ganas.
" Akh..
Xin Yi yang masih duduk di sofa tidak memiliki kesempatan untuk menghindar.
.....
Berita terkini..
Aktris paling populer saat ini, Xin Yi. Dilarikan kerumah sakit karena menerima tikaman dari seorang fans fanatiknya.
Menurut keterangan dari manajer korban, Fans tersebut datang dilarut malam dan tiba-tiba saja langsung menikam artisnya.
Menurut laporan kepolisian, Aksi penusukan itu didasari oleh rasa cemburu.
Fans pria tersebut merasa cemburu karena artis yang dia sukai dirumorkan berkencan dengan seorang pebisnis terkenal.
Saat ini, agensi Xin Yi barusaja mengeluarkan pernyataan. Bahwa berita kencan yang menerpa artisnya hanyalah sebuah gosip belaka.
Artis mereka tidak sedang dalam hubungan romantis apapun.
.....
Berita terbaru...
Baru saja dokter mengatakan bahwa aktris terpopuler saat ini, Xin Yi, mengalami serangan jantung karena komplikasi.
Dia kehilangan banyak darah sebelumnya, yang mengakibatkan kesadarannya dengan cepat menghilang.
Mari kita berdoa untuk keselamatan aktris yang telah memenangkan penghargaan sebagai aktris terbaik selama lima tahun berturut-turut ini.
.....
" AHHHH....
Xin Yi tiba-tiba saja berteriak keras dan segera membenturkan kepalanya ke langit-langit bus.
" Xin Yi, mengapa kau berteriak begitu keras. " tanya seorang gadis muda dikursi depan.
" Seseorang menikam ku dengan pisau. " teriak Xin Yi.
Tiba-tiba suara tertawa terdengar ramai ditelinga nya, dia akhirnya sadar dimana dia berada sekarang.
" Eh, mengapa aku berada di dalam bus. " tanya Xin Yi.
" Xin Yi, kau tidur terlalu lama sampai kehilangan ingatan mu. " ucap seorang gadis menggodanya.
" Terlalu banyak tidur, aku... !!! "
Oh ayolah, dia Xin Yi aktris terbaik Star Entertainment yang memenangkan penghargaan aktris terbaik selama lima tahun berturut-turut.
Dia hanya memiliki waktu bernafas, tidak untuk tidur oke.
Xin Yi kemudian memperhatikan para gadis didepannya memakai seragam sekolah perempuan.
" Hei, kalian masih anak anak. " teriak Xin Yi.
" Yi, apa benturan kepalamu begitu menyakitkan. Jangan bicara omong kosong. "
" Ck, gadis.. jaga nada bicara mu pada seorang senior. "
Saat mereka sedang berdebat, Bus berhenti berjalan dan segera pintu bus terbuka.
Seorang guru perempuan muncul dan menginformasikan bahwa mereka telah sampai di Villa keluarga Gu.
" Villa keluarga Gu... !!!!! "
Xin Yi melebarkan matanya, jangan katakan bahwa dia pindah kedalam novel yang baru saja dibacanya.
Novel yang rencananya akan diadaptasi menjadi sebuah drama, yang disponsori langsung oleh Star Entertainment.
Itu adalah naskah yang sedang dia pertimbangan kemarin. Sebelum seseorang tiba-tiba saja menikamnya dengan pisau berkali-kali.
" Sial, apa aku sungguh sudah mati. "
Xin Yi menundukkan kepalanya ketanah. Dia agak sedih memikirkan karirnya yang telah dia bangun dengan susah payah, harus berakhir karena penggemar gila.
Saat ini seseorang tiba-tiba menepuk pundaknya, " Bahkan jika kau mati disana, kau masih hidup disini. "
Xin Yi terkejut mendengar suara itu, dia mengangkat kepalanya dan tidak melihat siapapun didekatnya.
" Perhatian semuanya, sekarang kita berada di Villa keluarga Gu. "
"Ini adalah Nyonya Gu, Nyonya Fang Yin. Dia adalah ibu Gu Rui. Jadi dia lah yang memberikan izin untuk kita menginap disini. "
Setelah dia mendengar nama Gu Rui, Xin Yi sangat yakin bahwa dia benar-benar masuk kedalam cerita ini.
" Apakah ini hukuman untuknya, karena menyebut cerita novel ini sebagai drama darah anjing. " keluh Xin Yi.
" Tidak masalah. Setidaknya aku masih hidup disini. Aku akan membuat namaku sendiri didunia ini. "
" Xin Yi, sang aktris paling populer yang memenangkan penghargaan aktris terbaik selama Lima tahun berturut-turut. "
" Aku akan berusaha. "
Dia sangat percaya diri mengatakan nya dengan lantang, matanya sangat berapi api.
Yah, dia tidak menyadari bahwa ada dua pasang mata yang menatapnya dari jauh.
Gu Lan dan Huo Qian sedang berada diseberang Xin Yi. Mereka hanya terpisah oleh pagar tanaman rambat.
Mereka melihat Xin Yi dari celah tanaman didepan, dua orang memiliki dua ekspresi yang berbeda diwajahnya.
Huo Qian adalah seorang pebisnis muda. Dia adalah pewaris Huo Holding Company.
Muda, tampan, dan menjanjikan. Huo Qian menjadi sosok pria paling di idam-idamkan wanita di negara ini.
Hanya aja, dengan ekspresi dingin di wajahnya sepanjang hari. Bahkan jika seseorang ingin menggoda nya, mereka mungkin akan ketakutan sampai mati saat ditatap oleh nya.
Pria yang kedua, Gu Lan. Dia merasa terkejut melihat wajah Xin Yi. Itu seperti membawa kenangan lama dalam benaknya.
Tidak tahu mengapa, dia merasakan perasaan yang sangat akrab saat melihatnya.
Dia melihat Xin Yi memakai seragam yang sama dengan putrinya. Jadi dia menembak bahwa gadis ini pasti salah satu teman putrinya yang datang ke villa hari ini.
" Tuan Huo, jadi bagaimana dengan pembicaraan bisnis kita tadi. " tanya Gu Lan mengingat kan.
Huo Qian masih memandang Xin Yi, tidak sampai Xin Yi pergi menghilang di kejauhan barulah dia mengalihkan pandangannya pada Gu Lan.
" Tuan Gu, apa yang anda katakan. "
" Ah, rupanya dia tidak mendengar ku. " Pikir Gu Lan.
Jadi dia mengulangi apa yang dia katakan tadi pada Huo Qian. Huo Qian mendengarkan nya kali, jadi mereka segera mendapatkan keputusan.
.....
" Xin Yi, darimana saja kau. Kita sudah membagi kamar dari tadi. " seorang gadis berteriak padanya.
" Oh, Xin Yi asli. tolong beritahu aku siapa dia, setidaknya aku harus memiliki sedikit informasi kan. " ucap Xin Yi dalam hati.
Dia terdiam cukup lama tapi tidak ada satupun informasi yang diterimanya.
" Bukankah novel transmigrasi itu selalu membuat MC nya memiliki ingatan turunan. Mengapa dia tidak mendapatkan nya. " Xin Yi merasa cukup kesal.
Tapi, siapa dia... dia adalah Xin Yi, pemenang penghargaan aktris terbaik. Dia dengan cepat menyesuaikan ekspresi nya dan pura pura bertanya.
" Jadi, apakah ada nama disetiap kunci kamar yang kita pegang. setidaknya itu agar tidak tertukar. " ucap Xin Yi menyakinkan.
" Ini... "
Gadis itu menyerahkan kunci yang dilengkapi dengan gantungan nama. " Xin Yi dan Huo Jian. "
" Ohhh, Huo Jian. jadi aku sekamar denganmu. "
Hah, dia merasa lega. dia akhirnya mendapatkan satu nama. Tapi ekspresi gadis itu menjadi jelek.
" Xin Yi.. aku Hua Hua, mengapa kau salah menyebutkan namaku. " keluh nya.
Xin Yi salah menebak! Oh Tuhan, dia salah menebak untuk pertama kalinya..
Saat ini seorang gadis kecil muncul dibelakang Hua Hua. " Xin Yi, kita bersama. "
" Bersama.....!!! ohh jadi ini Huo Jian. " pikir Xin Yi.
Xin Yi sedang berjalan di taman villa, mencoba memahami situasi aneh ini. Dia terlalu sibuk dengan pikirannya sampai tidak memperhatikan jalannya.
"Bruk!" tiba tiba dia menabrak seseorang.
"Hei! Apa kau tidak punya mata?" seru Xin Yi sambil mengusap dahinya.
Dia mendongak dan melihat seorang pria tinggi dengan wajah sempurna, tetapi ekspresinya seperti es batu.
Huo Qian menatapnya dengan dingin, tapi ada kilatan penasaran di matanya. "Kau yang menabrakku."
Xin Yi melipat tangan di dada. "Oh, jadi ini salahku? Kau berdiri di tengah jalan seperti patung. Siapa yang suruh kau begitu besar?"
Huo Qian mengangkat alis, tidak terbiasa ada yang berbicara kasar padanya. Tapi bukannya marah, dia malah tersenyum kecil, sebuah senyuman langka yang membuat Xin Yi mundur selangkah.
"Jadi, kau pikir aku besar, ya?" Huo Qian mencondongkan tubuhnya sedikit, membuat Xin Yi terpojok di bawah tatapannya.
"Berhenti mendekat! Kau pikir aku takut padamu?!" seru Xin Yi sambil mendorong dadanya.
Namun, dorongan itu malah membuat Huo Qian tertawa pelan. "Menarik. Kau berbeda dari wanita lain."
Xin Yi mendelik. "Apa maksudmu? Jangan berpikir aku akan jatuh cinta pada pesona dinginmu. Aku pernah melihat pria seperti kau di drama—kebanyakan menyebalkan!"
Huo Qian tertawa lagi, sebuah suara yang jarang terdengar. "Aku akan ingat itu. Sampai jumpa, nona drama."
Xin Yi mendengus kesal. "Siapa dia pikir dia?!" Tapi di dalam hatinya, dia merasa bingung. Kenapa pria itu terlihat lebih hidup daripada yang digambarkan di novel?
Xin Yi masuk ke ruang keluarga, di mana sekelompok gadis sedang duduk bersama. Salah satunya adalah Gu Rui, seorang gadis cantik dengan rambut panjang berkilau.
Gu Rui menatap Xin Yi dengan ekspresi terkejut, lalu berubah menjadi cemberut. "Kau siapa? Kenapa kau di sini?"
Xin Yi tersenyum, mencoba bersikap ramah. "Aku Xin Yi. Aku diundang bersama teman-teman sekolahmu."
Gu Rui menyipitkan matanya. "Kau terlalu cantik untuk jadi teman sekolahku."
Xin Yi tersentak. "Apa itu pujian atau hinaan?"
Gu Rui berdiri, mendekati Xin Yi sambil melipat tangan. "Aku tidak suka kau ada di sini. Semua orang memperhatikanmu, bukan aku."
Xin Yi terkikik. "Oh, jadi kau cemburu? Jangan khawatir, aku tidak akan mencuri perhatianmu."
Gu Rui memerah. "Aku tidak cemburu! Aku hanya... hanya tidak suka saingan!"
Xin Yi menahan tawa. Gadis ini seperti anak kecil yang kehilangan permen. Dia memutuskan untuk menggoda Gu Rui lebih jauh.
"Baiklah, aku akan mencoba tidak terlalu bersinar. Tapi itu sulit, kau tahu?" Xin Yi mengedipkan mata.
Gu Rui mendengus dan berbalik, tapi dia tidak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya. "Hmph, kita lihat saja siapa yang lebih baik."
Gu Lan sedang duduk di ruang kerja bersama istrinya, Fang Yin. Dia memandang ke luar jendela, teringat pada wajah Xin Yi.
"Ada apa?" tanya Fang Yin, memperhatikan suaminya yang tampak melamun.
"Aku melihat seorang gadis tadi. Dia mengingatkanku pada seseorang... tapi aku tidak tahu siapa," jawab Gu Lan dengan nada serius.
Fang Yin menyipitkan matanya. "Gadis itu... siapa namanya?"
"Xin Yi," kata Gu Lan pelan.
Fang Yin merasakan firasat buruk. "Hati-hati, Lan. Jangan terlalu dekat dengan orang asing. Kau tahu bagaimana orang bisa memanfaatkan kita."
Gu Lan mengangguk, tapi perasaan akrab itu tidak hilang. "Aku hanya merasa... dia seperti bagian dari masa lalu yang hilang."
Fang Yin menggenggam tangannya erat. "Masa lalu adalah masa lalu. Jangan biarkan itu mengganggu kita."
Namun, di dalam hatinya, Fang Yin merasa waspada. Dia tidak tahu kenapa, tapi nama Xin Yi membuatnya merasa ada sesuatu yang akan berubah di keluarga mereka.
Suasana Barbeque di Sore Hari
Matahari mulai tenggelam, menciptakan pemandangan indah di halaman belakang Villa keluarga Gu. Aroma daging panggang memenuhi udara, membuat suasana semakin hangat dan santai.
Xin Yi berdiri di dekat meja, mengipasi daging yang sedang dipanggang dengan ekspresi malas. "Kenapa aku yang harus melakukan ini? Bukankah ini pekerjaan tuan rumah?" gumamnya pelan.
Hua Hua, yang berdiri di sebelahnya, tertawa kecil. "Kau terlihat sangat lucu, Xin Yi. Aku kira kau tidak tahu cara memasak."
"Tentu saja aku tahu!" balas Xin Yi sambil membalik daging dengan sedikit kesal. Setidaknya aku tahu cara bertahan hidup, meskipun aku seorang aktris terkenal.
Di sisi lain halaman, Gu Rui berdiri dengan wajah cerah, mengenakan gaun santai. Dia terlihat lebih ceria daripada biasanya, matanya terus melirik ke arah pintu villa.
"Tunggu sampai kau melihat tamu istimewa yang diundang Ayah," katanya dengan nada penuh semangat kepada teman-temannya.
Tak lama kemudian, suara langkah kaki terdengar. Gu Lan muncul bersama seorang pria yang langsung menarik perhatian semua orang.
Itu Huo Qian, dengan jas kasual yang tetap membuatnya terlihat sangat memikat. Aura dinginnya tampak lebih lembut, dan senyum kecil di wajahnya cukup untuk membuat beberapa gadis yang hadir menahan napas.
Gu Rui langsung memerah. Tangannya mencubit lengan temannya dengan gugup. "Dia di sini! Huo Qian ada di sini!"
Huo Qian menyapu pandangannya ke seluruh halaman, tetapi matanya berhenti pada satu orang—Xin Yi, yang sedang sibuk dengan panggangan.
Dengan langkah santai, dia berjalan mendekat.
"Xin Yi," panggilnya dengan suara lembut.
Xin Yi yang sedang fokus membalik daging hampir menjatuhkan penjepitnya. Dia mendongak dengan kaget. "Kau lagi? Kenapa kau selalu muncul di mana-mana? dan bagaimana kau tahu namaku."
Huo Qian tersenyum, kali ini lebih hangat daripada biasanya. "Aku diundang oleh Tuan Gu. Tapi sepertinya aku tidak salah datang. Dan namamu tertulis di seragam yang kau kenakan, Xin Yi."
Gu Rui, yang berdiri tidak jauh, memandang mereka dengan ekspresi campur aduk. Wajahnya memerah lebih dalam saat melihat senyum manis Huo Qian pada Xin Yi.
"Kenapa dia tersenyum seperti itu pada Xin Yi?" gumamnya pelan, merasa kesal.
Sementara itu, Gu Lan memperhatikan interaksi dari jauh. Dia tidak bisa mengabaikan keakraban yang dirasakannya setiap kali melihat Xin Yi.
Fang Yin, yang berdiri di samping suaminya, melirik Gu Lan dengan curiga. "Kau terus memandangnya. Apa ada sesuatu yang perlu aku tahu?" tanyanya dengan nada tajam.
Gu Lan menggeleng. "Tidak ada. Aku hanya merasa dia... menarik."
"Jangan terlalu tertarik," balas Fang Yin dingin.
"Kalau kau di sini, kenapa tidak membantu?" kata Xin Yi sambil menyerahkan penjepit daging pada Huo Qian.
Huo Qian menerimanya dengan santai. "Baiklah, apa yang harus aku lakukan?"
Xin Yi tersenyum puas. "Akhirnya, kau berguna untuk sesuatu."
Huo Qian tertawa kecil. "Kau benar-benar tidak takut padaku, ya?"
"Kenapa aku harus takut? Kau tidak terlihat menakutkan," balas Xin Yi sambil menyandarkan tubuhnya ke meja.
"Aku tidak menakutkan, tapi orang lain sering berpikir begitu," jawab Huo Qian sambil membalik daging dengan cekatan.
Gu Rui yang memperhatikan dari jauh merasa semakin kesal. "Kenapa dia begitu akrab dengan Xin Yi?" pikirnya sambil menggigit bibir.
Setelah barbeque selesai, para tamu duduk di meja panjang untuk menikmati makanan. Gu Rui, yang sudah tidak tahan lagi, memutuskan untuk menghadapi Xin Yi secara langsung.
"Xin Yi," panggil Gu Rui dengan nada tajam.
Xin Yi menoleh, sedikit terkejut. "Ada apa?"
Gu Rui melipat tangan di dada. "Kau terlalu dekat dengan Tuan Huo."
Xin Yi mengangkat alis. "Dekat? Aku hanya berbicara dengannya. Apa itu masalah?"
"Itu masalah bagiku!" seru Gu Rui. Wajahnya memerah, tetapi dia tetap berdiri tegak. "Aku tidak suka caramu membuat semua orang memperhatikanmu."
Xin Yi mencoba menahan tawanya. "Gu Rui, kau tahu ini bukan kontes, kan? Aku tidak mencoba mencuri perhatian siapa pun."
Gu Rui mendengus. "Kau memang mencuri perhatian. Bahkan Ayah terus memperhatikanmu."
Xin Yi tersentak mendengar itu. Dia melirik Gu Lan, yang sedang berbicara dengan tamu lain, tetapi sesekali matanya memang tertuju padanya.
"Gu Rui, aku tidak tahu apa yang kau pikirkan, tapi aku tidak punya niat untuk merebut perhatian siapa pun," kata Xin Yi dengan suara lebih lembut.
Gu Rui tampak ragu sejenak, tetapi kemudian dia mendengus dan berjalan pergi.
Saat malam semakin larut, tamu-tamu mulai bubar. Huo Qian mendekati Xin Yi sekali lagi sebelum pergi.
"Xin Yi," panggilnya.
Xin Yi menghela napas. "Apa lagi sekarang?"
Huo Qian tersenyum kecil. "Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku menikmati percakapan kita tadi."
Xin Yi mendelik. "Kau benar-benar aneh."
"Aku sering mendengar itu," balas Huo Qian sambil berjalan pergi.
Gu Lan, yang berdiri di dekat pintu, memperhatikan interaksi mereka dengan ekspresi serius.
"Lan, ayo masuk," panggil Fang Yin dari dalam rumah.
Gu Lan mengangguk, tetapi hatinya penuh dengan pertanyaan. Siapa sebenarnya Xin Yi? Dan kenapa dia merasa begitu terhubung dengannya?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!