NovelToon NovelToon

From Being Enemies To Becoming Life Partners ( Eren Yeager X Mikasa Ackerman )

perkenalan

"Suasana kelas yang amat tenang di jam pelajaran matematika mendadak terusik ketika pintu kelas terbuka perlahan. Semua kepala menoleh ke arah suara langkah yang semakin mendekat. Pak Levi, guru matematika yang terkenal tegas, masuk ke dalam kelas bersama seorang murid baru. 'Dengar semua, ini Eren Yeager,' ucap Pak Levi dengan nada datar, 'Dia murid pindahan dari SMA Rose. Mulai hari ini, dia akan bergabung dengan kalian.' Eren melangkah maju, wajahnya tampak penuh percaya diri meskipun jelas terlihat sedikit gugup. Beberapa siswa mulai berbisik-bisik, mencoba menebak seperti apa anak baru ini. Sementara itu, Eren memandang seisi kelas dengan sorot mata tajam, seperti sedang menilai mereka satu per satu. 'Yeager, duduk di bangku kosong di dekat Mikasa,' perintah Pak Levi sambil menunjuk kursi di dekat seorang gadis berambut hitam panjang yang langsung mengangkat pandangannya, menatap Eren dengan tatapan datar. Suasana kelas kembali sunyi, tetapi ketegangan samar terasa. Entah kenapa, kedatangan Eren memberi kesan bahwa sesuatu akan berubah dalam kehidupan kelas itu."
"Lalu gadis yang bernama Mikasa itu nampak gugup dan canggung ketika Pak Levi menyuruh Yeager duduk di sampingnya. Biasanya, Mikasa selalu tenang dan dingin menghadapi situasi apa pun, tapi kali ini berbeda. Ia bahkan terlihat salah menaruh bukunya, membuat beberapa teman sekelasnya saling berbisik, menahan tawa kecil.
Eren Yeager
Eren Yeager
apa aku menakutkan??
Mikasa pun hanya melirik eren yang saat kini sedang bertanya ke arah dirinya , tetapi mikasa tidak menjawab nya
Levi Ackerman
Levi Ackerman
Baiklah anak - anak kita akan memulai pelajaran di jam pertama ini , keluarkan buku modul kalian dan buka halaman 140
Levi Ackerman
Levi Ackerman
Kerjakan nomor 1 - 10 Untuk eren nisa bergabung dengan mikasa Tugas nya kumpulkan hari ini!! Jangan ada alasan!!
* baik pak , dimengerti!!
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
nama mu eren kan??
Eren Yeager
Eren Yeager
Lah , ketika aku perkenalan tadi kamu tidak mendengarnya kah?? Atau pura² tuli??
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Maaf aku mengantuk
Suasana kelas sangat kondusif di jam pelajaran pak Levi , semua siswa mengerjakan tugas tersebut sampai jam pelajaran selesai
2 jam pelajaran Pak Levi selesai , dan bel pun berbunyi untuk menandakan waktu istirahat
Levi Ackerman
Levi Ackerman
Baik , apakah tugas yang saya berikan sudah selesai??
Siswa " sudah pak "
Levi Ackerman
Levi Ackerman
Baik , kumpulkan di meja saya setelah istirahat
"Setelah Pak Levi menyelesaikan pelajaran dan keluar dari kelas dengan langkah cepat seperti biasanya, suasana kelas pun berubah. Beberapa siswa yang tadinya diam mulai berdiri dan berkerumun, tanda waktu istirahat selama 30 menit telah dimulai. Ada yang langsung keluar dari kelas, berlari menuju kantin untuk membeli makanan favorit mereka. Suara tawa dan obrolan terdengar ramai di lorong sekolah. Beberapa siswa memilih duduk di kursi belakang kelas, berbincang santai sambil memainkan ponsel. Yang lain mengambil bekal mereka dan mulai makan di meja masing-masing, menikmati waktu santai tanpa gangguan pelajaran.
Armin , jean , annie , connie , sasha , historia menuju ke bangku eren dan mikasa
Jean Kirschtein
Jean Kirschtein
Hai bro , murid baru ya??
Eren Yeager
Eren Yeager
Pake nanya lo
Jean Kirschtein
Jean Kirschtein
Ya jelas lah , perkenalkan nama gue jean krischtein lelaki paling tampan di sekolah ini , btw lo eren kan?
Lalu sasha mencubit lengan jean
Sasha Braus
Sasha Braus
Sok asik lu jean
Jean Kirschtein
Jean Kirschtein
Sakit wak
connie
connie
kenalan tinggal kenalan lah
Jean Kirschtein
Jean Kirschtein
Jean
Sasha Braus
Sasha Braus
Sasha
Armin Arlert
Armin Arlert
perkenalkan aku armin
Historia Reiss
Historia Reiss
Historia
Jean Kirschtein
Jean Kirschtein
Apakah perlu diulang wahai murid baru??
Eren Yeager
Eren Yeager
Menurut lu aja si kuda
"Setelah perkenalan singkat di kelas, lalu armin mengajak Eren dengan ramah. 'Hei, Eren! Mau ikut istirahat bareng kami?' tanya Jean sambil tersenyum lebar. Tanpa ragu, Eren mengangguk, merasa ini kesempatan bagus untuk mengenal lingkungan barunya. Mereka pun berjalan keluar kelas, menyusuri lorong sekolah yang mulai dipadati siswa lain. 'Jadi, ini pertama kalinya kamu pindah sekolah?' tanya Connie sambil melangkah santai di samping Eren
30 menit pun berlalu
connie
connie
Dijamin lu bakal betah disini bro
Jean Kirschtein
Jean Kirschtein
Ceweknya bening² semua euy
connie
connie
cewek mulu yang pikirin bro , woi eren cewek yang paling cantik dan bening di sekolah ini menurut lu siapa??
Eren Yeager
Eren Yeager
Mikasa
connie
connie
Hah
Sasha Braus
Sasha Braus
Hah
Jean Kirschtein
Jean Kirschtein
Hah
ketiga nya nampak terkejut
connie
connie
Kok bisa?
Eren Yeager
Eren Yeager
Ya gimana lagi katanya paling bening dan paling cantik ya gw jawab mikasa lah
Eren Yeager
Eren Yeager
Emang salah??
connie
connie
Ya ga sih
* lanjut part 2

bagian 2

Setelah istirahat berlalu, Bu Petra pun memasuki kelas 2A dengan senyum ramah yang selalu menghiasi wajahnya. Para siswa yang semula asyik berbincang dan bercanda segera menghentikan kegiatan mereka, lalu memperhatikan kehadiran Bu Petra
Petra Ral
Petra Ral
Selamat siang anak - anak
Siswa : selamat siang buu
Petra Ral
Petra Ral
Apakah kalian siap mengikuti pelajaran ibu???
Siswa : siapp
Petra Ral
Petra Ral
Oh iya , ngomong-ngomong ada murid baru yaa?? Kalau begitu sebelum memulai pembelajaran ibu , silahkan memperkenalkan dirimu terlebih dahulu
Mikasa pun melirik eren , dan eren menyadarinya
Jean Kirschtein
Jean Kirschtein
murid barunya dimana sihh
Eren lalu melirik sinis ke arah jean
Eren Yeager
Eren Yeager
berisik banget sih * bisiknya
Petra Ral
Petra Ral
Hei kamu?
Eren Yeager
Eren Yeager
Ah maaf bu Perkenalkan nama saya eren yeager Dan saya berasal dari sma maria terimakasih
Petra Ral
Petra Ral
Baik , salam kenal eren yeager semoga eren bisa mengikuti jam pelajaran ibu sampai akhir yaa
Eren Yeager
Eren Yeager
haikk
Jam pelajaran pun berlangsung sangat kondusif , sampai bell pun berbunyi
Petra Ral
Petra Ral
Baikk sampai sini dulu yaa , untuk yang belum selesai silahkan dikerjakan dirumah
Siswa : baik buu
Bu petra pun keluar
Setelah jam pelajaran Bu Petra selesai, suasana kelas kembali hidup dengan obrolan para siswa. Namun, ketika bel berbunyi untuk pergantian jam, tidak ada guru yang masuk. Jam kosong pun tiba, dan mereka menyadari bahwa waktu hingga pulang sekolah akan dihabiskan tanpa pelajaran. Beberapa siswa memanfaatkan waktu untuk bermain kartu atau bercanda dengan teman-teman. Sebagian lainnya memilih tidur di meja mereka, memulihkan energi setelah pagi yang melelahkan. Ada pula yang sibuk dengan ponsel, menjelajahi media sosial atau bermain game. Meski suasana santai dan penuh kebebasan, beberapa siswa tetap menjaga ketertiban agar tidak menarik perhatian guru piket yang mungkin saja berkeliling. Hingga bel pulang berbunyi, jam kosong menjadi momen berharga untuk bersantai sebelum kembali ke rumah.
Jean , connie , sasha , armin , historia menuju ke bangku eren dan mikasa
Eren Yeager
Eren Yeager
Ngapain?
Jean Kirschtein
Jean Kirschtein
biasa , jam kosong
Eren Yeager
Eren Yeager
Ya terus ngapain
Jean Kirschtein
Jean Kirschtein
bicara kek
Eren Yeager
Eren Yeager
mau bicara atau tidak bicara ya suka - suka saya
Karena suasana kelas sedikit ramai mikasa pun memilih untuk keluar dari kelas dan menuju perpus
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Aku cabut
Historia Reiss
Historia Reiss
Ehh sayang sekali
Eren Yeager
Eren Yeager
dia memang seperti itu??
Historia Reiss
Historia Reiss
Iya eren , dia gadis yang sangat tenang Tapi kalau sekali berbicaraa ughh , jangan coba-coba menggoda dia deh
Jean Kirschtein
Jean Kirschtein
sekali-sekali eren
Jean Kirschtein
Jean Kirschtein
ya kan armin , connie
Armin Arlert
Armin Arlert
Eh apa??
Jean Kirschtein
Jean Kirschtein
Serahh
connie
connie
Gw sih....
waktu demi waktu pun berlalu , bell pun berbunyi yang menandakan istirahat kedua Dan mikasa pun kembali ke kelasnya untuk mengambil bekal makanan
Jean Kirschtein
Jean Kirschtein
Hey mikasa , eren mencuri bolpoin mu
Mendengar hal itu eren menutup mulut jean
Eren Yeager
Eren Yeager
jangan percaya mikasa
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Sok asik kalian berdua
* deg
Mikasa pun keluar dari kelasnya
Historia Reiss
Historia Reiss
Kamu sekarang percaya kan eren?
Eren Yeager
Eren Yeager
Ya antara percaya sama tidak

3

Setelah beberapa minggu Eren bersekolah di sekolah barunya, ia mulai merasa lebih akrab dengan suasana dan teman-temannya. Namun, ada satu hal yang terus menarik perhatiannya—seorang teman perempuan sekelasnya bernama Mikasa. Gadis itu selalu tampak dingin dan penuh misteri. Mikasa jarang berbicara kecuali jika diperlukan, dan ekspresinya hampir selalu datar, sulit ditebak. Dia selalu duduk di pojok kelas, seolah sengaja menjaga jarak dari yang lain. Eren tidak bisa menghilangkan rasa penasaran yang semakin hari semakin tumbuh. Apa yang membuat Mikasa begitu berbeda dari yang lain? Kenapa dia terlihat seperti menyimpan sesuatu di dalam dirinya? Meski rasa ingin tahunya semakin besar, Eren ragu untuk mendekati Mikasa. Ada semacam aura yang membuatnya sulit untuk mendekat, seakan ada dinding tak terlihat yang memisahkan Mikasa dari dunia sekitarnya. Namun, jauh di dalam hatinya, Eren tahu bahwa dia tidak akan menyerah sampai dia menemukan jawabannya.
Eren duduk gelisah di bangkunya, pikirannya terus dipenuhi oleh sosok Mikasa yang dingin dan misterius. Akhirnya, di tengah jam istirahat, ia mendekati Armin yang sedang membaca buku di sudut kelas. Dengan nada ragu namun serius, Eren meminta bantuan sahabatnya itu. Dia tahu, jika ada seseorang yang bisa membantunya memahami Mikasa, itu pasti Armin. Eren berharap Armin bisa memberikan saran atau bahkan cara untuk mendekati Mikasa dan mencari tahu lebih banyak tentangnya. Dalam hati, Eren merasa ini adalah langkah pertama untuk mengungkap misteri yang terus mengganggunya selama berminggu-minggu.
Eren Yeager
Eren Yeager
Armin, aku butuh bantuanmu soal sesuatu
Armin Arlert
Armin Arlert
Bantuan apa, Eren? Tumben serius banget mukamu
Eren Yeager
Eren Yeager
Ini soal Mikasa. Dia satu bangku sama aku, tapi aku nggak ngerti sama dia. Dia selalu diam, dingin, kayak... nggak mau ngobrol sama siapa pun. Rasanya dia menyimpan sesuatu, tapi aku nggak tahu apa.
Armin Arlert
Armin Arlert
Oh, Mikasa? Aku perhatiin dia memang nggak banyak bicara. Tapi, bukannya kamu satu bangku? Masa kamu nggak pernah ngobrol sama dia?
Eren Yeager
Eren Yeager
Ya, pernah sih... tapi cuma soal tugas atau pelajaran. Dia cuma jawab seperlunya, terus balik fokus ke bukunya atau menatap keluar jendela. Aku bingung, Armin. Aku pengen ngerti dia, tapi aku nggak tahu harus gimana.
Armin Arlert
Armin Arlert
Eren, mungkin Mikasa memang tipe yang sulit terbuka. Tapi kamu sudah ada di posisi yang dekat, satu bangku. Itu modal bagus. Coba aja mulai dari hal kecil, kayak tanyain apa dia suka sesuatu atau komentari hal sederhana. Jangan buru-buru, biarkan dia nyaman dulu.
Eren Yeager
Eren Yeager
Kamu pikir itu bakal berhasil? Aku nggak mau malah bikin dia risih
Armin Arlert
Armin Arlert
Asal kamu tulus dan nggak memaksa, dia nggak akan risih. Ingat, Eren, kadang orang seperti Mikasa cuma butuh waktu dan rasa percaya. Pelan-pelan saja
Eren Yeager
Eren Yeager
Baiklah, aku coba. Semoga aja aku nggak salah langkah. Makasih, Armin.
Armin Arlert
Armin Arlert
Santai aja, Eren. Kalau ada perkembangan, ceritain ke aku lagi, ya
Bel tanda masuk berbunyi nyaring, menggema di seluruh penjuru sekolah. Para murid segera bergegas kembali ke kelas masing-masing, meninggalkan koridor yang semula riuh dengan suara tawa dan obrolan. Di dalam kelas, Eren sudah duduk di tempatnya, matanya tak sengaja tertuju pada pintu. Saat itu, Mikasa melangkah masuk dengan tenang, seperti biasa tanpa ekspresi yang berarti. Rambut hitamnya sedikit tergerai saat ia berjalan menuju bangku, langkahnya mantap namun penuh keheningan. Ada sesuatu pada caranya bergerak yang selalu membuat Eren sulit untuk mengalihkan pandangan, seolah Mikasa membawa aura misterius yang terus menarik perhatiannya. Tak lama kemudian, di belakangnya, Bu Hange masuk dengan langkah penuh energi. Dengan senyum lebar yang khas, ia segera menyiapkan materi di meja guru. Suasana kelas pun mulai berubah, kembali menjadi tempat belajar, namun pikiran Eren masih sempat melayang, memikirkan Mikasa yang kini duduk tepat di sampingnya.
Belum lama Bu Hange menaruh buku di meja, ia sudah memulai kelas dengan semangat yang selalu membuat suasana terasa hidup.
Hange Zoe
Hange Zoe
Baiklah, anak-anak! Hari ini kita akan membahas sesuatu yang sangat menarik. Siapkan dirimu untuk petualangan sains yang seru!
Beberapa siswa mulai memperhatikan, sementara yang lain masih setengah mengantuk. Eren mencoba fokus, tetapi pandangannya sesekali melirik ke arah Mikasa di sampingnya. Gadis itu, seperti biasa, terlihat tenang sambil mencatat dengan rapi.
Hange Zoe
Hange Zoe
Eren, bisakah kamu menjawab pertanyaan ini?
Eren yang melamun sedikit terkejut. Ia segera menatap papan tulis, mencoba memahami pertanyaan yang diberikan.
Eren Yeager
Eren Yeager
Uh, ya, saya rasa jawabannya adalah...
Setelah memberikan jawaban seadanya, Bu Hange tersenyum lebar.
Hange Zoe
Hange Zoe
Hampir benar, Eren! Tapi coba pikirkan lagi. Mikasa, mungkin kamu bisa membantu teman sebangkumu?
Mikasa menoleh perlahan ke arah Eren, lalu menjawab dengan singkat namun jelas.
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Jawabannya adalah...
Suara Mikasa terdengar tenang, namun penuh keyakinan. Eren diam-diam terkesan, meskipun dia berusaha menyembunyikannya.
Hange Zoe
Hange Zoe
Luar biasa, Mikasa! Nah, anak-anak, perhatikan apa yang Mikasa katakan tadi. Itu kunci dari materi kita hari ini.
Pembelajaran pun berlanjut, tetapi bagi Eren, fokusnya tidak hanya pada pelajaran. Ada sesuatu tentang Mikasa yang terus membuatnya penasaran.
Ketika pelajaran sedang berlangsung, pintu kelas tiba-tiba diketuk. Semua siswa langsung menoleh, dan terlihat Bu Petra serta Pak Levi berdiri di ambang pintu.
Petra Ral
Petra Ral
Maaf mengganggu sebentar, Bu Hange. Ada sesuatu yang mendesak dan kami butuh bantuan Anda di kantor.
Levi Ackerman
Levi Ackerman
Ini penting! Tidak akan lama.
Bu Hange mengangguk sambil menghela napas, terlihat sedikit kecewa harus meninggalkan kelas di tengah materi yang seru.
Hange Zoe
Hange Zoe
Baiklah, anak-anak. Sepertinya saya harus keluar sebentar. Gunakan waktu ini dengan bijak, ya. Jangan buat keributan, atau saya akan tahu.
Siswa-siswa saling bertukar pandang, beberapa di antaranya sudah terlihat senang mendengar kabar itu. Setelah memberikan beberapa instruksi singkat, Bu Hange pun keluar bersama Bu Petra dan Pak Levi. Begitu pintu tertutup, suasana kelas perlahan berubah. Suara bisik-bisik mulai terdengar, dan beberapa siswa sudah merencanakan bagaimana menghabiskan jam kosong ini. Eren menatap papan tulis yang masih penuh dengan catatan, mencoba memutuskan apakah akan menyelesaikan tugas atau ikut larut dalam suasana santai teman-temannya. Di sampingnya, Mikasa tetap tenang seperti biasa, melanjutkan mencatat seolah-olah tidak peduli dengan apa pun yang terjadi.
Ketika suasana kelas mulai riuh, Eren melihat Mikasa yang masih duduk dengan tenang, fokus pada bukunya. Kali ini, Eren merasa ingin sedikit mengerjai teman sebangkunya itu, meskipun dia tahu Mikasa bukan orang yang mudah diganggu. Dengan sedikit nakal, Eren menyelipkan pensilnya ke dalam buku Mikasa tanpa peringatan
Eren Yeager
Eren Yeager
Mikasa, ada sesuatu di meja kamu...
Mikasa, yang biasanya tenang, menoleh dengan cepat. Matanya menyipit tajam saat melihat pensil yang sengaja Eren letakkan. Tanpa ekspresi, Mikasa mengambil pensil itu dan menatap Eren dengan tatapan yang tidak bisa disalahpahami matanya dingin dan tegas.
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Ren, kamu serius mau main-main sama aku?
Eren terkejut mendengar nada suara Mikasa yang lebih galak dari biasanya. Dia cepat-cepat menarik tangan dari meja Mikasa, merasa sedikit takut dengan tatapan tajamnya
Eren Yeager
Eren Yeager
Ayo, Mikasa, cuma bercanda!
Namun, Mikasa tidak memberi respons lebih. Dia hanya kembali fokus pada bukunya, tetap dengan sikap dinginnya yang membuat Eren sedikit mundur.
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Jangan ganggu aku kalau kamu nggak mau masalah.
Eren, yang tidak terbiasa dengan sikap tegas Mikasa, hanya mengangguk, merasa sedikit takut namun juga terkesan. Ia akhirnya berhenti mengganggu Mikasa, menyadari bahwa dia bukan orang yang bisa dipermainkan dengan mudah. Meskipun Mikasa tetap tenang, sikap galaknya membuat Eren berpikir dua kali untuk mencoba lagi.
end

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!