NovelToon NovelToon

KESETIAAN YG TAK TERBATAS

TAHUN PERTAMA PERNIKAHAN

Pertemuan pertama antara Riani dan Radja yang singkat di sebuah Restoran yang notabene milik kakak perempuan Radja yang bernama Fia, yang merupakan juga teman dari Riani, akhirnya menumbuhkan benih-benih cinta diantara mereka berdua.

Meskipun bisa di bilang cinta yang tumbuh diantara mereka berdua sangatlah singkat, namun hati Riani yang umurnya beda tiga tahun lebih muda dari Radja yang sudah berumur menginjak tiga puluh tahun, justru Rianilah yang lebih ngemong, dan mereka berdua sudah memantapkan hati untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.

Kemudian mereka berdua akhirnya memutuskan untuk menikah, walaupun pernikahan tersebut terjadi karena di awali dengan tragedi terenggutnya kesucian Riani oleh Radja di suatu malam saat pesta menyambut tahun baru, di saat Radja tidak sadarkan diri karena pengaruh alkohol.

Namun saat itu Riani pasrah, karena hati dan perasaannya sudah mantap bersama Radja, dan saat itu posisi Riani juga tidak bisa menyelamatkan diri karena kalah tenaga dengan Radja yang lebih kuat di tambah Riani juga terbawa suasana saat itu.

Radja memang termasuk anak nakal, karena pergaulannya terlalu bebas dan banyak gadis-gadis yang sering ia permainkan, karena postur tubuhnya yang gagah dan pembawaannya yang kharismatik sekaligus dingin, membuat banyak gadis yang tergila-gila karenanya.

Hingga akhirnya kemudian dia di pertemukan dengan Riani yang pergaulannya sangat bertolak belakang dengan Radja entah itu dari kepribadiannya ataupun cara pandang hidup mereka.

Riani sosok gadis yang berpenampilan sederhana dengan pemikiran yang modern, dia gadis yang berprinsip kuat dan teguh pendirian, hingga setelah kejadian malam terenggutnya kesucian Riani membuat mata hati dan perasaannya terbuka, dan membuat Radja menyadari dan mengakui kesalahannya.

Semenjak kejadian itu, perlahan namun pasti Radja mulai berubah dan menjadi sosok pria yang lebih baik dari sebelumnya.

Dan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya Radja pun memutuskan untuk menikahi Riani.

Sebenarnya Riani masih ragu untuk menerima pinangan dari pihak keluarga Radja, karena dia merasa kalau dia hanya dari keluarga sederhana dan anak yatim, di samping itu dia juga belum sepenuhnya menceritakan semua tentang masa lalu cintanya, atau lebih tepatnya mantan pacarnya yang sekarang satu kantor dengannya, karena Riani tidak mau kelak ada salah paham diantara keduanya.

Akhirnya malam sebelum dia menerima pinangan dari pihak keluarga Radja, Riani menceritakan semua perihal masa lalunya dan juga mantannya yang bernama Teddy, mereka juga pernah menjalin kasih hampir kurang lebih lima tahun lamanya.

Riani merasa lega sekaligus bahagia karena setelah menceritakan semuanya, ternyata Radja mau menerima masa lalunya, karena Radja merasa bahwa dia juga mempunyai masa lalu yang mungkin bahkan tidak lebih baik dari dirinya.

Dan karena mereka sudah saling terbuka dan saling menerima masa lalu masing-masing hingga tidak ada rahasia lagi diantara mereka berdua, akhirnya mereka berdua sepakat untuk melanjutkan hubungan mereka di jenjang pernikahan.

Acara pernikahanpun di gelar dan di rayakan dengan sangat meriah dan penuh suka cita karena telah mereka dapat restu dari kedua orang tua, meski sebelumnya ibu Riani kurang setuju jika Riani menikah dengan Radja, karena ibu Riani merasa kurang sreg hatinya jika Riani menikah dengannya.

Karena sebelumnya ibunya Riani sangat menyayangkan kenapa dia dan Teddy bisa berpisah setelah lima tahun lamanya mereka menjalin hubungan namun akhirnya mereka berdua berpisah tanpa ibunya tahu dengan pasti apa alasan mereka hingga memutuskan untuk berpisah saja, sedangkan Teddy dan ibunya sudah sangat dekat hingga ibunya sudah menganggap Teddy seperti anak menantunya sendiri.

Namun takdir jodoh tidak berpihak pada Riani dan Teddy, hingga membuat hati ibunya merasa sangat sedih.

.............

Para tamu undangan yang datang dari pihak kerabat, teman sejawat ataupun tetangga mereka, ikut mendoakan kebahagiaan dan kelanggengan mahligai rumah tangga yang akan mereka arungi, yang tentunya langsung di amini kedua keluarga dari pihak pengantin.

.............

Satu tahun pertama pernikahan mereka lalui seperti layaknya rumah tangga yang lainnya, Radja dan Riani sibuk masing- masing dengan pekerjaan mereka, namun saat mereka pulang kerja dan di rumah merekapun menikmati waktu kebersamaan mereka dengan sebaik mungkin, bahkan mereka tidak menunda untuk segera mempunyai momongan.

Karena bagi mereka kehadiran anak bisa mengisi kekosongan hati mereka sebagai pasangan suami istri, dan juga bisa menghibur mereka saat kelelahan sepulang kerja.

Apalagi kedua orang tua Radja sangat mendambakan cucu dari mereka berdua, dan hanya mereka satu-satunya harapan bagi kedua orang tua Radja yang bisa memberikan cucu, di karenakan anak perempuan mereka yang tak lain adalah Fia kakak perempuan Radja satu-satunya kemungkinan besar tidak bisa memberi mereka cucu.

Namun hampir tiga tahun pernikahan mereka, tidak kunjung juga di beri momongan, hingga membuat timbul perasaan cemas dan tertekan di hati Riani, seolah memberi keturunan kini menjadi beban baginya.

Meskipun mertuanya tidak menuntut mereka harus secepatnya mempunyai anak, namun pertanyaan yang sering ibu mertuanya lontarkan pada mereka berdua setiap kali dia menelpon pasti selalu menanyakan apakah Riani sudah hamil apa belum, itu seperti menjadi momok yang menakutkan bagi Riani meskipun akhirnya Radja yang selalu membela Riani dengan pura-pura mengatakan kalau mereka sengaja menunda kehamilan Riani dengan alasan mereka masih muda dan masih ingin menikmati hari-hari berdua dulu, selain itu juga karena mereka sedang fokus pada pekerjaan dulu.

Meskipun setelah mendengar itu ibu mertua Riani keberatan dan agak marah, namun akhirnya semenjak itu pula, ibu Radja tidak menanyakan lagi perihal kehamilan Riani.

.............

Dengan wajah yang lesu dan kurang semangat Riani mengerjakan pekerjaannya, angannya melayang pada percakapan terakhirnya dengan ibunya, karena ibunya bilang Riani harus cek-up di dokter kandungan agar bisa mengetahui dan mertuanya tahu kalau kandungannya ada atau tidak adanya masalah, karena ibunya sangat yakin kalau kandungan atau rahim Riani bagus dan tidak ada riwayat keturunan dari keluarganya yang mandul.

"Hai Ri...Dari tadi aku perhatiin kerjamu nggak fokus lho, emangnya ada masalah apa sih? coba kamu ceritain ke aku, siapa tahu aku bisa bantu cari solusinya" tanya Lili, teman kerja sekaligus sahabat karib Riani.

"Aku juga nggak tahu, akhir-akhir ini aku merasakan hubunganku dengan Radja mulai terasa hambar, terutama di hubungan ranjang kita, padahal hampir satu tahun ini kehidupan keluarga kami mulus-mulus saja, tidak ada pertengkaran sama sekali, hingga terkesan hubungan kita datar-datar saja" jawab Riani mengungkapkan dan menjelaskan uneg-uneg di hatinya.

"Mungkin karena kalian belum ada momongan, jadi belum ada yang mengisi kekosongan di hati kalian berdua"

"Aku juga berpikiran seperti itu, padahal aku tidak menunda untuk kehamilanku lho, tapi kok belum juga hamil ya Li?"

"Kalian menikah saja belum genap satu tahun, kamu jangan terlalu di pikirkan nanti malah menghambat kehamilanmu lho kalau kamu terlalu stres."

"Aku pikir juga begitu..."

"Kamu itu...Nikmati dulu aja masa-masa berdua dengan Radja suamimu, jangan cuma bisa bilang itu mulu" kata Lili berkelakar.

"Ah kamu Li...Bisa saja bercandanya" kata Riani sambil mencubit gemas lengan Lili yang hanya meringis kecil karena cubitan Riani.

"Nanti kamu bicarakan dengan Radja mengenai rencana kalian untuk mempunyai momongan, diskusikanlah dengannya mengenai hal ini"

"Iya, aku pikir..."

"Eit...Eittt...Kamu mau bilang kalimat itu lagi kan? lebih baik jangan deh...Kayak sinetron saja yang tayangnya di ulang-ulang mulu! ayo mending kita keluar cari makan siang, sudah waktunya istirahat nih..."

Kata Lili yang langsung memotong kalimat Riani yang belum selesai berbicara.

"Oke...Gimana kalau kita makan siangnya di warung padang dekat kantor kita, kali ini aku yang traktir deh, sebagai tanda terima kasih atas saran dan masukkanmu"

"Beneran nih?"

"Iya, kapan sih aku bohong sama kamu?"

"Kalau begitu terima kasih banyak ya nyonya Radja"

"Sama-sama calon nyonya Ardhi" hawab Riani.

Mereka berdua akhirnya tertawa sambil beranjak dari duduknya dan keluar untuk makan siang.

...☆☆☆...

INDAHNYA BERSABAR

Setelah jam kerja di kantornya selesai, segera dia pergi ke pasar rakyat yang lokasinya lumayan dekat dengan perusahaan tempatnya bekerja, dia berniat untuk memasak makanan kesukaan suaminya, entah kenapa terbesit di benaknya ingin memasak sambal goreng tempe cabe hijau kesukaan Radja.

Bukannya apa-apa, tapi memang kalau di pikir-pikir sudah lama juga dirinya tidak masak makanan kesukaan suaminya karena jarangnya mereka makan malam bersama di karenakan kesibukan mereka masing-masing karena pekerjaan.

Sesampainya di pasar dia segera membeli bahan-bahan untuk masak sambal goreng tempe cabe hijau untuk menu makan malam hari ini, dan membeli beberapa bahan lainnya termasuk sayur dan daging untuk stok beberapa hari ke depan.

Setelah dia mengecek kembali belanjaannya dan memastikan tidak ada lagi yang perlu di beli, Riani langsung bergegas pulang dengan menyetop Taxi yang lewat di depan parkiran pasar.

Sepulangnya dari pasar dia langsung membersihkan diri, setelah dia selesai mandi dengan segera dia menuju dapur dan mempersiapkan bahan- bahan yang akan ia masak.

Setelah semua banan-bahan yang akan dia masak sudah siap, dia melihat ke arah jam, dan sudaj saatnya dia memulai untuk memasak.

Kesibukan di dapurpun terlihat sudah di mulai, aroma masakanpun memenuhi seluruh ruangan dapur.

Jam delapan malam tepat Radja pulang dari kerjanya, Riani menyambutnya dengan mecium tangannya yang sudah menjadi kebiasaan rutin setiap kali Radja berangkat dan pulang kerja, dengan lembut dan penuh ketelatenan sebagai bentuk pengabdian seorang istri pada suaminya, Riani melayani suaminya, dari menyiapkan air panas dan baju gantinya.

Setelah Radja selesai mandi dan berganti baju dia langsung duduk menghadap meja makan, di mana di sana Riani istrinya telah menghidangkan makanan kesukaannya yaitu sambal goreng tempe cabe hijau, ayam dan tempe sambal penyet lengkap dengan sayur sop dan lalapannya.

"Ini ada acara besar apa dek, kok lauknya rame banget? sampai hampir memenuhi meja begini..." tanya Radja heran setelah melihat hidangan di depannya, apalagi lauk yang di hidangkan semua kesukannya, yang membuatnya semakin heran, karena seingat dia ini bukan hari ulang tahunnya atau Riani, juga bukan hari pernikahan mereka.

"Tidak ada apa-apa Mas...Aku cuma ingin masak makanan kesukaanmu saja, karena kalau di pikir-pikir aku sudah lama juga tidak masak makanan kesukaanmu ini" jawab Riani sambil mengambilkan nasi dan lauk di atas piring yang kemudian dia berikan kepada Radja.

"Oh...Kirain ada hari spesial apa, karena seingatku hari ini bukan hari special kita"

"Memang tidak ada mas, ayo kita lanjutkan makan malamnya, keburu dingin nanti lho..." Ajak Riani sambil dia melanjutkan makannya.

.............

Setelah makan malam selesai Radja duduk santai di teras rumah sambil menghisap rokoknya, sedangkan Riani segera membersihkan meja makan dan mencuci gelas dan piring yang telah di pakai.

Setelah semuanya selesai dan menurutnya sudah bersih dan beres semua, dia kembali ke ruang kerja dan mengambil laptop-nya, karena dia hampir saja lupa kalau ada pekerjaan yang perlu dia cek kembali.

Sementara Riani sedang sibuk mengerjakan pekerjaannya di ruang kerja, di teras Radja telah selesai menghisap rokoknya hingga putung terakhir, dengan segera dia bergegas masuk ke dalam rumah setelah dia mrnyimpan rokok dan korek apinya di dalam saku.

Kemudian dia menutup pintu serta menguncinya dari dalam, setelah memastikan pintu dan jendela rumah sudah aman dan terkunci semua dia langsung menuju ke kamar mandi untuk menggosok giginya agar bau rokok di mulutnya hilang, karena Radja sangat tahu kalau Riani paling tidak suka bau rokok dari mulut Radja.

Setelah selesai menggosok gigi Radja menuju kamar dan langsung merebahkan tubuhnya yang terasa lelah karena seharian bekerja.

Di lihatnya jam di dinding kamarnya, Radja melirik dikamar sebelah dan saat dia melihat ke arah pintu yang tertutup diapun segera tahu kalau Riani sedang berada di ruang kerja sedang mengerjakan pekerjaannya, itu dia ketahui saat melihat cahaya yang keluar dari sela-sela lubang bawah pintu.

Sambil menunggu istrinya selesai mengerjakan pekerjaannya dia bermain game di handphonenya.

.............

Setelelah satu jam, kemudian Rianipun selesai dan keluar dari ruang kerjanya, dan saat Radja melihat istrinya telah selesai, dia segera mematikan handphonenya dan bangun dari tempat tidurnya kemudian berjalan ke arah Riani yang sedang duduk di depan cermin meja riasnya sambil membersihkan muka dan mengusapkan body lotion di seluruh tubuhnya, bau wangi khas melati dari body lotion yang tercium oleh hidung Radja membuat hasratnya bangkit.

Perlahan Radja memegang lembut pundak istrinya kemudian dia mulai mencium mesra kepala dan rambut istrinya itu.

Melihat gelagat suaminya yang seperti itu, Riani segera tau apa yang harus dia lakukan, apa lagi setelah di hitung-hitung ini adalah saat-saat masa suburnya untuk bisa hamil.

Riani segera membalas ciuman suaminya dengan lembut, hingga puncaknya merekapun terlarut dalam gairah cinta yang semakin memanas.

Setelah selesai mereka meluapkan hasrat san gairah cinta mereka, Riani mulai membuka

perbincangan untuk membahas mengenai rencana kehamilan Riani seperti apa yang di sarankan oleh Lili sahabatnya itu.

"Mas...Kira-kira kenapa ya kok kita sudah hampir satu tahun belum juga di beri momongan?" tanya Riani sambil jarinya mempermainkan dada bidang suaminya itu.

"Ya mungkin karena memang belum waktunya kali dek..." Jawab Radja datar.

"Atau Tuhan melihat kita belum siap dan belum pantas mendapat amanah seorang anak ya Mas?"

"Tidak juga, sudahlah jangan di pikir terlalu berat, lagian kita menikah juga belum terlalu lama baru mau jalan tiga tahun, kamu lihat mba Fia kakakku dan suaminya mas Fadli, mereka sudah lama banget hampir sepuluh tahun hingga sekarang belum di karuniani anak, mereka tetap bersabar serta berusaha dan tetap enjoy menjalani hidup mereka, kenapa kita tidak bisa bersabar sedikit dan menikmati masa-masa berdua dulu...?" jawab Radja berusaha menenangkan hati istrinya tersebut.

"Betul juga sih mas, oke lah selama kita belum di karuniai anak, sambil menunggu kita nikmati dan puas-puasin masa- masa kita berdua dulu saja, bagaimana mas?" tanya Riani sambil mendongakkan kepalanya ke arah Radja.

Tiba-tiba Radja langsung kembali mencium ganas bibir Riani dan berbalik lalu menindih tubuh Riani, dan gerakan Radja yang mendadak tersebut membuat Riani terkejut.

"Kamu mau apa mas?" tanya Riani dengan wajah polosnya.

Radja tidak menjawab dan hanya tersenyum yang kemudian melepas kembali baju tidur Riani.

Riani segera tahu apa selanjutnya yang akan terjadi, dia mencoba menggelitik samping perut suaminya itu agar Radja bisa melepaskannya namun sia-sia, Radja semakin kuat menindih tubuh Riani sambil tertawa penuh kemenangan.

Riani akhirnya pasrah dan membiarkan tubuhnya di makan habis dengan liarnya oleh Radja, hingga hanya tersisa tenaga cadangan, setelah mendaki penuh tenaga dan peluh, yang membuat keduanya terkulai lemas dalam tidur penuh kedamaian.

...☆☆☆...

KESALAH PAHAMAN

Dua tahun pernikahan Riani dan Radja di lewati dengan kesibukan pekerjaan mereka masing-masing.

Hingga kabar baik datang dari pekerjaan Riani, Dia naik jabatan dan di promosikan sebagai manager bagian desain interior.

Memang selama dia bekerja di perusahaan, dia sangat berdedikasi tinggi dan bekerja keras, karena prinsip dia adalah bekerja keras adalah kunci dadi kesuksesan.

Apalagi saat ini dia masih menjadi tulang punggung keluarganya, membiayai sekolah dan kuliah dua adik laki-lakinya, juga membiayai orang tuanya yang tinggal satu-satunya, yaitu ibunya yang sangat Riani sayangi.

Semenjak ayahnya meninggal saat dia baru saja bekerja dua tahun di perusahaan ini, dia otomatis menjadi tulang punggung keluarganya.

Untungnya masih ada gaji pensiunan dari ayahnya yang dulu mengabdi sebagai seorang guru, meskipun tidak terlalu banyak tapi cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Karena itulah dia bekerja keras demi membantu adik-adik dan ibunya, hingga akhirnya kerja kerasnya selama hampir lima tahun ini membuahkan hasil dengan naiknya jabatan Riani di perusahannya.

Dengan segera Riani memberi tahu suaminya kabar bahagia tersebut melalui telepon.

"Assalamualaikum mas..." Salam Riani setelah telepon tersambung.

"Wa'alaikum salam...Ada apa Dek?" tanya Radja.

"Mas Alkhamdulillah...Aku di promosikan sebagai manager!" jawab Riani antusias.

"Alkhamdulillah...Itu rejekimu dek" jawab Radja dengan nada yang terdengar ikut bahagia mendengar kabar baik dari istrinya tersebut.

"Ya rejeki kita berdua juga mas, berkat doa dan suport mas yang memberi ijin aku untuk tetap bekerja setelah menikah..." Kata Riani, dia sangat bersyukur karena merasa beruntung mempunyai suami yang sangat pengertian seperti Radja, mau menerima keadaan dia yang yatim dan keluarganya yang sederhana dan masih membutuhkannya, Radja memberinya kepercayaan untuk tetap bekerja, bahkan dia juga mendukung dan ikut membantu kebutuhan finansial adik-adiknya.

"Itu memang sudah seharusnya mas lakukan sebagai suami untuk tetap mendukung istrinya" jawab Radja.

"Terima kasih banyak ya mas atas semua dukungannya..."

"Iya sayangku...Cintaku..." Rayu Radja dengan kata-kata manisnya, hingga membuat Riani tertawa.

"Rayuan kamu itu mas...Bikin aku pengin makan yang manis-msnis..." Jawab Riani akhirnya dengan masih tertawa geli.

"Sah-sah saja kan Dek, ngrayu istri sendiri" jawab Radja membela diri sambil ikut tertawa kecil.

"Iya deh...Ya sudah mas, aku lanjutkan kerjaku dulu, mas di sana hati-hati kerjanya ya"

" iya...Kamu juga ya dek, sekali lagi selamat ya dek atas promosi kenaikan jabatanmu, aku sebagai suami juga ikut bahagia dan bangga padamu..."

"Iya mas, terima kasih banyak ya mas, semua itu juga berkat dukungan darimu mas...Kalau begitu aku kembali kerja lagi ya mas, Assalamualaikum mas...Love you..."

"Baiklah, hati-hati dan baik-baiklah bekerja, Wa'alaikum salam...Love you to..." Jawab Radja dan langsung menutup teleponnya setelah Riani menutup teleponnya.

.............

Selang satu minggu, Radja dan Riani mengadakan acara syukuran atas promosi kenaikan jabatan Riani di kantornya, di rumahnya dia mengundang lumayan banyak tamu diantaranya anak yatim piatu, keluarga, teman dekat dan beberapa rekan kerja, termasuk Teddy rekan kerja sekaligus mantan pacar Riani, dia adalah Chairman Manager, atasan Riani.

Meski mereka sering di pertemukan karena pekerjaan, tapi diantara keduanya tetap profesional dalam ruang lingkup kerja di kantor perusahaan mereka.

Meski terkadang Teddy terbawa suasana dengan perasaannya tapi Riani sangat teguh pendirian dengan prinsip kesetiannya.

Di sela-sela keramaian orang yang berkumpul menikmati hidangan dari tuan rumah, Teddy mendatangi Riani yang sedang sibuk melayani hidangan untuk para tamu.

"Selamat ya Ai dan tingkatkan terus kinerja bagusmu" ucap Teddy sambil menjabat erat tangan Riani.

"Iya Ted, terima kasih banyak" jawab Riani sambil segera melepas tangannya dari tangan Teddy, setelah dia melihat ekspresi kurang suka dari Radja suaminya yang sedang sibuk menjamu tamu lainnya.

Melihat reaksi Riani tersebut Teddy langsung mengerti dan segera meninggalkan Riani untuk menjaga agar Radja tidak salah paham padanya.

Pukul sepuluh malam acarapun selesai, para tamu mulai berpamitan pulang, termasuk Teddy, setelah dia berpamitan pada Riani dan Radja.

.......

Setelah keduanya selesai mandi, mereka langsung melepas penat dengan berbaring di atas kasur.

Dengan lembut Radja memeluk dan mencium bibir Riani sebagai tanda Radja ingin minta jatah malamnya.

"Besok aja ya mas, capek banget nih..." Tolak Riani dengan suara lembut sambil mencium tangan suaminya, kemudian dia membalikan tubuhnya dan membelakangi suaminya.

"Aku tau kamu sebenarnya nggak benar-benar mencintaiku, jadi kamu menolak untuk melayaniku" kata Radja akhirnya sambil bangkit dari tempat tidurnya.

"Kamu ngomong apa sih mas?! kalau aku tidak mencintaimu aku tidak akan menikahimu" jawab Riani kaget mendengar ucapan Radja.

"Lebih tepatnya kamu mau menikahiku karena terpaksa, karena aku telah merenggut kesucianmu, coba kalau tidak kamu pasti tidak mau menikah denganku dan lebih memilih Teddy"

"Mas, terenggutnya kesucianku atau tidak olehmu aku akan tetap menikah denganmu karena aku mencintaimu, kenapa harus membawa-bawa nama Teddy segala!" jawab Riani agak emosi.

"Karena dia mantan pacar kamu, orang yang pernah mengisi hatimu sebelum aku, apalagi di tempat kerja selalu bertemu, bisa jadi kan cinta lama bersemi kembali?"

"Mas! kecemburuanmu itu tidak beralasan hanya karena aku menolak untuk melayanimu malam ini saja!" jawab Riani dengan suara agak keras.

"Nggak beralasan bagaimana?! dia lebih tampan, mapan di tambah dia mantan, dan lagi dia masih memanggil namamu dengan nama panggilan saat kalian masih pacaran dulu yaitu "Ai" (yang berarti cinta dalam bahasa Jepang) dengan mesranya?! kata Radja lagi yang juga mulai terpancing emosinya.

"Aku tidak bisa menolaknya untuk memanggilku apa, karena aku pernah memintanya untuk tidak memanggilku seperti itu tapi dia tidak bisa karena menurut dia susah untuk mengubahnya karena sudah menjadi kebiasaan, lagian yang penting perasaaku padamu mas, masalah perasaannya padaku itu terserah dia, hak dia, aku tidak bisa menolaknya!" jelas Riani.

"Jelas kamu tidak bisa menolaknya, karena dia atasanmu kan?! apa lagi dia ada andil dalam mempromosikanmu!"

"Mas! kenapa gara-gara masalah ranjang sampai bawa- bawa pekerjaanku sih?! aku di promosikan karena kinerjaku bukan karena nepotisme seperti yang kamu maksud!" kata Riani lagi dengan nada agak tinggi.

"Sudah lah! aku capek dengan kecemburuan dan kesalah pahamanmu atas penolakanku ini, aku nggak ingin bertengkar denganmu mas, nggak enak sama tetangga, nanti kita bahas lagi masalah ini besok, aku capek, ngantuk, mau tidur, terserah mas mau menilai aku seperti apa!" lanjut Riani sambil kembali membaringkan tubuhnya membelakangi suaminya yang masih duduk terdiam di tepian tempat tidur.

.............

Pukul tiga pagi akhirnya Radja membaringkan tubuhnya, beberapa saat kemudian mereka berdua pun tertidur dengan perasaan mereka masing-masing.

TO BE CONTINUED....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!