NovelToon NovelToon

Tetanggaku Yang Super Barbar

Bab 1 tempat tinggal baru

Jakarta, Minggu tanggal 13 February tahun 2023.

Daniel berangkat dari kampung menuju kota jakarta

" Kita sudah sampai" ucap seorang paruh baya sambil membuka pintu kamar kost itu.

" Ya" jawab Daniel yang melihat seluruh ruangan itu, terlihat kamar kost itu sangat berantakan seperti tidak pernah ada yang menghuninya. Daniel pun memegang dinding yang wallpaper nya rusak sambil menoleh ke arah paru baya itu.

" Hahaha aku tahu" tawa canggung paru baya itu mengerti dengan tatapan Daniel

" Wallpaper nya sudah rusak ya" tawa Daniel cangung, dan Daniel pun pergi mendekati jendela dan membuka tirainya.

Sreet, tirai pun di buka oleh Daniel dan terlihat debu yang berterbangan di dalam ruangan itu

" Tempat ini pasti sudah lama kosong ya?" Tanya Daniel yang melihat debu yang lumayan banyak

" Yah ini lantai paling atas dan tidak pake lift, dan ini bahkan tidak dijadikan gudang, namun kau bilang ingin tempat yang murah kan ya hanya ada yang seperti ini" ujar lelaki paruh baya itu

Daniel hanya diam dan dia pun mulai memeriksa kamar mandinya. Saat ia membuka pintu dia melihat toilet yang sangat minim ukurannya.

" Apakah ini bisa dipakai?" Tanya Daniel yang melihat bagaimana caranya dia BAB jika duduknya saja dia susah.

Daniel pun mulai mencoba untuk duduk di closed itu,

" Ukuran terlalu, AW pekik daniel saat kedua lututnya terjepit antara closed dan dinding.

" Ini toilet ber ukuran standar, dan coba jika begini" ujar lelaki itu yang mulai menarik lutut Daniel dan memiringkan tubuhnya ke samping, dan saat ini Daniel duduk di closed dengan posisi menyamping.

" Nah kan begini bisa" ujar lelaki itu

" Hah BAB dengan posisi seperti ini sangat tidak nyaman" keluh daniel.

" Begitukah?" Tawa lelaki itu.

" Pak sebelumnya saya minta maaf, bisakah dikurangi biaya sewanya" bujuk Daniel dengan tewa canggung.

" Kurangi sewa?" Tanya lelaki itu tertawa

" Iya pak diskon gitu" ujar Daniel tersenyum

" Tidak bisa, aku bukan pemiliknya, jika mau diskon langsung bilang ke pemiliknya " ujar lelaki itu yang langsung menghilangkan senyumnya, dan diapun pergi meninggalkan Daniel yang masih duduk di closed dengan wajah masam.

Besoknya Daniel yang sudah membersihkan kosan itu mulai mengisi dengan barang barangnya.

" Tidak akan muat" teriak temannya yang mendorong kasur dari luar

" Gunakan kekuatanmu" teriak Daniel yang menarik kasurnya dari dalam.

Mereka berdua pun terus berusaha memasukkan kasur yang nyangkut di pintu dikarenakan ukuran kasurnya melebihi ukuran pintu itu.

Dan beberapa saat mereka berusaha akhirnya mereka berhasil memasukan kasur itu kedalam.

" Huh akhirnya, lagian kenapa seorang bujangan butuh kasur ukuran besar sih" keluh Asep temannya Daniel

" Ini namanya persiapan, kau mungkin akan membujang seumur hidupmu tetapi aku tidak, aku akan menikah, lagian kenapa kau begitu lemah" Hela Daniel yang mengatur nafasnya karena lelah

"  kau tahu? sangat sulit membeli kasur bekas sebesar ini, aku mengunakan aplikasi untuk membelinya dan harga cukup murah" ujar Daniel yang masih merebahkan tubuhnya di atas kasur.

" Berapa harganya?" Tanya Asep penasaran

" Harganya tiga juta rupiah" jawab Daniel

" Apa! Tiga juta itu mahal sekali, kau menghamburkan uangmu hanya untuk kasur bekas, kau bahkan terlalu miskin untuk bertemu wanita, harusnya kau cobalah menyamai ku" kaget Asep mendengar jawaban Daniel

" Apa! kenapa harus sepertimu? Kau terlalu jelek untuk mengatakan hal seperti itu" kilah Daniel dengan tawa kecilnya

" Aku harus ke toilet " ujar Asep tiba tiba

" Apa! Jangan" pekik daniel yang langsung menarik tubuh Asep dan langsung terjatuh kembali di kasur itu.

" Ada apa emang?" Tanya Asep heran.

" Toiletnya tidak memungkinkan untukmu" jawab Daniel seakan teringat dengan ukuran toilet nya, jika dimasuki oleh Asep yang tubuhnya yang gemuk entah apa yang terjadi.

" Kau bahkan tidak pandai memainkan gitar, tetapi kenapa kau mengoleksinya banyak sekali" keluh salah satu temannya bernama Bima yang masuk sambil membawa beberapa gitar ditubuhnya. Dan mulai meletakkan semua gitar itu sembarangan.

" Lagian kenapa kau memanggil kami hanya buat bawa barang bawaan milikmu" ujar bima kesal.

" Bima wajah dan mulutmu memang sangat pedas, lihatlah Niko walaupun wajahnya jelek tetapi kepribadian nya bagus tirulah dia" ujar Daniel kesal dengan sikap Bima yang ceplas ceplos namun menusuk.

Dan setelah beres mengangkut semua barang merekapun istirahat, dan kini mereka sedang makan mi instan.

" Kau lulus tes untuk ikut IGT ( indonesians got talent )"? Tanya Bima di sela sela makannya.

" Iya, sebab itu aku pindah kesini, aku perlu bersiap untuk babak kedua" jawab Daniel

" Bukankah lebih baik kamu berhenti saja, kau tak akan sukses jika menjadi penyanyi solo" ucao bima tiba tiba yang membuat Daniel seketika terhenti memakan mie nya.

" Dia sudah lusuh tes, dia sudah berkerja keras jadi jangan bilang begitu" ujar Asep menyela ucapan bima.

" Benar lagian dia sedang makan, tidak Daniel ini kesempatan emas lakukanlah, akan aku siapkan suplemen yang kau butuhkan " dukung Niko dengan semangat.

" Hey itu obat semua milik rumah sakit bukan milikmu, jangan cari masalah "ujar bima kepada Niko.

" Ck itukan rumah sakit milik ayahku, sama saja kan itu miliku juga" jawab Niko kesal dengan suara pelan.

" Hey keraskan ucapanmu, lagian kenapa kau tidak pesan alkohol juga" teriak bima kesal kepada Niko

" Dasar pecandu alkohol yang suka marah marah kenapa kau suka berteriak" kesal Niko kepada salah satu temannya itu.

" Hey hey sudahlah, cepat makan, dan kau Daniel anggaplah ini kesempatan terakhir mu, dan kau Jangan mendesaknya, jangan biarkan dia putus asa" lerai Asep sambil menatap ke arah bima.

Sedangkan Daniel hanya diam sambil memakan mie di mangkuknya.

" Ya sudah ayo bersulang" ajak Asep kepada tiga temannya itu. Dan mereka pun bersulang dengan minuman cola mereka masing-masing.

Sebenarnya mereka ber empat adalah sahabat dari masa sekolah dikampung.

Setelah dewasa mereka mengejar karir mereka masing masing, Niko menjadi dokter penerus ayahnya, Asep menjadi pedagang buah, sedangkan bima menjadi seorang pengacara, dan bima terkadang menjadi sombong karena pencapaian itu tetapi mereka tetap bersahabat seperti biasanya.

Setelah makan teman Daniel pun pamit semuanya pulang dari tempat Daniel.

Malam hari Daniel bersiap siap untuk tidur.

" Lumayan, cuma suasananya saja yang terasa misterius" ujar Daniel yang merebahkan tubuhnya di atas kasur bersiap untuk tidur

" Tetapi ini benar benar lumayan" senyum Daniel yang melihat sekitar ruangan yang terlihat cukup rapih.

Dan diapun mulai terlelap tidur.

Saat Tengah malam terlihat bulan sangat terang menderang menyinari kamar Daniel lewat celah jendelanya, terlihat Daniel yang terlihat gelisah dalam tidurnya tubuhnya berkeringat deras mengalir di wajahnya, seketika dia terbangun saat mendengar teriakkan seorang wanita di kamarnya.

" Apa, tidak mungkin kan" tawa Daniel saat mendengar suara tangisan,

Daniel terus menerus mengusap telinganya berharap dia salah dengar, tetapi alhasil suara itu semakin keras dan membuat Daniel jatuh dari tempat tidurnya.

" Ayolah, hantu itu tidak ada, tidak ada hantu" ujar Daniel yang bangun sembari memberanikan diri,

Saat dia sedang melihat lihat sekitar sambil berjalan mundur tiba tiba dia langsung mendengar teriakan seorang wanita, Daniel pun terkejut di buatnya

" Aaaaa" teriak Daniel yang mulai berlari keluar dari rumah kosan itu

Bab 2 tetangga sebelah

Setelah Daniel keluar dari kamar itu, diruangan sebelah kamar Daniel terlihat seorang wanita yang sedang menempel kan telinganya di dinding, setelah cukup lama diapun kembali ke tempat meja belajar dan kembali berkutat dengan laptopnya.

Sedangkan Daniel yang masih terbit birit keluar dari kamarnya pun langsung berhenti duduk di sebuah parkiran yang di pinggir jalan kompleks itu.

" Hah sungguh memalukan, ini hari pertamaku disini tetapi malah ada hantu, haaahhh tidak hantu itu tidak ada" tegas daniel yang mencoba kembali masuk kedalam kamarnya.

Kini Daniel sudah mulai memasuki kamarnya kembali,  sedangkan wanita di sebelah kamarnya yang mendengar orang yang tadi lari keluar kini masuk lagi, dia kembali menempelkan telinganya di dinding.

" Permisi, kau disini kan aku baru saja pindah kesini, jika kau memang menghantui tempat ini tolong tunjukkan wujudmu kumohon " ujar Daniel sambil menangis.

Wanita yang disebelah kamar Daniel yang mendengarkan ucapan Daniel seketika itu dia memukul temboknya yang membuat Daniel seketika kaget luar biasa.

" Kau pasti ada disana kan, aku akan membebaskanmu aku mungkin menangis tetapi aku suka keadilan, tunggu" ujar Daniel yang mulai mencari sebuah palu untuk menghancurkan temboknya.

Tetapi saat dia hendak memukul temboknya tiba tiba dia berhalusinasi melihat sosok wanita mengerikan keluar dari tembok itu, dan hal itu membuat Daniel pingsan seketika. Setelah sadar akhirnya di memutuskan untuk menundanya.

" Maaf ini tengah malam dan hari sudah gelap, semua orang sedang tidur aku akan membebaskanmu besok pagi. Selamat malam" ujar Daniel

Sedangkan wanita yang sedari tadi menguping hanya diam mendengar ucapan Daniel.

Besok harinya Daniel tertidur duduk di lantai sembari memeluk sebuah palu di tangannya dia terbangun saat palu yang iya peluk jatuh ke lantai mengeluarkan suara yang cukup untuk membangunkan daniel. Dia seketika terkejut dengan suara itu.

Sedangkan wanita di ruangan sebelah seketika menoleh ke arah dinding saat mendengar suara dari kamar Daniel,

" Aku baik baik saja" ujar Daniel yang memeriksa seluruh tubuhnya.

Saat iya sadar akhirnya dia kembali meraih palu itu kembali.

" Aku harus membebaskan hantu itu, hari sudah pagi aku akan membebaskanmu jangan takut" ujar Daniel yang bersiap siap untuk memukul temboknya.

Sedangkan wanita itu kembali menoleh saat mendengar ucapan Daniel.

Saat Daniel bersiap memukul tiba tiba

" Hey " teriak wanita itu menghentikan tindakan Daniel.

Aaaaarrrhhhh teriak Daniel yang mendengar suara di tembok itu dan dia pun menjauh dari tembok itu sambil menangis kembali.

" Menyedihkan sekali" ujar wanita itu.

" Hah kenapa kau melakukan ini padaku?" Tanya Daniel prustasi

" Siapa kau, apa kau hantu?" Tanya Daniel yang mendekati dinding itu kembali.

" Hah sudah kuduga kau bodoh" ujar wanita itu

" Apa? Bodoh aku bisa marah" kesal Daniel dengan suara itu

Dan wanita itu pun bangkit dari duduknya dan mulai mendekati dinding itu dan mengetuknya.

" Hey disini" ujar wanita itu sambil mengetuk dinding.

Daniel pun kembali terkejut dengan suara ketukan itu.

" Hey ku mohon tunjukkan dirimu" tangis Daniel kembali

" Aku tetangga disampingmu" ujar wanita itu

" Eh, apa? Tetangga samping?"Tanya Daniel

" Iya tetangga disampingmu, jadi tolong jangan berisik, dindingnya sangat tipis" kesal wanita itu

" Kau manusia?" Tanya Daniel

" Kau meremehkanku, setelah tahu aku bukan hantu" dumel wanita itu

" Kau meremehkanku terlebih dahulu, hey kenapa kau menakutiku?" Tanya Daniel

" Dindingnya tipis jadi tidak kedap suara " ujar wanita itu

" Apa ?" Tanya Daniel tidak mengerti

" Percuma saja protes ke pemiliknya, kita tinggal di gedung berbeda dan alamat berbeda, pemiliknya harus bersepakat untuk memperbaiki dindingnya tetapi mereka saling membenci" ujar wanita itu menambahkan.

" Begitu rupanya, tetapi kenapa aku mendengar suara hantu?" Tanya Daniel

" Aku tidak tahan lagi jadi.. haaahh sebenarnya sebodoh apa dirimu" ujar wanita itu menghela nafas

" Kau berusaha membuatku pergi?, Hey apa kau psikopat?" Kesal Daniel

" Kaulah yang gila, dinding tipis tidak ada lift dan kamar mandi yang kotor bagaimana kau bisa tinggal disana?" Kesal wanita itu

" Kamar mandinya luas, apa kau pernah melihatnya, agen properti ku bilang aku bisa melakukan apapun dan seberisik apa disini" ujar Daniel yang tak terima

" Kita berbicara lewat dinding, apa kau sanggup tinggal disini?, mendekatlah" ujar wanita itu

" Hah kenapa aku harus mendekat?"  tanya daniel yang mulai mendekatkan telinganya ke dinding.

" Yang terpenting" bisik wanita itu

" Yang terpenting?" Tanya Daniel bingung

" Aku yang terlebih dahulu tinggal disini " teriak wanita itu tiba tiba yang membuat Daniel seketika terkejut.

" Apa kau tidak pernah mendengar pepatah siapa cepat dia dapat kan?"  Tanya wanita itu

" Siapa cepat dia dapat? Aku tidak peduli jawab Daniel

" Sudah pergilah kau" ujar wanita itu

" Kau saja yang pergi" jawab Daniel

Dan mereka pun diam sama sama menghela nafas.

" Hey daripada kita membuang buang waktu dan emosi gak jelas, kenapa kita tidak berkompromi, misalnya kita bergantian " saran Daniel

" Hah apa gunanya itu, lagian aku bisa mendengarmu buang air kecil, apa kau mau buang air kecil bergantian hah?" kesal wanita itu

Dan perdebatan mereka pun berakhir.

Kini wanita itu sedang membuat jus kesukaanya.

" Omong kosong" ujar dikarenakan dia tidak percaya dengan ucapan Daniel untuk berkompromi.

Sedangkan Daniel kini sedang merencanakan sesuatu.

" Akan ku buat kamu berkompromi" seringai Daniel sembari memegang gitar listrik di tangannya.

Dan putra pun mulai memainkan gitar listrik itu dengan acak.

" Wowowo rock n rol sayang yeaahahha" teriak Daniel.

Wanita yang sedang meminum jusnya pun langsung berhenti minum saat mendengar permainan gitar Daniel

" Kau bahkan tidak bisa bermain gitar" teriak kesal wanita itu

Daniel terus memainkan gitarnya tanpa menghiraukan teriakan kesal wanita tetangganya itu.

Bagaimana kalo berkompromi?" Tanya Daniel tertawa.

Dan besoknya kini Daniel sedang duduk tenang menulis lagu yang iya ciptakan untuk ikut kontes audisi, namun dia terganggu oleh tetangga wanitanya yang sengaja memainkan suara Belnder yang iya pakai untuk memblender jus kesukaannya.

Sreeeengg sreengggg srenggggg bunyi blender yang terus menerus di tekan tekan.

" Dasar psikopat" kesal Daniel yang meletakkan pensilnya dengan keras.

Dan setelah itu saat wanita itu sedang konsentrasi dengan karya dari tanah liat nya tiba tiba goyah oleh suara pengisap debu milik Daniel.

Brrrrhrhr brrrrrrh brrrrrrh Daniel dengan sengaja menempelkan penghisap debu itu ke dinding nya.

Wanita itu hanya bisa menahan kesal sambil mencabik cabik Tanah liat ditangannya.

Siang harinya kini Daniel sedang tidur dengan lelap tiba tiba ia langsung terbangun dikarenakan terkejut dengan suara keras dari tetangga sebelah.

" Hah si psikopat itu" rutuk Daniel yang kesal

Sedangkan wanita itu terus-menerus membanting tanah liat ke mejanya

" Kita lihat saja berapa lama kau bisa bertahan" seringai wanita itu yang terus menerus membanting tanah liatnya.

Dan malam pun tiba saat ini wanita itu tengah bersiap untuk memejamkan matanya, tatapi saat mulai terpejam terdengar suara Daniel dari micropon yang terdengar keras. Dan mata wanita itu seketika terbuka lebar.

Di ruangan Daniel kini dia sedang bermain dengan micropon nya.

" Do re mi pa so la si doooooo" teriak Daniel dengan sengaja, dan akhirnya mereka berdua semalaman saling mengganggu satu sama lain Sampai begadang.

Bab 3 pembalasan

Pagi hari seperti biasa mereka sibuk dengan kegiatan masing masing, wanita itu sibuk dengan karya tanah liatnya sedangkan Daniel sedang dengan karya lagu ciptaanya.

Ting tong Ting tong bunyi ponsel Daniel tanda ada yang menelpon, dan Daniel pun mengambil ponsel itu dan tertera nama niko temenannya.

" Hallo dokter Niko ada apa?" Tanya Daniel sambil tersenyum, sedangkan gadis itu hanya menghela nafas dikarenakan bunyi telpon Daniel sangat keras dan mengganggunya yang sedang fokus membuat Boneka Tanah nya.

" Ayahku sedang menghadiri konferensi, kemarilah dan ambil suplemen mu" jawab Niko di sebrang telpon.

" Aku akan segera kesana" jawab Daniel yang langsung memberikan telponnya.

Sedangkan wanita itu yang sedang melanjutkan karyanya kembali menghela nafas saat mendengar suara pintu kamarnya di buka.

" Jangan menatapku seperti itu, bersyukurlah jika kakamu yang berbelanja" ujar sang Kaka dari wanita itu, yang melihat sang adik sedang menatapnya dengan kesal.

Dan diapun mulai meletakkan barang bawaannya di meja.

Gadis itu hanya diam dan kembali melanjutkan kegiatannya.

" Ibu bilang kapan kamu akan pulang " tanya sang kaka

" Ibu terlihat senang saat aku pindah dan kenapa dia ingin bertemu denganku?" jawab acuh gadis itu

" Dia hanya ingin bertemu denganmu" jawab sang kaka

" Serangan panikku semakin parah aku bisa mati di jalan jika keluar" ujar gadis itu

" Dasar wanita gila setidaknya hubungi ibu, baiklah aku pamit dulu" kesal sang kaka.

Sang Kaka pun pergi meninggalkan gadis itu saat dia sedang menuju pintu dia melihat kumpulan obat sang adik yang masih utuh

" Kamu, tidak makin parah kan?" Tanya sang Kaka karena melihat obat sang adik yang masih menumpuk tidak diminum. Tetapi dia tidak mendapat jawaban dari sang adik dia hanya mendapatkan lambaian untuk segera keluar.

" Dasar wanita berhati dingin" kesal sang Kaka dan akhirnya dia pergi dari apartemen sang adik.

Gadis itupun menoleh ke arah pintu keluar melihat sang kakak pergi.

Setalah selesai dengan karya kerajinan tanahnya wanita itu kembali berkutat dengan laptopnya, disaat iya sedang asik dengan laptop dia mendengar suara pintu kamar Daniel dibuka tanda Daniel sudah kembali, dan gadis itu kembali tersenyum dengan seringainya.

Di kamar Daniel kini terlihat Daniel yang sedang membawa kardus yang berukuran cukup besar, dia lumayan kewalahan saat membawanya masuk.

" Mari Kita lihat, betapa beratnya ini" ujar Daniel yang mulai membuka kardus itu.

Sedangkan gadis disebelah sudah mulai mengunakan sarung tangan beruang yang memiliki cakar.

" Ah suplemen ini kelihatan enak, mari kita mencobanya" ujar Daniel yang mulai meminum suplemen itu. Saat Daniel sedang meminum suplemen itu tiba tiba terdengar suara letusan balon yang sangat keras dan membuat Daniel terkejut di buatnya.

" Uhuk uhuk uhuk " batuk Daniel tersedak minuman itu.

Disebelah wanita itu terus menerus meletuskan balon yang tertempel di dinding tipis itu.

" Ayolah Daniel bersikap dewasa anggap saja ini adalah lolucon anak kecil, sekarang fokus saja dengan apa yang di depanmu" tegas daniel pada diri sendiri dan dia mulai kembali meminum suplemen itu tetapi kedua kalinya Daniel kembali terkejut dengan suara balon itu, yang membuat minuman Daniel kembali tumpah dibuatnya.

" Hah apakah aku harus membalasnya" kesal Daniel yang mengelap mukanya karena basah terkena minuman itu.

Dan malam harinya saat gadis itu ingin mulai tidur Daniel pun mengeluarkan gitarnya yang Lain dan mulai memainkannya

" Treng tereng treng treng" suara asal petikan gitar yang Daniel lakukan.

Dan gadis itu kembali membuka matanya, ia menghela napas sambil meraih penutup telinga di sampingnya.

" Hah kenapa orang ini banyak sekali alat musiknya astaga" hela napas gadis itu dan Daniel pun terus menerus mengganggu gadis itu semalaman.

Pagi harinya kini Daniel sedang terlelap dalam tidurnya tetapi tidak dengan sang gadis di sebelah dia memulai merencanakan sesuatu untuk membalas daniel,

Dia mulai mengeluarkan pengeras suara dan di letakkan di tembok dekat Daniel setelah cukup dekat gadis itu menyetel audio yang sangat membuat Daniel tersiksa.

" Ah ah ah ah " suara desahan dari audio yang di putar oleh gadis itu

" Suara apa itu?" Tanya Daniel yang mulai terbangun

" Bagaimana dengan ini" seringai gadis itu

" Hah dia keterlaluan, dia meremehkan kita, Hela Daniel yang memandang si junior kecil dibalik celananya. Dan Daniel pun kembali merebahkan tubuhnya di kasur.

Gadis disebelah yang merasakan masih belum puas mengerjai Daniel kini dia mulai naik ke atas ranjangnya dan mulai menggenjot genjot ranjang itu sehingga berbunyi seperti seseorang yang sedang menikmati dunia.

" Hey, ada apa denganmu, jangan lakukan ini" ringis Daniel dikarenakan merasakan tidak nyaman di antara kedua selangkangannya. Tetapi gadis itu malah semakin menjadi setelah mendengar ucapan Daniel yang mulai meringis.

" Hey kumohon hentikan, suara itu terlalu erotis aku akan minta maaf jadi berhentilah " pekik daniel yang sudah mulai tidak tahan, Daniel pun mulai meninggalkan kamar itu dengan susah payah.

" Kasihan sekali dia" ejek wanita itu dengan senyum mengembang akhirnya dia bisa puas setelah menjahili Daniel.

" Tunggu kau disana, kau akan menyesali ini" kesal Daniel

" Datanglah jika kau berani, aku tidak takut sama sekali" tantang gadis itu

Dan Daniel pun keluar dari kosan itu,

" Aku akan membalasnya, dimana dia?" Ujar Daniel yang mulai berkeliling perumahan itu untuk mencari tempat tinggal gadis menyebalkan itu, Daniel berlari kesana kemari.

" Apakah aku salah jalan?" Kesal Daniel yang masih belum menemukannya.

" Tunggu saja kau,aku akan membalas mu" kesal Daniel yang terus berkeliling perumahan itu. beberapa saat Daniel tidak mendapatkan apapun.

" Sedikit lagi, tamatlah riwayatmu" ujar Daniel yang ngos ngosan karena abis berlari, tanpa Daniel sadari dia semakin jauh dari tempat tinggal di gadis itu.

"Mengapa gang ini panjang sekali" kesal Daniel yang mulai duduk karena lelah. Kini Daniel duduk di pinggir jalan dekat salah satu toko,

" Sebenarnya dimana dia apa.." Daniel teringat dengan ucapan gadis itu.

" Kita tinggal di gedung yang berbeda dan alamat yang berbeda " ingatan Daniel

" Alamat yang berbeda, namun tinggal di gedung sebelah" gumam Daniel

Dan diapun tersadar dan langsung mencari ponselnya di dalam saku celana tetapi dia tidak menemukannya sama sekali.

" Kenapa aku bodoh sekali, sia sia aku berlarian mencari tadi" rutuk kesal Daniel

" Haaah aku akan mengalami hiperventilasi jika seperti ini, aku harus kembali" ujar konyol Daniel dikarenakan dia lelah berlarian dari tadi, dan diapun kembali ke tempat tinggalnya.

Diruang sebelah gadis cantik itu yang sedang melanjutkan karya tanahnya, mendengar suara pintu Daniel kembali terbuka langsung menoleh.

" Dia langsung cepat menyerah "geleng gadis itu melihat tekad Daniel yang cepat menyerah.

Dikamar Daniel kini sedang mengacak acak selimutnya mencari keberadaan ponselnya.

" Ponselku" lega Daniel saat menemukan ponselnya.

Dan dia pun mulai bangkit dari ranjang itu mendekati dinding yang mengarah ke arah ruangan sang gadis, Daniel menatap lekat dinding itu dan membayangkan jika orang tinggal di balik dinding ini wanita yang mempunyai tanduk dan berpenampilan seperti iblis pikirnya. Dan Daniel pun mulai menunjukkan seringainya.

Siang hari Daniel pun mulai mengeluarkan sebuah metronom miliknya yang biasa ia gunakan untuk menguji nada permainan musikanya. Ia meletakan alat itu tepat di balik dinding ruangan si gadis.

Tok tok tok tok bunyi metronom itu dengan keras.

Gadis di sebelah hanya menoleh dan meremehkannya.

" Hanya itu? Itu tidak akan cukup" Ujar gadis itu meremehkan Daniel.

Seiring berjalannya waktu, kini hari menjelang malam gadis itu bersiap untuk tidur dan diapun mulai mengunakan tutup telinga, tetapi dia sama sekali tidak bisa tidur dikarenakan alat itu tidak akan pernah berhenti jika tidak dimatikan, sepanjang malam gadis itu terus guling sana guling sini, sampai kepalanya dia tutupi oleh bantal dikarenakan terganggu oleh bunyi metronom itu. Sepanjang malam gadis itu hanya berguling guling tidak bisa tidur.

Pagi harinya gadis itu sedang menatap dinding itu dengan penampilan sumrawut, dengan mata panda di kedua matanya.

" Hey hentikan, kau menang jadi cepat hentikan, mari berkompromi" teriak gadis itu putus asa

Daniel yang sedang menguping seketika terkejut mendengar teriakan gadis itu.

" Hah berkompromi?, kalau begitu katakan tolong, tolong gitu" ejek Daniel yang merasa menang melawan gadis barbar itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!