Namaku Febriana Maharini,nama panggilanku Ana. Kini umurku 20 tahun. Aku adalah seorang penulis novel. Sejak SMP aku sudah memulai menulis novel.Banyak novelku yang sudah menjadi buku.Cerita yang aku tulis hampir semuanya kisah nyata .Meskipun banyak yang tidak percaya ,aku tidak peduli .Semua aku tulis ke dalam buku dan aku jual tulisanku.
Awal mula yang aku tulis adalah cerita remaja. Saat beranjak SMA aku mulai menulis cerita dewasa. Entah dari mana ide itu ada ,yang pasti kisah yang aku tulis adalah kisah nyata yang dibumbui sedikit halu.Maklumlah biar ada yang baper dikit.
Karena kisah nyata ,aku mengumpulkan banyak referensi.Mulai dari wawancara dengan pihak-pihak terkait, hingga membeli buku panduan menulis dan juga browsing di internet.Namun di dalam buku cerita , selalu aku samarkan nama mereka. Niat banget kan aku?
Pernah suatu hari ada yang memintaku untuk menceritakan kisah hidupnya .Entah kenapa mereka percaya padaku untuk menulisnya, mungkin karena tulisanku laku dan mendapatkan uang .Jadi aku juga membagi berapa persen dari keuntungan menulis ku kepada narasumber.
Ayahku adalah seorang PNS sebagai kepala sekolah SMA.Karena dipindah tugaskan ke SMA lain di luar kota,terpaksa kami sekeluarga mengikuti. Orang tuaku mengajakku pindah keluar kota, aku terpaksa harus pindah sekolah juga.
Tragedi muncul saat umurku menginjak 16 tahun. Saat itu aku kelas 11 IPA di salah satu SMA negeri favorit kota A. Namun ayahku yang sebagai kepala sekolah harus pindah tugas menjadi kepala sekolah SMA lain di luar kota .
Sebenarnya aku menolak untuk ikut pindah dan memilih ngekos.Tapi dilarang oleh ayahku hanya karena aku seorang anak perempuan.Akhirnya kami pun pindah ke kota B.
Aku adalah anak tunggal, setiap pergerakan ku selalu diawasi orang tua.Ibuku yang hanya ibu rumah tangga sangat wanti-wanti terhadapku. Sejak pindah rumah dan sekolah,aku terpaksa harus mencari teman baru.
Ternyata tidak gampang mencari teman, apalagi di usia remaja kini.Di sekolah aku memang pendiam ,mungkin karena baru dan juga belum mempunyai teman.
_ _ _
Pagi itu aku dan ayah akan berangkat ke sekolah. Namun ibu ingin belanja ke pasar. Jadi kami berangkat barengan. Namun sayang, saat perjalanan menuju pasar ,mobil kami mengalami kecelakaan .Ternyata saat itu orang tuaku meninggal di tempat dan aku mengalami koma selama 3 bulan.
Selama koma ,aku dirawat oleh seorang dokter yang ternyata adalah sahabat ayahku waktu SMA. Namanya Dokter Budi.Aku memang sudah mengenalnya sejak masih kecil.Ayahku dan Dokter Budi berteman sangat akrab, sehingga keluarga kami pun seperti bersaudara.
Setelah mengetahui kedua orang tuaku meninggal dan aku koma, Dokter Budi merasa iba.Setelah aku sadar ,Dokter Budi memintaku untuk tinggal bersamanya.Karena beliau ingin menjadikan aku sebagai putri angkatnya.
Selama ini beliau dan istrinya hanya memiliki dua orang anak laki-laki.Istrinya tidak bisa hamil lagi karena mengalami luka di rahimnya setelah melahirkan anak kedua .Jadi menurut mereka dua anak cukup meskipun laki-laki semua.
Istri Dokter Budi bernama ibu Mirna, beliau hanya ibu rumah tangga biasa sama seperti almarhumah ibuku. Sejak aku tinggal bersama mereka ,Bu Mirna selalu menyayangiku dan aku sudah dianggap seperti putrinya sendiri.
Kedua putra mereka juga menyayangiku sebagai adiknya.Aku sangat bersyukur karena setelah kehilangan kedua orang tuaku,aku masih mempunyai keluarga yang sangat menyayangiku.
Aku kembali melanjutkan sekolahku yang sempat tertunda selama setengah semester. Aku berusaha mengejar ketinggalan, tapi alhamdulillah aku bisa melaksanakannya dengan baik. Meskipun aku tidak termasuk murid favorit di sekolah,tapi nilaiku selalu di atas rata-rata.
Setelah mengalami koma,entah kenapa aku banyak mengalami kejadian yang janggal.Aku bisa melihat makhluk dari dunia lain.Awalnya aku takut ,tapi setelah aku ceritakan pada kakak angkatku yang pertama, dia bilang itu anugrah.Aku harus melawannya dan tidak boleh menunjukkan rasa takut kepada mereka.
Hari-hari aku jalani begitu berat.Banyak makhluk menunjukkan wujudnya dengan beraneka wajah seram yang membuat bulu kuduk merinding.Namun berkat bimbingan kakak pertamaku ,sedikit demi sedikit aku mulai bisa menghadapinya.
Ternyata kakakku juga memiliki indra keenam, karena dulu dia juga pernah mengalami koma akibat kecelakaan, sama sepertiku.Anehnya kini wajah buruk rupa makhluk itu berubah menjadi wajah normal seperti manusia dan setelah itu aku tidak merasa takut lagi.Aku memang melihat mereka ,tapi aku tidak mau berbicara dengan mereka.
Saat di sekolah aku juga sering melihat penampakan-penampakan misterius,tapi aku mengabaikannya.Hingga aku bertemu dengan seorang perempuan yang cantik yang sekarang menjadi sahabatku.Aku tak menyangka,jika dia ternyata makhluk tak kasat mata.Namun aku tidak takut karena dia menampakan wajah cantiknya.
Namanya Sofia ,dia mengalami kecelakaan jatuh dari lantai dua di sekolah karena bermain saling dorong dengan sahabatnya.Kejadian itu terjadi 10 tahun yang lalu.Sungguh kasihan memang ,tapi berita kematiannya seakan dihilangkan dari publik karena menyangkut nama baik sekolah.
Sofia tidak tahu harus berbuat apa,karena setelah kematiannya, keluarganya pun menghilang tanpa meninggalkan jejak .Sofia hingga sekarang tidak mengetahui keberadaan keluarganya.
Aku yang mempunyai jiwa penulis, ingin sekali mengunggah cerita tentang kisah hidup Sofia.Aku sudah meminta izin padanya dan dia mengizinkanku menulis kisah hidupnya.Alasannya, dia ingin tulisanku banyak yang membaca .
Siapa tahu dia bisa menemukan keluarganya dari novelku jika berhasil diterbitkan.Karena kata Sofia, saudara perempuannya sangat gemar membaca cerita misteri.
Aku pun memulai menulis cerita tentang kisah hidup Sofia di masa lalu ,tentu saja semua kudengar dari cerita Sofia.
Satu bulan aku menyelesaikan tulisanku. Aku mencoba mengirimnya pada pihak penerbit tempat biasa aku mengirimkan tulisan. Menurut mereka ceritanya sangat menarik. Bahkan banyak yang bertanya apakah benar itu kisah nyata karena cerita yang aku kirim kali ini adalah cerita misteri bukan cerita-cerita seperti sebelumnya.
Aku bilang pada pimpinan redaksi bahwa kisah yang aku ceritakan ini memiliki pesan yang tersirat untuk keluarga sang tokoh.Semoga jika benar salah satu anggota keluarga Sofia yang gemar membaca kisah misteri akan membaca tulisanku ini. Maka Sofia akan bisa segera bertemu dengan keluarganya.Itulah harapan narasumber.
"Jadi ,narasumber kamu kali ini adalah makhluk tak kasat mata ?"tanya produser redaksi dengan takutnya.
"Mungkin saja! bisa iya ,bisa tidak !"jawabku seenaknya.
"Jika ceritamu kali ini booming, aku akan memberikan bonus banyak untukmu dari rekening pribadiku sendiri !" kata kak produser yang bernama kak Susi itu.
"Benarkah itu? Terima kasih banyak kak, aku akan post judulnya di semua medsos ku!" jawabku.
" Oke ! sekalian Promo gitu!"
"Sip!" aku mengacungkan jempol untuk kak Susi.
Aku sangat puas dengan karya misteri pertamaku ini .Aku harap semoga tulisanku sukses di pasaran.
Setelah melalui beberapa revisi dan review, akhirnya karya ku diterbitkan menjadi buku. Karya misteri pertama aku berjudul "Kerinduan Sophia". Karya ini bertemakan kerinduan seorang gadis kepada keluarganya setelah dia tiada .
Ceritanya cukup melow, yang membaca pasti ikutan baper dan banyak menangis .Tapi memang itu yang diceritakan oleh Sophia padaku.Aku hanya menambahkan sedikit bumbu 'halu' pada ceritanya.Tapi secara keseluruhan, 80% nya adalah kisah nyata yang diceritakan oleh Sophia sendiri.
Baru satu minggu karyaku terbit, sudah banyak yang menghubungi ku.
"Karyaku booming juga ternyata, Alhamdulillah."
Di sekolahku yang baru ,belum banyak yang mengenal aku sebagai penulis.Karena memang namaku tidak aku masukkan pada nama pena.Jadi tidak akan ada yang menyangka jika aku adalah penulis.
Hari-hari di sekolah aku lalui dengan menyendiri karena memang aku tidak punya teman, kecuali Sofia dari dunia lain.Ada temanku sebangku namanya Yulia ,tapi dia lebih tertutup daripada aku.Kami hanya ngobrol saat bertemu di kelas, selebihnya kami tidak pernah bertemu apalagi berbicara di luar kelas ataupun di luar sekolah.
Sebenarnya Yulia juga suka membaca cerita misteri.Sedikit-banyak aku mencari informasi padanya.Cerita misteri seperti apa yang biasanya disukai oleh orang-orang sepertinya . Tanpa dia sadari,aku juga merekomendasikan novelku padanya ,tentu saja dengan bahasa kiasan.Tanpa Yulia tahu akulah penulisnya. Siapa tahu dia tertarik.
Meskipun dia tidak tahu aku yang menulisnya, ternyata Yulia sangat antusias mencari buku tersebut.Dan benar saja,beberapa hari kemudian setelah dia mendapatkan buku tersebut dan membacanya ,dia langsung semangat menceritakannya padaku .Dia sangat bangga dengan penulisnya yang membuat kisah ceritanya seperti sungguhan.
Kata Yulia, kisah-kisah seperti inilah yang disukai banyak pembaca novel. Yulia pun yang biasanya diam kini tersenyum dan menceritakan isi buku misteri yang dibacanya kepadaku dengan gembira.
"Ana ..beneran loh !kisah ini bagus banget.Aku sangat recommended banget untuk buku ini.Pinter banget sih si penulis, udah kayak cerita beneran saja.Tapi kenapa ada catatan kecil di akhir episode itu? maksudnya apa ya? Apa mungkin ada pesan terselubung di dalamnya?" tanya Yulia sambil berpikir dan memainkan ballpoint yang ada di tangannya.
"Mungkin saja!" jawabku singkat.
Yulia ternyata bergabung dalam komunitas pembaca novel misteri.Setelah membaca novel karya misteri ku, Yulia pun mempromosikannya pada sahabat-sahabatnya.
Siapa sangka ternyata ada sahabat Yulia namanya Nadya.Dia ibu rumah tangga ,tapi juga bergabung dalam komunitas cerpen misteri seperti Yulia.
Setelah membaca buku yang dipinjam oleh Yulia, Nadia sungguh terharu.Ternyata dia ingat akan kakaknya yang bernama Sofia. Namun dia heran, kenapa cerita di buku itu hampir mirip dengan cerita kakaknya sebelum meninggal. Nadia pun tampak berpikir,hingga suatu ketika saat pertemuan komunitas berkumpul, Nadia mengajak Yulia bertemu empat mata .
Yulia pun tidak mengerti , tapi dia menyanggupi ajakan Nadia .Nadia ingin tahu apakah Yulia kenal dengan penulisnya.
"Maaf ya kak,aku gak kenal dengan penulisnya.Tapi katanya sih! si penulis ini suka menulis kisah nyata.Tapi cerita romance,ini adalah cerita misteri pertamanya Dan booming loh!" kata Yulia.
"Maaf ya Yul,Siapa yang merekomendasikan buku ini padamu? apakah dia juga penyuka novel misteri seperti ini?" tanya Nadia .
"oh tidak kak! yang kasih tahu aku teman sekolah aku! entah kenapa dia merekomendasikan novel ini ,tapi ternyata memang bagus! ya kan kak?" kata Yulia .
"Yulia .. bisakah aku ketemu dengan teman itu? sebelumnya cerita ini mirip banget dengan cerita saudaraku yang memang sudah meninggal 10 tahun yang lalu saat masih SMA .Cerita ini sama persis dengan kisahnya .Kamu sekolah di mana ?" tanya Nadia.
"Aku sekolah di SMAN 2 kak!"Jawab Yulia.
"Benarkah? kakakku dulu juga sekolah di sana.Dia meninggal di SMA itu, tapi beritanya ditutupi oleh sekolah dan itu persis seperti cerita misteri ini !" jelas Nadia.
"Benarkah?kok bisa kebetulan?" tanya Yulia.
"Jadi ..kamu bisa bantu aku menemui teman sekolah kamu itu kan?" pinta Nadia.
"Iya boleh kak !besok sepulang sekolah aja gimana? nanti aku hubungi kakak .Kita bisa bertemu di depan sekolah!"saran Yulia.
"Baiklah.. Sampai ketemu besok! terima kasih ya infonya!"kata Nadia.
" Sama-sama kak!"jawab Yulia .
_ _ _
Karena Yulia tidak tahu nomor ponselku, maka dia memutuskan besok pagi begitu ketemu langsung menyampaikan pesan Nadia.Yulia juga penasaran bagaimana aku bisa tahu buku cerita yang bagus ini.
Di rumah, Yulia pun kembali membaca buku cerita misteri ini.Setiap habis membaca, dia selalu mengulanginya berulang-ulang. Ceritanya memang sangat menyentuh hati.Yulia juga mengira bahwa ini seperti kisah nyata karena Yulia tahu sang penulis selalu menceritakan tentang kisah nyata dalam buku novel nya.
Keesokan paginya, Yulia tiba di sekolah lebih pagi.Karena dia tahu bahwa aku selalu datang lebih awal.Begitu tiba di kelas,Yulia langsung menghampiriku dan menceritakan apa yang ingin disampaikan Nadia.
"Nadia itu siapa ?"tanyaku.
"Dia teman komunitas ku. Dia bilang kisah di buku ini mirip banget dengan cerita kakaknya" kata Yulia.
"Benarkah?" Aku tidak yakin dengan apa yang dikatakan Yulia ,tapi aku bahagia jika memang benar dia adalah saudara Sofia ,pasti Sofia akan bahagia bisa bertemu dengan keluarganya.
"Jadi apa yang diinginkannya?"tanyaku .
" kak Nadia bilang ingin sekali bertemu dengan penulisnya, Tapi kan aku tidak kenal siapa penulisnya.Makanya dia tanya Siapa yang merekomendasikan buku itu padaku !aku bilang aja kalau itu kamu. Memangnya kamu tahu buku itu dari mana?"tanya Yulia.
"Aku akan menceritakan padamu, tapi kamu jangan terkejut ya?" kataku.
"Apaan?"tanya Yulia penasaran.
" Penulis nya itu aku sendiri .Cerita itu aku dapat dari Sofia sendiri yang bercerita padaku, dia tinggal di sekolah ini.Apa kamu percaya?"jelasku
"Hah! apakah kamu serius? jadi kamu berteman dengan hantu Sofia?"tanya Yulia ketakutan.
"Iya., tapi kamu jangan cerita kepada siapapun.Oke.." pintaku.
"Apa dia terlihat menakutkan?"tanya Yulia lagi.
"jika menakutkan ,bagaimana mungkin aku bisa menulis kisah hidupnya? kan aku harus mendengar ceritanya langsung!"jelasku lagi.
Yulia jadi merinding mendengar ceritaku, matanya melirik kesana kemari. Entah apa yang ada dipikirannya, aku jadi terkekeh melihat tingkah lakunya.
"Ana.. apakah kamu akan mempertemukan Sofia dan keluarganya?"tanya Yulia
"Memang itu tujuanku menulis novel ini. Aku juga menulisnya sekitar 2 bulan yang lalu. Alhamdulillah langsung dapat diterbitkan!"kataku .
"Aku nggak menyangka ternyata kamu adalah penulis hebat itu.Sungguh diluar prediksiku, aku pikir penulis itu adalah orang yang sombong karena bukunya laku terjual"curhat Yulia.
"Nggak semua penulis seperti itu ,contohnya aku!"
"Bukankah kamu jadi sombong setelah mengucapkan nya barusan?"kata Yulia sinis.
" Oh iya..sorry!" aku jadi malu pada Yulia.
Siang harinya seperti yang sudah disepakati, Yulia mengajakku bertemu kak Nadia di depan sekolah.Aku mengikuti Yulia dari belakang.Saat di depan sekolah, terlihat sosok perempuan cantik berumur sekitar 25 tahun,akupun dikenalkan Yulia padanya.
" Hai kak ,aku Ana !teman Yulia!" kataku mengulurkan tangan.
" Hai ..aku Nadia teman komunitas novelnya Yulia!"jawab kak Nadia.
Kami pun mengobrol sebentar ,akhirnya kak Nadia mengajak kami ke kafe tak jauh dari sekolahku.Setelah memesan beberapa makanan dan minuman, kak Nadia pun menanyakan tentang novel misteri yang telah dibaca nya kepadaku.
"Kata Yulia, kamu yang sudah merekomendasikan novel ini .Apa benar ?"tanya kak Nadia.
"Iya kak !" jawab ku.
"Cerita aja apa yang sudah kamu bilang ke aku tadi!"sela Yulia.
" Iya aku tahu!" kataku lagi .
"Memangnya ada apa?" tanya kak Nadia. Nadia pun penasaran dengan apa yang sudah aku bicarakan dengan Julia.
"Maaf kak sebelum aku menceritakan sesuatu, boleh aku tahu kenapa kakak ingin sekali kenal dengan penulisnya?" tanyaku memberanikan diri.
Kak Nadia pun menceritakan kisah kakaknya sewaktu SMA karena dulu kakaknya yang bernama Sofia itu juga sekolah di sekolahku. Seperti yang telah diceritakan Sofia ,kak Nadia menceritakan hal yang sama.
" Ternyata cerita itu memang benar adanya!" batinku.
Kak Nadia terharu dan menangis setelah menceritakan kisah kakaknya.
"Apakah kak Nadia dan keluarga pindah rumah setelah kematian kak Sofia?" tanyaku lagi.
" Iya benar.. satu Minggu setelah kematian kak Sofia, nenekku yang di luar kota juga meninggal.Kami pun takziah ke sana karena rumah kami disini mengontrak sedangkan rumah nenek kami kosong,Jadi kami putuskan untuk kembali tinggal di sana .
Entah kenapa kami merasa gelisah ,sepertinya ada sesuatu yang mengusik hati kami .Terlebih Mamaku yang selalu bermimpi melihat kak Sofia dalam keadaan menangis.Entah apa yang ada di mimpi mamaku itu,beliau tidak pernah cerita."kak Nadia mulai terisak lagi.
"Lalu bagaimana kak Nadia bisa tinggal lagi disini? sudah berapa lama kak Nadia pindah lagi?" tanyaku .
"Lima tahun kami tinggal di kota A,setelah Mamaku selalu memikirkan kak Sofia, kami pun kembali ke sini ingin menjenguknya.Mama hanya ingin dekat dengan makam Putri sulungnya.Setelah kami pindah ke sini, mama merasa nyaman.Beliau tidak lagi pernah memimpikan kak Sofia."cerita kak Nadia.
Aku dan Yulia hanya menyimak.
"Bagaimana kisah kecelakaan itu bisa hilang dari peredaran ,aku juga tidak tahu itu.Yang pasti keluarga tersangka yang sudah mendorong kakakku adalah orang yang sangat penting, jadi kami yang miskin ini tidak bisa berbuat apa-apa.Apalagi mereka sudah membayar suap.!Jadi apa yang ingin kamu sampaikan?" tanya kak Nadia .
"Jangan marah ya kak?aku mau jujur sesuatu. Sebenarnya penulis novel itu aku sendiri!" kataku.
" Apa? gimana kamu bisa tahu cerita itu? padahal kejadian itu sudah 10 tahun yang lalu?" tanya kak Nadia heran
"Sebenarnya.. aku sendiri juga tidak tahu, yang pasti sudah lama aku menceritakan kisah nyata sampai ada orang yang benar-benar mau menceritakannya untuk ditulis oleh ku. Sama seperti ceritaku ini, kak Sofia lah yang ingin kisahnya aku tulis !" jelasku.
"Apa?" tak kusangka ternyata kak Nadia pingsan dan kepalanya jatuh di atas meja.Hampir saja kepala kak Nadia masuk ke dalam makanan di depannya . Untunglah Yulia tahu dan menggeser piring makannya hingga kepala kak Nadia terbentur meja ,bukan di piring makanannya.
Harusnya kepala kak Nadia yang dipegang oleh Yulia.Aissh..
Sore harinya aku dan Yulia pergi ke rumah kak Nadia untuk bertemu mamanya.Sampai di sana aku pun menceritakan semua kepada Mama kak Nadia.Seperti pesan kak Sofia yang ingin bertemu dengan keluarganya,aku ingin mempertemukan mereka.
Tapi aku tidak tahu bagaimana caranya karena beberapa hari ini Sofia tidak pernah muncul lagi di sekolah. Aku berjanji pada keluarga kak Nadia akan memberitahukan segera pada Sofia jika sudah bertemu dengannya.
_ _ _
Besoknya seperti biasa pagi-pagi aku sudah berangkat ke sekolah, tak disangka ternyata Sofia sudah duduk di bangku menungguku. Aku sungguh terkejut, tapi untung saja pagi itu belum ada yang datang.Aku pun menghampiri Sofia dan segera menceritakan kejadian kemarin saat aku bertemu dengan kakaknya.
Selama ini Sofia tinggal di sekolah.Dia tidak pernah keluar karena dia takut tersesat dan tidak bisa kembali lagi ke sekolah. Sofia takut jika suatu saat keluarganya ada yang datang ke sekolah dan dia tidak tahu.
Aku pun menceritakan semuanya kepada Sofia termasuk ingin mempertemukannya pada keluarganya, seperti yang diinginkan Sofia. Sofia pun setuju.
"Lalu bagaimana aku bisa mempertemukan kalian ?" tanyaku.
"Aku akan ikut denganmu ke rumah orang tuaku, nanti di sana Aku yang akan bicara sendiri pada mereka !" kata Sofia
"Apakah itu bisa?" tanyaku.
"Nanti aku akan memberi petunjuknya!" kata Sofia lagi.
" Baiklah.. nanti sepulang sekolah aku akan membawamu ke rumah orang tuamu.Kamu ikutlah denganku!"
" Baik !" jawab Sofia.
Setelah percakapan yang singkat itu, Sofia pun menghilang karena ada beberapa anak yang sudah masuk ruangan kelas.Akupun merasa lega , karena sebentar lagi misiku sudah berhasil .Yulia yang datang langsung menegurku karena aku menundukkan kepalaku di atas meja .
"Ana ..Kamu kenapa pagi-pagi sudah cemberut?"tanya Yulia .
" Aku biasa saja.. aku sudah bertemu Sofia dan sore ini aku akan membawanya pulang!"kataku.
" Apa ?Benarkah? bolehkah aku ikut ?"tanya Yulia.
"Tentu saja!" jawabku.
Hari itu kami pun mengikuti pelajaran sekolah seperti biasanya, hingga sore hari aku dan Yulia hendak pergi ke rumah kak Nadia.Tapi Sofia sama sekali tidak muncul ,aku yakin itu karena ada Yulia disampingku.Aku pun mengatakan pada Yulia untuk berangkat terlebih dahulu ,mungkin saja Sofia yang tidak ingin bertemu dengan Julia.Syukurlah Yulia mau mengerti.
" Baiklah kalau begitu aku duluan! kita ketemu di rumahnya kak Nadia saja!" kata Yulia .
" Oke!" jawabku.
Yulia pergi ke rumah kak Nadia terlebih dahulu . Sedangkan aku menunggu kak Sofia di dalam kelas.Tak berapa lama Sofia pun muncul dia bilang takut jika bertemu banyak orang, tapi aku menceritakan tentang Yulia. Karena Yulia lah yang menyambungkan aku untuk bertemu dengan kak Nadia ,adiknya Sofia .
Sofia pun mengerti dan akhirnya dia ikut aku untuk pulang ke rumahnya.Sampai di rumah kak Nadia, Yulia sudah ada di sana.Aku masuk dan menceritakan semua pada kak Nadia dan mamanya bahwa Sofia ingin berkomunikasi langsung dengan mereka.
Mama kak Nadia langsung menangis ,antara percaya dan tidak. Tapi beliau memang sangat ingin bertemu dengan putrinya yang sudah tiada.Aku duduk disebelah Yulia begitu pula Sophia duduk di sebelahku. Namun hanya aku yang bisa melihatnya.
Sofia pun memberitahuku bagaimana dia bisa komunikasi dengan orang tuanya.Namun sebelumnya, Sofia memintaku untuk makan terlebih dahulu agar aku punya energi untuk menyambungkannya berkomunikasi dengan keluarganya.
Karena ini di rumah orang,dengan sungkan tapi tak tau malu ,aku memaksakan diri untuk meminta makan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!