NovelToon NovelToon

Misteri Kampus Muara

Awal pembukaan kampus serta asal mula adanya kemisterian

*Flashback tahun 1990

 

Telah disahkannya pembukaan kampus ke-8 dari Universitas Kedokteran Muara yang berada di kota muara tepatnya yang berada di tengah-tengah kota tersebut.

Banyak rumor mengatakan bahwa kampus ini dahulunya ialah bekas rumah sakit yang tak terurus kemudian rumah sakit tersebut akhirnya di ubah menjadi tempat sekolah perguruan tinggi kedokteran.

Meskipun banyak rumor yang mengatakan tidak memungkinkan bahwa kampus tersebut merupakan salah satu kampus terfavorit bagi para calon mahasiswa.

Saat memasuki pelajaran tahun baru pihak kampus mengadakan sebuah acara penyambutan untuk mahasiswa baru. Satu bulan setelah acara penyambutan, para Mahasiswa baru sudah mulai untuk melaksakan pembelajaran dan semua Mahasiswa baru mentempati ruangan yang berada di lantai paling atas yaitu lantai 4.

Salah satu Mahasiswa yang sangat terpandang disana merupakan seorang gadis cantik yang bernama Maria.

Meskipun ia merupakan mahasiswa baru ia mampu berprestasi yang sangat bagus dikampus tersebut, tak heran jika banyak lelaki yang mengidolakannya.

Satu minggu kemudian, Maria di utus oleh pihak kampus untuk mengikuti acara penyabutan para dokter besar dari luar negri.

Semenjak hari itu, ntah kenapa Maria tak pernah terlihat sama sekali ada sebagian mahasiwa mengira-ngira bahwa ia sedang sakit dan ada juga yang mengira-ngira bahwa ia tak kuliah lagi. Tak ada yang tahu dimana keberadaan Maria.

Pada suatu saat ketika petugas kebersihan sedang membersihkan ruangan-ruangan yang kotor, tiba-tiba ia mencium aroma yang sangat busuk dari ruangan nomor 9 yang dimana ruangan itu sejak awal pembukaan kampus ke-8 ini tak ada satupun orang yang memasuki ruangan tersebut dan juga sejak awal ruangan itu hanya digunakan untuk meletakkan kursi dan meja yang rusak saja, Petugas kebersihanpun merasa penasaran.

“Bau apa ini? Apa mungkin bau bangkai tikus kali ya?” gumamnya sambil menutup hidungnya.

Ia mencoba untuk membuka ruangan tersebut, sayangnya ruangan tersebut terkunci, Ia pun bergegas untuk mencari dekan fakultas untuk meminta bantuan supaya membuka ruangan itu karena ia membaukan sesuatu yang busuk dari ruangan itu.

Karena penasaran bau apa itu akhirnya dekan menyetujui untuk membuka ruangan itu. Ketika pintu hendak dibuka...

Tiba-tiba.... Lampu di lorong-lorong mati.

“Ada apa ini? Kenapa semua lampu mati?” bingung Dekan.

Ketika pintu terbuka lebar. Ruangan itu sangat gelap dan bau busuk itu sangat menyengat dihidung. Merekapun mencoba untuk mencari penerangan melalui senter handphone lalu mencari darimana asal bau itu berada.

Ketika mereka telah berada di tengah-tengah ruangan dekan fakultas merasa bahwa ia telah menyenggol sesuatu ia pun mencoba untuk menyenter benda apa yang telah ia senggol. Betapa terkejutnya dia sehingga matanya terbelalak karena yang ia senggol itu merupakan mayat yang telah membusuk .

“Aaaakhhhhh!!” teriaknya.

Karena mendengar teriakan itu petugas kebersihanpun berlari untuk memastikan apa yang membuat dekan fakultas menjerit. Setelah ia mendekat betapa terkejutnya ia melihat mayat Maria yang sudah dalam keadaan membusuk.

Ketika mayat Maria di evakuasi banyaknya orang yang ikut menyaksikan betapa buruknya keadaan wanita itu.

Banyak orang baik para mahasiswa dan dosen maupun masyarakat setempat yang menyayangkan atas kejadian yang tidak dinginkan itu. Banyak pula dari mahasiswa-mahasiswi yang merasa sedih serta kehilangan atas kematian yang menimpa gadis cantik ini.

Tak ada satupun yang tau penyebab kematian gadis ini apa dan juga tak ada satupun orang yang mau mencari tahu penyebab kematiannya.

Rumor yang selalu didengar dikampus itu adalah tak ada satupun orang yang boleh masuk keruangan itu sehingga mahasiswa serta masyarakat setempat mempercayai bahwa ruangan no 9 itu merupakan ruangan yang terkutuk.

Semenjak hari itu banyaknya kejanggalan-kejanggalan yang sering dialami mahasiwa ataupun masyarakat setempat serta banyak yang mengatakan bahwa kejanggalan itu datang dari arwahnya Maria. Bahkan ada sebagian mahasiwa mengaku setiap melewati ruangan 9 itu mereka mendengar suara orang yang meminta tolong dan ada juga yang tiba-tiba membaukan aroma yang sangat busuk dari ruangan tersebut.

Sehingga mahasiwa serta masyarakat setempat meminta untuk pihak kampus menutup sementara kampus tersebut karena mereka merasa khawatir akan adanya hal-hal yang menjanggalkan.

Karena keresahan masyarakat dan mahasiswa pihak kampuspun menyetujui untuk menutup sementara dan para mahasiwa disana di opor ke kampus satu yang berada tak jauh dari kampus delapan ini.

Semenjak ditutupnya kampus ini tak ada satupun orang yang berani untuk masuk kedalam.

Kemudian pada tahun 2000 kampus ini kembali dibuka dan semenjak hari itu tak ada satupun orang yang berani untuk menceritakan kejadian yang menimpa kampus ini.

 

*Flashback off

*Catatan author*

Hei... Terimakasih sudah mampir untuk membaca… Ada yang penasaran kelanjutannya seperti apa? jika kalian suka dengan ceritanya jangan lupa di vote serta sukai ya guys dan juga jangan lupa tinggalkan komentarnya ya agar authornya semakin semangat untuk membuat ceritanya.

eps 1

Ketika dibukanya kembali kampus muara pada tahun 2000. Awalnya tidak terlalu banyak orang yang ingin mendaftarkan diri sebagai calon mahasiswa kedokteran dikampus ini yang disebabkan karena masih terdengarnya rumor-rumor tentang kemisterian atas kematiannya seorang gadis di lantai 4 ruangan no 9, serta masih adanya masyarakat setempat yang mengatakan bahwa arwah gadis tersebut masih ada dan akan terus bergentayangan diruangan tersebut.

Maka dari itu tidak banyaknya orang yang ingin mendaftarkan diri di kampus tersebut karena mereka merasakan takut terhadap rumor itu.

Dengan masih adanya rumor-rumor yang dipercayai oleh masyarakat setempat, pihak kampus sedikit kewalahan dalam mencoba untuk mengembalikan nama baik kampus muara yang kedelapan ini.

Masyarakat seakan-akan mencoba melarang pihak kampus untuk membuka kembali kampus ini.

Meskipun kejadian itu sudah sangat lama, tetapi mereka percaya bahwa kampus ini sudah dipenuhi dengan makhluk-mahkluk yang tak kasat mata, tambah lagi kampus ini sudah ditutup sangat lama sehingga akan memberi kesan yang sangat menyeramkan dan mereka takut jika kampus ini dibuka kembali kejanggalan-kejanggalan dahulu akan terasa lagi.

seiring berjalannya waktu, kampus ini dapat berdiri lagi dengan predikat kampus terbaik serta predikat kampus terlengkap dengan adanya predikat tersebut akhirnya nama baik kampus itu dapat dipulihkan kembali yang awalnya hanya sedikit orang yang ingin mendaftarkan diri.

Akan tetapi, hingga tahun 2019 ini kampus kedelapan ini sudah memiliki ribuan mahasiswa.

Ya... Meskipun rumor itu tak hilang sepenuhnya di telinga mahasiswa, tapi mereka percaya bahwa selagi mereka tidak mengganggu makhluk tak kasat mata itu juga tidak akan mengganggu.

Lain halnya dengan masyarakat setempat mereka selalu merasa terganggu dengan dibukanya kampus ini. Mereka merasa kejadian beberapa tahun yang lalu kini terjadi lagi tambah lagi kampus ini semakin terlihat sangat menakutkan karena tak adanya perenovasian ulang dari bangunan-bangunan kampus.

Semenjak dibukanya kembali kampus itu pada tahun 2000, adanya kejanggalan-kejanggalan yang dirasakan oleh seorang warga yang berjualan keliling sekitaran kampus.

Pada suatu malam disaat ia sedang mangkal didekat kampus, ia mencium aroma yang sangat menyengat dan saat aroma itu tercium ia melihat ada seseorang yang sedang berjalan menuju ke arah kampus itu.

"Dek jangan kedalam!! Kampusnya sudah tutup, kembali saja besok pagi!!" teriaknya dari kejauhan.

Orang itupun menghentikan langkahnya kemudian ia berjalan kembali tanpa menghiraukan si penjual itu. Disaat ia sudah berada di dalam perkarangan kampus tersebut.

Si penjual keliling itu semakin penasaran apa yang sedang dilakukan oleh orang itu di kampus pada saat tengah malam ia pun mencoba mengikuti orang itu.

Ia mengira bahwa orang itu mungkin salah satu mahasiswa di kampus tersebut. Disaat ia mencoba mendekati orang itu.

Tiba-tiba……

"Hussss hussss husss…" suara seorang lelaki yang sedang mengusir kucing dari gerobak si penjual keliling.

Ia pun tersentak dengan suara tersebut dan berlari mendekati gerobaknya karena lelaki itu ingin membeli jualannya.

"Sedang apa disana pak?" tanya nya.

"Itu, mas… Saya melihat seseorang masuk kedalam kampus itu jadi saya memanggilnya tapi dia sepertinya tidak mendengarkan panggilan saya," menjelaskan sambil mengarahkan tangannya ke arah kampus.

Disaat ia mencoba menunjukkan kemana arah orang tersebut ia terkejut karena disana tidak ada siapa-siapa bahkan pagar perkarangan kampus itu terkunci.

"Tidak ada siapapun disana pak! Lihat…Pagarnya saja digembok mana mungkin ada orang yang bisa masuk kedalam," Sahut lelaki itu.

Semenjak hari itu penjual keliling itupun tidak pernah mangkal didekat kampus itu lewat dari jam 10 malam.

eps 2

Pada tahun 2019.

Seluruh mahasiswa sedang mempersiapkan acara untuk penyambutan mahasiswa baru bisa disebut juga dengan Masa Orientasi Mahasiswa ( MOM). Seluruh mahasiswa baru berkumpul dilapangan kampus untuk diberikan perbekalan MOM yang akan datang.

Ketika selesai diberikan perbekalan seluruh mahasiswa barupun kembali kerumah masing-masing kecuali Shinta dan Namira yang masih berada di kampus tersebut.

Dua gadis itu masih berada dikampus dikarenakan mereka sedang mengurus pendaftaran ulang.

Setelah acara perbekalan selesai pada pukul 5 sore Shinta dan Namira pun bergegas ke ruangan keuangan yang berada di lantai 4.

Ketika mereka berada di lantai tersebut tiba-tiba, Mereka merasakan sesuatu yang berbeda pada lorong-lorong kampus yang memberikan kesan mengerikan sehingga membuat mereka sedikit takut.

Dengan keberanian dua gadis itu terus berjalan hanya saja mereka tak melihat satu orangpun disana.

Setelah beberapa ruangan terlewati tiba-tiba ada seseorang yang keluar dari kamar mandi dan memandang aneh ke dua gadis itu

“ Kalian mau kemana?” tanyanya.

“ Mau keruangan keuangan buk,” jawab Shinta.

Ia terdiam seakan-akan mencoba untuk mencegah gadis itu.

“ Jangan lama-lama ya!!” jawabnya sambil berlalu.

Dua gadis itupun melanjutkan jalannya dengan sedikit tergesa-gesa ketika mereka melewati ruangan 9.

Tiba-tiba… Lampu lorong-lorong mati.

"Siapa sih yang matiin lampu nggak tau apa ada orang disini!" ucap Namira kaget dan kesal.

Tidak lama kemudian, seketika ada angin yang bertiup sangat kencang padahal jendela pada lorong-lorong tersebut tertutup dengan sangat rapat bahkan jika diperhatikan dengan seksama jendela-jendela itu tidak bisa dibuka.

"Mir, Aku kok merasakan ada sesuatu yang aneh ya. Bukannya semua jendela ini tak bisa dibuka ya? kok ada angin sih," kata Shinta dengan penuh perasaan aneh.

"iya aku juga merasakan sesuatu yang aneh. Disaat kita melewati ruangan-ruangan sebelumnya tidak ada apa-apa tapi disaat kita melewati ruangan ini kok semuanya tiba-tiba berubah gini," jawab Namira dengan sedikit mendekat ke Shinta.

Semua tampak begitu gelap tapi dua gadis itu tetap melanjutkan jalannya, ketika mereka tiba diruangan keuangan yang berada di ruangan 10.

Mereka mengetuk pintu ruangan itu, sayangnya tak ada satupun orang yang menyaut dari dalam ruangan karena tak ada yang menyaut Namira pun mencoba untuk masuk ke dalam kemudian di ikuti oleh Shinta. Merekapun tak menemukan satu orangpun di ruangan itu.

ketika mereka berada di tengah-tengah ruangan itu mereka mendengar seperti seseorang yang sedang mengunci pintu

“ Cekrek cekrek…” suara kunci pintu.

"Mir, sepertinya ada seseorang diluar ayo kita lihat," ajak Shinta sambil berjalan kearah suara diikuti oleh Namira yang berada dibelakang Shinta.

Disaat mereka melihat ke suara tersebut mereka tidak menemukan apapun dan melihat pintu tersebut masih terbuka dengan lebar karena semakin merasakan adanya hal yang aneh akhirnya merekapun untuk memutuskan menunggu di luar saja.

Merekapun duduk di kursi yang berada di samping ruangan.

Hujan pun turun dengan sangat lebat sehingga keadaan semakin mencekam, tetapi dua gadis itu tetap duduk.

Tiba-tiba…

“ Hiks hiks hiks…” suara tangisan yang terdengar dari kejauhan.

Dua gadis itupun terkejut dengan mata terbelalak dan saling memandang, kemudian mereka mencoba untuk mengalihkan pandangan mereka dengan memainkan handphone masing-masing mereka mencoba untuk seakan-akan tak mendengarkan suara apapun.

Kemudian…

“ hiks hiks hiks…” suara itu semakin terdengar jelas dan mereka masih tidak memperdulikan.

Mereka saling menerka-nerka apakah hanya mereka sendiri saja yang mendengarkan

“Aku seperti mendengar suara tangisan apa kamu juga mendengarkannya Shin?” tanya Namira dengan suara sangat pelan sambil memainkan handphone nya.

“Iya, tapikan disini hanya kita berdua saja darimana suara itu datang?” jawab Shinta dengan suara pelan juga sambil memainkan handphonenya.

Tak lama kemudian suara itu seakan-akan semakin mendekat dan suasan di lorong itupun semakin gelap.

Namira pun menyakan kembali.

“Apakah kau mendengarkannya lagi?” tanya nya kembali.

"Iya dan kali ini bahkan suara itu semakin jelas dan sepertinya suara itu semakin mendekat ke arah kita," jawab Shinta dengan ekspresi yang terlihat sedikit ketakutan.

Kemudian mereka mendengarkan suara tangisan itu semakin dekat dan kencang sekali. Merekapun memutuskan untuk kembali besok saja dan bergegas untuk pulang.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!