Malam tampak indah dengan taburan bintang, terlihat wanita duduk didekat jendela dengan tangan kanannya memegang minuman yang ia nikmati. Dari arah belakang terdengar suara langkah kaki menghampiri orang itu.
" selamat malam Nona." Sapa pria itu yang menundukkan kepala pada wanita yang berpakaian sexy berdiri didekat jendela di aula ruang tengah.
Wanita itu langsung menoleh kebelakang, melihat seorang pria yang berdiri tepat dibelakang dirinya.
" Apa semuanya selesai?" Tanya wanita itu dengan tatapan dingin bertanya kearah pria didepannya.
" Sudah nona,semuanya sudah saya atasi.Apa nona akan pulang sekarang?" Tanya pria itu yang tidak lain asisten pribadinya.
" Iya." Jawab singkat wanita itu yang langsung meletakkan gelas dimeja sampingnya.
" Jangan sampai lagi pria itu menginjak tempatku dan ingat tugasmu." Pesan wanita itu yang secara langsung dibalas dengan respon menundukkan kepala.
" Baik nona,saya mengerti." Ucap pria itu yang langsung ditinggal oleh wanita itu .
Wanita itu langsung pergi meninggalkan tempat itu dengan ekspresi marah,karena dia baru saja mengalami sesuatu yang tidak mengenakkan .
Wanita cantik itu bernama Misya ,dia adalah wanita karir yang selalu di sibukkan dengan karirnya yang menjadi pengusaha sekaligus sebagai direktur di perusahaan.
Tidak main-main Misya memiliki beberapa orang kepercayaan yang selama ini membantu dirinya dalam mengurus beberapa pekerjaan miliknya.
Hingga kesuksesan dirinya makin cemerlang dengan dirinya merambat di bidang properti yang tidak main-main besarnya.
Tapi hanya satu yang Misya tidak miliki,hanya cinta yang selama ini dia pertahankan malah membuat pria yang dia cintai secara berani berselingkuh dengan salah satu mantan sekretarisnya hingga Misya pun memilih meninggalkan dan mulailah rasa kebenciannya begitu besar hingga tidak ada rasa cinta yang tersisa untuk pria itu.
Misya benar-benar kecewa hingga dia memilih untuk memutuskan hubungannya dengan pria itu,tapi pria itu masih saja mengejarnya hingga Misya memilih tak memperdulikannya.
Posisi Misya ada didalam mobil,malam ini dia memilih untuk pulang sendiri dengan mobil pribadi tanpa ada asisten pribadinya yang menemani dirinya pulang.
Saat berjalan kearah pulang , tiba-tiba saja ada mobil besar menabrak mobil miliknya hingga Misya mengalami peristiwa yang begitu membuat kaget dirinya. Disaat dirinya harus mengalami kecelakaan dimalam itu.
Perlahan-lahan Misya membuka kedua matanya dengan ekspresi bingungnya,posisi dia kini ada di suatu taman yang nampak begitu indah dengan air mancur tepat didepannya.
" Aku ada dimana?" Batin Misya yang masih kaget kenapa dirinya ada disini.
" Bukannya aku di dalam mobil dan." Belum selesai berbicara tepat disampingnya ada seorang wanita tersenyum kearah dirinya.
" Halo ." Sapa wanita itu dengan senyuman manisnya.
" Kamu siapa?" Tanya Misya yang nampak terlihat bingung kenapa dirinya bisa sampai ada disini.
" Namaku Misya,nama kita sama tapi umur kita yang berbeda.boleh aku panggil kakak?" Spontan Misya membalas dengan anggukkan kepala.Wanita itu langsung tersenyum kearah Misya.
" Akhirnya tugasku selesai,kini giliran kakak untuk melanjutkannya." Ucap wanita itu dengan senyuman.
"Maksud kamu apa?" Tanya Misya yang masih tak mengerti apa yang dimaksudkan oleh wanita tepat disampingnya.
Wanita itu langsung menceritakan semuanya pada Misya, Misya pun mendengar dengan cerita tadi wanita itu.
Misya langsung kaget dengan informasi yang wanita itu katakan.
" Maksud kamu,aku sudah mati?" Wanita hanya terdiam dengan membalas dengan anggukkan kepala.
" Tidak mungkin." jawab Misya yang syok mendengar kata itu.
" Memang seperti ini takdir kita kak,Misya sendiri sudah lelah menghadapi mereka hingga Misya memilih untuk menyerah dan aku yakin kakak Misya bisa melewati itu semua. Sedangkan aku tak bisa melanjutkan itu semuanya."
"Lalu bagaimana denganku?" tanya Misya yang masih tak percaya apa yang terjadi pada dirinya.
" Kakak hanya melanjutkan hidupku walaupun sebenarnya itu bukan tubuh kakak yang aslinya." Ucap wanita itu.
" Maksud kamu,aku harus hidup sebagai dirimu?"
" Iya kak,aku percaya kakak bisa menjalani itu semuanya.aku mohon gantikan aku , walaupun papa membenciku ." Wanita itu tiba-tiba menangis ,Misya masih tak percaya jika dirinya harus hidup di badan orang lain.
" Kakak aku mohon,tolong gantikan aku." Wanita itu menangis dan terus memohon pada Misya,Misya pun terpaksa menerima permintaan wanita itu.
"Baiklah aku bersedia,tapi aku tak tahu betul bagaimana kisah hidupmu sampai-sampai kamu bilang dibenci oleh papamu." Ucap Misya yang penasaran apa penyebab Misya dibenci oleh papanya sendiri.
" Nantinya kakak akan tahu sendiri,yang terpenting kakak jaga baik-baik diri kakak.Hanya itu yang Misya katakan." Tiba-tiba saja mereka saling berpelukan Misya hanya terdiam dan balik membalas pelukan wanita itu.
Tanpa aba-aba Misya bangun dari tidurnya,wajahnya diselimuti keringat begitu deras dikepalanya.Dia mencoba bangun dari tidurnya,sembari melihat sekeliling ruangan.
" Ini kamar apa gudang?" Batin Misya yang terlihat bingung.
Tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka ,tepat didepannya ada seorang wanita paruh baya yang terlihat angkuh sinis melihat dirinya.
" Bangun kamu,cepat kamu siapkan kopi untuk papamu." Ucap wanita paruh baya itu yang asal memerintah dirinya.
Sontak saja Misya kaget wanita itu semena-mena memerintah dirinya.Tangan Misya langsung ditarik oleh wanita paruh baya itu.
" Cepat bangun,dasar anak tak tahu diri." Ucap wanita itu yang terlihat kesal.
Dari arah depan terlihat ada seorang wanita yang menghampiri mereka." Nyonya,biar saja saja yang membuat,kasihan nona Misya.dia baru saja sembuh dari sakitnya." Ucap wanita itu yang terus memohon.
" Diam kamu!" Teriak wanita itu.
" Saya mohon nyonya, untuk kali ini saja.biar saya saja yang mengerjakan pekerjaan nona, setelah nona Misya sembuh dari sakitnya nona Misya yang akan melanjutkan pekerjaannya nyonya." Wanita paruh baya itu menatap sinis kearah Misya.
" Baiklah,kerjakan sekarang.dan ingat untuk kamu Misya.jangan banyak alasan kamu setelah sembuh dari sakit." Ucap wanita itu yang langsung pergi meninggalkan Misya.
Jujur saja Misya merasa bingung siapa wanita yang berani memarahi dirinya." Nona Misya lebih baik istirahat saja ya biar bibi yang mengerjakan tugas nona,bibi tinggal dulu ya. Ingat obatnya di minum." Misya hanya membalas dengan anggukkan,setelah Misya duduk bersandar di tembok tidak sengaja Misya melihat buku ukuran sedang yang terselip dibelakang meja samping tempat tidurnya.
Misya pun langsung membuka dan membaca buku itu,ternyata itu buku diary milik Misya . Perlahan-lahan dia baca buku itu dan reaksi dia sedikit kaget dengan kehidupan wanita itu yang begitu tragis setelah kematian mamanya wanita itu dibenci oleh papanya.
Dia selalu dituduh oleh papanya gara-gara dirinya istrinya meninggal, kejadian itu membuat kehidupan wanita itu mulai tragis.Ditambah lagi papanya menikah lagi dengan seorang janda memiliki 2 orang anak yang sekarang menjadi bagian dari keluarganya.
" Pantas saja papamu sifatnya seperti itu,aku yakin kamu pasti sakit hati dengan perlakuan papamu selama ini." Gumam Misya yang begitu terharu dengan kehidupan tragis pemilik badan ini.
" Baiklah,akan ku ubah kehidupanmu lebih baik lagi.Apalagi aku sudah muak jika aku hidup seperti ini." Ucap Misya yang mencoba bangun dari tidurnya.
Misya segera membuka lemari baju miliknya,dan sayangnya lagi baju didalam lemari hanya ada 4 potong ditambah beberapa baju daster yang sudah kusam.
"Kenapa baju miliknya seperti ini, bajunya terlihat sangat kuno ." Gumam Misya yang kaget baju miliknya seperti ini.
Misya mencoba cari cara lain agar dia terselamatkan dari kehidupan yang begitu membuat dirinya menderita.Ia mencoba mencari barang miliknya di laci kamarnya,matanya tertuju pada sebuah handphone yang terlihat jadul.
" Yakin ini handphone miliknya,jadul amat. Berbeda dengan handphone milikku." Gerutu Misya yang kaget bukan main .
Tapi untungnya handphone itu masih bisa digunakan,diam-diam Misya menghubungi seseorang yang ingin dia temui.
" Halo Arya, ini aku Misya. Kita bisa bertemu ditempat biasanya kita bertemu?, ada sesuatu hal yang ingin aku bicarakan denganmu .Ingat jam 9 pagi jangan sampai telat." Baru saja bicara tiba-tiba handphone miliknya mati.
Misya pun kaget dan mengecek handphone miliknya,dan pantas saja mati pulsa miliknya sudah habis untuk dia telepon sebentar.
" Yah habis pulsaku,begini amat hidupku susah sekali." Keluh Misya yang kesal sendiri.
Misya pun mengembalikan handphone miliknya kedalam laci." Aku harus bertemu Arya ,mana aku mau hidup menderita seperti ini.Dasar orang tua tidak bisa mengurus anaknya sendiri. Hanya bisa menyalahkan anaknya sendiri." Misya benar-benar kesal dengan perilaku orang tuanya yang tak pernah memberikan kasih sayang pada putrinya sendiri.
Misya pun pergi ke kamar mandi yang ada diluar,Misya pun melihat sekeliling ruangan yang ternyata rumah yang dia tempati cukup besar walaupun tak ada apa-apa dengan yang dia milik sebenarnya.
Baru saja selesai mandi ada seorang wanita menghampiri dirinya .
" Hey kamu." Wanita itu melempar baju kearah Misya.
" Cuci baju milikku,awas sampai rusak.Baju itu harganya mahal tahu." Ucap wanita itu dengan nada kesal.
"Terus kenapa?" Tanya Misya yang berani bertanya.
" Apa kamu tuli,baju itu mahal bahkan kamu pun tak akan mampu membeli baju seperti itu." Senyuman sinis wanita itu pada Misya.
" Begitu ya,tapi aku pernah dengar ada baju paling mahal dari ini katanya merk terkenal dari Paris bahkan edisi terbatas kabarnya ." Jawab santai Misya.
Mendengar itu wanita langsung kaget." Apa benar apa yang barusan kamu bilang?" Tanya wanita itu yang kaget dengan ucapan Misya.
" Benar,bahkan harganya tak terlalu mahal hanya Sekitar 100 juta bahkan ada yang lebih dari itu." Jawab Misya yang di kehidupan sebelumnya ditaburi kemewahan dari yang dia miliki.dan semua dari hasil kerja kerasnya.
" Jangan asal bicara kamu."
" Kamu cek saja sendiri ,kamu nanti akan dapat barang yang aku maksudkan." Jawab santai Misya yang pergi meninggalkan wanita itu.
Wanita itu terlihat bingung melihat perubahan dari Misya yang berani menjawab pertanyaan dirinya.Biasanya Misya akan ketakutan pada dirinya tapi malah kebalikannya dia berani dengan dirinya.
" kenapa dia Sekarang berani denganku." Gumam wanita itu yang tak lain adik tirinya yang bernama Tiara .
Misya langsung masuk ke kamar mencari sisir,ia berdiri didepan cermin." Sayangnya kamu kurang perawatan,lihat wajah kamu yang sedikit berjerawat begini .kalau sudah seperti ini aku harus perawatan agar wajahnya bersih dari jerawat." Gumam misya yang merasa wajahnya harus diperbaiki dengan perawatan .
Tiba-tiba saja masuklah bibi Mia yang datang membawa sesuatu." nona." Sapa bibi Mia pada misya.
" Iya bibi." Balik sapa Misya.
" Ini untuk non,ada teh hangat buat non." Jawab bibi Mia yang pandangan teralih pada sesuatu barang yang tergeletak ditempat tidur.
" Bukannya itu baju Milik non Tiara?" Tanya bibi Mia yang langsung mengambil baju itu.
" Iya bibi, tadi dia menemui Misya setelah selesai mandi dan memberikan ini untuk di cuci." Jawab Misya yang baru saja selesai merapikan rambut.
" Ya sudah kalau begitu bibi cuci baju non Tiara , nona Misya istirahat saja".Ucap bibi Mia yang begitu menyayangi Misya.
"Iya bibi." Jawab Misya dengan senyuman,karena hanya bibi Mia yang begitu baik pada dirinya, sedangkan orang lain tak begitu menyayangi dirinya malahan dirinya dibenci oleh mereka.
Tak terasa waktu menunjukkan pukul 7 malam,seperti biasanya Misya keluar dari kamarnya menuju ruang meja makan.Saat masuk ke dalam Misya sudah di kejutkan kehadiran mereka semuanya di ruangan itu.
Misya langsung duduk diantara mereka,reaksi mereka semuanya langsung kaget.
"Untuk apa kamu makan disini." Ucap pria itu yang duduk di sebelah kanan Misya.
"Aku mau makan disini." Jawab Misya yang malas berdebat dengan kakak tirinya yang bernama Fendi,Misya langsung mengambil makanan diatas meja tanpa dia memperdulikan mereka.
Tiara nampak marah melihat kehadiran Misya ditempat makan malam mereka.Belum lagi ibu dan kakak tiri laki-lakinya begitu sama tak suka kehadirannya.Sedangkan tuan Mahendra tak menghiraukan putrinya yang saat itu berkumpul satu ruangan.
"Mama,jangan lupa pesan Tiara tadi." Ucap Tiara pada mamanya.
"Iya sayang,nanti mama coba bilang sama papamu."
"Adik pesan apa ma?" Tanya Fendi pada mamanya.
"Itu lho ,adikmu ingin baju seperti yang dia inginkan." Jawab mama Andini pada putranya.
" Kalau dia ingin baju belikan saja." Ucap tuan Mahendra pada istrinya.
"Iya pa." Jawab mana Andini dengan senyuman.
Reaksi Tiara begitu bahagia mendengar akhirnya dia memiliki apa yang dia inginkan."Makasih pa." Ucap Tiara pada papanya.
"Iya sayang." Jawab tuan Mahendra pada putri tirinya.
Mendengar perkataan itu, diam-diam Misya tersenyum."Benar-benar tak habis pikir,putrinya sendiri diabaikan sedangkan dia bukan anak kandungnya sendiri malah begitunya dimanja seperti itu." Batin Misya yang hanya bisa menahan tawa.
Tiara pun melihat Misya hanya tersenyum makin membuat dirinya bingung."Kenapa kamu tersenyum begitu,kamu iri ya ?" Tanya Tiara dengan nada sedikit kesal .
Misya pun memilih diam tak menjawab, apalagi posisi dia sedang makan.
" Bisa tidak kamu jawab,apa kamu tuli?" Tanya Fendi yang terlihat marah.
Mendengar dirinya ditanya,Misya langsung menghentikan makannya." Bisa tidak saat makan tidak berbicara,kamu tahu kan kode etik cara makan yang benar." Jawab Misya dengan tatapan tajam kearah kakak tirinya.
Fendi yang mendengarnya langsung kaget,mendengar Misya yang bisa-bisa ia berani membalas pertanyaan dari Fendi.
" Apa kamu bilang!" Teriak Fendi.
" Bisa tidak kalian berdua diam!" Teriak tuan Mahendra yang mendengar keduanya saling ribut.
" Dia yang salah pa,ditanya bukannya menjawab malah diam tanpa menjawab. Mana sopan santun kamu Misya." Fendi benar-benar tak bisa menahan rasa marahnya.
Mendengar ceramah pria itu makin membuat Misya makin diuji kesabaran dirinya.
" Coba kamu introspeksi diri,apa benar posisi kamu disaat kita sedang makan harus berbicara?" Tanya Misya yang tak mau kalah dirinya disalahkan.
Fendi langsung terdiam,dia pun sadar diri jika itu tidak baik saat posisi kita sedang makan berbicara." Kamu diam aku anggap kamu paham." Jawab Misya yang melanjutkan makan malamnya.
Reaksi satu ruangan hanya terdiam, mereka merasa jika Misya seperti terlihat beda tidak seperti biasanya dan dirinya lebih berani menjawab yang biasanya hanya terdiam dan menundukkan kepala karena ketakutan.Tapi berbeda dengan sekarang,Misya lebih berani dan membuat semua orang kaget dengan perubahan dalam diri Misya.
" Beraninya kamu." Ucap Tiara yang terlihat marah besar.
" Diam dan makan .bukan waktunya berdebat hal sepele,sepertinya tuan harus mengingatkan putri anda ini bagaimana cara bersikap baik pada saat makan." Ucap Misya langsung menegur papanya,tuan Mahendra hanya melirik sembari melihat putrinya begitu tenang menikmati makan malamnya.
"Lihat putrimu yang sudah keterlaluan pa." Ucap nyonya Andini yang terlihat marah.
Misya segera mengakhiri makan malamnya,dia mulai muak dengan akting keluarganya yang terlalu lebay.Misya memilih pergi meninggalkan tempat,tuan Mahendra hanya terdiam menatap putrinya yang sudah pergi menjauh.
Misya langsung masuk kedalam kamarnya,baru saja dia duduk tiba-tiba saja handphone miliknya berdering.
" Halo ."
" Kamu siapa,kenapa kamu menyuruhku untuk." Belum selesai berbicara tiba-tiba saja Misya berkata sesuatu.
" Kode mawar hitam." Mendengar kata-kata itu,sontak saja Arya dibuat kaget dengan ucapan kode itu.
" Nona Misya."
" Iya,ini aku.Pasti kamu menganggap aku sudah mati kan?" Tanya Misya yang dapat menebak apa yang dipikirkan asistennya.
" kalau begitu siapa yang dikubur didalam tanah itu?" Tanya Arya yang makin bingung.
" Lebih jelasnya besuk aku ceritakan apa yang sebenarnya terjadi dan ingat perintahku tadi, besok kita bertemu ditempat biasanya pukul 9 pagi .Jangan sampai ada orang lain tahu tentang hal ini." Peringatan Misya pada asistennya.
"Baik nona, saya mengerti.tapi boleh saya tanya sesuatu pada nona, sekarang nona berada dimana?" Tanya Arya yang masih tak percaya dengan apa yang di dengarnya.
" Saat ini aku berada ditempat aman, kalau kamu ingin tahu besuk kita bertemu ditempat biasa dan disanalah aku akan bercerita semuanya padamu." Jawab Misya dengan santai.
" Baik nona saya mengerti." Jawab Arya yang begitu antusiasnya ingin bertemu dengan Misya.
Setelah memutuskan sambungan teleponnya,Misya tiduran ditempat tidurnya yang memang hanya kasur busa yang cukup tipis hingga Misya harus beradaptasi dengan kondisinya saat ini.
" Memang tempatnya tak begitu nyaman, yang terpenting aku bisa istirahat walaupun keadaan seperti ini." Batin Misya yang diliputi rasa pasrah dengan kondisi saat ini.
Misya langsung memilih untuk istirahat karena besok dia akan disibukan dengan kegiatannya.
Pagi hari
Seperti biasanya Misya bangun lebih pagi,dia menyempatkan waktunya untuk olahraga pagi seperti yang dia lakukan.Tanpa ia sadari ada seseorang yang terus mengawasi dirinya.Orang itu bersembunyi melirik kearah Misya yang menikmati waktu dengan berolahraga.
Hingga orang itu memilih untuk pergi agar tidak diketahui oleh Misya, setelah selesai olahraga Misya memilih untuk segera mandi .Tapi tiba-tiba saja tangannya ditarik dari belakang yang sontak membuat kaget Misya.
" Kamu mau kemana lagi bukannya menyiapkan sarapan pagi." Ucap nyonya Andini yang menghentikan langkah Misya.
Misya mengernyit dahinya." Apa tidak salah,bukannya anda yang harus menyiapkan itu semua?" Tanya Misya yang mulai berani membantah.
" Masih berani kamu melawan!" Teriak nyonya Andini yang begitu marah besar pada Misya.
Misya langsung maju mendekati nyonya Andini." Harusnya anda yang tahu diri,kamu sebagai ibu harus mempersiapkan itu semua untuk anak dan suamimu bukan aku yang harus mengerjakannya.Paham kan apa yang aku bicarakan." Ucap Misya yang langsung pergi masuk kedalam kamar mandi.
Nyonya Andini benar-benar tak terima apa yang Misya lakukan padanya."Awas saja akan ku laporkan papamu." Gumam nyonya Andini yang benar-benar tak terima apa yang Misya lakukan padanya.
Dari perdebatannya itu Misya tak mau diam saja, bahkan dirinya bukan Misya yang mereka kenal.Dirinya adalah Misya yang lain,misya awalnya heran betapa jahatnya mereka yang secara terang-terangan menindas dirinya.
Tapi bagi Misya itu tidak berlaku baginya, dia bahkan melakukan hal yang lebih keras.Cukup Misya yang dulu yang merasakan itu semua. Kini posisi Misya dia tempati walaupun badan ini bukan miliknya.
Misya seperti biasanya sibuk didalam kamar, tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka dan ternyata itu bibi Mia yang datang menghampiri dirinya.
" Nona Misya."
" Ada apa bibi?" Tanya Misya yang baru saja merapikan rambutnya.
" Sudah waktunya nona untuk sarapan pagi, tapi kenapa nona masih ada di dalam kamar?" Tanya balik bibi Mia.
" Ini , sebentar lagi selesai." Jawab Misya yang sibuk menata rambutnya.
Bibi Mia tampak tersenyum melihat Misya yang tampak begitu berbeda." Kenapa bibi tersenyum?" Tanya Misya yang melihat ekspresi aneh dari bib Mia.
" Tidak apa-apa non,bibi hanya merasa nona terlihat berbeda seperti tidak biasanya.Bahkan nona terlihat lebih cantik seperti biasanya." Ucap bibi Mia yang pangling dengan penampilan Misya yang sekarang ini.
" Biasa saja bibi,ya sudah Misya mau sarapan dulu." Pamit Misya pada bibi Mia, setelah Misya pergi keruang meja makan semuanya sudah berkumpul dan dirinya terakhir datang. Respon Misya terlihat santai tanpa menyapa mereka semuanya.
" Kamu." Ucap Fendi yang terlihat tidak suka dengan kehadiran Misya ditempat itu.
" Ada apa lagi, mau protes?" Pertanyaan itu membuat Fendi makin marah.
Misya langsung mengambil piring dan mengambil beberapa lauk untuk dia sarapan. Tiara benar-benar kesal dengan Misya yang semakin berani.
" Apa itu sopan santun mu pada mamamu, sampai-sampai kamu tak mau membantu mamamu." Ucap tuan Mahendra pada Misya yang terlihat begitu menikmati sarapan paginya.
" Membantunya apa, sepertinya aku tidak punya masalah yang lain ." Jawab Misya dengan sinis.
" Misya!" Teriak tuan Mahendra yang tak bisa bersabar menghadapi putrinya lagi.
" Ada apa tuan Mahendra." Ucap Misya yang makin membuat papanya makin emosi.
Suasana di ruangan itu makin memanas dan Misya lebih memilih untuk berdiri dari tempat duduknya..
" Sepertinya kesabaran saya sudah habis tuan Mahendra."Ucap Misya yang menatap tajam kearah papanya dengan tatapan benci.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!