Berurusan Dengan Kepala TNF (Tokyo Noir Familia)
Chapter 1
WARNING !!!
MENGANDUNG BANYAK KATA2 KASAR, ADEGAN KEKERASAN DAN SEBAGAINYA.
JIKA DIRASA TIDAK COCOK DENGAN CERITANYA SILAHKAN BISA SKIP CERITA INI
Suara langkah kaki menyusuri lorong
Pintu salah satu ruangan terbuka
Rion Kenzo masuk, melihat orang-orang yang sudah tergeletak di lantai dengan keadaan terikat dan kepalanya ditutupi kain hitam
Riji
Pi, kita udah nangkep mereka semua
Rion
Jadi orang-orang tolol ini yang sudah menembak selia?
Riji
Iya, mereka yang cegat selia di tengah jalan, lalu menembak dia.
Rion
Chi, buka penutup kepala mereka !
Echi membuka penutup kepala mereka.
Rion
Bajingan, beraninya kalian melukai keluarga ku.
Rion
Bayar dengan nyawa kalian
Rion menembak kepala salah satu dari mereka
Rion
Riji, Echi, sisanya papi serahkan pada kalian
Riji dan Echi langsung memasang wajah marah mereka dan sudah tak sabar ingin menghabisi mereka, lagipula mereka sudah dapat izin dari papi
Rion keluar dari tempat itu
Rion
Huh.. Bersenang-senang lah sesuka kalian
Rion berjalan keluar dari basement mansion nya
Rion
Jaki, keluarkan mobil.
Antar papi ke rumah sakit.
Jaki
Echi sama Riji gak ikut pih?
Rion
Mereka sedang sibuk dengan urusan mereka, tidak perlu banyak tanya, cepet keluarin mobil.
Jaki mengeluarkan mobil Supra kesukaan Rion
Jaki menyetir di depan sedangkan suasana mobil terasa tegang
Rion
Bagaimana bisa mereka lengah ?
Jaki
Kami juga tidak menduga mereka akan menyerang Selia, Selia dia sudah melakukan yang terbaik..
Rion
Kalau itu yang terbaik, kenapa sekarang dia dilarikan kerumah sakit dengan luka tembakan?
Rion
*Sigh* Kita sudah terlalu lama memberi mereka waktu
Rion
Mereka pikir bisa menyentuh anak-anak ku tanpa konsekuensi?
Rion
Pastikan mereka membayar semuanya.
Jaki
Baik, papi.. Tapi ...
Jaki
Apa kita harus bertindak sekarang? Selia pasti ingin tahu rencana papi setelah dia sadar.
Rion menggelengkan kepala
Rion
Kita fokus pada Selia dulu, aku perlu memastikan dia selamat. Tapis setelah itu... Tak ada ampun.
Chapter 2
Seorang perawat sedang melakukan pemeriksaan
Seiza
Keadaan nya mulai stabil
Seiza
Operasinya juga berjalan dengan lancar
Seiza
Tinggal pemulihan saja
Pasien pun tak sengaja tersadar
Seiza
Syukurlah, kamu sudah sadar
Seiza
Nama ku seiza, kamu ada di rumah sakit.
Seiza
Jangan terlalu banyak bicara, kamu butuh istirahat
Seiza
Luka di bahu mu cukup serius, tapi untung saja tidak mengenai organ vital mu
Seiza
Kamu selamat, seharusnya kamu senang
Selia menggelengkan kepalanya
Selia
Di.. Dia pasti akan membuang ku
Seiza
Hm.. Kamu terlalu keras pada diri sendiri
Seiza
Luka ini menjadi bukti kalau kamu sudah cukup berjuang
Selia
Tapi, Papi itu berbeda
Selia
Dia tidak menerima kegagalan, aku sudah gagal menjalankan apa yang dia percayakan padaku
Selia
Dia pasti tidak akan memaafkan ku
Seiza
Kegagalan bukalah sebuah hal yang harus kamu sesali
Seiza
Terkadang takdir memang tidak sesuai apa yang kita inginkan
Selia
Kamu tidak tahu seperti apa jika dia marah
Selia
Papi itu kejam, tak mengenal rasa ampun
Seiza
Aku mengerti perasaan mu
Seiza
Tapi, setidaknya pikirkanlah dirimu sendiri untuk saat ini
Seiza
Kalau kamu tidak cepat pulih bagaimana kamu bisa menghadapinya
Selia terdiam memikirkan kata-kata seiza
Selia
Apa menurutmu aku masih memiliki kesempatan?
Seiza
Aku yakin, selalu ada kesempatan jika kamu tidak menyerah pada diri sendiri.
Selia
Terimakasih Nona seiza
Pintu terbuka dan sosok Rion Kenzo pun mulai masuk ke dalam ruangan
Seiza
Nona selia membutuhkan istirahat yang cukup
Seiza
Tolong jangan buat dia cemas, dan tolong jangan buat keributan ini rumah sakit.
Seiza pun berjalan keluar
Rion terdiam karena terkejut melihat wanita yang bicara setegas itu di hadapannya
Rion pun duduk di sofa yang ada di sisi ranjang selia
Selia
Aku.. Aku gagal, aku tidak bisa -
Rion
Kamu hidup, itu yang penting
Selia
Tapi.. Aku mengecewakan papi, bagaimana —
Rion
Kesalahan sudah terjadi, yang penting sekarang pulihkan dirimu
Rion
Apa kau pikir aku membawa mu ke keluarga untuk dibuang begitu saja?
Selia mengigit bibir, dan meneteskan air mata
Rion
Kuatkan dirimu kita masih punya banyak pekerjaan
Chapter 3
Rion memperhatikan seiza bekerja dari kejauhan
Jaki
Pih, kita akan pergi atau—
Jaki melihat kearah pandangan Rion
Rion menatap tajam pada jaki
Jaki
(Heh.. Apa aku salah bicara?)
Jaki
Memangnya ada apa pih?
Rion masih memperhatikan seiza
Jaki berjalan di belakang Rion
Jaki
(Papi terasa aneh hari ini)
Jaki
(Dia terlihat seperti... )
Jaki berbalik melihat kearah seiza
Jaki
(Sepertinya akan terjadi sesuatu yang menarik)
Rion melihat Jaki yang tersenyum sendiri
Rion
Kenapa kamu senyum-senyum sendiri?
Jaki
Aku hanya berpikir rumah sakit ini ramai sekali padahal sudah malam
Rion kembali melirik seiza lalu berjalan pergi
Jaki
(Sepertinya papi yang tak terkalahkan ini menemukan sesuatu yang menarik)
Jaki
(Jadi gak sabar pengen lihat apa yang akan terjadi)
Mereka keluar dari rumah sakit menuju parkiran
Di tengah parkiran mereka terdiam, melihat ada Riji yang berdiri disana penuh dengan darah dan pisau di tangan nya
Riji
Selia bisa tenang sekarang
Riji
Aku sudah menghabisi mereka semua, hutang di bayar lunas
Rion
Bagus, kamu selalu tahu gimana buat papi senang
Riji
Aku tidak akan biarkan siapapun mengacau keluarga kita
Rion
Sudah seperti itu seharusnya
Rion
Biar Krow yang mengurus Echi
Jaki
Dia hilang kendali lagi?
Riji
Seperti biasanya, apa lagi kali ini selia yang jadi korban
Riji
Jika Krow tidak datang, mungkin dia sudah menghancurkan kota
Rion
Riji? Bagaimana denganmu?
Riji
Aku tinggal disini, aku mau nemenin selia
Rion
Hm.. jaga selia baik-baik
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!