DJIBOUTI MEDICAL CENTER HOSPITAL
" Dokter... tolonggg... " Teriak Sekumpulan Tentara yang tengah mendorong brankar
" Bawa Cepat!!!! " Dokter bergegas lari . " Bai Jie cepat ayoo dampingi saya " Teriak dokter spesialis itu.
"Mohon kalian tunggu disini kami akan menangani dengan baik " Bai Jie mencegah rombongan Tentara itu.
" Selamat kan Rekan saya, jika tidak akan ku tuntut kalian! " Teriak Marah Komandan mereka.
" Kami dokter, Jangan Memancing emosi disini! " Bai Jie lalu menutup Ruangan .
...****************...
satu jam kemudian.
"Dokter Shen Bagaimana rekan saya! " Tanya Komandan Team pada dokter .
" Komandan Feng Tenang dulu, Butuh donor darah secepatnya stok di rumah sakit ini tidak ada karena golongan darahnya sangat langka" . Jelas Dokter Shen . Komandan Feng bertanya " Apa golongan darahnya? " .
" B negatif (B-) sangat langka menemukan golongan darah itu " . jelas dokter Shen. Lalu Komandan Feng bertanya kepada rekan yang di sana apakah ada yang darahnya (B-) tetapi nihil, tidak ada yang sama golongan darahnya.
"Ambil darah saya dokter, kita tidak bisa menunda lagi pasien semakin kritis " Celetuk Dokter Muda berparas cantik Bai Jie. yang tiba tiba keluar dari ruangan . " Saya sudah mempertimbangkan Dokter Sheng, Darah saya dengan Pemuda itu sama ambil saja " Ucap Kembali Bai Jie.
" Tidak bisa, kamu sedang mendampingi saya operasi bagaimana bisa, lalu jika terjadi apa apa denganmu saya yang harus bertanggungjawab? " Tolak Dokter Sheng. lalu Bai Jie menghela nafas pelan dan berkata " Saya Dokter, anda juga Dokter tidak ada yang lebih utama dari Pasien , anda sering bicarakan itu dengan saya " , lalu perkataan Bai Jie membuat Dokter Sheng berfikir sejenak .
" Panggil Xiao Li untuk menggantikan mu sekarang lalu pergilah ke ruang tranfusi darah " Dokter Sheng kembali masuk ruangan.
Operasi Berlangsung dengan penuh ketegangan, sampai waktu lampu hijau di ruang operasi menyala.
" Dokter Sheng bagaimana hasilnya? " Dokter Sheng memandang Feng beserta team nya dengan muka cemas. lalu menghela nafas pelan dan berkata
" Rekan kalian melewati masa kritis, dan akan di pindahkan ke ruang perawatan, berterima kasih lah pada pendonor, kalau bukan karena dia kita akan kesulitan menemukan golongan darah (B-)" lalu Dokter Sheng meninggalkan Ruangan Operasi.
Ucapan Syukur terdengar rombongan Tentara disana.
" Komandan , Kita harus berterima kasih pada dokter cantik tadi " Ucap Tengfei ditengah gemuruhnya rasa senang mereka.
" Nanti biar saya yang atur, kalian pulang ke markas dan kabarkan ke Komandan Brigadir tentang Long Wei " Perintah Komandan pada Para rekannya itu.
" Siap Laksanakan Komandan !! " Jawab Tegas mereka semua.
...****************...
MARKAS PANGKALAN DUKUNGAN TENTARA PEMBEBASAN RAKYAT REPUBLIK TIONGKOK DI DJIBOUTI
" Lapor Komandan," Ucap Tengfei di depan pintu.
" Masuk! " Jawab Kom. Brigadir Hui
Lalu Tengfei masuk dan berkata " Lapor! Kondisi Long Wei sudah melewati masa kritis, Komandan Feng berjaga di sana! " Ucapnya
" Baik, Segera Kirim Rekan kesana menggantikan Lei Shun, Kita akan kembali ke China setelah Long Wei Sehat, mengerti! " Perintah Komandan Hui.
" Siap Mengerti! " Lalu Tengfei menyuruh Rekan Di Markas untuk menggantikan Komandannya agar bisa beristirahat.
...****************...
DJIBOUTI MEDICAL CENTER HOSPITAL
" Dokter Bai Jie bisa minta waktu sebentar " Ucap Komandan Feng Lei Shun.
" Pak , Anda tidak lihat saya sedang sibuk menginput data, jika tidak keberatan tolong keluar jangan ganggu pekerjaan saya " Bai Jie mengusir Lei Shun .
Brakkkk!!!(Geprakan Meja Terdengar) Lei Shun pun memuncak " Saya bicara baik baik kenapa tidak direspon baik, ".
" Sejak tadi saya masuk ruang operasi anda meremehkan dokter dan akan menuntutnya kenapa sekarang marah? anda tau kesalahan anda itu dimana! Apa begini cara Tentara bicara? Menggelikan sekali " Emosi Bai Jie juga ikut memuncak .
Lalu Dengan Suara Lirih Lie Shun berkata " Dengar baik baik dokter, saya datang kesini ingin berterimakasih malah kau respon begini, dan ya kami tidak ingin kehilangan rekan saya makanya saya berkata seperti itu " jelasnya
" Kalo tidak ingin terluka kenapa jadi Tentara, mundur saja itu sudah resiko kalian dan kita dokter bukan Tuhan tidak bisa menentukan nyawa pasien, hanya bisa mengusahakan, anda mengerti? dan keluarlah dari ruangan saya Komandan Feng ! " Bai Jie menunjuk arah pintu pada Lie Shun agar segera keluar.
" Tunggu saja, aku akan beri pelajaran pada sikap arrogant mu itu Dokter Bai Jie! " Dengan langkah tegas Feng Lie Shun Keluar dari ruangan .
Bai Jie menghela nafas " Sungguh orang keras kepala, pulang dari Djibouti aku harap tidak mau bertemu dengan Komandan Gila " Sambil menyenderkan kepala ke kursi duduk .
...****************...
Seminggu kemudian Keadaan Long Wei semakin membaik di bawah arahan Bai Jie.
" Pak Shen, Pasien Long Wei apa bisa di pulangkan minggu ini? dan rawat jalan? Kita akan segera pulang ke China saya takut jika kita menyerahkan kepada tim medis lain akan ada hal buruk," ucap Bai Jie di tengah makan bersama dokter Shen.
" Nanti biar saya yang periksa keadaan nya, akan saya laporkan ke markas mereka baru kita ambil keputusan " , Jawab Dokter Shen.
" Itu lebih baik, Saya benar benar merindukan Ayah dan Ibuku di China rasanya tidak sabar bertemu mereka " Bai Jie Sudah kegirangan.
" Nanti sampaikan pada Professor Wen ayahmu, saya sangat berterima kasih telah memberiku ilmu sampai sekarang dan memberikan rumah sakit ini dokter yang handal seperti dirimu " Ucap Dokter Sheng sambil tertawa bahagia.
Bai Jie pun tak bisa menahan rasa bahagia nya "Pak Sheng,Anda terlalu memujiku untuk ini . Dia Pasien ku tentu saja saya ingin menolong semampu saya ".
" baiklah baiklah, kembali ke ruangan saya akan membicarakan masalah Long Wei dengan komandan Markas " ucap Dokter Sheng.
Dokter Bai Jie menuju ruangan Long Wei.
" Bagaimana Keadaan mu pak? apa sudah lebih baik? " Bai Jie bertanya pada Long Wei.
Long Wei bertanya " hmm ... Sudah lebih baik, kapan saya akan pulang dok?"
" Pak Sheng Sedang berdiskusi untuk kepulangan mu pak Long Wei, Ber istirahat lah agar segera pulih " Jawab Bai Jie.
Lalu ketika Bai Jie akan pergi, Long Wei Berkata " Terimakasih dokter Bai atas usaha mu, dan saya atas nama Komandan Lie Shun meminta maaf jika dia berkata kasar padamu, mohon di maafkan " .
" Komandan Kalian memang gila, sudah berlalu lupakan saja . " Belum sempat Bai Jie selesai bicara Tiba tiba, " Siapa yang kamu bilang gila! " Seketika Bai Jie dan Long Wei menoleh ke arah pintu.
" Komandan.. " Long Wei langsung mengubah posisi nya menjadi duduk.
"Rebahan saja Long Wei . " lalu Lie Shun meletakan makanan di meja.
" Ekhemmm ... Dokter Bai yang arrogant mengatai ku Gila, baru kali ini saya bertemu wanita bernyali besar sepertimu yang mengatakan Seorang perwira gila " Dengan tangan terlipat Dan tatapan yang tajam Lie Shun Menatap Bai Jie.
" Memang anda gila dan arrogant, Apa saya salah sesuai fakta anda dan mulut beracun anda itu tidak bisa menghargai seorang dokter," Bai Jie tidak mau kalah dengan perkataan Lie Shun.
Lie Shun mencekal pergelangan dokter Bai Jie. lalu berkata " Dengar! jangan bermain main dengan saya Bai Jie Atau menilai karakter saya, siapa anda? diam dan pergilah dari sini ." Cengkraman itu membuat Bai Jie Kesakitan.
" Lepaskan saya komandan Lie Shun atau saya akan menuntut mu kali ini! " Dengan sekuat tenaga Bai Jie melepaskan tangan nya dari cengkraman Lie Shun.
" HEYYY!! STOP! Kenapa kalian bertengkar, nanti setelah ini kalian bisa jatuh cinta! " Ucap Long Wei Sambil tertawa Cekikikan.
Lalu 4 Mata di depannya memicing kearahnya dengan tatapan membunuh.
" Tidak Sudi, Tentara hanya memakai kekerasan . " Celetuk dokter Bai Jie.
Lalu Lie Shun Tak mau kalah, " Siapa juga yang mau dengan dokter tidak waras seperti dirimu, Cih. " Kedua nya saling membuang muka.
" Hati hati lah dengan mulutmu Komandan Lie, Nanti kau jatuh cinta padaku tau rasa " Balas Dokter Bai. Lalu masih Lie Shun masih membalasnya dengan, " Perhatikan dirimu saja sendiri, Jika jatuh cinta dengan wajah tampan ku ini aku tidak mau tanggungjawab " .
" Cih, " Dengan kesal Bai Jie meninggalkan ruangan Long Wei.
" Benar- benar gadis gila, baru kali ini ada gadis amatir yang berani merendahkan diriku " Ucap Lie Shun yang masih dalam keadaan Kesal.
Lalu Long Wei yang melihat ini malah Senyum senyum sendiri . " Komandan, Dia cantik loh, apa kau tidak akan jatuh cinta padanya hah? " ucap Long Wei sambil menggodai komandannya itu.
" Diam saja, Atau Push Up 100x disini. " tatapan tajam Lie Shun membuat Long Wei terdiam dan mengubah wajah senangnya menjadi masam.
" Kapan saya bisa pulang komandan ?" tanya Long Wei.
" Secepatnya, Komandan Brigadir sedang mengatur dengan Dokter Sheng. " Jawabnya.
Lalu Lie Shun menyuapi Long Wei makan.
...****************...
Keesokan paginya diadakan rapat antara komandan Markas dengan Kepala Dokter Spesialis beserta seluruh jajarannya.
" Kita sama sama akan dipulangkan minggu depan, untuk Long Wei karena kondisi nya sudah dalam pemulihan yang cukup baik maka, saya sebagai Kepala Dokter Spesialis Bedah , mengizinkan Long Wei pulang bersama rekan nya ke China dan menjalani rawat jalan di China. " Ucap He Guo Ting selalu Kepala Dokter Spesialis Bedah.
" Siap, Setuju " Serempak Tim Dokter .
Persiapan Kepulangan Tim Medis dan Tim Tentara Pembebasan Rakyat, dijaga ketat oleh seluruh Tim di dalam pesawat.
Perjalanan Dari Djibouti - China dari Aéroport Internasional De Djibouti menuju Beijing Capital International Airport memerlukan waktu hampir 24 jam untuk sampai. jadi penjagaan di pesawat benar benar harus ketat baik dari Seluruh Tim Medis maupun Tim Tentara.
BERSAMBUNG
Asikk kan cerita berlatar China ini, Ayo nantikan bab selanjutnya
Tiongkok, China 🇨🇳
Upacara Kembalinya penugasan Tentara Pasukan Khusus Pembebasan Rakyat Tiongkok yang bertugas Di Djibouti sedang dilaksanakan secara hikmat. Di ikuti dengan Tim Medis Dari Penugasan Djibouti juga mengikuti Upacara dengan hikmat.
Brukkkk..!!! (Bai Jie Terjatuh di bawah teriknya mata hari) , Komandan Lie Shun yang berada di Samping Pasukannya langsung sigap menolong.
"Tengfei, tolong gantikan saya sebentar " Lie Shun berbisik.
Lie Shun langsung mengangkat tubuh mungil Bai Jie dan membawa nya ke Ruang Kesehatan, Tim Medis segera mendatangi nya.
" Dokter Sheng tolong periksa dulu keadaan nya, saya akan kembali ke barisan! " Lie Shun langsung berlari kembali ke lapangan.
****************
" Bubar Barisan! Jalan! " Serempak Seluruh Tentara dan Tim Medis Membubarkan diri. Kemudian, Lie Shun menghadap Brigadir Komandan.
" Lapor, Komandan! Pasukan Khusus Pembebasan Rakyat Naga Merah Siap Lengkap! " Tegas Lie Shun yang tengah melaporkan bahwa pasukan nya kembali ke tanah Tiongkok secara Lengkap.
" Bubarkan, dan Masing Masing ambil cuti 3 Hari " Tegas Brigadir Komandan Hui.
" Siap Laksanakan! " Seraya membubarkan pasukannya .
Lie Shun Berlari ke Ruangan Rawat Kesehatan untuk menemui Bai JieJie dan Dokter Shen.
" Bagaimana kondisinya? " tersirat sedikit ke khawatiran di wajah Lie Shun.
"Bai akan pulih, hanya kelelahan dan tidak menjaga makan dengan baik," Ujar Dokter Shen seraya pergi ke luar ruangan.
" Wah wah wah Sepertinya Komandan kita sedang cemas yaa " Goda beberapa rekan nya di depan pintu sambil memperhatikan wajah masam Lie Shun.
" Bukan kah tadi sudah disuruh bubar! kenapa masih disini? " menatap tajam ke arah mereka.
" Baiklah, Komandan kita sedang sibuk, ayo kawan kawan kita nikmati liburan kita " Tengfei mengajak rekan rekannya meninggalkan ruangan.
****************
" Wen Bai Jie... Apa dia anaknya prof. Wen Yu Ze " bergumam lirih sambil memperhatikan wajah bening Bai Jie.
" hmmmm... aku dimana? " Lie Shun terperanjat dari lamunan nya, saat Bai Jie mulai sadar.
" Sudah Sadar? Ayo aku antarkan pulang dimana rumahmu? katakan, " Ujar Lie Shun sambil membantu Bai Jie Duduk.
"Aku dimana? Terus kenapa kamu disini? Dasar Tentara Mesum! pasti kamu disini mau curi kesempatan kan? Mengaku saja! " Ujar Bai Jie dengan kesal, kejadian di Djibouti tidak bisa di pungkiri kalo dirinya benar benar tidak Terima ejekan Lie Shun terhadapnya.
" Hey nona arrogan, saya disini niat baik menolong mu yang pingsan tadi, cih memalukan baru upacara sebentar sudah pingsan, " Ujar nya seraya menampilkan senyum kecut nya.
"Oh mau pamer? Kamu pikir hebat, dasar mesum curi kesempatan . Bisa bisanya Markas besar memilih Komandan yang gila dan mesum. " Ujar Bai Jie yang ucapannya semakin membuat Lie Shun terpancing.
" Cukup Dokter Bai, ayo pulang katakan alamatmu! saya tidak mau mendengar ocehan tidak berguna itu sekarang , " Lie Shun menyeret Bai Jie ke menuju mobilnya.
" Bisa tidak pelan sedikit, aku pusing " Tanpa berkata kata Lie Shun langsung menggendong nya untuk menuju mobil.
Sambil berjalan pelan menikmati desiran angin yang menerpa kedua insan itu. Terdengar Di Belakang beberapa Siulan ditujukan pada mereka, Lie Shun tau itu kerjaan rekan rekannya jadi tidak ia tanggapi.
Namun, Dokter Bai cukup Agresif tidak bisa diam ketika di gendong.
" Benar benar gila, turunkan aku bodoh! " Bai Jie masih memberontak dan Pandangan Lie Shun Tetap kedepan tidak ada respon darinya.
****************
Di dalam mobil senyap tidak ada pembicaraan diantara mereka , hanya saling membuang muka.
" Dokter Bai, Kenapa kamu begitu membenciku katakan? " Tanya Lie Shun Memecah di tengah tengah keheningan .
Dokter Bai Lalu Melirik ke arahnya dengan tajam " Kamu bodoh, kamu gila, kamu mesum, dan aku membencimu Komadan Lie! " Sambung Bai dengan kekesalan yang masih membekas di lubuk hatinya.
" Nanti kamu akan jatuh cinta padaku kalo seperti itu! " sambil ketawa menggodai nya sesekali memilih wajah cantiknya yang kelihatan pucat.
" Cih, Berharap saja! " Jawab nya lalu kembali membuang Wajah masam nya Kembali .
30 Menit Kemudian dan sampai di rumah Bai Jie
" Ini bukannya rumah Prof. Wen Yu Ze? kamu putrinya?katakan! " Tanya Lie Shun Dengan Penasaran yang menggeluti dirinya.
Pasalnya Sang Dosen itu adalah guru ibunya dan dia banyak belajar tentang hidup bersama ibunya . Itu semua dari Motivasi dari Prof.
Tok... tok.. tok... ( sesekali sambil membunyikn Bel rumah) .
Clekkkkk... ( beberapa saat kemudian seorang wanita cantik seumuran ibu Lie Shun berdiri di depan pintu ).
" Sayang, Kenapa tidak mengabari ibu kalo sudah di Tiongkok? " Ibu Bai memeluk erat putrinya itu, yang sudah dia rindukan setiap hari.
"Kesini mau perkenalkan pacar baru hem? " Senggol Ibu pada putrinya itu .
" Ini Komandan Feng Lie Shun bu, tadi dia mengantar ku " Dengan wajah keterpaksaan Bai Jie membaik kan Lie Shun.
" Ayo masuk duluuu ngobrol di dalam " Ibu mempersilahkan masuk untuk Bai Jie dan Lie Shun.
Bai Jie beranjak menuju kamarnya, dan Lie Shun duduk di ruang tamu. Ibu Bai Menyajikan minuman untuk Lie Shun.
" Sudah kenal berapa lama dengan Bai? " Tanya ibu Bai sambil menggodai nya.
" Belum lama bertemu di Djibouti dia mengoperasi rekan saya yang tertembak, oh iya ngomong ngomong apa ini rumah pak Prof Wen Yu Zo?" Celetuknya sambil memperhatikan kanan kiri Depan Belakang.
" Kok kamu tau nak " Jawab ibu Bai dengan wajah heran kenapa pemuda ini bisa tau, tapi wajahnya tidak asing lagi.
" Kalo begitu anda ibu An? An Bai? Rekan ibuku ? " Dengan excited Lie Shun bebicara pada nya.
" Kamu putranya Chen Xin? Feng Lie Shun ? Astaga Ya Tuhan ibu sampe tidak mengenali mu, kamu sudah benar benar jadi Tentara yang tampan dan kuat " Sikap yang tadinya biasa saja, Ibu Bai berubah 180% menjadi sangat senang ketika bertemu dengannya.
" Jangan terlalu memujiku bu " Jawab Lie Shun dengan malu.
" Ibu! Kenal sama orang gila dan mesum ini? " Teriak Bai yang sedang menuju ruang tamu.
" Jaga mulutmu Bai, Dia ini Tentara Terhormat jangan kamu bicara seperti itu, dasar anak nakal! " Geram Ibu Bai seraya mencubit ringan tangan nya, hingga Bai Jie mendesis kesakitan.
" Tidak apa apa ibu, tapi memang benar dia wanita punya nyali besar, hanya dia yang berani mengatai ku gila. Rekan rekan saya saja tidak berani. " Jelasnya dengan wajah sinis . Terlihat tampan ketika wajahnya sedang menahan marah.
" Itu karena rekanmu takut padamu, takut kamu hukum. Kalo dia tidak takut pasti akan mengataimu gila juga seperti diriku " Sambung nya dengan nada yang memancing Amarah Lie Shun, tapi Dia tau saat ini didepan nya ada Ibu An Bai demi menjaga image nya ia memedam emosinya .
" Kalian jangan seperti tikus dan kucing! Nanti saling cinta tau rasa ! " Geram Ibu Bai melihat tingkah putrinya dan Lie Shun yang tidak akur.
" Ngomong - ngomong kamu masih single nak apa sudah menikah? "
" Masih fokus karier bu, belum mikir mau nikah dulu sambil nyari yang cocok saja di balik pekerjaan ku sebagai Tentara yang sangat beresiko aku tidak ingin mengecewakan wanita ku nanti, " Jelas Lie Shun menjelaskan mengapa dirinya belum bisa menikah atau enggan mencari wanita.
" Kalo begitu dengan Bai Jie saja, dia Seorang dokter Militer pasti tau dan mengerti akan pekerjaan beresiko mu itu " Celetuk Ibu Bai membuat keduanya kaget dan saling memandang.
" Bu jangan bicara sembarangan, jangan mempermalukan aku dengan komandan Gila ini , " Kesal Bai Jie pada ibunya yang asal bicara.
" aku yakin Bai Jie yang tidak mau bu, dia sangat dendam padaku sepertinya " Lie Shun Menaik turunkan alisnya sambil tersenyum meledek.
" Sudah nanti bertengkar lagi, sana kalian keluar bersama itung2 pendekatan, ibumu pasti sangat senang kalo kalian bersama . " Jelas Ibu Bai seraya mendorong mereka untuk pergi bersama .
" Semogaaa kencan nya menyenangkan bye 👋" lalu pintu do tutup . Terlihat dua insan itu kebingungan. Bai Jie berniat untuk istirahat dan Lie Shun hanya berniat mengantarkan nya tapi malahembawa nya kembali. Dan mereka hanya bisa mencari Resto untuk makan Bersama.
BERSAMBUNG
Bagaimana ceritanya? Kalo ada kritik saran membangun lebih baik biar author bisa perbaiki entah dalam tema atau isi cerita.
At Beijing Haidilao Hot Pot (Wangfujing) 8.00 PM.
Lei Shun dan Bai Jie memutuskan untuk makan berdua.
kringg ... kringg... dering ponsel berdering.
" Dokter Bai saya angkat telpon dari atasan dulu , tunggu disini dan makan dengan baik. " Tungkasnya lalu pergi keluar resto sebentar untuk mengangkat telpon sebentar.
Ketika Bai Jie duduk sendiri tiba - tiba ada seorang pria yang menghampirinya secara misterius dan tanpa angin.
" Wen Bai Jie... " panggil seorang yang tiba tiba ada di sampingnya. Dengan Wajah terkejut Bai Jie Melihat orang tersebut.
" Yuan Pei ? ke kenapa kamu disini? " Jawab Bai Jie dengan nada terkejut, ketika melihat seseorang yang telah pergi selama 10 taun ini , sekarang berada di hadapannya.
Yuan Pei merupakan Mantan Pacar Bai Jie saat dia masih berada di sekolah kedokteran. Mereka memutuskan mengakhiri hubungan karena Yuan pei pergi ke Amerika untuk melanjutkan study disana ,dan bersama ayahnya di Amerika .
"Kamu disini sama siapa? apa boleh aku bergabung? " dengan senyuman menawan dia ingin duduk bersama nya.
"hmm silakan, aku sama temanku tadi dia sedang di luar mengangkat telepon ." Dengan nada dingin Bai Jie mempersilahkan.
Bai Jie menjawab dingin obrolan demi obrolan yang di lontarkan Yuan Pei.
Sampai Lei Shun datang, terkejut melihat Bai Jie sedang bersama pria lain di depannya.
" Apa kau sengaja membawa pacar untuk mengusirku Dokter Bai? " Ujarnya Menyela pembicaraan Bai Jie dengan Yuan Pei.
"Ti tidak begitu , Dia hanya tidak sengaja bertemu saya disini lalu mengajak nya makan dengan kita apa salah? " Jawabnya dengan nada kesal.
" Tidak salah, kalian nikmatilah makan berdua saya pergi. " Ucap Lei Shun dengan kesal lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
...****************...
DI MARKAS BESAR C-305 TENTARA PEMBEBASAN RAKYAT,CHINA,TIONGKOK (PLA SOF)
"Siappppp Grak! " Lei Shun dengan gagah memimpin Pasukan untuk Latihan Tembak di Alam, untuk mengasah kecepatan dan konsentrasi Pasukannya.
Dorrr.. Dorr..Suara Senapan Membabi buta Latihan mereka di alam terbuka.
" Komandannn!!! " Teriak serempak prajurit ketika melihat Lie Shun Terperosok Oleh Tanah yang licin ke jurang.
"Shhhh Aw.. " merintih Merasakan beberapa luka gores batu dan Kayu yang ia rasakan.
Lei Shun yang kini berada di batuan kecil diatas jurang, Dengan tenang menenangkan Para Pasukannya untuk tenang dan mengatakan dirinya baik baik saja.
" Masuk... Lei Shun disini, Tolong ulurkan tali yang ada di ransel dan ikat di pohon yang kuat, kalian semua pegang erat di tengah saja. " Instruksi Lie Shun pada Pasukannya di atas sana melalui HT.
Dengan Segera Pasukannya bertindak mengikat Tali yang kuat di sebuah pohon besar lalu mereka melempar tali ke bawah menuju komandan Lei Shun berada.
" Tolong Tarik ketika saya instruksi kan " Ujarnya dengan tenaga dan rasa sakit yang ada di tubuhnya.
" Tarikkkk..... ! " Teriakannn para prajurit dengan sekuat tenaga menarik Lei Shun dari bawah.
Sampai 20 Menit berlalu Lei Shun sampai ke atas dengan susah payah, dan tergeletak diatas rerumputan dan tanah.
" Ayo segera bawa komandan sekarang, " Celetuk Tengfei dengan raut wajah yang menunjukan kekhawatiran .
Pasukan Naga Merah Sampai di Rumah Sakit 301 dimana tempat Bai Jie Bekerja.
Di Brankar Pasien Lei Shun tergeletak dengan luka gores di badannya .
" Dokter.... !! " Teriak Tengfei dengan keras di ikuti suara Brankar yang di dorong pasukannya.
Bai Jie tersentak dengan teriakan itu dan segera menuju ke Brankar.
" Dokter Bai , Tolong Komandan kami cepat , dia terjatuh dari jurang. " Ujarnya dengan nada tegas.
Bai Jie menatap wajah Lei Shun yang terbaring sangat merasa bersalah atas kejadian kemarin malam, dia merasa konsentrasi nya hilang karena perlakuannya kemarin.
Dengan Sigap Bai Jie membawa Lei Shun Ke UGD untuk segera mendapatkan perawatan .
1 Jam berlalu, Tengfei menyuruh Para Rekannya ke Markas untuk Memberi informasi tentang Lei Shun ke Brigadir Komandan Sesegera mungkin, dia akan disini menungguinya .
"Kenapa belum keluar juga dokter itu astaga, bisa mampus kami tidak bisa melindungi Komandan dengan baik," Gumam Tengfei yang dalam keadaan Bingung karena Dokter Bai belum kunjung datang.
~Beberapa saat kemudian ~
" Tengfei," Celuk Dokter Bai yang melihat Lamunan Tengfei.
Dengan sigap Tengfei menghampiri dokter Bai dan menanyakan keadaan Lei Shun. " Bagaimana Komandan? Tidak serius lukanya kan? " Cemasnya .
" Luka Goresan saja, cuma agak banyak karena terkena batu dan ranting sudah saya obati dan perban. sebentar lagi sadar. mungkin untuk saat ini perlu istirahat agak stamina nya kembali. " Seru Dokter Bai pada Tengfei, mengenai keadaan Lei Shun.
Tiba -tiba Komandan berjalan lemah membuka pintu UGD.
" Komandan !! " Dengan Cepat Tengfei berlari menghampiri nya dan memegangi tubuhnya.
" Kita ke Markas saya tidak apa apa, saya tidak selemah itu harus di rawat segala, hanya luka kecil saja! " Ucapnya dengan wajah yang masih merintih kesakitan.
" Tidak, Komandan masih lemah, istirahat lah dulu. "Jawab Tengfei yang menolak Usulan Komandan Lie Shun.
" Pak Lei Shun istirahat dulu tubuhmu masih lemah ," Ucap Bai Jie Seraya Membujuknya kali ke ruangan.
" Dokter tidak perlu menasehati saya tentang keadaan saya, saya merasa baik baik saja dan tidak akan disini, " Jawab Lei Shun Menjawab dengan kasar.
Bai Jie Pun Merasa Tersentak dengan Ucapan Kasarnya.
" Apa dia begitu marah karena kemarin malam?apa aku terlalu kejam padanya selama ini? "Gumam nya dalam pikiran yang sedang bergelut.
Atas bujukan dari Tengfei Akhirnya, Lei Shun mau kembali beristirahat untuk saat ini.
...****************...
Pagi hari ketika Lei Shun Terbangun mendapati Bai Jie Tertidur di sampingnya dan menjaganya.
" Apa dia menjagaku semalam an?" gumamnya dalam hati.
" Bai Jie bangun!! kenapa tidur di sini? kamu tidak pulang? " Ucap Lei Shun sembari mencolek lembut lengan Bai Jie.
" Hah! Kenapa? Sakit ? Dimana? " Dengan nyawa yang belum terkumpul Bai Jie bicara Gelagapan ketika di bangunkan .
" Diam Bodoh! kenapa tidur disini apa mulai khawatir padaku? hm? " ujar Lei Shun dengan senyum menggodai nya .
" Saya hanya menjaga anda pak Komandan! Lagian rekanmu itu pamit ke markas dan tidak ada yang menjaga. Kebetulan saya selesai shift tadi malam jadi ya sekalian saja. " Jawab Bai Jie dengan alasan yang berlogika .
" Banyak alasan kamu itu " Ucap Lei Shun dengan gemas seraya mencubit pipi nya.
Secara tidak langsung membuat Bai Jie mati kutu, pertama kali mendapatkan perlakuan manis dari Lei Shun yang biasanya kasar dan gila itu.
"Pipimu Merah Dokter Bai , " Goda Lie Shun yang nampak Wajah bersemu Bai Jie.
" Jangan sembarangan pak Lei! Tunggu disini saya belikan sarapan. " Sambungnya seraya pergi perlahan dari ruangan untuk membeli sarapan untuk Lei Shun.
...****************...
Beberapa Saat Kemudian Bai Jie kembali dengan Kantong makanan di tangan nya.
" Saya Suapi pak, Tangan Anda masih banyak luka. setelah itu saya periksa keadaan pak Lei jika sudah agak berstamina boleh ke markas. " Ujar Bai Jie Sambil menyiapkan Sarapan yang dia beli barusan.
Dengan Hati -hati Bai Jie menyuapi Lei Shun. Di tengah makan nya,Ia Mendengar suara bising di luar Lei Shun yakin pasti Rekannya datang semua kesini untuk menjenguk.
"Mereka datang, " Sela Lei Shun saat makanannya baru masuk mulut.
" Biarkan saja, Fokuslah makan dulu! " Sambung Bai sambil terus menyuapi nya sarapan.
Sesekali mereka bertatap an cukup lama, sama sama merasakan kehangatan perhatian, walaupun terkadang Kerasnya sama sama tidak bisa di pisahkan.
"Tengfei, Lihat itu Komandan sedang menatap dokter Bai dengan sangat dalam . Apa kataku pasti pertengkaran mereka bakal jadi benih cinta. " Ujar Long Wei yang mengintip Lei Shun dan Bai Jie dari jendela.
" Sepertinya Komandan kita tidak akan sekeras dulu dengan adanya dia, " Sambung Tengfei yang tengah melihat kehangatan mereka berdua.
" Bau Bau Bucin sepertinya,Apalagi kakak ipar Cantik Sekali." Ujar Tao Yang merasa senang akhrnya Komandan nya pertma kali berinteraksi hangat dengan seorang perempuan.
Yang mana selama ini Lei Shun di kenal anti Wanita setelah Di tinggal Nikah Oleh Mantan Pacarnya yang merupakan PNS, dan Selingkuhan nya Perwira ppolisi yang kini menjadi suaminya. itulah sedikit masalalu Lei Shun yang di ketahui Rekannya.
BERSAMBUNG
Gimana cerita hari ini? author harap kalian terhibur, ini pertama kali author nulis cerita, kalo ada bnyak salah penulisan mohon maaf, semoga suka .
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!