NovelToon NovelToon

MASUK KE TUBUH PEMERAN ANTAGONIS DI DALAM NOVEL

LIN YU WAN

Seorang wanita muda dengan pakain seorang perwira muda terlihat sedang berlari memasuki hutan lebat . Wanita itu terlihat sudah terluka parah. Darah memenuhi sekujur tubuhnya .dan di belakang sang wanita terlihat sekelompok orang sedang berlari mengejar wanita itu. di Ketuai oleh sepasang wanita dan Pria muda yang berpakaian mewah . mereka mengejar wanita itu yang terlihat sudah agak jauh jaraknya dari mereka . namun ternyata pelarian wanita itu harus terhenti di ujung sebuah jurang yang dalam tanpa batas . Hanya warna hitam dan kabut yang bisa terlihat dari atas jurang . Melihat buruan mereka terhenti di pinggir jurang terdengar tawa wanita yang berada di depan gerombolan itu .

"Lin Yu Wan.. sudahlah...berikan saja benda peninggalan bibi pada kami. kau sudah tidak bisa lagi menyelamatkan nyawamu. Untuk apa kau pertahankan benda itu. Aku tahu benda itu ada padamu. walaupun aku tidak tahu benda apa itu..dan aku berjanji padamu , kalau kau memberikan benda itu padaku, aku akan membuatmu mati dalam keadaan utuh dan sempurna. Dan aku akan mengatakan pada Dunia kalau kau mati debagai pahlawan.. cepatlah kau berikan benda itu padaku..." ucapnya dengan nada meremehkan. terlihat senyum licik dan tatapan menghina dari wanita itu . Wajahnya terlihat sedikit menakutkan penuh keserakahan menatap Lin Yu Wan dengan tatapan sinis dan senyuman licik di bibir merahnya.

" Kau sudah tidak lagi memiliki pilihan lain Lin Yu Wan. kau hanya punya pilihan satu yaitu menyerahkan benda itu pada Mai'er. dan kami akan membiarkan kamu mati dalam ke adaan tubuh utuh .." ucap Pria di sebelah gadis yang bernama Mai tersebut.

Terlihat mata Lin Yu Wan menatap sepasang pria dan wanita di depannya dengan tatapan benci. Ada tatapan sakit dan benci di mata Lin Yu Wan saat melihat Pria itu.

"Walaupun dengan taruhan nyawaku, aku tidak akan pernah memberikan peninggalan Mama dan Papa padamu Mailin. kau anak pungut yang tak tahu diri. dan kini kau akan meminta benda peninggalan orang tuaku yang bukan hakmu....? walaupun harus berkorban nyawa. sampai kapanpun aku tidak akan menyerahkan benda itu padamu . apakah karena Sing Hong bersamamu maka aku akan dengan bodoh menyerahkan benda ini padamu...? Mimpi..!" ucap Li Yu Wan dingin. tanpa setahu mereka berdua. sebenarnya benda yang di incar oleh Mailin yang merupakan sepupu dari Lin Yu Wan dan juga anak asuh kedua orang tuanya. Sebenarnya benda yang mereka cari ada di jari manis Lin Yu Wan. Benda peninggalan kedua orang tua Lin Yu Wan merupakan sebuah Cincin transparan yang sekarang melekat di jari telunjuk kanan gadis itu. Banyak orang yang tahu kalau bari baru ini keluarga Lin (Kedua orang tua Yu Wan) yang Merupakan seorang ilmuan membuat sebuah Maha karya yang ajaib. Tentu saja semua orang percaya akan hal itu . Karena Jendral Lin dan Istri nya merupakan seorang Jendral sekaligus Ilmuan yang sangat jenius. Namun mereka tidak tahu dalam bentuk apa benda tersebut di ciptakan . Kedua orang tua Lin Yu Wan adalah Jendral besar Negara Cina juga seorang ilmuan yang sangat jenius. hingga kejeniusan mereka mengalir di tubuh gadis cantik Lin Yu Wan. Mungkin karena Lin Yu Wan anak satu- satunya dari Jendral Lin Hao dan Jendral Yu Lai yang terkenal Jenius, Sejak kecil gadis itu sudah mengenal alat- alat yang ada di dalam Laboratorium . Dan Yu Wan sudah sejak kecil pula keluar masuk laboratorium khusus yang ada di Mension milik kedua orang tuanya. Setelah agak besar Dia juga sering ikut ke daerah perang saat kedua orang tuanya bertugas. untunglah kejeniusannya membuat dia mudah menyelesaikan sekolahnya yang di lakukan secara Daring . Dia juga Ahli dalam obat- obatan. Dari pengobatan tradisional yang di turunkan sang Kakek dari Mama, sampai pengobatan Modern. Yang Dia pelajari saat Kuliah di jurusan kedokteran Maupun dari sang Papa yang Merupakan Dokter terhebat di Negaranya dan di akui Dunia. Saat Dia Lulus dari kuliah pada umur lima belas tahun ,Dia masuk ketentaraan . Karena kehebatannya dalam pengobatan dan strategi militer, pada umur dua puluh tahun Dia sudah menjadi seorang perwira muda yang di Segani teman maupun musuh . sedangkan gadis sepupunya itu masih menjadi anak manja yang selalu bersikap manja dan kolokan. Di hidupnya hanya ada Iri dan dengki pada Yu Wan karena mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya dan juga Kecerdasan serta wajah yang cantik yang tidak dia miliki . Namun kebahagiaan Yu Wan tak berlangsung lama, satu bulan yang lalu tiba- tiba kabar duka datang dari medan perang, Kedua orang tuanya meninggal Dunia . Kejadian itu membuat Yu Wan jatuh. Apalagi di tambah dengan kedatangan Mailin dua hari yang lalu . Dia meminta benda peninggalan kedua orang tuanya. untunglah mereka tidak tahu benda apakah yang telah di ciptakan kedua orang tuanya. Dan tentu saja Yu Wan menolak dengan tegas permintaan Mailin.

Masih teringat di ingatan Lin Yu Wan saat sang Papa memberikam benda itu padanya di depan sang Mama . pagi itu sebelum kedua orang tuanya pergi bertugas tiba- tiba mereka memanggil Dia . Dan membawa Dia masuk kedalam ruang kerja sang Papa . Setelah sang Mama menutup pintu, Tuan Lin Hao menyuruh Putrinya duduk di depannya . Beliau lalu berkata.

"Wan'er. nasib seseorang tidak ada yang pernah tahu . Apalagi seperti Kita yang hidup di daerah perang. Kita tidak tahu kapan Ajal akan menjemput kita . Kapan kita akan meninggal . Sampai Kapan kita akan hidup... jadi sebelum Papa dan Mama pergi, Papa akan memberikan benda yang telah kami buat tanpa setahu dirimu. benda ini kami ciptakan khusus hanya untukmu . Papa harap kau bisa menjaganya dengam baik . kamu jaga benda ini jangan sampai jatuh ketangan orang lain. Semoga mereka tidak tahu kalau benda ini berada di tanganmu ... Kami percaya Kau bisa menjaganya Nak...." ucap tuan Lin sambil mengambil sesuatu dari sakunya.

Sebuah kotak kecil berada di tangan sang Papa . dan saat di buka , benda yang Ada di dalam kotak itu ternyat sebuah Cincin Giok transparan yang sangat indah. jika di lihat sepintas, Cincin itu Cincin biasa yang bening . Hingga hampir tak terlihat di tangan . Namun saat Sang Papa memakaikannya pada telunjuk kanan Yu Wan . Ada cahaya kecil yang terlihat memancar dari Cincin itu . Cahaya itu Seolah berjalan mengelilingi telunjuk kanan Yu Wan.

"Tapi Pa... kenapa Papa memberikan benda ini pada Wanwan. kenapa bukan Papa atau Mama yang menyimpannya...?" kata Lin Yu Wan dengan tatapan heran. Ada perasaan resah di hatinya . Entah kenapa Yu Wan juga tidak tahu .

"Bukankah Papa sudah berkata. nasip seseorang tidak bisa kita ketahui Nak... Papa takut jika benda ini belum Papa berikan padamu,..Papa dan Mama takut Ada masalah yang akan menimpa kami, kau akan sendiri Nak...Kakek juga telah pergi . Jadi kami hanya bisa memberikan benda ini sebagai pemberian kami...juga yang akan melindungi mu...." ucap sang Ayah.

"Wan'er.. Jangan ragu menerima Cincin itu. dan dengar pesan Mama dan Papa . tolong kau pakai selalu Cincin itu . jangan pernah kau lepaskan apapun yang terjadi . jangan sampai cincin itu jatuh ketangan orang lain..." ucap sang Mama dengan wajah lembut . Yu Wan terdiam cukup lama. Dia merasakan perasaan aneh mengusik hatinya . dan akhirnya dia berkata.

."Baiklah Pa , Ma...aku akan Selalu memakai Cincin ini . Dan Aku berjanji apapun yang terjadi, Cincin ini Tidak akan pernah lepas dari tanganku...." ucap Lin Yu Wan .

Sambil tersenyum Jendral Lin Berdiri dan menghampiri sang Putri. Dia memeluk Yu Wan dengan penuh kasih sayang. Sang Istri pun ikut memeluk mereka berdua. Setelah beberapa saat kemudian Kedua orang tuanya melepas pelukannya . dan saat melihat Cincin di telunjuk sang Putri , ternyata Cincin itu pas di tangan Lin Yu Wan . Walaupun terlihat transparan, tapi telunjuk Lin Yu Wan terlihat sangat indah . Melihat itu Lin Yu Wan kaget . sedangkan kedua orang tuanya tersenyum bahagia .

"Ya ampun Pa , Ma.. Aku tidak sadar kalau Cincin itu sangat pas di tanganku . kenapa Seperti itu Pa, Ma.. apakah memang kalian sengaja..? kalian telah mengukur tangan Wanwan..?" kata Lin Yu Wan dengan wajah heran dan bahagia.

"Tentu saja sayang... Cincin itu akan membesar sendiri ataupun mengecil sendiri sesuai demgan uluran tanganmu . kau Putri kami satu- satunya. dan kami telah mempersiapkan benda itu lama sekali.. * ucap sang Ibu.

Cincin itu Memang transparan di jari telunjuk Lin Yu Wan . hingga tidak akan ada yang tahu kalau Lin Yu Wan memakai Cincin. hanya akan terlihat samar cahaya keemasan di jari telunjuknya.

"Trimakasih Pa , Ma.. " ucap Lin Yu Wan haru .

"Sama- sama sayang..." ucap san Papa sambil memeluk kembali tubuh langsing sang Putri. di susul oleh sang istri yang ikut memeluk keduanya. setelah itu keduanya pergi bertugas. namun ternyata itu akhir pertemuan Mereka. sebab satu bulan yang lalu kedua orang tuanya gugur dalam bertugas dan sang perwira muda dengan tabah harus mengantar kedua jasad orang tuanya menuju tempat istirahat terakhir mereka .

Dan dua hari yang lalu, tiba- tiba Mailin datang meminta benda ciptaan kedua Orang tuanya . Entah dari mana mereka tahu . Tentu saja Yu Wan tidak memberikan nya . Dan Pagi ini , sekelompok orang menghadang jalannya saat Dia pergi menuju markas. Dan yang paling membuat Lin Yu Wan kaget dan kecewa adalah. sang kekasih ternyata juga kekasih sang sepupu. dan Kini Dia ikut menjebak Lin Yu Wan. tadi malam tanpa setahu Lin Yu Wan, Pria itu yang datang dengan alasan untuk menghibur Yu Wan , dengan sengaja Dia memberikan minuman yang telah di campur dengan racun pelumpuh Saraf . Lin Yu Wan yang masih sedih tidak menyadari kalau sang Kekasih memberi minuman beracun. Dan kini Lin Yu Wan yang merupakan ahli beladiri menjadi lemah. hanya mengahadapi sekelompok orang saja, Dia sudah tidak berdaya . Dan Puncaknya Dia hanya bisa melarikan diri dengan tubuh penuh luka.

"Sudahlah Yu Wan... kau tidak ada lagi jalan untuk bisa lolos dari tangan kami . menyerah lah...berikan benda peninggalan paman dan bibi padaku..." ucap sang sepupu dengan wajah arogan .

"Ha ha ha...dasar wanita serakah. kau pikir muda meminta benda yang bukan milikmu... ingat Mai...kau itu hanya anak pungut dari Bibi Rui. dan kau sudah di anggap Putri oleh Papa dan Mama, tapi ternyata kau ngelunjak ya...dasar serakah.. Terang saja Bibi Rui tidak menyukaimu. Kalau tidak Ada Papa dan Mama, yang membujuk Bibi , Kau sudah di buang oleh mereka Mai... Dan kini Kau meminta Barang yang bukan milik mu... benar- benar iblis..." ucap Lin Yu Wan menohok hati Mailin. Dan terlihat keterkejutan di wajah Sing Hong Pria tampan yang berada di Sisi Mailin.

"Brengsek...di ujung kematian pun kau masih sempat memfitnahku. dasar wanita tak tahu diri...!!" seru Mailin marah.

" Mai...apa benar ucapan Yu Wan...?" ucap Sing Hong dengan wajah kaget .

"Jangan Kau dengar ucapannya Kak...!" ucap Mailin dengan wajah pucat .

"Ha ha ha.. apakah kau tidak tahu itu Mai.. apakah selama ini kau tidak sadar. di keluarga Bibi hanya Paman Lun Yang baik padamu. karena paman lah yang berinisiatif untuk mengambilmu dari panti asuhan. semua itu untuk memancing agar Bibi bisa hamil . dan setelah tiga tahun mengambilmu, Bibi benar- benar hamil . Dan lahirnya Lun Hao adikmu. sejak saat itulah kasih sayang bibi berubah padamu kan... dasar bodoh..!" ucap Yu Wan dengan pandangan mengejek pada Mailin.

"Tutup mulutmu bangsat..! dasar pe****r murahan. kubunuh kau...!" seru Mailin semakin marah. sedangkan tuan muda Sing Hong yang ada di disi Mailin terlihat Menatap Mailin dengan tatapan tak percaya . Dia menatap Lin Yu Wan dan Mailin bergantian. Terlihat Mailin berlari kearah Yu Wan.

"Tunggu...ada satu lagi... ini rahasia tentang siapa ibumu yang sebenarnya..." terlihat Yu Wan menatap Mailin dengan tatapan jijik. sedangkan Mailin Segera menahan kakinya yang berlari kearah Yu Wan . Dia menatap Yu Wan dengan marah.

"Katakan Siapa orang tuaku...?" ucap Mailin penasaran dan marah .

" Kau Putri dari pelacur Wang...kau tahu pelacur Wang yang terkenal itu kan..?" ucap Yu Wan Menatap Mailin dengan tatapan menghina.

Pelacur Wang... siapapun yang ada di kota itu tahu siapa pelacur Wang. wanita itu adalah pelacur terkenal karena kejahatannya , Kelicikannya dan sifat serakah nya. wanita itu mati di dalam penjara . Dia di hukum karena membunuh Seorang istri saudagar kaya yang suaminya ingin dia rayu dan Dia miliki . Karena Dia jatuh Cinta pada Saudagar kaya tersebut . Namun sayang sekali , saudagar Kaya itu tidak mau membalas Cintanya . karena dia setia pada sang istri. Karena itulah pelacur Wang membunuh istri si saudagar Kaya . Karena Wanita itu tidak mau meninggalkan sang suami.

Mendengar ucapan Yu Wan terlihat kemarahan di wajah Mailin semakin terlihat.

" Brengsek.. Dasar wanita Ja***g kubunuh kau..." teriak Mailin sambil berlari kearah Yu Wan. Namun Langkahnya terhenti saat tangannya di pegang oleh Sing Hong Kekasih nya.

"Ha ha ha.. kau kaget... tapi itu memang suatu kebenaran Mai ..dan kau tahu.. Saat ini Bibi dan Paman belum tahu kebenarannya ..." mendengar ucapan Yu Wan, terlihat Mailin Sedikit merasa lega. walaupun kemarahannya masih ada . Namun kalimat Yu Wan selanjutnya membuat dia kembali marah.

"Tapi tadi pagi aku sudah memberikan bukti pada mereka berdua siapa dirimu. jadi entah apa yang akan di lakukan Paman dan Bibi padamu nantinya. Aaaah..aku Kini sudah lega. Aku lega telah mengatakan semua ini Mai... selamat tinggal . Semoga kau bahagia saat paman dan Bibi mengusirmu dari rumahnya..." ucap Yu Wan dengan wajah bahagia.

"Sialan...dasar pelacur sialan , Kubunuh kau...!" seru Mailin marah . Dia melepas tangan Sing Hong dan berlari kearah Yu Wan. Terlihat Yu Wan tertawa.

"Ha ha ha...selamat tinggal gadis Licik...dan kau pria berhati Culas... kau akan merasakan perasaan bersalah dan penyesalan selama hidupmu. aku menyayangimu dengan tulus, tapi Kau memilih berkhianat ...." ucap Yu Wan. dia lalu melompat ke dalam Jurang yang dalam tak berdasar tersebut. Mailin dan Kekasihnya hanya bisa menatap tubuh Yu Wan yang jatuh ke jurang. mereka semua tertegun melihat perbuatan Lin Yu Wan. Merek tidak menyangka kalau Lin Yu Wan nekad menjatuhkan tubuh nya kedalam jurang. Setelah Mereka sadar terdengar suara jeritan Mailin.

"Aaaa....brengsek... kenapa jadi begini... kenapa wanita bodoh itu memilih bunuh diri. !" serunya dengan marah.

Sedangkan Sing Hong terlihat menatap wanita itu dengan tatapan mencemooh. lalu Dia berkata.

"Untuk apa lagi kita di sini. lebih baik kita melihat keadaan Rumah Paman dan Bibimu. mungkin kita bisa mencari benda itu di rumah Pamanmu . Mungkin juga kita bisa mencari benda berharga lain di rumah itu..." ucap Pria yang juga pernah menjadi Kekasih Lin Yu Wan itu . Mendengar ucapan Sang Kekasih, terlihat wajah Mailin bersinar bahagia.

"Betul juga apa katamu sayang ...Ayo kita pergi kesana. bukankah sekarang rumah itu sudah tak berpenghuni..." ucap Mailin dengan wajah bahagia.

Mereka semua akhirnya pergi dari tepi jurang di dalam hutan itu. Namun tanpa di sadari Mailin, Wajah Sing Hong Kini telah berubah .

@@@###@@@

Sedangkan di Dunia lain. terlihat seorang gadis di atas ranjang mengerjapkan matanya yang terasa berat. Dia merasakan tubuhnya sakit semua. Perlahan mata itu terbuka. terlihat bola mata yang memiliki Sinar cemerlang terbuka secara perlahan. tak berapa lama terlihat keterkejutan di mata itu.

"Aaaa....ini di mana.. apakah ini surga..?" Lin Yu Wan terkejut saat dia membuka mata ternyata dia berada di sebuah ruang kamar yang terlihat rapi dan bersih. Dia menatap sekelilingnya.

"Cukup indah , namun kenapa ruangan ini terkesan kuno dan hiasannya seperti di dalam film kerajaan. ...ini di mana ya...apakah ini Surga...atau alam Roh... bukankah aku telah menjatuhkan diri ke dalam jurang yang dalam itu... " ucap Yu Wan dengan wajah bingung.

Dia lalu menatap kembali ke dalam isi ruang yang kini dia tempati. dalam keadaan bingung, Dia duduk di atas pembaringan dengan susah payah. Dan saat Dia ingin berdiri tiba- tiba terdengar suara seruan dari seorang wanita yang baru datang ketempat itu. Seorang gadis muda yang berumur antara 14 tahun atau 15 tahun .

"Nona...kau sudah bangun....Kau sudah sadar...? " ucapnya bahagia. Melihat kegembiraan di wajah gadis muda itu, tiba- tiba Yu Wan merasakan kepalanya sakit.

"iiisst..." ucapnya perlahan sambil memegang kepalanya.

"Nona...ada apa..? Apakah kepala mu sakit..?" seru gadis muda itu dengam perasaan takut dan cemas .

"Tunggu Nona..aku akan memanggil Dokter untukmu.. "ucapnya sambil ingin berlari dari dalam kamar itu.

"Tidak usah... Sebentar lagi akan sembuh juga..." ucap Yu Wan sambil berbaring kembali ke pembaringan . dan Yu Wan merasakan sakit kepala semakin kuat. Dia merasakan lintasan bayangan memasuki otaknya. beberapa nama dan peristiwa terlihat mulai memasuki otak kecil nya . dan itu membiat Yu Wan kaget dan Syok. Sebab nama dan peristiwa yang memasuki otaknya , Dia ingat kalau peristiwa yang masuk di dalam gambaran otaknya , Merupakan sebagian dari peristiwa yang ada di dalam cerita Novel yang pernah dia baca beberapa hari yang lalu. Yu Wan masih ingat jalan ceritanya . Dan Kini akhirnya Dia sadar kalau Dia masuk kedalam tubuh salah satu pemeran dalam Novel itu. Namun sialnya dia masuk kedalam raga pemeran antagonis . Gadis Sombong, Bodoh dan Arogan yang jatuh Cinta pada seorang Pangeran. Sahabat dari sang Kakak Angkat . Buku Novel itu dia temukan saat Dia pergi ke perpustakaan Kota beberapa hari yang lalu.

Saat itu Dia sedang kalut dan sedih atas kematian Kedua orang tuanya . entah kenapa kakinya tanpa sadar melangkah masuk kedalam Perpustakaan Kora yang memang sering dia datangi . Saat Dia sedang asyik mencari Buku Kedokteran , tiba- tiba Dia melihat sebuah buku yang sampulnya sudah tua atau usang . sepertinya buku itu merupakan buku Tua. dan setelah di lihat, ternyata itu sebuah Novel. dengan rasa penasaran entah perasaan dari mana, akhirnya Yu Wan membaca buku tersebut. Yu Wan yang tidak pernah membaca buku Novel , entah kenapa merasa penasaran isi Novel tersebut. Hingga dia berada di dalam perpustakaan seharian penuh hanya untuk menyelesaikan membaca cerita tersebut. dan di sana dia sangat marah dengan si pemeran antagonis yang membuli pemeran wanita utama. gadis itu di gambarkan memang sangat Cantik , namun Dia memiliki sifat sombong , arogan dan tak tahu malu . Li Yu Wan Dia miliki nama yang sama dengam Namanya di Alam nyata. gadis ini memiliki sifar kebalikan dari Yu Wan di alam nyata. hingga dia sangat di benci dan tidak di sukai teman maupun saudara yang akhirnya di ketahui kalau Dia Hanyalah anak yang di tukar . Yu Wan yang sombong memiliki dua Kakak angkat laki- laki . Dia semula merupakan Putri tunggal dari seorang perdana mentri. Karena itulah Dia memiliki sifat Sombong dan arogan tersebut. namun akhirnya di ketahui Kalau Dia ternyata hanyalah anak yang tertukar. Saat Dia lahir dulu. ternyata ada seseorang yang telah sengaja menukar dia dengam Putri asli sang Perdana mentri. Dan beberapa bulan yang lalu, semuanya terungkap. Sang Putri yang sebenarnya dari Perdana mentri telah di temukan dan kembali kerumah sang Perdana Mentri. . Dan semenjak Dia di ketahui bukan putri kandung dari sang Perdana Mentri. Kehidupannya mulai berubah . Kedua kakaknya mulai mengabaikan Dia. Begitu juga Kakek dan Neneknya. Begitupun dengan sang Ibu. Mereka seolah ingin membuang Li Yu Wan dari kehidupan mereka. hanya perdana mentri Li saja yang masih ada rasa sayang padanya. Apalagi Mereka mengetahui Kalau Yu Wan sering menindas Putri Asli mereka . Mereka seakan tidak ingin melihat Yu Wan di rumah itu lagi .

Dan sekarang...Tubuh ini telah di gantikan oleh Lin Yu Wan. Lin Yu Wan yang telah meninggal di Dunia Modern . Lin Yu Wan yang melompat dari atas tebing kejurang yang dalam.

Dan Kini Yu Wan yang sudah mendapatkan kembali kesadarannya, dan tahu di mana dia sekarang berada , Secara perlahan Dia membuka matanya kembali.

Maaf Aku akhiri dulu ya...aku lanjut pada episode selanjutnya. Jangan lupa like, vote dan komennya aku tunggu. tapi jangan terlalu pedas ya.

Bersambung

KEDATANGAN BIBI LIN

.

Terlihat Gadis yang tadi masuk kedalam kamarnya masih berada di sana . Gadis itu terlihat masih berdiri di dekat ranjang dengan wajah cemas .

"Nona...apakah kau masih merasakan sakit...? ataukah aku harus memanggil tabib untuk datang memeriksa Nona..?" ucapnya dengan wajah cemas.

Nuan.. ya..gadis itu bernama Nuan . pelayan setia dari Li Yu Wan . Gadis ini tetap bersama Li Yu Wan walaupun banyak orang yang menjauh dari si pemeran Antagonis Li Yu Wan . Gadis ini dengan setia mendukung dan menemaninya saat dia terpuruk . Hingga nanti akhirnya dia di culik dan di jual oleh suruhan Pangeran ke empat. Semua itu di lakukan oleh Pangeran Ke empat agar Li Yu Wan hidup sendiri dan menderita .

"Nuan..sebenarnya apa yang terjadi padaku.?Kenapa aku sampai jatuh sakit...?" ucap Yu Wan dengan tatapan tanya. Walaupun Dia tahu yang sebenarnya mengapa dia sampai jatuh sakit. Namun Lin Yu Wan berusaha menutupinya . Masih teringat di otak Lin Yu Wan, dalam Novel itu, Li Yu Wan bertengkar dengan Can Yu di tepi Danau . Li Yu Wan yang sedang menenangkan diri di tepi Danau buatan milik keluarga Li tiba- tiba bertemu Can Yu yang juga datang ke danau. Percakapan yang semula hanya bertegur sapa, akhirnya berubah menjadi perdebatan sengit. Dan saat mereka berdebat, tiba- tiba Can Yu menampar pipinya sendiri kiri dan kanan. lalu Dia menjatuhkan diri seolah Lin Yu Wan mendorong gadis itu . Saat Yu Wan sedang kebingungan, tiba- tiba terdengar suara Li Hongyi sang Kakak Kedua dari Can Yu. atau kakak angkat Yu Wan.

"Can Yuuuu...." terdengar seruan keras dari belakang Li Yu Wan. tak lama terlihat Li Hong Yi datang. Dan saat melihat Can Yu menangis, kemarahan Li Hong Yu semakin besar.

"Yu Wan.. apa yang kau lakukan pada Can Yu Ha...!berani sekali kau berlaku kasar pada Yu'er...! dasar wanita sialan....!" serunya marah . Dan Li Hong Yi mendorong Yu Wan dengan keras. Membuat Yu Wan jatuh dengan keras. dan sialnya kepala Yu Wan menghantam Batu besar . Membuat Yu Wan jatuh Pingsan dan kepalanya terluka hingga mengeluarkan darah banyak . Melihat kejadian itu Li Hong Yu tidak perduli. Dia memilih menolong Can Yu dan membawanya pergi dari tempat itu . Akhirnya Nuan sendiri di bantu oleh dua pelayan lain membawa Yu Wan kekamarnya . Kejadian itu membuat Yu Wan mengalami koma. hingga dia baru sadar saat Roh Lin Yu Wan masuk kedalam tubuhnya.

"Nona... apakah kau lupa apa sebenarnya yang terjadi padamu , hingga kau mengalami koma ..?" tanya Nuan dengan wajah sedih.

"Memang apa yang terjadi padaku . ?" tanya Yu Wan lagi.

"Bukankah Nona di dorong oleh Tuan muda Li Hong Yi hingga terbentur batu besar di pinggir danau ..." ucap Nuan.

"Di dorong...memang kenapa kakak sampai mendorong ku..?" ucap Yu Wan dengan tatapan seolah keheranan.

"Karena Anda di tuduh menyakiti Nona Can Yu. hingga membuat tuan Muda marah..." ucap Nuan dengam wajah marah.

" Lalu kenapa kau marah..bukankah aku memang yang salah..." ucap Yu Wan. Namun dalam hati Yu Wan mengagumi Trik licik dari Can Yu si Putri Asli yang memang sangat mengagumkan. kalau melihat sikapnya, orang tidak akan pernah percaya kalau Wanita lembut itu memiliki sifat licik .

"Semua itu karena sikap licik Nona Can Yu. Dia sengaja menyakiti diri sendiri saat Dia tahu kalau tuan muda kedua juga ada di tepi Danau.. saya Melihat Nona Can Yu menampar pipinya sendiri . Dan saya juga tahu kalau anda tidak mendorong Nona Can Yu . tapi Nona Can Yu berpura- pura jatuh seolah karena di dorong anda. Tapi tuan muda kedua mudah terprofokasi. Dia mengira andalah yang mencelakai Nona Can Yu , Dan Dia mendorong anda dengam keras. anda terjatuh dengan kepala menghantam Batu besar yqng ada di belakang anda dengan keras. dan anda pingsan dengan kepala terluka ..." ucap Nuan menggebu.

"Begitu ya....Ya sudah biarkan saja semua berlalu . Karena itu mulai sekarang se bisa mungkin kita akan menjauh dari Dia ..." ucap Lin Yu Wan dengan pelan .

Melihat sikap tuannya yang terlihat tenang dan sabar membuat Nuan tercengang. Dia kaget melihat perubahan sang Majikan. walaupun dia akui kalau Dia menyukai perubahan itu. Sang Nona bukan lagi Nona yang sukanya marah dan kasar . Biasanya Gadis galak ini akan berteriak marah karena merasa di fitnah. Jika Nonanya yang Dulu Pasti sudah Marah- marah dan berlari untuk mencari keadilan pada tuan Besar . Tapi sekarang... bagaimana bisa Nona terlihat tenang , Serta dengan mudanya berkata seperti itu . Hanya saja yang tidak Nuan ketahui adalah. gadis yang ada di depannya bukanlah Yu Wan Nonanya, Tapi Yuan yang berasal dari jaman modern.

Nuan menatap sang Majikan dengan tatapan tak percaya.

"Ma..maksud Nona kita akan menghindar dari Nona Can Yu...?" tanya Nuan dengam wajah heran.

"Benar.. Kita ak...." sebelum ucapan Yu Wan selesai, tiba tiba pintu terbuka dengan keras.

Braaaagh....!!

Seorang wanita paruh baya dengan pakaian mewah sudah berdiri di depan pintu kamar Yu Wan. Wanita itu berjalan masuk dengan tatapan sinis dan menghina . Melihat wanita yang berjalan masuk kedalam kamar sang Nona , terdengar suara Nuan memberi salam pada wanita itu.

"Salam Nyonya Li yu..." ucap Nuan menyapa sambil memberi hormat. Dan Yu Wan Ingat kalau di dalam cerita wanita ini adalah adik tuan Li Rong yang sangat membenci Yu Wan sejak dulu. Karena kecantikan Yu Wan mengalahkan Kecantikan Putri Kandungnya. Dan saat Dia tahu kalau Yu Wan bukan Putri sang Kakak, Dia memprovokasi sang ibu untuk mengusir Yu Wan dari rumah sang Kakak. Dan saat Melihat nyonya Li datang, Yu Wan berusaha bangun.

"Salam nyonya Li..." ucap Yu Wan. Karena Yu Wan tahu kalau wanita ini tidak mau di panggil Bibi oleh Yu Wan.

"Apakah kau masih tidak ingin keluar dari Mension ini... ? apakah kau nasih tidak malu menjadi benalu yang membuat kami malu dan jijik...!" ucapnya Sinis. Mendengar itu terlihat wajah Nuan memerah karena marah. Sedangkan Yu Wan menjawab dengan tenang

"Kami akan segera pergi ... Saya tahu siapa saya. Jangan khawatir soal itu Nyonya...tidak lama lagi saya akan keluar dari Kediaman Perdana Mentri Li..." ucap Yu Wan dengan suara tenang. Namun Dia merasakan perasaan sakit di hatinya. Mungkin ini perasaan Li Yu Wan yang asli .

"Bagus...aku tunggu janjimu. Aku tidak ingin kau terlalu lama tinggal di Kediaman Kak Li Rong. Jadi aku harap kau secepatnya pergi dari sini..." ucapnya dengan nada sinis.

"Baik... " jawab Li Yu Wan.

Setelah mendengar janji Yu Wan, Wanita itu segera keluar dari kamar Yu Wan dengan langkah angkuh dan sombong. Setelah kepergian wanita itu , Terlihat Nuan berucap dengan marah .

"Dasar wanita jahat...sejak dulu entah kenapa Dia sangat membenci Nona. Dan sekarang setelah Dia tahu kalau Nona bukan Putri dari Tuan Li. Dia dan juga Kakek dan Nenek anda berusaha mengusir anda dari rumah ini. Untung saja Tuan Li masih perduli pada Anda Nona..." ucap Nuan dengan wajah sedih.

"Karena itu kita akan Pergi menjauh dari Keluarga ini. Kita akan mencari Rumah di luar sana. agar kita terhindar dari masalah. kau tahukan kalau aku bukan Putri Ayah Lin Rong dan Ibu Se Lan..? dan Kau juga tahu berapa kali Bibi Li mengusirku dari tempat ini..jika aku tetap di sini , Aku takut Bibi atau Nenek akan melakukan kekerasan pada kita agar kita mau pergi..."ucap Yu Wan dengan tatapan sedih. Dia tahu di dalam buku Novel itu, Yu Wan akan di usir dari rumah ini karena di anggap mempermalukan keluarga Lin . dan Dia tetap tidak mau pergi dari rumah ini .Namun karena tekanan dari Kakek dan Nenek Keluarga Lin juga jebakan dari Bibi Li dan Can Yu , akhirnya Lin Yu Wan keluar juga dari rumah ini . Walaupun Yu Wan sudah keluar dari Kediaman Li, Can Yu tidak mau membiarkan Yu Wan hidup tenang di luar sana . Karena Tuan Li Masih menyediakan rumah sederhana dan menanggung hidupnya. begitu juga dengan para Pria yang Memuja Can Yu. Apalagi Pangeran keempat yang telah membuat Yu Wan jatuh Cinta . Di dalam Novel di ceritakan Karena rasa cemburu pada Can Yu yang terlihat sangat dekat dengan Pangeran ke empat, dan Di sayangi oleh Pria itu , membuat Yu Wan sering membuat masalah pada Can Yu. Perbuatannya membuat Pangeran ke empat Marah dan sangat membenci Yu Wan. Dan akhirnya sang Pangeran serta sahabat kedua kakak nya dengan sukarela membantu Can Yu menyakiti dan menindas Yu Wan.

Pangeran ke empat kerajaan Sangguan Barat adalah seorang Pria tampan yang merupakan sahabat dari Kakak Kandung Can Yu . Walaupun ketampanannya masih kalah jauh dengan sang Putra Mahkota yang di ketahui semua orang Kalau Pria itu, Pria Dingin, Kejam dan sadis. Di tuliskan di dalam Cerita kalau Putra Mahkota sangat membenci Wanita. Namun semua orang tahu Kalau Putra Mahkota merupakan Pria tertampan di Kerajaan Sangguan Barat ini . Tidak ada satupun Wanita yang berani mendekatinya . Hanya ada satu wanita Yang sangat terobsesi dengan sang Putra Mahkota. Yaitu Putri Jendral Ang Bai yang bernama Putri Ang Yung . Dia merupakan Putri Pertama Jendral Ang Bai . Walaupun Dia tidak berani mendekat, Dia berani menyebarkan Rumor kalau Dia kekasih dan Calon Putri Mahkota yang di Cintai oleh Putra Mahkota. Dan Karena sang Putra Mahkota diam saja saat Rumor tersebar beredar , Putri Ang Yung merasa kalau Putra Mahkota setuju Kalau dia menjadi Putri Mahkota. Walaupun di dalam Cerita, Yu Wan Tidak tahu kisah Putra Mahkota dam Putri Ang Yung selanjutnya.

Kembali ke Pangeran keempat.

Pangeran ke empat jatuh cinta pada Can Yu Karena sikap Can Yu yang lemah lembut, baik hati , Anggun dan berwajah Cantik , membuat Pangeran ke empat sangat mencintai Can Yu. karena Kecintaan nya itu, akhirnya saat Dia mendengar kalau Can Yu di sakiti oleh Yu Wan , Dia merencanakan untuk membunuh Yu Wan. dan akhir Cerita, Yu Wan mati di tangan Pangeran Ke empat Hang Bai An .

Dan Kini tubuh Yu Wan telah di gantikan oleh Lin Yu Wan. karena tidak ingin mati sia- sia.. Lin Yu Wan Bertekat kalau Dia akan menjauh dari kehidupan para pemeran utama dalam novel. Dia akan berusaha mencari kehidupan yang Aman ,tenang . Yaitu dengan cara menjauhi mereka semua. Dia akan berusaha mencari nafkah dengan cara bekerja Di Dunia Novel ini . Tidak mengharapkan pemberian tunjangan dari sang perdana Mentri. Karena Tunjangan itulah yang membuat Can Yu berusaha mencelakai Yu Wan . entah pekerjaan apa yang akan Dia lakukan untuk mendapatkan uang kehidupan mereka berdua nanti. Mendengar ucapan Yu Wan , Seketika wajah Nuan terlihat sedih. Dia terdiam sejenak. Namun tak lama terdengar Dia tertawa.

"Benar juga apa kata anda Nona..Kita bisa pergi dari sini. Kita bisa mencari rumah untuk tempat tinggal kita. tapi Nona..." terlihat Nuan terdiam sambil menatap sang majikan . Wajahnya terlihat bingung dan sedih. Melihat itu Yu Wan menatap pelayannya dengan tatapan datar.

"Ada apa Nuan...?" yanya Lin Yu Wan.

"Maaf Nona... jika kita hidup di luar sana sendirian, apakah Nona tidak takut...?"ucap Nuan dengan tatapan sedih.

" Takut...?Maksudmu..?" tanya Yu Wan tak mengerti . Dengan perasaan takut Nuan berkata.

"Jika Nona hidup di luar sana , Keluar dari rumah Keluarga Li , Nona akan sulit mendapatkan jodoh. Mereka akan menghina Nona yang hidup tanpa dukungan orang tua ataupun Keluarga ..." ucap Nuan dengan perasaan sedih dan takut.

Mendengar ucapan Nuan , Yu Wan sadar kalau kehidupan di sini tidak sama dengan kehidupan Alam nyata atau Modern . Kehidupan di sini masih Kehidupan di jaman kerajaan Kuno. Segala perbuatan seorang wanita , tidaklah sebebas di jaman Modern . Di jaman ini seorang wanita kehidupannya sangatlah ketat . Namun tak lama terdengar tawa lembut Yu Wan . membuat Nuan kaget melihat sikap sang majikan .

"Nuan...Soal seperti itu tidak ada masalah buatku . Karena aku juga tidak ada keinginan untuk menikah.Jadi aku fikir tidak ada masalah jika tidak ada yang mengingin kan diriku untuk menjadi istri . Yang penting kita bisa hidup bahagia di luar sana. Dari pada Kita selalu di tindas dan di hina di sini . lagian jika kita tetap tinggal di sini...suatu saat mereka akan mengusir kita dari rumah ini. Atau lebih halus lagi, Mereka akan mencarikan Jodoh untukku secepatnya. Dan aku yakin Jodohku bukan yang terbaik . Dan aku tidak mau itu... lebih baik kita keluar dulu dari rumah ini. aku tidak mau melihat kebencian Bibi dan Nenek semakin besar kepadaku . Mereka sudah seperti muak melihat wajah .." ucap Yu Wan setelah berhenti tertawa.

"Nona... jangan berkata seperti itu. tidak baik jika di dengar orang .." ucap Nuan dengan wajah sedih .

"Mengapa...aku tidak perduli semua itu Nuan... Apakah kau tidak ingin hidup bersamaku jika aku tidak menikah ..? apakah kau takut hidup berdua denganku di luar sana...?" tanya Yu Wan sambil menatap gadis yang ada di depannya .

"Tidak, tidak Nona... Nuan akan tetap bersama Nona...Nuan akan tetap setia pada Nona..Nuan akan selalu bersama Nona di manapun juga..." ucap Nuan dengan cepat .

" Kalau begitu jangan takut lagi. kita akan hidup berdua dan Kita akan selalu bahagia bersama...atau...bagaimana kalau kau saja yang menikah , Dan Kau bisa memberiku seorang keponakan yang lucu..." ucap Yu Wan menggoda. entah kenapa Yu Wan merasa dekat dengam pelayan milik Li Yu Wan asli ini.

"Nona....apa yang anda ucapkan itu...tidak, tidak... ini tidak baik Nona. Nona lah yang harus menika bukan saya..." ucap Nuan dengan wajah cemberut . tapi terlihat wajahnya memerah. Terdengar tawa Yu Wan di dalam kamar itu.

"Ya sudah jangan kita fikirkan masalah itu lagi. sekarang kita harus bersiap untuk pergi dari Sini. Besok pagi kita akan pergi keluar untuk mencari tempat tinggal. tapi tunggu Dulu Nuan..." ucap Yu Wan menghentikan ucapannya.

"Ada apa Nona..?" tanya Nuan sambil menatap sang majikan.

"Aku lupa... Apakah aku masih punya Keping Perak..?" tanya Yu Wan. Mendengar ucapan Yu Wan, Terlihat keterkejutan di wajah Nuan. melihat itu Yu Wan merasa salah ucap

" Nona...Tentu saja kita punya ..kenapa Nona lupa ...?" ucap Nuan dengan wajah terlihat cemas. Melihat reaksi yang di lakukan Nuan, Yu Wan berusaha mencari Alasan. Dia berkata seperti itu karena Di dalam Novel tidak di tulus apakah Yu Wan Punya uang atau tidak . Yang di tulis di sana hanyalah sifat Yu Wan yang boros . jadi Li Yu Wan tidak tahu kehidupan Yu Wan yang sebenarnya . Apakah Yu Wan Punya uang atau tidak . Yu Wan hanya di gambarkan sebagai sesosok Putri yang Boros soal uang. Dan Kini Dia harus memberi alasan yang tepat pada Nuan . Agar Nuan tidak curiga kalau sebenarnya di dalam tubuh ini bukan lagi Yu Wan tuannya.

"Nuan.. aku akan berkata jujur padamu, tapi kau harus merahasiakan semua ini pada orang lain..." ucap Yu Wan dengan wajah di buat sedih. Melihat wajah sedih Yu Wan, terlihat Nuan cemas.

"Tentu Nona... tentu saja saya akan merahasiakan apa yang di katakan Nona. A..apakah Nona memiliki Penyakit yang parah...?" ucapnya dengan wajah semakin cemas.

"Jangan Cemas seperti itu Nuan..aku tidak punya penyakit parah..." ucap Yu Wan.

"Aah...syukurlah.." ucapnya sambil mengusap dadanya dan menghela nafas lega.

" Aku tidak punya Penyakit parah. hanya saja aku sedikit lupa ingatan..." ucap Yu Wan pelan.

"Apaa..No...Nona lupa ingatan..?" seru Nuan kaget.

"Hmm.. tapi tidak semuanya... aku masih bisa mengingat sebagian saja..." ucap Yu Wan perlahan .

"Mungkin ini karena kepalaku yang terbentur batu saat kecelakaan itu..." ucap Yu Wan selanjutnya . Yu Wan memegang kepalanya yang memang masih merasa kepalanya pusing . dan memang ada luka di kepala bagian belakang. Saat ini kepalanya memang masih di balut kain Kasa .

"Ya Tuhan Nona... apakah masih sakit...?" kata Nuan cemas saat melihat Yu Wan memegang kepala nya kembali.

"Sudah tidak terlalu sakit lagi..." ucap Yu Wan sambil memegang kepalanya. Terlihat wajah Nuan sedih menatap Yu Wan.

"Ya sudah.. berapa keeping Perak yang kita Punya Nuan..?" tanya Yu Wan kembali .

" Banyak Nona...sebentar akan saya perlihatkan pada Nona..." ucap Nuan sambil berdiri.

Dan Dia berjalan kearah almari besar yang ada di ruangan itu. dekat dengan Pembaringan yang kini Yu Wan tempati. Terlihat dia membuka Almari itu. dan Dia mengambil sebuah kotak dari dalam Almari. Dia membawa kotak itu kehadapan Yu Wan dan membukanya. terlihat kotak itu penuh dengan Perak dan Ada juga emas . Melihat uang yang Yu Wan miliki, membuat Lin Yu Wan kaget bukan main.

"Dasar wanita bodoh..dengan uang sebanyak itu, Kenapa dia tidak keluar saja dari rumah ini . Malah dia mau saja di hina dan di tindas oleh keluarga Li. atau...mungkin sang pengarang Novel itu yang bodoh ya...Ck.. kenapa aku yang kepo...ya sudah lah yang penting sekarang aku harus pergi menghindari mereka terlebih dahulu agar tidak mati sia- sia... untung saja Masih banyak uang yang di miliki Yu Wan. jadi aku bisa membeli rumah untuk tempat tinggal..." ucap Lin Yu Wan dalam hati .

"Ya sudah Aku mau mandi dulu.. tolong Kau siapkan air untukku Nuan ...Kita akan mulai mencari tempat tinggal besok pagi..." ucap Yu Wan sambil berdiri dari pembaringannya.

"Baik Nona..." ucap Nuan sambil membawa kembali kotak berisi Perak dan emas tersebut. untuk dia taruh kembali kedalam Almari. Lalu Dia segera keluar dari kamar sang Nona setelah merapikan kembali Almari tempat kotak itu di simpan.

Tak berapa lama terlihat Nuan kembali masuk kedalam kamar.

"Nona...air untuk mandi sudah siap. Mari Nuan bantu Nona Mandi..." ucap Nuan .

"Bantu aku masuk ke kamar Mandi Saja , Nuan..." ucap Yu Wan.

"Baik Nona..." ucap Nuan. Dia lalu membimbing Yu Wan menuju Kamar mandi. Setelah sampai di dalam kamar mandi, Yu Wan mengusir Nuan keluar kamar mandi. tentu saja Nuan heran. Namun Dia tidak berani membantah.

"Pergilah keluar, Nanti kalau sudah selesai, baru bantu aku kembali..." ucap Yu Wan.

Walaupun hatinya heran, Nuan tetap melaksanakan perintah Yu Wan. Dia lalu segera keluar dari kamar mandi. 30 menit kemudian Yu Wan baru keluar dari dalam kamar Mandi . Dengan cepat Nuan membantu sang Nona mengganti bajunya. Yu Wan tak menolak Sebab dia juga tidak tahu Cara memakai baju model Kuno itu. Setelah makan Nuan membawakan makanan untuk sang Nona.

"Silahkan makan Dulu Nona.. Beberapa hari ini perut anda tidak kemasukan makanan..." ucap Nuan.

"Baik... temani aku makan, Nuan..." ucap Yu Wan.

"Tidak Nona... tidak pantas hamba makan bersama Nona..." ucap Nuan ketakutan .

"Siapa bilang...ayo duduk lah..." ucap Yu Wan. Sebab di Kehidupan dulu, Kedua orang tuanya tidak pernah membedakan Status seseorang . Karena itu Para pelayan di kediaman Jendral Lin semakin menghormati Keluarga nya .

"Tapi Nona..." ucap Nuan.

"Tidak Ada tapi- tapi lagi Nuan...aku hidup sebatang kara di dunia ini. aku hanya punya kamu sekarang . Jadi temani aku makan. duduklah... " ucap Yu Wan. Mendengar ucapan sang Majikan, Perasaan Nuan menjadi sedih. Dia merasakan perasaan luka di hati sang Nona.

"Baiklah Nona..." ucap Nuan sambil duduk di depan Yu Wan. Tak lama terlihat keduanya menikmati makanan yang di bawa Nuan dan beberapa pelayan tadi. Setelah selesai makan, Yu Wan keluar dari dalam kamarnya . Dia ingin melihat keadaan Mension yang sebentar lagi akan mereka tinggal kan .

Maaf udahan dulu ya..aku lanjut pada episode selanjutnya Jangan lupa Like, Vote dan Komennya aku tunggu.

Bersambung

MENOLONG ANAK KERACUNAN .

Keesokan Paginya, Li Yu Wan bangun pagi sekali. Dia membasuh Mukanya dan segera keluar Dari dalam kamarnya. Dia tidak melihat keberadaan Nuan . Terang saja Nuan tidak ada , Sebab saat ini Keadaan di luar masih malam hari . Dia memang sengaja bangun pagi sekali , Karena Dia ingin melatih tubuh barunya . Karena Dia Merasa kalau tubuh ini Tidak Kuat . Sepertinya Li Yu Wan memang tidak pernah di Latih ilmu beladiri. Namun Yu Wan memakluminya. Mungkin di jaman Kuno atau di Dunia Novel ini anak Perempuan Hanya bisa Belajar, Menarik, bermain Musik, Kali grafi Dan Sastra. Dan untuk ilmu beladiri hanya di peruntukkan untuk Kaum Pria saja. Benar saja , saat Yu Wan keluar dari rumah kediaman nya, keadaan sekitar terlihat masih gelap gulita . Cahaya terang berasal dari lampu dan obor di luar yang menerangi Mension Sang Perdana Mentri.

Dengan cepat Yu Wan berjalan kearah tanah lapang yang kemarin Dia lihat. Dengan menghindari para penjaga maupun Pelayan yang sudah bangun, akhirnya Yu Wan sampai juga di tempat yang dia tuju. Tanpa banyak membuang waktu Li Yu Wan segera melakukan pemanasan agar tubuh nya tidak terkejut saat melakukan olahraga dan lari pagi. Setelah itu Dia mulai berlari Keliling tanah lapang yang cukup lebar itu . Andai Dia tinggal di sini , Mungkin Yu Wan akan menggunakan tempat ini sebagai tempat berlatih . Terlihat Yu Wan Mulai berlari keliling tanah lapang Tersebut . Namun baru Dua puluh lima putaran saja , Yu Wan sudah merasakan tubuhnya lelah. dan terlihat nafas nya tersengal .

"Ck...tubuh lemah ...Yu Wan...apakah Kau tidak pernah berolahraga sama sekali Selama hidup mu...?" ucap Lin Yu Wan mengeluh.

Setelah berhenti sejenak, Dia mulai melakukan Pus Up dan Squat Jump. dan itu hanya bisa dia lakukan selama 20 Kali.

"Baiklah...Karena hari telah mulai terang , Dan tubuh ini sudah lelah , kita sudahi dulu latihan hari ini. aku tidak boleh memaksa kekuatan tubuh baruku. Aku bisa melatih Setiap hari secara perlahan..." ucap Yu Wan berucap sendiri Dia ingat di kehidupannya dulu Dia bisa berlari Keliling Kota Selama tiga jam tanpa berhenti. dan melakukan Squat Jump dan Pus Up di atas 100 Kali. Mengingat Kehidupan nya, Dia kembali mengingat Kedua orang tuanya. Dan Dia ingat benda peninggalan mereka berdua sebelum meninggal .Secara reflek Yu Wan mengangkat jemari tangannya. Benar saja.. Mata Yu Wan terbelalak saat Dia melihat Cincin itu ternyata ikut juga kedunia ini.

"Ya Tuhan... Kau membawakan aku benda berharga peninggalan kedua orang tuaku. Ini hadiah terindah yang kau berikan padaku Tuhan...Ini membuatku seperti hidup bersama mereka. Trimakasih Tuhan...ini hadiah terbaik yang Kau berikan untukku.." ucap Yu Wan dengan wajah bahagia .

Terlihat Cincin transparan itu melingkari telunjuk kanannya dengan Indah. Cahaya samar ke emasan terlihat berjalan mengitari jemari telunjuk kanannya. dengan bahagia dia mengusap Cincin itu. Setelah itu Yu Wan segera berlari kembali ke tempat tinggal nya. untung saja tempat tinggal Yu Wan telah di pindahkan ke tempat yang agak jauh dari Kediaman nyonya Ze Lan Sang ibu angkat, Tuan Li Rong Sang Ayah Angkat ,Maupun Kediaman Nenek, Kakek, ataupun Putra putri tuan perdana Mentri. Semua itu atas perintah Kakek Li. Beliau beralasan kalau Yu Wan bukan Darah keluarga Li.

"Kalau ingin tetap hidup di keluarga ini, Tempatkan dia agak jauh dari kita ...." ucap beliau dingin . Sedangkan tempat tinggal Yu Wan Yang dulu, telah di tempati oleh Can Yu. Lun Yu Wan membaca di dalam Novel, Karena masalah itu Yu Wan Protes dengan cara mogok makan. Namun usahanya gagal. tempat itu tetap saja di berikan pada Can Yu yqng merupakan Putri kandung mereka. Dan Yu Wan sendiri di tempatkan di dekat Dapur Utama. Mengingat semua itu, Lin Yu Wan tersenyum. Saat hampir sampai di rumah kediaman nya, Yu Wan bertemu Nuan yang terlihat kebingungan .

"Nonaaa... Dari mana saja anda...hamba ketakutan mencari anda.." seru Nuan dengan wajah cemas saat melihat Yu Wan datang .

"Aku jalan- jalan pagi Nuan... kenapa Kau sampai setakut itu...?" kata Yu Wan sambil berjalan masuk kedalam halaman rumah nya.

"Hamba takut Terjadi masalah pada anda Nona... hamba takut anda terluka lagi atau anda di tindas oleh mereka Nona..." ucap Nuan dengan wajah terlihat masih cemas.

"Maaf kan aku.. itulah Sebab nya kita harus secepatnya pergi dari sini. Agar Kau tidak ketakutan lagi Karena takut aku akan celaka..." ucap Yu Wan.

"Benar apa kata Nona.. Nuan Merasa hidup di sini tidak aman lagi. lebih baik secepatnya kita pergi dan menjauh dari rumah ini..." ucap Nuan. Ya sudah Ayo kita bersiap- siap. Setelah makan kita pergi mencari tempat tinggal..." ucap Yu Wan sambil melangkah masuk kedalam rumah.

"Nona..apakah anda akan langsung mandi...?" ucap Nuan sambil mengikuti Yu Wan masuk kedalam sang majikan

"Baik...siapkan air untuk mandiku..." jawab Yu Wan.

"Baik Nona..." ucap Nuan sambil berbalik ingin keluar Dari kamar sang majikan.

"Tunggu Nuan...!" seru Yu Wan. "Ada apa Nona...?" tanya Nuan .

"Aku Pinjam baju milikmu yang agak besar . maksudmu Baju pelayan yang bersih..." ucap Yu Wan pada Nuan . "Baju Pelayan..?untuk Apa baju pelayan itu Nona.?" tanya Nuan heran.

"Bawakan Saja Baju itu padaku Nuan...jangan banyak tanya. Nanti kau juga akan tahu..." kata Yu Wan.

"Baik Nona...Nuan akan membawakan baju itu pada anda..." ucap Nuan . Dia segera keluar dari kamar sang majikan. Tak berapa lama Nuan telah kembali . Dia mengatakan kalau air untuk sang tuan telah siap. dan Karena Yu Wan telah Merasa sehat, untuk berjalan ke kamar Mandi tidak perlu bantuan Nuan lagi. Nuan di tugas kan mencari Baju pelayan yang dia minta tadi. Setelah berendam Selama beberapa saat, Yu wan segera keluar dari kamar mandi. Kesegaran air hangat membuat Yu Wan merasakan kelelahan habis berlatih tadi telah hilang. Ketika berada di kamarnya kembali , Dia melihat Nuan sudah berada di dalam kamarnya . Dan di tangan gadis itu terlihat sebuah baju pelayan.

"Ini Nona.. Baju yang anda minta..." ucap Nuan . Yu Wan segera mengambil baju itu. dan saat melihat bentuk baju sederhana itu, Dia suka dengan baju itu.

"Ini baju Siapa ini Nuan...?" tanya Yu Wan sambil melihat baju di tangannya.

"Maaf Nona...baju itu milik teman Saya .. Sebab Nona tahu kan , Kalau baju saya kecil . Dan Nuan yakin tidak akan muat di tubuh Nona . Dan saya ingat kalau teman Yuan ada yang pernah berkata kalau baju yang Dia dapat agak kebesaran . jadi dia tidak pernah memakai baju itu...akhirnya tadi Nuan Meminjamnya ..." ucap Nuan menjelaskan.

"Apakah Dia tidak curiga Kau meminjam baju ini...?" tanya Yu Wan. Terlihat Nuan agak takut.

"Ada apa Nuan..." tanya Yu Wan .

Yu Wan melihat Nuan tertunduk takut. Namun tak lama dia berkata.

"Maaf Nona...Saya tadi membeli baju ini Dari dia. hamba beralasan baju hamba sobek tersangkut paku..." ucap Nuan jujur .

Melihat wajah Nuan yang takut, Yu Wan tersenyum

" Dasar kau ini... Jangan pernah berbohong lagi padaku Nuan... Apapun Alasannya. Aku ingin kau jujur padaku . Jangan takut berkata jujur. Aku akan lebih marah kalau kau berbohong . Kau ingat itu Nuan..." tegas Yu Wan sambil mengusap kepala gadis manis di depannya.

Melihat Yu Wan tidak marah, terlihat senyum di bibit Nuan. Lalu Dia berkata.

"Baik Nona... Nuan tidak akan berbohong lagi. Sekali lagi maafkan Nuan Nona..." ucap gadis itu.

"Baik..kali ini aku memaafkanmu ,tapi tidak untuk lain kali.. nanti uang mu akan aku ganti.. " ucap Yu Wan .

" Trimakasih Nona..." jawab Nuan gembira . Yu Wan lalu memakai baju itu di bantu Nuan . Setelah itu Yu Wan merias wajah nya Sedikit untuk menyamar. Saat melihat wajah sang majikan yang telah berubah , Nuan sempat tertawa. Karena wajah cantik sang Nona kini telah berubah sepenuhnya . Di Pipi Yu Wan terlihat tompel besar yang menutup Sebagian pipi Kirinya. Dan bedak tebal di kukanya membuat wajah Cantiknya hilang seketika.

" Nona... dari mana anda Belajar merubah wajah seperti itu ...?" tanya Nuan di sela tawanya.

"Dari seseorang ...Dia mengajariku untuk menyamar...apakah aku masih terlihat Putri angkat Perdana Mentri Li...?" tanya Yu Wan.

"Tidak sama sekali... wajah Nona telah berubah menjadi gadis Jelek..." ucap Nuan sambil kembali tertawa .

"Kau ini.. Kau berani menertawakan aku ha.." ucap Yu Wan pura- pura marah. Dan akhirnya mereka tertawa bersama saat Yu Wan melihat penampilannya di kaca.

"Ya sudah, Sini Kau juga harus Sedikit berubah ..." ucap Yu Wan . Dan dengan patuh Nuan mendekati sang Majikan.

Yu Wan mulai merubah riasan wajah Nuan yang terlihat manis sedikit jelek .

"Setelah ini kita keluar...." ucap Yu Wan. Namun tangan lentiknya masih bekerja di wajah Nuan .

"Tapi Nona.. apakah Tuan Lin akan mengijinkan kita pergi...? andaipun tuan Mengijinkan, apakah Nyonya tua Mengijinkan kita keluar rumah ..?" kata Nuan sambil menatap Wajah Yu Wan yang duduk di depannya .

"Lagian Nona ...apa anda sudah benar- benar sehat....?" lanjut Nuan .

"Tenang saja Nuan...Aku sudah sehat . dan jika kita keluar, Tidak akan ada yang melarang kita pergi. kau tahu kan , Mereka tidak akan perduli kemana aku pergi, mereka tidak akan perduli aku masih hidup atau sudah mati. Buktinya saat aku koma, apakah ada yang datang melihatku...? Tidak kan...? Ada juga bibi yang tujuannya untuk mengusirku. Apakah kau juga lupa , Bibi kedua dan Nenek sering Menyindirku . Malah secara terus terang mengusirku dari rumah ini...? Dan Kau juga tahu, Kalau Sebagian pelayan sudah tidak menghormatiku..."ucap Yu Wan dengan wajah datar.

"Benar juga Apa kata anda Nona... Bibi ketiga pun sekarang menatap anda dengan tatapan sinis. Dan nyonya pun sekarang sepertinya mulai terpengaruh oleh mereka...Para pelayan mereka menatap anda dengan tatapan berbena. " ucap Nuan dengan tatapan sedih.

"Jangan salahkan mereka Nuan... semua itu juga salahku. Aku sudah tidak di kehendaki oleh mereka, tapi aku tetap saja tebal muka. tidak tahu malu . Aku sudah tahu bukan darah daging mereka, bukan sanak saudara atau kerabat mereka. tapi aku bebal...aku tetap mempertahankan untuk tetap tinggal di sini tanpa malu. Itupun masih membuat tingkah memalukan..."ucap Yu Wan dingin.

"Tapi apa yang anda lakukan tidak salah juga Nona... hamba sadar kalau anda ketakutan jika keluar dari rumah ini... Mereka saja yang tak Punya perasaan . sebenarnya bukan salah anda kalau anda sampai tertukar dengan Nona Can Yu . Kalau mau di salahkan, salahkan saja mereka yang sengaja menukar kalian berdua...bukankah yang seharusnya mereka benci Adalah Mereka yang menukar anda dengan Putri Tuan Li.. " ucap Nuan dengan nada marah.

"Sudahlah Nuan.. jangan di bahas masalah itu lagi . Ayo segera bersiap- siap . Kita keluar untuk mencari tempat tinggal untuk kita hidup , Setelah kita menemukan tempat itu, aku akan berpamitan pada Ayah dan Ibu . Semoga saja kita mendapatkan tempat yang agak jauh dari tempat ini. Agar kita bisa hidup tenang tanpa harus bertemu lagi dengan mereka. Untuk sementara Kita tinggal di kota ini. Setelah kita keluar dari tempat ini, Kita akan mencoba mencari tempat tinggal di luar kota ini. ..."ucap Yu Wan .

"Baik Nona..." jawab Nuan.

Sebelum berangkat Yu Wan meminta Nuan menyiapkan sarapan dulu . Agar perut tidak kosong . Dan sejujurnya , Perut Yu Wan Agak lapar setelah pagi tadi berolahraga dengan keras . segera Nuan beranjak keluar dari kamar Yu Wan. untuk mengambil Makan pagi untuk Yu Wan . Dan kebetulan pelayan dapur telah mengirim makanan untuk Yu Wan .

Satu jam kemudian terlihat dua orang dengan pakaian pelayan keluar Mension Perdana Mentri Li dari pintu belakang . pintu untuk para Pelayan yang akan keluar dari rumah Tuan besar Li. Biasanya yang lewat di sana adalah para pelayan yang akan pergi menuju pasar atau mendapat tugas dari sang majikan. Dan kedua orang itu terlihat berjalan dengan cepat meninggalkan Kediaman sang Perdana Mentri . Setelah agak jauh dari Rumah kediaman Keluarga Li, Mereka baru berjalan dengan santai .

"Nona.. kita akan pergi kemana...?" tanya salah satu pelayan itu .

"Kita akan pergi kepasar dulu Nuan... kita cari tempat tinggal dan juga mungkin ada pekerjan yang bisa menghasilkan uang untuk kita..." ucap Wanita yamg lain.

Dan ternyata kedua orang itu adalah Li Yu Wan dan sang pembantu Nuan . Merekapun segera pergi ke arah pasar. Karena letak kediaman tuan Li yang memang agak jauh dari Pasar, butuh waktu lima belas menit, Yu Wan dan Nuan baru sampai di pasar. Melihat pasat di jaman Kuno di dalam Novel , Yu Wan merasa seperti melihat pasar di dalam Film kerajaan di jaman Modern . Namun ternyata di dalam kenyataannya , Pasar ini terlihat lebih baik dari pada di dalam Film. atau ini hasil fikiran yang di tuangkan sang penulis di dalam Ceritanya. Mereka berjalan semakin masuk kedalam pasar.

"Nuan... kau tidak lupa membawa uang kan...?" kata Yu Wan perlahan.

"Tidak Nona... hamba sudah membawanya..." ucap Nuan pelan juga .

"Jangan memanggilku Nona saat sekarang Nuan... kau akan membuka penyamaran kita..." ucap Yu Wan dengan nada kesal.

"Maaf No..." menghentikan panggilannya. dia bingung harus memanggil apa .

"Panggil aku Yuyu..." ucap Yu Wan.

" Tapi Nona..." kata Nuan merasa tak enak hati.

"Nuaaaan...." ucap Yu Wan penuh penekanan.

"Ba..Baik Yu..Yuyu..." ucap Nuan terbata- bata.

" Bagus...itu baru benar. Ayo sekarang kita pergi ke rumah makan itu. aku lapar..." ucap Yu Wan sambil berjalan kearah sebuah restoran.

"Tapi Nona... apakah kita boleh masuk dengan pakaian seperti ini...?" ucap Nuan takut.

"Apakah mereka melihat baju yang kita pakai Nuan...?" kata Yu Wan.

"Anda lihat saja itu ... semua yang masuk kesana para tuan dan Nona muda dengan pakaian indah.." ucap Nuan ketakutan.

" Kita lihat saja.. kalau nanti kita di usir ya kita pergi..." ucapnya enteng. Di jaman Modern.

Walaupun Lin Yu Wan adalah Wanita yang mendapatkan pendidikan yang ketat dari kedua orang tuanya , Namun kedua orang tuanya , tetap menumpahkan kasih sayang mereka pada Yu Wan. Tetap memanjakan Putri tunggal mereka , dari mulai menuruti semua permintaannya, sampai melimpahkan kasih sayang berlebihan pada Putri mereka. Dan tingkah Yu Wan yang sikapnya seperti anak laki- laki itu malah membuat Kedua orang tuanya bahagia melihat tingkahnya. Walaupun begitu, Etika dan kesopanan Lin Yu Wan tetap di jaga ketat oleh kedua orang tuanya . Apalagi Yu Wan bisa menempatkan dirinya di tempat yang semestinya.tidak meninggalkan sopan santun dan tatakrama sebagai Putri dari Dua Jendral ternama. Dan Juga Dia meripakan seorang perwira muda dari salah satu Batalyon di bawah kepemimpinan sang Papa. Dan Kini sifat itu juga terjadi pada Li Yu Wan yang ada di dalam Novel. Karena di salam tubuh Li Yu Wan, Ada Roh dari Lin Yu Wan dari jaman modern.

Kedua wanita itu masuk kedalam Restoran mahal tersebut dengan tenang . Namun baru saja mereka berada di pintu masuk, seorang pelayan Dewasa bertampang sangar menghentikan langkah mereka. Dengan tatapan Sinis dan sombong , Pria itu berkata.

"Hey mau kemana kalian berdua..?" ucap Pria itu sambil menatap keduanya dengan tatapan Jijik. Mendengar pertanyaan Pelayan Sangar itu, Yu Wan berhenti dan menatap padanya dengan tatapan dingin. . tatapan Yu Wan yang seorang Perwira muda sempat membuat perasaan dingin sang Pelayan yang sombong itu .

"Kau masih tanya aku mau kemana...?" tanya Yu Wan dengan tatapan dinginnya. sang Pelayan merasakan perasaan dingin dan tertekan semakin kuat . Namun karena melihat dandanan kedua wanita itu, yang satu

berwajah sedikit cantik dengan baju seorang pelayan. sedangkan yang lain berwajah jelek apalagi dengan tompel besar di pipinya. juga dandanan yang tebal di wajahnya. membuat keberaniannya kembali timbul.

"Apakah seorang pelayan rendahan seperti kalian ini mampu membayar harga makanan di sini.. ?" ucap Pelayan itu sinis. Mendengar ucapan si Pelayan itu, terlihat senyuman dingin di bibir merah Yu Wan.

"Oo... ternyata pelayan sebuah Restoran besat seperti ini , hanya bisa melihat dari penampilan pembeli. Kau melihat orang seperti kami tidak mampu membayar makanan yang kami beli...? apakah kau tidak berfikir kalau kami akan membelikan makan untuk majikan kami. dan apakah kau berfikir kalau baju yang kami pakai menandakan kalau kami tidak nemiliki uang...?" ucap Yu Wan demgan nada kesal dan marah . Pertengkaran itu Membuat banyak orang melihat kearah mereka .

Mendengar ucapan Yu Wan, terlihat pelayan itu terdiam sejenak. benar kata wanita itu, Mungkin mereka di utus majikannya . Namun karena sikap sombong dan egoisnya, pemikiran itu dia buang . Lalu dia berkata.

"Cih... hanya menjadi seorang pelayan saja kau sudah sombong Nona...kami tahu seberapa besar upah yang kau dapat.. jangan berlagak seperti orang kaya .. Pergilah ,.. sebelum Kami memaksamu..." ucapnya sombong.

"Dasar pelayan kurang ajar...berani sekali kau menghina Nonaku...!" seru Nuan marah .

Kemarahannya membuat dia lupa kalau mereka sedang menyamar. Namun sebelum pelatan restoran tadi menjawab, seorang Pria paruh baya mendatangi mereka.

"Ada apa ini...?" tanya Pria Paruh baya itu dengan tatapan marah pada pelatannya. Melihat kedatangan Pria paruh baya itu, terlihat Pelayan sombong tadi memberi hormat sambil berkata.

"Maaf Tuan... dua wanita ini ingin membuat kekacauan di dalam restoran kita ..." ucapnya dengan tatapan menghina pada Yu Wan Dan Nuan.

" Membuat kekacauan...?" ucapnya sambil menatap Yu Wan dan Nuan.

" Benar Tuan..saya ingin mengusir mereka , tapi wanita muda itu malah melawan..." ucapnya dengan menunjuk Yu Wan dan memperlihatkan wajah yang di buat sedih. Terlihat Pria paruh baya itu menatap Yu Wam dan Nuan . Namun tatapannya terlihat sopan.

"Apa benar yang di katakan pelayan saya Nona...?" ucapnya dengam sopan.

Melihat sikap dari sang Majikan membuat pelayan maupun Yu Wan kaget. Namun Yu Wan cepat kembali membuat wajahnya datar dan dingin.

"Kalau anda bertanya soal Dia telah mengusir kami dari restoran anda, Itu memang benar tuan... tapi kalau mengatakan kami membuat keributan , itu salah. kami datang baik- baik..Kami hanya ingin menikmati makan yang anda jual , tapi pelayan anda menghadang kami , Menolak kami masuk kerestoran anda...Karena kami hanya seorang pelayan . Apakah seorang pelayan di larang masuk kedalam...? Dia Berfikir kalau orang miskin seperti kami ini tidak mampu membayar harga makanan yang akan kami makan. Apakah standar Restoran anda hanya melihat pakaian yang kami pakai. apakah kami dari rakyat jelata tidak mampu membeli makanan dari Restoran anda...?" ucap Yu Wan dengam wajah dingin.

Mendengar ucapan YuWan yang datar serta mengandung intimidasi yang kuat , membuat sang pemilik Restoran merasakan kalau Yu Wan bukanlah sembarang pelayan. Dia yang juga memiliki kekuatan merasakan kekuatan yang hebat di dalam tubuh pelayan di depannya.

"Tolong maafkan pelayan kami Nona.. Saya harap Anda mau memaafkan Sikap kurang sopan pelayan Saya. Biar sebagai kopensasi, kami akan menjamu anda. Silahkan anda masuk kedalam Restoran kami Nona..." ucap Pria paruh baya itu dengan hati- hati. . Melihat Sikap sang pemilik yang Sopan, Yu Wan pun tak terlalu banyak Berbicara lagi.

"Maaf... kami tidak jadi makan di sini . Tidak semua orang yang berpakaian seperti saya , tidak memiliki uang . Hanya pesan Saya. tolong beri pengertian pada anak buah anda, Jangan memandang orang Dari penampilannya saja. lalu dengan seenaknya Dia menghina orang yang dia anggap lebih rendah Dari dia. jika Sikap ini berlanjut, akan mudah membuat Restoran anda menjadi sepi pengunjung . Permisi..." Yu Wan lalu Mengajak pergi Nuan dari Restoran itu.

Terlihat Pemilik restoran itu menatap Kepergian Yu Wan dengan tatapan kecewa dan marah . karena apa yang di katakan Yu wan, Memang benar adanya. setelah kepergian Yu Wan, Terlihat pemilik Restoran itu menatap pada Pelayan nya.

PLAAAK...

Sebuah tamparan mendarat di pipi sang Pelayan. Melihat kemarahan sang Pemilik, Pelayan itu buru- buru bersujud. Dan dia segera memohon ampunan.

"Maafkan hamba tuan...." ucap Pelayan itu memohon .

"CUKUP....sudah cukup kau meminta ampuanan kepadaku. Sudah berapa Kali Kau Ku ingatan, bersikaplah sopan pada para tamu. baik itu orang kaya, maupun Orang biasa. Tapi Kau selalu mengacuhkan ucapanku . Sudah berapa Pelanggan yang melaporkan sikap jelekmu ini. Dan sudah berulang kali Aku selalu memaafkan Kamu . sekarang aku sudah bosan, Pergilah ke Kasir , Minta uang pembayaran bulan ini. dan segeralah Kau tinggalkan tempat ini..." ucap sang pemilik Restoran datar .

"Tuan, tolong maaf kan aku... aku tidak akan melakukan lagi..." ucap pelayan itu .

"Sudah berapa Kali Kau mengucapkan Janji seperti itu. Dan Sudah berapa Kali aku memberi maaf dan memberikan kesempatan Padamu. sekarang aku sudah tidak tahan lagi. Pergilah..." ucap Pria paruh baya itu sambil melangkah pergi meninggalkan pelayan itu.

"Tuan..." Pelayan itu berusaha memegang Lengan sang majikan, Namun pelayan yang lain menghalanginya.

Akhirnya dengan terpaksa Dia pergi ke Kasir untuk meminta uang seperti yang di katakan sang pemilik. tak lama Pria itu keluar dengan wajah sedih.

"Dia Memang terlalu sombong. sudah banyak pelanggan yang menjadi marah Karena Dia.." ucap salah Satu pelayan.

"Dan Dia juga sok berkuasa di tempat ini. dan tingkahnya seenaknya saja. dia bersikap seperti sang pemilik, Sedangkan Dia Sama - sama pelayan seperti kita juga ..." ucap pelayan yang lain.

Dan banyak Keluhan yang di ucapkan teman- temannya perihal Sikap pelayan tadi. Mereka merasa bahagia saat Pria itu di keluarkan Dari Restoran itu .

Maaf udahan dulu ya...aku lanjut para episode selanjutnya

Jangan lupa Like, vote dan Komennya aku tunggu.

Bersambung.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!