Nama Livy Shelvia Zeizna berusia 27 tahun yang enggan untuk menikah, dia sangat menikmati dirinya yang seorang wanita single, bukan single mom karena dirinya belum pernah menikah, atau gagal dalam pernikahan dia pun masih single setelah patah hati 5 tahun yang lalu, dia kini memberanikan diri untuk membuka hati dan mengenal seorang pria
"Pakai saja aplikasi ini pasti kamu akan menemukan cinta sejati mu disana" bisikan setan yang tak lain dari sang sahabat nya, setelah mengotak- atik ponsel milik nya, dan tersenyum puas ketika jemari tangannya berhasil melakukan sesuatu di dalam ponsel tersebut, dia seperti sangat bangga apa yang telah dia perbuat dan wanita itu hanya menggeleng kepala dan memijat pelipisnya, pusing merasakan punya sahabat yang sangat gesrek meski sudah menikah tetapi sifat yang kekanak-kanakan nya masih setia melekat, dan karena dirinya juga sang sahabat harus turun tangan, agar bisa merubah status single nya menjadi memiliki pasangan.
"Ini aplikasi biasa chat dan mana bisa menemukan jodoh meskipun iya, aku tidak memiliki kontak pria itu atau nomor milik pria siapa pun yang kau maksud" dia mengambil alih ponsel miliknya dari tangan sahabat nya dengan rasa percaya dirinya tersebut dan sangat bangga, dia berhasil membuat sahabat nya jengkel dan menurut nya itu sangat lucu sekali.
"Kau sangat lucu sekali jika sedang kesal Livy" sambil mencubit pipi nya yang agak cubi, dan dia tetap dengan perasaan kesal terhadap sahabat nya dan mereka saling menyayangi satu sama lain.
"Nanti ku ajarin biar mendapatkan pasangan disana, kau itu sangat kudet kurang update apa masih belum bisa move on" lanjut nya sambil tertawa dan melanjutkan meminum sparkling.
"Enak saja, kalau ngomong" balas nya tidak terima dan sambil meneguk minuman segelas sparkling, dan pria satu disana hanya sebagai toping suasana disana, mendengar kan pembicaraan dan perdebatan antara kedua wanita ini.
"Apa kamu tidak iri melihat kemesraan kita berdua, dan hanya kamu yang single disini coba lihat, semuanya berpasangan hanya kamu saja" pria itu ikut menimpali dan mencium pipi wanita nya sambil memeluk pundak sang wanitanya, dan dia pun membalasnya hal yang sama.
"Lihat kami berdua apa kamu tidak iri" tambahan sang sahabat nya yang melakukan hal yang sama mencium kedua pipi kanan kiri nya lalu kening di akhir nya mencium bibir, dan itu membuat Livy menahan muntahan meski hanya berpura-pura.
"Sayang bibir mu ini rasa buah ceri aku sangat menyukainya, dan tidak sabar melahap mu nanti malam" ucap Willy yang membuat wanita nya tersenyum malu malu, dan kemesraan mereka berdua di saksikan oleh wanita di hadapan nya yang hanya sebagai toping di antara mereka berdua.
"Sayang aku membuat mu puas malam ini" balasnya yang mereka berdua saling menautkan kedua bibir mereka lagi dan lagi.
"Kalian membuat ku muak melihat kemesraan yang tidak ada habis nya" celoteh Livy yang tidak habis pikir pasangan suami istri ini seperti masih berpacaran, dan keduanya sadar jika ada sahabat nya di sana.
"Kalau iri bilang dong" kompak mereka berdua menggoda sang sahabat nya sambil tertawa kecil.
"Makanya nikah dong biar ada temen nya kalau tidur, benar bukan sayaang" ucap Willy sambil mencium tangan wanita nya.
"Kamu ngomong seperti itu lagi nanti malam kamu tidur sendiri nanti aku tidur di kamar livy" ucap Gracelina yang tidak suka jika sahabat nya di bully oleh siapapun, dan berlaku untuk dirinya saja.
"Sayang aku minta maaf dan aku tidak akan mengulang kesalahan yang sama, aku tidak akan ngomong seperti itu lagi, dan Livy aku minta maaf tolong bujuk kesayangan nya aku" Willy yang kini merasa ketakutan ketika wanitanya kesal dan dia pindah tempat duduk yang kini berada di samping Livy, dan dia hanya tersenyum penuh kemenangan dan berpura pura memasang wajah menyedihkan, agar sang sahabat nya berpihak pada dirinya.
"Aku gak suka kalau kamu ngomong seperti itu dan biarin kamu tidur sendirian nanti malam" Gracelina masih ingin menggoda sang suaminya, yang terlihat seperti anak kucing membayangkan jika dirinya akan tidur sendirian di dalam kamar hotel.
Sedangkan Livy diam diam memperhatikan ponsel miliknya sambil tersenyum cerah, dia sangat bersemangat jika ada notif masuk di layar ponsel miliknya, lalu segera membuka aplikasi chat lalu mengetik dan membalas pesan masuk, mereka bertiga melanjutkan berjoget di clubbing, meski ketiga nya tidak mabuk akan tetapi mereka ingin melakukan party di dalam club', dan Willy menjadi bodyguard bagi istri nya dan sahabat nya.
Setelah merasa puas dan lelah mereka pun segera kembali ke hotel tempat mereka bermalam, dan dengan jalan kaki 10 menit mereka pun sampai di hotel, karena Bali akan selalu ramai meski sudah malam, banyak turis mancanegara yang memilih berlibur ke Bali.
Gracelina menemani Livy di dalam kamar nya dan dia juga menyuruh agar Gracelina untuk tidur menemani Willy di kamar nya, dan dia pun merasa sedikit berat meninggalkan sang sahabat nya untuk tidur seorang diri di dalam kamar nya. Mereka bertiga berada di Bali untuk menikmati liburan.
Livy berpamitan untuk pergi ke suatu tempat, Gracelina dan Willy tidak keberatan jika sang sahabat nya ingin pergi sendirian, karena dia juga ingin meluangkan waktu sendirian dan membiarkan kedua sahabatnya menikmati sebagai pasangan suami istri yang memerlukan waktu hanya untuk berdua, dan itu juga sebagai alasan Livy tidak ingin suasana mereka berdua.
"Jika butuh sesuatu segera hubungi aku atau willy, dan jaga diri aku tidak ingin kamu terluka" Gracelina yang merasa berat harus berpisah dengan Livy meski hanya beberapa jam saja, akan tetapi dia tidak ingin membuat Livy susah, dan dia percaya jika sahabat nya bisa jaga diri dengan baik.
"Segera hubungi aku atau Grace jika kamu dalam kesusahan, dan hati hati di jalan" ucap Willy dan dia pun mengangguk paham, dan Livy masih dalam pelukan Gracelina.
"Baiklah hati hati di jalan" ucap mereka berdua lalu Livy masuk ke dalam mobil yang sudah Willy sewa untuk beberapa hari di Bali, dan Livy meminta jika Willy tidak perlu meminjam kan nya kepada dirinya, dan dirinya bisa naik mobil taksi online untuk pergi.
"Kamu pakai saja mobil ini jika tidak aku dan willy ikut bersama mu" ucap Gracelina sebagai ancaman jika Livy menolak mobil tersebut.
"Tapi jika aku memakai mobil ini, lalu bagaimana dengan kalian berdua, jika akan pergi" Livy yang masih enggan menerima kunci mobil tersebut, dan Gracelina masih dengan pendirian nya agar memberikan kunci mobil tersebut agar di bawah oleh Livy untuk pergi.
"Terima saja dan pakai lah jika tidak kami berdua ikut dengan mu, masalah kami nanti mudah hal itu" ucap Willy yang juga setuju dengan pendapat sang kekasihnya, dan akhirnya Livy pun mau membawa mobil tersebut, lalu menancapkan gas mobil nya keluar dari area gedung parkir hotel, dia melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, dan sudah 1 jam perjalanan menuju area bandara I Gusti Ngurah Rai, dia pun tak lupa menekan tiket karcis parkir mobil lalu memarkir kan mobilnya ke parkiran khusus mobil.
Terlihat dia merasa sangat bahagia lalu langkah kaki nya semakin cepat, dan seorang pria dengan membawa koper nya berdiri di hadapan nya yang meletangkan kedua tangannya, lalu mereka pun berpelukan seperti melepaskan rindu.
"Aku sangat merindukanmu ay" Livy yang masih dalam pelukan pria yang memakai kacamata.
"Aku juga sangat merindukan kamu, akhirnya kita bisa bertemu lagi" balas nya, dan keduanya pun mengobrol santai di restoran karena sang pria masih terlalu lelah dalam perjalanan penerbangan selama 2 lama nya.
Mereka berdua pun masuk ke dalam mobil dan kini sang pria yang membawa kendali untuk menyetir, dan senyuman bahagia Livy tidak akan luntur, bertemu dengan pria itu membuat nya merasa sangat bahagia.
"Akhirnya kita bisa bertemu lagi, aku sangat merindukanmu ay" Livy mengutarakan isi hati nya, dan pria itu mengelus kepalanya dengan lembut, dan Livy bersandarkan di bahu nya, dan pria itu beberapa kali mengecup rambut nya dengan tulus.
"Maaf aku baru bisa menemui mu, dan akhirnya kita bisa bertemu lagi, maaf aku selama ini sering mengabaikan mu ay" ucap nya yang Livy mengangguk paham dengan kondisi dan situasi saat ini, dia tidak bisa egois dan mengetahui apa yang terjadi saat ini.
"Sudah 6 bulan kita tidak bertemu dan ini pertemuan kita yang kedua kali nya, aku sangat menantikan momen ini" ucap Livy dan mereka berdua menuju ke sebuah hotel yang sama dengan Livy dan kedua sahabatnya tinggal, karena memang hotel tersebut sangat bagus, akan tetapi Livy dan sang pria nya akan pergi ke suatu tempat yang sangat indah.
Livy selama ini memiliki pria yang spesial di belakang sahabat nya, dan dia tidak tertarik dengan pria manapun selama ini, meski dia beberapa kali bertemu dengan seorang pria yang mengisi waktu luangnya saja, dan dia selalu memberi tahu sang pria nya agar tidak ada salah paham atau sesuatu yang dia tutupi dari sang pria nya, hubungan mereka berdua sudah terlihat lama berjalan, dan mereka pernah bertemu untuk pertama kali nya dan kini mereka bertemu untuk kedua kali nya.
"Kita akan pergi kemana apakah kita perlu mencari tahu" Livy mengotak atik ponsel miliknya untuk mencari tempat yang indah disana, akan tetapi sang pria nya sudah menemukan tempat yang indah untuk mereka berdua kunjungi.
"Kamu sebaiknya tidur karena perjalanan nya sedikit memakan waktu yang lama" ujar nya yang fokus dengan layar monitor yang kini menunjukkan jalan dari google maps.
"Aku tidak ingin tidur dan akan menemani mu" Livy menolak untuk tidur dan bersandar di pundak pria nya, dan dia hanya tersenyum melihat kekasihnya bersikap manja kepada dirinya, akan tetapi Livy tertidur di pundak nya, setelah berceloteh bercerita tentang perjalanan nya.
"Kamu sangat menggemaskan" gumam pria itu sambil mengecup singkat kepala Livy, lalu fokus menyetir ke arah penunjuk google maps, dan tidak lama mobil pun berhenti di area parkir, dia membiarkan Livy tetap tidur dan dia pun terbangun dengan sendirinya.
"Ay sudah sampai dan kenapa tidak membangunkan ku pasti kamu lelah bukan" Livy yang membuka matanya lalu membenarkan duduk nya agar pria itu tidak kelelahan, menahan tubuh nya yang menurut nya berat akan tetapi tidak untuk pria itu.
"Kamu tertidur lelap dan pasti capek perjalanan ke Bali, aku tidak tega membangun mu ay" balas nya yang merapikan rambut Livy
"Tetapi kamu juga baru sampai dan pasti ay juga capek bukan, mau sesuatu dari aku karena sudah membuat ku tidur dengan nyaman dan bahu ay pasti capek bukan" Livy yang mengelus pipi nya dengan lembut, dan dia tersenyum tulus menatap Livy.
"Baiklah nanti aku minta kamu memijat ku, sebagai hadiahnya" ucap nya dan Livy mengecup kilas bibir merah ranum pria itu dan dia tidak melepaskan tautan bibir merah Livy.
Kedua nya pun masuk ke tempat indah tersebut dan pria itu pun segera menuju ke meja resepsionis.
"Tapi ay apa kita bisa masuk kesini karena kita harus memesan dahulu" Livy yang merasa jika tempat itu sangat bagus dan mewah tidak mudah mendapatkan, dan pria itu menenangkan wanita nya, lalu berjalan menuju ke meja resepsionis.
"Selamat datang dan selamat malam apa yang bisa saya bantu tuan" kedua wanita yang berparas cantik asli wanita Bali.
"Saya sudah memesan" ucap nya yang tak lain sudah memesan tempat untuk mereka berdua, dan wanita itu melihat bukti transaksi lalu memberikan sebuah kartu berukuran kecil seperti ATM untuk bisa di akses.
"Baik dengan atas nama tuan Richard, baik biar kami antar" ucap wanita itu lalu Livy dan Richard pun mengikuti langkah kaki wanita itu ke suatu tempat.
Dan mereka pun masuk ke dalam lift dan pintu lift tertutup, kini mereka bertiga naik ke lantai atas, hingga sampai di lantai 8, yang tak lain di sana ada sebuah rooftop yang sangat luas, dan salah satu meja disana sudah di hiasi pernak pernik yang sangat indah.
"Permisi tuan dan nona" ucap wanita resepsionis dan sedangkan Livy sangat merasa bahagia jika sang pria nya masih ingat tanggal jadian mereka berdua, dan kini neraka sudah menjalani hubungan selama 1 tahun.
*Happy anniversary of one year*
Tulisan yang indah dan lampu yang menghiasi tempat itu
"Ay apakah ini" ucap Livy yang di jawab agungkan kepala oleh Richard.
"Aku masih ingat dan happy anniversary of one year ay" ucapnya lalu mengecup tangan nya dengan lembut dan mereka berjalan berdua ke tempat duduk nya, kini mereka berdua menjadi pusat perhatian banyak yang mengagumi atas sikap pria itu
Livy memeluk dengan perasaan bahagia mendapatkan kejutan dari sang kekasih nya, dan dia juga menerima buket bunga yang sangat indah, dan pria itu menyuruh Livy untuk tutup mata lalu sebuah benda cantik melingkar di leher nya, dan sebuah kalung yang sangat cocok untuk di pasang kan di leher nya.
"Terimakasih ay untuk semua yang kamu berikan kepada ku malam ini" ucap Livy yang merasa sangat bahagia di malam itu, begitu pun dengan Richard merasa sangat bahagia melihat wanita nya tersenyum bahagia dengan kejutan yang dia siapkan, karena sebelumnya dia sudah mempersiapkan jauh jauh hari ketika dirinya akan bertemu dengan Livy di pulau tersebut, dan segera kejutan dan memesan tempat tersebut.
Mereka berdua pun segera ke tempat duduk nya dan tak lupa Livy mengabadikan momen yang sangat berharga bagi kehidupan nya, dan dia juga tidak lupa memberikan kabar kepada sahabat nya jika dirinya baik baik saja disana, dan akan pulang sangat larut sehingga tidak perlu mengkhawatirkannya dirinya.
"Ay aku sangat bahagia dan terkejut yang sudah kamu siap kan untuk ku" ucap Livy yang mengecup tangan Richard karena merasa sangat bahagia, dan memang benar tempat itu sering di gunakan untuk perasaan hari spesial, seperti perayaan anniversary atau seseorang melamar pasangan nya, dan mereka berdua salah satu dari mereka yang merayakan hari jadian.
"Karena kita sudah lama tidak bertemu dan kamu selalu mengeluh karena kita tidak bertemu dan terimakasih karena masih sabar menghadapi situasi saat ini, dan serta segala kondisi ku kamu masih bisa menunggu nya" ucap Richard panjang lebar seperti biasa Livy menjadi anak kucing yang mendengar dengan setia, dan Livy akan manjadi gadis yang penurut di hadapan sang kekasih nya, dan dirinya tidak memberitahu kepada sahabat nya jika dirinya sudah memiliki kekasih.
"Bagaimana ceritanya dari perjalanan ke sini hingga hari pertama berada disini apakah kamu nakal di belakang aku" ucap Richard yang berasa seperti posesif kepada Livy dan dirinya menceritakan semuanya kepada Richard dan begitu pun dengan Richard bercerita tentang perjalanan dirinya.
Hingga mereka melanjutkan perjalanan ke tempat yang harus di kunjungi, dan setelah itu istirahat di tempat hotel Livy menginap tanpa kedua sahabatnya ketahui jika dirinya tidak sendirian di dalam kamar hotel tersebut.
Dan selama 2 hari Livy menikmati waktu nya bersama Richard dan dia tidak lupa memberikan kabar kepada Gracelina agar sang sahabat nya tidak merasa khawatir dan lebih fokus menikmati waktu bersama sang suaminya, dia juga sadar jika tidak bagus jika menjadi orang ketiga di antara Willy dan Gracelina, meski keduanya tidak merasa keberatan atas keberadaan dirinya, dan Livy lebih memilih untuk bersama Richard sang kekasih nya, keduanya mengunjungi pantai dan beberapa tempat wisata serta mall.
Kini tiba saatnya Livy dan Richard harus berpisah, dan besok Livy harus pulang, karena kurang beberapa hari lagi dia juga harus masuk kerja dan dia sudah mendapatkan pekerjaan baru nya dan setelah itu dia memutuskan untuk berlibur bersama kedua sahabatnya.
"Segera pulang dan jangan melakukan hal yang aneh aneh disini tanpa aku, ingat kamu miliknya aku" ucap Richard dan itu terdengar seperti sebuah perintah dan sebuah larangan yang harus di patuhi oleh Livy, dan dia sangat merasa bahagia melihat Richard yang posesif kepada dirinya, dan dia seperti anak kucing yang akan mematuhi perintah dari dirinya.
"Aku pasti sangat merindukan mu ay" ucap Livy yang memeluk erat-erat Richard berasa tidak ingin pria itu pulang, akan tetapi sudah tiba nya Richard harus pulang.
Dan kini mereka harus kembali LDR lagi, dan Richard sangat sibuk sehingga jarang mengirim pesan untuk Livy, dia pun segera menuju Willy dan Gracelina di sebuah pantai yang sangat indah dan jaraknya tidak terlalu jauh dari bandara I Gusti Ngurah Rai.
"Kalian pasti lapar dan capek setelah berkeliling bukan, bagaimana jika kita cari makan atau cemilan" ucap Livy dan meski dia sudah membawa cemilan kesukaan Gracelina dan sebelum nya dia sudah membelikan untuk sang sahabat nya tersebut.
"Kita sudah lelah dan kita berdua tadi sudah berfoto-foto jadi kita sebaiknya pulang saja" ucap Gracelina berbohong karena sebenarnya mereka juga baru sampai 10 menit yang lalu, dan Livy pun sampai disana akan tetapi Gracelina merasa kesal karena di abaikan oleh Livy dan lebih memilih untuk berlibur bersama pria lain, meski dirinya sangat menikmati berlibur berdua dengan sang suaminya ,dia juga merasa kasihan jika Livy harus bersama dengan dirinya dan Willy.
"Baiklah kita kembali saja ke hotel" ucap Livy dan masih mengucap kan kata maaf.
"Aku sudah membelikan beberapa makanan kesukaan mu" ucap nya lagi yang tak lain ada kantong plastik berisi cemilan kesukaan Gracelina di kursi depan.
"Aku terlambat sampai nya, karena lama harus beli cemilan ini" ucapnya lagi akan tetapi Gracelina masih dengan wajah datar nya membuat Livy merasa bersalah, karena sikap nya dan Willy berinisiatif untuk mencairkan suasana.
"Bagaimana jika kita kembali lagi dan berfoto lagi" ucap Willy seperti tahu apa yang ada dalam pikiran sang istri nya dan akhirnya dia pun mau untuk kembali dan Willy membawa beberapa kantong plastik berisi cemilan tersebut.
Dan mereka pun melanjutkan kegiatan berfoto dan Livy masih merasa bersalah kepada sang sahabat nya meski Gracelina sudah kembali normal perasaan nya, akan tetapi tidak untuk Livy dan Gracelina berniat memberi nya hukuman kerena mengabaikan dirinya.
"Jangan diam aja ayo kita ber foto" ucap Gracelina mengajak Livy untuk berfoto berdua.
"Aku minta maaf karena mengabaikan mu dan membuat mu menunggu lama disini" ucap Livy dengan perasaan bersalah.
"Tidak apa apa tetapi aku tidak ingin kejadian ini terulang lagi, kamu mengabaikan kami berdua selama 2 hari lama nya" ucap Gracelina yang mengomel seperti seorang mama yang memarahi sang anak nya yang ketahuan nakal.
"Aku akan berusaha untuk tidak mengulangi lagi dan tidak akan membuat mu lama menunggu disini, biar aku saja yang menunggu lama" balas Livy yang bersungguh-sungguh yang tidak ingin sahabat nya marah terlalu lama dan berusaha untuk membujuk nya.
"Baiklah aku tidak mau kamu seperti ini lagi, cukup kali ini saja" ucap Gracelina dan Livy mengangguk paham dan akan berusaha on time.
"Memangnya kalian menunggu berapa jam disini, dan maaf sudah membuat kalian menunggu lama disini" ucap Livy yang masih merasa penasaran dan merasa bersalah sudah membuat kedua sahabatnya menunggu lama disana, dan Gracelina menyuruh Willy yang menjawab pertanyaan dari Livy.
"Kami menunggu mu sudah cukup lama mungkin 10 menit" ucap Willy sambil tersenyum tanpa rasa berdosa nya begitu pun dengan Gracelina, membuat Livy terkejut jika mereka berdua niat mengerjai dirinya, dan ketiga nya mendapat kan balasan dari Livy yang sebuah serangan.
"Ayo kita ambil foto bertiga" ucap Gracelina dan mereka pun setuju untuk mengambil foto bertiga, dan berdua Gracelina dan Livy yang tak lain Willy menjadi fotografer dadakan.
"Sorry" ucap pria asing tidak sengaja menabrak Livy yang fokus mengambil foto untuk Willy dan Gracelina, dan dia menjawab dengan anggukan kepala lalu mengambil ponsel milik Gracelina yang terjatuh ke pasir pantai, lalu dia meninggal kan pria itu meski memang dirinya yang salah tidak melihat ke belakang, lalu dirinya menghampiri kedua sahabatnya tersebut.
Lalu pria itu pun melanjutkan jalan nya dan tak lama seorang wanita cantik menghampiri dirinya dan memeluk lengan pria itu dengan erat.
"Sayang maaf sudah membuat mu menunggu lama" wanita itu bersandar ke bahu nya, dan pria itu mengelus kepala nya dengan lembut.
"Tidak apa-apa dan aku tidak keberatan jika harus menunggu lama istriku" ucap nya dan yang membuat hubungan mereka berdua sangat romantis, dan perlakuan manis dari sang suaminya membuat sang istri beruntung mendapatkan sosok pria seperti pria di samping nya yang teramat mencintai nya dengan tulus, tergambar jelas jika kedua nya saling mencintai satu sama lain.
"Kamu tidak apa apa? Setelah menabrak pria tampan tadi, ku kira kau akan mengambil kesempatan setelah menabrak pria itu tadi?" Ucap Gracelina yang sempat-sempatnya menggoda sang sahabat nya, dan Livy hanya menghela nafas nya panjang, tidak tahu apa yang di pikirkan oleh Gracelina sang sahabat nya karena berkat dirinya lah yang membuat nya menabrak pria asing tersebut.
"Aku tidak tahu dia pria atau wanita tetapi aku yakin tadi yang tidak sengaja ku tabrak dia adalah seorang pria" timpal Livy dengan entengnya karena memang dirinya tidak memperhatikan sosok pria itu, dan dia malah menanyakan foto kepada dirinya dan Willy.
"Apakah kamu tidak melihat pria yang kau tabrak liv?" Tanya Willy yang ikut merasa kepo dengan yang terjadi tadi.
"Yang ku tahu dari kejauhan jika Livy tidak melihat atau melirik sedikit pun ke arah pria tadi, dan lebih fokus mengambil ponsel milik ku tadi, lalu dia pergi begitu saja" ucap Gracelina yang menjelaskan secara detail, karena dirinya yang tahu kejadian yang tadi dan hal itu sudah di ketahui oleh Gracelina jika Livy tidak akan tertarik kepada pria lain seperti dirinya sudah memiliki sosok pria yang berharga di dalam hati nya dan menjaga hati pria itu.
"Tetapi lupakan saja dia sepertinya sudah memiliki seorang kekasih" ucap nya lagi dan seperti nada rasa kecewa, dan Willy tahu betul jika sang istri nya sangat berharap jika sahabat nya menemukan sosok pria dan akan tetapi target pria yang sempat di tabrak oleh Livy sudah memiliki kekasih akan tetapi Livy tidak ada rasa atau ambisi, dan Willy mencairkan suasana dan mengajak kedua wanita itu untuk mencari makanan.
Sebelum berlibur bersama kedua sahabatnya Livy beberapa hari di luar kota seorang diri, untuk menghadiri beberapa tes interview pekerjaan, dan Livy pun di terima di perusahaan tersebut, meski Gracelina sangat merasa keberatan jika sahabat nya harus pergi jauh untuk bekerja, akan tetapi tidak ada pilihan lain untuk memberikan dukungan untuk Livy, dan keluarga nya pun sangat berat jika Livy harus pergi jauh untuk bekerja, akan tetapi keluarga Livy tidak ada pilihan untuk memberikan izin untuk Livy kerja di ibu kota, dan keluarga Livy menyempatkan waktu untuk mengantarkan Livy ke ibu kota serta mengunjungi kos dimana Livy tinggal, serta untuk melihat situasi tempat kos Livy, untuk berjaga jaga jika tempat itu tidak cocok dengan lingkungan nya, maka Livy harus pindah dari tempat kos tersebut, karena Livy jauh dari keluarga sehingga Livy harus bisa jaga diri dan melihat situasi dan kondisi tempat kos Livy aman dan kakak maupun adik Livy tidak keberatan untuk Livy tinggal di tempat tersebut.
"Livy jangan lupa untuk pulang" pesan sang mama Livy, dan begitu pun dengan kakak dan adik Livy, mereka pasti akan sangat merindukan sosok Livy di rumah meski sang kakak sudah tidak tinggal di rumah , akan tetapi setiap hari weekend sang kakak akan mengunjungi sang mama nya.
"Kak jika butuh sesuatu segera hubungi aku" ucap sang adik yang sangat menyayangi Livy, dan memang paling dekat dengan dirinya, dan Livy memeluk sang adik nya dengan erat, dia tahu jika sang adik sangat berat harus berpisah dengan dirinya dan tidak ada yang melindungi dirinya kecuali dengan dirinya bisa bertahan hidup di ibu kota.
"Livy jika butuh sesuatu kakak punya salah satu teman yang juga tinggal disini dan kamu bisa minta bantuan ke dia" ucap sang kakak nya yang berasa berat jika melihat sang adik nya harus tinggal di ibu kota seorang diri, akan tetapi dia harus membuat Livy belajar dewasa dan mandiri, dengan begini Livy bisa belajar tanggung jawab.
"Baik kak" ucap Livy dan mereka pun menikmati beberapa hari di ibu kota, setelah itu keluarga Livy harus kembali, karena kesibukan sang adik harus kuliah dan sang kakak nya harus bekerja.
"Livy jangan lupa mengirim pesan kepada mama, dan jangan pernah menutupi sesuatu dari mama" ucap sang mama dan Livy mengangguk sebagai jawaban sebelum mereka berpisah.
Hari pertama Livy masuk kerja di tempat yang baru, dan dia pun tidak lupa menyala rekan kerja nya yang berada disana.
"Selamat pagi" sapa Livy untuk menyapa rekan kerja nya yang baru karena dirinya anak baru di tempat tersebut dan mereka tersenyum menyambut kedatangan Livy, dan dirinya pun duduk di tempat yang sudah di sediakan.
"Livy selamat datang di tempat kerja kamu yang baru, karena kamu asisten saya semua keperluan saya kamu bantu untuk handle, dan saya akan mengajari beberapa tugas kamu dan saya tidak ingin mengulangi, jadi kamu harus fokus dan saya hanya memberikan 3 kali percobaan jadi harus ingat betul tugas kamu" ucap wanita yang tak lain sebagai asisten pribadi CEO dan dia membutuhkan seorang asisten untuk melakukan pekerjaan nya.
"Baik bu" ucap Livy yang kini fokus mendengar kan, dan juga fokus apa yang ada di hadapannya, dan di hari pertama dia bekerja sudah sibuk menghafal kan tugas atasannya.
"Kamu sudah selesai" ucap Bu Syakila dan Livy pun menyudahi kegiatan mengetik nya.
"Baru selesai Bu" dan dia pun menonaktifkan layar laptop nya, dan mengikuti langkah kaki jenjang wanita di hadapan nya meski sudah berumur dia masih keliatan cantik di usianya sudah di atas 40 tahun akan tetapi dia masih terlihat seperti masih usia 30 tahunan.
"Kamu jika butuh toilet pergi saja aku tahu kamu sudah menahan nya dari tadi tetapi saya sangat butuh kamu, apalagi sekarang hari pertama kamu kerja" ucap nya dengan santai tanpa merasa bersalah karena memang dirinya sudah menahan untuk buang air kecil, dan dirinya masih banyak pekerjaan yang dia terima di hari pertama masuk, dan dia hanya tersenyum lalu masuk ke dalam kamar mandi.
"Jika sudah tahu kenapa diam saja memang dasar" gumam Livy dalam hati dan akhirnya dia bisa bernafas lega bisa buang air kecil, setelah itu Livy di temani Bu Syakila ke kantin untuk makan siang, dan banyak karyawan yang sedang menikmati makan siang saat itu.
Livy menyempatkan waktu untuk menghubungi kekasihnya.
Dan setelah jam istirahat telah berakhir kini Livy dan serta karyawan yang lainnya kembali bekerja.
"Livy sebelum jam pulang, ikut saya untuk keliling kantor biar kamu tahu" ucap Bu Syakila dan Livy mengangguk sebagai jawaban dan dia melanjutkan pekerjaan yang sudah di ajarkan oleh Bu Syakila kepada dirinya, dan juga dia akan bertanya jika sesuatu yang tidak dia pahami, dengan sabar wanita itu mengajarkan kepada Livy karena memang hari ini dia baru masuk kerja, dan itu hal yang biasa.
Setelah selesai mengerjakan beberapa file dan bu Syakila pun mengajak Livy untuk keliling kantor.
"Kita akan ke gedung 4 dimana disana ada ruangan direktur dan sekertaris nya" ucap Bu Syakila dan memang dirinya berada di lantai 3. Dan setelah itu menuju ke lantai 5 yang tak lain lantai paling atas sendiri dimana ruangan CEO dan ruangan wakil CEO berada di sana serta ruangan meeting juga berapa disana khusus untuk rapat para jajaran ketua CEO wakil CEO direktur serta sekertaris dan asisten pribadi yang akan bertugas untuk menyusun, dan ruangan di lantai 3 yang tak lain ruangan dirinya serta ruangan meeting untuk karyawan, serta setiap lantai memiliki toilet.
"Jika kamu merasa bosan, bisa mencari udara di rooftop di lantai 6" ucap Bu Syakila dan dia mengangguk sebagai jawaban setelah tour kantor akhirnya jam pulang pun, kedua wanita itu segera kembali ke ruangan dan bersiap-siap untuk pulang, karena hari ini tidak sibuk sehingga dia bisa menemani Livy yang tak lain karyawan baru untuk keliling kantor.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!