[Don't Copy My Story!]
Real my imagination...
~ Happy Reading ~
*****
"Aku menolak mu." Ucap tegas Secyla Jellyn. Secyla merasa bahwa dia sudah lelah dan sangat jengah terhadap semua perilaku yang dilakukan pria di depannya ini.
"Aku tidak meminta, Sayang. Aku bilang, aku ingin menikah dengan mu. Dan keinginanku, harus terwujud. Aku terlalu marah setiap kali melihat dan mengingat kau mencoba untuk kabur dari ku. Apalagi saat tahu bahwa kau memang menganggap hubungan kita hanya sebatas kontrak kerja. Kau terlalu sering membuat ku merasa cemburu saat aku harus membayangkan dirimu dengan pria lain. Dan aku yakin kau tahu, aku tidak bisa menahan rasa cemburu itu jika kita sedang bersama tapi dengan bayangan di kepala ku, kau dengan yang lain. Jadi, sudah aku putuskan. Satu-satunya cara untuk membuat dirimu tetap disisi ku adalah dengan mengikatmu. Mengikat mu dengan ikatan pernikahan. Jika itu masih tidak berhasil, maka kehamilan mu, cara terakhir yang akan aku gunakan. Aku tidak pernah main – main dengan perkataan ku, Sayang." Balas Rega Rahendra tidak kalah tegas.
"Kau! Apa kau sudah gila? Apa yang kau lakukan itu tidak akan membuat ku jatuh dalam pelukan mu lagi, Rega. Kau harus mengerti itu, kau harus berhenti. Ini tidak benar, Rega." geram tertahan Cyla. Mencoba memberontak, meski harapan hanya impian semata. Siapa yang tahu, tali yang mengikat kedua tangan dan kakinya bisa lepas dengan sendirinya.
"Aku akan berhenti menjadi gila, setelah kita menikah. Aku mencintaimu, dan kau tahu itu. Inilah cinta versi diriku. Kau hanya punya pilihan, menjadi istri ku dengan kebebasan menyandang gelar Nyonya Rahendra. Atau menjadi wanita ku, yang aku kurung dalam sangkar, aku bebaskan dengan siapa hati mu berlabuh tapi tubuhmu tetap dalam dekapanku. Aku memberimu waktu memilih disini, dan aku menerima apapun pilihan mu diantara dua pilihan ku. Sedangkan tali itu, bentuk hukuman karena kau berani kabur dari ku" Ucap Rega, penuh ancaman. Mengelus lembut, rambut Cyla yang terbaring diatas ranjang miliknya dengan keadaan tangan dan kakinya terikat.
"Demi apapun. Aku tidak pernah kabur darimu. Sekalipun aku tidak ada niatan untuk kabur darimu, aku hanya berfikir kontrak kita sudah selesai berarti aku harus pergi. Itu saja, tidak lebih." Balas Cyla, mencoba membuat nada bicaranya selembut mungkin.
‘Meski tidak bertemu dengan mu juga keuntungan untuk ku’ tambah Cyla dalam hati. Tidak bernyali mengatakan hal tersebut secara terang – terangan, itu hanya akan membuat Rega lebih tersulut emosi.
"Tapi kau menghilang dari jarak pandang ku, Cyla. Itu menyakiti diriku. Kau pergi tanpa tahu kalau aku tidak ingin kau pergi. Kenapa kau tidak mengerti juga, Secyla Jellyn? Aku tidak suka kau kabur dari ku." Seru Rega dengan nada tinggi, bangkit dari ranjang, menyeruakkan rambutnya kebelakang.
Sontak Cyla terkejut dengan nada tinggi penuh amarah yang Rega lontarkan. Cyla belum pernah melihat Rega semarah ini, kecuali saat mendapati dirinya berbincang dengan laki – laki lain. Cyla menghela nafas, berfikir kalau mengalah adalah hal terbaik saat ini.
"Aku pergi karena kontrak kita sudah selesai, Rega. Aku tidak salah, kan? hm?" Tanya Cyla, masih dengan nada lembut. Menenangkan emosi Rega saat ini adalah prioritas utamanya.
"Baiklah. Kau tidak kabur, kau pergi. Tapi, tetap saja bagi ku kau salah." Kilah Rega, menolak mengalah, meski Rega tahu kalau Cyla benar.
"Baiklah. Aku salah. Kalau begitu, maafkan aku, ya? Aku minta maaf?" Balas Cyla, mengalah mungkin cara terbaik saat ini.
"Tidak akan. Tunggu aku yakin kalau kau tidak akan kabur lagi, baru aku akan memaafkan mu. Jangan coba untuk merayu ku. Itu tidak akan berhasil. Kau menyebalkan." Ucap Rega, dengan nada kesal. Menjunjung tinggi harga dirinya. Menolak langsung memaafkan Cyla. Saat ini Rega merasa kalau dirinya 'harus' marah, jadi dia akan tetap marah.
‘Siapa yang sedang merayunya? Pria ini benar – benar sudah hilang akal.’ Gumam Cyla dalam hati.
Menatap kepergian Rega keluar dari kamar tempat Cyla di kurung. Cyla bahkan masih dapat mendengar Rega mengunci pintu kamar. Dan saat ini juga Cyla tahu, kabur bukan lagi cara terbaik. Menghentakan kakinya yang terikat, mencoba melampiaskan rasa kesal meski tahu itu semua sia – sia.
Cyla kembali menatap sekeliling ruang kamar. Semua masih sama seperti terakhir dia meninggalkan kamar ini. Namun, matanya membulat sempurna saat melihat semua jendela kamar diberi pelindung dari besi yang mungkin bisa jadi itu baja. Bahkan pintu untuk keluar kearah balkon juga ditutup rapat dengan pelindung. Rega tidak main – main kali ini, dia benar – benar mengurung Cyla di apartemen. Saat ini Cyla hanya mampu mendengus kesal. Tidak pernah terbayang dia akan terkurung seperti ini. Dia sudah merencanakan banyak hal selama ini diam – diam saat masih menjalin kontrak dengan Rega, tanpa sepengetahuan Rega. Hingga kegagalan telak menjadi hasil semua usahanya. Sungguh sangat miris. Cyla berhasil bersikap profesional, tapi Cyla sadar kalau Rega sudah hilang kendali bahkan dari awal kontrak terjalin. Rega berfikir mereka benar – benar kembali bersama. Rega memanjakannya layaknya seorang kekasih. Hal itu menjadi bumerang untuk Cyla. Dan terikat seperti ini adalah bumerang yang Cyla dapatkan.
~
Hari sudah malam, jam dinding kamar sudah menunjukan pukul sembilan malam. Cyla benar – benar merasa lapar. Dikurung tanpa diberi makan, dan jangan lupakan tangan serta kakinya dalam kondisi terikat. Cyla yakin dia akan terserang maag dan dehidrasi sebentar lagi. Si Hilang Akal Rega benar – benar berani meninggalkan dirinya dengan perut lapar. Rega sungguh berhasil menghukum Cyla. Dewi batinnya sudah mengucapkan ribuan kata sumpah serapah.
Mata Cyla mulai kembalj mengantuk – Perlahan menutup mata. Namun decitan pintu terbuka menyadarkan Cyla dari kantuknya. Mengalihkan pandangannya kearah pintu kamar. Sosok siapa lagi kalau bukan Rega yang masuk kedalam kamar. Mata Cyla langsung berbinar mendapati Rega membawa nampan berisi makanan. Makanan yang membuat Cyla terhindar dari rasa lapar. Mengamati setiap pergerakan Rega yang mulai melangkah mendekat kearah ranjang dimana Cyla diikat – Memandang Rega dengan mata binarnya.
“Ku fikir kau tidak akan memberiku makan?” tanya Cyla ceria. Meneguk ludah terang – terangan melihat makanan yang dibawakan Rega. Rega membawakan menu makanan nasi merah dengan tumis udang dan sayur, gazpacho, paprika segar, roti, dan jeruk serta anggur. Benar – benar mengerti selera Cyla.
Reaksi Cyla tidak luput dari mata Rega. Rega hanya terkekeh pelan – Menggelengkan kepala tidak percaya. Meletakkan nampan berisi makanan diatas ranjang – Disamping Cyla. Tangannya bergerak melepas simpul ikatan ditangan dan kaki Cyla. Cyla yang merasa dirinya sudah tidak terikat lagi langsung duduk tegap mengahadap Rega. Binar matanya sedikit meredup saat sadar dirinya tengah ditatap terang – terangan oleh Rega. Rega menjulurkan jemarinya menyingkirkan anakan rambut Cyla yang terlihat sedikit berantakan. Lalu, jemarinya beralih membelai lembut pipi Cyla, membuat Cyla membalas tatapan Rega.
“Kau tahu. Aku sanggup membunuh jutaan orang yang mencoba merebut mu dari ku atau orang yang mencoba menyakitimu. Namun, jika kau yang membuat kesalahan. Menghukum mu sama saja menyakiti diriku sendiri, Cyla. Cara apa lagi yang harus aku lakukan agar kau mengerti. Agar kau sadar, tidak ada didunia ini yang mencintaimu sebesar aku. Aku sangat mencintaimu. Rega Rahendra hanya akan bertekuk lutut dibawah pesona Secyla Jellyn.” Ucap Rega lembut masih dengan membelai pipi Cyla. Menatap manik mata Cyla dengan tatapan sendu. Mengunci mata Cyla dalam tatapannya. Hal tersebut membuat Cyla tertegun. Terdiam membeku, mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi.
*****
To be continue
See you again ~~~~
Don't forget your vote,
and coment if that typo guys.
Warning!
FOLLOW MY ACOUNT!
[Don't Copy My Story!]
Real my imagination...
~ Happy Reading ~
*****
Saat ini, di kantin salah satu Universitas Swasta ternama di Semarang. Universitas Putri. Sesuai dengan namanya. Universitas ini hanya dihuni oleh para mahasiswi. Universitas ini termasuk dalam bagian properti ‘R Company’. Milik dari Rahendra Croup. Satu – satunya perusahan properti terkaya di Asia, yang menembus dan bersaing dipasar saham Internasional. Dikantin tersebut, terdapat tiga wanita sedang duduk yang merupakan salah satu mahasiswi di Universitas tersebut dengan berbagai ekspresi wajah.
Secyla Jellyn – Mahasiswi semester akhir S1 (Sastra 1) dari fakultas ekonomi. Rambut hitam pekat sebahu dengan layer. Memiliki bentuk mata small eyes dengan bola mata berwarna amber. Warna kuning tembaga dan berkilau keemasan. Bentuk bibir full puffy – Bibir bengkak terkesan sensual. Dengan warna kulita putih kecoklatan terkesan eksotis. Tidak memungkiri siapapun yang melihatnya, mampu jatuh dalam pesona seorang Secyla Jellyn. Belum lagi kepintaran yang Secyla miliki, mampu masuk salah satu Universitas Swasta bergengsi di Indonesia dengan jalur beasiswa.
Secyla yang tengah duduk dikantin fakultas ekonomi tengah ditemani kedua sahabatnya sesama fakultas ekonomi. Kedua sahabatnya juga tidak kalah mempesonanya dari Secyla.
Nadia Yumia – Mahasiswi semester akhir S1 (Sastra 1), fakultas ekonomi. Memiliki bentuk wajah chubby yang terlihat sangat cocok dengan gaya rambutnya – Short Straight. Dengan bola mata berwarna coklat gelap. Membuat dirinya ketika berada diluar ruangan warna bola matanya tampak seperti warna hitam pekat. Serta memiliki bentuk bibir thicker lower than upper lip.
Sementara,
Sera Caludia – Mahasiswi semester akhir S1 (Sastra 1), fakultas ekonomi. Memiliki warna rambut blonde dengan gaya long curls – Panjang dan bergelombang. Memiliki bola mata berwarna abu – abu, kerena kurangnya melanin pada iris matanya. Warna mata yang cenderung membuat tatapannya terkesan dingin. Warna bola mata ini didapat dari salah satu atau kedua orang tuanya yang membuangnya masih keturunan dari Eropa Utara dan Timur. Sera juga memiliki bentuk bibir plump lips in the center.
Mereka bertiga tengah duduk dikantin setelah mengikuti kelas pertama mereka, dengan pesanan dimeja depan mereka. Cyla yang memesan espresso, Nadia yang memesan Spaghetti Con le Vonyole dan granita, dan Sera yang hanya dengan granitanya
"Menurut kalian, Aku harus bagaimana?" Tanya Cyla, meneguk espresso miliknya. Menatap penuh harap dari kedua sahabatnya.
"Coba kau keluar saja dari pekerjaanmu saat ini. Cari pekerjaan lainnya saja" Jawab Nadia. NADIA YUMIA. lalu menyantap kembali Spaghetti Con le Vongole pesanannya.
"Jadi wanita simpanan saja bagaimana?" sahut Sera. SERA CLAUDIA. Sontak jawaban yang dilontarkan Sera, membuat Nadia dan Cyla menatap dengan mata bulat penuh – Terkejut tidak percaya.
"Seperti dirimu? Apa kau mencoba menjerumuskan Cyla kembali? kau ingin mati?" Tanya beruntun dari Nadia, terkejut dengan saran yang diajukan Sera.
"Hei, jangan menghinaku. Apa perlu aku ambilkan cermin? Lagi pula, memangnya kau ada saran lain untuk Cyla?" balas Sera, mengendus kesal. Melirik tajam kearah Nadia, tepat dimanik matanya.
"Bukan begitu. Hanya saja aku merasa itu ide yang bagus Cyl." Jawab Nadia, dengan memasang tampang polosnya.
"Sialan, *****!" geram kesal Sera, memukul bagian belakang kepala Nadia. Menghukum kejahilan Nadia.
"Aww...! sakit tahu" desis Nadia memegang bagian belakang kepalanya. Balas melirik Sera tajam – Mendengus kesal.
"Aku sengaja." balas sinis Sera, menyeringai kemenangan.
"Sudahlah. Masalah ide tadi, sebenarnya aku juga sudah beberapa kali memikirkannya. Tapi, aku ragu melakukannya. Kalaian paham maksud ku, bukan?" Ucap Cyla, mencoba menengahi kedua sahabatnya yang masih sibuk mengumpat satu sama lain.
"Kau yakin?" Tanya Nadia sedikit terkejut dengan ucapan Cyla – Memastikan kembali indra pendengarannya.
"Tentu saja." jawab Cyla yakin, meski jauh dilubuk hatinya masih menyimpan sedikit keraguan. Tapi, tidak mungkin dia akan mengatakan tidak disaat dirinya benar – benar sedang membutuhkan uang.
"Aku bisa meminta bantuan Madam Miranda, kalau kau tidak masalah? Dia memiliki banyak kenalan pria kaya." sahut Sera, yang diangguki Nadia setuju dengan ucapan Sera.
"Sungguh?" Tanya Cyla, menatap ragu kearah Sera dan Nadia secara bergantian.
"Tentu. Percayalah pada kami." Tambah Nadia, mencoba meyakinkan Cyla.
"Baiklah. kurasa ini satu-satunya cara untuk keluar dari masalah ku" ucap Cyla mengangguk setuju, meski pikirannya masih menerawang apakah keputusannya itu benar atau tidak.
~
Ini bukan pertama kalinya bagi Nadia, Sera dan Cyla menjadi wanita simpanan atau wanita malam. Nadia dan Sera, mereka dibesarkan di panti asuhan yang sama dan keluar untuk hidup mandiri sejak kelas 2 SMA. Sebab Ibu panti mereka tidak sanggup lagi membiayai sekolah mereka, sedangkan Nadia dan Sera tidak ingin berhenti sekolah. Hingga mereka nekat terjun dalam dunia malam. Baik Sera maupun Nadia yang sudah terjun didunia malam, bukan lagi masalah besar jika ada yang menyebut mereka ******. Hingga, siapa yang menyangka mereka berdua bertemu dengan Cyla, yang merupakan siswa paling pintar dan pendiam di kelas. Menjalin persahabatan dengan Cyla yang mau menerima mereka berdua apa adanya. Mengetahui kisah hidup Cyla yang menurut mereka lebih miris dari mereka berdua. Setidaknya mereka berdua tidak pernah merasakan kehilangan, sebab orang tua mereka sudah membuang mereka sejak lahir. Berbeda dengan Cyla yang ditinggal pergi oleh Ayahnya dikehidupan ini untuk selamanya. Terutama setelah kejadian miris yang menimpanya. Membantu Cyla keluar dari rasa trauma adalah prioritas Sera dan Nadia saat ini dengan cukup menjadi pendengar dsn dengan berada disisi Cyla salah satu hal pertama yang mereka lakukan.
Begitupun dengan Secyla Jellyn, dia sempat mulai mengenal dunia malam saat tahun kedua dia kuliah. Sejak Ayahnya meninggal dunia akibat serangan jantung, terutama Cyla harus membiayai kebutuhan Ibunya dan juga Adiknya. Penyakit yang diderita Adiknya harus memakan banyak biaya, meski bigitu Cyla sangat mencintai Ibu dan Adiknya. Jika saja Ayahnya tidak meninggal, mungkin kehidupan seorang Secyla Jellyn tidak akan seperti ini. Cyla mungkin tidak akan pernah mengenal dunia hiburan malam, jika bukan karena paksaan ekonomi. Namun Cyla sempat berhenti, sebab Cyla sering sekali mendapat masalah karena tidak ingin disentuh lebih oleh pria yang menyewa dirinya. Hal tersebut sontak membuat geram para pria kaya yang sudah membayar mahal dirinya. Bukan hanya hal tersebut, khawatir akan membuat pemilik bar dia bekerja menjadi wanita bayaran juga mendapat masalah karena sikapnya, Cyla akhirnya memutuskan untuk berhenti dan mencoba mencari pekerjaan paruh waktu yang lain. Sayangnya pengeluaran tidak sebanding dengan hasil kerja paruh waktunya sebagai pelayan restoran dan kasir di Market. Saat ini Cyla benar-benar membutuhkan banyak uang. Dan sudah dipikirkan secara matang, hanya untuk satu tahun. Cyla membutuhkan waktu satu tahun untuk mengumpulkan banyak uang, sebelum lulus kuliah. Sambil mendapatkan banyak uang, sambil Cyla merevisi ulang semua skripsinya yang sudah tiga kali ditolak oleh di Dosen pembimbingnya.
*****
To be continue,
See you again ~~~~
Don't forget your vote and coment,
Coment if that typo guys.
WARNING!
(FOLLOW MY ACOUNT)
[Don't Copy My Story!]
Real my imagination....
~ Happy Reading ~
*****
Didalam kediaman Rahendra – Diruang makan terdapat pasangan paruh baya dengan putra tunggal mereka. Pria paruh baya – Jhoan Rahendra yang berusia 58 tahun. Dan istrinya, wanita paruh baya – Riana Putri berusia 50 tahun. Lalu, putra tunggal mereka sekaligus pewaris dari seluruh properti milik Rahendra Croup, dia – Rega Rahendra.
Pemilik wajah yang hampir dikatakan sempurna, perpaduan dari wajah tampan dan tegas Jhoan serta wajah cantik Riana. Memiliki tinggi tubuh 191 cm, dengan tubuh tegap dan atletisnya. Bentuk yang sangat diimpikan para kaum adam.
Bentuk wajah oval, eyebrows straight, mata juga berbentuk oval dengan eyes color blue (biru) yang diwarisi dari ayahnya, hidungnya (mid length – straight) dan bentuk bibir – Average lips, serta warna rambut dark brown (coklat gelap). Rahang kokoh, dengan urat dilenganh berototnya. Sangat sexy dan menggoda dimata kaum hawa. Keseluruh bentuk tubuh yang mampu membuat iri para kaum adam yang di lewatinya.
Mereka tengah asik menyantap makan malam bersama. Merayakan kepulangan putra tunggal mereka setelah dua tahun lamanya menetap di Texas. Rega tiba di Indonesia pagi pukul sembilan lewat. Namun, dirinya langsung meluncur ke ‘R Company’ untuk mengurus dokumen yang belum selesai dia periksa saat masih di Texas. Hal tersebut sontak membuat sang Ibu, Riana marah besar karena pulang ke Indonesia lebih memilih pekerjaannya dari pada pulang kerumah bertemu orang tuanya. Namun, bukan Rega namanya kalau tidak mengeluarkan seribu kata rayuan yang mampu meluluhkan hati Riana.
Awalnya makan malam mereka dilalui dengan suasana tenang dan damai. Namun, nyonya Rahendra – Riana, tiba – tiba mengeluarkan kalimat yang membuat Rega jengah.
“Mama senang kau sudah pulang. Kebetulan dua hari lagi Mama ada acara arisan dengan teman – teman Mama dirumah teman Mama. Kau temani Mama bagaimana?” Ucap Riana dengan nada santainya, memecah keheningan ditengah makan malam – Menatap penuh harap kearah Rega.
Sedangkan sang suami, Jhoan yang memahami maksud dari istrinya hanya tersenyum diam. Tetap melanjutkan makan malamnya dengan tenang.
“Oh, ayolah Ma. Aku baru kembali. Aku lelah dan sibuk.” Ucap Rega memutar bola mata malas, menatap jengah wajah penuh harap Mamanya.
“Temani Mama sehari saja. Lagi pula kau tidak sendiri, teman Mama juga membawa putrinya. Putrinya baru lulus tahun kemarin dengan gelar sarjana hukum, sekarang dia menjadi pengacara handal di Indonesia. Kau akan menyukainya. Dia pintar, kau kan suka gadis pintar.” Jelas Riana kembali pantang menyerah. Masih menatap penuh harap dengan mata binarnya kearah Rega.
“Please Ma, jangan lagi. Aku tidak punya banyak waktu untuk mengikuti rencana konyol Mama.” Balas Rega dengan nada malas, meneguk habis air putih.
“Rencana konyol? Mama hanya meminta mu menemani Mama.” Sahut Riana kesal, memicingkan mata tidak suka saat acaranya dibilang rencana konyol.
“Berhenti mencoba menjodohkan aku dengan putri teman Mama. Itu tidak akan pernah berhasil, Ma.” Balas Rega juga kesal, memahami rencana tersembunyi Mamanya.
“Itu karena kau tidak mencobanya. Kau coba dulu, hanya untuk perkenalan dan pendekatan. Siapa yang tahu, mungkin saja itu akan berhasil.” Sahut Riana lagi, keras kepala ingin agar putranya menuruti perkataannya.
“Demi apapun, itu tidak akan berhasil. Bukan karena aku tidak mau, tapi karena aku tidak bisa.” Balas Rega dengan nada tajam, berharap Mamanya berhenti meyakinkan dirinya.
“Kenapa tidak bisa?” tanya Riana mengernyitkan dahi bingung.
“Ma, aku yakin Mama mengerti maksud dari perkataan ku. Aku membuat kesalahan, aku menghukum diri ku sendiri untuk kesalahan yang aku perbuat. Beri aku waktu sampai aku selesai menebus semua kesalahanku, Ma.” Jelas Rega dengan nada datar, raut wajah serius. Sontak perkataan Rega membuat Papa dan Mamanya, Jhoan dan Riana diam membeku menatap sendu kearah putra tunggal mereka.
"Dengar Rega. Mama akan berhenti menjodohkan mu, dengan putri teman Mama. Asalkan, kau mau membawa wanita pilihan mu sendiri kedepan mama. Bagaimana?" Tanya Riana. Kembali menyantap makan malamnya dengan tenang.
"Apa jika aku melakukannya, Mama akan benar-benar berhenti?" Tanya balik Rega. Menatap tidak percaya kepada Mamanya.
"Mama mu selalu menepati janji, son. Jika tidak, Papa bisa membuat Mama mu satu bulan tidak boleh menggunakan card miliknya. Kau tahu sendiri, son. Mama mu tidak bisa jika satu minggu tidak belanja, belanja adalah hidup Mama mu." Sahut Jhoan. Menatap yakin kearah putra semata wayangnya. Meletakkan air putih, setelah meminumnya.
"Kenapa Papa jadi mengancam Mama?" Ucap Riana kesal terhadap ucapan suaminya yang lebih membela putra mereka.
"Kalau begitu berjanji Mama akan melakukan apa yang sudah Mama ucapkan?" Tanya Jhoan, menaik turunkan alisnya. Menggoda istri tercintanya.
"Mama akan melakukannya Pa. Mama bahkan akan melakukan apapun, seandainya Rega kembali bersama 'mantan' nya" Ucap Riana, mendengus mengingat satu – satunya wanita yang pernah singgah dalam hidup putranya.
"Berhenti membicarakannya Ma. Aku tidak bisa memintanya untuk tetap tinggal." Ucap Rega lirih, ikut terhanyut kedalam kenangan dirinya bersama wanita yang sudah ia renggut segalanya darinya.
"Hidup terus berjalan, nak. Jika dia memang milikmu, kalian berdua akan kembali bersama. Percayalah, sebab Papa percaya akan hal itu" sambung Jhoan. Tersenyum, mencoba menenangkan istri dan putra semata wayangnya.
"Papa benar. Aku sudah selesai makan. Aku kembali kekamar dulu Pa. Good night Pa, Ma" Ucap Rega setuju, sebelum melangkah pergi meninggalkan ruang makan menuju lantai dua, tepat dimana kamarnya berada.
"Night, son" balas Jhoan dan Riana secara bersamaan. Menatap kasihan kearah punggung putra mereka yang terlihat masih merindukan 'mantan' nya.
~
Dilain tempat,
Tepatnya didalam ruang VIP didalam SECRET BAR.
"Madam akan membantu mu. Asal kau berjanji tidak akan menolak atau membuat masalah dengan klien madam seperti sebelumnya. Bagaimana?" tanya madam Miranda. Menatap penuh kasih kearah ketiga wanita muda didepannya yang sudah dia anggap seperti putrinya sendiri.
"Pasti madam. Aku berjanji, kali ini aki tidak akan mengacau" jawab Cyla yakin, memantapkan mentalnya.
"Termasuk jika klien madam ingin menyentuhmu?" tanya sarkas madam Miranda, tanpa basa basi.
"itu? Madam kan tahu, kalau..." sahut Sera terpotong, terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan madam Miranda.
"Tante ragu jika kau juga ragu, Cyla" ucap cepat madam Miranda, pembahasan to the point adalah hal yang tepat untuk dilakukan.
"Aku tidak akan menolak madam. Aku janji" jawab Secyla, penuh rasa yakin.
Mendapatkan uang banyak dalam kurun waktu cepat, adalah hal tepat yang Cyla lakukan. Pengobatan adiknya adalah hal terpenting yang harua Cyla lakukan saat ini. Bersyukurlah Cyla karena setidaknya Cyla menjadi mahasiswi dengan beasiswa yang disandangnya. Meskipun Cyla terlihat seperti ******, anak tidak benar. Tapi, jika sudah membahas masalah pelajaran dari jamannya Sekolah Dasar hingga saat ini. Cyla selalu menjadi juara kelas, peringkat teratas. Bagi Cyla sesusah apapun kondisi ekonomi, pendidikan harus tetap dijalankan kan. Karena kepintaran dan jangan lupakan kecantikan Cyla, hal tersebutlah yang membuat Cyla menjadi bahan cibiran para mahasiswi lainya.
*****
To be continue,
See you again ~~~~
Don't forget vote and coment,
Typo coment guys.
WARNING!
FOLLOW MY ACOUNT!
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!