NovelToon NovelToon

PERJALANAN HIDUP JIA LI

Bab 1. kelahiran

Di sebuah Kekaisaran Dazhong

Seorang permaisuri sedang mengandung saat ini, kehamilannya sudah lebih dari 9 bulan tapi tidak kunjung lahir, tepat 11 bulan di dalam kandungan tiba tiba malam itu terjadi hujan badai dan juga angin yang sangat kencang.

Semua orang kebingungan ada apa sebenarnya ini, hingga malam itu terjadi kehebohan karena Permaisuri yang akan melahirkan semua orang berdatangan untuk membantu.

Saat bayi itu terlahir datanglah seorang yang memakai Juba hitam dan memberi tau pada kaisar dan permaisuri jika bayi yang di lahirkan harus di lenyapkan jika tidak akan membawa kekacauan.

"Yang mulia... Putrimu adalah pembawa petaka bagi Kekaisaran mu kelak, dan juga bagi seluruh makhluk hidup jadi jangan biarkan dia hidup, dia adalah moster" ucap seseorang yang memakai tudung lalu menghilang dari sana

Semua yang mendengar itu ketakutan dan ingin kaisar membunuh bayi itu kaisar dan permaisuri sangat bingung, karena bayi yang di lahirkan saat ini adalah putri pertama kekaisaran ini yang akan menjadi penerus selanjutnya.

"Yang mulia mohon segera pertimbangkan, sebelum semua terlambat, anda masih muda kami yakin anda dan permaisuri dapat memiliki penerus yang lebih baik" ucap para tetua istana.

Kaisar makin bingung tapi setelah mendengar ucapan para tetua Kekaisaran, akhirnya kaisar dan permaisuri pun setuju untuk membuang putri mereka.

"Kasim cepat bawa pergi anak ini dan bunuh dia malam ini juga" ucap kaisar lantang, permaisuri hanya diam saja saat itu.

Kasim pun menuruti keinginan kaisar mereka tanpa bantahan.

Dalam hati Kasim itu sangat menyayangkan sikap kaisar dan permaisuri yang percaya begitu saja.

Kasim yang tidak tega pun tidak membunuh Putri itu tapi ia bawa ke sebuah sungai.

"Nak aku yakin kau akan menjadi wanita yang luar biasa, dan aku juga yakin kau akan bertemu seseorang yang akan menyayangi mu dengan sangat tulus, melalui sungai ini kau akan menemukan seseorang yang menjadikan kau mutiara berharga nya dan datanglah ke kaisaran ini dan tunjukan kehebatan mu dan buat mereka semua menyesal" ucap Kasim Su dengan menangis lalu ia pergi

Dalam keadaan hujan deras dan petir menggelegar, bayi baru lahir itu tidak menangis sedikit pun,

Setelah kepergian kasim itu keranjang bayi itu berjalan mengikuti arus air.

...****************...

Sedangkan di sebuah perbatasan terlihat seorang jendral besar yang baru saja memenangkan peperangan,

Entah kenapa malam ini hatinya sangat resah, ia berjalan tanpa arah hingga akhirnya ia sampai di sebuah tepi sungai.

Ia pun duduk disana sendirian, malam ini ia teringat istrinya yang sangat menginginkan seorang anak tapi entah kenapa sampai saat ini ia dan istrinya belum di berikan seorang anak.

Ia sangat iri melihat orang orang yang bisa memanjakan anaknya sedangkan ia tidak bisa.

Saat sedang duduk melamun tanpa sengaja kakinya menyentuh sesuatu, saat ia melihat ternyata Sebuah keranjang bayi dan berisi bayi merah yang baru lahir.

Perasaan Jendral itu campur aduk,

"Bayi siapa ini, bagaimana bisa ada bayi malam malam begini" ucap jendral itu

Karena kasihan sang jendral pun mengambilnya dan menggendong nya, saat dalam gendongan Jendral itu sang bayi tersenyum sangat manis dan membuat jendral itu terkejut.

Entah kenapa tiba tiba timbul rasa sayang pada sang bayi dan takut kehilangannya.

"Nak apa kau di buang oleh orang tuamu, jika iya bagaimana mulai malam ini kau menjadi putri ku, putri dari jendral Guangyi Hui dan kau adalah Guangyi Jia Li, putri ku ayo kita ke tenda kau pasti sangat kedinginan bukan" ucap jenderal Guangyi bahagia

"Besok kita akan pulang dan bertemu ibu mu ya, dia pasti sangat suka melihat mu, malam ini ayah akan menulis surat pada ibu" ucap Jenderal di sepanjang jalan sangat bahagia.

Sesampainya di beskem jendral Hui berteriak pada semua bawahannya.

" Kalian semua lihat... Aku menemukan anak yang baru di lahirkan di sungai... Mulai sekarang dia akan jadi putri ku kelak kalian harus menghormati nya" ucap Jenderal Hui bahagia

Semua bawahannya sangat bahagia melihat kebahagiaan jendral mereka, karena meraka sangat tau bagaimana inginnya jendral memiliki anak.

"Selamat jendral, semoga putri menjadi sumber kebahagiaan dan menjadi putri jendral yang kuat" ucap semua prajurit dan panglima

"Terima kasih, Jung tolong ambilkan merpati aku akan mengirim surat pada istri ku, aku tidak mau jika ia mengira aku memiliki anak di luar sana dengan wanita lain" ucap Jendral Hui

"Baik jendral" jawab Jung wakil dari jendral Hui.

Tidak lama datanglah Jung membawa merpati, jendral yang sudah menulis kan pesannya pun memberikan nya pada merpati itu. Lalu burung itu pun pergi.

Sedangkan di kediaman Istri jendral sedang melamun sendirian di kamar, ia tidak bisa tidur apa lagi ia baru mendapatkan kabar jika suaminya menang dalam perang dan akan kembali ke kaisaran awan besok.

Ia sangat merindukan suaminya, karena itu ia tidak bisa tidur sebab tidak sabar untuk bertemu sang suami.

Sampai tengah malam ia tidak bisa tidur, saat baru akan berbaring ia mendapati seekor merpati yang datang dengan sebuah surat.

Dengan cepat nyonya Han mengambil Surat itu dan membacanya.

Saat ia membacanya betapa kagetnya ia, jika sang suami menemukan seorang anak yang baru di lahirkan di sebuah sungai.

"siapa yang dengan teganya membuang anak yang baru di lahirkan, kenapa mereka tidak bersyukur sudah mendapatkan anak sedangkan kami sangat sulit dan tidak akan pernah bisa" ucap Nyonya Han

"Aku sangat tidak sabar menanti kedatangan mereka, bagaimana wajah putriku... besok pagi pagi aku harus menyiapkan semuanya untuk putriku" ucap Nyonya Han antusias.

Keesokan harinya pagi pagi sekali nyonya Han sudah meminta para pelayan nya untuk ke pasar membeli perlengkapan bayi, semua heran tapi tidak ada yang berani bertanya.

"Ayo cepat, putriku akan datang jadi semuanya harus sempurna beli bahan yang sangat lembut, pakainya juga harus yang paling terbaik" ucap nyonya Han pada para pelayan.

Tidak henti hentinya nyonya Han mengomel jika ada kesalahan, sampai tidak terasa sore pun tiba, para pasukan perang pun sudah memasuki kota, Jendral yang biasanya ada di atas kudanya pun kini duduk di dalam kereta.

Membuat semua heran, tapi tidak ada yang berani bertanya.

Sesampainya di rumah jendral langsung di sambut sang istri tapi kali ini berbeda bukan dirinya yang sangat di tunggu tapi putri cantik mereka yang membuat nyonya Han tidak sabaran hingga masuk dalam kereta.

"Suamiku dimana putri kita aku sudah tidak sabar melihatnya" ucap nyonya Han

"Istri ku, ini putri kita dia sedang tidur sangat nyenyak sepanjang perjalanan dia hanya diam" ucap jendral menujuk sebuah keranjang

"Suamiku kau tega sekali membiarkannya di dalam keranjang ini" ucap Nyonya Han kesal

"Semalam aku menemukan nya di dalam keranjang itu" ucap Jendral Hui

"Tega sekali mereka, sayang putriku mulai saat ini kau adalah putriku, putri cantik ku" ucap nyonya Han dan di sambut senyum manis dari sang bayi dan itu membuat nyonya Han terpesona.

Bersambung

Bab 2. Sebuah Akibat

"Suamiku kau tega sekali membiarkannya di dalam keranjang ini" ucap Nyonya Han kesal

"Semalam aku menemukan nya di dalam keranjang itu" ucap Jendral Hui

"Tega sekali mereka, sayang putriku mulai saat ini kau adalah putriku, putri cantik ku" ucap nyonya Han dengan penuh kasih kasayang.

Mendengar Suara seorang wanita yang menyapanya, bayi cantik itu membuka matanya sembari tersenyum manis

"Suamiku lihat dia tersenyum pada ku, apa artinya dia menerima ku sebagai ibunya" tanya nyonya Han antusias

"Tentu saja, dia sangat mau memiliki ibu yang cantik dan juga baik seperti dirimu istriku, dan nama putri kita adalah Guangyi Jia Li bagaimana apa kau suka" tanya jendral Hui

"Tentu nama yang cantik seperti putriku" jawab nyonya Han yang sangat bahagia memiliki anak.

Didalam rumah nyonya Han membersihkan putrinya, saat ia membersihkan tubuh putrinya di pundak belakang terdapat tanda pedang dan mahkota.

"Suamiku... Cepat kemari lihat ini, putri kita memiliki tanda lahir mahkota dan juga Pedang di pundaknya, ini hanya kebetulan atau ini pertanda dari sang pencipta jika masa depan putri kita kelak adalah seseorang yang berpengaruh dan berkuasa" ucap nyonya Han

Jendral Hui yang melihat itu pun tertegun,

"Benar istriku, aku yakin putri kita ini bukan lah orang biasa, dia akan membawa kedamaian dan juga menjadi pemimpin yang luar biasa, kita akan mendidiknya menjadi jadis yang luar biasa" ucap jendral Hui.

"Ya suamiku, semoga saja seperti itu dan jangan katakan pada siapa pun atas tanda ini" ucap nyonya Han.

"Ya, ayo cepat gantikan ia baju, pasti sangat kedinginan" ucap jendral Hui.

"Benarkah anak ibu kedinginan, atau sudah lapar, ayo cepat ganti bajunya setelah itu kita akan mulai minum susu yang sudah ibu siapkan.

" Cantiknya putri ibu" ucap nyonya Han sangat bahagia.

"Suamiku saat usia putri kita 1 tahun kita akan mengundang keluarga dekat saja untuk mengumumkan keberadaan putri kita" ucap Nyonya Han

"Iya aku pun sudah memikirkan itu, tunggu ia berusia 1 tahun kita akan mengumumkan keberadaannya" ucap Jendral Hui.

Mereka pun berbincang banyak hal, untuk kedepannya.

Sedangkan di Kekaisaran Dazhong terjadi kekacauan, setelah mereka membunuh putri mereka, hujan badai tidak berhenti hingga saat ini.

Semua hancur, semua porak poranda, kekaisaran itu mengalami kebanjiran yang sangat besar.

"Sebenarnya ada apa ini, kenapa terjadi seperti ini, kita sudah membunuh putri ku dan sudah mengikuti semua keinginan mereka tapi kenapa bencana tetap datang sangat besar" ucap Kaisar wu

"Belum lagi permaisuri kesehatan nya semakin menurun, cepat cari tabib untuk mengobati permaisuri" ucap kaisar wu marah

"Maaf yang mulia dalam keadaan banjir besar begini jalanan terputus jadi kami tidak bisa mencari tabib" ucap salah satu mentri.

Brakkkk...

"Lalu kalian bisanya apa ha... Kalian hanya bisa mendesakku" ucap kaisar wu marah. Semua menunduk takut

Kaisar menoleh ke arah Kasim Su yang sedari tadi terdiam tidak banyak bicara.

"Kasim Su ada apa sebenarnya kenapa kau hanya diam tidak seperti biasanya" ucap Kaisar wu heran.

"Yang mulia hamba memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan hamba hari ini" ucap Kasim Su mengejutkan semua orang dan juga kaisar.

"Apa kau sedang tidak sadar atau kau sedang mabuk hari ini, lebih baik kau pergi istirahat" ucap kaisar yang sudah memiliki perasaan tidak enak.

"Tidak yang mulia sejak semalam saat yang mulia menyuruh saja untuk membunuh putri mahkota yang baru di lahirkan dan tidak memliki tanda atau kesialan tersebut anda dengan tega melakukan itu pada putri anda sendiri, sedangkan anda saja tidak tau siapa pria itu, bisa jadi itu adalah musuh yang mulia yang menyamar untuk merusak dan membuat anda menderita" ucap Kasim itu dengan berani

"Bayi cantik dan sangat lucu itu di sebut monster oleh orang yang tidak di kenal kita dengan bodohnya percaya dengan semua itu, lihat setelah kita membunuh bayi tidak berdosa itu sang pencipta justru murka, permaisuri sakit kekaisan hancur semua menjadi kacau" ucap Kasim

"Yang mulai adalah seorang pemimpin tapi anda juga seorang ayah, bagaimana bisa hati anda tidak tergerak untuk melindungi putri mahkota Kekaisaran kita sendiri anda justru menuruti perkataan tetua bodoh ini yang tidak pernah memiliki anak mana tau dia rasanya, jadi mulai sekarang aku mengundurkan diri dari jabatan ini aku tidak mau bekerja dengan orang orang bodoh dan sampah ini, jika yang mulia tidak suka Anda boleh dan bisa membunuhku seperti yang mulia membunuh putri anda aku siap. Agar dosaku terhadap putri terbalaskan" ucap Kasim Su dengan tangisannya , yang sangat menyakitkan.

Kaisar yang mendengar itu mematung di tempatnya... Iya tertegun dengan semua ucapan sang Kasim dan memikirkan semuanya.

"Pergi.... Aku bilang pergi lah yang jauh jangan pernah kembali" ucap kaisar wu pada Kasim Su.

Mendengar itu tanpa memberi hormat Kasim Su pergi dari sana setelah mencopot topinya dan di berikan pada sang asisten.

Setelah itu kasim pun pergi dari sana tanpa banyak bicara.

"Kalian semua pergi, rapat selesai" ucap kaisar wu lalu bangun dari Singgah sananya menghampiri permaisuri yang sedang tertidur dengan wajah pucatnya.

"Tidak.... Ampun.... Ampuni aku jangan, aakhhkkkkk" jerit permaisuri yang sepertinya sedang bermimpi saat tidur.

"Permaisuri bangun... Ini aku, ada apa semua akan baik baik saja tenang lah" ucap kaisar wu sembari menangis.

Ia masih terngiang-ngiang dengan ucapan Kasim Su.

Yang mulia, dia marah padaku dan menuntut balas dia ingin aku dan semua orang yang ada di kekaisaran ini merasakan dinginnya terendam air yang sangat besar, dia melotot dengan wajah penuh darah di dalam air, dia ingin aku merasakan bagaimana rasanya berada di dalam air" ucap Permaisuri ketakutan.

"Itu hanya mimpi tidak perlu di pikirkan lagi, dia sudah mati" ucap Kaisar dengan memejamkan matanya saat bilang jika dia sudah mati.

Dia merasakan sakit dalam hatinya,

"Yang mulia aku merasa kita telah salah, aku yakin jika putri kita adalah ke balikan dari ucapan pria iblis itu, dia telah memperdaya kita putriku.... Putriku telah tiada. Seharusnya kita sadar dengan kehamilan istimewa nya dan ucapan seorang Petapa di kuil tua jika kita akan mendapatkan putri yang sangat luar biasa, tapi kita lupa dengan semua itu dan membuat kesalah besar" ucap permaisuri meraung Raung seperti orang gila.

Hingga tabib datang memberikan pil penenang untuk permainan yang histeris.

"Rasanya aku ingin mati saat ini, jika aku tidak memikirkan rakyat ku aku akan lebih baik mati menyusul putriku, nak maafkan ayah" ucap Kaisar sembari menangis.

"Tidak akan pernah.... Tidak akan pernah... Tidak akan pernah hahaha" ucap suara itu menggelegar di dalam ruangan itu dan membuat kaisar sangat terkejut dan pingsan.

Bersambung

Bab 3. Jia hilang

Waktu terus berlalu, hari hari telah terlewati, tidak terasa kini usia Jia Li sudah 5 tahun.

Dia menjadi anak kesayangan jendral dan sang istri, begitu juga keluarga yang lain.

Jia gadis yang sangat riang dan juga sangat pintar, kepintarannya melebihi anak anak di atasnya.

Dari usia dua tahun ia sudah lancar membaca dan juga menulis, dan di usia tiga tahun ia sudah ingin belajar ilmu beladiri dari sang ayah dan juga para jendral bawahan ayahnya.

Dia terkenal menjadi putri yang sangat cantik dan baik, setiap langkahnya akan membawa keberkahan pada orang orang.

Saat ini di saat usianya sudah lima tahun, ia sudah pintar dalam menggunakan pedang. Pedang yang sangat berat pun dapat ia bawa seperti ia membawa ranting.

...****************...

Pagi ini terjadi kehebohan pada jendral dan sang istri karena putri kecilnya mereka menghilang entah kemana.

"Suamiku tolong cari putriku, kemana dia pergi aku sangat khawatir" ucap nyonya Han yang sudah menangis memikirkan sang putri yang menghilang tiba tiba.

"Sabar istriku, orang orang kita sedang mencari keberadaan putri kita, kau tunggulah disini aku akan ikut mencari" ucap jendral Hui

"kak ayo kita cari di dekat hutan sana, mungkin saja dia ada disana" ucap adik dari jendral Hui yang bernama Yun

"Baiklah ayo kita pergi sekarang" ucap mereka.

Sedangkan Jia Li yang saat ini di cari cari sedang tidak sadarkan diri dan ada di sebuah gua di dalam hutan Cahaya.

"Maaf yang mulia jika kami menculik anda dengan begini serta membuat kekacauan, kami hanya ingin mengembalikan milik anda agar anda menjadi lebih kuat dan bisa menjaga diri anda, karena bahaya di luar sana sangat besar sedangkan kami tidak bisa keluar sebelum anda sendiri yang menjemput kami" ucap salah seorang wanita cantik yang sedang memasukan sesuatu kedalam tubuh Jia Li.

Tubuh Jia Li bergetar sangat hebat, keringat bercucuran dai wajah Jia, tidak lama sinar terang memancar dari tubuh Jia, seperti sesuatu yang meledak dan menyatu dengan tubuh Jia.

"kita berhasil... Kita berhasil, Selamat yang mulia ratu, kami semua akan menunggu kedatangan anda kemari dengan sendirinya, sekarang nikmatilah masa muda anda bersama keluarga baik itu. Kami menunggu anda " ucap wanita cantik yang menjadi ketua disana sembari memakaikan cincin transparan kepada Jia

Lalu tubuh Jia menghilang dan muncul di pinggir hutan dalam keadaan tidak sadar ia berbaring di tumpukan bunga bunga yang membentuk seperti tempat tidur untuk melindungi Jia.

Di posisi jendral Hui dan adiknya jendral muda Yun saat ini ada di hutan yang sama dengan Jia.

"Yun kemana putriku pergi, aku takut kehilangan dirinya" ucap jendral Hui dengan tubuh bergetar.

"Tenanglah kakak, aku yakin keponakan cantikku ada di sini, aku merasakan bau harum tubuhnya, ayo kak ikut aku aku sepertinya mengetahui dimana dia" ucap jendral muda Yun yang berlari terlebih dahulu dan benar saja tidak jauh dari sana mereka melihat gadis kecil mereka sedang tertidur di atas ranjang bunga yang sangat cantik.

"Putriku.... Ada apa dengan putriku, Jia bangun sayang ini ayah" ucap jendral Hui yang sudah menangis melihat putrinya tidak sadar.

"kakak ayo bawa Jia pulang dulu lalu panggil tabib atau guru agung mungkin mereka tau apa yang terjadi pada Jia kecil" ucap Yun.

"Baiklah ayo, kita pergi sekarang ucap jendral Hui lalu ia menggunakan ilmu peringan tubuh agar cepat sampai dan tidak jadi bahan omongan orang.

Setelah kepergian mereka tadi tempat tidur Jia pun menghilang mengikuti Jia dan masuk dalam tubuhnya

Mereka masuk menggunakan pintu belakang yang sepi.

"Kak masuklah duluan biar aku panggil tabib dan guru besar" ucap jendral muda yun

"Baik adik terima kasih" jawab jendral Hui lalu masuk rumah menuju kamar Jia disana sudah ada nyonya Han.

"Suamiku ada apa dengan Putriku, kenapa dia seperti ini" tanya nyonya Han sembari menangis.

"Nanti akan ku ceritakan, kita tunggu Yun memanggil tabib dan guru besar untuk memeriksa putri kita, kami menemukan dia di pinggir hutan Cahaya, dia tidak sadarkan diri di atas tempat tidur yang berbentuk bunga" ucap Jenderal Hui

"Putriku ada apa sebenarnya dirimu sampai ke hutan itu, bagaimana bisa semalam sebelum tidur aku datang kekamarnya dia masih ada disana tidur dengan baik, tapi kenapa dia bisa kesana" tangis Nyonya Han sembari mengusap wajah Jia dengan sayang.

Jendral Hui sangat gelisah menunggu tabib dan guru agung untuk datang, ia sangat khawatir pada putri ya.

Tidak lama datanglah guru agung dan juga tabib istana yang juga sahabat dekat dari jendral Hui.

"Ada apa ini kenapa kau menyuruh kami datang apa ada masalah besar " tanya tabib Duan.

"Maafkan aku yang sudah membuat mu datang dengan tergesa gesa, begitu juga untuk guru agung maaf ketidak sopan Hamba memanggil anda kemari tapi ini sangat menghawatirkan" ucap jendral Hui

"Ada apa sepertinya ada hal gang tidak biasa" tanya guru agung Hong

"Benar guru lihat lah putriku makan guru dan kau Duan akan tau apa yang terjadi" ucap jendral Hui

Mendengar itu Tabib Duan pun mendekati Jia dan memeriksa Jia dan betapa terkejutnya dia bahwa saat ini di dalam tubuh Jia ada kekuatan yang sangat besar sedang merasuk keseluruhan meredian Jia,

Melihat keterkejutan Tabib Duan guru besar Hong pun mendekati Jia dan melihat dengan mata dewa miliknya dan ia pun sangat terkejut saat melihat siapa Jia.

"Jendral Hui ini adalah hal yang sangat besar, jangan sampai ada yang tau hal ini makan akan berbahaya untuk putrimu, dia akan menjadi seorang ratu yang akan memimpin peperangan dunia, peperangan itu akan membuat namanya akan di kenal dia seluruh dunia, dia membawa perdamaian yang sangat luar biasa" ucap guru agung takjub

"Dia akan menjadi wanita pertama yang menjadi seorang ratu dan juga pemimpin yang bijak sana, dia di takdir kan untuk menjadi pembunuh dari seorang manusia yang berjiwa iblis karena kejahatan dan prilakunya melebihi iblis, dan hanya Jia yang bisa membunuhnya maka karena itu jagalah dia dan biarkan dia menjadi murid ku untuk melatih kekuatan ya" ucap guru agung panjang lebar.

"Hui berikan ini pada Jia agar membuat ia tenang selama kekuatan itu masuk dan menyatu pada dirinya, ini akan berlangsung paling lama 3 hari tapi jika memang Jia kuat makan nanti sore semua akan baik baik saja" ucap tabib Duan

"Aku tidak tau bagaimana harus menanggapi ini semua, harus Bahagia atau sedih, aku takut putriku celaka tapi ini sudah takdirnya, aku sangat bingung" ucap Jendral Hui

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!